Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96560 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hilman Taris
"Kota Singkawang merupakan salah satu kota di Provinsi Kalimantan Barat yang berada pada dataran aluvial, sehingga mengakibatkan kota tersebut menjadi rawan akan bahaya banjir. Banjir terjadi setiap tahunnya dan mengakibatkan kerugian baik secara sosial dan ekonomi. Banjir di pusat Kota Singkawang terakhir kali terjadi pada tahun 2016 yang mengakibatkan banyaknya bangunan yang tergenang dan ratusan warga harus dievakuasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi tingkat bahaya banjir, kemudian dilanjutkan dengan melakukan penilaian kerugian ekonomi. Tingkat bahaya banjir diperoleh dengan melakukan overlay pada parameter karakteristik banjir, yaitu frekuensi, durasi, dan tinggi banjir. Metode dalam penilaian kerugian dilakukan dengan metode stratified random sampling dengan total sampel sebanyak 99 sampel, dimana diambil 3 sampel untuk tiap nilai bangunan pada tiap kelas bahaya banjir terdapat 11 nilai bangunan di pusat Kota Singkawang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian di dominasi oleh banjir dengan bahaya rendah dan sedang dengan persentase luasan 44,02 dan 43,03, serta bahaya tinggi sebesar 12.95 yang didominasi pada wilayah barat daerah penelitian. Berdasarkan hasil penilaian kerugian, diperoleh total kerugian akibat banjir sebesar Rp15.838.232.500 1,150 million USD. Terdapat perbedaan sebaran kerugian pada wilayah barat dan timur daerah penelitian, dimana kerugian pada wilayah barat lebih tinggi karena didominasi oleh bangunan-bangunan dengan kategori usaha. Hasil penelitian tidak hanya sebatas jumlah kerugian, namun juga melihat distribusi spasial dari kerugian tersebut. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pengembangan mitigasi bencana pada wilayah dengan tingkat bahaya banjir serta kerugian ekonomi yang tinggi, serta dapat digunakan sebagai acuan dalam proses perencanaan pembangunan agar lebih memperhatikan aspek kebencanaan.

Singkawang City is in the Province of West Kalimantan, which is located above an alluvial plain, that causing the city to be prone of flood. Floods that occur annually have result in social and economic losses. The last flood that occurred in the centre of Singkawang City happened in 2016, which resulted in many flooded buildings and hundreds evacuated resident. Based on that background, this research is to identify the hazard level of flooding and then proceed with the assessment of economic losses based on the floods that occurred. The flood hazard level is obtained by overlaying the flood characteristics parameters, i.e. frequency, duration, and height of the flood. The method for assessing the rate of the damage is done by stratified random sampling method with total sample of 99 samples, in which 3 samples were taken for each building value in each level of flood hazard there are 11 building values in the centre of Singkawang City.
The result showed that the region was dominated by floods with high and medium classification, with percentage of area 44,02 and 43,03, and high classification with percentage of 12,95, which is dominated in western part of the region. The loss assessment for this research shows that the total loss from the flood is Rp15.838.232.500 1.150 million USD. There is a difference in the distribution of losses in the western and eastern part of the research area, where the losses in the western part of the region are higher, which is because it is dominated in the business district. The result of this study not only limited to the amount of losses, but also to identify the spatial distribution of these losses. This research is conducted as an effort to develop disaster mitigation in areas with high flood hazard and economic losses, also can be used as a reference in the regional development to pay more attention to the disaster aspect.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartini
"Kekambuhan skizofrenia merupakan masalah yang terjadi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat di Kota Singkawang. Jumlah penderita skizofrenia yang kambuh terjadi peningkatan disetiap bulannya. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014 dari bulan Januari 48, Februari 55, Maret 60. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai gambaran kekambuhan pada penderita skizofrenia di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014. Desain penelitian yang dipakai yaitu metode kualitatif, penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2014 teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil penelitian, penderita kambuh dan tidak kambuh terlihat bahwa pada keluarga penderita skizofrenia yang kambuh dukungan keluarga (pengetahuan, sikap, budaya, stigma) dan kepatuhan minum obat. Variabel tersebut yang mempengaruhi terjadinya kekambuhan terlihat bahwa masih ada keluarga yang memperlakukan penderita dengan kasar dan hanya memperhatikan minum obatnya saja namun kenyataannya masih ada penderita yang tidak teratur minum obat. Sedangkan pada kasus pembanding yaitu pada keluarga penderita yang kambuh justru sebaliknya. Sedangkan pada kedua kelompok ini budaya disetiap suku terlihat penanganan yang berbeda-beda. Di butuhkan program terapi keluarga pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat di Kota Singkawang.

Schizophrenia relapses is a problem that occurs in SingkawangMental Hospital, West Kalimantan Province. The number of patients with schizophrenia who relapse increased every month. Based on the data, there was an increase of cases from January (48 cases), February (55 cases), and March (60 cases). The aims of this study isto find out information about the relapse overview in schizophrenia patients at Singkawang West Kalimantan Province in the year of 2014.The study design used is a qualitative method. The study was conducted in May-June 2014.In-depth interviewstechniques was used for data collection. The results showed there are five variables that influence the occurrence of relapse, ie family support (knowledge, attitudes,culture, stigma)and drug compliance. There are families still treat the patients with rude and only pay attention to take his medication alone but in fact there are still people who do not regularly take medication. While in the case of the comparison which is to the patient's family, just the opposite is happening. While in the both groups, the handling look the difrent in every cultures. Family therapy program is needed at the Singkawang Mental Hospital, West Kalimantan Province. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lio Kurniawan
"Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana Festival Cap Go Meh Singkawang dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama dan bagaimana peran aktor sosial budaya dalam mempertahankan Cap Go Meh sebagai strategi menjaga ketahanan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut maka ditentukan objek penelitian adalah Festival budaya Cap Go Meh sedangkan subjek dari penelitian adalah para tokoh tokoh yang berperan terhadap suksesnya festival Cap Go Meh dan bagaiamana peran masing masing menciptakan ketahanan sosial dan budaya seperti Walikota dan Anggota DPRD, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Ketua MABM, Ketua MABT, Ketua DAD, Ketua paguyuban Jawa, Panitia Cap Go Meh. Dalam penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Festival Cap Go Meh Singkawang adalah unik dikarenakan Festival Budaya Cap Goh Mes Singkawang Melibatkan seluruh Etnis yang ada di Kota Singkawang, Masyarakat etni tionghoa sangat mempertahankan budayanya, Festival Cap Go Meh Singkawang terbukti sebagai pariwisata unggulan karena banyak mendatangkan Wisatawan manca negara, Festival Cap Go Meh Singkawang menjadi faktor pendorong terciptanya ketahanan sosial budaya.

The purpose of the research is want to know Cap Go Meh Festival in Singkawnag can survive in long time dan how the influence of socio cultural actors to do keep Cap Go Meh as a strategy mantain social resilience. To Achieve to goal than determined the object research is Capp Go Meh Festival and subject reasearch is there person have influnce to success Cap Go Meh Festival and how to there take role to create social reselience and culture like Walikota Singkawang, DPRD Singkawang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Ketua MABM, Ketua MABT, Ketua DAD, Ketua paguyuban Jawa, Panitia Cap Go Meh. The research to using methode kualitative dan date collection technigue with observation, interview, documentation. The research result that Cap Go Meh Festival involve all etnic in Singkawang City. Etnic Tiong Hoa very maintain the culture, Cap Go Meh Festival to proven can be leading tourism because can be to come foreign tourists Cap Go Meh Festival Singkawang can be driving factor become to create social reselience"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lius Lisanyoto
"ABSTRAK
Ekspansi permukiman merupakan bagian dari perubahan tutupan lahan yang terjadi pada sebuah kota. Perubahan tutupan lahan sendiri terjadi karena adanya proses pembangunan yang dinamis. Tercatat pada tahun 2014-2015 Kota Singkawang mengalami penurunan luasan lahan sawah sebesar 5,33, yang berdampak kepada peningkatan luasan lahan terbangun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola spasial dari ekspansi permukiman yang terjadi di Kota Singkawang, dan kemudian dengan menggunakan metode Cellular Automata Markov Chains CAMC pola tersebut digunakan untuk memodelkan kondisi permukiman di Kota Singkawang pada tahun 2032 berdasarkan pada faktor penggerak yang diberikan kedalam model. CAMC merupakan metode yang menggangap bahwa tiap sel piksel yang ada akan merepresentasikan tutupan lahan yang unik dan akan saling mempengaruhi sel yang ada disekitarnya, setelah model dihasilkan kemudian akan di overlay dengan model kesesuaian lanskap permukiman Kota Singkawang dengan menggunakan metode Spatial Multi Criteria Evaluation SMCE. Hasilnya menunjukan adanya ekspansi luasan permukiman yang dipengaruhi oleh faktor fisik dan pembangunan pada Kota Singkawang. Sehingga pada akhirnya perlu dilakukan analisis antara model dengan rencana tata ruang wilayah Kota Singkawang RTRWK Singkawang untuk melihat ketersediaan terhadap ruang untuk pembangunan permukiman secara berkelanjutan.

ABSTRACT
Settlement expansion is part of the land cover change that occurs in a city. The changes in the land cover itself caused by the dynamic development process. Recorded in 2014 2015 Singkawang City has decreased the area of paddy fields by 5.33, which has an impact on the increase of built up areas. The aims of this study are to analyze the spatial pattern of settlement expansion in Singkawang City and then using Cellular Automata Markov Chains CAMC method, the pattern is used to create a model of Singkawang City settlement in 2032 based on the driving factor that is given into the model. CAMC is a method which assumes that each cells pixel represents a unique land cover and it will affect each other around the cell. After that, the model then will be overlaid with the suitability model landscape for settlement of Singkawang City using Spatial Multi Criteria Evaluation SMCE. The result shows the expansion of the settlement area is influenced by physical and development factors in Singkawang city. Finally, an analysis has to be done for the model with the spatial plan of Singkawang City RTRWK Singkawang to see the availability of space for the sustainable development of settlements."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Chintya
"Pertunjukkan Pawai Tatung dalam perayaan Cap Go Meh berasal dari Kalimantan
Barat, tepatnya Kota Singkawang. Tradisi Tatung di Kalimantan Barat merupakan tradisi yang dibawa langsung oleh suku Hakka yang berasal dari Cina Selatan. Hal yang menarik dari Pawai Tatung di Kota Singkawang adalah tradisi ini merupakan perpaduan antara tiga budaya yakni budaya Dayak, Melayu serta Cina. Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk implementasi akulturasi etnis Cina dengan kebudayaan lokal dalam Pawai Tatung di Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data primer berupa video dokumentasi penuh Perayaan Cap Go Meh Singkawang 2020 dari halaman Youtube “Pojok Inspirasi”. Hasil penelitian menemukan bahwa bentuk implementasi akulturasi dalam Pawai Tatung tidak hanya terletak dari keikutsertaan masyarakat dari masing-masing ketiga budaya tersebut serta kostum khas dari masing-masing budaya, melainkan keterlibatan dewa-dewi Cina dengan roh lokal setempat ( Datuk & Latuk ). Akulturasi yang terjadi dalam Pawai Tatung menunjukkan tumbuhnya kesetiaan orang Cina terhadap penunggu / roh nenek moyang setempat serta rasa persaudaraan yang terjalin diantara ketiga budaya ini dan berhasil berpengaruh terhadap eksistensi Pawai Tatung yang masih ada hingga saat ini di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

The Tatung Parade in the Cap Go Meh celebration originally from Singkawang City,
West Kalimantan. The Tatung tradition in West Kalimantan was brought by the Hakka people from South China. The interesting thing about the Tatung Parade in Singkawang City is that this tradition is a collaboration between three cultures ; The Dayak, Malay, and Chinese. The main problem in this research is how the implementation of the acculturation between the Dayak, Chinese and Malay in the Tatung Parade is. The research method is qualitative method. The primary source in this research is a full documentation video of the 2020 Cap Go Meh Singkawang Celebration from Youtube account "Pojok Inspirasi". The result of this research indicates that the form implementation of acculturation in the Tatung Parade did not only lie in the participation of the Dayak, Malay, and Chinese, but it is the involvement of Chinese gods / goddesses with local spirits (Datuk & Latuk). The acculturation that occurs in the Tatung Parade shows the loyalty of the Chinese to the local ancestors of West Kalimantan and the brotherhood between these three cultures. This acculturation has proven influent on the existence of Tatung Parade in Singkawang City until right now.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Astrid Farmawati
"Tesis ini membahas tentang hak reproduksi perempuan dalam perkawinan transnasional di Kota Singkawang Kalimantan Barat Tahun 2013. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola perkawinan, faktor-faktor yang mendukung dan hak reproduksi perempuan dalam perkawinan transnasional. Metode penelitian ini kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap 6 informan, 6 informan keluarga dan 6 informan kunci.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendukung dalam perkawinan transnasional adalah sosial ekonomi yang rendah; persamaan agama, bahasa dan etnis serta persepsi positif tentang negara Taiwan. Hak reproduksi perempuan dengan status pisah yang tidak terpenuhi yaitu hak untuk membangun dan merencanakan keluarga, hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam keluarga dan kesehatan reproduksi, hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk dan hak untuk menentukan jumlah anak dan jarak kelahiran. Pemerintah daerah Kota Singkawang perlu meningkatkan kerjasama lintas sektoral antara instansi dan lembaga masyarakat, pencatatan yang baik jumlah warga yang menikah dengan Warga Negara Asing dan penyuluhan yang berkaitan dengan perkawinan transnasional dan kesehatan reproduksi dengan menggunakan bahasa setempat.

The focus of this study is the reproductive rights of women in transnational marriages in Singkawang West Kalimantan in 2013, aim to determine the patterns of marriage, the factors that support and reproductive rights of women in transnational marriages. This qualitative study using in-depth interviews of 6 informants, 6 family informants and 6 key informants.
The results showed that factors related in transnational marriage are low socioeconomic; similiarities in religion, language and ethnicity; positive perceptions about Taiwan. Unfullfill reproductive rights of divorced women are the right to build and plan a family, the right to be free from all forms of discrimination in the family and reproductive health, the right to be free from torture and ill-treatment and the right to determine the number and spacing of children. Singkawang local governments need to improve cross-sectoral cooperation between institutions and community organizations, having acurate recording of citizens who are married to foreign citizens and having counseling program related to transnational marriage and reproductive health by using the local language.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Maulana
"Tesis ini membahas potensi pajak sarang burung walet di Kota Singkawang tahun 2012 dan upaya pemungutan yang harus dilakukan Pemerintah Kota Singkawang dalam rangka mengoptimalkan potensi yang ada. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian didapat estimasi potensi pajak sarang burung walet sebesar Rp. 1,978 miliar. Angka ini menunjukkan nilai under estimate, berdasarkan data populasi rumah walet tahun 2008. Upaya pemungutan yang telah dilakukan Pemerintah Kota Singkawang masih sangat minimal, karena belum ada pengusaha sarang burung walet yang dikukuhkan sebagai wajib pajak. Upaya yang harus dilakukan Pemerintah Kota Singkawang untuk mengoptimalkan potensi yang ada adalah dengan melakukan sosialisasi pajak dan pendataan objek pajak sarang burung walet secara lebih intensif.

The focus of this study is the swiftlet?s nest tax potency in Singkawang Municipality in 2012 and collected efforts by Singkawang Government in order to optimize it's potency. The research was a quantitative with descriptive analysis. The research results obtained estimates of the swiftlet's nest tax potency is Rp. 1.978 billion. It's figure shows under estimate value, based on swiftlet's house population data in 2008. Collection efforts that have been made by Singkawang Government was still very minimal, since no swiftlet?s nest entrepreneur who was confirmed as a tax payer. Singkawang Government efforts should be made to optimize the potency by tax information dissemination and data collection of swiftlet's nest tax object more intensively."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30687
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldi Pahlevi
"Sungai Pesanggrahan merupakan salah satu aliran sungai yang menyebabkan banjir di Jakarta sehingga membentuk dataran banjir. Daerah yang seringkali tergenang akibat banjir adalah Kelurahan Ulujami dan Cipulir di Jakarta Selatan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui sebaran kerugian akibat banjir secara spasial berdasarkan waktu periode ulang kejadian banjir. Penilaian kerugian akibat banjir di dataran banjir Sungai Pesanggrahan ini didasari oleh wilayah banjir yang dihasilkan dari hasil model banjir periode ulang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive random sampling dengan total sebanyak 50 sampel untuk melakukan verifikasi hasil model banjir dan melakukan wawancara terhadap responden untuk mengidentifikasi nilai bangunan serta mengetahui besaran kerugian banjir.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebaran kerugian akibat banjir di bagian selatan lebih besar dibandingkan bagian utara daerah penelitian karena wilayah tersebut terdapat banyak unit nilai bangunan yang terkategori sebagai usaha. Perbedaan besaran kerugian akibat banjir di dataran banjir dipengaruhi oleh kategori nilai bangunan dan faktor ketinggian dari keberadaan bangunan.

Pesanggrahan river is one of the river that caused flooding in Jakarta that formed the flood plains. Regions often flooded due to flood is Ulujami and Cipulir in South Jakarta. The purpose of research is to find distribution of losses due to flooding in spatial based on the time of the period of repeated flooding incident. The assessment of losses due to flood in the river flood plains Pesanggrahan this constituted by the flooding resulting from the results of a model of the period of repeated flooding.
Methods used in this research is a method of purposive random sampling with a total of 50 sample to verify the results of a model of the flood and do an interview on the respondents to identify the value of building and knowing the amount of flood losses.
The analysis shows that the distribution of losses due to flooding in the south are higher than the northern regions of research because the region there are many unit of value of a building which is categorized as business. The difference in the amount of losses due to flood in flood plains influenced by the category of the value of the building and the elevation of buildings.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karel Jurniadi
"Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum, tradisi budaya, dan urgensi pendidikan multikultural di sekolah Kota Singkawang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan bentuk strategi studi kasus terpancang. Sumber data yang digunakan yaitu informan, tempat dan peristiwa, dokumen, serta literatur. Validitas data menggunakan triangulasi dan teknik analisa data menggunakan teknik analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pendidikan multikultural di Kota Singkawang penting untuk memberikan sikap toleransi dalam kehidupan plural masyarakatnya. Salah satu bentuk pendidikan berupa penyelenggaraan upacara tradisi budaya yang dimasukkan dalam materi pelajaran di sekolah."
Kalimantan Barat: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, 2018
900 HAN 1:2 (2018) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Seri
"ABSTRAK
Faktor- faktor yang berhubungan dengan drop out nya peserta dari Bapel JPKM
sangat penting untuk diteliti secara mendalam, karena perusahaan asuransi termasuk
Bapel JPKM hanya dapat hidup dan berkembang jika ada peserta. Bahkan, Bapei JPKi\1
harus berupaya menambah jurnlah dan mempertahankan peserta yang ada sedemikian
rupa sehingga hukum yang berlaku dalam bisnis asuransi Jhe law of large number dapat
terpenuhi. Disamping itu, JPKM mesti membenahi upaya kebijakan pembiayaan
kesehatan yang selama ini belum menunjukan hasil yang menggembirakan. Padahal
praupaya itu mempunyai implikasi yang luas terhadap akses golongan masyarakat
tertentu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang selayaknya dan telah
dimasyarakatkan hampir 20 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
faktor-faktor yang menyebabkan peserta JPKM Jasma Angsana Singkawang menjadi
drop out (DO). Oleh karenanya dipilih jenis penelitian kualitatif melalui Wawancara
mendalam dan Fokus Grup Diskusi (FGD). Wawancara mendalam dilakukan terhadap
11 orang informan kunci, terdiri dari Direktur Bapel JPKM Jasma Angsana beserta 2
orang kolektor, Direktur RSUD Abdul Azis Singkawang beserta .2 orang perawat,
Pimpinan Puskesmas dan 2 orang staf, Wakil Ketua Badan Pembina dan 1 orang staf
Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas. FGD dilakukan terhadap 45 orang peserta JPKM
yang terdiri dari 3 kelompok peserta yang DO dan 3 kelompok pese.rta yang tidak DO.
tiap kelompok FGD terdiri dari 7 sampai 8 orang peserta.
Analisis data menghasilkan beberapa hasil penelitian. Pertama, pengetahuan
peserta tentang hak dan kewajibannya sangat rendah. Kedua Sikap peserta terhadap
sistim gotong royong dalam pembiayaan kesehatan cukup 'baik, namun hal ini tidak
dengan sendirinya mendorong peserta untuk rnempertahankan kepesertaannya. Ketiga,
hilangnya kepercayaan sebagian pesena terhadap Bapel JPKM Jasma Angsana. Keempat,
adanya kolektor yang tidak disiplin. Kelima, tingginya biaya perawatan di RS dan
rendahnya penggantian dari Bapel Jasma Angsana. Keenam, tidak dimanfaatkannya
Puskesmas Pembantu dalam pelayanan kesehatan bagi peserta. JPKM. Ketujuh, tidak
adanya penyuluhan terhadap peserta aktif, dan kedelapan, pengamh teman/keluarga
mempakan faktor-faktor yang menyebabkan peserta Bapel JPKM Jasma Angsana
Singkawang menjadi drop out.
Oleh karena itu, ada berbagai saran yang mesti dikemukakan. Pertama, Bapel
Jasma Angsana disarankan untuk mengadakan feasibility study guna mencari angka
yang tepat dalam menetapkan premi yang ideal, melakukan pelatihan dan pembinaan bagi
kolektor, mengadakan pembinaan dan penyuluhan kepada peserta, memanfaatkan
Puskesmas pembantu secara optimal dalam memberikari pelayanan kesehatan terhadap
peserta JPKM. Kedua, Pemerintah daerah setempat hams mengupayakan subsidi
terhadap premi, sehingga tidak memberatkan peserta. Ketiga, Dinas Kesehatan
Kabupaten Sambas hams memberikan pembinaan kepada peserta aktif Keempat, peneliti
lanjut hendaknya mempelajari kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengikuti
program JPKlvl. Kelima, Departemen Kesehatan Pusat hams meningkatkan kemampuan
dan keahlian petugas pelaksana kesehatan di lapangan."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>