Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100805 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miftakhul Khoiroh
"ABSTRAK
Gangguan menyusu dapat terjadi pada bayi cukup bulan. Kondisi ibu saat masa hamil dan riwayat persalinan diketahui menjadi faktor risiko munculnya masalah tersebut. Gangguan pada proses menyusu menyebabkan bayi tidak mendapat nutrisi yang adekuat yang dapat memicu timbulnya berbagai masalah kesehatan dan keterlambatan perkembangan pada bayi. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis intervensi stimulasi oral untuk meningkatkan kemampuan menyusu pada bayi Ny. H. Intervensi stimulasi oral ini terdiri dari stimulasi pada area perioral dan intraoral bayi serta non nutritve sucking. Hasil dari intervensi ini menunjukan adanya peningkatan kemampuan menyusu setelah satu hari diberikan intervensi dan peningkatan berat badan bayi sebanyak 260 gram dalam satu minggu. Oleh karena itu, karya tulis ini merekomendasikan intervensi stimulasi oral pada bayi dengan masalah menyusu.

ABSTRACT
Oral feeding difficulty can happen in full term neonates. Condition during pregnancy and birth contribute to poor suckling skill among neonates. Naeonates who have poor suckling skill does not get adequate nutrition throughbreastfeeding process. This condition can lead to another health problem and delayed in infant rsquo;s development. This paper aimed to analyze oral stimulation intervention to improve breastfeeding skill in Mrs. H rsquo;s neonate. Oral stimulation intervetion consists of perioral-intraoral stimulation and non nutritive sucking. The results of this study indicate an increase in neonate rsquo;s breastfeeding skill and weight gain 260 gram in one week. Therefore, this paper recommends oral stimulation intervention on infant with oral feeding difficulty. "
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Fauziah Fadhillah
"Refleks hisap yang buruk merupakan salah satu masalah yang cukup sering dialami oleh bayi pada awal masa kehidupan. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan bayi dalam memperoleh makanan (ASI) melalui oral secara mandiri. Penyusunan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu dan bayi dengan ketidakefektifan pemberian ASI yang berhubungan dengan gangguan mengisap. Masalah utama pada klien yaitu ketidakefektifan pemberian ASI. Data yang mendukung yaitu klien mengatakan bayi tidak mau menyusu sedari lahir hingga 29 jam setelah lahir. Bayi cenderung tenang, lebih banyak tidur, dan sulit dibangunkan. Bayi tidak merespon ketika payudara ibu di dekatkan pada mulut bayi. Tidak ada refleks hisap pada mulut bayi ketika puting payudara ibu sudah berhasil dimasukkan ke mulut bayi. Implementasi yang dilakukan adalah memberikan stimulasi oral dan latihan mengisap non-nutrisi untuk meningkatkan refleks hisap pada bayi sehingga pemberian ASI dapat dilakukan secara efektif. Hasil evaluasi diperoleh bayi menyusu sebanyak 10-13 kali per hari, bayi lebih mudah dibangunkan untuk menyusu, bayi tampak aktif, refleks hisap bayi ada dan adekuat, hasil uji Kramer 1/5.

Poor sucking reflex is one of the problems that is quite often experienced by babies at the beginning of life. This leads to the inability of the infant to obtain food (breast milk) through the oral independently.The scientific report aims to report nursing care in mother and infant with the ineffectiveness of breastfeeding related to sucking disorders.The main problem with the client is the ineffectiveness of breastfeeding. The supporting data is that the client says the baby does not want to breastfeed from birth until 29 hours after birth. The baby tend to be more calm, sleepy, and more difficult to wake up. The baby does not respond when the mothers breast is close to the babys mouth. There is no suction reflex in the babys mouth when the mothers breast nipple has been successfully inserted into the babys mouth. The implementation is to provide oral stimulation and non-nutritive sucking exercise to improve suction reflexes in infant so that the feeding of the breast milk can be done effectively. The results of the evaluation are the baby is breastfeed 10-13 times a day, baby is easier to wake up for breastfeeding, baby-looking active, babys suction reflexes are present and adequate, test results Kramer 1/5."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Audi Amalia Rahmawati
"Jaundice merupakan kondisi klinis yang sering ditemui pada bayi. Gangguan dalam proses menyusui dapat meningkatkan kejadian jaundice pada bayi. Fenomena ini berhubungan dengan ketidakefektifan proses menyusui. Kurang optimalnya proses menyusui dapat mempengaruhi pembangunan bonding ibu dan bayi yang berdampak pada tidak tercapainya peran maternal ibu.
Karya ilmiah ini disusun untuk melaporkan asuhan keperawatan pada klien dengan ketidakefektifan proses menyusui dari periode antenatal hingga postnatal. Klien Ny T dengan masalah ketidakefektifan proses menyusui dan bayi dengan jaundice. Implementasi yang dilakukan adalah edukasi menyusui dan pemantauan kondisi bayi. Evaluasi dari tindakan adalah kemampuan menyusui klien meningkat dan kuning pada bayi berkurang pada hari ke dua puluh delapan.

Neonatal jaundice is a common physiological occurrence in newborns. Disruption in breastfeeding can increase risk of neonatal jaundice. This phenomenon is related to ineffective breastfeeding. Furthermore, ineffective breastfeeding can affect maternal-infant bonding development that contribute to unsuccessful maternal-role attainment.
This report aimed to analyze nursing care to client with ineffective breastfeeding from antenatal to postnatal period. Client is Mrs T 29 y.o with ineffective breastfeeding and neonatal jaundice. Implementation that was given are breastfeeding education and monitoring of baby rsquo;s condition. Evaluation obtained that client rsquo;s ability of proper breastfeeding was increased and yellow discoloration of the baby rsquo;s skin was reduced on the twenty-eighth day.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yannie Mimie Tail
"ABSTRAK
Nama : Yannie Mimie TailProgram Studi : Magister Ilmu Keperawatan Universitas IndonesiaJudul: Hubungan antara lima komponen dukungan suami dengan praktek pemberian ASIIbu yang mendapat dukungan dari pasangannya dapat membuat keputusan untuk menyusui bayinya sejak lahir dan lebih lama. Tujuan penelitian mengidentifikasi hubungan antara lima komponen dukungan suami dengan praktek pemberian ASI. Desain penelitian korelasional, tehnik sampling convenience sampling. Jumlah sampel 93 responden. Hasil penelitian ada hubungan antara pengetahuan suami dan pengambilan keputusan dengan praktek pemberian ASI, dengan nilai p value=0,010 dan p value= 0,003. Tidak ada hubungan antara sikap suami, dukungan praktis dan dukungan emosional suami dengan praktek pemberian ASI, nilai p value= 0,280, p value=0,848, p value=0,379. Yang dominan berhubungan adalah pengambilan keputusan dengan praktek pemberian ASI, dimana nilai p value=0,018. Rekomendasi penelitian adalah pemberian asuhan keperawatan prenatal sampai postnatal, harus mengikutsertakan suami dari ibu hamil sehingga suami memberikan dukungan kepada isterinya untuk memberikan ASI eksklusif.

ABSTRACT
Name YannieMimie TailStudy Program Nursing Faculty Post Graduate ProgramTittle The relationship between the five components husband support thepractice of breastfeeding Mothers who received support from her partner can make the decision to breastfeed from birth and longer. The aim of research identified five components of the relationship between husband support the practice of breastfeeding. Correlational research designs, sampling techniques convinience sampling.Total sample of 93 respondents. The results of the study there was a relationship between husband knowledge and decision making with the practice of breastfeeding, where p value 0.010 and p value 0.003. There is no relationship between husband attitude, practical support and emotional support her husband with the practice of breastfeeding, p value 0.280, p value 0.848, p value 0.379. The dominant one is the decision making related to the practice of breastfeeding, where p value 0.018. Recommendations research is giving prenatal to postnatal nursing care, should include the husband of a pregnant woman so that the husband give to his wife 39 s support exclusivebreastfeeding. "
2017
T47015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Eka Lestari
"Pembengkakan payudara adalah salah satu masalah yang sering muncul pada ibu menyusui. Karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu menyusui dengan ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan pembengkakan payudara. Klien berusia 28 tahun, dengan ketidakefektifan pemberian ASI sebagai diagnosa keperawatan, melaporkan payudara yang terasa ngilu dan bengkak, skala nyeri 5/10, posisi dan perlekatan menyusui belum efektif, payudara tampak bengkak. Intervensi yang diterapkan adalah melakukan kompres daun kol ke payudara yang bengkak sebagai metode perawatan payudara. Hasil dari intervensi ini adalah untuk mengurangi pembengkakan payudara dan meningkatkan efektivitas menyusui. Evaluasi menunjukkan tidak ada lagi pembengkakan, payudara teraba lunak dan konsistensinya lembut, posisi dan perlekatan pemberian ASI sudah efektif.

Breast engorgement is one of the problems that often arise in breastfeeding mothers. This scientific work aims to report nursing care in breastfeeding mothers with the ineffectiveness of breastfeeding associated with breast engorgement. A 28-year-old client, with ineffective breastfeeding as a nursing diagnosis, reports sore and swollen breasts, 5/10 pain scale, ineffective position, and attachment of the breastfeeding. The intervention that is applied is compressing cabbage leaves to the swollen breasts as a breast care method. The outcomes of this intervention are to reduce swollen breasts and enhance breastfeeding effectiveness. The evaluation shows no more swelling, soften breasts and swelling, the breasts look soft their consistency in the breast, effective position and attachment of breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurwidyawati Purnaningrum
"Ibu dengan puting inverted bukanlah sebuah kelainan, namun terkadang menyebabkan masalah dalam proses menyusui bayinya. Penyusunan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu menyusui dengan ketidak efektifan pemberian ASI yang berhubungan dengan kondisi puting inverted. Masalah utama pada klien yaitu ketidak efektifan pemberian ASI. Data yang mendukung yaitu klien mengungkapkan bahwa ibu mengalami kesulitan memberikan ASI pada bayinya, ibu merasakan bahwa bayinya mengalami kesulitan menyusu pada payudaranya. Implementasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan Simple Rubber Bands. Tujuan dilakukan implementasi ini agar puting ibu yang inverted dapat menonjol, sehingga dapat meningkatkan keefektifan pemberian ASI. Keuntungan menggunakan implementasi ini adalah sederhana dan mudah dipraktikan kebersahsilannya saat intervensi pertama sudah dapat terlihat hasil penonjolan puting dan dalam waktu 3 hari puting telah menonjol. Implementasi dilakukan dengan menempelkan spuit ke payudara ibu, selanjutnya karet dimasukan dan diikatkan ke payudara melalui adaptor spuit. Ikatan karet ditempelkan selama proses menyusui. Hasil evaluasi diperoleh puting klien menonjol, ibu dapat memberikan ASI secara efektif. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tiangkat keberhasilanya sebesar (63%) dan dilakukan selam 30 hari maka puting inverted akan teratasi.

Mothers with inverted nipples are not an abnormality, but it may cause problems in the process of breastfeeding their children. The preparation for this scientific work aims to help nursing care to educate mothers with ineffective breastfeeding associated with inverted nipple conditions. The main problem with clients is the ineffectiveness of breastfeeding. The client reported that the mother had difficulty breastfeeding her baby, the mother said that the child had difficulty feeding from the mother's breast. The proposed implementation is the usage of Simple Rubber Bands. The aim for this implementantion is to protrude the mother's inverted nipple, so as to increase the effectiveness of breastfeeding. This implementation is proposed due to its simplicity, direct results right after implementation, and improvement on the nipple's protrusion 3 days after consistent treatment. Implementation is done by attaching a syringe to the mother's breast, then, inserting a rubber and tying it to the breast using a syringe adapter. Rubber ties are attached during the breastfeeding process. Based on evaluations, the mother's nipples were successfully protruded and the mother was able to breastfeed effectively. In summation, this is consistent with previous findings with a 63% success rate on protruding the mother's nipple 30 days after consistent implementation.

 

Keywords: Ineffectiveness of breastfeeding, Inverted Nipple Breastfeeding, Simple Rubber Bands

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silvy Tamara Winata
"ABSTRAK
Pemberian ASI Eksklusif di DKI Jakarta masih perlu di promosikan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi terutama selama pandemi Covid-19. Faktor yang memengaruhi ibu postpartum dalam menyusui  diantaranya adalah nyeri saat menyusui serta perasaan kurangnya produksi ASI yang dapat menyebabkan  ibu berhenti menyusui.  Tujuan dari penulisan ini adalah  untuk menganalisis asuhan keperawatan pada Ibu postpartum guna meningkatkan pemberian ASI selama pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah case study pada pasien puskesmas Kecamatan Ciracas yang mengalami nyeri payudara dan perasaan ASI kurang. Salah satu intervensi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan therapeutic breast massage (TBM). Hasil evaluasi penerapan intervensi TBM menunjukan penurunan nyeri saat menyusui dan peningkatan kepercayaan diri klien dalam melanjutkan pemberian ASI secara eksklusif. Direkomendasikan pemberian  Intervensi   TBM pada ibu menyusui untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi selama masa pandemi.

ABSTRACT
Exclusive breastfeeding in DKI Jakarta still needs to be promoted to improve the welfare of mothers and babies during the Covid-19 pandemic. There are many factors that influence the ability of postpartum mothers in breastfeeding such as breast pain and lack of breast milk, which if not given proper intervention, will cause the mother to stop their breastfeeding and replace it with formula milk. The purpose of this paper is to analyze the nursing care of postpartum mothers in order to increase their breastfeeding practice during the Covid-19 pandemic. This research used a case study research metode and held in one of the Ciracas subdistrict health center. The participant is a patient who experienced breast pain and lack of breast milk. One of the interventions used to overcome those problems was by providing therapeutic breast massage (TBM). After doing the intervention, the application of TBM interventions could decrease breast pain and increase patient confidence. Therefore, TBM interventions could be given to breastfeeding mothers to improve the welfare of mothers and babies during this pandemic."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Nurul Fitriana
"Air susu ibu merupakan nutrisi yang paling baik untuk bayi berusia 0-6 bulan karena mengandung semua unsur zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun tisak semua ibu menyadarinya, hal ini terbukti dengan masih rendahnya angka pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Faktor yang mempengaruhi kesiapan menyusui Ibu adalah kelekatan antara ibu dan janin (attachment) dan keyakinan (self-efficacy). Intervensi yang diberikan untuk menyelesaikan masalah keperawatan tersebut adalah belly rubs massage. Belly rubs massage merupakan sentuhan lembut pada perut yang berfungsi untuk relaksasi dan meningkatkan ikatan dengan janinnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester tiga dengan penerapan belly rubs massage untuk meningkatkan ikatan dengan janinnya dan kesiapan menyusui. Metode yang digunakan adalah case study. Pemberian intervensi belly rubs massage ini diberikan selama 5 hari. Hasil yang didapatkan diukur melalui pre dan post intervensi terjadi peningkatan attachment sebesar 22,6% dan terjadi peningkatan self-efficacy sebesar 40%. Berdasarkan hal tersebut intervensi belly rubs massage pada ibu hamil trimester tida efektif untuk meningkatkan ikatan antara ibu dan janinnya dan meningkatkan kesiapan menyusui.

 


Breast milk is the best nutrition for babies aged 0-6 months because it contains all the elements of nutrients needed for the growth and development of infants. But not all mothers realize it, this is evidenced by the low rate of exclusive breastfeeding. Factors affecting maternal readiness are attachment between mother and fetus (attachment) and confidence (self-efficacy). Interventions given to solve these nursing problems are belly rubs massage. Belly rub massage is a gentle touch on the abdomen that serves to relax and improve bonding with the fetus. This study aims to analyze nursing care in third trimester pregnant women by applying belly rubs massage to improve bonding with the fetus and breastfeeding readiness. The method used is case study. This belly rubs massage intervention is given for 5 days. The results obtained were measured through pre and post intervention there was an increase in attachment by 22.6% and an increase in self-efficacy by 40%. Based on this belly rubs massage intervention in pregnant women trimester is not effective to increase the bond between mother and fetus and increase readiness to breastfeed.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraeni Galuh Yuniar
"Menyusui adalah proses yang secara alami dilalui ibu untuk memberikan nutrisi bagi bayinya. Kesiapan menyusui diperlukan untuk meningkatkan angka pemberian ASI pada bayi yang saat ini hanya 15,3% bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Karya ilmiah akhir ners ini ditulis untuk melaporkan hasil intervensi keperawatan pada klien dengan kesiapan meningkatkan pemberian ASI meggunakan intervensi keperawatan pijat Oketani. Tujuan penerapan intervensi tersebut adalah untuk meningkatkan produksi ASI, mencegah pembengkakan payudara, membuat payudara menjadi lebih lembut, serta memberikan kenyamanan pada klien. Evaluasi yang didapat setelah menerapkan pijat Oketani adalah klien mengatakan bahwa produksi ASI meningkat dari 50 ml pada hari kelima menjadi 150 ml pada hari kesembilan, tidak terjadi pembengkakan payudara (skala pembengkakan 1), tidak nyeri (skala nyeri 0), payudara terasa lebih lembut, dan terjadi peningkatan berat badan bayi.

Breastfeeding is a process that a mother goes through to provide nutrition for her baby. Readiness is needed to increase breastfeeding in infants who currently only 15.3% of infants under five months get exclusive breastfeeding. This paper aimed to report the results of nursing intervention on client with readiness to enhanced breastfeeding using Oketani massage. The purposes of this intervention were to increased production of the breast milk, prevented breast engorgement, made the breasts softer, and provided comfort for the client. The evaluations of this intervention were the client said that the breast milk production has increased from 50 ml (day-5) to 150 ml (day-9), breast engorgement did not occur (breast engorgement scale 1), no pain (pain scale 0), the breasts felt softer, and the babys weight has increased."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Raesita Ulfa
"ASI eksklusif merupakan makanan utama pada bayi yang diberikan hingga berusia 6 bulan dan dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun dengan didampingi makanan pendamping ASI. Daerah Jakarta Timur yang merupakan daerah perkotaan memiliki angka cakupan pemberian ASI eksklusif yang rendah. Ibu yang bekerja, dan permasalahan lain seperti puting yang lecet, perlekatan yang kurang baik, motivasi yang kurang menjadi faktor penyebab pemberian ASI eksklusif tidak efektif. Pemberian support untuk menyusui dapat dilakukan untuk mengatasi pemberian ASI eskklusif yang tidak efektif.
Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisa breastfeeding support pada masa awal postpartum untuk mengatasi ketidakefektifan pemberian ASI pada Ny. A akibat motivasi kurang. Intervensi yang dilakukan berupa breastfeeding support yang dilakukan melalui home visit sebanyak 6 kali pertemuan yang membahas edukasi mendasar mengenai menyusui, support dan motivasi pada ibu menyusui terutama ibu bekerja.
Evaluasi menunjukan bahwa ketidakefektifan pemberian ASI dapat diatasi yang diukur dari peningkatan berat badan bayi dan tercapainya kriteria hasil berupa produksi ASI yang banyak, puting tidak lecet, perlekatan yang efektif, terkait dengan motivasi pada klien motivasi yang muncul berupa adanya keinginan dari klien untuk memberikan ASI saja selama 6 bulan pertama dan terus menyusui hingga usia 2 tahun untuk mengurangi pengeluaran keluarga jika harus membeli susu formula dan untuk kesehatan bayi, klien juga menyatakan akan mencoba untuk tetap memberikan ASI eksklusif meskipun bekerja dan melakukan perah ASI.

Breastmilk is the main food for infants given until 6 months and continue until 2 years accompanied with complementary foods. Jakarta Timur which is an urban area has low rate of exclusive breastfeeding. Working women, and another problem as sore nipple, poor latching are factors that caused ineffective breastfeeding. Breastfeeding support can be used to resolve ineffective breastfeeding.
This case study is aimed to analyze breastfeeding support in early postpartum to resolve ineffective breastfeeding in Mrs. A with low motivation to breastfeeding. Intervention in the form of breastfeeding support done through home visit as much as 6 meetings that discussed basic education about breastfeeding, support and motivation in breastfeeding mother especially working mothers.
Evaluation shows that breastfeeding support can resolve ineffective breastfeeding as measured by infant weight gain and achievement of outcome criteria sufficient breastmilk, no sore nipple, client have motivation to do exclusive breastfeeding, and willingness to breastfeeding while working.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>