Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asri Widyasanti
"ABSTRAK
Tomat termasuk komoditas tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia, namun memiliki nilai ekonomiyang rendah dan mudah rusak. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah denganmengolah tomat menjadi berbagai produk olahan salah satunya adalah pembuatan bubuk tomat. Pembuatan bubuksuatu bahan dapat dilakukan dengan metode pengeringan pembusaan. Penelitian bertujuan untuk mengetahuipengaruh penambahan maltodekstrin sebagai bahan pengisi terhadap karakteristik fisikokimia bubuk tomat yangdihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan analisisdeskriptif. Perlakuan yang dicoba adalah penambahan maltodekstrin (10%, 15% dan 20% b/b), dengan tiga kaliulangan. Parameter yang diamati meliputi: rendemen, warna, laju pengeringan, dan karakteristik fisikokimia bubuktomat yang meliputi warna, kadar air, kadar abu, kelarutan, indeks penyerapan air, bulk density, foam density,kadar vitamin C, dan higroskopisitas. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar air awal campuran jus dan pulptomat hasil proses mixing adalah 82,68% (bb) hingga 94,9% (bb). Nilai kadar air bubuk tomat berkisar antara5,86% (bb) hingga 15,28% (bb). Pada penelitian ini hasil terbaik terdapat pada bubuk tomat dengan perlakuanpenambahan maltodekstrin 20% dengan hasil rendemen 15,29%; kadar air 5,86%; kadar abu 6,24%; foam density0,57 g/cm3; bulk density 0,77 g/cm3; kelarutan 95,23%; indeks penyerapan air 12,96%; tingkat higroskopisitas11,36%; kadar vitamin C 75,49 mg/100g. Karakteristik warna bubuk tomat pada perlakuan penambahanmaltodekstrin maupun kontrol menghasilkan warna kromatis merah.Kata kunci: bubuk tomat, maltodekstrin, pengeringan pembusaan, tomat"
Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian, 2018
630 AGRIN 22:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heny Agustin
"ABSTRAK
Kandungan vitamin C yang tinggi pada kale membuat sayuran ini menjadi primadona. Berbagai upaya pada teknik budidaya dengan penambahan pupuk kalium dalam bentuk KNO3 dilakukan dengan harapan mampumeningkatkan pertumbuhan dan kandungan vitamin C nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas KNO3 pada berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan dan kandungan vitamin C pada kale. Penelitian dilaksanakan dari Januari hingga Oktober 2017 dengan menggunakan dua jenis kale yaitu Nero Toscana (kultivar daun hijau) dan Curly Scarlet (kultivar daun ungu) tanpa dimaksudkan untuk membandingkan keduanya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu konsentrasi KNO3 yang terdiri atas 5 taraf: tanpa KNO3 (kontrol), 2 g/L, 4 g/L, 6 g/L, 8 g/L. Karakter pertumbuhan, hasil panen dan kandungan vitamin C diamati pada penelitian ini. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian KNO3 secara umum tidak memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil panen kale hijau. Namun aplikasi KNO3dengan konsentrasi 8 g/L berhasil meningkatkan kandungan vitamin C dibandingkan seluruh perlakuan dengan rata-rata 120.29 mg/100 g dari lima kali panen. Puncak vitamin C sebesar 152.18 mg/100 g terjadi saat kale hijau dipanen pada usia 175 hari setelah tanam (HST). Sementara pada kale ungu pemupukan KNO3 dengan konsentrasi 8 g/L mampu meningkatkan tinggi tanaman lebih besar 6.18 cm dan luas daun lebih besar 14.19 cm2 dibandingkan kontrol tetapi tetap tidak berdampak pada hasil panennya. Kandungan vitamin C pada kale ungu berhasil ditingkatkan dengan perlakuan KNO3 8 g/L dengan rata-rata 141.13 mg/100 g dari lima kali panen. Puncak vitamin C sebesar 182.3 mg/100 g terjadi saat kale ungu dipanen pada usia 85 HST."
Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian, 2018
630 AGRIN 22:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was intended to determine the rate of Organic Soil treatment (OST) and the interval of application of landeto Solution or their interaction on the growth of shallots grown in the regosol soil...."
502 JMSTUT 10:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Juwanda
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk upaya peningkatan produksi dan hasil budidaya tanaman bawang merah yangberwawasan lingkungan dengan pemanfaatan pupuk kandang sapi dan pengaturan jarak tanam. Penelitiandilaksanakan selama 8 bulan dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2015.Penelitian dilakukan di lahan sawahBrebes, Kabupaten Brebes, jenis tanah alluvial dengan ketinggian tempat kurang lebih 50 m dpl. Penelitian inimerupakan percobaan faktorial 4 x 3 dengan rancangan lingkungan adalah rancangan acak kelompok. Faktorpertama adalah Jarak Tanam: J1 = 20 cm x 20 cm, J2 = 20 cm x 15 cm, J3 = 20 cm x 10 cm. Faktor yang keduaadalah takaran pupuk kandang sapi yaitu K0 = 0ton/ha, K1 = 10 ton/ha, K2 = 20 ton/ha, K3 = 30 ton/ha. Karakterpertumbuhan dan hasil bawang merah diamati pada penelitian ini. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji Funtuk mengetahui keragamannya dan apabila ada perbedaan nyata dilanjutkan dengan DMRT dengan tingkatkesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil umbi segar dan kering bawang merah per hektar tertinggidiperoleh pada tanaman dengan perlakuan jarak tanam 20 x 15 cm dengan hasil 20,56 t/ha (umbi segar) dan 18,63t/ha (umbi kering)."
Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian, 2018
630 AGRIN 22:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Mutiara Herlianti
"ABSTRAK
Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) merupakan salah satu sistem hidroponik dimana lapisan nutrisi yang sangat dangkal disirkulasikan melewati akar tanaman. Sistem hidroponik bergantung pada nutrisi anorganik sebagai pemasok unsur hara. Penggunaan pupuk hayati diharapkan dapat mengurangi dosis pupuk anorganik yang diaplikasikan pada sistem hidroponik agar lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik kombinasi pupuk hayati dan pupuk anorganik dalam meningkatkan populasi bakteri endofit, kandungan klorofil dan hasil tanaman pakcoy pada hidroponik sistem NFT. Penelitian telah dilaksanakan diLaboratorium Biologi Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang.Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan yaitu 100% Pupuk Anorganikdan 100% Pupuk Hayati + Pupuk Anorganik 100%, 75% dan 50%. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, populasi bakteri endofit, kandungan klorofil, hasil tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 100% pupuk hayati dan 50% pupuk anorganik dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik hingga 50 % dan berpengaruh terhadap peningkatan populasi bakteri endofit, kandungan klorofil dan hasil tanaman pakcoy pada hidroponik sistem NFT."
Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian, 2018
630 AGRIN 22:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ruminta
"Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh interaksi antara dosis pupuk organik cair dan jarak tanamterhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum (Sorghum bicolor L. Moench). Penelitian dilakukan di StasiunLapangan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor Jawa Barat. Lokasi ini memiliki ketinggiansekitar 760 meter di atas permukaan laut, tipe tanah inseptisol dan tipe iklim Oldeman C3 pada tahun 2012.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial, dua faktor perlakuan dantiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik cair yang terdiri dari tiga taraf: 1,5 l / ha; 3 l / ha; dan 6l / ha. Faktor kedua adalah jarak tanam yang terdiri dari tiga taraf: 25 cm x 25 cm; 50 cm x 25 cm; dan 75 cm x 25cm. Pengamatan terdiri dari komponen hasil dan hasil tanaman sorgum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaantara jarak tanam dan dosis pupuk cair memberikan efek interaksi terhadap berat malai sorgum. Perlakuan pupukorganik cair dengan dosis 6 l / ha dan jarak tanam pada level 50 cm x 25 cm memberikan efek terbaik terhadapberat malai sorgum (94,90 g). Pengaruh mandiri jarak tanam pada level 50 cm x 25 cm memberikan hasil terbaikterhadap bobot biji per tanaman (71,31 g). Perlakuan pupuk organik cair dan jarak tanam memberikan efek yangsama terhadap panjang malai, berat 1000 butir, persentase bobot biji per tanaman, indeks panen, dan hasil perlahan.Kata kunci: pupuk organik cair, jarak tanam, hasil, sorgum."
Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, 2018
630 AGRIN 22:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Wakhid
"ABSTRAK
Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya pertanian di lahan rawa pasang surut adalah waktu tanam.Waktu tanam tanaman pangan terutama padi mempunyai peranan yang sangat penting pada produksi akhir hasilpertanian. Di Indonesia saat ini dikenal 3 Musim Tanam, yaitu musim hujan, antara bulan November-Pebruari,musim kemarau I, antara bulan Maret-Juni; dan musim kemarau II, antara bulan Juli-Oktober. Akan tetapi,dinamika perubahan iklim seperti kekeringan (El Nino) dan kebasahan (La Nina) yang tidak menentu, berimbaspada pergeseran awal dan akhir musim tanam serta berdampak negatif bagi produktivitas tanaman padi. Adanyahal tersebut, analisis tentang waktu tanam padi di lahan rawa pasang surut Pulau Kalimantan perlu dilakukan.Waktu tanam di lahan pasang surut dimulai setelah jumlah air hujan mencukupi untuk melarutkan kadar besi yangada di dalam air. Realisasi tanam di Provinsi Kalimantan Barat umumnya terjadi pada Dasarian 28 (Oktober),Kalimantan Timur pada Dasarian 31 (November), serta Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah pada Dasarian7 (Maret). Waktu tanam di lahan rawa pasang surut menunjukkan tingkat kekukuhan yang tinggi terhadapperubahan iklim, dimana waktu tanam tidak terlalu berubah selama 10 tahun pada kondisi iklim yang berbeda."
Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian, 2018
630 AGRIN 22:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifani
Jakarta: Depdikbud, 1998
580 RIF k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Haryati
"National corn demand continues to increase every year, either for food, feed and industrial raw materials.
To meet this requirement forced to do import corn because the results at the farm level is still low. One is not
applying technological innovation and resource integrated crop management (ICM). Then in an effort to increase
corn production as well need to use the local probiotic microbes allow. This study aims to determine the extent to
which the results of applying maize crop management and integrated resource ( ICM - maize) equipped with Local
Probiotic Microbial fertilizer. The assessment was conducted in the village Cicurug, Majalengka Subdistricts,
District Majalengka. The study used a Randomized Block Design Complete (RCBD), four treatments with six
replications. For the treatment of local administration of probiotic microbes, the dose of 3 l ha-1 Agri Simba, the
dose of 3 l ha-1 Agri Simba + 1.500 g of urea, the dose of 6 l ha-1 Agri Simba, and a dose of 6 l ha-1 Agri Simba +
3.000 g of urea. The results of the study showed that administration of probiotic microbes local (Agri Simba) has
significant effect on growth, yield components and yield of hybrid maize varieties P-21. Yield dried shelled beans
highest achieved by the provision of local probiotic microba in the dose 6 l ha-1 + 3.000 g Agri Simba urea was
12.20 t ha-1. The results obtained at the lowest dose of 3 l ha-1 Agri Simba around 8.73 t ha-1. Component results
support the results of the P-21 hybrid maize is a heavy cob, number of rows per ear and weight of 100 grains .
Kebutuhan jagung nasional terus meningkat setiap tahun, baik untuk pangan, pakan maupun bahan baku
industri. Untuk memenuhi kebutuhan ini terpaksa melakukan impor jagung karena hasil di tingkat petani masih
rendah. Salah satu penyebanya adalah belum optimal penerapan inovasi teknologi pengelolaan tanaman dan
sumberdaya terpadu (PTT). Dalam upaya peningkatan produksi jagung diperlukan juga penggunaan mikroba
probiotik lokal. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil jagung yang menerapkan
pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT-jagung) yang dilengkapi dengan pemberian pupuk Mikroba
Probiaik Lokal. Pengkajian iji dilaksanakan di desa Cicurug, kecamatan Majalengka, kabupaten Majalengka pada
MK II. Kajian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), empat perlakuan dengan enam ulangan.
Sebagai perlakuan pemberian mikroba probiotik lokal yaitu, takaran 3 l/ha Agri Simba, takaran 3 l/ha Agri Simba
+ 1.500 g Urea, takaran 6 l/ha Agri Simba, dan takaran 6 l/ha Agri Simba + 3.000 g Urea. Hasil kajian menunjukkan
bahwa pemberian mikroba probiotik lokal (Agri Simba) berpengaruh nyata pada pertumbuhan, komponen hasil
dan hasil jagung varietas hibrida P-21.Hasil pipilan biji kering tertinggi dicapai oleh pemberian mikroba probiotik
lokal pada takaran 6 l/ha Agri Simba + 3.000 g Urea sebesar 12,20 t/ha. Hasil terendah diperoleh pada takaran 3
l/ha Agri Simba sekitar 8,73 t/ha."
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, 2016
630 AGRIN 20:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>