Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108463 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gigih Agus Susiyanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mobilitas non permanen tenaga kerja di wilayah metropolitan di Indonesia, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pekerja menjadi Movers Komuter atau Migran Sirkuler atau menjadi Stayers .Dan bagaimana faktor itu mempengaruhi pilihan menjadi Movers atau Stayers. . Penelitian ini ingin mengetahui hubungan atau asosiasi antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, lapangan pekerjaan utama, jarak tempat tinggal ke tempat kerja, klasifikasi daerah tempat tinggal pekerja, dan Share sektor industri terhadap PDRB terhadap keputusan mobilitas non permanen tenaga kerja di Kawasan Metropolitan Indonesia. Sebagai pelengkap penelitian yang umumnya mengamati mobilitas permanen / migrasi. Selain itu diharapkan dapat melihat dan menganalisa pola dan karakteristik serta peluang mobilitas non permanen tenaga kerja.Penelitian ini menggunakan data dari Survei Angkatan Kerja Nasional, 2017. Ringkasan analisis deskriptif menunjukkan bahwa Pekerja di daerah metropolitan di Indonesia masih didominasi oleh mereka yang cenderung memilih untuk tinggal dan bekerja di kabupaten / kota yang sama Stayers . Pola dan karakteristik pekerja komuter dan migran sirkuler beberapa daerah metropolitan di Indonesia sebagian besar menunjukkan pola umum yang sama, namun faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan Mover masing-masing kawasan berbeda. Tes Hipotesis yang disajikan dengan menerapkan model regresi logistik multinomial. Penelitian ini juga menyimpulkan Semua variabel independen yang digunakan dalam model umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, lapangan pekerjaan utama, jenis pekerjaan, klasifikasi daerah tempat tinggal, jarak tempat tinggal ke tempat kerja, dan Share industri terhadap PDRB secara statistik signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen dalam mempengaruhi variabel dependen status mobilitas non permanen tenaga kerja . Dapat disimpulkan bahwa semua variabel dapat digunakan atau dimasukkan ke dalam model. Atau dengan kata lain, kita dapat menggunakan semua variabel ini sebagai variabel independen dalam model. Kata kunci: Mobilitas Non Permanen, Komutasi, Ulang-Alik, Komuter, Migran Sirkuler, Movers, Stayers

ABSTRACT
This study aims to know the pattern of non permanent mobility of workers in the metropolitan area in Indonesia , factors affect the decision of workers become Movers Commuter or Circular or become Stayers And how does that factor influence the choice of being Movers or Stayers.This study wanted to know the relationship or association between age, sex, education level, marital status, employment status, occupation type, main employment, workplace distance, classification of worker 39 s residence area, economic growth, and industrial sector Share of decision non permanent mobility of workers. As a complement to research that generally observes permanent mobility migration. In addition it is expected to see and analyze the patterns and characteristics and opportunities of non permanent mobility of workers in the Metropolitan Area in Indonesia.This study used data from National Labour Force Survey, 2017. Descriptive analysis summaries showed that Workers in metropolitan areas in Indonesia are still dominated by those who tend to choose to live and work in the same Regency Municipality. The pattern and characteristics of workers Stayers and Movers of several metropolitan areas in Indonesia do not show anything different, but the factors that affect mover tendency by each region are different .Hypothesis tests presented by applying multinomial logit regression model. This study also concluded All independent variables used in the model age, sex, education level, marital status, employment status, main employment, occupation, residential classification, workplace distance, and industry Share to GRDP is statistically significant at a 95 percent confidence level in influencing the dependent variable non permanent employee mobility status . It can be concluded that all variables can be used or incorporated into the model. Or in other words, we can use all these variables as independent variables in the model. Keywords Non Permanent Mobility, Commuting, Roundtrip, Commuter, Circular Migrant, Movers, Stayers"
2018
T51140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqika Alamsyah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pola mobilitas non-permanen tenaga kerja di kawasan metropolitan antara sebelum dan selama pandemi Covid-19. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh faktor individu dan faktor daerah asal dan tujuan pekerja terhadap keputusan pilihan pola mobilitas non-permanen selama pandemi. Adapun data yang digunakan adalah Sakernas 2019, 2020, dan 2021. Metode penelitian menggunakan regresi multinomial logistik. Hasil penelitian menunjukan terjadi penurunan pola mobilitas non permanen di kawasan metropolitan Indonesia selama pandemi melanda. Faktor yang mempengaruhi pola mobilitas komuter selama pandemi adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, sektor lapangan pekerjaan, klasifikasi daerah tempat tinggal, serta pertumbuhan PDRB. Sementara, faktor yang mempengaruhi pola mobilitas sirkuler selama pandemi melanda adalah usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, bekerja di sektor manufaktur, klasifikasi daerah tempat tinggal, serta pertumbuhan PDRB.

This research aims to analyze the changes in the patterns of non-permanent labor mobility in metropolitan areas before and during the Covid-19 pandemic. The study also examines the influence of individual factors and factors related to the workers' origin and destination areas on the decision to choose non-permanent mobility patterns during the pandemic. The study utilizes data from Sakernas (National Labor Force Survey) for the years 2019, 2020, and 2021. The research methodology employed in this study is multinomial logistic regression. The findings of this research reveal a notable decline in non-permanent mobility patterns in Indonesian metropolitan areas during the pandemic. Factors that influence commuter mobility patterns during the pandemic include age, gender, education level, employment status, employment sector, residential area classification, and regional gross domestic product growth. Meanwhile, factors that affect circular mobility patterns during the pandemic include age, gender, marital status, education level, employment status, working in the manufacturing sector, residential area classification, and regional GDP growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazmi Achmad Gaffar
"Mobilitas adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari Kegiatan Ekonomi dan Tenaga Kerja, itu akan terjadi secara alami. Skeldon dalam teorinya mengatakan bahwa mobilitas tenaga kerja memiliki variasi pola tergantung pada sosial-ekonomi masyarakat. Artikel ini akan mengkaji dampak karakteristik demografi dan lokasi perumahan di empat belas wilayah metropolitan di Indonesia. Dengan metode multinomial logit regression, penulis menemukan bahwa secara umum, faktor-faktor yang diteliti memiliki dampak yang sama terhadap pola mobilitas di setiap wilayah metropolitan di Indonesia walaupun dalam beberapa kasus terdapat perbedaan hasil korelasi antara variabel tertentu terhadap pola mobilitas.

Mobility is something that cannot be separated from Economic Activity and Labor, it will occur naturally. Skeldon in his theory said that labor mobility varies in patterns depending on the socio-economic community. This article will examine the impact of demographic characteristics and location of housing in fourteen metropolitan areas in Indonesia. With the multinomial logit regression method, the authors found that in general, the factors studied had the same impact on mobility patterns in each metropolitan area in Indonesia, although in some cases there were differences in the correlation results between certain variables with mobility patterns."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Indah Mulyani
"Lahan yang mahal di pusat kota membuat pekerja bergeser ke luar dan mengakibatkan munculnya mobilitas pekerja. Salah satu dampak yang dihasilkan adalah konsumsi energi meningkat yang berdampak pada lingkungan buruk dan krisis energi di kasus yang lebih parah. Dengan demikian, penting untuk memahami hubungan dari mobilitas pekerja dan konsumsi energi. Penelitian ini mengevaluasi dampak dari mobilitas pekerja yang terbagi menjadi pekerja komuter dan sirkuler terhadap konsumsi energi total, listrik, dan BBM. Digunakan extended Stochastic Impacts oleh model Population, Affluence, and Technology (STIRPAT).
Hasil utama didapatkan menggunakan metode IV dengan data panel dari 33 provinsi dari tahun 2013 sampai 2018. Diperoleh hasil berupa: (1) pekerja komuter tidak signifikan berdampak terhadap konsumsi energi total dan BBM, tapi berdampak signifikan terhadap listrik; (2) pekerja sirkuler memiliki dampak yang signifikan terhadap peningkatan konsumsi energi total, BBM, dan listrik.
Faktor lain yang terpengaruh dari mobilitas pekerja adalah tingkat kesehatan yang menurun dan perbedaan pada kehidupan sosial pekerja. Meskipun demikian, terdapat manfaat yang dihasilkan di sektor ekonomi individu, keluarga, dan regional. Guna menentukan apakah mobilitas pekerja di Indonesia perlu didorong atau tidaknya, diperlukan analisa komprehensif dari sisi ekonomi, lingkungan, dan sosial negara. Mobilitas pekerja dapat didorong dengan cara meminimalisir cost yang dihasilkan dari dampak lingkungan dan sosial

Expensive land in the city center forces workers to shift outward and results in the emergence of mobility. One of the impacts that being resulted is the increase of energy consumption which has an impact on the bad environment and an energy crisis in more severe cases. Therefore, it is crusial to understand the relationship between labor mobility and energy consumption. This study evaluates the impact of labor mobility divided into commuter and circular workers on total energy, electricity and fuel consumption. It uses Stochastic Impacts by Regression on Population, Affluence, and Technology (STIRPAT) model.
The main results were generated using IV method with balanced panel data from 33 provinces from 2013 to 2018. The results obtained are: (1) commuter workers do not have a significant impact on total energy consumption and fuel, but have a significant impact on electricity; (2) circular workers have a significant impact on increasing total energy consumption, fuel, and electricity.
Other factors affected by labor mobility are declining health levels and differences in the social life of workers. Nonetheless, there are benefits to be generated in individual, family, and regional economic sectors. In order to determine whether labor mobility in Indonesia should be encouraged or not, a comprehensive analysis is required from the country's economic, environmental and social perspectives. Labor mobility can be encouraged by minimizing costs resulting from environmental and social impact.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Gusvina Dewi
"ABSTRAK
Paper ini membahas pengaruh upah minimum terhadap distribusi upah pada tahun 2007 dan 2014 dan bagaimana kenaikan upah minimum pada tahun 2014 mempengaruhi distribusi perbedaan upah antara tahun 2007 dan 2014. Penelitian ini menggunakan metode regresi Recentered Influence Function RIF untuk memperkirakan fungsi upah dengan menggunakan regresi kuantil tanpa syarat. Selanjutnya, untuk mengukur pengaruh kenaikan upah minimum pada tahun 2014 terhadap distribusi perbedaan upah digunakan metode Oaxaca-Blinder Decomposition. Dengan menggunakan balanced panel data dari Indonesian Family Life Survey IFLS ditemukan bahwa upah minimum mengurangi kesenjangan upah pada tahun 2007 dan 2014. Kebijakan upah minimum pada tahun 2014 menyebabkan peningkatan dalam perbedaan upah antara tahun 2007 dan 2014, dengan perbedaan upah terbesar pada tengah distribusi yang mana merupakan masyarakat yang berpenghasilan kelas menengah.

ABSTRACT
This paper examines the effect of the minimum wage on wage distribution in 2007 and 2014 and how the minimum wage increases in 2014 affected the distribution of wage differences or wage gap between 2007 and 2014. This study employ the Recentered Influence Function RIF regression method to estimate the wage function by using unconditional quantile regression. Furthermore, to measure the effect of the minimum wage increase in 2014 on the distribution of wage differences, this study uses the Oaxaca ndash Blinder decomposition method. Using balanced panel data from the Indonesian Family Life Survey IFLS , it found that the minimum wage mitigates wage disparity in 2007 and 2014. The minimum wage policy in 2014 leads to an increase in the wage difference between 2007 and 2014, with the largest wage difference being in the middle distribution."
2017
T49780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prijono Tjiptoherijanto, 1948-
Jakarta: UI-Press, 1997
304.8 PRI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Halimah
"Kota metropolitan memberikan kemudahan akses bagi antarkota dan antarkabupaten untuk saling terhubung satu sama lain dan hal tersebut memberikan dampak terhadap masyarakat kota untuk melakukan mobilitas non permanen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar pekerja perempuan dalam rumah tangga berkarir ganda terjebak secara spasial dibandingkan laki-laki. Jebakan spasial (spatial entrapment) adalah fenomena terjebaknya perempuan dalam jarak tempuh yang lebih pendek dan waktu tempuh yang lebih singkat. Kajian ini menggunakan data mikro dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2018 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS). Pendekatan penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui analisis tabulasi silang. Kemudian, analisis inferensial digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara inferensial. Model analisis inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi multinomial logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan terperangkap dalam jarak perjalanan yang lebih pendek dan waktu perjalanan yang lebih singkat apabila pendapatan laki-laki lebih tinggi, meskipun ia memiliki status kerja formal di setiap wilayah metropolitan. Pendidikan laki-laki yang lebih tinggi, moda transportasi publik maupun privat yang digunakan perempuan, dan jumlah anggota rumah tangga juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terjebaknya perempuan dalam mobilitas kerja di wilayah metropolitan.

Metropolitan cities provide to easy access for intercity and inter-districts to connect with each other and it has an impact on urban communities to carry out nonpermanent mobility. This study aims to identify how much female workers in double career households are spatially trapped than men. Spatial entrapment is the phenomenon of being trapped by women in shorter distances and shorter travel times. This study uses micro data from the 2018 National Labor Force Survey (SAKERNAS) conducted by the Central Bureau of Statistics (BPS). The research uses quantitative approach, descriptive analysis and inferential analyses. Descriptive analysis to see the relationship between the independent variable and the dependent variable through cross tabulation analysis. Then, inferential analysis is used to determine the effect of the independent variable on the dependent variable inferentially. The inferential analysis model used in this study is multinomial logit regression. The results show that women are trapped in shorter travel distances and shorter travel times when men's income is higher, even though they have formal employment status in each metropolitan areas. The higher education of men, the modes of public or private transportation used by women, and the number of household members also have a significant effect on women's entrapment in work mobility in metropolitan areas."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Habibulloh Adi Negoro
"Internet dan teknologi telah membuat disrupsi besar arus informasi dan sifat transaksi ekonomi. Studi ini fokus pada bagaimana kejutan mempengaruhi dan membuat perubahan dalam pencarian pekerjaan. Baru-baru ini biaya pencarian pekerjaan telah berkurang dan sekarang lebih mudah bagi pekerja (bahkan pekerja yang menganggur) untuk mencari pekerjaan baru. Kemudahan ini telah membuat pencarian pekerjaan lebih mudah dari sebelumnya dan mudah untuk menemukan lowongan pekerjaan. Dalam studi ini, OLS pooled dan cross-sectional telah digunakan untuk memperkirakan jumlah pemindahan pekerjaan yang dilakukan oleh generasi milenial dan X untuk mendeteksi apakah perbedaan dari hopping pekerjaan signifikan antar generasi. Studi ini menemukan bahwa generasi milenial tidak berpengaruh signifikan terhadap pendahulunya. Namun, generasi milenial memiliki potensi dan kemampuan yang lebih tinggi untuk bergerak lebih dari generasi sebelumnya karena mereka memiliki tingkat pendidikan rata-rata yang lebih tinggi. Studi ini juga menemukan bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat memberikan kemampuan dan daya tawar yang lebih tinggi kepada pekerja untuk pindah ke pekerjaan lain, di mana kemampuan yang lebih tinggi yang diperoleh dari tingkat pendidikan dimulai dari sarjana.

The internet and technology has made large shocks of information flows and the nature of economic transactions. This study focus on how the shock affects and made changes in the job search. Recently the searching cost of a job has been decreased and now it’s easier for workers (even unemployed labor) to seek for a new job. This easiness has made job seeking simpler than ever and it’s easy to find job vacancy. In this study, pooled and cross-sectional OLS has been used to estimate the number of job moves done by millennial and X generation to detect whether the difference of job-hopping is significant between generations. This study found that millennial generation does not significantly to their predecessors. Yet, millennial generation has higher potential and ability to move more than the previous generations since they have higher average of education level. This study also found that higher education level could give higher ability and bargaining power to the labor to move to another job, where higher ability gained from the education level starts from bachelor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasballah M. Saad
Jakarta: Komnas Ham, 2005
306.361 HAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Asriyati
"Penelitian ini bertujuan mempelajari karakteristik demografi dan kecenderungannya dalam terjadinya perputaran tenaga kerja (labor turnover) berdasarkan data Sakernas Agustus 2013. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa individu dengan karakteristik berumur 15-19 tahun, laki-laki, berpendidikan tinggi, tinggal di perkotaan, berstatus belum kawin, bukan kepala keluarga, bekerja di lapangan usaha industri informal atau pertanian formal kecenderungannya lebih tinggi untuk melakukan turnover jadi menganggur dan pindah pekerjaan. Individu dengan karakteristik berumur 55 tahun ke atas, perempuan, berpendidikan tinggi, tinggal di perkotaan, berstatus kawin dan kepala keluarga kecenderungannya lebih tinggi untuk melakukan turnover jadi bekerja.

This research aims to study the demographic characteristics and trends in the labor turnover based on Sakernas August 2013 data. The results of inferential analysis showed that individuals with the characteristics of the age of 15-19 years, male, highly educated, urban residence, unmarried status, not the head of the family, working in the field industrial business of informal or formal agricultural higher propensity to do the turnovers become unemployed and moved jobs. Individuals with characteristics above 55 years old, female, highly educated, urban residence, marital status and family head, higher propensity to do be worked turnovers."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>