Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56545 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Caroline Heidi Joewono
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai akulturasi musik yang terjadi dalam Tsugaru-jamisen masa kini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan teknik studi kepustakaan. Hasil temuan skripsi ini adalah bahwa akulturasi musik tersebut menyebabkan pertumbuh kembangan Tsugaru-jamisen yang dapat dilihat dari terciptanya berbagai lagu Tsugaru-jamisen baru dalam notasi Jepang juga Barat, pemanfaatannya sebagai instrumen musik modern yang dapat dimodifikasi, serta bagaimana Tsugaru-jamisen kini digunakan dalam berbagai genre musik; dan terbaginya pemain Tsugaru-jamisen saat ini ke dalam tiga kategori: pemain yang kursus di ryaha atau iemoto; pemain yang secara otodidak berlatih lagu-lagu minya; dan pemain yang secara otodidak belajar memainkan Tsugaru-jamisen untuk memainkan lagu-lagu di luar genre minya. Simpulannya adalah bahwa sebuah tradisi budaya harus dinamis: tetap hidup, bertumbuh dan berkembang bersama dengan masyarakatnya. Budaya yang dapat berkembang seiring dengan zaman tanpa kehilangan ciri khasnya akan lestari, sementara tradisi yang stagnan semakin lama akan semakin sedikit peminat hingga akhirnya tenggelam. Budaya yang berubah pun bila terlampau jauh maka dapat memisahkan diri dan membentuk aliran baru, sementara budaya aslinya ditinggalkan.

ABSTRACT
The focus of this study is music acculturation in the present Tsugaru-jamisen. The study uses the method of descriptive analysis literature review. The find is that said music acculturation caused two things: the growth and development of Tsugaru-jamisen and the categorization of the recent Tsugaru-jamisen players into three types. The growth can be seen from new songs created in both classical Japanese and Western notation, how it is modifiable as a modern musical instrument, and that it can be used in various genres. The three category of Tsugaru-jamisen players are: they who affiliated themselves with certain ryaha or iemoto; self-taught people aiming for minya professionals; and players learning Tsugaru-jamisen autodidactically in other genres. The conclusion is that a cultural tradition has to stay alive, growing and developing together with the people. Cultures that can manage to develop abreast the time without losing its main characteristic will remain longlast, while stagnated ones would slowly lose inheritor, nearing extinction. Too much cultural change might result in separation: the new culture a derivative or branch while the original continues to decline."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Hayuning Galih
"Penelitian ini membahas mengenai keterkaitan perubahan kondisi perempuan dan kemunculan tren dalam industri musik populer Jepang. Berdasarkan data dari buku tahunan Recording Industry Association of Japan tahun 2018, terlihat bahwa ada perubahan tren dalam industri musik populer Jepang pasca tahun 2000. Dalam data tersebut tercantum bahwa grup idola yang beranggotakan beberapa laki-laki mendapatkan posisi sebagai artis terbaik selama beberapa tahun berturut-turut, seperti Exile dan Arashi. Karena Exile dan Arashi adalah boygroup, dapat dikatakan bahwa sebagian besar penggemar mereka berasal dari kaum perempuan. Jika para perempuan tersebut dapat mengonsumsi idola mereka, berarti mereka memiliki kemampuan finansial secara independen. Pertama, penelitian ini akan melihat bagaimana perubahan tingkat pendidikan perempuan berpengaruh terhadap pekerjaan mereka sehingga mereka memiliki kemampuan finansial. Selanjutnya, akan diberikan gambaran mengenai kondisi industri musik tren dalam industri musik populer Jepang dari tahun 1980-an hingga 1990-an. Terakhir, penelitian ini akan membahas bagaimana perubahan kondisi perempuan Jepang dapat memberikan pengaruh dalam terbentuknya tren musik populer Jepang.

This study discusses the correlation of the increasing of women 39 s purchasing power and the emergence of new trends in Japan 39s popular music industry in the last 2 decades. Data from the yearbook of Recording Industry Association of Japan in 2018 shows that there is a change of trend in Japan 39 s popular music industry after the year 2000. The data stated that the group of idols consisting of several men the so call lsquo boy bands, such as Exile and Arashi, achieve the position as the best artist for several consecutive years. I argue that since Exile and Arashi are boygroups, their fans are mostly women. That these women are able to consume rsquo their idol, indicates that they are indeed financially well off. Why I assume that their opportunities for higher educations during the 1980s, combined with high employment rate, have enpowered them financially as well as socially. Furthermore, I will show an overview of the trends of the music industry in the Japanese popular music industry from the 1980s to the 1990s. Finally, the discussion part will show the correlation how the changing financial position of Japanese women can affect the dynamics of Japans popular music trends."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51155
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wulandari
"This research is about the change of determiners in Cirebonese nominal groups based on the text from 18th century until 21st. The change of determiners in nominal groups is analysed to investigate Cirebonese change diacronically. Functional grammar by Halliday & Matthiessen (2004) is used to analyse nominal group. After that, grammatical change theory by Heine & Kuteva (2005) will be applied. Thus, based on this research, Cirebonese is changed. This change is reflected by the lost of determiners, such as sira, ira, and nira (you, yours, him, or her), as determiners from 18th century and they disappeared in 21st century. Besides that, the change is also reflected by the emergence of determiner in 21st century such as piyambek(e) /piyamb!k(e)/. However, it is not found in the previous century. The behavior of determiners that can be moved, as premodifier and post modifier, gives no impact for nominal groups meaning. In other words, the change of Cirebonese determiners does not go along with the meaning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fukuyama, Francis
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
321.050 905 FUK m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mikhail Rifqi Rinaldi
"Makalah Non-Seminar ini menggali dampak transformatif analitika bisnis dalam organisasi saat ini. Analitika bisnis melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap data bisnis, mengintegrasikan wawasan dari analisis ke dalam pengambilan keputusan dan perencanaan strategis. Yang dulunya dianggap sebagai produk samping era informasi, data kini telah berkembang menjadi sumber daya berharga, mendorong inovasi dan keunggulan kompetitif. Tantangan dalam menggali wawasan bermakna dari data diakui. Studi ini menilai artikel-artikel penting seperti "The Analytics Mandate," "Big Data: The Management Revolution," "Business Analytics: Why Now and What Next?," "Building the AI-Powered Organization," dan "Analytics as a Source of Business Innovation." Secara kolektif, artikel-artikel ini menekankan pentingnya analitika pada abad ke-21, menyoroti perannya dalam memanfaatkan sumber daya data yang melimpah, mempromosikan pengambilan keputusan berbasis data, dan beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang dinamis. Artikel-artikel yang ditinjau memiliki interpretasi umum tentang analitika sebagai penggunaan data untuk perencanaan berbasis fakta, pengambilan keputusan, dan pembelajaran. Mereka menekankan permintaan yang meningkat terhadap analitika sebagai sarana untuk menjaga keunggulan kompetitif. Perusahaan yang mengadopsi pengambilan keputusan berbasis data terbukti lebih unggul dari pesaingnya, menghasilkan peningkatan produktivitas dan profitabilitas. Contoh nyata dari Sears Holdings dan Nedbank disajikan untuk mengilustrasikan bagaimana analitika meningkatkan efisiensi dan ketepatan pemasaran. Diskusi juga mengeksplor temuan survei dalam artikel "Analytics as a Source of Business Innovation," yang mengungkap keuntungan kompetitif yang meningkat, peningkatan inovasi, peran tata kelola data, dan peluang yang diciptakan oleh mesin pintar. Bagian diskusi kritis mengevaluasi efektivitas artikel-artikel tersebut, memuji penggunaan metafora, kejelasan, dan aplikasi dunia nyata. Ini juga menyoroti istilah-istilah yang mungkin memerlukan penjelasan bagi pembaca. Pengenalan Tiga Tingkatan Kematangan Analitika—Inovator Analitik, Praktisi Analitik, dan Tantangan Analitik—mencategorikan perusahaan berdasarkan tingkat kecanggihan analitika. Implikasi untuk praktik menekankan tahap awal pengadopsian analitika, menyajikan banyak peluang untuk pertumbuhan pendapatan, pengurangan biaya, dan manajemen risiko. Tren dalam praktik organisasi yang berfokus pada data menekankan perlunya memperlakukan data sebagai aset berharga, mempromosikan berbagi data, mengatasi interpretasi yang beragam, dan berbeda melalui analitika. Sebagai kesimpulan, paper ini menegaskan bahwa adopsi luas analitika sedang membentuk praktik organisasi. Keberhasilan perusahaan dalam bidang ini tidak hanya bergantung pada pengenalan potensi analitika tetapi juga pada pembentukan budaya analitis, penerimaan pemikiran inovatif, dan transformasi praktik bisnis. Munculnya analitika bisnis diakui sebagai revolusi yang tidak dapat diabaikan yang sangat penting untuk menjaga daya saing dalam lanskap bisnis kontemporer.

This paper dives into the transformative impact of business analytics in today's organizations. Business analytics entails a thorough examination of business data, integrating insights from the analysis into decision-making and strategic planning. Once considered a byproduct of the information era, data has now evolved into a valuable resource, fueling innovation and competitive advantage. The challenges of extracting meaningful insights from data are acknowledged. The study assesses pivotal articles such as "The Analytics Mandate," "Big Data: The Management Revolution," "Business Analytics: Why Now and What Next?," "Building the AI-Powered Organization," and "Analytics as a Source of Business Innovation." Collectively, these articles underscore the increasing importance of analytics in the 21st century, emphasizing its role in utilizing abundant data, promoting data-driven decision-making, and adapting to dynamic business environments. The reviewed articles share a common interpretation of analytics as the use of data for fact-based planning, decision-making, and learning. They highlight the growing demand for analytics as a means to maintain a competitive edge, showcasing that companies embracing data-driven decision-making outperform competitors, leading to improved productivity and profitability. Real-life examples from Sears Holdings and Nedbank are presented to illustrate how analytics enhances efficiency and marketing precision. The discussion also explores survey findings in the "Analytics as a Source of Business Innovation" article, revealing increased competitive advantages, a surge in innovation, the role of data governance, and opportunities created by smart machines. The critical discussion section evaluates the articles' effectiveness, praising their use of metaphors, clarity, and real-world applications. It also points out unfamiliar terms that may need clarification for readers. The introduction of the Three Levels of Analytics Maturity—Analytical Innovators, Analytical Practitioners, and Analytically Challenged—categorizes companies based on their sophistication in analytics. Implications for practice underscore the early stages of analytics adoption, presenting numerous opportunities for revenue growth, cost reduction, and risk management. Trends in data-centric organizational practices stress treating data as a valuable asset, promoting data sharing, addressing diverse interpretations, and achieving differentiation through analytics. In conclusion, the paper asserts that the widespread adoption of analytics is reshaping organizational practices. Success in this field is not solely dependent on recognizing analytics potential but also on fostering an analytical culture, embracing innovative thinking, and transforming business practices. The rise of business analytics is acknowledged as an undeniable revolution crucial for maintaining competitiveness in the contemporary business landscape."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Era Yusnita Febrianti
"Aktivitas makan bukan hanya merupakan pemenuhan kebutuhan biologis, namun juga berhubungan dengan perasaan yang mendalam dari pengalaman manusia. Dengan menggunakan pendekatan etnografi dan pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara mendalam, serta pengamatan terlibat kepada vegan di Jakarta, dalam tulisan ini saya berusaha memahami kehadiran veganisme yang berciri khas pola makan berbasis nabati utuh yang keberadaannya bertentangan dengan kebiasaan makan dominan di Indonesia. Bahkan dalam mayoritas catatan sejarah manusia, hewan telah menjadi bagian dari menu makanan berbagai kelompok masyarakat di dunia sehingga dianggap normal. Akibatnya, pola makan vegan terkadang menjadi subyek perdebatan. Penulis dalam penelitian ini berargumen bahwa adanya vegan dan perkembangan veganisme di Indonesia beserta perdebatan yang menyertainya dimungkinkan oleh perbedaan pemaknaan yang diberikan khususnya terhadap hewan dan kondisi dunia. Berdasarkan hasil penelitian, umumnya terdapat tiga hal yang menjadi kepedulian kelompok vegan, yakni (1) kepedulian terhadap kesehatan; (2) kepedulian terhadap lingkungan; dan (3) kepedulian terhadap perlakuan terhadap hewan. Skripsi ini kemudian menunjukkan bahwa vegan memaknai veganisme dapat berkonstribusi untuk menyelamatkan kehidupan dunia melalui praktik mereka.

Eating is not only biological, but also cultural because the foods we eat implies worldview and feelings associated with human experience. Using data from ethnographic interviews, participant observation, and study literature, I try to examine the growing trend of veganism which is a dietary habit that excludes the use of animal products, which opposed to the existing norms in Indonesia, even most of the world. In much of human history, animals has been part of human’s diet, therefore eating animal products is considered normal. As a result, veganism becomes the subject of debate. Here I argue that the growing trend of veganism in Indonesia as well as the debate surrounding its existence is made possible by the difference of interpretations and meanings given to animals and world’s condition in general. According to findings, there are three vegans’ main concerns, which are (1) health; (2) environmental issues; and (3) animal rights. This research finds that vegans believe veganism can help to save the world through their practice of limiting animal products."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Novitasari
"Penelitian ini membahas mengenai perkembangan makna setiap iklan Douwe Egberts Koffie yang dipilih, antara abad ke-20 dan awal abad ke-21. Data yang dipakai dalam penelitian ini berupa tujuh iklan dari Douwe Egberts Koffie yang dipisahkan dan dibatasi berdasarkan empat periode. Periode pertama iklan berasal dari awal abad ke-20, periode kedua berasal dari pertengahan abad ke-20, periode ketiga berasal dari akhir abad 20, dan yang terakhir berasal dari awal abad ke-21 (tahun 2016 dan 2019). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan makna dari iklan Douwe Egberts Koffie. Penelitian ini akan menggunakan tiga teori makna dan sistem tanda untuk menjawab permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketujuh iklan tersebut merepresentasikan perkembangan dan perubahan budaya atau kebiasaan pada setiap zamannya. Perubahan dan perkembangan tersebut disampaikan oleh pembuat iklan melalui sistem tanda (indeks, ikon, simbol), serta objek dan latar belakang pada iklan itu sendiri.

This research discusses the meaning development of each selected Douwe Egberts Koffie advertisement, between the 20th century and the beginning of the 21st century.The data used in this study are seven advertisements from Douwe Egberts Koffie which are separated and limited based on four periods. The first period of advertising is from the early 20th century, the second period is from the mid-20th century, the third period is from the late 20th century, and the last period is from the early 21st century (2016 and 2019). This research is a qualitative research that aims to determine the meaning development of the Douwe Egberts Koffie advertisement. This research will use three theories of meaning and a sign system to answer the research problem. This research conclude that there are meaning developments and changes of each advertisement. The seven selected Douwe Egberts Koffie advertisements represent developments and changes in culture or habits in each era. These changes and developments are conveyed by advertisers through a system of signs (indexes, icons, symbols), as well as objects and backgrounds in the advertisements themselves."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tussy Mutyandini
"ABSTRAK<>br>
Islamophobia merupakan salah satu masalah yang terjadi di Prancis dalam waktu yang lama. Rasa takut dan benci yang diberikan kepada umat Muslim di Prancis selalu datang dan sulit untuk dihindari. Hal ini jelas membuat kehidupan umat Muslim di Prancis terancam. Seiring dengan serangan yang terus diberikan, umat Muslim di Prancis pun tidak tinggal diam. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperlihatkan bagaimana aksi perlawanan yang diberikan oleh umat Muslim di Prancis dalam memerangi islamophobia di Prancis. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bentuk gerakan-gerakan perlawanan terhadap islamophobia yang terus bermunculan untuk melindungi umat Muslim sebagai warga negara Prancis dan mewujudkan keadilan di Prancis.

ABSTRACT<>br>
Islamophobia is one of the problems that occurred in France for a long time. Fear and hatred given to Muslims in France are always coming and difficult to avoid. This obviously makes the life of Muslims in French threatened. Along with the attacks that always happened, Muslims in France did not stay silent. The purpose of this study is to show how the insurgency by Muslims in the fight against islamophobia in France. The results obtained in this study is a resistance movements against islamophobia in the beginning of 21st century that keeps popping up to protect Muslims as French citizens and deliver justice in the country."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Emmot, Bill
London: Allen Lane, 2003
909.83 EMM t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>