Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58123 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ucu Rahayu
"ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan program tutorial online yang mengintegrasikan panduan belajar mandiri untuk melatihkan kemandirian belajar mahasiswa Pendidikan Biologi Pendidikan Tinggi Jarak jauh. Metode penelitian yang digunakan penelitian dan pengembangan. Sampel penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Biologi salah satu institusi pendidikan jarak jauh di Indonesia yang mengikuti tutorial online mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia, Perkembangan Hewan, Strategi Pembelajaran Biologi, dan Evaluasi Pembelajaran Biologi pada tahun akademik 2016 semester satu. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, angket kemandirian belajar, angket terbuka, tes, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan tutorial online terdapat peningkatan kemandirian belajar mahasiswa pada kategori rendah dan peningkatan hasil belajar pada kategori sedang. Selain itu, mahasiswa menilai positif terhadap latihan kemandirian belajar yang diintegrasikan ke dalam tutorial online tersebut. Dengan demikian, penerapan tutorial online yang mengintegrasikan panduan belajar dapat meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar mahasiswa."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
370 JPK 2:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Darmayanti
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah intervensi psikologis, yang pada umumnya dilakukan secara tatap muka dalam laboratorium, kelas atau Iingkungan lain, dapat dilakukan melalui jarak jauh. Intervensi psikologis pada penelitian ini diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan prestasi belajar dari mahasiswa tahun pertama pada pendidikan jarak jauh. Dalam konteks sistem pendidikan jarak jauh formal, mahasiswa tahun pertama harus menyesuaikan diri dan menghadapi lingkungan belajar yang berbeda dengan sistem pendidikan tatap muka yang selama ini mereka kenal. Mahasiswa pendidikan jarak jauh diharapkan untuk mampu belajar mandiri jika mereka ingin sukses dalam belajarnya.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen lapangan dan dilakukan untuk menjawab dua hipotesis utama, yaitu: (1) intervensi akan meningkatkan secara signifikan kemampuan belajar mandiri dari mahasiswa tahun pertama pendidikan jarak jauh, (2) intervensi akan meningkatkan secara signifikan prestasi belajar dari mahasiswa tahun pertama pendidikan jarak jauh. Intervensi yang diberikan kepada mahasiswa dan khusus dikembangkan pada penelitian ini adalah keterampilan Self Regulated Learning (SRL) (dengan judul ?Strategi Belajar CERDAS pada Pendidikan Jarak Jauh?) dan keteladanan dari mahasiswa pendidikan jarak jauh yang berhasil (dengan judul ?Di Balik Toga Universitas Terbuka?).
Subyek penelitian adalah mahasiswa Universitas Terbuka dari Program Administrasi Publik yang mclakukan registrasi pertama pada semester awal tahun 2004. Sampel penelitian di bagi dengan cara random assignment dalam tiga kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Analisis hipotesis dilakukan dengan Mulfivariate Analysis of Variances (MANOVA).
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan belajar mandiri yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p = 0,028). Namun, tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis lebih detail menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari salah satu komponen kemampuan belajar mandiri, yaitu komponen kebutuhan belajar, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p = 0,005).
Sebagai kesimpulan, penelitian ini membuktikan bahwa intervensi psikologis yang biasanya diberikan pada pendidikan tatap muka ternyata dapat efektif digunakan pada pendidikan jarak jauh. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi secara signifikan meningkatkan kebutuhan belajar yang kemudian meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.

This research was conducted to investigate whether psychological interventions, which usually are provided in face-to-face manners within laboratories, classrooms or other environments could also be given at a distance. The given psychological interventions were aimed at enhancing first year distance education students? self-directed learning abilities and achievement Within the context of formal distance education system, the first year students have to adapt to and to cope with the learning environment that is diiferent from that in the face-to-face educations system they are familiar with. The distance education students were expected to be self-directed learners to succeed in their studies.
This research was a field experimental research and was conducted to answer two main hypotheses as follows: (1) the interventions would significantly increase the first year distance education students?self-directed learning abilities, and (2) the interventions would significantly increase the first year distance education students? achievement. The interventions provided to the students were Self-Regulated Learning Skills (the title was ?Strategi Belajar CERDAS pada Pendidikan Jarak Jauh?) and Modeling of successful distance education learners (the title was ?Di Balik Toga Universitas Terbuka?).
The research subjects were students of Universitas Terbuka?s Public Administration Program, who were first registered in the first semester of 2004. The sample, were randomly assigned into three experimental groups and one control group. The hypotheses were tested using Multivariate Analysis of Variances (MANOVA).
The analysis results show that there was a significant diiference in self-directed learning abilities between the experimental groups and the control group (p = 0.028). However there were no significant diference between the experimental groups and the control group?s achievement. Further analysis also show that there was a significant gained scores of one of the self-directed learning skill components, namely the awareness of the need for learning between the experimental groups and the control group (p = 0.005).
In summary, this research proves that psychological interventions that are usually used in face-to-face education could effectively be used in distance education context as well. As the findings show that the interventions signiticantly increase students? awareness of the need to team that leads to the increase in their self-directed learning abilities.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
D686
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Lorna Brigita
"Penelitian korelasional ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara computer self-efficacy dan self-regulated learning pada mahasiswa yang mengikuti kuliah online. Computer self-efficacy didefinisikan sebagai penilaian individu terhadap kemampuannya untuk menggunakan komputer Compeau Higgins, 1995, sedangkan self-regulated learning didefinisikan sebagai proses dimana pembelajar secara personal mengaktifkan dan mempertahankan kognisi, pengaruh, dan tingkah laku yang secara sistematis berorientasi kearah pencapaian tujuan pribadi Zimmerman, 1989. Pengukuran computer self-efficacy dilakukan dengan alat ukur Computer Self-Efficacy CSE Compeau Higgins, 1995 dan pengukuran Self-Regulated Learning dilakukan dengan alat ukur Online Self-regulated Learning Questionnaire OSLQ Barnard, Lan, To, Paton, Lai, 2008.
Data yang diperoleh dari 94 mahasiswa yang mengikuti kuliah online menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara computer self-efficacy dan self-regulated learning r= 0,280 pada LoS 0,01. Hal ini berarti mahasiswa yang memiliki keyakinan tinggi mengenai kemampuannya dalam menggunakan komputer akan secara aktif mempertahankan kognisi, pengaruh, dan tingkah laku kearah pencapaian tujuan pribadi. Implikasi dari penelitian ini adalah keyakinan mahasiswa dalam menggunakan komputer dapat membantu mahasiswa untuk mengoptimalkan strategi pembelajaran untuk mencapai keberhasilan saat mengikuti kuliah.

The purpose of this research is to find a correlation between computer self efficacy and self regulated learning at online college learning students. Computer self efficacy is defined as how an individual perceived their ability to use computer Compeau Higgins, 1995 while self regulated learning is defined as a process where student personally activate and sustained certain cognition, effect, and behavior that systematically oriented to personal achievement Zimmerman, 1989 . Computer self efficacy are measured with Computer Self Efficacy tools CSE Compeau Higgins, 1995 and Self Regulated Learning are measured with Online Self Regulated Learning Questionnaire OSLQ Barnard, Lan, To, Paton, Lai, 2008 .
Data collected from 94 students from online college learning showed that there is a significant positive correlation between computer self efficacy and self regulated learning r 0.280 with LoS 0.01. This showed that when a students have a high believe in their ability to use computer, they will actively sustained their cognition, effect, and behaviors that aim towards personal achievement. The implication of this research is that student self efficacy in using computer could help them to optimize their personal learning strategy to succeed in online college learning.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isni Nur Aini
"ABSTRAK
Kemiskinan seringkali merupakan faktor utama kegagalan akademik siswa yang ditandai dengan prestasi belajar yang rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa miskin, terutama karena mereka tidak memiliki self regulated learning (SRL). Penelitian ini dilakukan terhadap seorang siswa SMP yang berasal dari keluarga miskin dan memiliki prestasi belajar rendah, dengan menggunakan desain penelitian single subject multifactor baseline (a-b) design. Program intervensi diberikan selama 1 bulan sebanyak 9 sesi, dengan menerapkan model SRL dari Zimmerman, Bonner, dan Kovach (1996). Penerapan model ini bertujuan meningkatkan keterampilan manajemen waktu dan strategi belajar untuk memperbaiki SRL siswa. Program intervensi dilaksanakan melalui tahap self evaluation and monitoring, goal setting and strategy planning, strategic implementation and monitoring serta strategic outcome and monitoring. Hasil penelitian membuktikan bahwa program peningkatan manajemen waktu dan strategi belajar terbukti efektif untuk memperbaiki self regulated learning siswa SMP yang berasal dari keluarga miskin. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan skor alat ukur Self Regulated Learning Interview Schedule (SRLIS) dan peningkatan pengetahuan serta strategi yang digunakan siswa dalam belajar sesudah dilakukan intervensi.

ABSTRACT
Poverty frequently becomes the main factor of student academic failure as marked by low academic achievement. Low academic achievement shown by poor students is mainly caused by lack of self regulated learning (SRL). This research is conducted on a junior high school student from a poor family with low academic achievement, using single subject multifactor baseline (A-B) research design. This one-month intervention program comprises of 9 sessions adopting SRL model from Zimmerman, Bonner, and Kovach (1996). The model aims to improve the student's time management skills and learning strategies in order to increase his SRL. Intervention undergoes stages of self evaluation andmonitoring, goal setting and strategy planning, strategic implementation and monitoring and also strategic outcome and monitoring. This research shows that this time management skills and learning strategies program is effective to increase self regulated learning of a junior high school student from a poor family. This is evident in the increase of Self Regulated Learning Interview Schedule (SRLIS) scores and improvement of knowledge and strategies used by the student in his study in post intervention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T38480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghifari Zakaria Ramadhan
"Pembelajaran jarak jauh, terutama yang bersifat asinkron, telah menjadi pilihan utama bagi banyak individu untuk pengembangan diri dan pendidikan formal. Kontrol lingkungan dalam pembelajaran asinkron memiliki dampak signifikan terhadap keberhasilan pelajar. Pandemi COVID-19 memaksa institusi pendidikan untuk beralih dari pembelajaran daring ke tatap muka, menciptakan tantangan bagi mahasiswa yang tidak terbiasa dengan metode pembelajaran luring. Banyak mahasiswa beralih ke platform MOOC dalam mencari pengetahuan, namun kurangnya dukungan teknologi untuk penerapan strategi SRL menyulitkan mereka. Studi literatur menunjukkan bahwa kemampuan belajar mandiri atau self-regulated learning competencies adalah kunci kesuksesan akademis. Self-Regulated Learning (SRL) memegang peranan penting dalam gelombang ketiga pengukuran SRL, di mana Jurnal Belajar menjadi komponen utama. Penggunaan rutin Jurnal Belajar terbukti meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan kemampuan metakognisi. Namun, dalam konteks platform pembelajaran online, terdapat kebutuhan mendesak akan alat yang mendukung SRL. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari pengembangan aplikasi jurnal belajar Diaria, yang sebelumnya mendapatkan evaluasi positif namun memiliki beberapa kendala teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi Diaria yang lebih Scalable, mengatasi tantangan yang ada, dan mendukung para pelajar dalam mengembangkan keterampilan regulasi diri mereka. Proses pengembangan menggunakan pendekatan Software Development Life Cycle (SDLC) dengan fokus pada metode prototype. Hasil akhir aplikasi Diaria di-deploy pada cloud peneliti. Evaluasi dilakukan melalui usability testing dan performance testing. Meskipun pengguna berhasil menjalankan use case, terdapat beberapa masalah terkait tampilan dan flow aplikasi yang perlu diperbaiki. Performance testing menunjukkan skalabilitas yang menjanjikan, tetapi response time perlu dioptimalkan. Dalam keseluruhan, aplikasi Diaria memenuhi kebutuhan pengguna dengan beberapa perbaikan yang diperlukan.

Distance learning, especially asynchronous learning, has become the primary choice for many individuals for self-development and formal education. Environmental control in asynchronous learning significantly impacts the success of students. The COVID-19 pandemic forced educational institutions to transition from online to face-to-face learning, posing challenges for students unfamiliar with in-person learning methods. Many students turned to MOOC platforms in search of knowledge, but the lack of technological support for implementing SRL strategies proved to be a hindrance. Literature studies indicate that self-regulated learning competencies are crucial for academic success. Self-Regulated Learning (SRL) plays a vital role in the third wave of SRL measurement, where Learning Journals become a key component. Regular use of Learning Journals has proven to enhance learning outcomes and develop metacognitive abilities. However, in the context of online learning platforms, there is an urgent need for tools supporting SRL. This research builds upon the development of the Diaria learning journal application, which received positive evaluations but faced some technical challenges. The aim of this study is to develop a more scalable Diaria application, addressing existing challenges and supporting students in enhancing their self-regulation skills. The development process follows the Software Development Life Cycle (SDLC) approach, with a focus on the prototype method. The final Diaria application is deployed on the researcher’s cloud. Evaluation is conducted through usability testing and performance testing. Although users successfully executed use cases, there are some issues related to the application’s interface and flow that need improvement. Performance testing indicates promising scalability, but response times need optimization. Overall, the Diaria application meets user needs with some necessary enhancements."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danan Maulidan Akbar
"Pembelajaran jarak jauh, terutama yang bersifat asinkron, telah menjadi pilihan utama bagi banyak individu untuk pengembangan diri dan pendidikan formal. Kontrol lingkungan dalam pembelajaran asinkron memiliki dampak signifikan terhadap keberhasilan pelajar. Pandemi COVID-19 memaksa institusi pendidikan untuk beralih dari pembelajaran daring ke tatap muka, menciptakan tantangan bagi mahasiswa yang tidak terbiasa dengan metode pembelajaran luring. Banyak mahasiswa beralih ke platform MOOC dalam mencari pengetahuan, namun kurangnya dukungan teknologi untuk penerapan strategi SRL menyulitkan mereka. Studi literatur menunjukkan bahwa kemampuan belajar mandiri atau self-regulated learning competencies adalah kunci kesuksesan akademis. Self-Regulated Learning (SRL) memegang peranan penting dalam gelombang ketiga pengukuran SRL, di mana Jurnal Belajar menjadi komponen utama. Penggunaan rutin Jurnal Belajar terbukti meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan kemampuan metakognisi. Namun, dalam konteks platform pembelajaran online, terdapat kebutuhan mendesak akan alat yang mendukung SRL. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari pengembangan aplikasi jurnal belajar Diaria, yang sebelumnya mendapatkan evaluasi positif namun memiliki beberapa kendala teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi Diaria yang lebih Scalable, mengatasi tantangan yang ada, dan mendukung para pelajar dalam mengembangkan keterampilan regulasi diri mereka. Proses pengembangan menggunakan pendekatan Software Development Life Cycle (SDLC) dengan fokus pada metode prototype. Hasil akhir aplikasi Diaria di-deploy pada cloud peneliti. Evaluasi dilakukan melalui usability testing dan performance testing. Meskipun pengguna berhasil menjalankan use case, terdapat beberapa masalah terkait tampilan dan flow aplikasi yang perlu diperbaiki. Performance testing menunjukkan skalabilitas yang menjanjikan, tetapi response time perlu dioptimalkan. Dalam keseluruhan, aplikasi Diaria memenuhi kebutuhan pengguna dengan beberapa perbaikan yang diperlukan.

Distance learning, especially asynchronous learning, has become the primary choice for many individuals for self-development and formal education. Environmental control in asynchronous learning significantly impacts the success of students. The COVID-19 pandemic forced educational institutions to transition from online to face-to-face learning, posing challenges for students unfamiliar with in-person learning methods. Many students turned to MOOC platforms in search of knowledge, but the lack of technological support for implementing SRL strategies proved to be a hindrance. Literature studies indicate that self-regulated learning competencies are crucial for academic success. Self-Regulated Learning (SRL) plays a vital role in the third wave of SRL measurement, where Learning Journals become a key component. Regular use of Learning Journals has proven to enhance learning outcomes and develop metacognitive abilities. However, in the context of online learning platforms, there is an urgent need for tools supporting SRL. This research builds upon the development of the Diaria learning journal application, which received positive evaluations but faced some technical challenges. The aim of this study is to develop a more scalable Diaria application, addressing existing challenges and supporting students in enhancing their self-regulation skills. The development process follows the Software Development Life Cycle (SDLC) approach, with a focus on the prototype method. The final Diaria application is deployed on the researcher’s cloud. Evaluation is conducted through usability testing and performance testing. Although users successfully executed use cases, there are some issues related to the application’s interface and flow that need improvement. Performance testing indicates promising scalability, but response times need optimization. Overall, the Diaria application meets user needs with some necessary enhancements."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninette Putri Mustika
"Sejak COVID-19 menimpa Indonesia, pemerintah mengimbau seluruh siswa untuk
melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), yaitu sebuah kondisi dimana pengajar
dan peserta didik tidak berada di tempat yang sama. Perubahan sistem pembelajaran ini tentunya mempengaruhi berbagai kondisi peserta didik, termasuk bagaimana ia mempersepsikan pengalaman belajar yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah kesiapan belajar online dapat memprediksi persepsi mahasiswa terhadap belajar. Partisipan pada penelitian ini adalah mahasiswa yang melaksanakan PJJ selama masa pandemi (N=540). Hasil menunjukkan bahwa kesiapan belajar online mempengaruhi persepsi terhadap belajar baik secara langsung maupun tidak langsung melalui motivasi akademik. Regulasi diri dan sikap terhadap e-learning yang dimiliki mahasiswa memperkuat kaitan antara
motivasi akademik dan persepsi terhadap belajar yang dimiliki. Namun, hubungan
tidak langsung antara kesiapan belajar online dan persepsi terhadap belajar tidakbergantung pada regulasi diri dan sikap terhadap e-learning yang dimiliki. Hal ini menandakan bahwa siswa yang sudah siap untuk menjalani PJJ serta memiliki motivasi yang tinggi, dapat mempersepsikan pengalaman belajarnya dengan baik.

Since COVID-19 reached Indonesia, the government notify all students to conduct
distance learning: a condition in which lecturers and students are not in the same
place. The change over this learning system certainly affects students’
psychological conditions, including how they perceive their learning experiences.
This study investigated whether online learning readiness can predict perceived
learning. Participants in this study were undergraduate students who undergo
distance learning during pandemic (N = 540). The results showed that online
learning readiness predicts perceived learning both directly and indirectly through
academic motivation. However, self-regulated learning and attitudes toward elearning
could strengthen the link between academic motivation and perceived
learning. The indirect relationship between online learning readiness and perceived
learning was not conditional on the students’ self-regulated learning and attitudes
toward e-learning. This indicates that students who are ready for online learning
and highly motivated are more likely to perceive their learning better.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisha Inas Izdihar
"Self-regulated learning adalah keterampilan seseorang untuk belajar dengan menggunakan kemampuannya untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa penelitian menunjukkan penerapan keterampilan self-regulated learning dapat meningkatkan kinerja belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi yang digunakan untuk memfasilitasi keterampilan self-regulated learning pelajar dengan pendekatan User-Centered Design. Tahap penelitian terdiri dari perumusan masalah, pengembangan aplikasi, evaluasi aplikasi, dan penarikan kesimpulan. Aplikasi yang dikembangkan berbasis Android dengan mengacu pada high-fidelity design dari hasil penelitian terdahulu. Aplikasi yang dikembangkan dievaluasi dengan metode diary study dan penilaian System Usability Scale. Pada penelitian ini, responden diary study dibagi menjadi kelompok kontrol dan eksperimental. Kelompok kontrol diminta untuk mengikuti skenario penggunaan aplikasi sedangkan kelompok eksperimental diberi kebebasan untuk menggunakan aplikasi. Berdasarkan pemetaan respons evaluasi, ditemukan bahwa responden dari kelompok kontrol lebih banyak menemukan masalah usability daripada mengungkapkan pengalaman positif. Sementara itu, banyak responden dari kelompok eksperimental yang memberi pendapat mengenai manfaat aplikasi pada proses belajar. Penelitian ini mengungkapkan masalah usability baru pada desain yang tidak ditemukan di penelitian sebelumnya. Dari pemetaan hasil evaluasi dan nilai System Usability Scale, diperoleh rekomendasi perbaikan dan saran untuk pengembangan aplikasi di masa depan.

Self-regulated learning is a person's skill to learn by using their abilities to achieve certain goal. Several studies have shown that implementation of self-regulated learning skills can improve learning performance. This study aims to develop an application to facilitate students' self-regulated learning skills using User-Centered Design approach. The research phase consists of problem formulation, application development, application evaluation, and conclusions. The application is developed for Android device, based on a high-fidelity design of previous study. The application is evaluated using diary study method and System Usability Scale assessment. Respondents were divided into control and experimental group. Control group respondents were asked to follow scenario on how to use the app while the other group was given the freedom to use the application. Respondents of control group gave lower System Usability Score and experienced more usability when using the application than expressing positive experience. Meanwhile, more respondents from experimental group gave more feedback on how this application may help learning process. This study revealed new usability problems that were not found in the previous study. From the evaluation result mapping and System Usability Scale assessment, recommendations for improvement and suggestions for future application development are obtained"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Arbiyah; F.A. Triatmoko
"Salah satu hal yang membedakan kuliah dalam jaringan (daring) dan tatap muka adalah keterpisahan antara pengajar dan pelajarnya yang kemudian difasilitasi menggunakan media teknologi daring (dalam jaringan atau online), seperti internet. Oleh sebab itu, setiap peserta harus mampu mengelola pembelajarannya sendiri (self-regulated learner) agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Pengembangan skala pengukuran Self-Regulated Online Learning (SROL) yang valid dan reliabel dibutuhkan untuk membantu menjawab berbagai permasalahan mengenai kesuksesan pembelajaran daring, terutama dalam mengembangkan berbagai penelitian mengenai self-regulated online learning dan kaitannya dengan variabel-variabel lain. Pengembangan alat ukur ini dilakukan terhadap 30 orang mahasiswa kelas daring yang diadakan oleh Universitas Indonesia. Reliabilitas alat ukur diuji dengan menggunakan metode single trial test dengan teknik alpha cronbach, menghasilkan nilai yang berarti alat ukur SROL memiliki konsistensi internal yang tinggi. Perhitungan validitas dengan criterion validity menggunakan nilai akhir mata kuliah yang menunjukkan bahwa alat ukur SROL merupakan tes yang valid untuk memprediksi prestasi akademik mahasiswa. Selain itu, perhitungan validitas menggunakan validitas konstruk dengan cara correlation with other test, menggunakan tes motivasi berprestasi menunjukkan bahwa alat ukur SROL valid dalam mengukur self-regulated learning. Berdasarkan analisis item integratif, dipilih 24 item terbaik yang mampu membedakan individu yang memiliki karakteristik self-regulated online learning yang tinggi dan yang rendah. Norma yang dibuat untuk SROL ini didasarkan pada norma kelompok dengan menggunakan Scaled Score, dengan standar deviasi 3 dan mean 10."
Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2016
150 MS 7:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Noviyanti
"Perkembangan informasi yang pesat menuntut setiap orang untuk memiliki kompetensi yang semakin tinggi. Setiap orang diharuskan memiliki kemampuan belajar secara mandiri sebagai modal mencapai kesuksesan. Untuk mendukung kemampuan tersebut, dibutuhkan keterampilan dalam mengatur waktu, mengelola motivasi, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasi diri sendiri yang dikenal sebagai keterampilan Self-Regulated Learning (SRL). Keterampilan SRL memiliki peranan yang penting untuk mengoptimalkan pembelajaran seseorang guna mencapai kompetensi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terhadap keterampilan SRL seseorang untuk menilai progres pada proses pembelajarannya. Saat ini, terdapat aplikasi bernama Self-Regulated Online Learning - Questionnaire System (SROL-QS) yang digunakan untuk mengukur keterampilan SRL mahasiswa. Akan tetapi, setelah dilakukan evaluasi menggunakan System Usability Scale (SUS), diketahui bahwa masih terdapat kebutuhan untuk meningkatkan visualisasi yang merepresentasikan hasil keterampilan SRL mahasiswa pada aplikasi tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan untuk merancang Information Visualization (Infovis) dari keterampilan online SRL mahasiswa pada aplikasi SROL-QS dalam bentuk high fidelity prototype. Penelitian ini menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD) untuk menghasilkan desain prototipe yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan pengguna. Pengguna terdiri dari mahasiswa dan dosen. Melalui proses analisis data kuesioner dan wawancara pada tahap riset pengguna, ditemukan bahwa mahasiswa memiliki kebutuhan untuk mengetahui nilai dan progres keterampilan SRL serta strategi peningkatannya. Pada sisi dosen, ditemukan kebutuhan untuk memantau keterampilan SRL mahasiswa secara menyeluruh. Berdasarkan kebutuhan yang ditemui dihasilkan sebanyak lima fitur utama yang terdiri dari fitur Menu Utama Mahasiswa, fitur Hasil Pengukuran SRL, fitur Progres Keterampilan SRL Mahasiswa, fitur Dasbor, dan fitur Daftar Mahasiswa. Perancangan prototipe terhadap kelima fitur tersebut menerapkan prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design guna menghasilkan desain dengan kaidah yang baik dan benar. Kemudian, hasil rancangan prototipe dievaluasi menggunakan metode usability testing dan wawancara kontekstual. Evaluasi dengan metode usability testing menghasilkan tingkat keberhasilan untuk mayoritas task sebesar 100% dan satu task sebesar 66,67%. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada kedua metode tersebut, diperoleh sembilan solusi perbaikan desain prototipe terhadap tiga fitur utama yang diimplementasikan pada tahap perbaikan desain prototipe. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan perancangan InfoVis serta membantu mahasiswa dalam mengetahui keterampilan SRL-nya dan memudahkan dosen dalam memantau keterampilan SRL mahasiswa.

The rapid development of information requires everyone to have higher competence. Everyone is required to have the ability to learn independently as a capital to achieve success. To support this ability, skills in managing time, managing motivation, planning learning, and evaluating oneself are needed, known as Self-Regulated Learning (SRL) skills. SRL skills are essential in optimizing one's learning to achieve higher competence. Therefore, it is necessary to evaluate one's SRL skills to assess progress in the learning process. Currently, there is an application called Self-Regulated Online Learning - Questionnaire System (SROL-QS), which is used to measure students' SRL skills. However, after an evaluation using the System Usability Scale (SUS) on the SROL-QS application, it is known that there is still a need to improve visualization that represents the results of students' SRL skills. This research aims to design an Information Visualization (InfoVis) of students' online SRL skills on the SROL-QS application in the form of a high-fidelity prototype. This research uses the User-Centered Design (UCD) approach to produce a prototype design that is right on target and according to user needs. Users consist of students and lecturers. Through analyzing questionnaire and interviews data at the user research phase, it was found that students need to know the value and progress of SRL skills and improvement strategies. On the lecturer side, there is a need to monitor students' SRL skills. Based on the needs encountered, five main features were produced: the Menu Utama Mahasiswa feature, Hasil Pengukuran SRL feature, Progres Keterampilan SRL Mahasiswa feature, Dasbor feature, and Daftar Mahasiswa feature. In the user research phase, five main features were generated from analyzing questionnaire and interview data. The prototype design of the five features applied Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design to produce a design with excellent and correct rules. Then, the results of the prototype design were evaluated using the usability testing method and contextual interviews. Evaluation using the usability testing method resulted in a success rate for most tasks of 100% and one task of 66.67%. Based on the evaluation results in both methods, nine prototype design improvement solutions were obtained for the three main features implemented in the prototype design improvement stage. This research is expected to contribute to the development of InfoVis design to help students know their SRL skills and facilitate lecturers in monitoring students' SRL skills."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>