Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219613 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Randi Irmayanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Perkembangan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM pada Dua Puskesmas dan Dua Desa di Kabupaten Cianjur Sampai Tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan program setiap tahunnya mengalami peningkatan, namun sampai saat ini hasilnya masih dibawah target nasional. Permasalahan yang terjadi dalam program ini yaitu perekonomian masyarakat yang rendah serta kurangnya keinginan masyarakat untuk berubah, sumber daya manusia masih kurang, dukungan regulasi masih kurang, cetakan jamban yang belum digunakan dengan optimal, anggaran yang dirasa masih kurang, serta waktu pelaksanaan program yang terlambat.

This study aims to find out the Description of the Development of Community Based Total Sanitation Program at Two Health Center and Two Villages in Cianjur District Until 2018. This research is a qualitative research with descriptive design. The results of the study show that the implementation of the program each year has increased, but until now the results are still below the national target. The problems that occur in this program are the low economy of the community and the lack of willingness of the community to change human resources are still lacking regulatory support is still lacking latrine molds that have not been used optimally budget that is still lacking and as well as late program implementation time."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Andina Suladiah
"Pendahuluan: Anemia pada remaja putri mempunyai dampak yaitu menurunkan produktivitas dan prestasi remaja Depkes, 2003. Pemerintah menindaklanjuti dengan melakukan program pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri dengan cara pemberian Tablet Tambah Darah TTD Direktorat Gizi Masyarakat, 2016.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri di Puskesmas Kelapa Dua di Kabupaten Tangerang dengan teori logic models yang terdiri dari resources input, proses, dan output.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan melibatkan satu informan stakeholder Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan tiga informan stakeholder Puskesmas Kelapa Dua sebagai informan kunci. Sedangkan yang menjadi informan adalah guru PIK-R SMA Negeri 23 Kabupaten Tangerang dan remaja putri kelas XI yang mengalami anemia berat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Teknik pengolahan data dilakukan dengan menyusun transkrip, pengkodean, membuat matriks, dan menganalisis data.
Hasil: Pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan anemia dilihat dari sisi resources input masih perlu ditingkatkan sumber daya manusianya dan perlu adanya kebijakan di tingkat Kabupaten yang dapat menjadi payung hukum tentang pemberian TTD, serta mempunyai komitmen yang tinggi dari para lintas sektor untuk membantu pelaksanaan program. Dari sisi proses masih banyak melakukan upaya kuratif daripada upaya preventif dan promotif seperti pemberdayaan masyarakat dan peran orang tua dalam mendukung cakupan program anemia yang ada di outputs serta kepatuhan remaja putri dalam minum TTD.

Introduction: Anemia in adolescent girls has an impact on reducing teenagers 39 productivity and achievement MOH, 2003. The government followed up with anemia prevention and prevention programs in young women by giving Tablet Added Blood TTD Directorate of Community Nutrition, 2016.
Objective: This study aims to find out the description of the implementation of anemia prevention and prevention programs in young women at Kelapa Dua Public Health Center in Tangerang Regency with logic models theory consisting of resources input, process, and output.
Method: This study used a qualitative approach involving one stakeholder informant of Tangerang District Health Office and three stakeholder informants of Kelapa Dua Public Health Center as a key informant. While the informants are teachers PIK R SMA Negeri 23 Kabupaten Tangerang and teenage girls of class XI who have severe anemia. Data collection is done by in depth interview. Data processing techniques are done by compiling transcripts, coding, creating matrices, and analyzing data.
Results: Implementation of anemia prevention and prevention programs in terms of resources inputs still needs to be improved human resources and the need for policy at the district level that can be a legal umbrella about the provision of TTD, and have a high commitment from the cross sector to assist the implementation of the program. In terms of process, there are still many curative efforts rather than preventive and promotive efforts such as community empowerment and the role of parents in supporting the coverage of anemia programs in outputs and adolescent adherence in drinking TTD.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baginda Aidhil Subur
"Tesis ini membahas tentang evaluasi program sanitasi berbasis masyarakat atau di sebut SANIMAS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan program ini terhadap perubahan prilaku masyarakat di desa bojongasih cianjur. Perubahan prilaku ditinjau oleh tiga hal yaitupredisposing factors faktor pendukung, reinforcing factors faktor pendorong, dan enabling factors faktor pendukung penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif sebanyak 40 responden yang merupakan role model dari program sanimas di cianjur ini di temui untuk pengambilan sampel dan pengisian kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketiga faktor memiliki hubungan dengan perubahan prilaku masyarakat pasca program SANIMAS yaitupredisposing factors faktor pendukung, reinforcing factors faktor pendorong, dan enabling factors faktor pendukung.

This thesis discusses about Evaluation of Community Based Sanitation Program SANIMAS. the main topic of this research is for finding knowing the correlation of this program for the behavior change in the people of bojongasih village cianjur. The change of behavior we compare by tri dimension factors, predisposing factors, reinforcing factors, dan enabling factors this reseach used kuantitatif methode used 40 respondens wich is a role model of the SANIMAS program in Cianjur, were met for sampling and questionnaries.
The result of this study showed that the factors that the 3 factor have corelation with the behaviour change after the program of SANIMAS, predisposing factors, reinforcing factors, dan enabling factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Moranti
"ABSTRAK
Kontaminasi terhadap sumber air minum dan air bersih dapat diakibatkan oleh kebiasaan buang air besar sembarangan. Pencapaian program STBM pilar 1 stop buang air besar sembarangan di Kabupaten Ciamis saat ini adalah 33 desa dari target 185 desa. Kelurahan Ciamis termasuk pada kelurahan yang belum mampu mewujudkan status kelurahan yang bebas buang air besar sembarangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan perilaku buang air besar di Kelurahan Ciamis dengan variabel independen faktor predisposisi umur, tingkat pendidikan, kondisi sosial ekonomi, pengetahuan dan sikap , faktor pemungkin akses air bersih, kepemilikan jamban dan jarak rumah ke sungai dan faktor penguat peran keluarga, tokoh agama/masyarakat dan aparat desda serta petugas kesehatandan variabel dependen adalah perilaku buang air besar. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, analisa bivariat menggunakan uji chi square dan analisa multivariat menggunakan regresi logistik. Sampel berjumlah 100 dipilih secara acak. Hasil analisa univariat menunjukkan 59 responden beperilaku buang air besar sembarangan sedangkan 41 respoinden tidak berperilaku buang air besar sembarangan, analisa bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan perilaku buang air besar adalah sikap p 0,018, OR 3,02 , kepemilikan jamban p 0,045 OR 2,56 , jaran rumah ke sungai p 0,023 OR 2,81 peran keluarga p 0,043 OR 2,55 dan peran petugas kesehatan p 0,04 OR 2,553 . Analisa multivariat menunjukkan sikap merupakan fator paling dominan p 0,008 dan OR 4,06 . Diperlukan adanya upaya untuk lebih mengoptimalkan penerapan strategi STBM terutama dalam penerbitan regulasi tentang perilaku buang air besar dalam bentuk peraturan daerah, pelaksanaan pemicuan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan

ABSTRACT
Contamination of drinking water and clean water sources can be caused by habitual defecation. Achievement of the pillar STBM program 1 stop defecating indiscriminately in Kabupaten Ciamis currently is 33 villages from the target of 185 villages. Kelurahan Ciamis including the village that has not been able to realize the status of urban village free of defecation. This study aims to determine the determinants of defecation behavior in Kelurahan Ciamis with independent variables of predisposing factors age, educational level, socioeconomic condition, knowledge and attitude , enabling factors access to clean water, latrine ownership and distance to the river and strengthening factor family role, religious community figure and apparatus of decree and health officer and dependent variable is defecation behavior.This research is quantitative research with cross sectional design, bivariate analysis using chi square test and multivariate analysis using logistic regression Sample amount is 100 randomly selected.The results of univariate analysis showed 59 respondents beperilaku defecate whereas 41 respoinden not behave defecate carelessly, bivariate analysis shows the variables associated with defecation behavior is the attitude p 0.018, OR 3.02 , the ownership of latrines p 0,045 OR 2,56 , prison n to the river p 0.023 OR 2.81 family roles p 0.043 OR 2.55 and the role of health care workers p 0.04 OR 2,553 . Multivariate analysis shows that attitude is the most dominant fator p 0.008 and OR 4.06 . Efforts are needed to further optimize the implementation of the STBM strategy, especially in the issuance of regulations on defecation behavior in the form of local regulations, the implementation of triggers and capacity building of health personnel. "
2018
T51562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minerva Nadia Putri A.T
"Kabupaten Lampung Tengah sudah menjalankan program Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) sejak tahun 2012. Namun, ditemukan kendala
dalam implementasinya. Insidens diare pada tahun 2013 tidak mengalami
perubahan yang signifikan, dan cenderung sama dengan sebelum dilaksanakan
program. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis implementasi program
STBM di Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2013. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam dengan pelaksana program
(implementor) dan kelompok sasaran program (masyarakat). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa implementasi program STBM tahun 2013 berjalan kurang
optimal, disebabkan kurangnya tenaga pelaksana, kurangnya partisipasi aktif dari
masyarakat dan dana yang relatif terbatas serta tidak berkesinambungan.
Dibutuhkan perbaikan dari sisi pelaksana maupun kelompok sasaran (masyarakat)
setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar
sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air besar
sembarangan, setiap individu mencuci tangan pakai sabun dengan benar, dan
setiap rumah tangga mengelola limbah sampah dengan benar. Diharapkan
kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan
dengan sanitasi dan perilaku dapat berkurang.

Central Lampung Regency has been executing Community-Based Total
Sanitation (CBTS) Program since 2012. However, challenges are still found. In
2013, diarrhea incidence rate did not significantly change. This study aimed to
analyze the implementation of CBTS Program in Central Lampung Regency,
2013, by using qualitative in-depth interview with program implementer
(implementor) and target group (community). The result showed that CBTS
Program was not well implemented due to lack of human resource, lack of
community participation, and limited fund. The study suggested to improve the
program both from provider perspective as well as target group to achive the goal
: everyone has an access to basic sanitation facilities, free from open defecation,
properly wash their hand with soap, and correctly handle garbage. It is expected
that the incidence of diarrheal diseases and other environmental related diseases
could be reduced through improvement of sanitation and community behavior
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Iskandar
"Penyakit infeksi seperti diare dapat menyebar melalui transmisi oral fecal. Menurut WHO, lebih dari 1,4 juta anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia meninggal akibat penyakit diare dapat dicegah dan diperkirakan bahwa 88% dari kasus-kasus ini terkait dengan air yang tidak aman atau sanitasi yang buruk. Di wilayah Asia Tenggara, hampir 48% atau diperkirakan 3.070.000 kematian setiap tahun yang dikaitkan dengan infeksi saluran pernapasan akut dan penyakit diare dengan beban tertinggi penyakit diare di lima negara: Bangladesh, India, Indonesia, Myanmar, dan Nepal di mana penyakit ini menyebabkan 60.000 kematian setiap tahunnya. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) terhadap kejadian diare pada balita di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi Indonesia tahun 2017. Dalam penelitian ini menggunakan analisis cross sectional. Data variabel mengenai sarana pembuangan tinja, jarak sumber air dengan tangki septik, kebiasaan membuang tinja balita, cuci tangan pakai sabun, sumber air minum, pengelolaan air minum, penyimpanan air minum, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan limbah cair rumah tangga dan pendidikan ibu di kumpulkan dengan wawancara dan observasi serta dikategorikan dan disaring dengan chi square. Hasil dalam penelitian ini didapat enam variabel dengan nilai p < 0,25 yang masuk kedalam analisis regresi logistik yang menghasilkan 2 variabel yang signifikan dengan nilai p < 0,05 (kebiasaan ibu membuang tinja anak balitanya dan cuci tangan pakai sabun). Uji regresi logistik di dapatkan kebiasaan membuang tinja anak (OR) 1,59 dan cuci tangan pakai sabun (OR) 1,48. Studi ini memyimpulkan bahwa kebiasaan ibu membuang tinja anak balitanya secara sembarangan dan aktivitas cuci tangan pakai sabun yang tidak memenuhi syarat mempunyai pengaruh terhadap terjadinya diare.

Infectious diseases such as diarrhea can spread through fecal oral transmission. According to WHO, more than 1.4 million children under the age of five worldwide die from diarrheal diseases can be prevented and it is estimated that 88% of these cases are related to unsafe water or poor sanitation. In the Southeast Asian region, almost 48% or an estimated 3.070,000 deaths each year are associated with acute respiratory infections and diarrheal diseases with the highest burden of diarrheal disease in five countries: Bangladesh, India, Indonesia, Myanmar and Nepal where the disease causes 60,000 deaths every year. The purpose of this study was to analyze the effect of total community-based sanitation factors (STBM) on the incidence of diarrhea in infants in Tebo Regency, Jambi Province, Indonesia in 2017. In this study using cross sectional analysis. Variable data regarding facilities for disposal of feces, distance of water sources with septic tanks, habits of removing toddler stools, hand washing with soap, drinking water sources, management of drinking water, storage of drinking water, household waste management, household wastewater management and maternal education in collect by interview and observation and categorized and filtered by chi square. The results in this study obtained six variables with a value of p <0.25 which entered the logistic regression analysis which produced 2 significant variables with a value of p <0.05 (the habit of the mother throwing away the feces of her toddler and washing hands with soap). The logistic regression test was given the habit of disposing of stool (OR) 1.59 and hand washing with soap (OR) 1.48. This study concluded that the habit of the mother throwing her toddler`s stool at random and handwashing with soap that did not meet the requirements had an influence on the occurrence of diarrhea."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Kabisat
"Tesis ini membahas tentang analisis perkembangan sanitasi lingkungan di Kota Depok, analisis faktor - faktor yang menentukan perkembangan sanitasi lingkungan di Kota Depok dan analisis efektifitas pelaksanaan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kota Depok. Yang diharapkan dari adanya program STBM adalah menurunnya kejadian diare dan penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total. Penelitian ini merupakan kajian empiris yang lebih banyak menggunakan data kuantitatif, baik sekunder maupun primer.
Hasil penelitian melihat perkembangan sanitasi di Kota Depok dan Daerah Survey, efektivitas pelaksanaan STBM terjadi penurunan dari persentase rata ? rata kasus diare tahun 2007 ? 2011 sebesar 1,95% menjadi sebesar 1,52% pada tahun 2012 - 2014. Jadi program STBM cukup efektif menurunkan angka kasus diare. Terdapat peningkatan dalam efektivitas pelaksanaan STBM di Kota Depok, yang tadinya hanya mencakup 1 lokasi (1,59%) pada tahun 2012 menjadi 32 lokasi pada tahun 2013 (50,79%) dan pada tahun 2014 menjadi 60 lokasi (95,24%).
Berdasarkan pengumpulan data primer, ditunjukkan bahwa rata-rata lama sakit akibat diare adalah 5 hari, dengan kerugian akibat kehilangan pendapatan sekitar Rp. 500.000,-. Karena itu benefit dari perbaikan sanitasi lingkungan adalah amat besar. Hampir seluruh rumah tangga, menggunakan dana sendiri untuk membuat jamban, tetapi umumnya tidak memiliki dana untuk membuat septic tank karena 61,1% responden tidak memiliki septic tank. Faktor yang mempengaruhi adalah kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan dan kebiasaan.

This thesis discusses the analysis of the development of environmental sanitation in the city of Depok, analysis of factors that determine the development of environmental sanitation in Depok and analysis of the effectiveness of the implementation of the Community Based Total Sanitation program in the city of Depok. Expected from the program CBTS is decreasing the incidence of diarrhea and disease based on environment related to sanitation and behavior through the creation of sanitary conditions in total. This research is more empirical studies using quantitative data, both secondary and primary.
Results of the study saw the development of sanitation in the city of Depok and Regional Survey, effectiveness of implementation CBTS decrease of the percentage of the averages incidence of diarrhea in 2007 - 2011 of 1.95% to 1.52% in 2012 - 2014. So the program is quite effective CBTS reduce the number of cases of diarrhea. There is an increase in the effectiveness of the implementation of CBTS in Depok, which was only includes 1 location (1.59%) in 2012 to 32 locations in 2013 (50.79%) and in 2014 to 60 locations (95.24%).
Based on primary data collection, indicated that the average length of illness due to diarrhea was 5 days, with losses due to lost revenues of approximately Rp. 500.000,-. Therefore benefit from the improvement of environmental sanitation is enormous. Almost all households use their own funds to make a latrine, but generally do not have the funds to make the septic tank because 61.1% of respondents do not have a septic tank. Factors that influence the government policy, the level of revenue and habits."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Donal
"
This research was done to find out defecation behaviour among rural community after triggering Community Led Total Sanitation (CLTS) in villages under Puskesmas Pagelaran, Pandeglang district in 2009. Using cross sectional design, 210 respondents who were randomly selected, were recruited with criteria already exposed with CLTS trigger. The result indicated that perceived barriers using latrine and low income are two risk factors to defecate in latrine. On the other hand, perceived threatening, perceived benefit, land availability, facilitator?s and social support can significantly protect respondents to defecate in Iatrine (p=0,05). Among those variables, facilitator support is the dominant variable (0R=I2,743) related to latrine defecation behavior. It is recommended to consider all variables above, especially facilitator support, in implementing CLTS program in order to maintain and preserve clean and healthy life behaviour permanently among community."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Minerva Nadia Putri A.T
"ABSTRAK
Kabupaten Lampung Tengah sudah menjalankan program Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) sejak tahun 2012. Namun, ditemukan kendala
dalam implementasinya. Insidens diare pada tahun 2013 tidak mengalami
perubahan yang signifikan, dan cenderung sama dengan sebelum dilaksanakan
program. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis implementasi program
STBM di Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2013. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam dengan pelaksana program
(implementor) dan kelompok sasaran program (masyarakat). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa implementasi program STBM tahun 2013 berjalan kurang
optimal, disebabkan kurangnya tenaga pelaksana, kurangnya partisipasi aktif dari
masyarakat dan dana yang relatif terbatas serta tidak berkesinambungan.
Dibutuhkan perbaikan dari sisi pelaksana maupun kelompok sasaran (masyarakat)
setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar
sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air besar
sembarangan, setiap individu mencuci tangan pakai sabun dengan benar, dan
setiap rumah tangga mengelola limbah sampah dengan benar. Diharapkan
kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan
dengan sanitasi dan perilaku dapat berkurang.

ABSTRACT
Central Lampung Regency has been executing Community-Based Total
Sanitation (CBTS) Program since 2012. However, challenges are still found. In
2013, diarrhea incidence rate did not significantly change. This study aimed to
analyze the implementation of CBTS Program in Central Lampung Regency,
2013, by using qualitative in-depth interview with program implementer
(implementor) and target group (community). The result showed that CBTS
Program was not well implemented due to lack of human resource, lack of
community participation, and limited fund. The study suggested to improve the
program both from provider perspective as well as target group to achive the goal
: everyone has an access to basic sanitation facilities, free from open defecation,
properly wash their hand with soap, and correctly handle garbage. It is expected
that the incidence of diarrheal diseases and other environmental related diseases
could be reduced through improvement of sanitation and community behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Herna Marlyna
"Penelitian ini untuk menganalisis keberlanjutan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Cipasung Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan berdasarkan aspek terpeliharanya manfaat, organisasi Pamsimas dan meningkatnya kelompok penerima program.
Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif, data primer diperoleh dengan wawancara mendalam dan observasi, data sekunder diperoleh dari telaah dokumen di Dinas Kesehatan, Puskesmas Darma, Desa Cipasung dan BP-SPAMS Tirta Anjung.
Berdasarkan hasil penelitian sampai saat ini masyarakat terutama konsumen air bersih masih dapat merasakan manfaat dari program Pamsimas. BP-SPAMS Tirta Anjung dapat mengelola program Pamsimas dengan baik namun masih harus menambah jumlah konsumen untuk menutupi biaya operasional. Penambahankelompok penerima program dari Tahun 2009 sampai saat ini masih sedikit karena masih kecilnya volume tangki penampung air, namun saat ini sedang dibangun penampung yang lebih besar sehingga dapat memenuhi keinginan masyarakat untuk menjadi konsumen.

This study to analyze the sustainability of water supply and sanitation in Rural Community-Based in Cipasung Village Sub District Darma District Kuningan Western Java in 2013 based aspects of the maintenance benefits, Pamsimas organization and the growing group of program beneficiaries.
The method used by the qualitative approach, the primary data obtained by in-depth interviews and observation, secondary data obtained from the study of the documents in the Public Health Service, Community Health Center Darma, village Cipasung, and BP-SPAMS Tirta Anjung.
Based on the results of the research to date has primarily clean water consumers can still benefit from Pamsimas. BP-SPAMS Tirta Anjung can manage well but still have to increase the number of customers to cover operating costs. The addition of the group receiving the program from 2009 until now is still a little because it is still small volume of water storage tank, but is currently being built larger container so that it can fulfill people?s desire to be a consumer.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>