Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30972 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafi Mentari
"Dalam tesis ini, fokus penelitian perancangan ditujukan untuk melihat arsitektur tidak hanya pada framework yang telah ada, dimana program perancangan dipahami secara fungsional dengan kondisi fisik boundary drawing terkait order fungsi. Akan tetapi, menempatkan posisi dari sudut pandang yang lain, yaitu mengarah kepada program arsitektur dengan basis teritori. Tesis ini menunjukkan bagaimana program dengan teritori sebagai basis perancangan bekerja dengan melihat dan memahami kondisi berkehidupan yang akan terbentuk didalamnya. Teritori disini terhubung dengan konteks sosial-ekonomi yang merupakan kegiatan interaksi terkait satu sama lain mengenai produksi, konsumsi, distribusi, investasi, dan perdagangan. Implementasi terkait order dimaksudkan untuk mempengaruhi cara bekerja dan cara berpikir yang mendorong pengembangan program terkait sosial-ekonomi dengan metode pendekatan keterhubungan networking. Hal ini merupakan hubungan antara sistem yang ada pada konteks yang lahir dari praktik keseharian dan pengalaman berkehidupan didalamnya. Penelitian perancangan dilakukan dengan survey lapangan dan observasi langsung terhadap studi konteks serta penelusuran studi literatur yang terkait untuk pembelajaran dan temuan lebih lanjut yang berfokus terhadap teritori.Territorial ordering program bertujuan untuk merajut program perancangan arsitektur dengan kontribusi networking dan melihat teritori sebagai salah satu basis pembentuk program dalam arsitektur. Merupakan penelitian yang berfokus pada bagaimana setiap bagian teritori diolah dan ditandai untuk mendefinisikan program yang diintervensi dalam perancangan.

In this thesis, the focus of design research is aiming to see the architectural design process not only from the existing framework, where the design program is understood functionally based on the boundary drawing related to order of function. Instead, this design research is aiming to offer another point of view about territory, which leads to an architectural program based on territorial ordering. This thesis attempts to find out how the marking of territory works by seeing and understanding the living conditions that is formed in the context. Here, territory is linked to the socio economic context which is the interaction activity about production, consumption, distribution, investment, and trade. Implementation related to order is intended to influence the way of working and way of thinking that encourages the development of socio economic related programs with networking approach. Networking is the relationship between systems that exist in the context emerged from everyday practice and lived experience which is identified by the data information from field surveys and direct observation of context along with literature study for learning further territory focused findings. Territorial ordering program aimed at developing the architectural design program with the contribution of networking approach in order to finally use the territory as a design basis. This suggests a design approach focusing on how to create a program based on territory and how to mark territory in architectural way."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimantya Septian Dwi Cahyo
"Tesis perancangan dalam hal ini membahas tentang penelusuran ruang dengan kondisi tanpa gravitasi melalui pembongkaran yang dilakukan pada ruang virtual untuk megetahui sejauh mana karakteristik ruang tersebut dapat hadir dalam ruang cartesian (tiga dimensi). Ruang yang dihadirkan adalah ruang persepsi dengan menghilangkan unsur gravitasi sehingga subyek yang berada dalam ruang tersebut mengalami disorientasi terhadap elemen arsitektural yang berupa atap, dinding dan lantai, sehingga elemen arsitektur tersebut menjadi samar secara esensi. Pemrograman perancangan didasarkan pada konfigurasi ruang tanpa gravitasi secara nyata melalui penelusuran terhadap modul ruang pesawat antariksa (ISS) yang didukung dengan beberapa teori ruang anti gravitasi. Melalui penelusuran ini diharapkan dapat dijadikan suatu metode dalam perancangan sehingga representasi ruang yang terjadi dapat dikembangkan sebagai konsep perancangan ruang arsitektural.

This thesis discusses about investigating space with zero gravity condition by tracing visual in virtual space to determine the extent of spatial characteristics that may be present in cartesian space. Space that presented is about perception by eliminating the gravity so that the subjects has disorientation to it's architectural elements (ceiling, wall and floor) and the architectural elements become vague in its essence. Programming design based on spaceship (International Space Station) and supported by anti gravity space theory. This assesement is expected to be a method in architectural design so that the representation of the space can be develop as an architectural design concept."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiditya Daisy Charisma Aulia
"Tesis desain ini menggunakan pendekatan kolase untuk mencapai arsitektur berbasis representasi. Ide dari tesis ini berangkat dari melihat bagaimana sebuah gambar kolase hadir sebagai suatu kesatuan representasi yang utuh dengan menggabungkan bagian-bagian kecil untuk membentuk narasi dan menghilangkan makna asli dari setiap bagian sebelum dilakukan penggabungan gambar. Untuk melihat bagaimana kolase dapat membentuk narasi, dilakukan proses analisis pembongkaran kolase untuk melihat detail yang ada didalamnya, proses ini kemudian digunakan sebagai metode untuk membongkar narasi yang terdapat dibalik sebuah representasi. Dari hasil analisis tersebut ditemukan bahwa terdapat empat tahap utama dalam melakukan teknik kolase yaitu, menentukan part, menentukan skala dari masing-masing bagian, melakukan proses layering, dan menentukan fokus pada image akhir. Temuan metode ini digunakan untuk membaca fasad bangunan untuk melihat narasi dari bagian bangunan tersebut, dan kemudian mekanisme ini dijadikan metode perancangan untuk dapat membentuk sebuah representasi narasi arsitektur.

This thesis design uses collage methods as an approach to achieve representation-based architecture. The idea of this thesis comes from seeing how a collage image presents itself as a whole representation by combining small parts to form a narrative and removing the original meaning of each part before it is combined to each other. To see how a collage can form a narrative, a process of analyzing the collage's dismantle is to be carried out to see the details that exist in it. This process is then used as a method to break down the narrative that exists behind a representation. From the results of the analysis, it was found that there are four main stages in performing the collage technique: determining parts, determining the scale of each part, performing the layering process, and determining the focus of the final image. The findings of this method are used to read the building facade to see the narrative of the building, and then this mechanism is used as a design method to be able to form a representation of the architectural narration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Van Nostrand Reinhold, 1994
720.1 ORD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Van Nostrand Reinhold, 1994
720.1 ORD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Griselda Grananda Putri
"ABSTRAK
Dalam perancangan yang berdasarkan alam, ada berbagai metode yang digunakan oleh para arsitek dan perancang yang berasal dari isu alam yang berbeda. Dalam skripsi ini, penulis mendeskripsikan beberapa metode pada tahun 1852-2013 yang digunakan arsitek mulai dari isu alam yang mendorong, pandangan akan alam dan arsitektur, metode yang digunakan dan beberapa contoh hasil perancangannya. Arsitek yang metodenya dideskripsikan dalam skripsi ini yaitu Antoni Gaudí, Frank Lloyd Wright, Hassan Fathy, Buckminster Fuller, Victor Olgyay, Ian L. McHarg, Sim Van der Ryn, Christopher Day, Eugene Tsui, Farr Associates dan Ken Yeang. Metode dideskripsikan dan dibandingkan. Terdapat korelasi antara isu, pandangan dan metode. Selain itu, pandangan arsitek mempengaruhi bagaimana arsitek merespon isu dengan metodenya.

ABSTRACT
Within nature based designs, there are several methods which architects and designers use, that come from different nature based issues. In this thesis, the writer describes some of those methods from year 1852 to 2013 used by a number of architects, starting from the issues that trigger them, their view of nature and architecture, the methods that are used and some design examples. The architects and designer whose methods are described in this thesis are Antoni Gaudí, Frank Lloyd Wright, Hassan Fathy, Buckminster Fuller, Victor Olgyay, Ian L. McHarg, Sim Van der Ryn, Christopher Day, Eugene Tsui, Farr Associates dan Ken Yeang. The methods are described and compared. There are correlations between issues, views and methods used. Architects? views also influence how they respond to issues with their methods."
2016
S63485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilona Tigita Atsarina
"ABSTRAK
PT GO-JEK Indonesia merupakan perusahaan start-up berbasis aplikasi digital dengan layanan jasa antar atau transportasi melalui ojek. Salah satu fitur layanan yang dimilikinya adalah layanan Go-Food atau jasa pemesanan dan pengantaran makanan. Dalam perkembangannya, layanan Go-Food mengalami berbagai masalah akibat tidak adanya interaksi tiga arah antara customer atau pemesan makanan, driver atau supir ojek pengantar pesanan, dan merchant atau pemilik tempat makan yang dipesan. Oleh karena itu, PT GO-JEK Indonesia ingin mengembangkan suatu layanan yang dirasa dapat mengatasi masalah tersebut, yaitu Go-Resto sebagai layanan yang dibuat untuk memudahkan para merchant dalam menangani pesanan dari layanan Go-Food. Aplikasi Go-Resto harus dapat terintegrasi dengan aplikasi Go-Food dan aplikasi driver. Mempertimbangkan kompleksitas yang ditimbulkan dalam rancangan ini, maka pendekatan Service Systems Engineering lebih tepat untuk mengembangkan arsitektur sistem layanan tersebut. Secara umum, penggunaan SSE dapat memberikan gambaran lebih lengkap terhadap komponen-komponen yang dibutuhkan dalam perancangan arsitektur sistem, yaitu daftar user and system requirements, dokumen concept of operations, diagram use case, tampilan interface, dan functional modelling.

ABSTRACT
GO JEK Indonesia is a digital start up from Indonesia that partners with a group of experienced and trustworthy ojek drivers to deliver a one stop shop convenience. One of their main service is Go Food, which is an online food ordering and delivery system. In their development, Go Food has encountered few problems due to lack of interactions with the restaurant or the merchant itself. Hence, PT. GO JEK Indonesia is planning to make a new application build for merchants to be able to handle their orders from Go Food. This new application, called Go Resto, has to be integrated with Go Food and also driver rsquo s application. Furthermore, this study purposes to design the system architectural of Go Resto by using Service Systems Engineering approach considering to the complexity of this system design. In general, SSE approach could give a better understanding toward components needed in the elaboration of this study, which are list of user and system requirements, concept of operations document, use case diagram, application interface, and functional modeling. "
2016
S66259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifian Kharisma Syahziar
"Tesis ini mengeksplorasi metode perancangan arsitektur berbasis operasi mengupas dengan mengiris yang menghasilkan rekonstruksi konten dan pembungkus melalui representasi penampang (figural sections). Kajian ini diawali dengan argumen bahwa gagasan arsitektur sebagai pembuatan selubung longgar dari konten yang sudah tersaji perlu dibenahi. Karena sejatinya, konten justru mengkualifikasi dan mendiskualifikasi arsitektur. Penulis menyarankan bahwa desain memerlukan pembacaan yang cermat dan merespon dengan ketepatan (fit program) antara konten, konsep dan konteks dengan pemahaman arsitektur sebagai pembungkus (wrapping). Wrapping sebagai konsep juga dapat dipahami sebagai menciptakan ketidakhadiran yang singkat. Hal inilah yang kemudian menghendaki aksi seterusnya, yakni pengupasan (unwrapping). Eksplorasi pengupasan yang pertama dilakukan dengan mengungkap interaksi konten, konteks, dan konsep melalui stimulus studi preseden arsitektur yang membungkus. Sebagai metode analisis, mengupas dilakukan dengan menampilkan rangkaian penampang sebagai cara untuk menekankan makna hubungan ketiadaan ruang dan kemunculan konten. Dengan ini, pengamat didorong untuk penelusuran lebih jauh mengenai potensi konten yang tidak diharapkan oleh program awal pembungkusnya, atau yang disebut dengan set of misfit. Kemunculan misfit ini menghasilkan gagasan menciptakan fragmen penampang yang mengarah pada metode mengiris. Kemudian studi dilanjutkan dengan eksplorasi mengiris melalui tiga pertimbangan prosedur: memotong bagian terluar, menemukan rongga, dan penekanan terhadap permukaan. Prosedur ini diperagakan melalui eksplorasi praktek mengiris sehari-hari dengan buah dan sayuran sebagai subjek iterasi. Berbagai mekanisme irisan ini menghasilkan skenario rekonstruksi dari simulasi ragam konten dan pembungkus. Pemahaman tentang operasi mengupas dengan mengiris menawarkan konten arsitektur lebih dari sekadar wacana program siap saji menjadi wacana desain yang generatif atas nama kesesuaian spasial, bentuk dan konteks.

This thesis explores an architectural design method based on unwrapping through slicing operations, resulting in content and wrapping reconstruction through free figural section representation. This study begins with the argument that the notion of architecture in making envelopes from ready-made content should be redefined. It is because the content naturally qualifies and disqualifies architecture. The author suggests that design requires close reading in establishing coherence or fit program between content, concepts, and context with an understanding of architecture as wrapping. Wrapping as a concept can also be understood as creating a brief absence. This is what then requires the action of unwrapping as an integral part of the wrapper and is important in the design process. The first exploration of unwrapping is carried out by uncovering the interaction of content, context, and concept through the wrapping stimulus of architectural precedent studies. As an analytical method, unwrapping is done by displaying a series of sections as a way to emphasize the meaning of the relationship between the absence of space and emerging content. Further then, the observer is encouraged to explore the potential content that was not expected by the initial wrapping program, or what is called a set of misfits. The appearance of this misfit lead to the idea of making fragments which conducted the slicing method. Then the study continued with exploratory slicing through three considered procedures: cutting the outer surface, finding the cavity, and pressing the surface. This procedure is demonstrated through an exploration of everyday slicing practices with fruits and vegetables as the subject of iteration. These multiple-slice mechanisms generate reconstructions scenarios from simulated content and wrapper variants. Understanding the operation of unwrapping by slicing offers architectural content that goes beyond just a ready-made program discourse into a generative design discourse corresponding to space, form, and context."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimatussaadiyah Anar
"Skripsi ini membahas perancangan parametrik dalam arsitektur sebagai salah satu bentuk penggunaan logika dalam proses perancangan. Mulai dari definisi parameter dalam perancangan, faktor pembentuk, proses pembentukan hingga metode modifikasinya. Pembahasan dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang perancangan menggunakan parameter sebagai alat pembentuk rancangan. Menggunakan metode studi literatur yang bersumber dari buku, majalah, jurnal, tesis dan media elektronik untuk mendalami teori tentang parameter dan menganalisis studi kasus untuk melihat praktik nyata perancangan parametrik. Studi memperlihatkan adanya kelebihan penggunaan parameter dalam perancangan dibandingkan dengan perancangan konvensional.

Focus on this study is about parametric design in architecture as a form of using logic in design process. Begin with the definition of parameter in design, forming factors, forming process and modification methods. The aims of this study is to know more about design that using parameter as a tools to create form. Doing literatures study method using books, magazines, journals, thesis and digital media as a source of references to understand the theories about paramater and case study to see a real work of parametric design. Study shows some advantages of using parameters in design instead of none."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42713
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Djaya Atmadja
"Skripsi ini membahas peran sketsa dalam tahapan merancang arsitektur terkait dengan penyajian pesan yang ingin disampaikan. Sketsa yang dibuat langsung menggunakan tangan dengan kualitas cepat dan bebas, merupakan salah satu representasi dan komunikasi ide arsitektur dalam proses perancangan. Sketsa merupakan proses berpikir visual terkait eksternalisasi mental image arsitek dalam penggagasan ide-ide arstekturnya. Ide arsitektur ini dieksternalisasi dalam perwujudan elemen visual yang ada pada sketsa. Hal ini berkaitan dengan potensi dan peranan sketsa yang mungkin digunakan dalam berbagai tahapan merancang.

This study discusses about the role of sketches in architectural design process associated with the presentation of the idea. Sketches, drawing that are made directly by hand with fast and free qualities, is one of the representation and communication of architecture ideas in design process. Sketches are visual thinking process related to externalization of architect's mental image in initiating his her architectural ideas. The architectural idea is externalized in the embodiment of visual elements that exist in the sketch. It relates to the potential and role of sketches that may be used in various stages of architectural design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>