Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150483 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartika Putri Yuwono
"ABSTRAK
Dalam pengelolaan arsip statis di Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI terdapat direktorat atau bagian - bagian yang saling berhubungan satu sama lainnya. Bagian ini terletak di salah satu Deputi yaitu bidang Konservasi arsip di ANRI. Direktorat tersebut yaitu bagian Akuisisi, Pengolahan, Preservasi / Penyimpanan dan Layanan. Jika akses arsip statis sudah tersedia di bagian layanan, maka arsip siap untuk disajikan kepada pengguna. Di dalam melayani arsip kepada pengguna tak jarang memiliki suatu masalah dan kendala yang dihadapi oleh layanan. Permasalahan yang muncul adalah: 1 Pengguna arsip sering kecewa dengan lamanya proses peminjaman arsip, 2 Pengguna arsip sering mengalami kesulitan dalam mencari kode klasifikasi katalog arsip yang tersedia di komputer, 3 pengguna arsip sering mengalami kesulitan dalam menemukan kode arsip 4 Pengguna arsip sering kecewa dengan lamanya proses penggandaan arsip yang bisa lebih dari satu hari, 5 Pengguna arsip sering mengeluh tentang tingginya biaya pengkopian atau penggandaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menggambarkan manajemen pengelolaan arsip di ANRI sehingga dapat melihat hambatan apa yang dihadapi dalam pengelolaan arsip di ANRI dan hubungannya dengan kualitas layanan publik di ANRI. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Metode pengumpulan data yaitu purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah arsiparis, Kepala Subdirektorat Pengolahan Arsip I, pengguna Arsip. Hasil penelitian menyarankan bahwa ANRI perlu meningkatkan semua direktorat terkait dalam pengelolaan arsip statis dengan menyempurnakan pelaksanaan ISO 9001: 2015, kepada semua direktorat yang berada di bawah deputi bidang konservasi arsip. Hal itu dikarenakan masih ada satu direktorat yang belum mendapat ISO adalah direktorat Akuisisi. Selain itu diharapkan ANRI memelihara dan mengembangkan SIKS Sistem Informasi Kearsipan Statis yang berbasis online dan mulai diuji tahun ini dan telah diterapkan untuk per unit bagian dari ANRI dan terintegrasi dengan bagian akuisisi sampai dengan layanan.Kata Kunci: Arsip Statis; Manajemen Kearsipan; Pelayanan Publik.

ABSTRACT
AbstractIn the management of static archives in the National Archives of the Republic of Indonesia ANRI there are directorates or parts that are interconnected with each other. This section is located in one of the Deputy namely the Conservation of archives in ANRI. The Directorate is part of Acquisition, Processing, Preservation Storage and Services. If static archive access is already available in the service section, then the archive is ready to be presented to the user. In serving the archives to users often have a problem and constraints faced by the service. The problems that arise are 1 Archive users are often disillusioned with the length of the archiving process, 2 Archive users often have difficulty in finding the archive catalog classification codes available on the computer, 3 archival users often have difficulty finding archive codes 4 Archive users are often disappointed with the length of the duplicate archive process that can be more than one day, 5 Archive users often complain about the high cost of copying or duplication. This study aims to identify, describe the management of archives in ANRI so it can see what obstacles faced in the management of archives in ANRI and its relationship with the quality of public services in ANRI. This research method is qualitative with Case Study approach. Data collection method is purposive sampling. Data were obtained through structured in depth interviews, observation, and documentation. Informant in this research is archivist, Head of Subdirektorat Pengolahan Arsip I, user of Archive. The results suggest that ANRI needs to improve all relevant directorates in the management of static archives by improving the implementation of ISO 9001 2015, to all directorates who are under the archive conservation deputy. That is because there is still one directorate that has not got ISO is the Acquisition directorate. In addition, ANRI is expected to maintain and develop a SIKS Static Information Filing System Static based online and began to be tested this year and has been applied to per unit part of ANRI and integrated with the acquisition section up to the service.Keywords Archives Management Archive Static Public Service"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parno Nusantara
"Arsip Nasional Republik Indonesia menyelenggarakan e-government melalui penguatan sistem kearsipan berbasis TIK dengan tujuan untuk dapat mendukung proses bisnis pemerintahan yang efisien, transparan dan terintegrasi. Namun pada kenyataannya tujuan penyelenggaraan tersebut belum tercapai karena sistem yang dikembangkan belum dapat mendukung proses bisnis yang berjalan. Salah satu penyebabnya adalah kegagalan implementasi sistem informasi kearsipan yang dikembangkan yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya resistensi pengguna, aturan, maupun teknologi. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan penerapan sistem informasi kearsipan berbasis TIK yang sedang dikembangkan di ANRI yang diberi nama e-arsip melalui pengukuran kesiapan penerapan e-arsip dalam pengelolaan arsip statis. E-records readiness assessment tools merupakan sebuah kerangka kerja untuk mengukur kesiapan penerapan e-arsip yang dikeluarkan oleh The International Records Management Trust IRMT . Dari 6 variabel pada kerangka kerja IRMT yang diusulkan, digunakan 5 variabel yang merupakan hasil validasi 7 pakar kearsipan di Indonesia. Lima variabel tersebut adalah kebijakan dan tanggung jawab, tools dan prosedur, teknologi, sumber daya dan pelatihan, serta kepedulian internal. Pengukuran dilakukan secara kualitatif melalui wawancara, penelusuran dokumen dan observasi, sedangkan pengolahan data dilakukan melalui analisis tematik. Hasil pengukuran menunjukan bahwa ANRI masih belum siap untuk menerapkan e-arsip dengan hasil empat variabel berada pada level 2, dan satu variabel berada pada level 1. Untuk meningkatkan level kesiapan penerapan e-arsip tersebut, disusun prioritas rekomendasi berdasarkan hasil pengukuran yang dikombinasikan dengan pembobotan tingkat kepentingan variabel dari pakar melalui metode AHP. Adapun prioritas rekomendasi secara berurutan sebagai berikut: Teknologi, Kebijakan dan tanggung jawab, tools dan prosedur, SDM dan pelatihan serta kepedulian internal.

National Archives of Republic Indonesia held e government program through strengthening of ICT based archival system in order to be able support efficiently, transparently and integrated government through business processes. However, purpose of implementation has not been achieved because developed system can rsquo t support the running business process. One causes of the archival information system implementation developed failure that caused by several factors such as user resistance, rules, and technology. Thus, this research is conducted to anticipate the failure of ICT based archival system application development in ANRI which is named e archives through the measurement of e archives readiness implementation. E records readiness assessment tools is a framework for measuring the readiness of e archive implementation issued by The International Records Management Trust IRMT . Of the six variables in the proposed IRMT framework, five variables were used as validation result of 7 archival experts in Indonesia. The five variables are policies and responsibilities, tools and procedures, technology, resources and training, and internal awareness. Measurements are conducted qualitatively through interviews, document tracing and observation, while data processing is done through thematic analysis. The measurement results show that ANRI is still not ready to apply the e archives with the results of four variables at level two, and one variable is at level one. To improve the level of e archives readiness implementation, priority recommendations are prepared based on measurement results combined with weighting the level of variables importance from experts through the AHP method. The priority of consecutive recommendations as follows Technology, Policies and responsibilities, tools and procedures, human resources and training and internal awareness."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Rahmawati
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk membahas mengenai manajemen terhadap informasi publik yang diterapkan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Implementasi dari praktik manajemen informasi ANRI ini terdiri dari identifikasi sumber informasi publik ANRI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil temuan menjukkan bahwa pelaksanaan manajemen informasi publik di ANRI terbagi berdasarkan jenis sumber informasi publik itu sendiri, yaitu informasi publik yang bersumber dari arsip dinamis dan informasi publik yang bersumber dari arsip statis. Manajemen informasi publik yang diterapkan oleh ANRI mencakup tiga kegiatan utama, yaitu pengolahan, penyimpanan dan penyebaran informasi publik. Berdasarkan hasil temuan di lapangan, terdapat beberapa kekurangan ANRI dalam memberikan pelayanan keterbukaan informasi publik yang disebabkan oleh kekurangan ANRI dalam melakukan manajemen informasi terhadap informasi publik. Oleh karena itu, ANRI masih perlu meningkatkan perencanaan dan upaya yang lebih baik yang berkaitan dengan manajemen informasi publik ANRI.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Irmalasari
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai Strategi Arsip Nasional RI dalam meningkatkan mutu layanan. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana strategi yang dilakukan oleh Subdirektorat Layanan Arsip Nasional RI dalam meningkatkan mutu layanan dan faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan mutu layanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi layanan yang dilakukan oleh Subdirektorat Layanan Arsip. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi strategi mutu layanan yaitu: Pengembangan SDM melalui DIKLAT, sertifikasi ISO 9001: 2008 tentang Sistem Manajemen Mutu, inovasi layanan arsip terpadu, pemanfaatan teknologi, sinergi antar lembaga, fasilitasi teknis layanan pemanfaatan arsip statis, dan efisiensi jangka waktu layanan arsip. Faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu layanan adalah Sumber Daya Manusia, sarana prasarana, serta ketersediaan arsip.Indikator mutu layanan adalah kepuasan penggunaKata Kunci: Mutu layanan, layanan arsip, manajemen, strategi kearsipan, ANRI

ABSTRACT
This study discuss about the strategy of National Archives on improving the quality of archival services. The main problems of this study are how the strategy of Sub Directorate of Archives Services on improving the quality services and what the factor that can influence the quality services. This study aimed to describe the services strategy that is undertook by National Archives of TheRepublic of Indonesia. This research s method is qualitative descriptive through a case study approach. The conclusion of this research shows, are Develop of human resources through the delegation to enroll some education and training, ISO 9001 2008 certification about Management Quality s System, integrated static archives services innovation, usage of technology, synergy of institutions, service of static archiving usage facilitated, and efficiency of archive services time s period. The factors that influence the improvement of quality services are human resources, tools and infrastructures, and the availability of the archive. Keywords Strategy, Quality Service, Archive Services, Archival Management, National Archives of The Republic of Indonesia ."
2016
S70018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Apinino
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pengolahan arsip Komando Operasi Tertinggi (KOTI) yang
dilakukan Arsip Nasional Republik Indonesia. Pembahasan pengolahan arsip
KOTI di dalam skripsi ini adalah pembahasan tentang bagaimana arsip KOTI
diolah hingga menghasilkan sarana temu kembali. Pembahasan mengenai
pengolahan arsip KOTI juga berkaitan dengan pembahasan mengenai proses
akuisisi dan akses yang merupakan bagian dari proses pengelolaan arsip secara
keseluruhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa pengolahan arsip KOTI dilakukan dengan berdasarkan
Protap. Namun, dalam prakteknya terdapat modifikasi terhadap Protap. Dalam
proses akuisisi, penyerahan arsip KOTI tidak dilengkapi dengan Berita Acara
Penyerahan dan Daftar Pertelaan karena belum adanya regulasi untuk hal tersebut.
Ditinjau dari segi akses, arsip KOTI yang sebelumnya digolongkan sebagai Arsip
Tertutup, saat ini telah dapat diakses publik. Terbukanya akses terhadap arsip
KOTI ini didukung oleh sebuah Naskah Akademik yang disahkan oleh ANRI

ABSTRACT
This thesis discusses archival processing of Supreme Operations Command
(Komando Operasi Tertinggi/KOTI) conducted the National Archives of the
Republic of Indonesia. In this thesis, the discussion of archival processing of
KOTI –which previously included as Closed Archives because in it there are
many archives of the Indonesian Communist Party (Partai Komunis
Indonesia/PKI) and it’s affiliates- is a discussion of how the archive is processed
to generate retrieval tool. The discussion of the archival processing of KOTI also
relates to the discussion on the process of acquisition and access that are part of
the archival management as a whole. This study used qualitative methods. The
results showed that the KOTI archival processing is done by SOP. However, in
practice there are modifications of SOP. In the acquisition process, KOTI archive
not equipped with the Minutes of Submission and Listing Descriptions because
there are no regulations for it. In terms of access, archive KOTI previously
classified as Closed Archive, has now publicly accessible. Opening up access to
archives KOTI is powered by an academic paper that was passed by ANRI"
2014
S57545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqriena Anggita Wigati
"ABSTRAK
Perlindungan arsip statis di Indonesia sangat dibutuhkan karena arsip statis memiliki nilai guna kesejarahan dan kebangsaan, yang digunakan untuk kepentingan Negara, pemerintahan, pelayanan publik, dan kesejahteraan masyarakat. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan, arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis perlindungan arsip statis yang terdapat di Arsip Nasional Republik Indonesia khususnya pada Direktorat Preservasi. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakaan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Arsip Nasional Republik Indonesia hingga saat ini, dalam masalah perlindungan arsip statis terhadap bencana kebakaran, belum memikirkan dengan matang apa yang harus mereka lakukan jika kebakaran terjadi dan melahap seluruh arsip yang dimiliki dan disimpan di ANRI, ini dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: perlindungan terhadap pemakaian peralatan dan belum adanya pengecekkan alat pemadam kebakaran sprinkler yang dapat mengeluarkan air.

ABSTRACT
This research studies static archives protection against fire at Arsip Nasional Republik Indonesia. Not only archives that must be put into consideration but the building where the archives are stored is also worth noting. Eden and Matthews 1996 stated that within an institution or organization it is of utmost important to have a plan for disaster control in disaster management process. Act Number 28 year 2002 on Building clause 2 mentioned that building is organized based on the principles of utility, safety, balance as well as harmony of the building with its environment. Building which has been designed to store its archives or documents will protect the documents from any possible disasters and causing them to disappear or cannot even be reused. One of disasters claiming life and causing material loss is fire. Muir and Shenton 2002 affirmed that information institution staff should have the awareness of disaster plan as a response towards sudden disaster. This research aims to identify static archives protection against fire at Arsip Nasional Republik Indonesia. This research is using qualitative approach with case study method. Data is collected through observation and interviews. Informants were 11 eleven people selected by purposive sampling, with the criteria only staff who formulate, execute and develop preservation at ANRI. This research is useful to enhance static archives protection program with the purpose to preserve historical archives so as to be utilized by society as knowledge. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Bukhori
"ABSTRAK
Kompetensi merupakan kriteria yang harus dimiliki oleh setiap pegawai yang melakukan pekerjaan dalam bidang tertentu, termasuk dalam bidang kearsipan. Kompetensi sangat dibutuhkan dalam membentuk sebuah kinerja yang baik demi mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Karena jika setiap pegawai memiliki kompetensi yang tinggi maka akan menghasilkan kinerja yang terbaik. Sebagai pengelola arsip seorang arsiparis dituntut untuk dapat memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu maka seorang arsiparis harus memiliki tiga kompetensi dasar dibidang kearsipan yakni pengetahuan, keterampilan dan sikap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi arsiparis terhadap kinerja arsiparis di Arsip Nasional Republik Indonesia dan seberapa besar pengaruhnya serta juga mengidentifikasi indikator dari kompetensi yang memiliki pengaruh paling besar bagi arsiparis dalam melakukan kinerja.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui secara menyeluruh kompetensi arsiparis yang terdiri dari indikator pengetahuan, keterampilan dan sikap memiliki pengaruh sebesar 56,4% terhadap kinerja arsiparis di Arsip Nasional Republik Indonesia. Secara parsial konsep pengetahuan dan keterampilan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan konsep sikap dengan t hitung dari konsep pengetahuan sebesar 1,257 dan t hitung dari konsep keterampilan sebesar 1,141 sedangkan t hitung dari konsep sikap sebesar 5,535 dengan t tabel sebesar 1,991. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung dari konsep pengetahuan dan keterampilan lebih kecil dari t tabel sedangkan t hitung dari konsep sikap lebih besar dari t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep pengetahuan dan keterampilan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan konsep sikap dalam melakukan kinerja arsiparis di Arsip Nasional Republik Indonesia.

ABSTRACT
Competence is a criterion that must be owned by every employee who does work in a particular field, including in the field of filing. Competence is needed in forming a good performance in order to achieve the goals of the organization or company. Because if every employee has high competence it will produce the best performance. As an archive manager, an archivist is required to be able to provide various information needed by the community. Therefore, an archivist must have three basic competencies in the field of filing, namely knowledge, skills and attitudes. This study aims to determine whether there is an influence of archivist competence on the performance of archivists at the National Archives of the Republic of Indonesia and how much they influence and also identify indicators of competencies that have the greatest influence on the archivists in performing performance.
Based on the results of the study, it is known that overall archivist competency consisting of indicators of knowledge, skills and attitudes has an influence of 56.4% on the performance of archivists in the National Archives of the Republic of Indonesia. Partially the concept of knowledge and skills does not have a significant effect compared to the concept of attitude with t count from the concept of knowledge of 1.257 and t count from the concept of skills of 1.141 while t count from the concept of attitude is 5.535 with t table of 1.991. This shows that the value of t count from the concept of knowledge and skills is smaller than t table while t count from the concept of attitude is greater than t table, so it can be concluded that the concepts of knowledge and skills do not have a significant effect compared to the concept of attitude in performing archivist performance at the National Archives of the Republic of Indonesia."
2019
T53576
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Kharisma
"Tesis ini membahas proses strukturasi adaptif yang terjadi ketika suatu organisasi pemerintahan melakukan transformasi pelayanan informasi publik dari cara manual menjadi berbasis teknologi informasi. Penelitian ini menggunakan teori strukturasi adaptif dari DeSanctis dan Poole 1994 dan dikembangkan Schwieger dkk 2004 sebagai guidance untuk membahas interaksi agen dan struktur dalam mekanisme kerja pelayanan informasi publik yang telah berubah menjadi berbasis teknologi informasi dan struktur sosial baru yang muncul dari hasil interaksi tersebut.
Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif, pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Data diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan studi dokumen. Informan yang diwawancarai dipilih berdasarkan strategi purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika agen berinteraksi dengan struktur pelayanan informasi publik yang telah berubah menjadi berbasis teknologi informasi, tindakan agen di organisasi pemerintahan menunjukkan interplay antara struktur pelayanan informasi publik berbasis teknologi informasi, struktur sosial lain tugas, lingkungan internal dan eksternal serta sistem internal organisasi pemerintahan yang berlaku. Dalam interaksinya para agen menggunakan komunikasi formal horizontal, vertikal dan diagonal serta informal.
Hasil interaksi tersebut teridentifikasi munculnya struktur sosial baru yang menjadi pemahaman bersama di antara agen, mengatur tindakan agen ketika melakukan pelayanan serta terlegitimasi dalam pemahaman agen, sehingga pelayanan informasi publik berbasis teknologi informasi dapat terus berjalan. Ini menunjukkan bahwa perubahan pelayanan informasi publik changing memang terjadi, tetapi hasil perubahan ternyata belum sesuai prediksi/belum konsisten unpredictable.

This research study discuss the adaptive structuration process that occurs when a government agency transforms public information service from the manual into information technology.
This research uses adaptive structuration theory by DeSanctis and Poole 1994 and developed by Schwieger et al 2004 as a guidance theory to discuss interaction between agent and structure in mechanism of public information service that has been changed into information technology and discuss new social structure of those interaction result. This research uses interpretative paradigm, qualitative method and case study as a research strategy. Data collection is conducted through depth interview and document study. Informants is selected based on purposive sampling strategies.
The result of this research shows when agents interact with public information service structures that have been transformed into information technology, actions of agents show interplay between the structure of public information services based on information technology, other social structures tasks, internal and external environments and internal systems of government agency. In their interaction, agents use formal communication horizontal, vertical and diagonal and informal communication.
The result of those interaction show the emergence of a new social structure that became a common understanding among agents, adjust action of agents when doing public information services and legitimated the understanding of agents, so that public information services based on information technology can continue to run. This indicates This shows that changes in public information services occur, but the results of changes that occurred is unpredictable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Umar
"Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah kegiatan layanan rujukan kearsipan di Bidang Layanan Arsip Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta dan masalah yang sama di Bagian Akses Arkib Negara Malaysia (ANM) di Kuala Lumpur sebagai pembanding.
Secara rinci masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) petugas layanan rujukan kearsipan, (2) proses layanan rujukan kearsipan meliputi; (a) peraturan akses, (b) peraturan penggunaan, (c) metode layanan, (d) jenis-jenis layanan dan (e) fasilitas layanan di Bagian Layanan Arsip ANRI dan Bagian Akses ANM sebagai pembanding.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbandingan pelaksanaan kegiatan layanan rujukan kearsipan di ANRI dan ANM.
Penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan menggunakan metode kualitatif yang menjelaskan semua variabel yang ditemukan dalam penelitian dan membandingkan perbedaan dan persamaannya. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung, wawancara, pengisian kuesioner dan penelitian dokumen.
Hasil penelitian adalah (1) ANRI belum memiliki peraturan pelaksanaan dari UU No. 7/1971 yang terkait dengan layanan rujukan sebaliknya ANM sudah memiliki peraturan pelaksanaan dari UU No. 44/1966 berkaitan dengan layanan rujukan, (2) secara kuantitas, ANM memiliki petugas layanan rujukan kearsipan lebih banyak daripada ANRI. Demikian pula, secara kualitas, ANM memiliki petugas profesional kearsipan yang bertugas di bagian layanan lebih banyak daripada ANRI, (3) peraturan akses di ANRI dan ANM adalah semua arsip dapat diakses oleh pemakai terkecuali arsip rahasia, kondisinya rapuh dan yang mengganggu keamanan negara, perbedaannya ANRI menentukan ketentuan arsip tidak dapat diakses apabila belum ada sarana temu kembalinya, ketentuan ini tidak ada di ANM dan ANM menetapkan arsip dapat diakses apabila sudah melebihi usia 25 tahun, ketentuan ini tidak ada di ANRI, (4) peraturan penggunaan berbeda antara ANRI dan ANM dalam jam layanan dan proses registrasi dan identifikasi pemakai, sedangkan persamaannya dalam persyaratan pemakai, pernyataan kebijakan untuk pemakai, larangan membawa masuk barang-barang bawaan pemakai dan peraturan umum untuk memperlakukan bahan arsip, (5) metode layanan di ANRI sama dengan ANM yaitu tatap muka, melalui surat dan komunikasi telepon, (6) Persamaan jenis layanan ANRI dan ANM adalah layanan penelitian, pertanyaan dan permintaan bahan arsip, layanan penggandaan fotokopi, foto, mikro film, print out mikro film dan layanan pengesahan salinan bahan arsip. Perbedaan jenis layanan yang diberikan oleh kedua lembaga ini adalah ANRI memberikan layanan penggandaan film dan kaset yang tidak diberikan oleh ANM dan ANM memberikan layanan peminjaman bahan kepada lembaga-lembaga pemerintah dan layanan membuat transliterasi yang tidak diberikan oleh ANRI, (7) fasilitas layanan yang terdapat di ANRI dan ANM adalah lobi, ruang pameran, ruang konsultasi, ruang baca, ruang transit/penggandaan dan ruang perpustalcaan. Fasilitas layanan yang dimiliki ANM yang tidak ada di ANRI adalah kaunter pendaftaran/registrasi, kaunter layanan, ruang mikro film, ruang audio, ruang video, ruang diskusi dan ruang finding aids.

The main issue exposed in this study is comparing reference services at The Reference Service Department of The National Archives of The Republic of Indonesia (NARI) in Jakarta and The Access Department of The National Archives of Malaysia (NAM) in Kuala Lumpur.
The detailed issues discussed in this study are (1) reference staff, (2) access policies, (3) policies for use, (4) service method, (5) types of service, (6) reference facilities at The Reference Service Department of NARI and The Access Department of NAM as a compared institution.
The purpose of this study is to describe the comparison of reference services at NARI and NAM.
This research is a comparative study using qualitative method by describing all of variables related to the issues to be studied, and comparing the similarities and or the differences found in the study. The data of the research are collected through various techniques such as observation, interview, questionnaires, and studying documents.
The results of this study are that: (1) NARI do not have the technical regulation of Archives Act of Indonesia 7/1971 in relation to reference services, while NAM already have the technical regulation of Archives Act of Malaysia 44/1966 in relation to reference services (2) NAM have more reference staff than NARI and also NAM have more reference professional staffs than NARI, (3) access policies at NARI and NAM are that all archival materials could be accessed by user except confident records, damaged records, and records containing sensitive issues which may threaten national stability; The while differences between NARI and NAM lie on that NARI determines archives could not be accessible if they have no finding aids and NAM determines that public archives should be made available to the public after twenty-five years, (4) the differences of the policies for use between NARI and NAM lie on hours of operation and registration and identification of users process, while their similarities lie on rule of users, policy statements for users, limiting personal materials and general rules for handling materials, (5) the methods of reference services at ANRI and ANM are face-to-face, letters and telephone calls, (6) the types of reference services at NARI and NAM are research, general inquiries and requesting materials services; reprographic services including photocopy, photographic reproduction, microfilm duplication, microfilm off-prints and certification of archival materials as true copies, while they differ in that NARI provides film and cassette reproduction and NAM provides loan of archival materials to creating agencies especially Government Departments and transliteration services, (7) both NARI and NAM have the same reference facilities such as lobby, exhibition room, reader- consultant room, photocopy room and library room, while the reference facilities which are available only in NAM are registration counter, service counter, microfilm room, audio room, video room, discussion room, and finding aids room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Yekti Mufidati
"Penelitian ini membahas tentang penyelenggaraan pameran arsip virtual sebagai upaya peningkatan penjangkauan kearsipan (archival outreach) di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai lembaga kearsipan yang relevan dengan fungsi ANRI dalam mengelola arsip arsip statis (arsip bernilai kesejarahan). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penyelenggaraan pameran arsip virtual oleh ANRI sebagai upaya peningkatan penjangkauan kearsipan oleh ANRI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada Februari 2021 sampai Mei 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan pameran arsip virtual di ANRI sebagai inovasi dalam pengelolaan arsip statis yang didukung dengan adanya kebijakan dalam pengaturan tahapan penyelenggaraan, pengelolaan sumber daya pameran, kolaborasi dan keberlanjutan pameran arsip virtual akan mendukung upaya peningkatan penjangkauan kearsipan. Penyelenggaraan pameran arsip virtual sesuai dengan visi dan misi ANRI dalam mengelola arsip statis sebagai memori kolektif dan jati diri bangsa dengan memanfaatkan platform media sosial website, instagram, youtube, twitter, dan facebook. Dengan pemanfataan media sosial dalam penyelenggaraan pameran arsip virtual oleh ANRI dapat menjangkau pengguna arsip yang lebih luas. Upaya ANRI dalam mewujudkan pameran arsip virtual yang dapat mendukung peningkatan penjangkauan kearsipan adalah adanya kebijakan dalam implementasi dan keberlanjutan pameran arsip virtual yang diselenggarakan.

This research discusses the holding of virtual archives exhibitions as an effort to increase archival outreach at the National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI) as an archival institution and relevant to ANRI's function in managing archives (historical value archives). The purpose of this study is to describe the holding of a virtual archives exhibition by ANRI as an effort to increase archival outreach by ANRI. This research uses a qualitative approach with a case study method, data collection is carried out by making observations, interviews, and document analysis. Data gathering of this study was conducted from February 2021 to May 2022. The results of this study show that the holding of a virtual archive exhibition at ANRI as an innovation in archives management supported by policies in regulating the stages of organizing, managing exhibition resources, collaboration and sustainability of virtual archive exhibitions will support efforts to increase archival outreach. The virtual archives exhibition is held in accordance with ANRI's vision and mission in managing archives as a collective memory and national identity by utilizing social media platforms websites, Instagram, YouTube, Twitter, and Facebook. With the use of social media in organizing a virtual archive exhibition by ANRI, it can reach a wider range of archives users. ANRI's efforts in realizing virtual archive exhibitions that can support the improvement of archival outreach are policies in the implementation and sustainability of virtual archives exhibitions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>