Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206582 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thomas Windharyanto Nugroho
"Studi ini didasarkan pada sejumlah besar usaha kecil dan menengah dalam penerapan Total Quality Management TQM . Kurangnya standarisasi atau kejelasan sistem mutu yang digunakan dalam UKM agak menjadi kendala bagi UKM dalam mempertahankan sistem manajemen.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan Total Quality Management TQM untuk industri kecil dan kecil di sektor makanan. Setelah mengetahui hasil implementasi Total Quality Management TQM dalam industri kecil dan menengah di industri makanan. Metodologi yang digunakan adalah mengambil data primer dengan kuesioner.
Penelitian ini merupakan studi empiris menggunakan teknik studi populasi atau sering disebut sebagai teknik sensus dalam data. Data yang dihasilkan akan diproses dengan metode Structural Equation Model SEM . Batasan penelitian adalah industri kecil dan menengah di industri makanan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor strategik memberi pengaruh terhadap kinerja non-finansial. Hal ini berarti faktor-faktor seperti komitmen manajemen dan leadership kepemimpinan, budaya perusahaan, dan perbaikan berkelanjutan memberikan kontribusi terhadap kinerja non-finansial. Kemudian faktor taktis memberikan pengaruh terhadap kinerja finansial, sedangkan faktor operasional memberikan pengaruh terhadap kinerja non finansial.

This study is based on a large number of small and medium enterprises in the application of Total Quality Management. The lack of standardization or clarity of the quality system used in SMEs is rather a constraint for SMEs in maintaining the management system.
The purpose of this study was to analyze the application of Total Quality Management for small and medium industries in the food sector. After knowing the result of Total Quality Management implementation in small and medium industry in food industries. The methodology used is taking primary data with questionnaires.
This study is an empirical study using population study techniques or often referred to as census techniques in the data. The resulting data will be processed by the Structural Equation Model SEM method. Restrictive studies are small and medium industries in the food industries.
The results of this study show that strategic factors influence the nonfinancial performance. This means factors such as management commitment and leadership, corporate culture, and continuous improvement contribute to nonfinancial performance. Then tactical factor gives influence to financial performance. Whereas operational factor give influence to non finansial performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Yarzqi Zihni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Soft Total Quality Management (Soft TQM) terhadap kinerja finansial dan non-finansial dengan pendekatan balanced scorecard (BSC) pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di DKI Jakarta. Kinerja finansial dalam BSC disebut financial perspective, sedangkan kinerja non-finansial terdiri atas customer perspective, internal business process perspective, dan innovation and learning persepective. Data penelitian dengan jumlah 135 data yang dikumpulkan dengan melakukan survei langsung dan daring kepada pemilik/manajer usaha, baik industri barang atau jasa. Analisis data dilakukan dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) yang menggunakan perangkat lunak SPSS dan AMOS dalam menguji variabel yang diteliti sekaligus melakukan uji pengaruh antar variabel. Hasil penelitian dari analisis data diperlihatkan bahwa soft TQM berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perspektif finansial pada UKM, namun berpengaruh positif dan signifikan terhadap perspektif non-finansial UKM. Penelitian ini juga menemukan hasil bahwa innovation and learning perspective memediasi pengaruh soft TQM terhadap financial perspective secara positif dan signifikan.

This study aims to determine the effect of Soft Total Quality Management (Soft TQM) on financial and non-financial performance with balanced scorecard (BSC) approach on Small Medium Enterprises (SMEs) in DKI Jakarta. Financial performance in BSC also known as financial perspective, meanwhile non-financial performance consists of customer perspective, internal business process perspective, and innovation and learning perspective. Total 135 data research was collected by conducting direct and online surveys to the business owners/managers, either in goods or services. Data analysis was carried out by Structural Equation Modelling (SEM) method which use SPSS and AMOS software in testing the variables studied as well as the effect among variables. The results of the data analysis showed that soft TQM has a negative and not significant effect on SMEs financial perspective, however there is a positive and significant effect on SMEs non-financial perspective. This study also discovered that innovation and leaning perspective mediates the impact of soft TQM on financial perspective in a positive and significant way.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Pinandhita
"Industri konstruksi menjadi perhatian karena buruknya kualitas yang dihasilkan industri konstruksi jika dibandingkan dengan industri manufaktur. Untuk merespon itu, banyak perusahaan kontraktor mengadopsi dan mengimplementasikan strategi manajemen untuk meningkatkan kualitas. Salah satu pendekatan manajemen yang dapat digunakan untuk mencapai perbaikan kualitas berkelanjutan adalah Total Quality Management (TQM). Tujuan TQM dalam industri konstruksi adalah untuk menurunkan biaya produksi, sehingga dapat meningkatkan daya saing. Implementasi TQM membutuhkan perubahan mendasar dengan mengubah budaya, proses, strategi, dan keyakinan dalam suatu perusahaan. Orientasi pada kualitas ini lah yang menjadi kunci dari kepuasan pelanggan dan praktik bisnis. Quality Culture adalah bagian dari budaya organisasi yang berkaitan dengan kebiasaan, kepercayaan, nilai dan moral, dan perilaku untuk meningkatkan kualitas. Quality Culture juga dapat didefinisikan sebagai budaya organisasi yang berorientasikan kepada kualitas dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Konsep dari TQM dan Quality Culture ini adalah pendekatan holistic dalam pengembangan industry kontstruksi untuk menciptakan produk tanpa cacat dan tanpa melakukan pekerjaan tambahan. Studi daya saing kontraktor sebelumnya menekankan pada harga tender dan relatif mengabaikan evaluasi atribut kinerja kontraktor. Mekanisme yang paling populer untuk memberikan kontrak kepada kontraktor masih merupakan daya saing harga. Namun, telah diakui bahwa layanan berkualitas tinggi tidak dapat dicapai jika tender terendah diterima yang mengakibatkan kebutuhan untuk beralih dari “kemenangan harga terendah” menjadi ke “pemilihan multi-kriteria” dalam proses pemilihan. DI Indonesia, perusahaan kontraktor secara umum masih lemah dalam berbagai hal, antara lain manajemen yang tidak efisien, dana dan teknologi yang terbatas, sumber daya manusia yang kurang kompeten. Hal ini akan menyebabkan kontraktor di Indonesia akan mengalami kesulitan besar dalam menghadapi persaingan dengan kontraktor asing. Meningkatnya persaingan global ini yang kemudian membuat perusahaan kontraktor di Indonesia harus mengadopsi TQM dan Quality Culture sebagai salah satu strategi untuk selalu melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga memberikan kontribusi terhadap keunggulan daya saing dan kinerja perusahaan. Dibutuhkan sebuah alternative strategi untuk perusahaan kontraktor Indonesia agar dapat bersaing dengan kontraktor asing. Sebuah strategi dan suatu kerangka kerja untuk membantu pengembangan bisnis manajemen yang strategis. Kerangka kerja tersebut adalah hasil implementasi dari TQM dan Quality Culture, karena TQM dapat dilihat sebagai sebuah strategi yang meningkatkan kondisi ekonomi dan membantu perusahaan mencapai keunggulan daya saing.

The construction industry is a concern because of the poor quality produced by the construction industry when compared to the manufacturing industry. In response, many contracting companies adopted and implemented management strategies to improve quality. One of management approach that can be used to achieve continuous quality improvement is Total Quality Management (TQM). The purpose of TQM in the construction industry is to reduce production costs, thereby increasing competitiveness. Implementation of TQM requires a fundamental change by changing the culture, processes, strategies, and beliefs in a company. This quality orientation is the key to customer satisfaction and business practices. Quality Culture is a part of organizational culture related to habits, beliefs, values and morals, and behavior to improve quality. Quality Culture can also be defined as an organizational culture oriented to quality in every activity undertaken. The concept of TQM and Quality Culture is a holistic approach in the development of the construction industry to create products without defects and without doing additional work. Previous contractor competitiveness studies emphasized tender prices and relatively ignored evaluations of contractor performance attributes. The most popular mechanism for awarding contracts to contractors is still price competitiveness. However, it has been recognized that high quality service cannot be achieved if the lowest tender is accepted which results in the need to move from "lowest price wins" to "multi-criteria selection" in the selection process. In Indonesia, contractor companies are generally weak in many ways, including inefficient management, limited funds and technology, and less competent human resources. This will cause contractors in Indonesia to experience great difficulties in facing competition with foreign contractors. The increasing global competition which then makes contracting companies in Indonesia must adopt TQM and Quality Culture as one of the strategies to always make continuous improvements so as to contribute to the company's competitive advantage and performance. An alternative strategy is needed for Indonesian contracting companies to compete with foreign contractors. A strategy and a framework to help develop strategic business management. The framework is the result of the implementation of TQM and Quality Culture, because TQM can be seen as a strategy that improves economic conditions and helps companies achieve competitive advantage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Upper Saddle River: Prentice-Hall, 1995
658.562 TOT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Poncotoyo
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun model critical success factors dalam penerapan Six Sigma pada industri kecil dan menengah di Indonesia serta kaitannya terhadap kinerja industri. Critical success factors, penerapan Six Sigma yang sukses dan pengaruhnya terhadap kinerja industri divalidasi dan dianalisis keterkaitannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling SEM berbasis Partial Least Square PLS dengan bantuan software SmartPLS. Penelitian ini menggunakan data sebanyak 54 data industri kecil dan menengah di Indonesia yang telah menerapkan Six Sigma.
Hasil peneltian menunjukan bahwa critical success factors yang memiliki pengaruh positif terhadap kesuksesan penerapan Six Sigma adalah keterlibatan dan komitmen manajemen puncak, pelatihan dan pendidikan, perubahan kebudayaan dan infrastruktur industri. Cukup mengejutkan bahwa kerjasama tim memiliki pengaruh negatif terhadap kesuksesan penerapan Six Sigma. Selain itu penerapan Six Sigma yang sukses memiliki pengaruh positif terhadap kinerja industri kecil dan menengah di Indonesia. kemudian, model yang dirancang dan dibangun dinyatakan valid untuk menunjukan hubungan antar critical success factors dalam kesuksesan penerapan Six Sigma terhadap kinerja industri kecil dan menengah di Indonesia.

This study aims to design and build critical success factor models in the application of Six Sigma to small and medium industries in Indonesia and their relation to industry performance. Critical success factors, successful implementation of Six Sigma and its impact on industry performance are validated and analyzed. The method used in this research is Structural Equation Modeling SEM based on Partial Least Square PLS with the help of SmartPLS software. This research uses 54 data of small and medium industries in Indonesia which have implemented Six Sigma.
The results of the study show that critical success factors that have a positive impact on the successful implementation of Six Sigma is the involvement and commitment of top management, training and education, cultural change and industrial infrastructure. It is surprising that teamwork has a negative impact on the successful implementation of Six Sigma. In addition, the successful implementation of Six Sigma has a positive impact on the performance of small and medium industries in Indonesia. then, the designed and built model is valid to show the relationship between critical success factors in the successful implementation of Six Sigma on the performance of small and medium industries in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Tjiptono
Yogyakarta: Andi Offset, 1996
658.5 Tji t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bank, John
New York: Prentice-Hall, 2000
658.5 BAN e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hradesky, John L.
New York: McGraw-Hill, 1995
R 658.562 HRA t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Yuwono Wicaksono
"Penerapan Total Quality Management perlu dikaji keberhasilannya, yaitu diukur dengan menggunakan Total Quality Index (TQI) yang dimodelkan oleh Tavana. Penilaian TQI dirunut dari aktual pelaksanaan manajemen kualitas suatu organisasi yang mempertimbangkan 8 faktor kritikal manajemen kualitas menurut Saraph dimana penilaian tersebut membandingkan TQI aktual dengan TQI ideal. Selisih dari nilai TQI aktual dengan TQI ideal diharapkan sekecil mungkin yang berarti penerapan TQM lebih baik di organisasi tersebut. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terhadap sejumlah perusahaan manufaktur otomotif dan pangan dimana hasilnya penerapan TQMdi industri otomotif mempunyai nilai rata-rata gap lebih buruk dibandingkan dengan industri pangan. Secara statistik di dapat faktor Hubungan Karyawan saja yang memiliki perbedaan dalam penerapan TQM pada kedua sektor industri tersebut, sehingga dapat ditentukan strategi penerapannya dalam perbaikan kualitas.

Implementation of Total Quality Management needs to be studied success, ie measured using Total Quality Index (TQI), which is modeled by Tavana. TQI traced assessment of the actual implementation of quality management of an organization that considers eight critical factors of quality management according to Saraph where the assessment comparing the actual TQI with ideal TQI. The difference from the value of the actual TQI with the ideal TQI expected as small as possible, which means better application of TQM in the organization. Collecting data using a questionnaire to automotive and food manufacturing companies where the results of TQM implementation in the automotive industry have an average value gap worse than the food industry. Statistically can be a factor in Employee Relations who has a difference in the application of TQM in both the industrial sector, so it can be determined strategy implementation in quality improvement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annury Citra Seruni
"Industri kecil di Indonesia mempunyai berbagai tantangan, salah satunya adalah terkait pencemaran lingkungan. Walaupun secara individu dampak lingkungan yang diakibatkan oleh industri kecil relatif rendah, namun secara kolektif dampak lingkungan industri kecil tidak dapat diabaikan. Pencemaran oleh industri kecil dan ketidakmampuan industri kecil untuk mengatasi masalah lingkungan disebabkan keterbatasan industri kecil dalam hal pengetahuan, pendanaan, sumber daya manusia, dan kemampuan manajerial. Pendekatan sentra industri dipercaya dapat meningkatkan daya saing industri kecil dan membantu industri kecil dalam mengatasi masalah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara peran sentra industri dan karakteristik internal industri kecil dengan partisipasi industri kecil dalam kegiatan pengelolaan limbah. Melalui pendekatan kuantitatif dengan metode campuran mixed-methods , penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan dan manfaat efisiensi kolektif dari sentra industri memiliki hubungan korelasi positif yang sangat kuat dengan partisipasi industri kecil dalam kegiatan mengelola limbah. Hal ini menunjukkan bahwa faktor internal maupun eksternal memiliki peran penting dalam praktik pengelolaan limbah yang dilakukan oleh industri kecil.

Pollution problem is one of many challenges faced by small industries. While individually they have low environmental footprint, their strenght in number makes a great environmental impact collectively. Lack of knowledge, funds, resources, and managerial skill are amongst the reasons of small industries rsquo inability to solve their environmental problem. One of the approach to solve this problem is by cluster approach. Thus, the overarching question of this research is can clustering be used to solve pollution problem for small industries This paper study how individual characteristics of small industries and collective efficiencies emerging from clustering would impact their participation on waste management activities. Through correlation analysis, this research calculates the influence level of these factors in small industries located in an industrial cluster in Semanan, West Jakarta. Information for the analysis were gathered through questionnaires and interviews. The study found that in terms of individual characteristics, knowledge provides greater influence on participation. Secondly, small industries that received greater benefits from the industrial cluster have higher tendencies to participate in waste management activities. These findings indicate that both internal and external factors are important in supporting small industries participation on waste management activities."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>