Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112167 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lady Hafidaty Rahma Kautsar
"ABSTRAK
Urbanisasi di perkotaan dicurigai sebagai faktor penyebab perubahan iklim. Penelitian ini ingin menganalisis dampak urbanisasi terhadap iklim perkotaan di Jabodetabek selama tahun 1980-2015. Tujuannya ialah untuk mengetahui pola urbanisasi, pola iklim dan dampak pola urbanisasi terhadap iklim perkotaan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan sites and situation, uji statistik Mann Kendall, Regresi Data Linear, Regresi Data Time Series dan Regresi Data Panel. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan dari kepadatan penduduk, lahan terbangun, dan sub-urbanisasi urban sprawl dari Jakarta ke Bodetabek, dan membentuk konurbasi. Pola iklim menunjukkan faktor geografis, seperti ketinggian dan kedekatan dengan laut maupun pegunungan, serta dominasi penutup lahan rural/urban mempengaruhi trend suhu, tetapi kepadatan penduduk tidak mempengaruhi suhu. Dampak urbanisasi terhadap iklim perkotaan yaitu pada dataran rendah Jakarta, sebelum dominasi urbanisasi terjadi memiliki suhu yang cukup tinggi. Namun keberadaan urbanisasi dengan semakin dominasi lahan terbangun semakin mempertinggi suhu udara. Semakin ke arah selatan dari Jakarta, perubahan suhu tidak terlalu signifikan, dikarenakan merupakan dataran tinggi yang pada awalnya memiliki suhu lebih rendah. Sebagai rekomendasi, perlu penegasan pengendalian iklim melalui kontrol perubahan penutup lahan, diantaranya menciptakan green-building, membatasi pembangunan, merevitalisasi sabuk-sabuk hijau di Jabodetabek, sehingga konurbasi lanjutan dapat dicegah.

ABSTRACT
Urbanization in urban areas is suspected as the cause of climate change. This study wanted to analyze the impact of urbanization on urban climate in Jabodetabek during 1980 2015. The goal is to know the pattern of urbanization, climatic patterns and the impact of urbanization patterns on urban climate. The study was conducted by sites and situational approaches, statistical tests Mann Kendall, Linear Data Regression, Time Data Series Regression and Data Panel Regression. The results show an increase of population density, land builds, and sub urbanization urban sprawl from Jakarta to Bodetabek, and forming conurbations. Climatic patterns show geographical factors, such as altitude and proximity to the sea and mountains, and the dominance of land cover rural urban affect the temperature trend, but the population density does not affect the temperature. The impact of urbanization on urban climate is on the lowlands of Jakarta, before the dominance of urbanization occurs has a high enough temperature. But the existence of urbanization with the increasingly dominance of land awakened increasingly the air temperature. The further south from Jakarta, the temperature change is not very significant, because it is a plateau that initially has lower temperatures. As a recommendation, it is necessary to affirm climate control through the control of land cover changes, such as creating green building, limiting development, revitalizing green belts in Jabodetabek, so that further conurbation can be prevented."
2018
T51423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofi Ulfiasari
"Pembangunan terus terjadi di Kawasan Metropolitan Jakarta (Jabodetabek),
ketidakmampuan lahan Jakarta menyediakan tempat bagi setiap masyarakatnya
membuat pembangunan mengarah ke Selatan, Barat hingga Timur hingga berubah
menjadi kawasan konurbasi. Peningkatan pembangunan yang pesat menjadi
pemicu peningkatan panas perkotaan yang terpusat pada area urban dan terdapat
perbedaan suhu dengan wilayah sub-urban sehingga dapat menimbulkan
fenomena pulau bahang. Penelitian ini memanfaatkan penginderaan jauh untuk
mendeteksi suhu permukaan, kerapatan bangunan (NDBI), kerapatan vegetasi
(NDVI) dan pemanfaatan citra malam hari untuk mengekstrak city light. Hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh pembangunan terhadap peningkatan
pulau bahang di tahun 2009, 2014 dan 2019 masing-masing bernilai 63 %, 62%
dan 56%. Pulau bahang menutup zona budidaya peruntukan pemerintahan,
industri dan bisnis sebesar 30 % dari luas kawasan Jabodetabek. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan pemerintah dalam menekan penurunan pulau bahang
dengan target 5oC yaitu melalui integrasi penataan kawasan Jabodetabek

Development continues to take place in the Jakarta Metropolitan Area
(Jabodetabek), the inability of Jakarta's land to provide a place for each of its
people has led to development leading to the South, West and East until it has
turned into a conurbation area. The rapid increase in development has become a
trigger for an increase in urban heat which is concentrated in urban areas and there
is a difference in temperature with sub-urban areas so that it can cause the
phenomenon of hot islands. This study utilizes remote sensing to detect surface
temperature, building density (NDBI), vegetation density (NDVI) and the use of
night imagery to extract city light. The results showed that there was an effect of
development on the increase urban heat island in 2009, 2014 and 2019 with 63%,
62% and 56%, respectively. Urban heat island closes the cultivation zone
designated for government, industry and business as much as 30% of the
Jabodetabek area. One of the efforts that the government can make in suppressing
the decline of urban heat island with a target of 5oC is through integration of the
Jabodetabek area arrangement.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Irawan
"Urbanisasi merupakan suatu fenomena negara berkembang yang perlu dikaji mendalam karena mempunyai dampak yang bervariasi antara lain peningkatan konsumsi energi. Konsumsi energi perlu dikendalikan agar terdapat keseimbangan antara penyediaan dan permintaan energi disetiap provinsi. Dalam penelitian ini, Intensitas energi akan digunakan sebagai alat ukur dari konsumsi energi serta unsur kewilayahan digunakan untuk menangkap keanekaragaman kondisi setiap provinsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Apakah terdapat korelasi spasial dalam intensitas energi di Indonesia; dan 2) Bagaimanakah dampak spasial (langsung, tidak langsung dan total) urbanisasi terhadap intensitas energi pada wilayah Indonesia, Kawasan Indonesia Timur (KTI), dan Kawasan Indonesia Barat (KBI). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis spasial menggunakan Moran Test, Spatial Durbin Model dan analisis dekomposisi lanjut pada spatial spillover effect. Hasilnya adalah adanya korelasi spasial terhadap intensitas energi yang terjadi di masing-masing provinsi. Urbanisasi menunjukkan dampak signifikan negatif terhadap intensitas energi pada efek langsung di KTI dan KBI dan juga pada efek tidak langsung dan efek total di wilayah Indonesia dan KBI.

Urbanization is a phenomenon on developing countries that needs to be studied in depth because it has various impacts, including an increase in energy consumption. Energy consumption needs to be controlled in order to balancing energy supply and demand in each province. In this study, energy intensity will be used as a measurement of energy consumption and regional elements are used to capture the diversity of characteristics in each provinces. The purpose of this study is to 1) Is there a spatial correlation in energy intensity in Indonesia; and 2) What is the spatial (direct, indirect and total) impact of urbanization on energy intensity in the Indonesian region, Eastern Indonesia Region (KTI), and Western Indonesia Region (KBI). The research method used is spatial analysis using Moran Test, Spatial Durbin Model and advanced decomposition analysis on the spatial spillover effect. The result is a spatial correlation to the energy intensity that occurs in each province. Urbanization shows a significant negative impact on energy intensity on the direct effect on KTI and KBI and also on the indirect effect and the total effect in the territory of Indonesia and KBI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Widya Kristiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi dan menganalisis dampak urbanisasi terhadap konsumsi energi dan emisi CO2 dengan mengakomodir heterogenitas wilayah yang ada di Indonesia. Selain itu, perbedaan kawasan peruntukan di Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) akan berpotensi menimbulkan dampak yang berbeda karena perbedaan karakteristik wilayah. Untuk menangkap heterogenitas regional yang ada di Indonesia, maka diaplikasikan metode estimasi data panel pada level provinsi selama periode 2011-2015. Hasil estimasi menunjukkan bahwa urbanisasi berdampak positif terhadap emisi CO2 namun tidak signifikan secara statistik dalam meningkatkan konsumsi energi per kapita. Terdapat pula perbedaan dampak urbanisasi KBI dan KTI terhadap konsumsi energi per kapita dimana dampak urbanisasi di KTI adalah negatif dan lebih rendah dibandingkan KBI.

This study aims to estimate and analyze the impact of urbanization on energy consumption and CO2 emissions by accommodating the heterogeneity of regions in Indonesia. In addition, differences in designation areas in western Indonesia (KBI) and eastern Indonesia (KTI) will have the potential to cause different impacts due to differences in regional characteristics. To capture regional heterogeneity in Indonesia, the method of estimating panel data at the provincial level was applied during the 2011-2015 period. The estimation results show that urbanization has a positive impact on CO2 emissions but is not statistically significant increasing per capita energy consumption. There are also differences in the impact of the KBI and KTI urbanization on per capita energy consumption where the impact of urbanization in the KTI is negative and lower than the KBI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Rosa Purwanti
"Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya emisi karbon dioksida yaitu semakin cepatnya pertumbuhan urbanisasi dan industrialisasi, dimana saat ini seluruh dunia sedang fokus pada masalah ini karena dapat menyebabkan emisi global. Group of 20 atau G20 yang berisi 2/3 populasi dunia, berkontribusi sebesar 85% dari perekonomian dunia termasuk didalamnya perdagangan dan investasi, mengakibatkan grup ini menjadi contributor utama terhadap semakin meningkatnya emisi karbon dioksida di dunia. Tesis ini bertujuan untuk menguji hubungan antara urbanisasi dan industrialisasi terhadap emisi karbon dioksida dengan menggunakan metode panel regresi pada periode 1992 – 2014.
Hasil utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Dampak dari industrialisasi pada emisi karbon dioksida menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan, sedangkan  urbanisasi hubungannya positif namun tidak signifikan terhadap tingginya tingkat emisi karbon; (2) Dari hasil analisa, pengembangan sumber energi terbarukan (renewable energy) dapat berkontribusi dalam menurunkan kadar emisi karbon di udara, selain itu, semakin padatnya jumlah penduduk dalam 1 km2 wilayah juga dapat mengurangi emisi karbon di wilayah tersebut. Untuk mengatasi hal ini, mendorong pengembangan sumber energi terbarukan dan mengaplikasikan penggunaan energi terbarukan dalam kegiatan industry di negara-negara G20 merupakan pendekatan yang paling tepat untuk menurunkan kadar emisi karbon di atmosphere tanpa harus menghambat pertumbuhan perekonomian negara tersebut.

A rapid growth of urbanization and industrialization contribute to the increase of CO2 emissions level, in which the world pays a big concern because it has led to global warming. The G20 represents about two-thirds of the world’s population, 85% of global economic output, and over 75% of global trade and investment, which make it, be partly responsible for the increase of carbon emissions in the world. This paper wants to observe the relationship of both urbanization and industrialization on CO2 emission by using panel regression approach covering the period 1992 – 2014.
These are the main results that can be exposed. First, the impact of industrialization on CO2 emissions is positive and significant, while urban population is positive but not significantly affects CO2 emissions. Second, the analysis also presents a clear result that developing renewable energy decreases emissions level. Interestingly, more densely populated area is turning to decrease CO2 emissions. To address these matters, promoting the development of renewable energy and then implementing it on every industrial and service sector might become the most appropriate way to reduce the CO2 emissions within the G20 countries without hindering the economic growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adeline Tiffanie Suwana
"Skripsi ini bertujuan untuk menginvetigasi dampak dari pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi terhadap emisi karbon dioksida pada tingkat sektor di Indonesia lewat studi empiris berdasarkan data time series untuk tahun 1970 hingga 2008. Studi ini menemukan bahwa (1) pertumbuhan ekonomi secara signifikan dan positif berdampak kepada 6 dari 10 sektor, yakni 65% dari emisi total CO2 di Indonesia; dan (2) urbanisasi tidak secara signifikan berdampak secara positif terhadap emisi CO2 total di Indonesia, yakni karena hanya berdampak terhadap 4 dari 10 sektor yang merupakan 22% of emisi total CO2 di Indonesia.

This undergraduate thesis aims to analyze the impact of economic growth and urbanization towards sectoral carbon dioxide emissions in Indonesia through an empirical study based on time series data for years 1970 to 2008. This study finds that (1) economic growth significantly and positively impact 6 out of 10 sectors, accounting for 65% of Indonesia.s total CO2 emissions; and (2) urbanization does not significantly and positively impact Indonesia;s total emissions, impacting only for 4 out of 10 sector that accounts for 22% of Indonesia's total CO2 emissions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Terra Rosa Ernita
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola mobilitas ulang-alik pekerja dan pengaruh struktur spasial perkotaan di wilayah Jabodetabek. Menggunakan data hasil survei perjalanan harian, penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara jarak, durasi perjalanan, moda transportasi yang digunakan, dan distribusi pendapatan pekerja terhadap rute perjalanan dari dan ke wilayah suburban serta pusat kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja melakukan perjalanan jarak jauh dari wilayah pinggiran seperti Bekasi, Depok, dan Bogor menuju pusat kota Jakarta dengan moda transportasi pribadi, khususnya sepeda motor.Durasi perjalanan rata-rata mencapai 30-60 menit, menunjukkan tingginya tingkat kemacetan dan jarak tempuh yang jauh. Struktur spasial perkotaan Jabodetabek yang polisentris berkontribusi terhadap penyebaran permukiman di wilayah suburban, sementara Jakarta tetap menjadi pusat utama aktivitas ekonomi. Ketergantungan yang tinggi terhadap kendaraan pribadi juga memperparah kondisi lalu lintas dan meningkatkan durasi perjalanan. Oleh karena itu, diperlukan integrasi moda transportasi umum yang lebih baik serta perencanaan infrastruktur transportasi yang lebih efektif untuk mendukung mobilitas pekerja di Jabodetabek secara lebih efisien.

This study aims to analyze the commuting patterns of workers and the impact of urban spatial structure in the Jabodetabek area. Using data from daily travel surveys, the research explores the relationship between distance, travel duration, modes of transport used, and income distribution of workers concerning travel routes to and from suburban areas and the city center. The results show that most workers undertake long-distance commutes from suburban areas such as Bekasi, Depok, and Bogor to central Jakarta, using private transportation, particularly motorcycles.The average travel duration ranges from 30 to 60 minutes, reflecting high traffic congestion and long distances. The polycentric urban spatial structure of Jabodetabek contributes to the spread of residential areas in suburban regions, while Jakarta remains the primary hub of economic activity. The heavy reliance on private vehicles exacerbates traffic conditions and increases travel time. Therefore, better integration of public transportation modes and more effective transportation infrastructure planning are needed to support workers' mobility in Jabodetabek more efficiently."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Abdul Ghani
"Penelitian ini menguji pengaruh variabel iklim terhadap hasil dan risiko produksi padi di delapan sentra produksi padi Indonesia dalam kurun waktu 30 tahun (1982-2011). Fungsi produksi stokastik model Just-Pope dengan analisis data panel digunakan untuk mengukur pengaruh variabel iklim terhadap hasil dan risiko produksi padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan curah hujan mempengaruhi hasil padi di daerah sentra. Curah hujan termasuk faktor yang meningkatkan risiko, sedangkan suhu tidak berpengaruh terhadap risiko. Pengaruh perubahan iklim terhadap hasil dan risiko produksi padi di daerah Jawa relatif lebih rendah dibanding luar Jawa.

This study examines the impacts of climate variables on rice yield and production risk from eight main provinces of rice producers in Indonesia, over a period of 30 years (1982-2011). Stochastic production function Just-Pope model with panel data analysis is used to estimate the effect of climate variables on rice yield and production risk. Data analysis shows that temperature and precipitation affect the mean crop yield. Precipitation is risk increasing factor, while temperature is not significant. Effect of climate change on rice yield and production risk is relatively low in Java region than other regions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rizqia Sukmadhani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body image terhadap distres psikologis pada masyarakat perkotaan Jabodetabek yang aktif beraktivitas fisik. Sebanyak 955 masyarakat perkotaan berpartisipasi dalam penelitian ini. Ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara body imagee terhadap distres psikologis pada individu yang aktif beraktivitas fisik dalam populasi normal di area perkotaan, secara spesifik pada lingkup Jabodetabek. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin positif body image yang dimiliki oleh individu, semakin rendah distres psikologis yang inidividu miliki.

ABSTRAK
This study aims to know the relationship between body image and psychological distress in Jabodetabek urban citizens who are actively conducting physical activities. There are 955 urban citizens participated in this study. It was found that there was a significant negative relationship between body image and psychological distress in individuals who actively conduct physical activities in normal population of urban areas, specifically in Jabodetabek areas. Therefore, it can be concluded that the more positive individual?s body image, the lower the psychological distress that the individual has.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diptya Ratri Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parentification dan autonomy pada remaja dari keluarga miskin perkotaan. Parentification diukur dengan menggunakan Parentification Inventory (Hooper, 2009) yang telah diadaptasi oleh Fivi Nurwianti. Adapun Autonomy diukur dengan menggunakan Index of Autonomous Functioning (Weinstein, Przybylski, & Ryan, 2012) yang diadaptasi oleh peneliti. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 210 remaja usia 11-20 tahun yang berasal dari keluarga miskin perkotaan di Jabodetabek.
Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara parentification dan autonomy pada remaja dari keluarga miskin perkotaan di Jabodetabek (r = 0.158, p < 0.05, two-tailed). Artinya semakin tinggi parentification pada remaja dari keluarga miskin perkotaan di Jabodetabek, maka semakin tinggi juga autonomy pada remaja tersebut.

The aim of this study was to find out the relationship between parentification and autonomy in adolescents from poor urban families. Parentification was measured using Parentification Inventory (Hooper, 2009) which has been adapted by Fivi Nurwianti. Autonomy was measured using the Index of Autonomous Functioning (Weinstein, Przybylski, & Ryan, 2012) that was adapted by the researcher. Respondents in this research were 210 adolescents aged 11-20 years who came from poor urban families in Jabodetabek.
The main result of this study indicates that there is a significant positive relationship between parentification and autonomy in adolescents from poor urban families in Jabodetabek (r = 0.158, p < 0.05, two-tailed). It means that when the parentification in adolescents from poor urban families in Jabodetabek are high, the autonomy of the adolescents will be high too.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>