Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12885 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Armstrong, Karen
Bandung: PT Mizan Pustaka, 2018
956.944 2 ARM y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Mizan, 1998
200.7 TIG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Viyaya Anitasari
"Tesis ini membahas tentang perkembangan kota Mimika pada periode 1967-1999. Pada 1967 adalah tahun penandatanganan Kontrak Karya pertama antara PT. Freeport dan orang Indonesia Pemerintah mengenai izin pemrosesan pertambangan di Mimika. Melalui kontrak itu, Freeport mulai untuk mengeksplorasi dan memproses produk pertambangan di Mimika. Kegiatan penambangan di Mimika mendorong cepat pengembangan di Mimika. Selain pembangunan, tingkat pertumbuhan ekonomi di Mimika juga kualitas tinggi. Banyak penduduk dari luar daerah Mimika bahkan di luar Papua tertarik untuk mencari pekerjaan Mimika. Selain menambang, bidang bisnis di Mimika juga beragam, membuat Mimika lebih dinamis. Nilai-nilai tradisional cara hidup penduduk asli di Mimika mulai bergeser ke nilai-nilai yang lebih modern karena penduduk asli mulai berinteraksi dengan penduduk asing dan di luar Papua yang datang ke Mimika. Peningkatan populasi dan perkembangan di daerah Mimika telah menyebabkan Mimika untuk mengubah status administratifnya dari yang dulunya merupakan kecamatan dari Kabupaten Fakfak, ke kabupaten baru bernama Kabupaten Mimika. Penelitian ini menggunakan metode historis, seperti heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber yang digunakan adalah arsip, buku, artikel, jurnal, tesis dan disertasi sebelumnya.

This thesis discusses the development of the city of Mimika in the period 1967-1999. In 1967 it was year of signing of the first Contract of Work between PT. Freeport and Indonesians Government processing permits in Mimika. Through the contract, Freeport began to explore and process mining products at Mimika. Mining activities in Mimika are encouraging fast development at Mimika. In addition to development, the level of economic growth in Mimika as well high quality. Many residents from outside the Mimika area even outside Papua are interested in finding work Mimika. In addition to mining, the business fields at Mimika are also diverse, making Mimika more dynamic. The traditional values ​​of the way of life of indigenous people in Mimika began to shift to more modern values ​​because the natives began to interact with foreigners and outside Papua who came to Mimika. The increase in population and development in the Mimika area has caused Mimika to change its administrative status from what was once a sub-district of Fakfak Regency, to a new district called Mimika Regency. This research uses historical methods, such as heuristics, criticism, interpretation and historiography. Sources used are archives, books, articles, journals, previous theses and dissertatiregarding miningons."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibah Eka Rosnelly
"Di dalam masyarakat, pekerja seks masih dianggap sebagai penyandang masalah sosial, sehingga dijauhi, bahkan hams diturnpas_ Namun, sebagai manusiag mereka scharusnya dilindungi oleh hukum dan diperlakukan Sesuai dengan amran hak asasi manusia. Dalam kenyataannya., mereka bahkan meugalami berbagai bentuk kekerasan. Unruk memahami masalah itu dan rnencari jalan keluar, penelitian ini mengkaji kasus kekerasan terhadap pekezja seks di kola Banjarmasin.
Penelirizm ini, yang mengglmakan rancangan kualitatif berperspektif feminis mengungkap bahwa pekclja scks mengalami kekerasan di sepanjang hidupnya, sebelum, dan selama menjadi pekerja seks. Tiga orang peke1ja seks menceritakan pcngalaman mereka yang membeherkan bentuk kekerasan yang sangat beragam. Mereka pemah mengalami kekerasan Gsik, psikologis, verbal, seksual, spdtual, bahkan yang berdimensi finansial seperti pemerasan, pcnyckapan, penangkapan dan dimanfaatkan oleh aparat negara untuk kcpcntingan terteutu. Akibamya timbul penderitaan iisik: Iuka-Iuka dau memar, gangguan pendengaran, gangguan organ dan fungsi reproduksi. Sementara itu penderitaan psikologisz perasaan takut dan cemas, menyalahkan diri sendiri, rendah diri, perasaan terluka yang mendalam, tidak bcrdaya dan putus asa, serta ketidakmampuan menikmati hubungan seks secara wajar. Namun mereka bertahan hidup karena stralegi tertentu dalam menghadapi kekerasan: melawan, memutuskan hubungan dengau sumber kckerasan, bersikap pasrah alau lcompromistis.

Abstract
In our society, sex workers are still regarded in those who cause social problems, thus they are isolated, even shall be annihilated. As human being, however, they shall have to be protected by the law and treated in accordance to principles of htunan rights. As a matter of fact, they even experience many kinds of violence. ln order to understand the matter and 'rind out the solution, this research studies the violence case against sex workers in Banjannasin city. This research which applies the feminism perspective based qualitative design reveals that sex workers experience violence dtuing their period of life, before and when making their life as sex workers. Three sex workers tell their experience specifying various types of violence. They ever experience physical, psychological, verbal, sexual, spiritual violence, and even linaneial violence such as squeezing, locking-up, arrest and made a better use by authority for cenain interest. As a result, they experience physical torture: wound and bmise, hearing defect, and reproductive health disorder. As psyeholical torture: fear and apprehensive, low self esteem, self blame, hopeless, and inability to enjoy a proper sexual intercourse. Nevertheless, they ny to survive their life because they use coping strategies: to resist their violence, to defend, to avoid the source of violence, submit their own fate or establish a compromise.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T6319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Graciella
"Tuberkulosis (TB) menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, dimana Indonesia pada tahun 2019 menjadi negara penyumbang kasus Tuberkulosis terbanyak kedua di dunia. Pengaruh pandemi COVID-19 dikhawatirkan akan mempersulit penanggulangan TB yang dapat dievaluasi melalui tingkat keberhasilan pengobatan. Studi potong lintang ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pandemi COVID-19 terhadap keberhasilan pengobatan TB di Puskesmas. Sejumlah 418 pasien TB yang menerima OAT KDT Kategori 1 sebelum dan selama pandemi COVID-19 di tiga Puskesmas Wilayah Kota Depok diikutsertakan dengan metode total sampling. Observasi dilakukan terhadap data sekunder dari sistem informasi TB, kartu pengobatan pasien, rekam medis, dan catatan pasien lainnya. Keberhasilan pengobatan ditentukan melalui kategori hasil pengobatan pasien berdasarkan Kementerian Kesehatan RI. Hasil pengobatan sembuh atau pengobatan lengkap dikategorikan sebagai berhasil, sedangkan hasil pengobatan lainnya dimasukkan dalam kategori tidak berhasil. Angka keberhasilan pengobatan selama pandemi meningkat sebesar 10,3% dibandingkan pada periode sebelum COVID-19, dengan nilai berturut-turut sebesar 90,3% dan 80%. Pandemi COVID-19 ditemukan berpengaruh signifikan (p = 0,005) secara statistik terhadap keberhasilan pengobatan pasien TB di tiga puskesmas. Hanya ditemukan 5 pasien TB (1,8%) yang mengalami koinfeksi COVID-19. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan meliputi usia dan komorbid selama pandemi COVID-19 serta lama pengobatan pasien pada kedua periode.

Tuberculosis (TB) is one of the highest causes of death in the world, where Indonesia in 2019 became country that contributed second most Tuberculosis cases in the world. The impact of the COVID-19 pandemic feared to complicate TB management which can be evaluated through success rate of treatment. This cross-sectional study was conducted to analyze the effect of COVID-19 pandemic on TB success treatment in public health centers. A total of 418 TB patients who received anti-TB FDC Category I before and during COVID-19 pandemic in three Puskesmas Depok city region were included with total sampling method. Observations were made on secondary data from TB information systems, patient treatment cards, medical records, and other patient records. Success treatment are determined through category of patient treatment outcomes based on the Health Ministry of the Republic of Indonesia. The results of cured treatment or complete treatment are categorized as successful, while other treatment results are included in the category of unsuccessful. The success rate of treatment during the pandemic increased by 10.3% compared to the period before COVID-19, with successive values of 90.3% and 80%. The COVID19 pandemic was found to have a significant effect (p = 0.005) statistically on the successful treatment of TB patients in three health centers. Only 5 TB patients (1.8%) were found to have COVID-19 co-infection. Factors influencing treatment success include age and comorbidities during the COVID-19 pandemic as well as the length of treatment of patients in both periods."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Taufiqulhadi
Jakarta: Paramadina, 2000
956.94 TAU i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Rimawati
"Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya berbagai kesempatan dan seringkali menghadapi risiko kesehatan reproduksi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran perilaku seksual berisiko remaja dan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhinya di Tiga Sekolah Menengah Atas Negeri Kelas X dan XI di Kota Bengkulu Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan besar sampel sebanyak 693 orang siswa dari Tiga Sekolah Menengah Atas Negeri yang terpilih sebagai sampel penelitian ini. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner terstruktur dan dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Gambaran perilaku seksual remaja ditemukan sebanyak 5,3% remaja mengatakan sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Hasil analisis menunjukkan bahwa niat remaja untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah, teman sebaya dan sikap remaja terhadap seksualitas memiliki hubungan dengan perilaku seksual berisiko yang dilakukan remaja (p value < α). Disarankan adanya kerjasama antara instansi pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk meningkatkan layanan kesehatan reproduksi, khususnya layanan informasi, edukasi dan konseling yang turut melibatkan remaja secara langsung dalam program yang ramah remaja.

Adolescence is characterized by growth, change, the emergence of a variety of opportunities and often run the risk of reproductive health. This study was conducted to see the picture of adolescent risky sexual behavior and the factors that associated with in Three Public High School Grade X and XI in Bengkulu City in 2013. This study uses cross-sectional design with a sample size of 693 students from Three Public Senior High Schools that were selected as the study sample. Collecting data in this study using a structured questionnaire and was conducted in May 2013.
The result show that adolescents that engage with risky sexual behavior found as many as 5.3%. The results showed that adolescents intention to have sexual intercourse before marriage, peers and adolescent attitudes toward sexuality have relationships with adolescent risk sexual behavior (p value <α). The suggestion that could be given by this study is the collaboration between government agencies, schools, and communities to improve reproductive health services, especially information services, education and counseling that also directly involve youth in youth-friendly programs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Zahra Syahidah
"ABSTRAK
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang menyerang
bagian atas atau bawah saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
Tingginya prevalensi ISPA akan mempengaruhi pola penggunaan antiinfeksi di
fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pola penggunaan
antiinfeksi pada pasien ISPA di tiga puskesmas di Kota Depok tahun 2015. Desain
penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pengambilan data secara retrospektif
dari resep pasien, Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO), dan Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Analisis dilakukan secara kuantitatif dan
kualitatif menggunakan metode Anatomical Therapeutical Chemical/Defined Daily
Dose (ATC/DDD). Antiinfeksi diklasifikasikan berdasarkan ATC dan kuantitas
dihitung dalam satuan DDD/1000 pasien perhari. Kualitas dinyatakan dalam jenis
obat yang termasuk dalam Drug Utilization 90% (DU 90%). Sampel adalah resep
pasien ISPA periode Januari-Desember 2015. Berdasarkan hasil analisis, kuantitas
antiinfeksi yang digunakan di Puskesmas Cipayung sebanyak 0,9496 DDD/1000
pasien perhari, di Puskesmas Limo sebanyak 0,7590 DDD/1000 pasien perhari, dan
di Puskesmas Bojongsari sebanyak 0,6483 DDD/1000 pasien perhari. Antiinfeksi
yang termasuk dalam DU 90% di Puskesmas Limo adalah amoksisilin,
kotrimoksazol, dan sefadroksil, sedangkan antiinfeksi yang termasuk dalam DU
90% di Puskesmas Cipayung dan Puskesmas Bojongsari adalah amoksisilin.
Persentase kesesuaian penggunaan antiinfeksi dengan formularium nasional di
Puskesmas Bojongsari adalah 71,43%, di Puskesmas Limo adalah 70%, dan di
Puskesmas Cipayung adalah 63,64%.

ABSTRACT
Acute Respiratory Infections (ARI) is an acute infection that attacks the upper or
lower respiratory tract caused by viruses or bacteria. Prevalence of ARI will affect
the pattern of anti-infection use in healthcare facilities. This research aimed to
evaluate the usage pattern of anti-infection for ARI patients at three Puskesmas in
Depok City in 2015. A design of this research use descriptive analytic with a
retrospective data collection taken from patients? prescriptions, Sistem Informasi
Pengelolaan Obat (SIPO), and Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS). This analysis are done through quantitative and qualitative using
ATC/DDD (Anatomical Therapeutical Chemical/Defined Daily Dose) method. The
anti-infection classification are based on ATC, and the quantity are counted by
DDD/1000 patients per day. The quality are stated in Drug Utilization 90% (DU
90%). The sample are the prescriptions of ARI patients within period of January till
December 2015. Based on the output of the analysis, the anti-infection used at
Puskesmas Cipayung are 0,9496 DDD/1000 patients per day, at Puskesmas Limo
are 0,7590 DDD/1000 patients per day, and at Puskesmas Bojongsari are 0,6483
DDD/1000 patients per day. The anti-infection included in DU 90% at Puskesmas
Limo are amoxicillin, cotrimoxazole, and cefadroxil, while the anti-infection
included in DU 90% at Puskesmas Cipayung and Puskesmas Bojongsari are
amoxicillin. The percentages of compatibility of anti-infection usage with national
formulary at Puskesmas Bojongsari is 71,43%, at Puskesmas Limo is 70% and at
Puskesmas Cipayung is 60,64%.
;;"
2016
S65397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Wahyu Pradana
"Perpustakaan sekolah memiliki fungsi serta peran yang penting dalam mendukung tujuan pendidikan sekolah secara menyeluruh. Hal ini membuat perpustakaan dapat menjadi bagian integral dalam setiap unsur kegiatan di sekolah. Berdasarkan hasil pengamatan pada enam sekolah dasar di Kota Depok, perpustakaan di sekolah dasar negeri memiliki permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan perpustakaan di sekolah dasar swasta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lebih mendalam bagaimana perpustakaan di sekolah dasar negeri di Kota Depok dapat memenuhi fungsi dan perannya dalam lingkungan sekolah. Penelitian ini dilakukan di tiga sekolah, yaitu di SDN Pondok Cina 1, SDN Anyelir 1, dan SDN Depok Baru 8. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing perpustakaan belum berfungsi dan berperan secara maksimal di sekolah. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut, antara lain alokasi dana, ketersediaan tenaga terampil, pimpinan sekolah, kebijakan, kerja sama perpustakaan, proyeksi program kerja perpustakaan umum, dan pemahaman terhadap perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis memberikan beberapa saran, yaitu penyediaan alokasi dana bagi perpustakaan, pemberian apresiasi bagi petugas perpustakaan, optimalisasi pojok baca di kelas, memaksimalkan peran perpustakaan umum, serta pemberdayaan sumber daya manusia.

The school library has important functions and roles for supporting the goals of school education holistically. It makes the library as an integral part of every element of the school 39s activities. Based on observations in six elementary schools in Depok City, libraries in public primary schools have more complex problems than libraries in private elementary schools. Therefore, this research tries to identify how public elementary school libraries in Depok City can achive their functions and roles at the school. This research uses a qualitative approach with case study method. The data were collected by observing in SDN Pondok Cina 1, SDN Anyelir 1, and SDN Depok Baru 8 and interviewing school library workers, headmasters, and librarian of public library.
The result of this study indicates that each school library has not functioned and play a maximum role at school. There are several factors that influence it the most, that is the allocation of funds, the availability of skilled workers, head of school, policy, library cooperation, projection of public library towards school libraries, and understanding the library. Based on the results of this study, the author provides some suggestions, namely the provision of funds for libraries, appreciation for librarians, optimization of reading corner in the classroom, maximizing the role of public libraries, and empowerment of human resources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fara Cesara Widyastuty
"Penggunaan antibakteri sekarang ini telah meningkat semakin tajam. Namun, pemberian antibakteri oleh dokter tidak diimbangi dengan penggunaan yang tepat oleh pasien. Salah satu hal penting yang mempengaruhi tindakan dan perilaku seseorang adalah pengetahuan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan pola penggunaan antibakteri oral oleh pasien anak dan dewasa di tiga Puskesmas Kecamatan Kota Depok. Terdapat 7 indikator tingkat pengetahuan dan 4 indikator pola penggunaan yang dinilai. Desain penelitian ini adalah potong lintang dan pengambilan data retrospektif dilakukan dengan kuesioner. Wawancara berdasarkan kuesioner dilakukan pada sampel dari Februari-Mei 2012. Sampel adalah dewasa berusia 18-64 tahun dan orangtua/wali dari anak berusia < 12 tahun yang pernah mendapat antibakteri oral dari Puskesmas Cimanggis, Sukmajaya, dan Pancoran Mas. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Jumlah sampel sebanyak 105 orangtua/wali dan 104 dewasa. Hasil wawancara memperlihatkan bahwa mayoritas responden, yang terdiri dari 45,2% kelompok dewasa dan 50,5% kelompok orangtua/wali memiliki pengetahuan cukup mengenai antibakteri. Selain itu, diketahui sebanyak 75,0% pasien dewasa dan 71,4% pasien anak memiliki pola penggunaan antibakteri oral yang tidak sesuai. Hasil akhir menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan dengan pola penggunaan antibakteri oral oleh pasien anak maupun dewasa.

Nowadays, the use of antibacterial has increased more sharply. However, the doctor's giving of antibacterial is not balanced with the right use of patients. One of the important thing that affects someone's action is knowledge. The purposes of this research were to analyze the relation of knowledge level with the patterns of oral-antibacterial use by children and adult patients at three subdistrict public health centers in Depok City. There were 7 indicators of the knowledge level and 4 indicators of the use patterns was observed. The research design is cross sectional study and taking retrospective data by questionnaire. Interview based on questionnaire was conducted on the samples from February-May 2012. The samples were adults with age 18-64 years old and parents from the children with age < 12 years old who ever got oral-antibacterial from Cimanggis, Sukmajaya, and Pancoran Mas public health centers. The sampling technique used was consecutive sampling. The number of samples were 105 parents and 104 adults. The result showed that the majority of respondents, consists of 45,2% adults and 50,5% parents had medium knowledge of antibacterial. On the other hand, 75,0% and 71,4% had the patterns of antibacterial use is not appropriate. The last result is no relation in statistically between the level knowledge with the patterns of oral antibacterial use by both adult and children patients. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42833
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>