Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahyanti Kusuma Anggraeni
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat dukungan sosial dan rasa bersyukur terhadap tingkat kebahagiaan mahasiswa program Sarjana di Universitas Indonesia. Indeks kebahagiaan mahasiswa di Indonesia pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 4,18 dibandingkan tahun 2013. Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat kebahagiaan mahasiswa adalah kedekatan emosional dengan orang-orang terdekat, aktualisasi diri, dan prestasi akademik. Studi ini akan melibatkan dukungan sosial dan rasa bersyukur yang berfungsi sebagai prediktor penting terhadap tingkat kebahagiaan di kalangan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan menyebarkan kuesioner, wawancara dan data sekunder. Selain itu, unit analisis penelitian ini adalah mahasiswa program Sarjana angkatan 2015-2018 di Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara variabel tingkat dukungan sosial dengan tingkat kebahagiaan masiswa. Sementara itu, variabel rasa bersyukur juga menunjukkan korelasi positif dengan tingkat kebahagiaan mahasiswa.

ABSTRACT
This study aims to investigate the effect of social support and gratitude on happiness of undergraduate students at the University of Indonesia. The happiness index of college student in Indonesia in 2017 increased by 4.18 compared to 2013. Previous studies show that the factors influence of happiness among college student are emotional closeness with the closest people, self-esteem, and academic achievement. This study will involve social support and gratitude which serves as an important predictor of the level of happiness among college student. This study uses a quantitative approach with data collection through surveys by distributing questionnaires, interview and secondary data. In addition, the unit of analysis of this study is the 2015-2018 undergraduate students at the University of Indonesia. The results of the study there is a positive correlation between the variables of social support and happiness of students. Meanwhile, the variable of gratitude also indicate a positive correlation with happiness of students."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Priatama
"Studi ini mengkaji pembentukan jaringan sosial yang terjadi pada institusi pendidikan tinggi atau universitas. Studi sebelumnya membahas mengenai jaringan sosial yang didapatkan oleh anggota institusi pendidikan melalui dua aspek, yaitu aspek sekolah, dan kampus sebagai institusi, dan aspek inisiatif anggota institusi itu sendiri. Selain kedua aspek tersebut, peneliti berargumen bahwa jaringan sosial bisa didapatkan melalui hubungan antara teman sepermainan (peer group) di kampus. Dengan kata lain, jika seseorang berteman dengan kelompok peer group yang memiliki jaringan sosial yang lebih luas, maka orang tersebut akan mengalami perluasan jaringan sosial dari peer groupnya. Jaringan yang didapat melalui kelompok teman sepermainan kemudian membentuk dua jaringan yang berbeda: jaringan internal kampus, dan jaringan eskternal ke luar kampus.
Studi ini melihat perkembangan jaringan sosial mahasiswa yang sedang mengikuti perkuliahan. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam pada studi kasus di Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan sosial juga dapat dibentuk atau diperluas melalui peran dari peer group atau kelompok teman sebaya. Peran kelompok teman sebaya ini dapat dilihat dari 3 aspek penting yaitu interaksi antar anggota kelompok teman sebaya, interaksi anggota kelompok teman sebaya dengan orang lain yang berada di luar kelompok teman sebayanya, dan kegiatan dari masing-masing kelompok teman sebaya.

This research is studying the formation of social networks in higher educational institution or university. Previous studies tend to explain that the member of educational institution can acquire by two aspects: school, and campus as institution aspect, and member initiative itself aspect. Beside all of those two, researcher argue that social networks can be acquired from the relation of peer group in campus. In other words, if someone make friends with peer group that have wider social networks, then that person may have wider social networks from the influence of peer group. Social networks that acquired from the relation of peer group can form two different networks; campus internal networks, and campus external networks.
This research sees the development of social networks from student who studying in campus. This research uses qualitative approach with in-depht interview methods, case study in Universitas Indonesia. Findings of this research show that social networks can be formed or can be expanded from the relation of peer group. The role of peer group can be seen from three aspects; the interaction between member of the peer group, the interaction between the member and other people, and the activities of the peer group itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Febrian
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan hubungan antara dukungan sosial resiprokal dan tingkat stres di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia. Studi-studi sebelumnya melihat dukungan sosial memiliki peran penting, namun dukungan sosial sebagian besar melihat dari sisi penerimaan dukungan sosial. Studi ini melihat pada sisi penerimaan dan pemberian dukungan sosial yang berpengaruh pada stres mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui survei daring dan terkumpul 504 partisipan. Dalam analisis tingkat stres sebanyak 51.98% mahasiswa mengalami tingkat stres yang tinggi. Sementara itu, dalam analisis dukungan sosial resiprokal sebanyak 10.71% mahasiswa yang memiliki hubungan resiprokal. Uji chi-square menunjukkan bahwa kedua variabel secara statistik memiliki hubungan. Dukungan sosial resiprokal menjelaskan pengaruh terhadap tingkat stres mencapai 11.2%. Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi antara lain sumber daya personal, peran-hubungan teman dan keluarga, dan norma pertukaran.

ABSTRACT
Current study explains association between reciprocity of social support and level of stress among college students at University of Indonesia. A plenty of previous research were mostly emphasize aspect of receiving social support yet did not take an interest in giving social support. This study examined on effects of giving and receiving social support on student stress. Quantitative approach was used by this study and was 504 students that completed online survey. The prevalence of severe stres was 51.98%. Meanwhile, there were 10.71% students that had a reciprocity of social support. Chi-square test shows that both variables had relationship statistically. Reciprocity of social support improved ability to predicted students stres by 11.2%. There were other factors affected students stress in related to reciprocity of social support, such as personal resource, role-relationship both friend and family, and exchange norms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Badriah
"Kesejahteraan sosial mencakup berbagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup manusia, tidak hanya pada aspek ekonomi dan fisik, tetapi juga sosial, mental, dan spiritual. Pendidikan memegang peranan penting dalam mencapai kesejahteraan tersebut dengan salah satunya melalui praktikum menjadi elemen penting untuk melengkapi pembelajaran teori dengan pengalaman langsung, terutama pada program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial yang memerlukan keterampilan praktis. Namun, dalam pelaksanaannya sering kali mahasiswa menemui berbagai hambatan, seperti tekanan akademis, kebutuhan beradaptasi dengan lingkungan baru, kurangnya fasilitas pendukung, dan kurangnya kemampuan manajemen diri. Hambatan-hambatan tersebut dapat menurunkan motivasi belajar mahasiswa dan memengaruhi kualitas akademik serta keberhasilan praktikum. Dalam konteks ini, efikasi diri dan dukungan sosial keluarga merupakan dua faktor penting yang dapat memengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Namun, masih sedikit penelitian yang secara spesifik mengkaji peran efikasi diri dan dukungan sosial keluarga terhadap motivasi belajar mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial dalam konteks praktikum di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara efikasi diri, dukungan sosial keluarga, dengan tingkat motivasi belajar pada mahasiswa praktikum program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI semester ganjil 2024/2025. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional. Metode sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dari seluruh populasi mahasiswa yang sedang melaksanakan praktikum pada semester ganjil 2024/2025. Pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada bulan September hingga November 2024 yang diisi oleh 78 responden. Data hasil penelitian dianalisis secara analisis univariat dan bivariat dengan uji Kendall’s tau-b menggunakan bantuan SPSS. Hasil uji univariat menunjukkan bahwa 74% mahasiswa memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi, 51% mahasiswa memiliki efikasi diri sedang, dan 49% mahasiswa memiliki dukungan sosial keluarga dengan kategori tinggi. Hasil uji Kendall’s tau-b menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri dengan motivasi belajar pada mahasiswa praktikum (τ(76) = 0.488, p < 0.05), dan terdapat hubungan yang signifikan meskipun berkekuatan lemah antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar mahasiswa praktikum (τ(76) = 0.246, p < 0.05). Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi praktis dengan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang motivasi belajar pada mahasiswa yang melaksanakan praktikum sehingga mahasiswa yang memiliki motivasi tidak hanya lebih siap menghadapi tantangan akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan profesional yang dibutuhkan di dunia kerja. Pada akhirnya, penelitian ini akan mendukung upaya untuk meningkatkan kualitas lulusan Ilmu Kesejahteraan Sosial dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Social welfare encompasses various efforts to improve the quality of life, not only in economic and physical aspects but also in social, mental, and spiritual dimensions. Education plays a crucial role in achieving social welfare by providing knowledge, skills, and opportunities for social mobility. In higher education, practicums are essential components that complement theoretical learning with hands-on experience, especially in Social Welfare Studies programs requiring practical skills. However, during their implementation, students often face several challenges, such as academic pressures, the need to adapt to new environments, a lack of supporting facilities, and insufficient self-management skills. These challenges can decrease students' learning motivation and negatively impact their academic quality and practicum success. In this context, self-efficacy and family social support are two critical factors influencing students’ learning motivation. However, limited research specifically examines the role of self-efficacy and family social support in students' learning motivation within the context of practicums in Indonesia. Therefore, this study aims to analyze the relationship between self-efficacy, family social support, and learning motivation among Social Welfare students in the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia, during the odd semester of 2024/2025. This research adopts a quantitative approach with a descriptive correlational method. The sampling method used was saturated sampling, involving the entire population of students participating in practicums during the odd semester of 2024/2025. Data were collected through questionnaires distributed between September and November 2024, completed by 78 respondents. Data analysis was performed using univariate and bivariate analyses, with Kendall’s tau-b test assisted by SPSS software. The univariate analysis revealed that 74% of students exhibited high learning motivation, 51% had moderate self-efficacy, and 49% reported high family social support. The Kendall’s tau-b test results showed a significant positive correlation between self-efficacy and learning motivation among practicum students (τ(76) = 0.488, p < 0.05). Additionally, a significant but weak correlation was found between family social support and learning motivation (τ(76) = 0.246, p < 0.05). This study is expected to provide practical contributions by offering deeper insights into learning motivation among students undertaking practicums. Students with high motivation are not only better prepared to face academic challenges but also to develop professional skills required in the workforce. Ultimately, this research supports efforts to improve the quality of Social Welfare’s graduates and their ability to deliver the best services to the community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Cesariano Suryo Soesanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak Program Indonesia Pintar (PIP) terhadap partisipasi pendidikan tinggi para penerimanya. Penelitian ini menggunakan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2022 dan Potensi Desa (Podes) 2021. Propensity Score Matching (PSM) dipilih sebagai metode penelitian. Setelah proses penyesuaian untuk mengatasi selection bias, dilakukan perbandingan antara penerima dan non penerima PIP. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerima PIP memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi, terutama bagi individu dari keluarga miskin. Temuan ini konsisten dengan pemahaman bahwa bantuan sosial memiliki pengaruh positif terhadap partisipasi pendidikan tinggi.

This research objective is to analyze the impact of Program Indonesia Pintar (PIP) towards its recipients' higher education enrollment. The study employs data from National Socioeconomic Survey (Susenas) 2022 and Village Potential (Podes) 2021. For this research, Propensity Score Matching (PSM) is the chosen method where after an adjustment process to deal with the selection bias, a comparison will be made between recipients and nonrecipients of PIP. From the research result, it can be inferred that PIP recipients have a higher probability to enroll in a higher education institution especially for individuals from poor households. The finding is consistent with the understanding that social assistance has a positive influence towards higher education enrollment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pruedence Zuleyka
"Pendidikan tinggi memiliki sistem, tututan akademik, serta cara belajar dan berpikir yang berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya. Hal ini membuat mahasiswa harus mengembangkan sifat yang sesuai untuk dapat membantu mereka dalam menjalani pendidikan serta memperoleh performa akademik yang baik di perguruan tinggi. Salah satu virtue yang dikatakan dapat membantu mahasiswa untuk berperforma dengan baik adalah intellectual humility. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana arah hubungan antara intellectual humility dan performa akademik pada mahasiswa sarjana di Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada 80 mahasiswa dari Universitas Indonesia, dengan menggunakan alat ukur Comprehensive Intellectual Humility Scale untuk mengukur intellectual humility dan IPK untuk mengukur performa akademik. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara intellectual humility dan performa akademik mahasiswa (r (80) = 0,189, p<0.05, one tailed) dengan effect size sebesar 0,030, yang mengindikasikan bahwa korelasi antara intellectual humility dan performa akademik tergolong lemah.

Higher education has different systems, academic demands, and ways of learning and thinking from previous levels of education. College students have to develop appropriate viertues to be able to help them to obtain good academic performance. One of the virtues that is said to be able to help students to perform well is intellectual humility. This study aims to see the direction of relationship between intellectual humility and academic performance in undergraduate students of Universitas Indonesia. This research was conducted on 80 students from Universitas Indonesia, using the Comprehensive Intellectual Humility Scale to measure intellectual humility and GPA to measure academic performance. The results of the Pearson correlation analysis showed that there was a significant positive relationship between intellectual humility and student academic performance (r (80) = 0.189, p<0.05, one tailed) with an effect size of 0.030, which indicates that the correlation between intellectual humility and academic performance is relatively weak."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Anggara
"ABSTRACT
Penelitian ini menjelaskan pengaruh tingkat dukungan sosial terhadap tingkat well-being mahasiswa migran penerima program Afirmasi Pendidikan ADik Papua dan Daerah 3T terdepan, terluar, dan tertinggal di Universitas Indonesia. Studi-studi sebelumnya memperlihatkan bahwa mahasiswa memiliki permasalahan terkait ketidaksiapan mental, hubungn sosial, dan ekonomi. Studi melihat permasalahan mahasiswa migran sebagai bentuk rendahnya tingkat well-being yang disebabkan oleh rendahnya tingkat dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengen teknik pengumpulan data diperoleh melalui survei kepada 34 mahasiswa, wawancara mendalam kepada 6 mahasiswa, studi dokumen, dan observasi. Dalam analisis dukungan sosial, pihak yang dinilai paling memberikan dukungan adalah teman dan orang tua, sedangkan yang kurang memberikan dukungan adalah pemerintah daerah. Sementara itu dalam analisis well-being, skor terendah terdapat pada mental well-being. Uji regresi menunjukkan terdapat tiga model yang memiliki pengaruh signifikan terhadap well-being mahasiswa yaitu dukungan emosional, dukungan jaringan, dan dukungan informasi. Sementara itu, peneliti menduga terdapat varibel lain yang turut mempengaruhi well-being mahasiswa yaitu jaringan kelompok keagamaan mahasiswa berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dan religiositas mahasiswa berdasarkan studi litelatur.

ABSTRACT
This study explains the effect of social support level to migrants students well being receiving Papua Education Affirmative ADIK program and 3T Outside, Outermost and Left behind regions at the University of Indonesia. Previous studies discussed that students have problems related to mental, social, and economic unpreparedness. This study explains the migrant students problems as a form of low levels of well being caused by low levels of social support. This study uses quantitative approaches with data collection techniques obtained through surveys to 34 students, in depth interviews to 6 students, document studies, and observations. In the analysis of social support, the parties who are most likely to provide support are friends and parents, while the local governments give less supports. Meanwhile, in a well being analysis, the lowest score is in the well being mentality. Regression test showed that there are three models that have significant influence on student well being that is emotional support, network support, and information support. Meanwhile, the researcher suspect that there are other variables that influence the well being of students, namely the network of religious groups of students based on in depth interviews and observation and students religiosity based on review study.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anya Fazahra
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara self-efficacy dan dukungan sosial keluarga dengan resiliensi akademik pada mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Mahasiswa selama bertahun-tahun melalui berbagai tahapan dalam studinya. Pada tahap akhir, mahasiswa memiliki kewajiban untuk membuat karya tulis ilmiah berupa tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan. Dalam penyusunan tugas akhir, proses-proses yang perlu dilalui, mulai dari perencanaan, pelaksanaan penelitian, analisis data penelitian, hingga penulisan tugas akhir menjadi hal yang cukup menyita waktu dan menguras tenaga mahasiswa. Untuk menghadapi situasi ini, mahasiswa perlu memiliki keyakinan akan kemampuan diri dalam menyelesaikan tugas akhir dan penguatan yang diperoleh dari orang- orang terdekat, seperti keluarga. Penelitian ini dilakukan pada rentang waktu dari bulan Februari–Juni 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode survei dengan mendistribusikan pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada sampel. Sampel ditarik dengan teknik total sampling dan data berhasil dihimpun dari total delapan puluh (80) orang responden yang merupakan mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Uji korelasi Kendall's tau-b dilakukan untuk menganalisis data yang menghasilkan adanya hubungan positif yang signifikan antara variabel self-efficacy dan variabel resiliensi akademik. Dengan menggunakan metode yang sama, hasil analisis dari variabel dukungan sosial keluarga dan variabel resiliensi akademik tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa self-efficacy memiliki peran dalam tingkat resiliensi akademik mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Sedangkan, dukungan sosial keluarga tidak menjadi faktor yang memprediksi tingkat resiliensi mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangsih tidak hanya pada aspek akademis, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam rencana intervensi untuk meningkatkan resiliensi akademik mahasiswa tingkat akhir.

This research discusses the relationship between self-efficacy and family social support and academic resilience in final year students of the Bachelor Program of Social Welfare, University of Indonesia. Undergraduate students pursue higher education for years by going through various stages in their studies. At the final stage, students have the obligation to write a scientific paper in the form of a final assignment as one of the graduation requirements. In creating the final assignment, the processes that need to be gone through, starting from planning, conducting research, analyzing research data, to writing the final assignment are quite time-consuming and exhausting for the students. To face this situation, students need to have efficacy in their abilities to complete their final assignments and receive reinforcement from those closest to them, such as family. This research was conducted over the period from February to June 2024. This research uses a quantitative approach and uses a survey method by distributing questions in the form of a questionnaire to the sample. The sample was drawn using a total sampling technique and data was collected from a total of eighty (80) respondents who were final year students of the final year students of the Bachelor Program of Social Welfare, University of Indonesia. The Kendall's tau-b correlation test was carried out to analyze data which resulted in a significant positive relationship between the self-efficacy variable and the academic resilience variable. Using the same method, the results of the analysis of the family social support variable and the academic resilience variable did not show significant results. These findings indicate that self-efficacy has a role in the level of academic resilience of final year students of the Bachelor Program of Social Welfare Studies, University of Indonesia. Meanwhile, family social support is not a factor that predicts the level of resilience of final year students of the Bachelor Program of Social Welfare Studies, University of Indonesia. The results of this research can be a contribution not only to the academic aspect but can also be applied in intervention plans to increase the academic resilience of final year students."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Xaverius Bertrand Kosasih
"Penelitian terdahulu mengindikasikan bahwa perceived social support merupakan prediktor resiliensi serta beberapa dimensi adaptabilitas. Namun, penelitian yang meneliti efek mediasi resiliensi pada hubungan perceived social support dan adaptabilitas masih terbatas. Dengan semakin maraknya pembelajaran ke luar negeri, topik ini semakin relevan pada mahasiswa Indonesia. Maka, tujuan penelitian skripsi ini adalah meneliti peran resiliensi sebagai mediator dalam hubungan antara perceived social support dan adaptabilitas mahasiswa internasional sarjana berkewarganegaraan Indonesia (international student). Partisipan berjumlah 89 mahasiswa sarjana berumur 18-24 tahun yang terdiri dari 29 pria dan 60 wanita. Seluruh partisipan pernah, atau sedang menuntut pendidikan di luar Indonesia selama minimal 3 bulan berturut-turut. Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (M = 67.6; SD = 10.1), Connor-Davidson Resilience Scale (M = 75.8; SD = 12), serta Individual Adaptability Scale (M = 182.1; SD = 19.2). Analisis statistik mengungkap bahwa perceived social support positif memprediksi adaptabilitas pada mahasiswa internasional berkewarganegaraan Indonesia (p < .001). Resiliensi memprediksi adaptabilitas secara positif (p < .001), dan terdapat indirect effect dari perceived social support terhadap adaptabilitas yang dimediasi oleh resiliensi (p < .01). Dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa internasional Indonesia yang memperoleh perceived social support memiliki adaptabilitas baik yang dimediasi oleh resiliensi.

Previous research indicated that perceived social support predicted resilience and certain dimensions of adaptability. However, there has been few research conducted on the mediating effects of resilience on the relationship between perceived social support and adaptability. Furthermore, with the increasing trend of studying abroad, this topic has become ever more relevant. Thus, this research aims to discover the mediating role of resilience in the relationship between perceived social support and adaptability in Indonesian undergraduates studying abroad, hereafter called ‘international students’. A total of 89 participants consisting of 29 males and 60 females aged 18 to 24 took part in this research. All participants were undergraduate students of Indonesian nationality, and are currently, or had previously studied abroad for no less than 3 months consecutively. Measurements utilised The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (M = 67.6; SD = 10.1), Connor-Davidson Resilience Scale (M = 75.8; SD = 12), and Individual Adaptability Scale (M = 182.1; SD = 19.2). Statistical analysis revealed that perceived social support positively predicted adaptability in Indonesian international students (p < .001), resilience positively predicted adaptability (p < .001), and there were indirect effects of perceived social support on adaptability, mediated by resilience (p < .01). The results showed that Indonesian international students who had perceived social support were closely associated with high levels of adaptability when mediated by resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999/2000
378.12 PED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>