Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Permata Sari
"ABSTRAK
Alokasi sumber daya produksi dan penjadwalan proses produksi merupakan fase dalam manajemen produksi yang menggambarkan secara rinci tentang proses produksi yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Proses produksi yang kompleks serta masalah terkait pengiriman yang harus dilaksanakan tepat waktu membuat perusahaan farmasi kesulitan dalam menyusun rencana produksi yang sesuai dengan kapasitas produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu model matematika terkait proses alokasi sumber daya produksi di industri farmasi yang dapat memaksimalkan keuntungan dan dapat digunakan sebagai dasar acuan dalam kegiatan penjadwalan proses produksi. Model ini kemudian akan diterapkan untuk menentukan alokasi sumber daya produksi dan penjadwalan proses produksi di PT. X, sebuah perusahaan farmasi di Indonesia. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan produksi selama 1 bulan serta hasil wawancara yang dilakukan terhadap Planner PT.X. Model matematika terkait proses alokasi sumber daya produksi ini diformulasikan menggunakan Integer Linear Programming IP, dan kemudian, rencana penjadwalan proses produksi dikembangkan dengan menggunakan metode Gantt chart. Dari contoh numerik yang diberikan dapat disimpulkan bahwa model terkait proses alokasi sumber daya produksi menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses alokasi produksi dan penjadwalan proses produksi yang saat ini diterapkan oleh PT.X.

ABSTRACT
Production allocation and scheduling is the phase in production management that creates a detailed description of operations to be executed in a given period of time. The complexity of the production process and on time delivery issue makes pharmaceutical companies had difficulties to have scheduling plans which are well balanced with actual production capacity. The objective of the research is to propose a production allocation model that captures the key aspects of the pharmaceutical industry that maximizes the profit and can be used for scheduling activities. The model is implemented to determine product allocation and schedule at PT. X, a pharmaceutical company in Indonesia. The secondary data is collected from 1 month production report and via in depth interview with planner of PT.X. The model is formulated using Integer Linear Programming IP , and then, Gantt chart is used to develop the scheduling plan. The numerical example shows that the model solutions have higher profit than the current production allocation and scheduling practiced by the company."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dena Devi Ramadhani
"

Penelitian ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perencanaan produksi serta pengendalian material di perusahaan manufaktur farmasi. Metodenya melibatkan implementasi Advance Planning System (APS) dengan API Gateway untuk production planning dan material requirements planning. Data diambil dari perusahaan farmasi di Indonesia melalui observasi dan wawancara. Hasilnya mencakup rancangan sistem informasi, seperti Entity Relationship Diagram, tabel Relational Database, Use Case Diagram, Data Flow Diagram, dan Activity Diagram. Sistem yang dikembangkan mencapai 4 tahap transformasi digital dalam proses PPIC: digitalisasi, integrasi data, dan otomatisasi proses.


This research aims to increase the efficiency and effectiveness of production planning and material control in pharmaceutical manufacturing companies. The method involves implementing an Advance Planning System (APS) with API Gateway for production planning and material requirements planning. Data was taken from pharmaceutical companies in Indonesia through observation and interviews. The results include information system designs, such as Entity Relationship Diagrams, Relational Database tables, Use Case Diagrams, Data Flow Diagrams, and Activity Diagrams. The system developed achieves 4 stages of digital transformation in the PPIC process: digitalization, data integration, and process automation.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Nurhayati
"Bagian produksi merupakan inti dari pembuatan obat yang melakukan proses produksi dari bahan hingga menjadi produk jadi. Salah satu penunjang dalam berlangsungnya proses produksi adalah tersedianya gudang atau tempat penyimpanan. Tujuan penerapan prinsip 3R (Ringkas, Rapi, dan Resik) adalah untuk mengoptimalkan produktivitas di dalam gudang. Penerapan prinsip ringkas, rapi, dan resik dilakukan dengan cara dikaji dan diobservasi terlebih dahulu kemudian baru dibuat rencana tindak lanjut dan penerapannya. Gudang peralatan dan perlengkapan departemen produksi menjadi lebih terorganisir setelah penerapan prinsip ringkas, rapi, dan resik sehingga diharapkan produktivitas di dalam gudang menjadi lebih optimal.

The production part is the core of medicine manufacturing which carries out the production process from ingredients to finished products. One of the supports in the production process is the availability of a warehouse or storage place. The purpose of applying the 3S principle (Sort, Set in Order, and Shine) is to optimize productivity in the warehouse. The application of the principles of sort, set in order, and shine is carried out by studying and observing first and then making a follow-up plan and its implementation. The equipment and supplies warehouse of the production department becomes more organized after the application of the principles of sort, set in order, and shine, so that it is expected that productivity in the warehouse will be more optimal.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sadli, 1922-2008
Jakarta: Balai Lektur Mahasiswa,
338 SUD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Wulansari Neldy
"Apoteker memegang peranan penting di industri farmasi dan apotek. Calon apoteker harus memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia terdiri dari sepuluh standar kompetensi sebagai kemampuan yang diharapkan oleh apoteker saat lulus dan masuk ke tempat praktik kerja profesi. Sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker untuk dapat memamahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk dan Apotek Safa Bukit Duri periode bulan Februari – Mei tahun 2020. Selama PKPA, calon apoteker diharapkan dapat menambah ilmu, wawasan dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi.

Pharmacists play an important role in the pharmaceutical industries and pharmacy. Prospective pharmacists must meet competency standards as the requirement for entering the workforce and undergoing professional practice. Indonesian Pharmacist Competency Standards consist of ten competency standards that expected to be owned by pharmacists when graduating and entering professional work practices. As a preparation and to get the experience to be able to understand the role and competences of pharmacists, prospective pharmacists must undergo Pharmacist Professional Work Practices/ Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) at PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk and Apotek Safa Bukit Duri period February - May 2020. During PKPA, prospective pharmacists are expected to get knowledge, insight and experience to do pharmaceutical work at professional work practices."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadapdap, David Wilfrid
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tentang bagaimana faktor-faktor tenaga kerja serta daya saing negara yang terdapat di Yordania dapat berpengaruh kepada daya tarik negara tersebut di dalam industry tekstil, apabila dibandingkan dengan daya tarik yang dimiliki Indonesia di dalam industry yang sama. Selanjutnya, penelitian ini akan meringkas perbedaan kondisi buruh yang bekerja di Indonesia dan Yordania dan menentukan bagaimana Indonesia dapat mengembangkan industri tekstil dalam negeri serta daya saingnya terhadap negara-negara lain dalam industry yang sama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data bersumber dari materi yang dipublikasikan, dari Better Work, dari BAPPENAS, serta dari interview mendalam dengan auditor bersertifikasi di bidang social compliance, beberapa manajer perusahaan, dan beberapa pekerja guna mendapatkan informasi lebih dalam tentang industri tekstil di Indonesia dan di Yordania. Dalam studi ini, ada beberapa faktor tenaga kerja yang dapat meningkatkan kinerja dari Indonesia dalam industry tekstil, misalnya kondisi bekerja yang mana berhubungan dengan waktu kerja karyawan, kompensasi dan keuntungan, keselamatan kerja dan kesehatan, serta diskriminasi dalam bekerja.

The purpose of this study is to critically compare labor factors and country competitiveness of Jordan and Indonesia that affecting its country attractiveness in the textile industry. This study will also discuss how Indonesia could improve its textile industry and become more productive than others.
This research is a quantitative descriptive research. The data were collected from the published materials, Better Work data, BAPPENAS data, and in depth ? interview with the certified social compliance auditors, factory managers, and some workers to earn more information on textile industry both in Indonesia and Jordan. The result of this study indicated that there are several labor factors that could boost up the Indonesian?s performance in Textile industry, such as working conditions which related to working time, occupational safety and health,compensation and benefits, and also discrimination.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Fikri
"Lingkungan bisnis berubah sangat cepat, dinamis dan tidak bisa diprediksi. Hal ini merubah bagaimana organisasi menjalankan bisnisnya. Sudah banyak perusahaan digital start-up mulai mendisrupsi bisnis yang konvensional. Untuk tetap bertahan di bisnis, organisasi konvensional harus mencari cara yang inovatif untuk tetap melayani pelanggan. Tidak semua organisasi bisa melakukan hal ini karena tidak mempunyai proses dalam organisasi serta orang yang tepat untuk mengelolanya. Karena perubahan lingkungan bisnis eksternal membutuhkan karyawan untuk tetap meningkatkan keahlian mereka karena sebagian pekerjaan konvensional akan tergantikan dengan kehadiran teknologi. Sehingga organisasi dan karyawan didorong untuk melakukan inovasi secara konsisten untuk bertahan di dunia bisnis. Bagaimanapun juga, tidak semua organisasi bisa melakukan proses inovasi secara terus menerus karena beberapa faktor seperti kelincahan belajar. Kelincahan belajar diprediksi bisa meningkatkan proses inovasi yang ditunjang dengan kepemimpinan yang baik dalam organisasi tersebut. Adapun Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui karakter dari kelincahan belajar yang bisa mempengaruhi pemimpin perusahaan untuk melakukan inovasi secara sistematis dan terus menerus yang akan meningkatkan kinerja inovasi dalam organisasi baik untuk saat ini maupun pada perubahan lingkungan di masa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah diformulasikan menggunakan indikator-indikator yang sudah dikembangkan dalam penelitian sebelumnya, sehingga responden bisa menunjukan karakter pemimpin sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini juga menggunakan metode survey dimana data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dikirimkan kepada dua ratus level pemimpin dalam perusahaan dan top management yang bisa mewakilkan perusahaan dan dipercaya bahwa pemimpin inilah yang bertanggung jawab terhadap implementasi proses inovasi dalam organisasi dan industri yang diteliti adalah industri farmasi yang berkedudukan di Indonesia sebagai unit observasi. Structural equation modelling (SEM) path analysis dipakai untuk menguji hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini diharapkan bisa berkontribusi terhadap pengertian yang lebih baik mengenai peran kelincahan belajar dalam proses inovasi dengan menguji faktor-faktor dalam kelincahan belajar seperti kelincahan orang, kelincahan perubahan, kelincahan hasil, kelincahan mental, dan self-awareness terhadap proses inovasi yang bisa meningkatkan kinerja inovasi organisasi. Dampak umum dari kelincahan belajar terhadap proses inovasi dan kinerja inovasi dinilai positif. The overall impact of learning agility to innovation process and organization performance seems to be moderately positive. Penelitian ini memberikan indikasi terhadap dampak dari kelincahan belajar terhadap proses inovasi dan dampak proses inovasi terhadap kinerja inovasi di industri farmasi selama ketidakpastian lingkungan (dinamis dan kompleks).

Business environment is changed very quickly, dynamics and unpredictable. It changes how organizations operate. Many digital start-up companies begin to disrupt conventional businesses. To stay in business, conventional organizations must find innovative ways to serve customers. But not all organizations are able to do so since they do not have process in place and right people to do it. The external business changes also require employees to upgrade their skills since some of conventional skills are replaced by technology. Hence organizations and employees are encouraging to make innovation consistently to survive in business. However, not all organizations can perform innovation process continuously due to several factors such as learning agility. Learning Agility is predicted to improve innovation process with good organization leadership. The objectives of this article are to identify characters of learning agility that influence leaders to innovate systematically and continuously that will improve innovation performance in organizations during current and future environment changes. This study used questions formulated using indicators that have been developed in previous study, which enable respondents to display leader characters toward the object of interest. This study was conducted using the survey method. Data were collected using questionnaires sent to two hundred managers and top-level management that represent organization and believe these leaders can make the innovation process implemented consistently within organization as unit of analysis and of pharmaceutical companies that are based in Indonesia as unit of observation. The structural equation modelling (SEM) path analysis were adopted to assess all hypotheses developed in this study. This study seeks to contribute to a better understanding the role of learning agility in innovation process by examining factors of learning agility such as people agility, change agility, result agility, mental agility and self-awareness to innovation process that can make improve or increase innovation performance of the organizations. The overall impact of learning agility to innovation process and organization performance seems to be moderately positive. The research presented gives an indication of the impact of learning agility on innovation process and the impact of innovation process on innovation performance in pharmaceutical industry during environment uncertainties (dynamics, complexities)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyyah Mutsnaini
"Xilitol merupakan senyawa poliol alami yang banyak ditemukan pada buah dan sayuran. Sebagai pemanis atau pengganti gula, xilitol diperbolehkan penggunaanya dalam bidang farmasi, produk kesehatan oral, dan makanan. Produksi xilitol dapat dilakukan melalui pendekatan bioteknologi; proses fermentasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh hidrolisat tandan kosong kelapa sawit dengan konsentrasi xilosa yang tinggi, serta memperoleh kondisi optimum fermentasinya menjadi xilitol menggunakan Debaryomyces hansenii. Optimasi hidrolisis tandan kosong kelapa sawit dilakukan menggunakan katalis asam oksalat, sedangkan optimasi kondisi fermentasi produksi xilitol meliputi: konsentrasi substrat, aerasi, dan penambahan ion logam.
Kondisi optimum hidrolisis dengan konsentrasi xilosa tertinggi didapatkan pada kondisi hidrolisis menggunakan 6,0 % asam oksalat dengan suhu 121°C dan tekanan 1 atm, selama 60 menit. Sedangkan dalam optimasi kondisi fermentasi, didapatkan bahwa kondisi aerasi optimum diperoleh pada keadaan semi anaerob (volume 100,0 mL dalam erlenmeyer 250,0 mL), yang menghasilkan xilitol sebesar 41,74 g/L dari konsentrasi substrat sebesar 10,0 %.
Selanjutnya, dengan penambahan ion logam menyebabkan terjadi penurunan produksi xilitol. Secara berturut-turut, dihasilkan yield value sebesar 4,90 % dalam penambahan ZnSO4.7H2O, 7,58 % dalam penambahan FeSO4.7H2O, 5,59 % dalam penambahan CaCl2.2H2O, dan 6,12 % dalam penambahan CuSO4.5H2O.

Xylitol is a polyol compound which is naturally found in many fruits and vegetables. As a sweetener or sugar substitute, xylitol is allowed for its use in pharmaceutical, oral health care product, and foods. Production of xylitol can be done through biotechnological approache; the fermentation process.
The purposes of this research is to obtain hydrolyzates of oil palm empty fruit bunch with high xylose concentration, and to obtain optimum fermentation condition into xylitol using Debaryomyces hansenii. Hydrolysis optimization of oil palm empty fruit bunch was done by using oxalic acid catalyst, while the optimization of fermentation condition for xylitol production included: substrate concentration, aeration, and metal ion addition.
The optimum condition of hydrolysis with highest xylose concentration was obtained in hydrolysis condition that used 6.0 % oxalic acid with temperature of 121°C and pressure of 1 atm, for 60 minutes. While for the optimization of fermentation conditions, it was found that the optimum aeration condition was obtained in a state of semi-anaerobic condition (100.0 mL of medium volume in erlenmeyer of 250.0 mL), the xylitol yield was 41.74 g/L from 10.0 % substrat concentration.
Furthermore, with the addition of metal ions inducing a reduction of xylitol production. Succesively, the result of its yield value are 4.90 % in addition of ZnSO4.7H2O, 7.58 % in addition of FeSO4.7H2O, 5.59 % in addition of CaCl2.2H2O, and 6.12 % in addition of CuSO4.5H2O.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyid Ridha
"ABSTRAK
Tesis ini menjelaskan tentang perkembangan industri tekstil di PT Sri Rejeki Isman Tbk; Sritex dan dampaknya terhadap kehidupan sosial dan ekonomi di Sukoharjo 1979-1994. Penelitian sosial historis ini berfokus pada pengembangan industri dan yang mempengaruhi masyarakat Sukoharjo. Industri Tekstil adalah jenis industri yang merekrut tenaga kerja besar dan itulah alasan terbesar mengapa Sritex mempengaruhi aspek kehidupan orang-orang. Pada awalnya, Sritex menghadapi kendala dalam mencapai kesuksesan mereka. Tetapi pada akhirnya, Sritex menjadi salah satu pabrik integrasi terbesar di Asia Tenggara. Dalam tesis ini, peneliti menggunakan metode historis dengan mengumpulkan beberapa sumber literatur dan berita kontemporer. Peneliti mencoba menyelesaikan penelitian terakhir P.T Sritex secara kronologis, dari awal hingga efeknya.

ABSTRACT
This thesis describes the development of the textile industry at PT Sri Rejeki Isman Tbk; Sritex and its impact on social and economic life in Sukoharjo 1979-1994. This historical social research focuses on industrial development and which affects the people of Sukoharjo. The Textile Industry is the type of industry that recruits a large workforce and that is the biggest reason why Sritex affects aspects of people's lives. In the beginning, Sritex faced obstacles in achieving their success. But in the end, Sritex became one of the largest integration factories in Southeast Asia. In this thesis, the researcher uses the historical method by gathering several sources of contemporary literature and news. Researchers tried to complete the last research P. Sritex chronologically, from the beginning to the effect."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri Nursafera
"Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan salah satu jenis limbah lignoselulosa primer dari industri kelapa sawit. TKKS merupakan bahan baku yang menjanjikan untuk dikonversi menjadi produk bernilai tambah seperti bioetanol. Namun, pemanfaatan TKKS untuk menghasilkan bioetanol masih menjadi tantangan dalam skala industri. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan analisis risiko tekno-ekonomi akan pabrik bioetanol dengan bahan baku TKKS. Proses produksi bioetanol terdiri dari tiga tahap: pretreatment, sakarifikasi dan fermentasi serentak (SSF), dan pemurnian. Model simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Aspen Plus, dan evaluasi kelayakan ekonomi menggunakan metode real option yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Office Excel. Data untuk membuat simulasi proses produksi semi-kontinyu skala industri diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian ini menghasilkan bioetanol dengan yield sebesar 399 L/ton untuk kapasitas produksi sebesar 6.000 kL/tahun dengan biaya produksi sebesar 0,59 USD/L. Analisis profitabilitas menghasilkan nilai NPV, IRR, PBP, dan PI berturut-turut sebesar 3.097.581 USD, 16%, 6,16 tahun, dan 3,44. Analisis risiko dengan metode real option dengan nilai volatility (σ) sebesar 9% menghasilkan keputusan yang dapat diambil yaitu: (1) Proyek berjalan pada awal tahun; (2) Pada akhir tahun ke-1 bisa mulai dilakukan ekspansi; (3) Pabrik berhenti beroperasi pada tahun ke-20 dengan memperoleh salvage value sebesar 619.516 USD.

Oil palm empty fruit bunch (EFB) is a type of primary lignocellulosic residue from the palm oil industry. They are promising feedstocks for bioconversion into value-added products such as bioethanol. However, using empty fruit to produce bioethanol remains a challenge on an industrial scale. As a result, this study conducted a techno-economic and risk analysis of an EFB bioethanol plant. The bioethanol production process consists of three stages: pretreatment, simultaneous saccharification and fermentation (SSF), and purification. The simulation model carried out using Aspen Plus, and the economic feasibility assessed using the real option method, which carried out using Microsoft Office Excel. The data from the previous experiment was used to create a simulation of an industrial-scale semi-continuous production process. With a yield of 399 L/ton and a production capacity of 6,000 kL/year, this study produced bioethanol at a cost of 0.59 USD/L. NPV, IRR, PBP, and PI values from the profitability analysis were 3,097,581 USD, 16%, 6.16 years, and 3.44, respectively. The following decisions can be made as a result of risk analysis using the real option method with a volatility value of 42 percent: (1) The project is open at the start of the year; (2) Expansion can start at the end of the first year; and (3) The plant will be abandoned at the end of the 20th year by obtaining a salvage value of 619,516 USD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>