Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40488 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Rinelly
"Agregat lansia termasuk populasi yang rentan mengalami masalah kesehatan. Salah satu masalah yang dialami lansia yang berperan sebagai family caregiver adalah ketegangan peran caregiver. Aktivitas yang berlebihan hingga menyebabkan kelelahan menjadi faktor penyebab masalah ini. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari refleksi positif sebagai bentuk intervensi untuk menurunkan tingkat kelelahan yang dirasakan Ibu S.
Hasil intervensi menunjukkan terdapat penurunan tingkat kelelahan pada Ibu S yaitu dari 21/30 dengan kategori kelelahan kronik pada 18 Mei menjadi 15/30 dengan kategori kelelahan kronik pada 4 Juni. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa refleksi positif dapat diaplikasikan sebagai salah satu intervensi untuk menangani masalah ketegangan peran caregiver di komunitas.

Aggregates of the elderly included populations who rsquo;s vulnerable experiencing health problems. One of the problems experienced by the elderly who has a role as family caregiver is caregiver role strain. Excessive activity leading to fatigue is a contributing factor to this problem. This study aimed to determine the effectiveness of positive reflection as a form of intervention to reduce the level of fatigue of Mrs. S.
The results showed that there is a decrease in fatigue level in Mrs S from 21/30 with the category of chronic fatigue on May 18 to 15/30 with category chronic fatigue on June 4. Based on this research, it can be concluded that positive reflection can be applied as one of intervention to treat caregiver role strain in community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sardy Syahri
"Penyakit Ginjal Terminal PGT merupakan masalah yang banyak dihadapi masyarakat perkotaan. PGT memerlukan tindakan berupa restriksi cairan yang sulit dilaksanakan oleh penderita PGT karena karena banyaknya faktor yang menyulitkan. Selain itu, pada PGT terdapat masalah lain yang semakin menyulitkan restriksi cairan, yaitu masalah uremia dan hipokalsemia yang dapat menyebabkan gangguan sekresi saliva.
Studi ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan kesehatan masalah perkotaan pada PGT dan intervensi stimulasi saliva dengan mengunyah permen karet untuk mengurangi xerostomia. Evaluasi intervensi menggunakan Thisrt Distress Scale dan Visual Analog Scale.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat mengurangi xerostomia. Dengan berkurangnya xerostomia, klien lebih mudah untuk menjalani restriksi cairan. Kesimpulan dari studi ini adalah mengunyah permen karet dapat membantu klien dalam restriksi cairan. Rekomendasi dari studi ini adalah permen karet dapat digunakan pada seluruh klien dengan kemampuan mengunyah yang baik.

End Stage Renal Disease ESRD is a problem which faced by urban communities. ESRD requires action in the form of fluid restriction that is difficult to implement by ESRD patients because of the many factors that make it difficult. In addition, there are other problems in ESRD that increasingly complicate the restriction of fluids such as uremia and hypocalcaemia that can cause disruption of salivary secretion.
This study attempted to analyze nursing care in urban perspective with ESRD problem and salivary stimulation interventions by chewing gum to relieve xerostomia. To evaluate the intervention, this study use Thisrt Distress Scale and Visual Analog Scale.
The results showed that chewing gum can reduce xerostomia. Therefore, the reduced of xerostomia problem may help clients are more likely to undergo fluid restriction. The conclusion of this study is chewing gum can help clients in fluid restriction. The recommendation of this study is chewing gum can be used on all clients with good chewing ability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Permata Eleana
"ABSTRAK
Agregrat lansia merupakan agregrat rentan mengalami hipertensi. Salah satu penyebab hipertensi adalah stres. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan relaksasi imajinasi terbimbing sebagai salah satu intervensi untuk menurunkan tingkat stres dan tekanan darah pada keluarga Nenek N. Hasil intervensi menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah, yaitu dari 160/100 mmHg pada awal pertemuan menjadi 140/90 mmHg pada akhir pertemuan. Selain itu, terdapat penurunan tingkat stres diukur menggunakan Self Reporting Questionaiire dari skor 6 menjadi 4. Hasil asuhan ini menggambarkan bahwa relaksasi imajinasi terbimbing dapat diaplikasi sebagai salah satu intervensi untuk mengatasi masalah kesehatan hipertensi.

ABSTRACT
Elderly is an aggregate that is vulnerable to hypertension. Stress is one of hypertension causes on elderly. This study aimed to determine the effectiveness of guided imagery relaxation as intervention to decrease stress level and blood pressure in the Grandma N rsquo;s family. The result showed that there was a decrease in blood pressure, from 160/100 mmHg in the first visit to 140/90 mmHg in the last visit. In addition, there was a decrease in stress level measured using Self Reporting Questionaiire from score 6 to 4. The results of this nursing care that the guided imagery relaxation as one of the interventions to treat hypertension."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Des Anggraeni Runiasiwi
"Gangguan integritas kulit merupakan masalah yang umum ditemukan pada lansia sebagai akibat dari proses penuaan yang menurunkan fungsi fisiologis. Salah satu masalah kulit yang banyak dialami lansia adalah xerosis atau kulit kering. Faktor risiko yang berpengaruh terjadinya xerosis pada lansia, di antaranya faktor usia, jenis kelamin perempuan, asupan cairan, dan faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan paparan sinar matahari. Lansia dengan keluhan xerosis perlu mendapatkan intervensi perawatan kulit untuk mengatasai kulit kering dan mencegah perburukan lebih lanjut. Skin cleansing dan emollient therapy adalah penerapan dari intervensi keperawatan perawatan kulit menggunakan agen topikal. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan intervensi skin cleansing dan emollient therapy dalam mengatasi masalah gangguan integritas kulit pada lansia dengan xerosis. Hasil analisis menunjukkan setelah dilakukan intervensi selama 10 hari terdapat penurunan skala Overall Dry Skin Score (ODSS) dari 3 (parah) menjadi 1 (ringan). Kesimpulannya, intervensi skin cleansing dan emollient therapy dapat menjadi salah satu perawatan dasar untuk gangguan integritas kulit terutama dalam mengatasi masalah xerosis pada lansia. Intervensi ini akan lebih optimal apabila diterapkan dengan konsisten setiap hari berturut-turut dengan didampingi asupan cairan yang adekuat, menghindari paparan sinar matahari, menggunakan tabir surya, dan modifikasi lingkungan.

Impaired skin integrity is a common problem among the elderly caused by the aging process that leads to the declines of physiological functions. One of the common skin problems experienced by the elderly is xerosis or dry skin. The risk factors associated with xerosis in the elderly are age, female gender, fluid intake, and environmental factors, such as temperature, humidity, and sun damage. Elderly with xerosis symptoms need to get skin care interventions to overcome dry skin and prevent further worsening. Skin cleansing and emollient therapy are the implementation of nursing interventions for skin care using topical treatments. This case study aims to explain the implementation of skin cleansing and emollient therapy interventions to overcome the problem of impaired skin integrity among the elderly with xerosis. The result of the analysis shows that after the intervention for 10 days there was a decrease in the Overall Dry Skin Score (ODSS) from 3 (severe) to 1 (mild). In conclusion, the intervention of skin cleansing and emollient therapy can be one of the basic treatments for impaired skin integrity, especially in overcoming xerosis in the elderly. This intervention can be better optimized if implemented consistently for every consecutive day and done along with adequate fluid intake, avoiding sun exposure, using sunscreen, and environmental modification."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Khairani
"Kepuasan klien stroke saat dirawat di rumah sakit perlu diperhatikan karena akan berdampak pada peluang kembalinya klien untuk menggunakan fasilitas kesehatan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan klien stroke terhadap pelayanan keperawatan di ruang rawat neurologi menggunakan kuesioner SERVQUAL. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 25 klien stroke yang dirawat di ruang rawat neurologi yang diikutsertakan secara berurutan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60 klien stroke merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang diberikan, terutama pada dimensi assurance 72. Peneliti menyarankan rumah sakit untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan keperawatan di ruang rawat neurologi.

Stroke clients rsquo satisfaction while being hospitalized need to be concerned because it will affect their follow up treatment. This research was conducted to determine stroke clients rsquo satisfaction toward nursing care in neurology ward using SERVQUAL questionnaire. This research was a descriptive study with cross sectional approach performed in 25 hospitalized patients consecutively at the neurology ward. The result shows 60 of stroke clients were satisfied with the nursing care in neurology ward, especially for the assurance dimension 76. Suggestion for the hospital is to optimize the nursing care quality in the neurology ward."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nilasari
"Peranan penting seorang perawat salah satunya adalah pemberian asuhan keperawatan yang aman tanpa ada yang terlewatkan. Hal ini dikarenakan perawatan yang tidak aman adalah salah satu sumber morbiditas dan mortalitas terpenting di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan asuhan keperawatan yang terlewatkan di Beberapa Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian analitik dan rancangan cross-sectional. Sampel berjumlah 238 staf pelaksana keperawatan yang terdiri dari ketua tim/pj shift dan perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah A, B, dan C.
Hasil penelitian menunjukkan usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenjang karir klinis, posisi jabatan dan status kepegawaian tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p>0,05) dengan asuhan keperawatan yang terlewatkan. Sementara faktor lainnya seperti kepemimpinan menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,015), pengelolaan unsur manajemen money (p =0,001), machine and material (p=0,003), fungsi manajemen (p=0,001) dengan seluruh komponennya perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pengendalian (p=0,001; p=0,001 p=0,001; p=0,001; p=0,001) berhubungan secara signifikan. Hasil multivariat juga didapatkan setiap peningkatan fungsi manajemen sebanyak 1 kali, asuhan keperawatan yang terlewatkan akan menurun sebanyak 0,482 kali. Rekomendasi yaitu meningkatkan fungsi manajemen dalam memperbaiki asuhan keperawatan yang terlewatkan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustika Rini
"Tuberkulosis paru dapat menyebabkan perubahan permeabilitas lapisan pleura akibat aktivitas inflamasi mycobacterium tuberculosis sehingga terjadinya akumulasi cairan di rongga pleura dan mengganggu pengembangan paruparu. Karakteristik efusi pleura ditemukan sebanyak 87% dari 119 kasus efusi pleura disebabkan oleh penyakit pada rongga toraks (lokal) seperti TB. Sesak napas manifestasi klinis paling umum namun sering melemahkan dan secara signifikan mengganggu kualitas hidup. Latihan napas dapat menjadi salah satu intervensi keperawatan mandiri untuk mengurangi sesak napas. Karya ilmiah akhir ners ini akan menganalisis asuhan keperawatan pasien Ny AA (46 tahun) dengan masalah keperawatan pola napas tidak efektif dengan intervensi latihan napas Bubble Positive Expiratory Pressure. Cara kerja Bubble Positive Expiratory Pressure membuat gelembung dalam air diharapkan membuat tekanan positif yang menahan saluran udara dan membantu lebih banyak udara masuk dan keluar dari paru-paru. Trend perubahan fungsi pernapasan setelah melakukan Bubble Positive Expiratory Pressure dapat terlihat dengan sesak napas dari skala 7/10 menjadi 4/10, frekuensi napas dari 24x/menit menjadi 20x/menit, adanya penggunaan otot bantu napas menjadi minimal, dan tipe pernapasan dari nasal kanul 5 liter/menit dengan Spo2 96% menjadi room air dengan Spo2 98%. Latihan napas Bubble Positive Expiratory Pressure dapat menjadi intervensi keperawatan mandiri yang dapat dilakukan pada pasien dengan masalah paru-paru.

Pulmonary tuberculosis can cause changes in the permeability of the pleural layer due to the inflammatory activity of Mycobacterium tuberculosis, resulting in fluid accumulation in the pleural cavity and disrupting lung development. Characteristics of pleural effusion found as much as 87% of 119 cases of pleural effusion caused by diseases of the thoracic cavity (local) such as TB. Shortness of breath is the most common clinical manifestation but is often debilitating and significantly impairs quality of life. Breathing exercises can be one of the independent nursing interventions to reduce shortness of breath. This final scientific paper will analyze the nursing care of the patient Mrs. AA (46 years) with nursing problems with ineffective breathing patterns with Bubble Positive Expiratory Pressure breathing exercises. How Bubble Positive Expiratory Pressure works by creating bubbles in the water is expected to create positive pressure that holds the airways and helps more air in and out of the lungs. The trend of changes in respiratory function after doing Bubble Positive Expiratory Pressure can be seen with shortness of breath from a scale of 7/10 to 4/10, respiratory rate from 24x/minute to 20x/minute, minimal use of accessory muscles, and type of breathing from nasal cannul 5 liters/minute with oxygen saturation 96% to room air with oxygen saturation 98%. Bubble Positive Expiratory Pressure breathing exercises can be an independent nursing intervention that can be done in patients with lung problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shopiati Merdika Nugraha
"Tuberkulosis adalah penyakit yang sering muncul pada masyarakat miskin perkotaan. Spondilitis Tuberkulosis merupakan komplikasi dari TB yang dapat menyebabkan perubahan struktur dan kekuatan tulang belakang dengan resiko kelumpuhan dan cedera tulang belakang dan biasanya ditandai dengan gejala awal nyeri. Nyeri tersebut diakibatkan pertumbuhan abnormal kuman Tuberkulosis yang menjadi massa pada tulang belakang dan menyebabkan tertekannya jaringan saraf spinal. Treatment Operasi debridemen akan mengakibatkan nyeri pasca operasi dilakukan. Peran perawat dalam mengatasi masalah nyeri tersebut adalah dengan edukasi manfaat pemasangan spinal brace, sehingga klien tidak takut akan terjadi nyeri saat melakukan mobilisasi. Setelah dilakukan intervensi, pengetahuan klien bertambah, nyeri klien berkurang dan dapat melakukan mobilisasi.

Tuberculosis is a disease that often occurs in the poor urban. Spondylitis tuberculosis a complication of of TB that can cause the sea and strength of the spine with risk paralysis and spinal cord injury and usually characterized by the initial symptoms of pain. The pain caused by an abnormal growth germ tuberculosis who into a mass on the spinal cord and cause pressured nerve tissue spinal. Treatment operation debridement will result in pain postoperative do. The role of nurse in to overcome the problem of pain was to education benefits the installation of spinal brace, that clients not afraid will happen pain on do mobilization. After conducted intervention, knowledge client?s increase, pain client?s reduced and can do mobilization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzi
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di daerah perkotaan berdampak terhadap peningkatan angka kecelakaan lalu lintas. Cedera kepala merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum ditemui pada penderita kecelakaan lalu lintas dan seringkali disertai dengan penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran pada jangka waktu yang lama dapat menyebabkan deprivasi sensori. Terapi musik diketahui dapat membantu meningkatkan kesadaran pada pasien dengan penurunan kesadaran. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis dampak intervensi stimulasi auditori terhadap tingkat kesadaran klien Tn. M yang menderita cedera kepala sedang dengan penurunan kesadaran GCS: 10 . Stimulasi auditori dilakukan 3 hari berturut-turut selama 8 jam dengan memutar rekaman murottal lewat gawai. Hasil menunjukkan bahwa klien mengalami peningkatan skor GCS 10 pada hari pertama intervensi menjadi skor 13 pada hari kedua intervensi menjadi dan skor 15 pada hari ketiga. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kesadaran klien setelah diberikan intervensi stimulasi auditori. Perawat disarankan untuk menerapkan stimulasi auditori sebagai intervensi non-farmakologis untuk meningkatkan kesadaran pasien dengan penurunan kesadaran. Kata kunci: Cedera kepala sedang, Glasgow Coma Scale, stimulasi auditori, tingkat kesadaran

ABSTRACT
Rising number of vehicles results in an increase in traffic accidents in urban areas. Head injury is frequently seen in such victims and often accompanied with loss of consciousness. Loss of consciousness in long term may lead to sensory deprivation. Music therapy was revealed to be able to improve consciousness on patient with neurologic deficit. This paper aimed to identify and analyze impact of auditory stimulation on level of consciousness of Mr. M which was affected by moderate head injury and lose of consciousness GCS: 10 . Auditory stimulation was applied in 3 consecutive days for 8 hours per day by playing recording of murottal through gadget. The result indicated that client demonstrated a gradual improvement of GCS score from 10 in the first day of intervention into score 13 in second day of intervention and score 15 in the third day. This suggested that there was an improved level of consciousness following the auditory stimulation. Nurses are suggested to apply auditory stimulation as non-pharmacological intervention to improve patient rsquo;s level of consciousness."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Ginanjar
"

Karakteristik masyarakat perkotaan seperti gaya hidup yang tidak sehat, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas menimbulkan masalah kesehatan seperti Stroke. Hemiparesis ekstremitas jangka panjang yang terjadi pada orang dewasa umumnya di sebabkan oleh stroke dengan konsekuensi kelumpuhan ekstremitas atas paling banyak ditemukan, Hemiparesis yang dialami pasien dengan stroke membatasi dalam pergerakan aktivitas sehari-hari juga menjadi hambatan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu diperlukan suatu pencegahan untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari case report ini yaitu memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dengan paska stroke, memberikan gambaran analisis intervensi keperawatan sesuai dengan konsep dan penelitian terkait. Intervensi keperawatan lebih difokuskan pada rehabilitasi ekstremitas yang mengalami hemiparesis dengan tujuan membantu pasien dalam mempelajari kembali kemampuan motorik dan sensorik yang hilang akibat dari stroke dan kemampuan keluarga merawat anggota secara mandiri. Hasil yang diperoleh bahwa keluarga mengalami perubahan pengetahuan mengenai stroke serta cara merawat anggota keluarga dengan hemiparesis. Selain itu hasil dari latihan mirror therapy didapat adanya peningkatan nilai dari pengukuran menggunakan Fugl Meyer Score sebesar 4 poin. Untuk lebih mengoptimalkankan hasil dari latihan dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni, menambah porsi dan durasi latihan, memberikan latihan selingan seperti rentang gerak sendi, serta mengoptimalkan dukungan dari lingkungan sekitar



Characteristics of urban societies such as unhealthy lifestyles, unhealthy eating patterns, lack of activity cause health problems such as stroke. Long-term extremity hemiparesis that occurs in adults is generally caused by stroke with the most common consequences of upper limb paralysis, Hemiparesis experienced by patients with strokes restricts the movement of daily activities as well as an obstacle in community life. Therefore prevention is needed to overcome this problem. The purpose of this case report is to provide an overview of the implementation of family nursing care with post-stroke, giving an overview of the analysis of nursing interventions in accordance with the concepts and related research. Nursing interventions are more focused on limb rehabilitation that experiences hemiparesis with the aim of helping patients to re-learn the motor and sensory abilities lost due to stroke and the ability of families to care for members independently. The results obtained that the family experienced changes in knowledge about stroke and how to care for family members with hemiparesis. Besides the results of mirror therapy exercises, there was an increase in the value of the measurements using the Fugl Meyer Score of 4 points. To further optimize the results of the exercise can be done in several ways, namely, increasing the portion and duration of the exercise, providing interlude exercises such as joint motion range, and optimizing support from the surrounding environment

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>