Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61658 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutjipto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara komprehensif pandangan guru sekolah luar biasa dalam pengembangan kurikulum pendidikan khusus pada dimensi perancangan dan asasnya. Penelitian melibatkan empat puluh tiga guru sekolah luar biasa dari delapan sekolah. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik diskusi kelompokterpumpun dan teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sudut pandang guru dalam perancangan kurikulum pendidikan khusus untuk peserta didik berkebutuhan khusus harus mengandung muatan-muatan pengetahuan praktis, kualitas karakter moral dan kinerja, keterampilan penting, kompetensi,seni, dan praksis literasi. Selain itu, keluwesan, fungsional, kemandirian, literasi, dan kejuruan merupakan asas-asas pengembangan kurikulum pendidikan khusus bagi peserta didik berkebutuhan khusus"
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2018
370 JPK 3:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutjipto
"The purpose of this research is to comprehensively examine the views of special school teachers in the development of special educational curricula on the design and principles. The research involved fourty three teachers froms eight different special schools.Data was collected through forum group discussion dan analyzed by descriptive qualitative method. The results show, first, from the teacher’s point of view, that in designing a special educational curriculum for learners with special needs it should contain practical knowledge, moral character qualities and performance, essential skills, competence, art,and literacy praxis. Secondly, flexibility, functionality, independence, literacy, and vocational are the principles of developing a special education curriculum for learners with special needs."
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2018
370 JPK 3:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sapta Purna Istanti
"Tesis ini membahas pengembangan sumber daya manusia pendidik dalam rangka penerapan kurikulum 2013 di SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan. Penelitian ini berfokus kepada sistem pengembangan sumber daya manusia pendidik di SD Bakti Mulya 400 dan bagaimana menyempurnakan sistem pengembangan sumber daya manusia pendidik agar mampu menerapkan kurikulum 2013. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat dua konsep penting dalam pengembangan sumber daya manusia pendidik di SD Bakti Mulya 400, yaitu: orientasi dan pelatihan. Beberapa rekomendasi yang dapat diusulkan adalah memasukkan pengenalan kurikulum 2013 pada masa orientasi guru dan penerapan lesson study sebagai metode pembelajaran di SD Bakti Mulya 400. Kelima konsep sistem pengembangan sumber daya manusia pendidik ini harus dilakukan secara berkesinambungan.

This research discusses the development of human resources of educators to implement the 2013 curriculum in SD Bakti Mulya 400 South Jakarta. This research focuses on human resource development system of educators in SD Bakti Mulya 400 and how to comprehend the system of human resource development of educators to implement the 2013 curriculum. This qualitative research uses qualitative method.
The research shown that there are two important concepts in human resource development of educator in SD Bakti Mulya 400, namely orientation and training. Several recommendations can be undertaken such as the introduction of the 2013 curriculum on the orientation of teachers and implementation of lesson study as a learning method in SD Bakti Mulya 400.All concepts of human resource development systems of educators must be done continuously."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mursyid
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1987
S3048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Hadi
"Statistik pendidikan di Indonesia menunjukan kesenjangan pendidikan masih tinggi apabila dibandingkan antarwilayah. Ketimpangan tersebut dilihat melalui perbandingan indeks pendidikan antara wilayah serta disparitas Angka Partisipasi Kotor (APK) tingkat SD dan tingkat SMP level kab./kota per provinsi pada tahun 2021. Penelitian ini mempelajari bagaimana pembangunan sektor pendidikan di daerah tertinggal setelah adanya kebijakan pemberian DAK Fisik afirmasi bidang pendidikan. Menggunakan data panel 3 tahun, hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan afirmasi kepada daerah tertinggal melalui DAK fisik afirmasi pendidikan, berdampak positif dan signifikan pada pembangunan sektor pendidikan dasar (SD dan SMP), hal tersebut dibuktikan dengan dampaknya terhadap APK yang signifikan. Kinerja pengelolaan keuangan daerah melalui proksi jumlah SiLPA/SiKPA turut serta memberikan dampak terhadap capaian pembangunan sektor pendidikan di daerah tertinggal, semakin besar jumlah SiLPA/SiKPA maka dapat memberikan dampak negatif.
Indonesia's education statistics show the education gap is still high when compared between regions. This inequality is seen through a comparison of the education index between regions and the disparity in Gross Participation Rate (GER) at the elementary and junior high school at the district/city per province in 2020. This study examines how the development of the education sector in underdeveloped areas after the policy of providing affirmative Physical Special Allocation Fund (SAF) field of education. Using 3-year panel data, the results of the study show that the affirmative Physical Special Allocation Fund (SAF) field of education has a positive and significant impact on the development of the basic education sector (SD and SMP), this is evidenced by its significant impact on APK. The performance of regional financial management through the number of SiLPA/SiKPA proxies has an impact on the achievement of education sector development in underdeveloped areas, the greater the number of SiLPA/SiKPA it can have a negative impact."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Elizabeth Tiur
"Pada Pembangunan jangka panjang Tahap yang ke II ini, telah disepakati bersama untuk memasukkan modal manusia sebagai variabel utama dalam memacu pembanguan. Unsur pendidikan menjadi unsur yang sangat penting bagi peningkatan sumber daya manusia untuk dapat memacu pembangunan seperti yang diungkapkan dalam paragraf diatas. Bila dilihat peranan Pendidikan didalam Pertumbuhan Ekonomi maka peranan tersebut dapat dikelompokkan kedalam 2 hal yaitu : (1 ) berperan dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dan yang ke (2) yaitu berperan dalam proses adopsi dan pengembangan teknologi. Peran yang pertama, menyiratkan bahwa dengan bertambahnya tingkat pendidikan tenaga kerja, maka kualitas tenaga kerja tersebut akan meningkat sehingga output yang dihasilkannyapun dapat meningkat baik dari segi kualitas serta kuantitasnya. Dengan hasil yang dicapai yang lebih tinggi tersebut maka produktivitas tenaga kerja pun menjadi semakin tinggi.
Peran yang kedua, menggambarkan bahwa perubahan teknologi baik melalui alih teknologi maupun penciptaan teknologi baru merupakan faktor penggerak utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sedangkan pengembangan teknologi.hampir semuanya berlangsung rnelalui pendidikan formal. Oleh karena itu pengembangan teknologi hanya dimungkinkan dengan investasi dalam modal fisik dan dalam modal manusia. Penambahan modal fisik saja tanpa didukung dengan manusia yang berkualitas ( = terdidik ) tidak akan efektif.
Dengan alasan uraian diatas maka penelitian ini memilih topik bahasan mengenai Peranan Pendidikan didalam Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan model TRANSLOG(Periode 1969 - 1993). Dari model penelitian yang digunakan tersebut dengan mengaplikasikan data Indonesia periode 1969 - 1993 atas variabel pendapatan Nasional, Kapital, Labor, Pendidikan Tenaga Kerja dan Teknologi diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
1. Hasil print out model (1) sebelum restriksi Parameter variabel pendidikan dihasilkan sebesar 86,098 dengan t-statistik sebesar 0,94760; hal ini berarti setiap variabel pendidikan naik 1% akan menaikkan output sebesar 86,098% namun secara statistik hal ini tidak berarti.
2. Durbin Watson yang dihasilkan pada model (1) diatas sebesar 2,51. Sehingga jika ditest menggunakan tabel DW maka angka tersebut berada didaerah `Inconclusive' artinya tidak dapat disimpulkan adanya autokorelasi (=adanya hubungan antara error yang satu dengan error lainnya).
3. Hasil print out model (6) setelah restriksi. Parameter yang dihasilkan oleh variabel pendidikan sebesar 0,029 dengan t-statistik sebesar 0,1709 ; hal ini dapat digambarkan bahwa jika variabel pendidikan naik sebesar 1% maka output nasional akan naik sebesar 0,029 dan secara statistikpun berarti (= signifikan ).
Jika hasil print out ini dimasukan kembali kedalam model yang telah direstriksi (hanya menggunakan model 6 di halaman 59) diperoleh hash sbb:
In Y = 8,01 + 2,06 (Ink) - 1,14 (1nL) - 0,57 (D) (Ink) - 0,55 (Ink) (InH) (0,0000) (0,0007) (0,0020) (0,0068) + 0,074 (D) (InL) (LnH) + 0,03 (lnH)2 (Ink) (0,0049) (0,1709)
4. Elastisitas output terhadap variabel input Hasil yang diperoleh atas perhitungan Elastisitas output terhadap masing masing input variabel adalah sebagai berikut :
- Elastisitas terhadap Kapital (Rata-rata) = 0,94
- Elastisitas terhadap Labor (Rata-rata) = 0,05
- Elastisitas terhadap Pendidikan (Rata-rata) = 0,24
5. Hasil perhitungan elastisitas output terhadap input variabel Kapital, Labor dan Pendidikan masih berada dalam skala `decreasing return to scale" artinya setiap ada kenaikan input akan menghasilkan output dengan kenaikan yang tidak sebesar kenaikan inputnya.
6. Kondisi Optimum dapat dihitung dengan membuat grafik antara variabel output (=GDP) dihubungkan dengan variabel pendidikan, dimana gambarnya dapat dilihat pada lampiran 32.
Dengan menggunakan hasil Regresi yang diperoleh dari model yang ke (6), diperoleh fungsi sebagai berikut:
d ln Y = -0,56 (lnk) + 0,73 (D) (lnL) + 0,03 (lnH) (lnk) = 0 d ln Hc
maka diperoleh hasil kondisi optimum pada saat:
Pendidikan mencapai angka sebesar : angka indeks 22,6
Jika dilihat dalam data pendidikan periode 1969 - 1993, maka kondisi tersebut belum dicapai.
7. Acuan lainnya yang dapat digunakan menjadi bahan pemikiran berikutnya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kependudukan U.G.M. - Jogjakarta yang disajikan didalam Harian Kompas tanggal 24.05.1995 menggambarkan Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Tahun 2000 adalah sebagai berikut :
Kebutuhan Tenaga Kerja pada tahun 2000
Pendidikan Menengah 33.000.000 Orang
Pendidikan Tinggi 6.000.000 Orang
Data tersebut belum dikontrol oleh variabel lainnya misalnya Harga.
Dari Data Pendidikan Tinggi yang bekerja sampai tahun 1993 baru mencapai jumlah 7.889.359 orang ( Bab. 3 Halaman 43). Maka total seluruh Perguruan Tinggi (baik Negeri maupun Swasta) diseluruh Indonesia berjumlah 1.171 buah (menurut Statistik Indonesia 1994, halaman 126), dan jika setiap tahun Perguruan Tinggi tersebut menghasilkan lulusan kurang lebih 1.000 orang lulusan, maka total lulusan Perguruan Tinggi sampai tahun 2000 nanti berjumlah 8.197.000 orang).
Target 6.000.000 orang lulusan Perguruan Tinggi pada tahun 2000 akan terlampaui, tetapi walaupun kebutuhan tenaga kerja akan lulusan Perguruan Tinggi telah tercapai hendaknya tetap dibuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat yang berminat menyelesaikan sekolah tingginya sebab dengan semakin banyaknya masyarakat yang dapat menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat Perguruan Tinggi, maka tujuannya bukan saja memenuhi kebutuhan kerja tetapi untuk menciptakan lapangan kerja sendiri serta mengingat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari pendidikan, dan sesuai hasil perhitungan dalam kondisi optimum yang belum tercapai."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The modern system of life gives women effort to participate in public domain and even there are several occupations which are identified as profession for the women. In relation to the gender, especially with regard to married women in handling domestic tasks, it is very important to elaborate whether or not such social development actually supports gender equity. This is the big question that will be answered by this research. To do so, this research is only focused on how married female employees in Bayumas regency take part in handling education for their children. At the end, this research led to three conclusions. First, married female employees in Banyumas regency tend to correspond with feminist point of view or at least functionalist point of view. None of them supported patriarchal point of view. However, the second conclusion indicated that such attitude did not undermine their responsibility to take part in educating their children. The third conclusion found that the main reason for that is they enjoy performing their double tasks, both as mothers and employees."
EDJPPAK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Daan Darmawan Raihin
"Dalam menghadapi era perdagangan bebas dunia, kebijakan langit terbuka dan deregulasi dunia bisnis penerbangan, setiap perusahaan penerbangan berada dalam suatu arena persaingan yang tajam, dimana kelangsungan hidup dan keberhasilan mengungguli pesaing, akan bergantung sepenuhnya pada kekuatan dan kesiapan dari masing-masing perusahaan.
Beranjak dari hal di atas, setiap perusahaan harus mamapu menerpkan strategi dan kebijakan yang tepat, dalam mengelola unsur-unsur dari persaingan. Pengelolaan saluran distribusi di PT Garuda Indonesia merupakan salah satu aspek penting untuk ditangani lebih terencana dan terintegrasi, dengan menjadikan saluran distribusi sebagai alat bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan melalui sistem distribusi dan penggunaan teknologi yang canggih.
Dalam penelitian ini dilakukan analisa terhadap sistem, program, kebijakan, dan strategi saluran distribusi yang diterapkan oleh PT Garuda Indonesia, serta pemanfaatan Computerized Reservations Systems (CRS) dan AGRA III. Temuan-temuan yang diperoleh sebagai permaalahan dalam sistem reservasi PT Garuda Indonesia yang paling significant terdaat pda pelaku saluran distribusi yaitu berkenaan dengan agen perjalanan, dan pemanfaatan dari fasilitas CRS tabf belum optimal.
Dari permasalahan tersebut dilakukan pengkajian kembali dengan menguji strategi dan kebijakan yang diterapkan, sehingga diketahui hal-hal yang menjadi penyebab dan latar belakangnya, untuk dilakukan pembenahan dan penyempurnaan lebih lanjut disertai dengan teknik pengaplikasiannya, yaitu dalam strategi saluran yang progresif diarahkan menjadi progresif integratif, mengoptimalkan fungsi CRS melalui penyususnan jadual yang efektif dan code sharing, meningkatkan bentuk kerjasama dan pembinaan yang lebih baik terhadap agen perjalanan. Kemudian disusun program-program pengendalian saluran distribusi dalam bentuk integrasi vertikal ke depan, pengembangan saluran distribusi yang inovatif, direct marketing, dan peningkatan branding.
Dengan demikian penerapan strategi, kebijakan dan program yang diusulkan di atas, diharapkan mampu meningkatkan kinerja saluran distribusi perusahaan, yang dapat menunjang misi PT Garuda Indonesia dalam memperoleh keuntungan, serta menempatkan PT Garuda Indonesia sebagai perusahaan jasa angkutan udara yang berkualitas world class."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kebijakan desentralisasi pemerintahan berdampak pada pembangunan pendidikan karena sebagian besar kewenangan bidang pendidikan, pemuda, dan olahraga berada di kabupaten atau kota. Dampak perubahan yang paling signifikan terjadi pada perencanaan, semula kabupaten/kota sebagai pelaksana kebijakan pusat, kabupaten / kota harus merumuskan sendiri kebijakannya, termasuk dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, bagian perencanaan kabupaten / kota menjadi lebih penting dari sebelumnya. Selain sangat banyak jumlah kewenangan ditangani kabupaten/kota, dinas pendidikan kabupaten/kota juga memikul beban sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari jumlah tenaga kependidikan yang dikelola dinas pendidikan kabupaten/kota yaitu lebih dari 60% jumlah pegawai negeri sipil (PNS) berada di kabupaten/kota. Demikian juga dengan anggaran, lebih dari 50% jumlah APBD kabupaten/kota berada di dinas pendidikan, sementara aset yang dikelola (gedung sekolah beserta turunannya) dapat mencapai triliunan rupiah."
JHHP 2 (1-2) 2004
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>