Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97334 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dipo Agung Tilarso
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas penerapan konsep uchi-soto ke dalam drama televisi berjudul Tokuyama Daigoro wo Dare ga Koroshitaka. Sebuah penggabungan antara konsep yang sudah lama ada dalam masyarakat Jepang dengan unsur modern berupa serial televisi yang digemari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan konsep uchi-soto dalam drama ini dan bagaimana dampaknya terhadap perilaku karakter di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Kesimpulan yang didapat yaitu konsep uchi-soto berdampak pada perubahan perilaku, sifat dan hubungan antarkarakter di dalam serial drama ini. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran terhadap konsep uchi-soto yang dimiliki oleh setiap karakter. Selain itu, drama ini juga dibuat sebagai kritik sosial terhadap kasus serupa seperti dalam drama yang terjadi di masyarakat.

ABSTRACT
This thesis will focus on an implementation of the uchi-soto concept in the drama Tokuyama Daigoro wo Dare ga Koroshitaka. The drama shows a combination of concepts that have long existed in Japanese society with modern elements in the form of a television series that is popular with the public. The purpose of this research is to explain the implementation of the concept and how it impacts character behavior in this drama. This research is a qualitative study. This study concludes that the uchi-soto concept has an impact on changes in behavior, traits and relationships between characters in this drama series. This is because there is an awareness of the uchi-soto concept that belongs to each character. In addition, this drama was also made as a social criticism of similar cases as in the drama that occurred in the society.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Ari Wibowo
"Penelitian ini adalah mengenai penggunaan ?tekureru dan ?temorau dalam konteks uchi/soto. Fokus masalah pada penelitian adalah mengenai hubungan antara pembicara dengan pihak pemberi pada kalimat yang menggunakan ?temorau dan ?tekureru dalam konteks uchi/soto pada serial drama Hotelier. Ada perbedaan di antara Wetzel (1994) dan Sadanobu (2001) mengenai hubungan antara pembicara dengan pihak pemberi pada kalimat yang menggunakan ?temorau. Selain itu, para peneliti seperti Wetzel (1994), Sadanobu (2001), Makino (2002) tidak menjelaskan hubungan antara pembicara dengan pihak pemberi dalam ?tekureru. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan teoretis ?Apakah hubungan pembicara dengan pihak pemberi dalam kalimat yang menggunakan kata kerja ?tekureru dan ?temorau pada konteks uchi soto?. Selain itu penelitian ini juga bertujuan melihat pengaruh hubungan antara pembicara dengan kawan bicara pada kalimat dimana pihak pemberi adalah orang ketiga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pada tahapan analisis, penulis mengelompokkan data dengan pola-pola situasi yang sejenis ke dalam kategori umum dan kategori khusus. Pembuatan kaegori ini berdasarkan Metode Padan yang dikemukakan Sudaryanto (1993). Kesimpulan penelitian yang didapat dari data adalah, bila hubungan antara pembicra dengan pihak pemberi adalah soto, maka pembicara cenderung mengunakan ?temorau untuk situasi dimana pihak pemberi/penerima bukan orang ketiga. Sedangkan bila hubungannya adalah uchi, maka pembicara cenderung menggunakan ?tekureru, terutama untuk situasi dimana kawan bicara bukan soto"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13811
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Ardhiani Samodro
"ABSTRAK
Kehidupan masyarakat Jepang tidak terlepas dari kehadiran media sosial. Melalui Twitter, sebuah media sosial dengan angka pengguna tinggi di Jepang, pengguna saling berinteraksi. Di sisi lain, Jepang memiliki uchi/soto yang menjadi landasan dalam menentukan posisi diri sendiri terhadap lawan bicara. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus dilakukan terhadap 19 kicauan berbahasa Jepang dari 10 pengguna mengenai kontroversi Logan Paul di Jepang. Ditemukan bahwa pengguna Twitter yang diteliti menentukan uchi/soto mereka terhadap pengguna lain melalui hubungan follow yang tercipta melalui Twitter serta melalui persamaan identitas Jepang yang tercipta di luar Twitter. Temuan tersebut sejalan dengan teori uchi/soto yand dikemukakan oleh Takahashi 2010, Bachnik 1994, dan Lebra 1976, serta teori mengenai komunikasi termediasi yang disampaikan oleh Miller, et al. 2016.

ABSTRACT
Social media has become a part of Japaneses lifestyle. Through Twitter, a social media with a high number of users in Japan, users interact with each other. Meanwhile, Japanese has uchi soto as a way to determine their position to others. Using case study method, this research analyzes 19 tweets in Japanese from 10 users on the subject of Logan Pauls controversy in Japan. It is found that Twitter users in this research determine their uchi soto relation to another user through their following on Twitter and through the shared identity of being a part of Japan constructed outside of Twitter. Those findings correspond to uchi soto theories from Takahashi 2010, Bachnik 1994, and Lebra 1976, and also to mediated communication theory from Miller, et al. 2016."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Han, Bok Rye
Seoul: Hyen Om Sa, 2007
KOR 641.5 HAN w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Omar Adibaskoro
"Penelitian ini mengelaborasi unsur kepropagandaan yang terdapat pada film Bokutachi Wa Sekai Wo Kaeru Koto Ga Dekinai yang menceritakan sekolompok mahasiswa Jepang yang tergolong masyarakat sipil biasa berhasil membangun sekolah dasar di desa pedalaman Kamboja. Penelitian ini berorientasi pada teori propaganda Ralph D.Casey serta teori white propaganda Jowet & O’Donnell. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analisis teks dan pengamatan sinematografi dengan metode penelitian semiotika Pierce dan mise en secene. Film Bokutachi Wa Sekai Wo Kaeru Koto Ga Dekinai merupakan film yang diangkat berdasarkan kisah nyata. Dalam penelitian ini ditemukan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa film ini benar-benar diangkat dari kejadian nyata. Selain itu dalam film ini juga menginterpretasikan karakteristik Jepang yang dominan diwakilkan oleh tokoh utama Kouta dan Kaori sebagai seseorang yang memiliki kepedulian dan solidaritas tinggi terhadap negara lain yakni negara Kamboja dan Indonesia yang digambarkan sebagai negara berkembang yang diliputi kemiskininan. Oleh karena itu film Bokutachi Wa Sekai Wo Kaeru Koto Ga Dekinai dinilai memenuhi kriteria sebagai film propaganda yang bersifat white (Putih) karena kisah film yang bermuatan propaganda tersebut berasal dari peristiwa nyata dengan sumber yang nyata, akurat, dan transparan

This research elaborates the elements of propaganda found in the film Bokutachi Wa Sekai Wo Kaeru Koto Ga Dekinai which tells how a group of Japanese students who are ordinary civil society members succeeded in building an elementary school in a rural village in Cambodia. This research is oriented by Ralph D. Casey's propaganda and also Jowet & O'Donnell's white propaganda theory. The type of analysis that is used in this research is text analysis and cinematographic observation using Pierce's semiotics and mise en secene research methods. Bokutachi Wa Sekai Wo Kaeru Koto Ga Dekinai is a film based on a true story. In this study, some evidence was found to show that this film was actually based on a true incident. Apart from that, this film also interprets how the dominant characteristics of Japan are represented by the main characters Kouta and Kaori as a people who have high concern and solidarity towards other countries to wit Cambodia and Indonesia which are described as developing countries suffered in poverty. Therefore, the film Bokutachi Wa Sekai Wo Kaeru Koto Ga Dekinai is considered to meet the criteria as a white propaganda film in which the story of the film containing propaganda originates from real events comes from real, accurate and transparent sources."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmeen Nadya Putri
"Dalam drama televisi sering ditemukan tema yang diambil dari topik-topik sosial di masyarakat pada zamannya. Di Jepang, drama televisi ber-genre percintaan cenderung menyelipkan topik sosial dalam ceritanya. Salah satu drama televisi tersebut Nigeru wa Haji da ga Yaku ni Tatsu, yang sempat menjadi fenomena sosial di masyarakat Jepang, dan menceritakan pasangan yang menikah kontrak untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Penelitian ini menggunakan teori feminis media oleh Suzanne Leonard, yang menjabarkan tentang munculnya kecemburuan terhadap pernikahan. Hasil analisis menemukan bahwa drama tersebut menggambarkan pernikahan sebagai suatu ideal yang diinginkan semua orang, suatu posisi yang patut dicemburui, serta status pembeda antara perempuan. Meskipun drama pada awalnya membawakan bentuk pernikahan dengan karakteristik non-konvensional, pernikahan tersebut pada akhirnya ditemukan berubah ke bentuk konvensional.

Television drama often feature social issues of its time. In Japan, romance drama often shows social issues in its story. One example of that is a drama called Nigeru wa Haji da ga Yaku ni Tatsu which was once a social phenomenon in Japan. It tells the story of a couple who enter a marriage contract to fulfill each of their needs. This research adopts Suzanne Leonard’s feminist media theory. Result shows that the drama portrays marriage as a desirable ideal, an enviable position, and a status divider between women. Although at first the drama presents a non-conventional model of marriage, at the end of its story the model would then return to the conventional model of marriage."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Veda Orlando Saroso
"ABSTRAK
Konsep ldquo;?? ldquo;?w i w??adalah salah satu konsep penting dalam Yangisme, sebuah pemikiran dalam filsafat Cina yang pertama kali dicetuskan oleh Yang Zhu. Konsep yang bisa diartikan sebagai lsquo;demi saya rsquo; ini mencerminkan sebuah pandangan hidup yang individualistis, sebuah pandangan hidup yang sangat jarang ditemukan dalam masyarakat Cina kuno. Namun Yangisme dan konsep w i w? sendiri seringkali dikaitkan tidak hanya dengan individualisme semata namun dengan egoisme. Perlakuan semacam ini dilakukan oleh filsuf-filsuf Cina pesaing lainnya seperti Mencius dan Mo Di serta para murid mereka. Melalui mereka, Yang Zhu digambarkan sebagai karikatur dari konsep egoisme di Cina. Namun, penggambaran terhadap Yang Zhu mengandung bias yang mengaburkan pemahaman asli terhadap pemikirannya. Lewat jurnal ini, penulis berusaha untuk memberikan gambaran yang lebih tepat terhadap konsep wei wo yang ada dalam pemikiran Yang Zhu melalui berbagai macam sumber.

ABSTRACT
Abstract The concept of ldquo ldquo w i w is one of the prominent concepts in Yangism, a school of thought in Chinese philosophy that was first brought forth by Yang Zhu. This concept, which can be translated as lsquo for the sake of myself rsquo reflects an individualistic view of life, a view of life seldom found in the ancient Chinese society. Yangism and the concept wei wo themselves are often attributed not only to individualism, but also to egoism as well. This attributive treatment was done by other rival Chinese philosophers, such as Mencius and Mo Di, along with their disciples.Yang Zhu was portrayed as a caricature of the concept of egoism itself through them. But, this portrayal often contained biases that blurred the true understanding towards his thoughts. In this journal, the writer tries to give a more proper portrayal towards the concept of wei wo contained in the thoughts of Yang Zhu by utilizing various sources. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sherlina Evangela
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai representasi dari isu shoushika (少子化) yang ada pada masyarakat Jepang masa kini dalam media, khususnya drama televisi. Skripsi ini bertujuan menganalisa representasi fenomena shoushika yang muncul dengan menggunakan drama televisi berjudul Umareru dan Watashi ga Renai Dekinai Riyuu, serta menghubungkannya dengan fakta keadaan fenomena shoushika yang sebenarnya. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kedua drama tersebut menampilkan representasi yang berbeda satu sama lain dan mencerminkan perbedaan antar generasi dalam masyarakat Jepang, khususnya kaum wanita, sehubungan dengan fenomena shoushika yang tengah menyebar di masyarakat Jepang saat ini.

Abstract
The focus of this study is the representation of the shoushika (少子化) phenomenon in present day Japanese society represented in the media, especially in television dramas. The purpose of this study is to analyze the representation of shoushika phenomenon in television dramas by using the dramas, Umareru and Watashi ga Renai Dekinai Riyuu, and to relate it to the facts regarding the shoushika phenomenon in Japanese society. The result of this study indicates that both dramas have different representations and reflects the difference between generations in Japanese society regarding the shoushika phenomenon., particularly in the female population."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43229
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kinanti Sekaraji
"Drama merupakan bentuk karya sastra yang mampu mencerminkan realitas kehidupan masyarakat. Di dalam lingkup kehidupan masyarakat, cinta tidak bisa luput dari kisah hidup tiap manusia. Drama tercipta dengan mengangkat berbagai tema, salah satunya adalah cinta. Penelitian ini membahas gambaran konsep cinta dalam drama Our Beloved Summer yang disutradarai oleh Kim Yoonjin. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, penulis bertujuan untuk menganalisis tanda-tanda konsep cinta yang terkandung dalam drama Our Beloved Summer melalui tokoh Kook Yeonsu dan Choi Ung. Penelitian ini dilandasi teori segitiga cinta Robert Sternberg serta menggunakan pendekatan semiotika dengan mengacu pada teori Charles Peirce. Our Beloved Summer terdiri dari 16 episode dan penelitian ini mengkaji episode 12 sampai episode 16 sebagai unit analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi object berupa tanda verbal dan tanda nonverbal lalu menganalisis makna dari representasi tersebut kemudian mengaitkan temuan dengan konsep cinta. Hasil yang ditemukan setelah menganalisis drama Our Beloved Summer adalah tanda-tanda konsep cinta yang tergambar dalam drama terdiri dari tiga komponen yaitu intimacy (keintiman), passion (hasrat), dan decision/commitment (keputusan atau komitmen). Hubungan antara kedua tokoh utama termasuk dalam jenis cinta consummate love (cinta sempurna). Dari ketiga komponen cinta dan jenis cinta tersebut dapat terlihat gambaran penggunaan tema cinta di dalam drama.

Drama is a type of literature that can resemble the reality of people’s lives. Within the scope of people’s lives, love exists in every human being’s life narrative. Drama is made bringing up several subjects, one of which is love. This study aims to identify the representation of the concept of love in Our Beloved Summer directed by Kim Yoonjin. By using a descriptive analysis research method, the writer aims to analyze the signs of the concept of love contained in the drama Our Beloved Summer through the characters Kook Yeonsu and Choi Ung. This study uses Robert Sternberg’s triangular theory of love with Charles Peirce’s triadic semiotics approach. The drama consists of 16 episodes and this study examines episode 12 until episode 16 as the unit of analysis. The data was gathered by identifying object in the form of verbal and nonverbal signs, examining the significance of these signs, and then connecting the findings to the concept of love. The results of the study found that the signs of the concept of love which depicted in the drama consists of three components: intimacy, passion, and commitment. The bond between the two main characters represents consummate love. The use of the subject of love in the drama may be seen in these three components and the type of love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Yusuf Al-Fauzi
"Penelitian ini ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku tokoh ‘boku’, karakter utama dalam novel Kaze no Uta wo Kike (1979) karya Haruki Murakami. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra, dengan menerapkan teori psikologi Sigmund Freud tentang Id, Ego, dan Superego. Peneliti menganalisis beberapa aspek yang ada di dalam novel yang meliputi narasi, pemikiran tokoh, dan dialog antar tokoh. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa ada perilaku tokoh ‘boku’ dipengaruhi oleh Ide, Ego, dan Superego yang berada dalam dirinya.

This study aims to determine the factors that influence the behavior of the character 'boku', the main character in the novel Kaze no Uta wo Kike (1979) by Haruki Murakami. This study uses a literary psychology approach, by applying Sigmund Freud's psychological theory of the Id, Ego, and Superego. The researcher analyzes several aspects in the novel which include narration, character thoughts, and dialogue between characters. Based on the analysis that has been done, the researcher concludes that the behavior of the 'boku' character is influenced by the Id, Ego, and Superego within him."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>