Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andira Noveria Putri
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang cara Korea Selatan mengadaptasi budaya Islam dalam mengembangkan produk halal K-food. Dewasa ini, menurut data statistik, jumlah umat muslim di Korea Selatan semakin bertambah, baik dari penduduk asli maupun wisatawan yang berasal dari negara-negara mayoritas muslim. Hal itu membuat kebutuhan akan produk makanan halal meningkat. Korea Selatan melihat kesempatan ini sebagai peluang bisnis dan berusaha menjalin hubungan baik dengan negara-negara mayoritas muslim seperti Malaysia, Indonesia dan UEA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong perkembangan halal K-food dan upaya Korea Selatan untuk mengadaptasi nilai-nilai Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adaptasi budaya yang dilakukan Korea dalam sertifikasi produk makanan halal mengikuti model sertifikasi halal dari negara-negara mayoritas muslim seperti Malaysia dan UEA. Faktor-faktor yang mendorong perkembangan makanan halal adalah pertambahan jumlah umat muslim di Korea Selatan, pengaruh pariwisata dan di sektor perdagangan sebagai komoditas ekspor ke negara-negara mayoritas muslim

ABSTRACT
This journal discusses how South Korea adapted Islamic culture in developing halal K-food products. Recently, based on the statistic, the number of muslims in South Korea are increasing, both from indigenous and also tourists coming from muslim majority countries. This makes the need for halal food products to increase. South Korea takes this chance as a business opportunity and seeks to have a good relationship with muslim majority countries such as Malaysia, Indonesia and UAE. The purpose of this study is to analyze the factors that encourage the development of halal K-food and South Korea 39;s efforts to adapt Islamic values. This research applies the qualitative method and using the literary technique. The results of this study shows that Korea rsquo;s cultural adaptation of halal food certification adapted the scheme of muslim majority countries such as Malaysia and the UAE. The factors that encourage halal food development are the growing number of muslims in South Korea, the influence of tourism and in the trade sector as an export commodity to muslim majority countries."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Woon, Park Seung
"Hubungan antara Jepang dan Republik Korea setelah Perang Dunia kedua banyak mengalami pasang surut. Setelah nota diplomatik kedua negara ditandatangani pada tahun 1965, 35 tahun kolonisasi Korea oleh Jepang selalu menjadi isu utama dalam setiap kerja sama kedua negara. Setelah Perang dunia kedua, Jepang dan Republik Korea berada pada blok Amerika Serikat. Jepang mampu keluar dari krisis akibat tidak adanya friksi dalam negeri. Sedangkan Republik Korea, lahir akibat konflik internal, yakni Perang Korea di tahun 1950-1953. Dalam bidang ekonomi, hubungan kedua negara lebih banyak diwamai gambaran pasang. Jepang membantu Republik Korea melalui IMF, memberi ODA, membantu modemisasi Republik Korea mela1ui keijasama teknik, serta membantu dunia usaha Re_publik Korea melalui PenanamanModal Asing (PMA). Sedangkan dalam bidang politik, kcrjasarna kedua negara lebih banyak diwamai oleh gambaran surut. Berbagai isu seperti, sengketa pulau Takeshima (Dokto, dalam bahasa Korea), kunjungan petinggi Jepang ke kuil Yasukuni, dan jugun ianfu mcrupakan sumber pemicu bagi buruknya hubungan kedua negara . • Jepang dan Republik Korea adalah dua negara yang bertetangga. Karena bertetangga, hubungan kedua negara seharusnya baik. Untuk dapat menjalin hubungan baik ini, kedua negara tidak saja harus berhubungan antar pemerintah, tapi juga harus an tar rakyat kedua negara.

The relationship between Japan and the Republic of Korea after the Second World War had many ups and downs. After the diplomatic notes of both countries were signed in 1965, 35 years of Korea's colonization by Japan has always been a major issue in any cooperation between_thc two countries. After the second world war, Japan and the Republic of Korea were in block the United States. Japan was able to get out of the crisis due to the lack of domestic friction. While the Republic ofKorea, born due to internal conflict, namely the Korean War in 1950- 1953. In the economic field, the relationship between the two countries is more colored by the tide picture. Japan assisted Republic of Kor_ea. through IM,F, gave ODA, assisted modernization of Republic of Korea through technical cooperation, and assisted business world Republic of Korea through Foreign Investment. While in the political field, cooperation between the two countries is mostly colored by the receding picture. Issues such as the Takeshima islaud dispute (Dokto, in Korean), Japanese high-rar~l(ing visits to the rasukuni shrine, and jugun ianfu are a source of trigger for bad relations between the two countries. Japan and the Republic of Korea are two neighboring countries. Because neighbors, relations between the two countries should be good. To be able to establish this good relationship, the two countries must not only intergovernmental relations, but also must be between the pecple of both countries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Maghfira
"Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar yang besar untuk produk makanan halal. Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan produk makanan halal melalui e-commerce mengalami pertumbuhan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keberadaan sertifikasi halal memengaruhi intensi pembelian melalui e-commerce sekaligus melihat peran halal product knowledge sebagai moderator. Penelitian dilakukan secara eksperimental kepada 284 partisipan berusia 18 – 25 tahun yang beragama Islam. Manipulasi dilakukan dengan memberi gambar produk bersertifikasi dan tidak bersertifikasi halal kepada partisipan, kemudiam dilakukan pengukuran terhadap halal product knowledge serta intensi konsumen. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok penelitian. Halal product knowledge juga tidak berperan sebagai moderator, namun mempunyai pengaruh langsung terhadap intensi pembelian melalui e-commerce. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian terkait topik produk halal kedepannya. Selain itu, pengetahuan pada konsumen secara luas tentang produk halal perlu ditingkatkan sejalan dengan maraknya e-commerce.

As a country with the largest Muslim population in the world, Indonesia is a significant market for halal food products. In recent years, there has been a significant growth in halal food product sales through e-commerce. This study aimed to determine the effect of halal certification existence on purchase intention through e-commerce, while also looking at the role of halal product knowledge as a moderating variable. The study was conducted using experimental design to 284 Muslim participants with age ranged from 18 to 25 years old. Manipulation was done by randomly assigning two types of products, halal certified and not halal certified, to the participants, followed by measuring the other two variables. The result showed that there is no significant difference between the two groups. Furthermore, halal product knowledge was not proven as a moderating variable, yet it has a direct influence on purchase intention through e-commerce. This research was expected to serve as a reference for the future development of studies related to halal products. Additionally, consumer knowledge regarding halal products needs to be enhanced, in line with the increasing popularity of e-commerce."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silma Fatima
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena pariwisata halal, yaitu pariwisata yang prinsipnya sesuai dengan ajaran Islam. Fenomena ini marak terjadi di dunia termasuk di Indonesia, yang memiliki penduduk mayoritas beragama Islam. Penelitian-penelitian sebelumnya menjelaskan fenomena pariwisata halal hadir dikarenakan tingginya kebutuhan masyarakat muslim khususnya kelas menengah muslim dan atas pada pariwisata berbasis halal dan peluang ekonomi yang dimanfaatkan oleh industry pariwisata halal. DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi pilihan dari target tujuan destinasi pariwisata halal karena telah memiliki modal dan keunikan tersendiri dari provinsi lainnya. Berbeda dengan studi-studi sebelumnya, penelitian ini berargumen bahwa fenomena pariwisata halal terjadi di DKI Jakarta bukan hanya sekedar kebutuhan masyarakat muslim yang terus meningkat dan peluang ekonomi yang dimanfaatkan oleh para pelaku industri pariwisata halal, namun adanya komodifikasi dari budaya lebih lanjut yang dilakukan oleh para pelaku industri pariwisata halal. Para pelaku industry memanfaatkan budaya Islam melalui sektor industri pariwisata halal untuk mendapatkan keuntungan semaksimal-maksimalnya. Pada akhirnya mereproduksi budaya dan menciptakan pseudo-needs dari wisatawan halal serta membentuk identitas dan symbol status baru. Nilai, atribut, simbol, ide, dan objek dari Agama Islam diproses dan dibentuk sedemikian rupa menjadi sebuah komoditi dalam usaha bisnis melalui industri
pariwisata halal.

The purpose of this research is to take a look at halal tourism phenomenon, a touristy consistent with Islamic teachings. This phenomenon is seen in many countries in the world, including Indonesia where majority of its people are Moslem. Previous research shows that halal tourism arise to meet Moslem people’s needs on halal experience options, especially middle and upper class people. Industry response well to this and grab this as an economic opportunity. DKI Jakarta has been one of the provinces selected as halal tourism destination because it has sufficient assets and its own uniqueness than other provinces. Different than previous studies, this research argues that halal tourism phenomenon in Jakarta is not only because to meet Moslems needs and as an economic opportunity for industry players, but also because there is a further cultural commodification by halal tourism industry players. Industry players benefits from Islamic culture through halal tourism industry sector to achieve maximum gain. In the end, cultural reproduction and pseudo-needs were created to form a new identity and status symbol. Values, attributes, symbol, ideas, and object from Islamic teachings were process and formed becoming a commodity in business through halal tourism industry"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miura Sekar Nurindra
"Artikel ini membahas tentang pariwisata halal di Uni Emirat Arab (UEA). Negara UEA adalah salah satu anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang mendapat peringkat ke-5 sebagai destinasi pariwisata halal terbaik dunia pada 2019. Sebagai negara di kawasan Timur Tengah, dengan mayoritas penduduk beragama Islam, bukankah kehalalan tidak perlu dinyatakan lagi? Demikian pertanyaan yang mendasari penelitian ini. Dengan menggunakan penelitian kualitatif melalui studi pustaka, artikel ini menjelaskan konsep pariwisata halal dalam perspektif UEA, potensi pariwisata yang dikembangkan dan penerapan pariwisata halal di UEA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengembangan pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pariwisata halal di UEA merupakan konsep standardisasi pelayanan dan sarana dalam menarik wisatawan muslim mancanegara. Adapun potensi yang dikembangkan adalah warisan kebudayaan Islam dalam kemasan modernitas.

This article discusses halal tourism in the United Arab Emirates (UAE). The UAE is a member of the Organization of Islamic Cooperation (OIC) which is ranked 5th as the world's best halal tourism destination in 2019. As a country in the Middle East region, with the majority of the population being Muslim, doesn't halal need to be declared again? These are the questions that underlie this research. By using qualitative research through literature study, this article explains the concept of halal tourism in the UAE perspective, the tourism potential that is developed and the application of halal tourism in the UAE. The theory used in this research is the tourism development theory. The results show that the concept of halal tourism in the UAE is a concept of standardization of services and facilities in attracting foreign Muslim tourists. The potential to be developed is Islamic cultural heritage in the packaging of modernity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yesica Dyah Oktavia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teori tindakan beralasan dan alat komitmen beragama terhadap intensi memilih produk halal pemuda Islam (Gen Y) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data primer dari pemuda Islam pada rentang usia 17-33 tahun di Indonesia melalui kuesioner serta diolah dengan metode regresi berganda dan Anova. Pada penelitian ini mengikutsertakan 480 responden dari tiga industri produk yang terdiri dari industri personal care, makanan dan obat-obatan. Teori tindakan beralasan dalam penelitian ini dibangun dari attitude toward halal product dan subjective norms. Alat komitmen beragama dibangun berdasarkan inter-personal religiousity dan intra-personal religiousity. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada tiga industri, attitude toward halal product, subjective norms dan intra-personal religiousity memengaruhi intensi memilih produk halal. Pada industri personal care, attitude toward halal product dan subjective norms memengaruhi intensi memilih produk halal. Industri makanan, attitude toward halal product dan intra-personal religiousity memengaruhi intensi memilih produk halal. Terakhir, industri obat-obatan, attitude toward halal product dan intra-personal religiousity memengaruhi intensi memilih produk halal. Secara umum, pada penelitian ini menjelaskan bahwa intensi memilih produk halal pada pemuda Islam di Indonesia sudah tinggi.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of theory of reasoned action and the religious commitment inventory on intention to choose halal products among Islamic youth (Gen Y) in Indonesia. this study employ primary data from Islamic youth in the age range of 17-33 years old in Indonesia with quesionares and processed using multiple regression and ANOVA. In this study included 480 respondent from three product industries consisting of personal care, food, and medicine. Thory of reasoned action in this study are based on attitude toward halal product and subjective norms. While the religious commitment inventory are based on inter-personal religiousity and intra-personal religiousity. The results of this study indicate that in three industries, attitude toward halal product, subjective norms and intra-personal religiousity significantly affect the intention to choose halal product. In the personal care industry indicate that attitude toward halal product and subjective norms significantly affect the intention to choose halal product. The food industry indicate that attitude toward halal product and intra-personal religiousity significantly affect the intention to choose halal product. The pharmaceutical industry indicate that attitude toward halal product and intra-personal religiousity significantly affect the intention to choose halal product. Overall, our results explained that the intention to choose halal products for Islamic youth in Indonesia was high."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusny
Depok: Rajawali Pers, 2022
297.1 RUS h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gracia Wynne Sutedja
"ABSTRAK
Budaya populer Korea menjadi salah satu kekuatan diplomatik yang paling berpengaruh di dunia. Salah satu produk budaya penting yang turut berkembang di samping mendunianya musik K-Pop adalah kuliner Korea, yang kini turut didukung dengan perkembangan teknologi. Emily Kim atau yang dikenal luas dengan nama Maangchi merupakan salah seorang pelaku penting dalam penyebaran budaya kuliner Korea secara daring. Kepopuleran Maangchi dari segi jumlah pelanggan saluran Youtube dan kelengkapan informasi dalam laman daring pribadinya menarik minat penulis untuk meneliti lebih jauh mengenai strategi budaya yang diterapkannya. Dalam penelitian ini, penulis meneliti mengenai bagaimana interaksi lintas budaya (cross-cultural) melalui media sosial Youtube Maangchi mempengaruhi globalisasi kuliner Korea. Untuk menjawab pertanyaan itu penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif Schreier (2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi ­cross-cultural dalam saluran Maangchi memberikan pengaruh positif terhadap globalisasi kuliner Korea, seperti mempererat hubungan antara komunitas global peminat kuliner Korea dan memberikan informasi daring terpercaya mengenai kuliner autentik Korea. Selain itu, Maangchi juga mampu menjembatani orang-orang dengan latar belakang budaya yang beragam untuk memahami kuliner Korea melalui penyampaian informasi yang praktis, bersifat adaptif, subtitutif, dan terbuka."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Steadear Said Hambal Hamengku Alam
"Peningkatan jumlah pelanggan baru di platform toko daring beberapa tahun terakhir diiringi juga dengan peningkatan penjualan produk makanan. Sebagian besar masyarakat Indonesia yang merupakan pemeluk agama Islam tentu memberikan perhatian pada apa yang mereka konsumsi, khususnya terkait produk makanan halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sertifikasi halal pada intensi membeli produk makanan melalui toko daring dengan melihat efek mediasi dari sikap konsumen terhadap makanan halal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental terhadap 286 responden generasi Z yang muslim, berusia 18-25 tahun, dan  dilakukan secara daring. Manipulasi dilakukan kepada dua kelompok secara acak dengan memberikan paparan gambar produk makanan fiktif: tanpa sertifikasi halal dan dengan sertifikasi halal, yang dijual di toko daring. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat indirect effect dan direct effect yang signifikan pada penelitian ini. Dengan demikian, sikap terhadap makanan halal tidak memediasi hubungan antara sertifikasi halal dan intensi membeli produk makanan melalui toko daring. Oleh karena itu, pelaku bisnis toko daring tidak mengutamakan adanya sertifikasi halal pada produk makanan yang mereka jual harus membuat konsumen daring lebih berhati-hati ketika membeli makanan secara daring.

The increase in the number of new customers on e-commerce platforms in recent years has been accompanied by a rise in food product sales. Considering that the majority of Indonesia's population follows the Islamic faith, they pay particular attention to what they consume, especially regarding halal food products. This research aimed to investigate the influence of halal certification on the intention to purchase food products through e-commerce by examining the mediating effect of consumers' attitudes towards halal food. The research conducted an experimental study involving 286 respondents from the Generation Z, aged 18 to 25 years, through online means. Two randomly assigned groups were exposed to fictitious food product images: one without halal certification and the other with halal certification, both being sold on an e-commerce platform. The results of the analysis revealed no significant indirect or direct effects in this study. Consequently, attitudes towards halal food do not mediate the relationship between halal certification and the intention to purchase food products through e-commerce. Therefore, e-commerce businesses are not required to prioritize the presence of halal certification on the food products they sell. This finding implies that online consumers need to exercise caution when purchasing food items through e-commerce platforms."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Faizah
"Mi instan asal Korea Selatan menjadi salah satu produk terlaris di Indonesia, namun kedudukan halal pada produknya belum dapat dipastikan. Dapat diketahui, dalam beberapa tahun terakhir terlihat peningkatan interest pada konsumen pada produk-produk halal, ini mengindikasikan adanya peningkatan halal awareness terhadap minat beli pada konsumen muslim. Mengingat 87% penduduk Indonesia menganut agama Islam, maka Indonesia menjadi pangsa pasar potensial bagi produk-produk halal, namun diketahui walaupun mi instan asal Korea Selatan belum memiliki status halal yang jelas, permintaan pada produknya di Indonesia tetap terbilang tinggi. Dengan demikian, peneliti ingin mengetahui perlukah pihak produsen untuk memperhatikan kesadaran halal yang ada pada konsumen dengan meneliti lebih dalam mengenai bagaimanakah pengaruh halal awareness terhadap minat beli konsumen pada produk mi instan asal Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatif, dengan melakukan penyebaran kusioner pertanyaan tertutup dan menggunakan teknik non-probability purposive sampling pada 102 orang responden. Ditemukan dari hasil olah data menggunakan SPSS bahwa Halal Awareness berpengaruh terhadap minat beli konsumen di DKI Jakarta. Hasil dari penelitian ini akan memberikan informasi penting bagi produsen makanan untuk mengidentifikasi strategi dan menentukan langkah yang sesuai bagi pihak produsen nantinya.

Instant noodle from South Korea became one of the best selling products in Indonesia, but the halal position on its products can not be ascertained. It can be seen, in recent years seen an increase in consumer interest on halal products, this indicates an increase in halal awareness of buying interest in Muslim consumers. Given that 87% of Indonesians are Muslim, Indonesia is a potential market for halal products, but it is known that although instant noodles from South Korea do not have a clear halal status, the demand for their products in Indonesia remains high. Thus, researchers want to know whether the producers to pay attention to halal awareness that existed in the consumer by examining more deeply about how the effect of halal awareness on consumer buying interest in instant noodle products from South Korea. This research uses explanative quantitative approach, by conducting questionary closed questioning and using non-probability purposive sampling technique on 102 respondents. Found from the data if using SPSS that Halal Awareness effect on consumer buying interest in DKI Jakarta. The results of this study will provide important information for food manufacturers to identify strategies and determine the appropriate steps for the producers later."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>