Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206635 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tivania Wiradinata
"ABSTRAK
Mucocele adalah lesi jinak yang terdapat pada mukosa mulut dan merupakan gangguan yang sering terjadi pada kelenjar saliva minor. Mucocele termasuk dalam 17 lesi yang sering terjadi pada rongga mulut yang disebabkan oleh trauma dan obstruksi pada kelenjar saliva. Mucocele dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, namun pada umumnya terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Penelitian mengenai distribusi dan frekuensi mucocele perlu dilakukan untuk mengetahui epidemiologi dari mucocele, sehingga dapat memberikan informasi berupa prognosis dan kesuksesan perawatan berdasarkan kondisi yang dialami oleh pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo periode 2016-2017. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif retrospektif dengan menggunakan rekam medik pada pasien di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Analisis 8 kasus mucocele berdasarkan umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, lokasi terjadinya lesi, ukuran lesi, kondisi lesi, etiologi, jenis perawatan, dan kasus rekurensi. Sebagian besar pasien berumur 11-20 tahun (37,5%) dengan pekerjaan sebagai pelajar (50%). Rasio antara pasien laki-laki dan perempuan adalah 1:3. Lesi paling banyak ditemukan pada bibir bawah (50%) dengan ukuran 6-10 mm (50%) dalam keadaan yang tidak pecah. Etiologi berasal dari trauma dan kebiasaan menggigit bibir. Pilihan perawatan yang sering dilakukan adalah eksisi, yaitu sebanyak 4 kasus. Terdapat 4 kasus rekurensi pada mucocele setelah dilakukan perawatan.

ABSTRACT
Mucocele is a benign lesion found in the oral mucosa and it is a disorder that often occurs in minor salivary glands. Mucoceles are included in 17th common lesions in the oral cavity caused by trauma and obstruction in the salivary glands. Mucocele can occur in various age groups but usually in children, adolescents, and young adults. Research on the distribution and frequency of mucocele needs to be done to determine the epidemiology of mucocele, so it can provide the information of prognosis and success of treatment based on the conditions that experienced by patients at National Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo from 2016-2017. The method of this research is retrospective descriptive study from medical records of National Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo patients. 8 cases of mucocele was analyzed based on age, gender, occupation, location of the lesion, size of lesion, condition of lesion, etiology, type of treatment, and recurrence cases. Most of the patients were 11-20 years old (37.5%) and most of them were students (50%). The ratio between male and female patients is 1:3. Most of the lesions are found in the lower lip (50%) in sizes 6-10 mm (50%) in a non-ruptured condition. The etiology of mucocele are trauma and lip biting habits. The choice of treatment that is often done in 4 cases of mucocele is excision. There were 4 cases of recurrence in mucocele after treatment."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albar Abshar Muhamad
"Tumor odontogenik merupakan jenis tumor yang sering terjadi di regio kepala leher terutama di rongga mulut. Badan Kesehatan Dunia WHO telah membuat klasifikasi yang baru terhadap jenis tumor odontogenik. Kejadian tumor odontogenik di Indonesia dipengaruhi oleh banyak hal di antaranya kondisi demografi, sosioekonomi dan keadaan klinis masing-masing individu. Penelitian mengenai tumor odontogenik masih sangat sedikit dilakukan di Indonesia sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi dan distribusi tumor odontogenik di Indonesia periode 2012-2015. Analisis dilakukan pada 118 rekam medik pasin tumor odontogenik. Frekuensi dan distribusi dilihat berdasarkan umur, jenis kelamin, lokasi, pekerjaan, pendidikan, diagnosis tumor, jenis perawatan, spesialisi, gambaran histopatologis, lama rawat inap dan tingkat rekurensi. Mayoritas pasien berusia 31-40 tahun 26,27. Tumor odontogenik ditemukan lebih banyak pada laki-laki dengan rasio 1.03:1. Tingkat pendidikan paling banyak adalah tamat SMA, 35 pasien 29,67. Mayoritas pasien tidak bekerja sebanyak 26 pasien 22,03. Ameloblastoma merupakan jenis tumor paling banyak yaitu 101 kasus 85,60. Tumor odontogenik paling banyak ditemukan di rahang bawah sebanyak 102 kasus 86,44. Penanganan tumor paling banyak dilakukan oleh spesialis bedah mulut sebanyak 91 kasus 77,12. Rata-rata lama rawat inap pasien adalah 9,87 7,60 hari. Terjadi 15 kasus rekurensi pada jenis tumor ameloblastoma.

Odontogenic tumor is a common tumor in the head and neck regio especially oral cavity. World Health Organization WHO in 2005 currently reclassify the classification of tumor odontogenic. The incidence of the odontogenic tumor in Indonesia were depends on demographic conditions, socio economic and clinical condition of the patients. The research about odontogenic in Indonesia are currently limited so this research are conducted to see the frequency and distribution of odontogenic tumor in Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital from 2012 2015. 118 medical records was analyzed. Frequency and distribution analyzed concerning age, gender, location of tumor, educational level, occupation, diagnosis, treatment, specialization, histopatologic type, length of stay, and reccurent rate. Most of the patients were 31 40 years old in age 26,27. Odontogenic tumor mostly happen in man with ratio 1.03 1. The educational level of the patients mostly are graduated high school student 29,67 and mostly are not work 22,03. Ameloblastoma is the most common odontogenic tumor 85,60. Mandible is the common site of the odontogenic tumor 86,44. The treatment of the odontogenic tumor mostly done by the oral and maxillofacial surgeon 77,12. Mean of patient length of stay were 9,87 7,60 days. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Azzahra
"Latar Belakang. Prevalensi gangguan kognitif pada pasien artritis reumatoid (AR) berpotensi menurunkan kapasitas fungsional, kualitas hidup, dan kepatuhan berobat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi gangguan kognitif pada pasien AR di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Metode. Penelitian dengan desain potong-lintang ini mengikutsertakan pasien AR berusia ≥18 tahun yang berobat di Poliklinik Reumatologi RSCM pada periode Oktober-Desember 2021. Data demografik, klinis, terapi, dan laboratorium dikumpulkan. Status fungsi kognitif dinilai dengan kuesioner MoCA-INA. Analisis bivariat dan multivariat regresi logistik dilakukan untuk mengidentifikasi faktor prediktif terjadinya gangguan kognitif pada pasien AR: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, durasi penyakit, aktivitas penyakit, skor faktor risiko penyakit kardiovaskular, depresi, terapi kortikosteroid, dan methotrexate.
Hasil. Dari total 141 subjek yang dianalisis, 91,5% adalah perempuan, dengan rerata usia 49,89±11,73 tahun, sebagian besar tingkat pendidikan menengah (47,5%), median durasi penyakit 3 tahun (0,17-34 tahun), memiliki aktivitas penyakit ringan (median DAS-28 LED 3,16 (0,80-6,32)), dan skor faktor risiko penyakit kardiovaskular rendah (median 4,5% (0,2-30 %)). Sebanyak 50,4% subjek diklasifikasikan mengalami gangguan kognitif, dengan domain kognitif yang terganggu adalah visuospasial/eksekutif, atensi, memori, abstraksi, dan bahasa. Analisis regresi logistik menunjukkan usia tua (OR 1,032 [IK95% 1,001–1,064]; p=0,046) dan tingkat pendidikan rendah (pendidikan dasar) (OR 2,660 [IK95% 1,008–7,016]; p=0,048) berhubungan dengan gangguan kognitif pada pasien AR.
Kesimpulan. Prevalensi gangguan kognitif pada pasien AR di RSCM sebesar 50,4%, dengan faktor prediktif terjadinya gangguan kognitif tersebut adalah usia tua dan tingkat pendidikan yang rendah.

Background. Cognitive impairment in rheumatoid arthritis (RA) patients could decrease functional capacity, quality of life, and medication adherence. The objective of this study was to explore the prevalence and possible predictors of cognitive impairment in RA patients in Dr. Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital, Jakarta.
Method. This cross-sectional study included Indonesian RA patients aged ≥18 years old, who visited rheumatology clinic at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, on October to December 2021. Demographic, clinical, therapeutic, and laboratory data were collected. Cognitive function was assessed using MoCA-INA questionnaire. Bivariate and multivariate logistic regression analysis were performed to identify predictive factors of cognitive impairment in RA patients: age, gender, education level, disease duration, disease activity, cardiovascular disease (CVD) risk factor scores, depression, corticosteroid, and methotrexate therapy.
Results. Of the total 141 subjects analysed, 91.5% were women, mean age 49.89±11.73 years old, mostly had intermediate education level (47.5%), median disease duration 3 (0.17-34) years. They had mild disease activity (median DAS-28 ESR 3.16 (0.80-6.32)), and low CVD risk factor score (median 4.5 (0.2-30) %). In this study, 50.4% of the subjects were classified as having cognitive impairment. The cognitive domains impaired were visuospatial/executive, attention, memory, abstraction, and language. In logistic regression analysis, old age (OR 1.032 [95%CI 1.001–1.064]; p=0.046) and low education level (OR 2.660 [95%CI 1.008–7.016]; p=0.048) were associated with cognitive impairment.
Conclusion. The prevalence of cognitive impairment in RA patients in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital was 50.4%, with the its predictive factors were older age and lower education level.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kaniya Dumipta
"Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat melihat langsung kegiatan kefarmasian yang berlangsung di rumah sakit, memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek yang terkait kegiatan farmasi klinis di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo dan dapat memiliki pemahaman yang mendalam mengenai peran dan tugas apoteker di rumah sakit. Tugas khusus yang diberikan berjudul Evaluasi Penggunaan Morfin di Gedung A Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan morfin di Gedung a selama bulan April – Mei 2013 menggunakan metode DDD/100 hari rawat dan membandingkan penggunaan morfin dengan metode DDD/100 hari rawat antara gedung A pada tahun 2013 dengan Rumag Sakit Amir-al-momenim, Zabol, Iran tahun 2011.

Practice Pharmacist held at Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital. Pharmacist activity is intended that students can see the pharmacist profession of pharmacy activities that take place in hospitals, gaining knowledge and insight into everything related aspects of clinical pharmacy activities Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital and can have a deep understanding of the roles and duties of the pharmacist in the hospital. Given a special task titled Evaluation of Morphine Use in Building A Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital. This particular task aims to determine the use of morphine in a building during April - May 2013 using the method DDD/100 bed days and compare the use of morphine with DDD/100 bed days method between building A in 2013 and Hospital Amir-al-momenim, Zabol, Iran in 2011.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jaka Jumawan
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo bertujuan untuk memahami tugas pokok seorang apoteker di rumah sakit, yaitu peran manajerial dan pelayanan farmasi klinis di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo. Tugas khusus yang diberikan yaitu estimasi kebutuhan obat sitostatika pada pasien yang menjalani kemoterapi di Poli Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo bulan oktober 2013. Tugas khusus ini bertujuan untuk memperkirakan kebutuhan obat sitostatika pada pasien yang menjalani kemoterapi di Poli Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo bulan Oktober 2013 agar proses kemoterapi tidak terhambat.

Pharmacist Internship Program at Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital aims to understand the basic tasks of a pharmacist at the hospital, the managerial role and service of clinical pharmacy at Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital. special assignment given that the estimate the needs drug sitostatica in patients undergoing chemotherapy in surgery clinic Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital October 2013. The aim of special assignment to estimate the needs drug sitostatica sitostatica in patients undergoing chemotherapy in surgery clinic Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital October 2013 in order the process of chemotherapy was not inhibited.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Beta Zudia Fertaveni
"Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di Rumah Sakit yang menunjang upaya pelayanan kesehatan yang bermutu. Bagian yang berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan obat di Rumah Sakit adalah Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Kegiatan yang dilakukan oleh IFRS meliputi pengelolaan perbekalan farmasi seperti produksi, pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian serta pelayanan kefarmasian terkait penggunaan obat dan alat kesehatan yang habis pakai.
Salah satu upaya untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan bekerja sama dengan profesi kesehatan lainnya, maka Fakultas Farmasi Universitas Indonesia menyelenggarakan program Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bagi mahasiswa Program Pendidikan Apoteker yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta yang berlangsung selama dua bulan.

Hospital pharmacy service is one of the activities that support the quality health care efforts in the hospital. The installation that have the authorities to provide universal medicine at the Hospital is the Hospital Pharmacy (IFRS). Some activities undertaken by the IFRS are include pharmaceuticals such as production management, selection, planning, procurement, receipt, storage, distribution and pharmacy services related to the use of drugs and medical equipment consumables.
One of the efforts to improve the insight, knowledge, skills and ability to work closely with other health professions, the Faculty of Pharmacy, University of Indonesia held a Pharmacist Job Training Program (PKPA) for students of Pharmacists Education Program in cooperation with the National Center Hospital (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo which held for two months.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Ika Putra
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo bertujuan untuk memahami tugas pokok seorang apoteker di rumah sakit, yaitu peran manajerial dan pelayanan farmasi klinis di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo. Tugas khusus yang diberikan yaitu evaluasi kuantitatif penggunaan obat proton pump inhibitor (ppi) dan antagonis reseptor histamin H2 (AH2) di gedung A RSCM. Tugas khusus ini bertujuan untuk Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu mengetahui jumlah penggunaan obat PPI (proton pump inhibitor) dan antagonis reseptor histamin H2 (AH2) di Gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk memperbaiki kualitas penggunaan obat.

Pharmacist Internship Program at Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital aims to understand the basic tasks of a pharmacist at the hospital, the managerial role and service of clinical pharmacy at Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital. special assignment given that the estimate the needs drug sitostatica in patients undergoing chemotherapy in surgery clinic Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital October 2013. The aim of special assignment to estimate the needs drug sitostatica sitostatica in patients undergoing chemotherapy in surgery clinic Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital October 2013 in order the process of chemotherapy was not inhibited.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah
"Rumah sakit merupakan salah satu dari sarana kesehatan dan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi pasien. Pelayanan farmasi rumah sakit menjadi salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Apoteker di rumah sakit memiliki peran dalam manajemen pengelolaan perbekalan farmasi dan farmasi klinis. Dalam menjalankan peran tersebut, apoteker tidak hanya memerlukan ilmu pengetahuan farmasi namun juga keterampilan dan kemampuan komunikasi yang baik. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan pada tanggal 03 Juli - 30 Agustus 2013 di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo guna memberikan pengetahuan untuk memahami tugas pokok seorang apoteker di rumah sakit, yaitu peran manajerial dan pelayanan farmasi klinis. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah untuk membantu tenaga medis dalam menentukan penggunaan obat berdasarkan kriteria STOPP dan START pada pasien geriatri sebagai bentuk pelayanan informasi obat secara aktif.

The hospital is one of the health facilities and referral health services with the main function organized health efforts that are healing and recovery for the patient. Hospital pharmacy services to be one of the activities that support hospital quality health services. Pharmacists in hospitals have a role in the management of pharmaceuticals and clinical pharmacy. In carrying out this role, the pharmacist not only requires pharmaceutical science but also skills and good communication skills. Pharmacists Internship Program (PIP) held on July 3rd to August 30th, 2013 in the General Hospital National Center Dr. Cipto Mangunkusumo to provide the knowledge to understand the fundamental duty of a pharmacist in a hospital, namely the role of managerial and clinical pharmacy services. While the purpose of the special task is to help medical staff by determining drug use for geriatric based on STOPP and START criteria as an active drug information service.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nopiana
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa apoteker tentang tugas pokok seorang apoteker di rumah sakit dalam peran manajemen perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Tugas khusus yang diberikan berjudul “Pendataan Penggunaan Obat Sitostatika pada Pasien yang Menjalani Kemoterapi di Poli Hematologi-Onkologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Bulan Februari-Maret 2014”. Tujuan pembuatan tugas khusus tersebut untuk mengetahui kebutuhan obat sitostatika pada pasien yang menjalani kemoterapi di Poli Hematologi-Onkologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo pada bulan April - Juni 2014 agar proses kemoterapi tidak terhambat.

Pharmacist Professional Practice in General Hospital National Center dr. Cipto Mangunkusumo aims for students to know and understand the basic tasks of a pharmacist in pharmaceutical supply management and the role of clinical pharmacy services in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Given a special assignment titled "Data Collection Drug Use in Patients Undergoing Sitostatica Chemotherapy in Hematology-Oncology Poly RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo February and March 2014 ". The purpose of the special assignment to determine the needs of medication sitostatica in patients undergoing chemotherapy in Hematology-Oncology Poly RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo in April - June 2014 so that the process chemotherapy is not delayed.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Triandita
"Rumah sakit merupakan salah satu dari sarana kesehatan merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi pasien. Pelayanan farmasi rumah sakit menjadi salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Apoteker merupakan tenaga kefarmasian yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Seiring perkembangan zaman, profesionalisme apoteker semakin diperlukan karena pekerjaan kefarmasian tidak lagi berorientasi pada produk semata (product oriented), tetapi berorientasi pada pasien (patient oriented). Perubahan orientasi pekerjaan tersebut menuntut apoteker untuk memiliki pengetahuan yang luas dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian, baik dalam pengelolaan perbekalan farmasi maupun pelayanan farmasi klinik. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan pada tanggal 10 Februari - 8 April 2014 di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo untuk memahami tugas pokok seorang apoteker di rumah sakit, yaitu peran manajemen perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinis. Sedangkan tugas khusus adalah Formulasi Lotion Dan Krim Pelembab Untuk Kulit Kering dengan tujuan guna membuat formulasi lotion dan krim pelembab yang cocok dan sesuai untuk pasien yang mengalami kulit kering sesuai dengan permintaan dari dokter.

The hospital is one of the health facilities are referral health services with the main function organized health efforts are healing and recovery for the patient. Hospital pharmacy services to be one of the activities that support hospital quality health services. Pharmacists is pharmacy personnel who have the authority and responsibility to carry out the work of pharmacy. Along with the times, the more necessary because of the professionalism of pharmacists pharmacy job is no longer merely a product-oriented, but oriented to the patient. Changes the orientation of the work involves pharmacists to have extensive knowledge in implementing pharmacy services, both in the management of pharmaceutical and clinical pharmacy services. Apothecary Profession Intership Program (APIP) held on February 10th to April 8th 2014 in the National Center Public Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo to understand the basic tasks of a pharmacist in a hospital, namely the role of pharmaceutical management and clinical pharmacy services. While the Specific Assignment are making a Formulations of Moisturizing Lotion and Moisturizing Cream For Dry Skin with the the purpose to formulate lotions and moisturizing creams are suitable and appropriate for patients with dry skin in accordance with the request of the doctor.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>