Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180911 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Sekar Andini
"Iklan memiliki berbagai cara supaya konsumen dapat menerima pesan iklan dengan baik. Cara yang dianggap efektif adalah penggunaan humor yang diadaptasi oleh Langnese pada iklan kampanye bertajuk Talking Ice Cream. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah unsur-unsur semantik dan pragmatik yang terlibat dalam penyampaian pesan iklan dan hubungannya dengan gambar pada iklan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa iklan Langnese Talking Ice Cream melibatkan unsur semantik berupa makna leksikal, makna idiom, ambiguitas makna serta unsur pragmatik berupa tindak tutur ilokusi, dan pelanggaran prinsip kerja sama. Konteks situasi tutur yang bergantung dengan faktor budaya serta hubungannya dengan gambar dan teks berdasarkan teori Nina Janich juga tidak lepas dari perannya sebagai penunjang humor.

In advertising, there are variety of ways in which consumers can receive and take in the message properly. The method that is considered an effective way is the use of humor that Langnese adapted in campaign advertisement titled Talking Ice Creams. This research aims to examine semantic and pragmatic elements involved in the delivery of the messages and the relation to images on ads. The result of this research show that Talking Ice Creams involves semantic elements of lexical meaning, idiomatic meaning, ambiguity and pragmatic elements in illocution act, infringement of cooperative principle. Speech situational context which depends on cultural factors and the relation between image and text based on Nina Janich rsquo;s theory also can not be separated from its role as a supporter of humor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Berlindha Wimbardani
"ABSTRAK
Dalam berkomunikasi penutur dituntut untuk mentaati prinsip kerja sama. Penggunaan prinsip kerja sama dapat pula dimanfaatkan sebagai pembentuk efek humor. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menjabarkan penggunaan prinsip kerja sama Grice sebagai unsur pembangun efek humor pada akun Twitter @AlleenHumor dan untuk memaparkan implikatur percakapan yang hendak disampaikan pada setiap tweet @Allenhumor serta mencari aspek lain yang dapat menguatkan efek humor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan adalah Teori Prinsip Kerja Sama dan Implikatur Percakapan Grice (1975). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implikatur dalam humor tweet akun Twitter @AlleenHumor dibangun berdasarkan penggunaan prinsip kerja sama Grice meliputi pelanggaran dan pemanfaatan prinsip kerja sama. Implikatur yang ingin disampaikan meliputi kekesalan, kesalahpahaman, sindiran, penegasan dan ketidaksetujuan. Selain hal tersebut, @AlleenHumor menggunakan aspek lain untuk membangun efek humor, seperti penggunaan diksi, tema dan pengetahuan umum tentang topik yang sedang dibahas untuk menguatkan efek jenaka pada ujaran yang digunakan.

ABSTRACT
In communicating, speakers are required to obey cooperative principles. The use of cooperative principles can also be used as humor-effects maker. This study aims to describe the use of Grice’s cooperative principles as the constructing element of humor-effects of the twitter account @AlleenHumor and to explain the conversational implicatures that would be delivered by every tweet of @AlleenHumor, also to amplify the humor effects. This study uses qualitative method. The theory referred is the Theory of Grice’s Cooperative Principles and Conversational Implicatures (1975). The result of this study shows that the implicatures in humor tweets of the twitter account @AlleenHumor are built based on the use of Grice’s cooperative principles, including violations and the use of cooperative principles. The implicatures that would be delivered include resentment, misinterpretation, satire, affirmation and disagreement. Moreover, @AlleenHumor uses other aspects to construct humor effects, such as the use of diction, theme, and general knowledge about the discussed topic to amplify the humor effects used in conversation."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leo Andhika Kurniawan
"Iklan dengan humor merupakan salah satu jenis konten iklan yang banyak digunakan sebagai salah satu daya tarik. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan sikap terhadap iklan antara partisipan yang melihat iklan tanpa konten humor dengan iklan yang mengandung humor comic wit di dalamnya. Selain itu, penelitian ini juga mencari tahu bagaimana peran kebutuhan akan humor dalam memoderasi hubungan antara iklan yang mengandung konten humor dan sikap terhadap iklan yang muncul. Partisipan dalam penelitian ini adalah 183 warga Indonesia berusia 18-29 tahun dan menggunakan gawai yang terhubung dengan jaringan Internet. Hasil hitung menggunakan independent sample t-test ditemukan bahwa partisipan memiliki sikap terhadap iklan yang lebih positif saat melihat iklan yang mengandung proses humor incongruity-resolution dibandingkan dengan saat melihat iklan tanpa humor. Moderator kebutuhan akan humor juga dihitung menggunakan PROCESS Macro versi 3.0 dan menunjukkan hasil bahwa kebutuhan akan humor tidak dapat memprediksi sikap terhadap iklan. Semakin tinggi kebutuhan akan humor seseorang tidak menjamin semakin tingginya sikap seseorang terhadap iklan yang mengandung humor.

Humor is one of commonly used appeal in advertisement. This research investigated the difference of attitude toward the advertisement between the participants who saw an advertisement with comic wit humorous content and an advertisement without humorous content. This research also examined the role of need for humor in moderating the relationship between humorous content advertisement and attitude toward the advertisement. One hundred and eighty three Indonesian aged 18 29 and used Internet connected gadget participated in this study. Based on independent sample t test analysis, the results showed that consumers were likely to have higher attitudes towards the advertisement that contain incongruity resolution humor. The moderating effect of need for humor counted using PROCESS Macro version 3.0. The results showed that need for humor could not predict attitude toward the advertisement. Results indicated that person with higher need for humor does not exhibit more favorable attitude toward the advertisement with humor content.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Fat han Fadhilah
"Unsur humor merupakan daya tarik emosional yang sering digunakan di dalam iklan. Iklan humor seringkali digunakan karena dianggap dapat meningkatkan perhatian, ingatan, dan sikap terhadap merek. Selain itu, humor pada iklan harus dapat dipahami oleh konsumen sedangkan budaya dapat mempengaruhi persepsi pada humor. Penelitian ini membahas bagaimana pandangan konsumen dalam melihat iklan humor. Metodologi yang digunakan adalah studi kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui focus group discussion. Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya humor yang diminati pada para konsumen adalah jenis humor afiliasi, karena humor afiliasi adalah humor yang tidak menyinggung dan dapat diterapkan di dalam iklan humor. Keberhasilan dalam memahami humor pada Iklan humor dapat menghasilkan perhatian dari audiens yang tinggi terhadap iklan dan keberhasilan iklan humor ini perlu memperhatikan budaya humor dari target pasar, tokoh, dan intensitas unsur humor.

The element of humor is an emotional appeal that is often used in advertisements. Humorous advertising is often used because it is thought to increase attention, memory, and attitudes toward the brand. Other than that, the humor in advertisements must be understood by consumers, while culture can influence the perception of humor. This study examined how consumers view humorous advertisements. The methodology used is a descriptive qualitative study with data collection techniques through focus group discussions. The results of the study show that the culture of humor that consumers are most interested in is affiliation humor, because affiliation humor is humor that is not offensive and can be applied in humor advertisements. Therefore, success in understanding humor in humor advertisements can generate great attention from the audience to the advertisement. The success of this humor advertisement likewise needs to pay attention to the humor culture of the target audience, characters, and the intensity of the humor elements."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Devy L.A.
"Skripsi ini merupakan sebuah studi semantik. Topik yang diangkat adalah mengenai hubungan semantis dengan judul Pemanfaaran Hubungan Semanris Sebagai Faktor Pembangun Kelucuan Dalam Teks Humor Berbahasa Prancis. Skripsi ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana cara hubungan semantis dimanfaatkan sehingga dapat menjadi faktor pembangun kelucuan dalam teks-teks humor berbahasa Prancis. Teori-teori yang digunakan sebagai landasan analisis adalah teori dari Palmer dan Saussure mengenai penandaan, dari Nida dan Taber mengenai komponen makna dan jenis makna, dari Tutescu dan Baylon mengenai tata hubungan makna. Analisis dilakukan terhadap 50 teks humor yang mengandung polisemi, homofoni, homografi, sinonimi, antonimi, dan metafora. Dari analisis yang dilakukan, terlihat bahwa setiap jenis hubungan semantis memiliki caranya masing-masing dalam membangun kelucuan. Contohnya adalah hubungan polisemi - akibat ketaksaan maknanya - membuat tokoh dalam teks salah paham. Akhirnya, penulis menyimpulkan bahwa ada tujuh cara untuk membangun kelucuan pada teks-teks humor melalui perekayasaan hubungan semantis."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S14414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriati
"[ABSTRAK
Kata "janga" atau "tidak boleh" seringkali kita dengar dan dipergunakan untuk melarang atau mencegah anak-anak
melakukan sesuatu. Tanpa disadari kata ?jangan? tersebut memiliki dampak tersendiri terhadap perkembangan dan cara
bersikap anak di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini akan dipaparkan gaya bahasa dan strategi kesantunan apa
saja yang dapat digunakan untuk melarang anak. Korpus data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah buku anak
Jip en Janneke 4 dan Jip en Janneke 5 karya Annie M. G. Schmidt. Pemaparan mengenai kalimat-kalimat larangan pada
anak dalam penelitian ini berdasarkan teori gaya bahasa dan teori kesantunan oleh Brown dan Levinson (1987). Di
akhir penelitian dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa opsomming atau enumeratie, retorische vraag, serta strategi
kesantunan tanpa basa-basi dan strategi kesantunan tidak langsung dapat digunakan untuk melarang anak dan paling
sering dijumpai dalam kedua buku. ABSTRACT We often hear and use the word 'no' or 'do not' to forbid or prevent children from doing something. Parents often fail to
notice that the word 'do not' has its own impact in affecting children's development and the way they behave in the
future. This research shows politeness strategies and figure of speeches that could be used to prevent children from
doing something. This research explores and examines the negative sentences used towards children based on figure of
speeches theories and politeness strategy theories by Brown and Levinson (1987). The objects (data) used in this
research are two books written by Annie M. G. Schmidt namely Jip en Janneke 4 and Jip en Janneke 5. The findings
show that enumeration, rhetorical question, bald-on record strategy, and off record (indirect) strategy could be used to
prevent children doing something and frequently used in both books, We often hear and use the word 'no' or 'do not' to forbid or prevent children from doing something. Parents often fail to
notice that the word 'do not' has its own impact in affecting children's development and the way they behave in the
future. This research shows politeness strategies and figure of speeches that could be used to prevent children from
doing something. This research explores and examines the negative sentences used towards children based on figure of
speeches theories and politeness strategy theories by Brown and Levinson (1987). The objects (data) used in this
research are two books written by Annie M. G. Schmidt namely Jip en Janneke 4 and Jip en Janneke 5. The findings
show that enumeration, rhetorical question, bald-on record strategy, and off record (indirect) strategy could be used to
prevent children doing something and frequently used in both books]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Melina Santoso
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gaya humor dan kualitas hubungan romantis. Responden dalam penelitian ini merupakan emerging adult yang sedang menjalin hubungan romantis berjumlah 317 orang berusia 18 sampai 25 tahun. Gaya humor diukur dengan menggunakan Daily Humor Styles Questionnaire DHSQ yang dimodifikasi oleh Caird dan Martin 2014, sedangkan kualitas hubungan romantis diukur dengan menggunakan Partner Behavior as Social Context PBSC yang disusun oleh Ducat dan Zimmer-Gembeck 2010.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara gaya humor affiliative r = 0,387, p < 0.05 dan gaya humor self-enhancing r = 0,244, p < 0.05 dengan kualitas hubungan romantis. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan secara negatif antara gaya humor self-defeating r = -0,118, p < 0.05 dan gaya humor aggressive r = -0,381, p < 0.05 dengan kualitas hubungan romantis.

This study was conducted to examine the correlation between humor styles and romantic relationship quality among emerging adult. Respondents in this study were 317 emerging adults, aged 18 to 25 currently in a romantic relationship. Humor styles was measured by Daily Humor Scale Questionnaire DHSQ modified by Caird and Martin 2014, and romantic relationship quality was measured by Partner Behavior as Social Context PBSC made by Ducat and Zimmer Gembeck 2010.
The result indicated there was significant positive correlation between affiliative humor style r 0,387, p 0.05 and self enhancing humor style r 0,244, p 0.05, and romantic relationship quality. Then, there was significant negative correlation between self defeating humor style r 0,118, p 0.05 and aggressive humor style r 0,381, p 0.05, and romantic relationship quality.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S69097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Lisya Bazlina
"ABSTRAK
Kejanggalan seringkali dimanfaatkan dalam humor karena kejanggalan merupakan inti dari humor. Penelitian dengan metode kualitatif ini menganalisis kejanggalan dalam teks humor berbahasa Belanda dari situs Titus & Fien. Kejanggalan yang diteliti merupakan kejanggalan yang disebabkan oleh pelanggaran maksim prinsip kerja sama dan pertuturan. Dalam penelitian ini telah ditemukan bahwa pembangun unsur humor yang paling dominan adalah pelanggaran maksim relevansi dan kesalahpahaman terhadap pertuturan ilokusioner yang dapat menghasilkan pertuturan perlokusioner yang tidak relevan, sehingga membuat teks menjadi lucu. Selain itu, telah ditemukan pembangun unsur humor lain, yaitu kesalahan penalaran dalam teks humor Titus & Fien.

ABSTRACT
Ineptness is often used in humor because it is the essence of humor. This research with qualitative method analyzed ineptness in Dutch humor texts from Titus & Fiens site. The ineptness was caused by violations of maxims of cooperative principle and speech act. In this research it has been found that the most dominant element that build humor in the text is the violation of maxim of relevance and misunderstanding of ilocutionary speech act which resulted in irrelevant perlocutionary speech act, which made the text funny. In addition, another element has been found, namely errors of reasoning in Titus & Fiens humor text."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Andre Patio
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak proses humor arousal-safety dalam iklan terhadap intensi membeli. Penelitian ini melibatkan kebutuhan akan humor sebagai variabel moderator untuk melihat apakah terdapat efek moderasi yang ditimbulkan dalam hubungan proses humor AS dan intensi membeli. Dua ratus satu orang, berusia 18 hingga 28 tahun, berpartisipasi dalam eksperimen online. Purchase Intention Scale, manipulation check dalam manipulasi iklan dengan proses humor arousal-safety, Need for Humor Scale masing-masing digunakan untuk mengukur intensi membeli konsumen, manipulasi proses humor AS, dan kebutuhan akan humor. Hasil analisis statistik independent sample T-Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor kelompok eksperimen dibandingkan skor kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh proses humor AS dalam iklan terhadap intensi membeli konsumen. Hasil analisis statistik uji moderator menggunakan PROCESS macro versi 3.0 menunjukkan bahwa kebutuhan akan humor tidak memoderasi hubungan antara proses humor AS dan intensi membeli. Dengan demikian, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi perusahaan dan para praktisi iklan dalam mempertimbangkan untuk membuat iklan dengan tujuan meningkatkan intensi membeli konsumen iklan dengan daya tarik humor dengan proses AS. Selain itu perusahaan dan para praktisi iklan dapat mengurangi pertimbangan mengenai segmentasi individu terkait dengan kebutuhan akan humor, karena kebutuhan akan humor tidak memengaruhi hubungan antara proses humor AS dan intensi membeli.
The aim of this study is to assess the effects of the arousal safety AS humor process on consumers rsquo purchase intention. It is argued that the need for humor will moderate the relationship between AS humor process and consumers rsquo purchase intention. Two hundred and one people, aged 18 to 28 years old, participated in the online experiment. Purchase Intention Scale, manipulation check with a measurement scale for arousal safety humor process, and Need for Humor Scale were used to measure consumers rsquo purchase intention, the manipulation of AS humor process, and the need for humor, respectively. Statistical results with independent sample T Test showed a significant scores difference between the experimental group and the control group. The results indicated that the arousal safety humor process in advertisement increased consumers rsquo purchase intention. Furthermore, moderator test results using PROCESS macro version 3.0 also found that the need for humor did not moderate the relationship between AS humor process and consumers purchasing intentions. Thus, the results of this study can be used as a reference for companies and ad practitioners to consider AS humor process as humor appeal for their advertisement to improving consumers rsquo purchase intention. In addition, companies and ad practitioners can reduce the consideration of individual segmentation related to need for humor, because need for humor does not affect the relationship between AS humor process and purchase intention.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Aulia Ardi
"

Humor incongruity resolution (IR) adalah jenis humor yang berfokus pada ketidaksesuaian antara ekspektasi dengan kenyataan. Penelitian quasi experimental ini menggunakan iklan dengan humor IR untuk memprediksi sikap terhadap iklan. Sebanyak 225 partisipan dibagi menjadi dua kelompok (humor IR dan netral), berpartisipasi dalam penelitian daring. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode convenience sampling. Attitude toward the ad scale dan iklan yang dimanipulasi dengan manipulasi humor IR digunakan untuk mengukur sikap terhadap iklan. Data dianalisis menggunakan independent sample t-test, dan menunjukkan ada perbedaan yang signifikan sikap terhadap iklan antara partisipan yang diberi iklan dengan humor IR dibandingkan iklan netral. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa humor IR terbukti mampu meningkatkan sikap terhadap iklan.


Humor incongruity resolution (IR) is a humor type that focuses on the discrepancies between expectations and reality. This quasi-experimental research used advertisements with humor IR to predict the attitude towards the ads. A total of 225 participants, divided into two groups (humor IR & neutral), participated in online research. Data were collected using a convenience sampling method. An attitude towards the ads scale and manipulated advertisements were used to measure attitudes toward advertising with IR humor manipulation. Data were analysed using an independent sample t-test, and showed that there was a significant differences on attitudes towards the ads between an advertisement that used humor IR than a neutral ad. It can be concluded that IR humor is able to improve an attitude towards the ads.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>