Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arfindo Briyan Santoso
"Penelitian ini dilakukan untuk memperdalam pemahaman saat ini tentang campaign di social media dengan menggunakan advertising model dari Ducoffe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi nilai campaign disocial media dan konsekuensinya pada sikap serta perilaku khalayak dalam konteks spesifik dari campaign UangKita di social media Kementerian Keuangan. Survei dilakukan pada sampel kuota 232 followers dari akun-akun social media yang dimiliki oleh Kementerian Keuangan. Kuesioner berbasis web digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian dianalisis menggunakan aplikasi SPSS.
Temuan-temuan menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan yang positif dari informativeness, entertainment, credibility pada social media campaign value UangKita. Nilai positif ini akan mempengaruhi sikap khalayak terhadap social media campaign UangKita dan respons perilaku mereka. Reputasi Kementerian Keuangan juga dikonfirmasi menjadi moderator dalam pengaruh tersebut. Oleh sebab itu, Kementerian Keuangan harus fokus tidak hanya pada pengembangan yang kaya akan informasi dan kredibel, tetapi juga konten yang menghibur. Selanjutnya, seluruh akun harus secara sistematis diintegrasikan oleh Kementerian Keuangan dalam strategi komunikasi mereka karena mempengaruhi sikap dan perilaku followers sebagai sasaran komunikasi, terutama ketika Kementerain Keuangan dianggap memiliki reputasi yang baik.

This research was conducted to deepen the current understanding of campaigns on social media by using advertising models from Ducoffe. The purpose of this study was to determine the factors that influence the value of campaigns on social media and their consequences on consumer attitudes and behavior in the specific context of the #UangKita campaign on the Ministry of Finances social media. The survey was conducted on a quota sample of 232 Ministry of Finance social media accounts followers. Web-based questionnaires are used to collect data which is then analyzed using the SPSS application. 
The research found that there are significant positive effects of informativeness, entertainment, credibility on #UangKitas social media campaign value. This positive value will influence the attitude of the audience towards the UangKita campaign and their behavior response. The moderator effect of the companys reputation is also confirmed in that relation. The Ministry of Finance must focus not only on developing informativeness and credibility of campaigns, but also entertaining content. Furthermore, all social media accounts must be systematically integrated by the Ministry of Finance in their communication strategies because they influence the attitudes and behavior of followers as the target of communication, especially when the Finance Ministry is considered to have a good reputation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Subhana Haiti
"ABSTRAK
Perkembangan era global dimana teknologi, sarana dan infrastruktur, hingga sistem informasi saat ini berkembang sangat pesat, dan telah merubah cara-cara tradisional yang biasa digunakan dalam melakukan pemasaran. Seiring dengan perkembangan teknologi hingga sistem informasi, kemudahan dalam mengakses suatu konten telah membawa konsumen kepada penggunaan media digital berbasis online. Dalam beberapa tahun terakhir, media sosial menjadi semakin populer sebagai alat bisnis dan komunikasi. Instagram merupakan salah satu jejaring sosial yang paling cepat perkembangannya sejak pertama kali diluncurkan, hal inilah yang membuat Instagram menjadi alat pemasaran yang efektif bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui attitude dan menganalisa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi attitude pengguna Instagram terhadap aktivitas komunikasi pemasaran Instagram ads. Selain itu penelitian ini juga betujuan untuk mengetahui pengaruh attitude toward brand dan attitude toward the Instagram ads dapat mempengaruhi behavioral intention. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional descriptive research. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa baik brand attitude maupun attitude toward instagram ads sama-sama memiliki pengaruh positif yang signifikan antara keduanya, dan untuk brand attitude dan attitude toward instagram ads yang memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap behavioral intention. Dan untuk model 2, diketahui bahwa Ad Perception, Ad Credibility, Informativeness, Irritation, dan Mood memiliki pengaruh yang signifikan terhadap attitude toward the ads pada media sosial instagram.

ABSTRACT
The development of the global era where technology, facilities and infrastructure, to information systems is currently developing very rapidly, and has changed the traditional ways commonly used in marketing. Along with the development of technology to information systems, the ease of accessing a content has brought consumers to the use of online-based digital media. In recent years, social media has become increasingly popular as a business and communication tool. Instagram is one of the fastest growing social networks since it was first launched, this is what makes Instagram an effective marketing tool for the company. This study aimed to determine attitude and analyze the factors that can influence the attitude of Instagram users towards Instagram ads marketing communication activities. Moreover, this study also aimed to determine the effect of attitude towards the brand and attitude towards Instagram ads may affect behavioral intention. This is a quantitative research with cross sectional descriptive research design. Based on the results of this study, it is known that both brand attitudes as well as attitude towards Instagram ads have a significant positive effect between the two, and that brand attitude and attitude towards Instagram ads have a significant, positive effect on behavioral intention. And for model 2, it is known that Ad Perception, Ad Credibility, Information, Irritation, and Mood have a significant influence on attitude toward the ads on social media instagram
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Fuji Astuti
"Pada survey status gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemkes RI), telah mengungkapkan bahwa persentase stunting di Indonesia mencapai 21,6%. Dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting tersebut pemerintah melakukan peningkatan komunikasi perubahan perilaku, salah satunya dengan kampanye nasional pencegahan stunting melalui media sosial. Rendahnya nilai engagement rate menunjukkan bahwa konten kampanye digital di media sosial belum cukup menarik atau relevan untuk memotivasi audiensi berinteraksi. Menurut halnya, engagement memiliki dampak langsung pada keberhasilan penyebaran pesan kampanye, terutama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting. Berdasarkan temuan tersebut maka penelitian ini berfokus pada pengaruh kampanye nasional pencegahan stunting khususnya kampanye digital berbasis media sosial terhadap perubahan perilaku masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kampanye digital nasional pencegahan stunting berbasis media sosial terhadap perubahan perilaku masyarakat Indonesia dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah sesuai hasil dari penelitian. Penelitian ini dibangun menggunakan model Teori Perilaku Terencana (TPB), Teori Kegunaan dan Gratifikasi (UGT), dan Teori Pembelajaran Sosial (SCT) digabung dengan variabel sentimen publik dan dukungan, niat berperilaku, perilaku berbagi dan perubahan perilaku. Responden penelitian merupakan masyarakat Indonesia yang telah mendapatkan akses internet dan pengguna aktif media sosial, telah terpapar kampanye digital nasional pencegahan stunting berbasis media sosial dan merupakan orang tua yang memiliki anak di bawah usia 5 tahun, atau calon orang tua yang sedang merencanakan kehamilan. Penyebaran kuesioner dilakukan secara daring melalui media sosial. Data kuesioner valid diperoleh dari 697 responden yang berasal dari 32 provinsi di Indonesia dan diolah menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor yang signifikan memengaruhi secara langsung kampanye digital nasional pencegahan stunting berbasis media sosial terhadap perubahan perilaku adalah niat berperilaku dan perilaku berbagi. Sementara itu, faktor- faktor yang memengaruhi secara tidak langsung adalah interaksi sosial, norma subjektif, sentimen publik dan dukungan, dan keyakinan diri. Berdasarkan dari faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan, disusun rekomendasi bagi pemerintah untuk optimalisasi kampanye digital pencegahan stunting yang lebih terintegrasi dengan pendekatan lokal dan layanan kesehatan fisik, serta konsistensi dan frekuensi penyampaian pesan. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan referensi untuk kampanye isu kesehatan lainnya yang memerlukan penyampaian pesan kesehatan masyarakat melalui media sosial.

In the 2022 Indonesian Nutritional Status Survey (SSGI) conducted by the Ministry of Health (Kemkes RI), it was revealed that the stunting rate in Indonesia reached 21.6%. In efforts to reduce the prevalence of stunting, the government is enhancing behavior change communication, including a national stunting prevention campaign through social media. The low engagement rate indicates that the digital campaign content on social media is not yet compelling or relevant enough to motivate audience interaction. Engagement, in this context, has a direct impact on the success of the campaign's message dissemination, particularly in raising public awareness about stunting. Based on these findings, this study focuses on the impact of the national stunting prevention campaign, specifically the social media-based digital campaign, on behavioral changes among Indonesians. The aim of this study is to analyze the factors influencing the social media-based digital national stunting prevention campaign on behavioral changes among Indonesians and to provide recommendations to the government based on the study's findings. This research utilizes the Theory of Planned Behavior (TPB), the Uses and Gratifications Theory (UGT), and Social Cognitive Theory (SCT) combined with variables of public sentiment and support, behavioral intention, sharing behavior, and behavior change. The study respondents are Indonesians who have internet access and are active social media users, have been exposed to the national digital stunting prevention campaign, and are parents with children under the age of 5 or prospective parents planning for pregnancy. The questionnaire was distributed online through social media. Valid questionnaire data were obtained from 697 respondents from 32 provinces in Indonesia and were analyzed using the Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The study results indicate that the factors significantly influencing the digital national stunting prevention campaign on behavior change directly are behavioral intention and sharing behavior. Indirectly influential factors include social interaction, subjective norms, public sentiment and support, and self-efficacy. Based on the factors that have a significant influence, recommendations are made for the government to optimize digital campaigns for stunting prevention that are more integrated with local approaches and physical health services, as well as consistency and frequency of message delivery. The results of this study can also be used as a reference for other health issue campaigns that require the delivery of public health messages through social media."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Paragitha Kusuma Wardhani
"Peningkatan pengunaan media sosial untuk beriklan memunculkan pertanyaan aspek iklan apa saja yang penting dimiliki pada sebuah iklan sehingga dapat menarik perhatian konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek dari paparan iklan pada media sosial yang sedang marak digunakan di Indonesia, Instagram, terhadap sikap perilaku dari konsumen terhadap iklan, merek, dan niat pembelian.
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan survey yang disebarkan pada responden sampel dengan kuisioner yang dikelola sendiri. Data diolah menggunakan structural equation modelling SEM dengan LISREL 8.70.
Penelitian ini dilakukan di Indonesia dan berfokus pada pengguna Instagram serta kampanye iklan media sosial yang beredar di Indonesia. Meskipun terdapat limitasi, penelitian ini dapat membantu pemasar untuk meningkatkan efektivitas iklan untuk mendapatkan ROI yang ingin dicapai dengan iklan yang memiliki daya tarik emosional, kreativitas, informasi, dan aspek hiburan sehingga dapat meningkatkan sikap positif konsumen terhadap iklan, merek, dan niat pembelian.

The continuous growth of social media usage for advertising has sparked questions about important aspects of advertisement which could attract the customers. The purpose of this paper is to understand which aspects of the advertising exposure in the widely use social media in Indonesia, Instagram, towards the behavioral attitudes of customers toward the advertising, brand, and purchase intention.
Quantitative research was conducted by a survey among a sample respondents via self administered structured questionnaires. Data was analyzed using Structural Equation Modelling SEM using LISREL 8.70.
This study was only conducted in Indonesia which focus on Instagram user and the advertising campaign runs in Indonesia. Despite this limitation, the findings on this study enable marketers to enhance the effectiveness of their advertising campaign to reach the targeted ROI by an advertising that has emotional appealss, creativity, information, entertainment aspects to increase customer positive attitude toward the advertising, attitude toward the brand and purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhita Vidya Putri
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi online engagement pada komunikasi publik yang dilakukan oleh organisasi melalui media sosial Instagramnya, serta mendeskripsikan pesan organisasi publik dan keterlibatan publik dalam bentuk online engagement, yang dilihat dari sisi komunikasi dialogis, kekayaan media dan karakteristik pesan, dalam rangka melihat hubungan antara organisasi dengan publik. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif melalui metode analisis isi ekplanatif. Analisis isi dilakukan pada postingan Instagram Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan @ditjenperbendaharaan dari tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, yaitu sebanyak 327 postingan. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi dialogis adalah dimensi yang memiliki variabel paling banyak dan paling besar dalam mempengaruhi online engagement, jumlah like maupun jumlah comment. Faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada online engagement adalah variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik dan variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi. Sedangkan faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada jumlah comment adalah variabel pesan ajakan untuk bertindak, variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik, variabel informasi mengenai produk atau layanan organisasi, variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi dimasa kini dan gambaran mengenai rencana agenda acara atau kegiatan organisasi dimasa yang akan datang, serta variabel yang mengandung educational content.

This study aims to explain the factors that influence online engagement in public communication carried out by organizations through their Instagram social media and to describe the public organizations messages and public involvement in the form of online engagement. Both objectives are viewed from the side of dialogic communication, media richness, and characteristics of the messages, in order to see the relationship between the organization and the public. This study uses a positivistic paradigm with a quantitative approach through explanative content analysis method. Content analysis was carried out on 327 Instagram posts of the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance @ditjenperbendaharaan from January 1, 2020 to December 31, 2020. This study found that dialogic communication is the dimension that has largest variables and the most influencing on online engagement, the number of likes and the number of comments. The factors or variables that most significantly influence online engagement are the response variables or comments or answers or organizational likes on comments or public questions and description variables regarding organizational events or activities. In addition, the factors or variables that have the most significant influence on the number of comments are variable of call-to-action message, variable of response or comments or answers or organizational likes on comments or public questions, variable of information about organizational products or services, variable of description about the overview of recent and future organizational events or activities, and last but not least is variable that contain educational content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhita Vidya Putri
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi online engagement pada komunikasi publik yang dilakukan oleh organisasi melalui media sosial Instagramnya, serta mendeskripsikan pesan organisasi publik dan keterlibatan publik dalam bentuk online engagement, yang dilihat dari sisi komunikasi dialogis, kekayaan media dan karakteristik pesan, dalam rangka melihat hubungan antara organisasi dengan publik. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif melalui metode analisis isi ekplanatif. Analisis isi dilakukan pada postingan Instagram Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan @ditjenperbendaharaan dari tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, yaitu sebanyak 327 postingan. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi dialogis adalah dimensi yang memiliki variabel paling banyak dan paling besar dalam mempengaruhi online engagement, jumlah like maupun jumlah comment. Faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada online engagement adalah variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik dan variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi. Sedangkan faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada jumlah comment adalah variabel pesan ajakan untuk bertindak, variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik, variabel informasi mengenai produk atau layanan organisasi, variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi dimasa kini dan gambaran mengenai rencana agenda acara atau kegiatan organisasi dimasa yang akan datang, serta variabel yang mengandung educational content.

This study aims to explain the factors that influence online engagement in public communication carried out by organizations through their Instagram social media and to describe the public organizations messages and public involvement in the form of online engagement. Both objectives are viewed from the side of dialogic communication, media richness, and characteristics of the messages, in order to see the relationship between the organization and the public. This study uses a positivistic paradigm with a quantitative approach through explanative content analysis method. Content analysis was carried out on 327 Instagram posts of the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance @ditjenperbendaharaan from January 1, 2020 to December 31, 2020. This study found that dialogic communication is the dimension that has largest variables and the most influencing on online engagement, the number of likes and the number of comments. The factors or variables that most significantly influence online engagement are the response variables or comments or answers or organizational likes on comments or public questions and description variables regarding organizational events or activities. In addition, the factors or variables that have the most significant influence on the number of comments are variable of call-to-action message, variable of response or comments or answers or organizational likes on comments or public questions, variable of information about organizational products or services, variable of description about the overview of recent and future organizational events or activities, and last but not least is variable that contain educational content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Moriansyah
"ABSTRAK
Media sosial sering digunakan sebagai media untuk mempromosikan kampanye sosial. Kampanye stop illegal fishing merupakan salah satu kampanye yang menggunakan media sosial. Salah satu cara untuk meningkatkan efektifitas kampanye tersebut adalah pesan kampanye mendapatkan sikap yang positif oleh target pengguna yang dituju. Dalam penelitian ini motivasi terhadap pesan kampaye dan motavasi untuk menggunakan media sosial dijadikan faktor yang dapat mempengaruhi sikap pengguna terhadap kampanye di media sosial. Selain itu juga dilakukan analisis pengaruh sikap pengguna terhadap kampanye dengan intensi untuk memberikan rekomendasi (word of mouth). Menggunakan metode Partial Least Square, dilakukan uji empiris untuk mengetahui hubungan motivasi, sikap, dan intensi pengguna pada kampanye di media sosial. Adapun sampel yang pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengguna yang belum pernah dan sudah pernah melihat kampanye stop illegal fishing di media sosial. Masing-masing kelompok dianalisis secara terpisah.

ABSTRACT
Frequently social media is used for promoting social campaign. For example, Stop Illegal Fishing campaign. When users have possitive attitude toward the campaign, the effectiveness of the campaign will increasing. This research uses motivation of content-related and motivation to use social media as factors that influence users attitude toward the campaign. Moreover, this also analyze the relationship between users attitude and users intention to recommend (word of mouth). Applying Partial Least Square method, empirical test will be run to examine the relationship of motivation, attitude, and intention of social media users for social campaign. In addition, there are two group of sample in this research, which are users that have prior-exposure and users with no prior-exposure of Stop Illegal Fishing campaign in social media.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mieke Eka Putri
"Domain .id adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi individu personal atau institusi baik privat maupun publik di Internet dari Indonesia. Berdasarkan data dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) selaku registri dari domain .id, sampai akhir tahun 2018, jumlah registran domain .id berada di bawah target satu juta registran yang diharapkan Kementrian Komunikasi dan Informatika. Saat ini PANDI sedang fokus untuk meningkatkan diadopsinya Electronic Word of Mouth (eWOM) mengenai domain .id di media sosial sebagai salah satu strategi pemasaran digital domain .id. Oleh karena itu pada karya akhir ini dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa yang memengaruhi adopsi eWOM terkait domain .id serta menganalisis apakah diadopsinya domain .id dapat memengaruhi brand awareness, brand image, serta purchase intention domain .id. Penelitian ini menggunakan model penelitian gabungan dari beberapa penelitian terdahulu. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan survei kuesioner online. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan PLS-SEM. Berdasarkan hasil uji hipotesis terkait faktor yang memengaruhi diadopsinya eWOM, source credibility memengaruhi kredibilitas informasi dan kredibilitas informasi memengaruhi diadopsinya eWOM mengenai domain .id di media sosial. Selain itu, eWOM memengaruhi brand awareness, brand image, dan sikap seseorang terhadap domain .id. Sikap seseorang terhadap domain .id memengaruhi secara positif purchase intention domain .id.

Domain .id is a unique name given to identify private individuals or institutions both private and public on the internet from Indonesia. Based on data from the Indonesian Internet Domain Name Manager (PANDI) as the registry of the .id domain, until the end of 2018, the number of .id domain registrants was below the target expected by the Ministry of Communication and Information. PANDI is focusing on increasing the adoption of Electronic Word of Mouth (eWOM) regarding .id domains on social media. This research is carried out to find out what factors influence the adoption of eWOM related to the .id domain and analyze whether the adoption of the .id domain can affect brand awareness, brand image, and purchase intention of the .id domain. Data collection is carried out by distributing online questionnaire surveys then processed by using PLS- SEM. The results of this research are that source credibility influences information credibility and information credibility influences the adoption of eWOM regarding .id domains on social media. In addition, eWOM affects one's brand awareness, brand image, and attitude towards the .id domain. A person's attitude towards the .id domain positively influences the purchase intention of the .id domain. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Bertrand
"Perkembangan media sosial dimanfaatkan oleh pemilik brand maupun marketer menjadi channel untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan konsumen. Tidak sedikit perusahaan yang bekerjasama dengan influencer sebagai source of message untuk menawarkan produk atau brand. Namun pemilihan influencer yang tepat bukanlah hal yang mudah. Beberapa fenomena yang terjadi, pelaku usaha mendapatkan hasil yang kurang efektif dari penggunaan influencer marketing. Selain itu, dari literasi sebelumnya didapatkan bahwa kegagalan menemukan keseimbangan antara influencer dan brand dapat menghasilkan citra terbalik, yang menyebabkan kebingungan pelanggan dan sikap negatif terhadap brand. Penelitian dilakukan untuk menjawab fenomena dan permasalahan yang ada dengan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi attitude toward influencer di media sosial dan mencari tahu pengaruhnya terhadap brand attitude dan purchase intention. Penelitian ini merupakan pengembangan dari Theory of Planned Behavior dan elaborasi dari penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan Structure Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi attitude toward influencer diantaranya perceived credibility, trust, perceived expertise, perceived congruence, dan influencer-brand congruence. Selain itu, didapatkan bahwa attitude toward influencer berpengaruh positif terhadap brand attitude dan purchase intention. Secara praktis penelitian ini memberikan gambaran bagi pelaku usaha dan pemasar mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen Indonesia terhadap influencer sehingga dapat memilih influencer yang tepat dan memberikan dampak positif terhadap brand attitude dan purchase intention. Hal ini juga membantu pelaku usaha dan pemasar untuk memahami kontribusi influencer marketing terhadap brand attitude dan purchase intention.

The development of social media is used by brand owners and marketers as a channel to communicate and interact with consumers. Many companies have collaborated with influencers as a source of message to offer a product or brand. But choosing the right influencer is not an easy thing. Some phenomena that occur, business actors get less-effective results from the use of influencer marketing. In addition, from previous literature it was found that failure to find a balance between influencers and brands can result in a reversed image, which causes customer confusion and negative attitudes towards the brand. The research was conducted to answer existing phenomena and problems by identifying factors that influence attitudes toward influencers on social media and finding out their influence on brand attitudes and purchase intentions. This research is a development of the Theory of Planned Behavior and an elaboration of previous research using Structure Equation Modeling (SEM). The results of the study show that the factors that can influence attitudes toward influencers include perceived credibility, trust, perceived expertise, perceived congruence, and influencer-brand congruence. In addition, it was found that attitude toward influencers had a positive effect on brand attitude and purchase intention. Practically, this research provides an overview for business actors and marketers regarding the factors that influence Indonesian consumers' attitudes towards influencers so that they can choose the right influencer and have a positive impact on brand attitude and purchase intention. It also helps businesses and marketers to understand the contribution of influencer marketing to brand attitude and purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Novelyna Anansi
"Tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak telah menyebabkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menciptakan Kampanye Three Ends, yang terdiri dari tiga program: menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, menghentikan perdagangan manusia, dan menghentikan kesenjangan ekonomi bagi perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial ini. Kerangka penelitian berasal dari elemen pemasaran media sosial: Content, Context, Connectivity, Conversation, and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analisis dilakukan pada konten yang diposting dan tanggapan pada media sosial, untuk empat media sosial yang digunakan dalam kampanye (Instagram, Twitter, YouTube, dan Facebook).
Penelitian ini menemukan bahwa lebih banyak masyarakat yang memberikan tanggapan di akun media sosial Facebook KPPPA, akan tetapi beberapa bulan terakhir justru akun media sosial Instagram KPPPA lebih banyak menarik perhatian masyarakat. Minat pengguna media sosial meningkat ketika KPPPA memposting informasi infografis tentang statistik kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Komunikasi hanya bersifat satu arah yaitu ketika kementerian mengunggah sesuatu, kemudian publik memberikan tanggapan berupa menyukai foto atau merespon melalui kolom komentar; tidak ada interaksi antara kementerian dan publik di media sosial yang digunakan dalam kampanye ini.

The high rate of violence on women and children has caused the Ministry of Women Empowerment and Child Protection (MoWECP) to create Three Ends Campaign, consisting three programs: stop violence toward women and children, stop trafficking, and stop economic disparity for women. This research aims to evaluate the effectiveness of social media utilization in this social marketing campaign. The research framework derives from the element of social media marketing: Content, Context, Connectivity, Conversation; and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analysis were conducted on content of social media posting and responses, for four social media used in the campaign (Instagram, Twitter, YouTube, and Facebook).
This research found that more people response on Facebook compare to other social media, but in the recent months Instagram attracts more attention. The interest of social media users is increasing when KPPPA post infographic information about statistic of violence against women in Indonesia. The direction of communication is only one way that the ministry posting something, then the public giving likes or comments; there is no interaction between the ministry and the public in the social media used in this campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>