Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanik Indrayani
"Penulisan pidato merupakan salah satu mata pelajaran yang digemari sebagian siswa di SMA Negeri 3 Waeapo, Pulau Buru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas XII dalam menulis pidato berbahasa Indonesia. Penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas XII SMA Negeri 3 Waeapo Buru, yang terdiri atas dua kelas dan berjumlah 44 siswa. Untuk mendapatkan data yang akurat, penelitian ini menggunakan tes tertulis berupa teks pidato, dengan tema yang ditetapkan oleh peneliti, dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hanya 1 di antara 44 siswa yang dijadikan sampel penelitian memperoleh nilai di bawah 65. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa Kelas XII SMA Negeri 3 Waeapo Pulau Buru telah mampu menulis pidato dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan sebanyak 67 persen. Hal ini juga dibuktikan dengan perolehan nilai yang mencapai 65 ke atas yang diperoleh 43 siswa.

Writing speech is one of the students’ favorite subjects at SMA Negeri 3 Waeapo,Pulau Buru. This study aimed to describe the students’ capability in writing Indonesia speech. This research was classified as Classroom Action Research. The population of this study were44students of two classes of Class XII. Obtaining the accurated data,this research used written test such as writting the speech text by using ‘bahasa Indonesia yang baik dan benar’ with theme that had been determined by the researcher.Then, the collected data would bean alyzed by using descriptive quantitative. The results showed that only one of 44students got less then 65. Thus, it can be concluded that students of Class XII of SMA Negeri3 Waeapo Pulau Buru had capability to write the speech texts by using ‘bahasa Indonesia yang baik dan benar’ and achieving the completeness criteria by reaching more than 67 percent. This also could be seen in the score of other 43 students who got more than 65."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2018
400 JIKKT 6:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elien Wihestin
"Latar Belakang : Kemampuan berbahasa merupakan salah satu indikator perkembangan anak karena melibatkan kemampuan kognitif, sensori motor, psikologis, emosi dan lingkungan disekitar anak. Penilaian kemampuan bahasa anak sangat penting pada periode 2-4 tahun karena terjadi peningkatan jumlah dan kompleksitas dalam perkembangan bicara dan bahasa. Penilaian dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun oleh orang tua. Keterbatasan tenaga kesehatan di daerah rural menyebabkan penilaian berbasis orang tua sangat penting sehingga dibutuhkan instrumen yang sesuai dengan budaya, bahasa dan lingkungan anak. Tujuan penelitian adalah mengetahui akurasi instrumen penilaian kemampuan bahasa berbasis orang tua pada anak usia 18-36 bulan didaerah rural.
Metode : Subjek penelitian diambil dari anak usia 18 - 36 bulan dan orang tua/pelaku rawat peserta posyandu di desa Sukarapih, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi. Orang tua/pelaku rawat harus mampu membaca dan mengerti bahasa Indonesia. Perkembangan bahasa anak dinilai dengan skala REEL (Receptive Expressive Emergent Language) modifikasi oleh orang tua dan skala ELM (Early Language Milestone) oleh peneliti. Hasil penilaian skala REEL dibandingkan dengan skala ELM melalui uji diagnostik untuk mendapatkan nilai sensitivitas dan spesifitas, nilai prediksi positif dan negatif serta likelihood ratio (LR).
Hasil : Jumlah subjek terdiri dari 100 anak dan 100 orang tua/pelaku rawat yang diambil dari empat posyandu. Skala REEL mempunyai nilai sensitivitas 72,73 %, spesifisitas 98,87 %, nilai prediksi positif 88,89%, nilai prediksi negatif 96,70%, LR positif 64,73 dan LR negatif 0,28.
Kesimpulan : Skala REEL dapat dipakai dalam menilai gangguan perkembangan bahasa pada anak usia 18-36 bulan di daerah rural dengan menggunakan kalimat yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

Background : Language skill is one of the indicator of a child's development because it involves cognitive ability, sensory motor, the psychological, emotional and environment around children. Assessment of a child's language skill at the age of 2-4 years is very important due to an increase in the number and complexity in the development of speech and language. Assessment can be done by health professionals as well as by parents. Limitations of available health workers in rural areas increases the need for a parental-based assessment tool that is applicable with the culture, language and environment of the children. The research objective was to determine the accuracy of the parental-based language assessment instrument on children aged 18-36 months in rural areas.
Methods : The subjects were children aged 18-36 months and their parents / caregivers who were participants of Sukarapih neighborhood health center in the village, District Tambelang, Bekasi Regency. Parents / caregivers should be able to read and understand Bahasa Indonesia. The children's language development was assessed using the modified REEL (receptive Expressive Emergent Language) scale by their parents and the ELM (Early Language Milestone) scale by the researcher. The REEL-scale assessment results was compared with ELM scale through a diagnostic test for sensitivity and specificity, positive and negative predictive values as well as likelihood ratio (LR).
Results : The subjects consisted of 100 children and 100 parents / caregivers taken from four neighborhood health center. The REEL scale has 72.73% sensitivity, 98.87% specificity, 88.89% positive predictive value, 96.70% negative predictive value, 64.73 positive LR and of 0.28 negative LR.
Conclusion : The REEL Scale can be used to assess language development disorders in children aged 18-36 months in rural areas by using simplified and easy to understand sentences.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
499.21 KEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Udiati Widiastuti
"Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), sebagai alat seleksi yang baik, telah teruji keandalan dan kesahihannya. Namun, hasil penelitian Masoem (1997b) tentang hasil tes bahasa Indonesia dalam UMPTN memperlihatkan bahwa mata ujian bahasa Indonesia kurang memadai sebagai alat seleksi.
Objek penelitian ini adalah tes bahasa Indonesia dalam UMPTN tahun 1995-1999 dengan anggapan bahwa Kurikulum SMU tahun 1994 telah diterapkan di dalam UMPTN mulai tahun 1995. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah soal bahasa Indonesia dalam UMPTN memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik. Untuk mengetahui hal itu ditelili kadar keandalan tes bahasa Indonesia dalam UMPTN yang berkaitan dengan keefektifan soal, terutama tingkat kesulitan soal, daya beda soal, dan berfungsi tidaknya kelima pilihan dalam soal bentuk pilihan ganda dengan lima pilihan itu. Kesesuaian soal dengan kisi-kisi, sebagai penjabaran kurikulum, dan kesesuaiannya dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia ragam baku merupakan hasil kajian kesahihan isi, sedangkan kejelasan kadar kesahihan konstruk itu dapat menunjukkan bahwa tes bahasa Indonesia mengukur kemampuan yang ditetapkan oleh UMPTN.
Melalui penelitian lapangan terbukti bahwa tes bahasa Indonesia dalam UMPTN berkadar keandalan yang rendah dan berkadar kesahihan konstruk yang sedang. Kadar keandalan yang rendah itu menghasilkan 75% soal tidak dapat membedakan peserta tes yang berkemampuan tinggi dan peserta tes yang berkemampuan rendah. Soal yang berkemampuan seperti itu juga menghasilkan soal yang satu hingga tiga pengelirunya tidak berfungsi dengan baik. Dengan demikian, tes bahasa Indonesia dalam UMPTN tahun 1995-1999 kurang baik sebagai alai ukur.
Pengkajian kesesuaian soal dengan kisi-kisi menunjukkan bahwa kisi-kisi pengetahuan bahasa, terutama tata kata, tata kalimat, dan tata makna, merujuk pada Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia (1991), sedangkan kisi-kisi keterampilan berbahasa tidak jelas rujukannya. Kisi-kisi keterampilan berbahasa yang tidak jelas rujukannya itu mengakibatkan adanya soal yang tidak menguji keterampilan berbahasa. Selain itu, kisi-kisi, terutama perinciannya, pada lima kali penyelenggaraan UMPTN, tidak pernah diganti atau diubah."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T9949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Surtiati Hidayat
Jakarta: Intermasa, 1990
418.4 RAH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1981
499.221 KEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Aulia Hayyu
"Anak merupakan sosok yang menarik untuk dibahas. Minat yang besar untuk mengetahui bagaimana cara mendidik anak mendorong beberapa peneliti untuk mempelajarinya. Menurut Dardjowidjojo (2005: 226), minat terhadap bagaimana anak memperoleh bahasa sudah lama ada. Sebagai salah satu contoh, tulisan H. Taine (1876) yang berjudul _On the Acquisition of Language by Children_ merupakan tulisan pertama mengenai pemerolehan bahasa anak. Selain itu, salah satu penelitian klasik mengenai perkembangan bahasa anak dilakukan oleh Piaget pada tahun 1926. Ia meneliti kemampuan penceritaan ulang terhadap anak berumur 6_8 tahun. Perkembangan adalah satu proses yang berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif (Hurlock, 1995: 23). Secara umum, perkembangan anak dibagi dalam beberapa periode. Saat anak berada dalam masa middle and late childhood atau_."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11297
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983
499.21 KEM (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Fidelina
"ABSTRAK
Berdasarkan beberapa penelitian, perkembangan bahasa seorang anak dipengaruhi beberapa faktor, termasuk didalamnya faktor gender. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk melihat apakah faktor gender ini juga mempengaruhi kompetensi komunikatif anak anak, sebagai salah satu aspek dari perkembangan bahasa anak. Kompetensi komunikatif dalam skripsi ini, dibatasi hanya pada kemampuan anak-_anak dalam menyampaikan informasi secara efektif.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa anak perempuan cenderung lebih menonjol dalam bidang verbal dibandingkan dengan anak laki-laki. Dari hasil penelitian seperti ini, diasumsiikan kemampuan anak perempuan dan anak laki-laki dalam menyampaikan informasi juga akan berbeda. Anak perempuan seharusnya lebih informatif dibandingkan dengan anak laki-laki.
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan pada sejumlah responden. Korpus data yang digunakan dalam kuesioner adalah deskripsi kata-kata yang diberikan oleh beberapa pasang anak-anak. Deskripsi yang diberikan anak-anak ini diperoleh dari Child's Play,sebuah acara permainan yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta Indonesia. Dalam kuesioner, para responden diminta untuk menilai sejauh mana keinformatifan deskripsi yang diberikan oleh setiap anak.
Hasilnya menunjukkan bahwa deskripsi yang diberikan anak perempuan cenderung dinilai lebih informatif oleh para responden dibandingkan dengan deskripsi yang diberikan anak laki-laki. Hasil dari penelitian ini hanya berlaku bagi anak-anak yang muncul dalam acara Child's Play ini. Hasil yang sama belum tentu berlaku bagi anak-anak secara umum.

"
1995
S14108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>