Ditemukan 63560 dokumen yang sesuai dengan query
Kezia Tatyakirana
"Tulisan ini membahas tentang keluarga Korea yang ditunjukkan dalam drama televisi yang berjudul Reply 1988. Drama ini menceritakan kehidupan lima orang sahabat dengan keluarga mereka masing-masing yang tinggal berdekatan di daerah Ssangmundong, Seoul, Korea Selatan. Drama ini berlatar belakang pada tahun 1980-an akhir. Tema utama yang diangkat dalam drama Reply 1988 adalah keluarga. Dengan menggunakan metode kepustakaan dan kualitatif, peneliti memfokuskan analisis pada nilai-nilai keluarga yang terdapat di dalam drama. Peneliti menggunakan teori semiotika Roland Barthes sebagai landasan teori penelitian karena teori ini mendukung analisis semiologi dalam bentuk drama televisi dan membantu penulis dalam mencari nilai keluarga yang ditunjukkan melalui gambar dan/atau ucapan tokoh dalam drama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apa saja dan bagaimana nilai-nilai keluarga Korea direpresentasikan melalui tanda visual dan audio dalam serial drama Reply 1988. Dari hasil penelitian ini, penulis menemukan bahwa keluarga Korea pada tahun 1988 masih menerapkan nilai-nilai Konfusianisme, meskipun pengaruh Konfusianisme di Korea pada masa itu sudah semakin berkurang. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai kekeluargaan yang ditemukan masih berhubungan dengan hubungan pokok ajaran Konfusianisme antara ayah dengan anak, suami dan istri, serta yang tua (kakak) dan muda (adik).
This paper studies the Korean family portrayed in the television drama named Reply 1988. This drama tells a story about five neighborhood friends and their families who lived together in Ssangmundong, Seoul, South Korea. This drama is situated back in the late 1980s. The main theme of the drama is family. Using qualitative and study of reference as the research method, the author focused on analyzing the family values portrayed in the drama. This research used Roland Barthes semiotic theory as the researchs theoretical base because it facilitates semiology analysis in the form of drama and helps the author in perceiving the family values portrayed by the acts and conversations inside the drama. The purpose of this research is to find what kind of values are showed and how they were expressed through audio and visual signs in the drama. The author found that Korean family values are still affected by Confucianism in 1988, despite the Confucianism influence that has weakened in that era. It is proven by the connection between values and Confucianisms teaching in main relationships between father and son, husband and wife, and senior (older child) and junior (younger child)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Shofi Adriani
"Jurnal ini membahas tentang kehidupan karyawan Korea Selatan dalam drama televisi yang berjudul Misaeng. Misaeng merupakan salah satu drama televisi yang digemari di Korea Selatan dan mempunyai rating yang cukup tinggi. Tokoh utama dalam drama ini adalah seorang pria yang baru meniti karirnya, sebagai karyawan magang, di suatu perusahaan besar pada umur 26 tahun. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, ia berhasil mengungguli karyawan magang lainnya dan lolos menjadi karyawan tetap walaupun latar belakang yang ia miliki tidak terlalu bagus. Selain tokoh utama, drama ini juga menceritakan kehidupan karyawan lain yang mempunyai kesulitan dan masalahnya masing-masing dalam bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan tentang gambaran kehidupan karyawan dan budaya kerja dalam perusahaan Korea Selatan, serta dampaknya yang direpresentasikan dalam drama televisi Misaeng. Dengan metode kepustakaan dan kualitatif, penulis memfokuskan analisa pada budaya kerja perusahaan Korea Selatan yang ditampilkan dalam drama tersebut. Hasil analisa menunjukkan budaya kerja Korea Selatan yang paling menonjol adalah senioritas dan hierarki yang tinggi, kecenderungan terhadap kelompok, diskriminasi terhadap karyawan wanita, dan etos kerja karyawannya.
This journal discusses the life of South Korean employee which is represented through Korean drama titled Misaeng. Misaeng is one of the well-received high-rating television dramas in South Korea. The drama tells about a man who had just started his career as an intern at a large company at the age of 26. Through diligence and hard work, he managed to outperform his colleagues and be contracted as a permanent employee despite the lack of a clear background. On top of that, this drama also provides the story of the lives of other employees and each one of their problems and difficulties. The purpose of this study is to present an overview of the life and culture of employees working in South Korean company along with its impact to the employees as depicted in the television drama Misaeng. This journal uses text review and qualitative research method to focuses on analyzing the work culture in South Korean company as shown in the drama. The result shows that the prominent of South Korean work culture are pronounced seniority and hierarchy, collectivism tendentiousness, discrimination of female employees, and work ethics of its employee.;"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Sofia Zahra Amalina
"Patriarki diyakini sebagai penyebab munculnya ketidaksetaraan dan diskriminasi gender. Permasalahan tersebut
mengakibatkan pergerakan perlawanan yang identik dengan gerakan feminis. Representasi perlawanan terhadap
patriarki juga dapat dilihat dalam produk budaya populer, seperti drama televisi. Dua drama televisi menjadi tempat untuk mengangkat isu perlawanan terhadap patriarki. Dua drama Korea yang mengangkat isu ini adalah Love to Hate You dan Doctor Cha. Kedua drama tersebut menghadirkan tokoh perempuan yang berbeda dengan stereotip perempuan di Korea Selatan, tokoh tersebut adalah Yeo Mi-ran dan Cha Jeong-suk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk perlawanan Yeo Mi-ran dan Cha Jeong-suk terhadap patriarki dalam kehidupan mereka. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlawanan Yeo Mi-ran dan Cha Jeong-suk dilakukan melalui tindakan, perkataan, dan pemilihan kata atau kalimat. Perlawanan Yeo Mi-ran disebabkan oleh praktik patriarki yang diterapkan oleh ayahnya. Yeo Mi-ran berusaha melawan ketidakadilan yang diterimanya sebagai seorang anak perempuan. Di sisi lain, perlawanan Cha Jeong-suk adalah sebuah keputusan untuk melepaskan diri dari peran gender tradisional seorang ibu.
Patriarchy is believed to be the cause of gender inequality and discrimination. The emerging problems resulted in the emergence of a resistance movement that is identical to the feminist movement. Representations of patriarchal resistance can also be seen in popular culture, such as television dramas. Two television dramas are a place to raise the issue of resistance toward patriarchy. Two Korean dramas that raises this issue are Love to Hate You and Doctor Cha. These two dramas present female character who are different from the stereotypes of women in South Korea, the characters are Yeo Mi-ran and Cha Jeong-suk. This research aims to find out determine Yeo Mi-ran and Cha Jeong-suk's forms of resistance toward patriarchy in their lives. This research uses descriptive qualitative as the research methods. The results showed that Yeo Mi-ran and Cha Jeong-suk's resistance was carried out through actions, word, and selection of words or sentences. Yeo Mi-ran's resistance was caused by patriarchal practices applied by her father. Yeo Mi-ran tried to fight the injustice she received as a daughter. On the other hand, Cha Jeong-suk's resistance is a decision to break away from the traditional gender role of a mother."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Siti Muthia Hasna
"Penelitian ini bertujuan menganalisis representasi feminitas perempuan berdasarkan gender sebagai dampak dari globalisasi yang ditampilkan dalam drama televisi Jepang For You in Full Blossom (2007) dan Pretty Proofreader (2016) serta drama televisi Korea Full House (2004) dan Fight for My Way (2017). Perempuan modern terkait feminitas, dihadapkan dengan maskulinitas dalam struktur masyarakat Jepang dan Korea. Dengan unit analisis perilaku, penampilan, dan gaya hidup, penelitian antardisiplin ini menganalisis representasi dari keempat drama televisi sebagai korpus penelitian. Metode analisis isi digunakan sebagai teknik penelitian untuk membuat simpulan yang sahih dan dapat direplikasi dari teks ke konteks penggunaannya, melalui empat tahapan: merumuskan tujuan dan konseptualitas, menyusun kategorisasi unit sampling, mencatat unit sampling, dan terakhir mengkaji hasil pencatatan dengan memberikan interpretasi. Hasil penelitian keempat drama televisi tersebut merepresentasikan perempuan Jepang dan Korea sebelum dan sesudah 2010 sebagai titik pergeseran perilaku dan penampilan perempuan dalam nilai-nilai feminitas yang dihadapkan dengan maskulinitas di Asia Timur. Perempuan Jepang dan Korea memahami tuntutan masyarakat untuk berbaur demi menjaga harmoni yang menjadi nilai penting dalam masyarakat Asia Timur, tanpa mengesampingkan individualitasnya.
This study aims to analyze the representation of women’s femininity according to gender as the impact of globalization shown in the Japanese television dramas For You in Full Blossom (2007) and Pretty Proofreader (2016), and Korean television dramas Full House (2004) dan Fight for My Way (2017). Modern women related to femininity faced masculinity in Japanese and Korean social structures. With behavior, appearance, and lifestyle as analysis units, this interdisciplinary study analyzed the representation in those four television dramas as the corpus of research. The context analysis method is used as a research technique to make a valid and replicable conclusion from text to the usage context through four steps: formulate the purpose and concept of research, arrange a set of sampling unit categorizations, record the sampling unit, and study the data record by giving the interpretation. The study shows that these four television dramas represented Japanese and Korean women before and after 2010 as a shift point of behavior and appearance in femininity values faced masculinity values in East Asia. Japanese and Korean women acknowledged the requirements to mingle in their society to maintain harmony as one of the essential values in East Asian society without neglecting their individualities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Adinda Noviana Carlissa
"Dialek Gyeongsang merupakan salah satu dialek di Korea yang memiliki keunikan, baik secara morfologis maupun sintaksis. Salah satu keunikan dalam aspek sintaksis, yaitu akhiran penutup kalimat pada dialek Gyeongsang masih belum banyak dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini fokus pada kajian sintaksis, yaitu karakteristik akhiran penutup kalimat pada dialek Gyeongsang, khususnya pada ragam kalimat interogatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk akhiran penutup kalimat interogatif dan jenis kalimat interogatif pada dialek Gyeongsang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode campuran yang bersifat analisis-deskriptif dengan menggunakan dialog dalam drama Reply 1997 sebagai data korpus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara 255 kalimat interogatif yang ditemukan, terdapat 211 kalimat yang menggunakan akhiran penutup kalimat dialek Gyeongsang yang sesuai. Pada korpus data ini ditemukan 11 bentuk akhiran penutup kalimat interogatif dengan 3 ragam bahasa. Bentuk akhiran penutup kalimat yang paling banyak digunakan adalah ‘-na/no(나/노)’ dengan ragam setara (haerache). Selain itu, dari 5 jenis kalimat interogatif yang ditemukan, jenis kalimat yang sering digunakan dalam korpus data ini merupakan kalimat interogatif tertutup (panjeong uimunmun).Pada kalimat interogatif tertutup menggunakan akhiran penutup kalimat berakhiran huruf ‘-a (아)’, sedangkan pada kalimat interogatif terbuka menggunakan akhiran penutup kalimat berakhiran huruf ‘-o(오).’
Gyeongsang dialect is one of the Korean dialects that has morpohological and syntactic uniqueness. One of the syntactic uniqueness, namely the ending of the sentence in the Gyeongsang dialect, has received less attention.. Therefore, this research focuses on the characteristic of sentence endings in the Gyeongsang dialect, specifically in the variety of interrogative sentences. The purpose of this research is to describe the form of interrogative endings and types of sentences in the Gyeongsang dialect. The method used in this research is the descriptive analysis method that using dialogues in the drama “Reply 1997” as a corpus. The result shows that out of 255 interrogative sentences, there were 211 interrogative sentences were found using Gyeongsang dialect endings. Furthermore, 11 forms of interrogative sentence endings and 3 varieties of language were found in this corpus. The form of interrogative sentence which often used is ‘-na/no(나/노)’ with familiar style. Furthermore, the most used type of interrogative sentence in this corpus is the ‘yes’ or ‘no’ question (panjeong uimunmun). In addition, ‘yes’ or ‘no’ questions (panjeong uimunmun) use the interrogative sentence ending that ends with letter ‘-a (아)’, while question-word (WH) questions (seolmyeong uimunmun) use the interrogative sentence ending that ends with letter ‘-o (오). In addition, ‘yes’ or ‘no’ questions (panjeong uimunmun) use the interrogative sentence ending that ends with letter ‘-a (아)’, while question-word (WH) questions (seolmyeong uimunmun) use the interrogative sentence ending that ends with letter ‘-o (오).’"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Phillipus Kenny Wincana
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana nilai moral giri dan ninjō tercermin dalam drama televisi Jin. Tujuan dari penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif ini adalah menjelaskan nilai moral giri dan ninjō yang tercermin dalam drama televisi Jin, kemudian menganalisis kedua nilai moral tadi dengan teori nilai yang dikemukakan oleh S.H. Schwartz dan W. Bilsky. Penelitian ini mendapat kesimpulan bahwa nilai moral giri dan ninjō tercermin pada dialog antartokoh dalam drama televisi Jin, dan keduanya sesuai dengan teori nilai milik Schwartz dan Bilsky.
This thesis focused on how giri and ninjō moral values reflected in Japanese television series Jin. The main point of this qualitative research, which uses analytical description method, is to describe giri and ninjō in television series Jin, and having both moral values analyzed with the value theory concepted by Schwartz dan Bilsky afterwards. The research comes to a conclusion that giri and ninjō moral values in the series reflected through dialogues between characters, and both moral values go along with the value theory concepted by Schwartz and Bilsky."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S255
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Sitorus, Melody Herawati
"
ABSTRAKPenempatan produk merupakan salah satu teknik pemasaran yang dapat menambah aspek realisme acara televisi sekaligus mempersuasi khalayak. Tulisan ini menganalisis penerapan penempatan produk yang berada dalam serial televisi Korea Descendants of the Sun. Penerapan penempatan produk dianalisis dengan melihat produk dan merek apa saja yang tampil dalam serial dan bagaimana kemunculannya sepanjang serial. Hasil analisis menunjukan bahwa produk-produk yang muncul dalam serial Descendants of the Sun merupakan produk yang memiliki relevansi dengan cerita dan memiliki kesamaan pada target khalayak serial. Penempatan produk yang dominan digunakan oleh merek atau produk dalam serial ini adalah penempatan yang menggunakan strategi integrated explicit dan non-integrated explicit, memiliki sifat prominent, dan menggunakan dimensi plot connection untuk menarik perhatian dan mempersuasi khalayak.
ABSTRACTProduct placement is one marketing technique that can enhance realism of television programs while simultaneously works to persuade audience. This article will analyze how product placement is applied on South Korean television series Descendants of the Sun. The implementation of product placement is analyzed by observing the products and brands featured on the series and how they appeared throughout the series. The results of this study indicate that the products appeared in Descendants of the Sun are relevant with the story and also have similar audience with who the serial targets. Most brands or products featured in Descendants of the Sun used integrated explicit strategy and non-integrated explicit strategy, had prominent character, and built plot connections to attract their audience attention."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nur Nadhifa Ramadhani
"Kemiskinan merupakan sebuah permasalahan sosial yang genting di Korea Selatan. Anak muda di Korea adalah salah satu kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan di negara ini. Akibat dari kemiskinan tersebut, muncul berbagai permasalahan yang dialami masyarakat. Salah satu cara untuk menyampaikan kondisi kemiskinan anak muda di Korea adalah dengan memanfaatkan sastra salah satunya adalah melalui film. Drama Korea adalah bagian dari film yang berbentuk film series dan disiarkan di Televisi. Oleh sebab itu, drama Korea merupakan media representasi. Drama Korea juga sering menampilkan realitas kehidupan di Korea. Dalam penelitian ini, akan menjelaskan bentuk-bentuk representasi kemiskinan anak muda di Korea dalam drama Korea berjudul “Golden Spoon”. Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teori semiotika Ferdinand De Saussure. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kemiskinan pemuda Korea Selatan drama Golden Spoon yaitu mengalami kesulitan di ekonomi keluarga, relasi dengan teman, perundungan sekolah, dan tempat tinggal.
Poverty is critical social trouble in South Korea. One of the Korean people who suffer from poverty in this country is youth. The effect of this poverty is lot of problems which faced by people affected. One of the steps to shows the youth poverty condition in South Korea is using literature, one of which is through film. Korean drama is type of movie in the format of film series and airs on television. Hence, korean drama is representative appliance. Korean drama also generally convey the reality life in South Korea. This research will portray various kinds of representations of youth poverty in South Korea in the Korean drama named “Golden Spoon.” This study applies descriptive qualitative method and Ferdinand De Saussure’s semiotic theory for argument. The results of this study of Korean Youth Poverty in Golden Spoon drama are facing struggles in family economy, relationship with friend, school bullying and housing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Annisa Sakina
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas tentang struktur pembentukan dajare dalam drama televisi Jepang yang berjudul 99.9: Keiji Senmon Bengoshi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tipe struktur dajare yang digunakan dalam drama tersebut. Data penelitian diambil dari percakapan antar tokoh dalam drama televisi Jepang berjudul 99.9: Keiji Senmon Bengoshi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Pembahasan dalam skripsi ini menggunakan klasifikasi tipe struktur dajare oleh Pawel Dybala et.al. dalam artikel jurnal yang berjudul NLP Oriented Japanese Pun Classification 2012 . Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat lima tipe struktur dajare yang digunakan, yaitu homofoni, penambahan mora, perubahan mora, campur kode dan pencampuran frasa.
ABSTRACTThis undergraduate thesis is focused on the forming of dajare Japanese pun in Japanese television series 99.9 Keiji Senmon Bengoshi. The purpose of this study is to find structure type of dajares that are being used in the said television drama. The data used is derived from conversations in Japanese television drama titled 99.9 Keiji Senmon Bengoshi. The method applied is descriptive analytic. The discussion in this study uses the classification of dajare structure type by Pawel Dybala et al. in NLP Oriented Japanese Pun Classification 2012 . The result shows that there are five structure types of dajare that are being used, which is homophony, mora addition, mora transformation, mix of language and blend. "
2016
S66806
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jessica Sabrina Rebecca
"Artikel ini menyoroti perkembangan representasi queer dan trans di televisi. Komunitas LGBTQIA+ (lesbian, gay, bisexual, transgender, queer, intersex, ally) terus didiskriminasi hingga hari ini (Americanprogress.org, 2020). Terlepas dari fakta tersebut, kini alur cerita transgender menjadi lebih umum di lanskap media saat ini, dan menggeser bentuk representasi trans yang tersedia untuk khalayak (Berberick, 2018). Menggunakan teori representasi Stuart Hall (1997) untuk menganalisis serial TV hit HBO, "Euphoria"–yang mencakup representasi positif dari karakter trans-femme (Vice, 2019), studi ini mengamati dampak representasi di media arus utama pada audiensnya. Artikel ini berpendapat bahwa representasi queer di media memiliki efek langsung pada kelompok queer di kehidupan nyata.
This article highlights the significance of queer and trans representation in television. The LGBTQIA+ community continues to be discriminated against today, and Generation Z is more exposed to media thanever (Francis, 2022). However, transgender storylines have become more prevalent in today’s media landscape, raising fundamental considerations concerning the forms of trans representation available to audiences (Berberick, 2018). Using Stuart Hall’s (1997) representation theory to analyse HBO’s hit TV series, “Euphoria”, which includes a good representation of a trans-femme character (Vice, 2019), this article observes the impacts of such representation in mainstream media on its audiences. This article argues that queer representation in the media directly affects queer people in real life. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library