Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139502 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meutia Andisya
"ABSTRAK
Brand Equity merupakan variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan yang bergerak di industri teknologi untuk menilai seberapa kuatnya atau seberapa terkenalnya sebuah merek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari usability, social value, dan pleasure in use terhadap brand equity pada smartphone bermerek iPhone. Penelitian ini melibatkan 290 responden dari seluruh Indonesia yang memiliki dan menggunakan iPhone dalam minimal 6 (enam) bulan terakhir. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usability dan pleasure in use memiliki pengaruh positif terhadap brand equity pada smartphone bermerek iPhone, sedangkan social value tidak berpengaruh terhadap brand equity pada smartphone bermerek iPhone.

ABSTRACT
Brand Equity is a variable that can be used by companies engaged in the technology industry to increase its strength or support the brand's popularity. This study aims to know the effect of usability, social value, and pleasure in and Pleasure in Use, Against Brand Equity on iPhone. This study involved 290 respondents from all over Indonesia who owned and used iPhones in the last 6 (six) months. Data processing is done by using Structural Equation Modeling (SEM). The results of this study indicate that usability and pleasure in use have a positive influence on brand equity in iPhone, while social values do not affect brand equity on iPhone. "
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Zainuddin Rasyid
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pengaruh customer perceived value, brand
image, dan switching costs terhadap niat konsumen untuk menggunakan (intention
to use) brand Indosat Mentari. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
berupa descriptive research. Model yang digunakan dalam penelitian ini mengacu
pada model penelitian yang digunakan oleh Ogwo & Igwe (2012) serta Asiegbu,
Igwe, & Iruka (2012). Sementara untuk mengukur customer perceived
valuedigunakan pengukuran PERVAL (perceived value) yang dikembangkan oleh
Sweeney & Soutar (2001) dengan melihat dimensi nilai dari perceived value yaitu
emotional value, social value, monetary value, serta convenience value. Hasil
penelitian ini menemukan bahwa dimensi dari customer perceived value, yaitu
meliputi nilai fungsional (kinerja/kualitas), nilai fungsional (harga), nilai sosial,
serta nilai emosional, memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap niat
konsumen untuk menggunakan. Sementara switching costs dan brand image tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat konsumen untuk menggunakan.

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of customer perceived value, brand
image, and switching costs on consumer’s intention to use brand Indosat Mentari.
This research is a descriptive quantitative research. The model used in this study
refers to the research model used by Ogwo & Igwe (2012) and Asiegbu, Igwe, &
Iruka (2012). As for measuring the customer perceived value using PERVAL
measurement that was developed by Sweeney & Soutar (2001) by looking at the
value dimensions of perceived value, they are emotional value, social value,
monetary value, and convenience value. The results of this study found that the
dimensions of customer perceived value, which includes the functional value
(performance/quality), functional value (price), social value, and emotional value,
has a significant and positive impact on consumer’s intention to use. While
switching costs and brand image do not have a significant impact on consumer’s
intention to use."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Utomo
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh country of origin image terhadap pembentukan brand equity pada salah satu produk otomotif, yaitu kendaraan roda dua dengan mengambil studi kasus pengguna sepeda motor Bajaj Pulsar. Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling dengan program LISREL 8.5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa country of origin image mempunyai pengaruh positif serta signifikan terhadap sumber brand equity. Selain itu sumber brand equity yang merupakan variabel mediasi terdiri dari tiga variabel, yaitu brand distinctiveness, brand loyalty, dan brand awareness. Hanya variabel brand loyalty yang mempunyai pengaruh positif serta signifikan terhadap brand equity. Sebaliknya country of origin image tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap brand equity. Interpretasi, limitasi, dan implikasi manajerial akan didiskusikan lebih lanjut.

This research investigates the effect of country of origin image on the formation of brand equity on one of the automotive product, specifically in two-wheeled vehicle. The case study used is Bajaj Pulsar Motorcycle. In this research, Structural Equation Modeling (SEM) with LISREL 8.5 program has been used to process the data. The result shows that country of origin image has a positive and significant effect on brand equity dimensions. Furthermore, among three mediating variables of brand equity dimensions (those are brand distinctiveness, brand loyalty, and brand awareness/associations), it is proven that there is only one mediating variable, brand loyalty, which has a positive and significant effect on brand equity. However, it is found that country of origin image has not significant effect on brand equity. Interpretations, limitations, and managerial implications are discussed further."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S43945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis Adrian
"ABSTRAK
Bisnis film di Indonesia diperkirakan akan terus bertumbuh ke depannya. Film asing masih menjadi mesin pendorong bisnis film di Indonesia. Salah satu film asing yang konsisten memperoleh pendapatan besar di Indonesia adalah film-film Marvel Cinematic Universe. Ini membuktikan bahwa brand merupakan hal yang penting. Untuk memastikan suksesnya strategi membangun brand yang kuat, penting bagi perusahaan untuk memahami brand equity. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu efek dari brand equity terhadap tanggapan konsumen yaitu price premium, brand extension, brand preference, dan purchase intention, serta efek dari dimensi brand equity yaitu brand awareness, perceived quality, brand associations, dan brand loyalty terhadap brand equity. Penelitian ini meneliti sebanyak 390 responden yang pernah mendengar tentang Marvel dan setidaknya pernah menonton dua film Marvel Cinematic Universe dalam tiga tahun terakhir. Hasil dari penelitian ini membuktikan pengaruh signifikan dari brand awareness terhadap perceived quality dan brand associations, perceived quality dan brand associations terhadap brand loyalty, brand loyalty terhadap brand equity, brand equity terhadap price premium, brand extension, brand preference, dan purchase intention, serta brand preference terhadap purchase intention. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh signifikan dari perceived quality dan brand associations terhadap brand equity.

ABSTRACT
Movie business in Indonesia is expected to continue to grow. Foreign films are still the driving force of the movie business in Indonesia. One of the foreign films that consistently earning huge revenues in Indonesia is Marvel Cinematic Universe films. This proves that brand is important. To ensure the success of building a strong brand, it is important to understand brand equity. This study aims to find out the effects of brand equity on consumer responses, which consisted of price premium, brand extension, brand preference, and purchase intention, and the effects of brand equity dimension, which consisted of brand awareness, perceived quality, brand associations, and brand loyalty to brand equity. This study examined 390 respondents who have heard of Marvel and have seen at least two Marvel Cinematic Universe movies in the last three years. The results of this study proves the significant impact of brand awareness on perceived quality and brand associations, perceived quality and brand associations to brand loyalty, brand loyalty to brand equity, brand equity to price premium, brand extension, brand preference and purchase intention, an also brand preference to purchase intention. This study found no significant effect of perceived quality and brand associations to brand equity."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elgine Harits
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antar empat dimensi yang ada pada kerangka konsep customer-based brand equity (CBBE) dalam konteks acara edukasi dan juga untuk mengetahui jenis hubungan yang ada diantara dimensi event brand value (EBV) dan event brand loyalty (EBL). Analisis jalur digunakan dalam penelitian ini untuk menguji ke-6 pernyataan hipotesis. Setelah melakukan pengolahan data kuisioner dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS Statistics 21 (N = 298), hasil penelitian mengindikasikan bahwa seluruh konstruk dapat dinyatakan valid dan reliabel. Dimensi event brand loyalty (EBL), dipengaruhi secara langsung oleh dimensi event brand image (EBI), event brand value (EBV), dan terlebih secara kuat oleh event brand quality (EBQ). Penelitian ini berguna bagi pihak-pihak penyelenggara acara edukasi (seperti seminar) yang ingin meningkatkan event brand equity serta penelitian ini turut memperkaya literatur ilmiah untuk pengembangan profesi humas.

This research aimed to understand relationship between dimensions that exist on customer-based brand equity (CBBE) concept in the context of educational event and to examine the relationship between event brand value and event brand loyalty. Path analysis technique was used to test the 6 hypothetical statements. Questionnaires were analyzed (N = 298), results indicated that all questions on the questionnaire was valid and reliable to test the 4 constructs. Event brand loyalty (EBL) was proven directly affected by event brand image (EBI), event brand value (EBV), and moreover, proven highly influenced by event brand quality (EBQ). This research is useful for educational events organizers that care about event brand equity and also contributes to the development of public relations profession."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Kuswantiningsih
"Dalam tesis ini, dilakukan pengujian terhadap elemen bauran pemasaran yang dilakukan oleh Dian Pelangi sebagai merek pakaian muslim (hijab fesyen) terhadap ekuitas merek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis elemen bauran pemasaran yang mempengaruhi pembentukan ekuitas merek melalui dimensi-dimensi pembentuk ekuitas merek. Metode penentuan sampel yang digunakan non-probability sampling dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik convenience sampling pada wanita muda baik mahasiswi maupun yang sudah bekerja dan menggunakan hijab. Teknik pengolahan data menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan aplikasi program LISREL 8.7. Hasil penelitian menunjukkan dari 330 responden ditemukan bahwa produk, distribusi, dan promosi berpengaruh positif terhadap pembentukan ekuitas merek, sedangkan harga tidak akan mempengaruhi persepsi kualitas target pasar Dian Pelangi.

This thesis examined elements of the marketing mix which is done by Dian Pelangi as a brand of Muslim clothing (hijab fashion) on brand equity. This study aims to analyze the elements of the marketing mix affects as the formation of brand equity through dimensions of brand equity. Sampling methods is non-probability sampling with techniques of data collection using convenience sampling technique on both university students and young women who are already working and using hijab. Data analysis techniques is using Structural Equation Model (SEM) with LISREL 8.7 as an application program. The results showed that out of 330 respondents found the product, distribution, and promotion have positive influence on the formation of brand equity, while price will not affect the perceived quality of the target market Dian Pelangi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frederick, Hans
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor pembentuk culinary brand equity, yaitu pengaruh dari brand image, perceived quality, brand awareness, dan brand loyalty terhadap revisit intentions dengan destination familiarity sebagai variabel moderasi. Responden adalah wisatawan yang pernah mengunjungi kota Yogyakarta sebanyak 101 responden dan diolah dengan analisis regresi menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand image, perceived quality, dan brand awareness tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap revisit intention, akan tetapi brand loyalty memiliki pengaruh signifikan terhadap revisit intentions. Setelah dimoderasi oleh destination familiarity, brand image dan perceived quality memiliki pengaruh signifikan terhadap revisit intentions, namun brand awareness dan brand loyalty tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap revisit intentions.

This research aimed to find the impact of culinary brand equity?s dimensions : brand image, perceived quality, brand awareness, and brand loyalty to revisit intentions with destination familiarity as moderating variable. The result shows that brand image, perceived quality, and brand awareness have no significant influence to revisit intentions but brand loyalty has a significant influence to revisit intentions. After moderated by destination familiarity, brand image and perceived quality have a significant influence to revisit intentions, but brand awareness and brand loyalty have no significant influence to revisit intentions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana
"Skripsi ini membahas mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - November tahun 2012. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala kantor dan selanjutnya melihat bagaimana pencapaian visi dan misi yang terdapat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Pengumpulan data yang dilakukan melalui kuesioner dan didukung dengan wawancara serta observasi langsung di lapangan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala kantor ialah gaya kepemimpinan demokrasi. Dampak dalam penerapan gaya demokrasi ini ialah sebagian besar para pegawai memahami secara jelas tupoksi yang diembannya sehingga pelaksanaan misi berjalan lancar dan hampir mengalami kemajuan yang berkesinambungan dalam mewujudkan visi yang terdapat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan.

This thesis analyzes the leadership style which is implemented by the Head of the South Jakarta Administration Library and Archive Office. This research was conducted in September - November 2012. The aim of this research is to understand the leadership style of the head of office and to observe how it affects the achievement of the vision and mission of the South Jakarta Administration Library and Archive Office. The approach used in this research is quantitative, conducted through a survey method. Collection of the data is carried out through questionaires and supported by a interview and a direct observation on the field. Results of the research show that the leadership style of the head of the office is democratic leadership. The effects of the implementation of this democratic leadership style is that most of the employees understand clearly the tasks that they are responsible of. This results in a smooth operation of their mission, nearly resulting in a continuous progress in achieving the visions of the South Jakarta Administration Library and Archive Office."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Aditama
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh antara dua elemen program komunikasi pemasaran yaitu iklan dan promosi penjualan dan dampak keduanya pada penciptaan brand equity. Fokus penelitian menyelidiki pengaruh persepsi pengeluaran iklan sikap individu terhadap iklan dan pengaruh dua jenis promosi penjualan yaitu monetary promotions dan non monetary promotions terhadap setiap dimensi pada ekuitas merek.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk membuktikan pengaruh advertising dan sales promotions dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk mendorong pertumbuhan ekuitas merek. Penelitian ini berhasil mengumpulkan 200 data melalui kuesioner survei dan menguji hubungan antar variabel untuk menganalisis dampak iklan dan promosi penjualan terhadap ekuitas merek.
Berdasarkan studi kasus penelitian ini hasil uji statistik menunjukkan bahwa sikap individu terhadap iklan menjadi peran utama dalam mempengaruhi dimensi ekuitas merek sedangkan persepsi pengeluaran iklan hanya mempengaruhi kesadaran akan merek. Penelitian ini juga menemukan bahwa sales promotions tidak mempengaruhi dimensi ekuitas merek. Selain itu dalam hubungan dan urutan dimensi ekuitas merek penelitian ini menemukan bahwa kesadaran merek menjadi dasar utama dalam mengembangkan dan menumbuhkan ekuitas merek.

This study discusses about the influence between two elements of marketing communications programs advertising and sales promotions and their impact on brand equity creation. The focus of this study investigates the influence of perceived advertising spend individuals attitude towards the advertisements and two kinds of sales promotions monetary promotions and non monetary promotion on brand equity dimensions.
The purpose of this study is to prove the influence of advertising and sales promotions in order to developing marketing strategies to encourage brand equity growth. This study successfully collected 200 data through a questionnaire survey and tested relationship between variables to analyze the impact of advertising and sales promotions in brand equity.
Based on study case research statistical results show that perceived advertising spend individuals attitudes toward the advertisement play as a key role influencing brand equity dimensions whereas perceived advertising spend affect only on brand awareness. This research also found that monetary promotions and non monetary promotions do not affect brand equity dimensions. In addition in relationship and the order dimensions of brand equity this study found that brand awareness is a means of main foundation in order to developing and growing brand equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arry Bharata
"Industri perbankan di Indonesia saat ini adalah industri yang mempunyai tingkat persaingan cukup berat, karena tidak seperti dulu, dimana membuat dan menjalankan sebuah bank adalah relatif lebih mudah. Saat ini jumlah bank di Indonesia menurun secara drastis, tetapi secara kualitas tenjadi peningkatan yang cukup menggembirakan. Seperti halnya Bank BTN yang merupakan Bank BUMN, yang pada saat masih disediakan subsidi bunga pemmahan oleh pemerintah sempat mencapai masa keemasannya karena merupakan satu-satunya Bank yang ditunjuk pemerintah untuk penyaluran KPR bersubsidi. Tetapi saat seperti itu sudah berlalu, saat ini yang diperlukan adalah kerja keras untuk memenangkan kompetisi yang berat, karena saat ini pasarlah yang menentukan baik tidaknya suatu bank, berbanding lurus dengan pelayanannya.
Saat ini di Indonesia terdapat empat Bank BUMN yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank BTN. Dalam menjalankan usahanya khususnya di bidang pengumpulan dana pihak ketiga, keempat Bank ini selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Bank BTN dalam hal ini cukup menyadari apa yang terjadi di lingkungan bisnisnya, oleh karena itu Bank BTN pada tahun 2002 melakukan modemisasi besar-besaran pada basis teknologinya dengan melakukan online di seluruh cabang-cabangnya di Indonesia Sering dengan hal tersebut tidak Iupa ditambahkan beberapa fasilitas pada Tabungan Batara dan Batara Prima yang dianggap dapat mendongkrak pengumpulan dana ketiga via tabungan. Yang menjadi pertimbangan disini adalah bagaimana usaha-usaha tersebut dapat mendongkrak merek Bank BTN ke arah yang lebih dapat diperhitungkan, mengingat ketiga Bank BUMN saingannya begitu agresif dan ekspansif. Tidak dapat pula diabaikan peran Bank swasta seperti Bank BCA yang dapat memenuhi kebutuhan bagi masyarakat pengguna jasa bank di Indonesia, sehingga menimbulkan ketergantungan pada Bank tersebut.
Yang perlu dikaji disini adalah apakah usaha-usaha-marketing yang dijalankan selama ini dapat menambah atau justru mengurangi nilai produk yang akan berasosiasi dengan merek Bank BTN atau yang lebih dikenal dengan Ekuitas Merek. Hal ini sangat berkaitan langsung dengan konsumen potensial Bank BTN dan masyarakat pada umumnya Perlu juga dikaji bagaimana Ekuitas Merek Bank BTN dipersepsikan oleh nasabahnya khususnya nasabah dana, sebab jika Ekuitas Merck Bank BTN masih dianggap mengurangi nilaj produk tabungan di mata nasabahnya maka sebaiknya diambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk membangun Ekuitas Merek Bank BTN ke arah yang positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana sebenamya Ekuitas Merek yang dimiliki. Bank BTN dimata nasabah tabungan Batara dan Batara Prima dengan pendekatan teori Aaker yang meliputi Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality dan Brand Loyalty dan kemudian merekomendasikan kepada pihak manajemen Bank BTN untuk penyempurnaan layanan guna peningkatan Ekuitas Merk Bank BTN didasarkan pada persepsi konsumen Tabungan Batara dan Batara Prima.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa asosiasi yang paling kuat muncul untuk Bank BTN adalah sebagai Bank BUMN yang arnan dan terjamin. Tetapi hal ini kontradiktif pada apa yang menjadi keinginan responden dan sebuah produk tabungan, dimana mereka menjawab bahwa fasilitas dan pelayanan adalah sesuatu yang sangat diutamakan baru kemudian diikuti dengan bunga yang tinggi, dan ternyata dari hasil kuesioner yang didapat ternyata alasan menjadi nasabah Bank BTN adalah rasa aman, diikuti pelayanan, sedangkan bunga di urutan ke empat, sedangkan bila dilihat dari produknya tidak dilihat sebagai produk yang inovatif ada di urutan terakhir.
Dari keinginan responden di atas yang mengutamakan fasilitas dan pelayanan, Bank BTN belum dapat mengakomodir secara maksimal, dan baru dapat memenuhi unsur keamanan sebagai bank BUMN yang ternyata tidak mengakomodir kenginan sebagian besar nasabah tadi
Selain itu bila dikonfirmasikan kepada kelompok responden yang cukup besar di Bank BTN, dimana mereka tidak ingin berpindah bank karena masalah tinggi rendahnya bun ga, ternyata mereka tetap konsisten lebih mementingkan fasilitas dan pelayanan, dan tidak terlalu mementingkan pertimbangan aman karena BUMN. Disini dilihat adanya potensi ketidak stabilan prinsip nasabah antara bunga yang relatif lebih tinggi dan fasilitas serta kemudahan yang didapatkan. Hal ini sesuai dengan fungsi tabungan yang seharusnya lebih mementingkan pelayanan dan fasilitas dibandingkan bunga yang tinggi, karena produk tabungan bukanlah produk untuk investasi tetapi produk yang lebih sesuai untuk mempermudah transaksi keuangan.

Within the last few years banking industry in Indonesia has been facing a moderately high competition, a quite difterent situation previously where incorporating and operating a bank is relatively easy. Although the number of active banks has been dramatically decreased, the quality of overall services offered has increased. The same situation with BTN, a government bank reached its golden age during the period where it was appointed by the Indonesia govemment as the only bank to provide subsidized housing loan. However, those golden times are no longer exist, currently every bank require so much effort to stay above the competition since market will determine the service level of a bank?s quality.
Currently there are four government banks in Indonesia, which are Bank Mandiri, BNI, BRI and BTN. On the process of collecting third party fund, these banks are always tried to adjust with the evolving customer demand. Realizing this, BTN also tries to catch up by having major changes on 2002 with its core banking technology and change its branches into online connectivity. Other features were also incorporated into Batara and Batara Prima savings in order to achieve third party fund target for savings. In this case, BTN need to consider their overall effort to increase BTN brand awareness into a much higher level, since other three govemment banks are expanding and their efforts are also very aggressive. Not to mention that there are other private banks such as BCA which has been very aggressive and successfully meet customers demand, leading them as successfully penetrated bank in Indonesian.
As a result, BTN needs to consider their overall marketing effort whether it has been successfully increased or whether it has been unsuccessfully decrease products values which have association with BTN brand, or Brand Equity. This is important because brand equity is highly related to increase potential and current customers. Parallel to this, BTN also need to consider how their customers perceive BTN?s brand equity, especially their savings account customers, to prevent decreasing product value due to BTN?s brand equity and to take important steps to increase overall BTN?s brand equity. Hence, the purpose of this research is to analyze how BTN?s brand equity in Batara and Batara Prima savings account customer?s point of view, using Aaker approach which includes Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality and Brand Loyalty, to come up with recommendation result for BTN?s management to improve BTN?s service which could result in increasing BTN?s brand equity.
Result of BTN?s brand equity research is that BTN?s strongest association is a safe and secure government bank. Contradictory to this result, savings account respondents mention that bank facilities and services are their highest priorities, followed by high saving interest.
Most Respondents whom voted facilities and services as their highest priority provide feedback that BTN currently only able to accommodate security, but not yet able to provide good facilities and high quality of services to their customers. Also, according to survey results, majority of respondents infomi that they do not want to switch to other bank just for the sake of higher interest rates, but rather for better facilities and services and also not for the sake of sense of security in government bank. In this case, there is a potential of customers instability in choosing between higher interest rates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>