Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nindya Kharisma Cahyaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih belum optimal. Pada variabel input, kemampuan dan keterampilan kader Posbindu PTM masih perlu ditingkatkan terutama dalam perhitungan IMT, belum sepenuhnya masyarakat bersedia membayar biaya pemeriksaan faktor risiko PTM, dan ketersediaan sarana dan peralatan yang belum lengkap. Pada variabel proses, tahapan wawancara, pengukuran lingkar perut, dan perhitungan IMT belum dilaksanakan secara rutin di beberapa Posbindu PTM. Pada variabel output, cakupan kegiatan pemeriksaan faktor risiko tekanan darah pada bulan Oktober-Desember tahun 2017 masing-masing sebesar 0,68, 0,58, 0,48 termasuk kategori merah 26. Saran dari penelitian ini antara lain memberikan bimbingan teknis kepada kader, meningkatkan sosialisasi dan advokasi, mengembangkan Posbindu PTM bergerak, melakukan penilaian secara berkala, dan menjalin kemitraan dan kerjasama lintas sektor.

The objective of this research was to evaluate the implementation of NCDs Integrated Development Post program in Cempaka Putih subdistrict Community Health Center in 2018. This research used qualitative descriptive method with in depth interview, observation, and literature review to collect the data. The result of this research shows that the implementation of NCDs Integrated Development Post program in Cempaka Putih subdistrict Community Health Center has not yet been optimized. In the input variables, skills of NCDs Integrated Development Post rsquo s cadres still need to be improved especially in BMI calculation, willingness to fully pay NCDs risk factor examination fee, and availability of incomplete equipment. In the process variables, interview, measurement of abdominal circumference, and calculation of BMI have not been conducted regularly in some NCDs Integrated Development Post. In the output variables, the scopes of examination of risk factor of blood pressure from October to December 2017 were 0.68, 0.58 and 0.48 included in red category 26. The writer suggests conducting technical guidance, improving socialization and advocacy, developing mobile NCDs Integrated Development Post, monitoring of periodic evaluation, and establishing partnership and cross sector collaboration."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofiani Yudha Lastyaningsih
"Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian di dunia (74%), di Asia Tenggara (55%) bahkan di Indonesia (73%). Salah satu upaya pemerintah dalam upaya pencegahan dan pengendalian PTM adalah deteksi dini faktor risiko PTM melalui program UKBM yang disebut dengan Posbindu PTM. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi secara mendalam mengenai gambaran pelaksanaan Posbindu PTM di Puskesmas Madiun Kabupaten Madiun. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data wawancara mendalam dilakukan kepada informan PJ Posbindu PTM, Kepala Puskesmas, Kader Kesehatan, Dinas Kesehatan, Kepala Urusan Keuangan Desa, sedangkan FGD dilakukan kepada peserta Posbindu PTM di wilayah Puskesmas Madiun. Sementara untuk data sekunder, dilakukan observasi pada sarana dan prasarana dan telaah dokumen pada dokumen ketenagaan dan pendanaan. Hasil penelitian menunjukkan komponen input untuk kegiatan Posbindu PTM sudah tersedia baik dana, sarana, prasarana, dan SOP. Namun, jumlah petugas puskesmas masih terbatas dan peran kader kesehatan kurang optimal. Dalam komponen process, kegiatan Posbindu PTM meliputi wawancara faktor risiko, pengukuran antropometri, pemeriksaan laboratorium, konsultasi dan edukasi atau penyuluhan serta rujukan bila diperlukan. Namun pada kegiatan pelaporan masih belum dilakukan secara maksimal. Pada komponen output ditemukan masalah yaitu terkait alokasi dana, kurangnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya sosialisasi oleh kader dan petugas puskesmas serta waktu pelaksanaannya. Oleh karena itu, disarankan bagi pihak puskesmas untuk meningkatkan sosialisasi Posbindu PTM dan mungkin dapat melakukan kegiatan Posbindu PTM di luar jam kerja. Dinkes diharapkan dapat memastikan Posbindu Kit diberikan tepat waktu, lebih perhatikan expired date BHP dan meningkatkan pengawasannya. Kemudian pemerintah desa atau kelurahan disarankan turut membantu memotivasi masyarakat untuk datang dan meningkatkan pemanfaatan ADD untuk bidang kesehatan.

Non-Communicable Diseases (NCDs) are the main cause of death in the world (74%), in Southeast Asia (55%) and even in Indonesia (73%). One of the government's efforts to prevent and control PTM is early detection of PTM risk factors through the UKBM program called Posbindu PTM. This research aims to explore in-depth information regarding the implementation of Posbindu PTM at the Madiun Health Center, Madiun Regency. This research was conducted qualitatively with a case study design. In-depth interview data collection techniques were carried out with PJ Posbindu PTM informants, Heads of Health Centers, Health Cadres, Health Services, Heads of Village Financial Affairs, while FGDs were carried out with Posbindu PTM participants in the Madiun Health Center area. Meanwhile, for secondary data, observations were made on facilities and infrastructure and documents reviewed on personnel and funding documents. The research results show components input For Posbindu PTM activities, funds, facilities, infrastructure and SOPs are available. However, the number of community health center officers is still limited and the role of health cadres is less than optimal. In components process, Posbindu PTM activities include risk factor interviews, anthropometric measurements, laboratory examinations, consultations and education or counseling as well as referrals if necessary. However, reporting activities are still not carried out optimally. On components output Problems were found, namely related to fund allocation, lack of community knowledge and lack of socialization by cadres and health center officers and the timing of implementation. Therefore, it is recommended for the health center to increase socialization of Posbindu PTM and carry out activities outside working hours. It is hoped that the Public Health office can ensure that the Posbindu Kit is provided on time, so pay more attention expired date BHP and increase its supervision. Then it is recommended that the village or sub-district government help motivate the community to come and increase the use of ADD for the health sector."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wigati Ratna Sari
"Masuknya Penyakit Tidak Menular sebagai salah satu target dalam SustainableDevelopment Goals SDGs 2030,mengisyaratkan bahwa PTM secara global telahmendapatkan perhatian khusus yang menjadi prioritas nasional. Salah satu cara dalamprogram pengendalian PTM adalah melalui kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Posbindu PTM. Puskesmas Kecamatan Setiabudi dalam menjalankan skrining melaluiPosbindu PTM menerapkan Permenkes No.43 tanu 2016 tentang standar pelayananminimal bidang kesehatan yaitu setiap warga usia 15-59 tahun mendapatkan skriningsesuai standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan pemanfaatan Posbindu PTM di wilayah kerja PuskesmasKecamatan Setiabudi Tahun 2018. Desain penelitian ini adalah cross sectional denganpendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu warga usia 15-59 tahun dengansampel 145 orang. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan ujiRegresi Logistik Sederhana. Hasil penelitian adalah warga yang memanfaatkanPosbindu PTM sebanyak 57,9 . Variabel yang berhubungan dengan pemanfaatanPosbindu PTM adalah jenis kelamin p=0,026 OR=2,856, pekerjaan p=0,024 OR=2,382, pengetahuan p=0,010 OR=2,553, akses ke Posbindu PTM p=0,013 OR=2,748, ketersediaan sarana Posbindu PTM p=0,012 OR=2,567, dukungankeluarga p=0,037 OR=2,153, dukungan petugas kesehatan p=0,004 OR=2,825,dukungan kader p=0,000 OR=6,970, kebutuhan akan Posbindu PTM p=0,035 OR=2,397. Variabel yang paling dominan adalah dukungan kader OR= 4,680 95 CI2,2-10,8 . Kesimpulan penelitian ini adalah dukungan kader menjadi faktor yang palingdominan dalam pemanfaatan Posbindu PTM.

The introduction of Non Communicable Diseases as one of the targets inSustainable Development Goals SDGs 2030, suggests that PTM globally has gainedspecial attention which is a national priority. One of the ways in PTM control programis through Posbindu PTM. Public Health Center Setiabudi in running screening throughPosbindu PTM apply Permenkes No.43 in 2016 about minimum service standard ofhealth field that every citizen age 15 59 year get standard screening. This study is aimedat determining the factors associated with the utilization of Posbindu PTM in theworking area of Setiabudi Pubic Health Center in 2018. The design of study is crosssectional with quantitative approach. The population of this study is citizens age 15 59years with the samples are 145 people. The data analysis are Chi Square test and SimpleLogistic Regression test. Result of the study is the people who utilize active PosbinduPTM is 57,9 . Variables related to the utilization of Posbindu PTM that gender P 0.010 OR 2,382, knowledge p 0,010 OR 2,553, access to Posbindu PTM p 0,013 OR 2,784, family support P 0,037 OR 2,153, the support of healthworkers p 0,004 OR 2,825, cadre support p 0,000 OR 6,970, needs willPosbindu PTM p 0.035 OR 2,397. The most dominant variable is cadre supportOR 4,680 95 CI 2,2 10,8 . The conclusion is cadre support become the mostdominant factor in the utilization of Posbindu PTM."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiyah
"ABSTRAK
Analisis Implementasi Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu PenyakitTidak Menular Posbindu PTM di Kota Bogor Tahun 2018Pembimbing : Dr. Pujiyanto, SKM, M.KesPosbindu PTM merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan mengendalikanpenyakit tidak menular melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam deteksi dinifaktor risiko penyakit tidak menular. Cakupan kunjungan masyarakat ke Posbindu PTMdi Kota Bogor pada tahun 2017 hanya 12,96 belum mencapai target yang diharapkanyaitu 30 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kegiatanPosbindu PTM di Kota Bogor. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam,Focus Group Discussion FGD , telaah dokumen dan observasi. Informan penelitianterdiri dari 11 informan wawancara mendalam dan 24 informan FGD. Observasidilakukan di 2 Posbindu PTM di Puskesmas Mekarwangi dan Puskesmas Cipaku. Hasilpenelitian berdasarkan aspek standar dan tujuan kebijakan sudah cukup mendukungnamun untuk sasaran peserta Posbindu PTM belum semua informan mengetahui, aspeksumber daya manusia tenaga dan kompetensi kader masih kurang, anggaran berasal daridana APBD dan BOK, sarana prasana sudah cukup memadai namun untuk media promosipreventif masih kurang, aspek komunikasi antar pelaksana kegiatan sudah terjalin namunbelum efektif terutama pada penyebaran informasi mengenai sasaran dan jadwal kegiatan,aspek karakteristik badan pelaksana untuk hubungan dan proses koordinasi sudah terjalinnamun belum optimal terutama kordinasi tugas antar kader, aspek sikap pelaksanapetugas sudah cukup baik namun sikap dan motivasi kader masih kurang belum semuanyaterlibat aktif pada kegiatan, aspek dukungan lingkungan sosial belum optimal hadirnyatokoh masyarakat pada saat pelaksanaan kegiatan, dukungan dana sudah cukupmendukung dari bantuan masyarakat, dan dukungan politik dari pemerintah daerah sudahcukup baik dengan dikeluarkannya SK Walikota. Rekomendasi perlu adanya refreshingkader dengan melakukan studi banding ke Posbindu terbaik, pelatihan secara berkala danperekrutan kader baru, pemberian reward atau pemilihan kader teladan dan PosbinduPTM terbaik, peningkatan kerja sama lintas sektor lembaga pendidikan, pemerintah danswasta.Kata kunci: Implementasi Kebijakan Kesehatan, Posbindu PTM, Penyakit Tidak Menular.

ABSTRACT
Analysis of The Implementation of Non CommunicableDisease Integrated Service Post NCDISP Activities in BogorCity 2018Counsellor Dr. Pujiyanto, SKM, M.KesNon Communicable Disease Integrated Service Post NCDISP is one of the efforts toprevent and control non communicable diseases by using, will also change the language.The coverage of the community to NCDISP in 2017 only 12.96 has not reached theexpected target of 30 . This study aims to find out how the implementation of NCDISPactivities in the city of Bogor. The method used is in depth interviews, Focus GroupDiscussion FGD , study documents and observations. The research informants consistedof 11 informant interviews and 24 FGD informants. Observations were conducted at 2NCDISP at Mekarwangi Health Center and Cipaku Health Center. The results of researchbased on the aspects of standards and objectives that exist but still for the targetparticipants NCDISP not all information, resources and energy resources cadres are stilllacking, funds come from APBD and BOK funds, facilities are quite adequate yet forpreventive media campaign less, communication aspect between executor of activity hasnot been established but not yet effective especially at disseminating information abouttarget and schedule of activity, executor body aspect for relationship and process whichhave been intertwined but not optimal especially for duties among cadres, and others.good but the attitude and motivation of the cadres are still less actively involved activelyin the activities, the social environment is not optimally the presence of communityfigures at the time of implementation of activities, The amount of funds is enough supportfrom the public assistance, and funds from the local government is quite good with theissuance of SK Mayor. Suggestions need to be refreshed by doing cadres by conductingcomparative studies to the best NCDISP, online training and recruitment of new cadres,reward prizes or selecting best cadres and NCDISP, enhancing education, governmentand private sector cooperation.Key words Health Policy Implementation, Non Communicable Disease IntegratedService Post, Non Communicable Diseases"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raina Rizky Ramadhianty Puteri
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan state ibuism pada program kesehatan Pos Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Program tersebut merupakan program Kementerian Kesehatan guna mengendalikan penyakit tidak menular dengan melakukan deteksi dini PTM, melakukan penyuluhan dan rujukan jika diperlukan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam perawatan kesehatan masyarakat lewat program pemerintah. Namun, penelitian sebelumnya masih belum membahas latar belakang keikutsertaan perempuan dalam upaya menyukseskan program pemerintah, khususnya Posbindu PTM. Peneliti berargumen bahwa state ibuism dapat mendasari pemaknaan serta motivasi kader Posbindu PTM untuk melakukan care work dalam lingkup komunitas. Penelitian ini menemukan bahwa peran perempuan dalam program Posbindu PTM didasari atas konstruksi gender tradisional di masyarakat yang juga dilegitimasi oleh pemerintah dan dalam temuan ini juga didasari atas nilai agama. Hal ini juga mendasari pemaknaan kader atas keterlibatan mereka dalam program Posbindu PTM. Namun demikian, telah ada kesadaran atas pentingnya penghargaan terhadap kader karena telah menjalani program Posbindu PTM karena care work yang dilakukan perempuan kurang dihargai. Selain itu, dukungan pemerintah atas program Posbindu PTM juga dinilai masih belum maksimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dengan beberapa metode pengambilan data seperti wawancara mendalam kepada stakeholder terkait, ketua Posbindu PTM, tokoh setempat, dan peserta Posbindu PTM. Selain itu, data juga dikumpulkan melalui observasi, focus group discussion, dan photo-elicitation interviews kepada kader Posbindu PTM.

This study aims to explain the population in the Integrated Non-Communicable Disease Service Post (Posbindu PTM) health program. The program is a Ministry of Health program to control non-communicable diseases by conducting early detection of PTM and providing counseling and referrals if necessary. Previous studies have shown that women are important in public health care through government programs. However, previous studies have not discussed the background of women's participation in efforts to make government programs successful, especially Posbindu PTM. Researchers argue that state leadership can underlie the development and motivation of Posbindu PTM cadres to carry out community service in the community. This study found that the role of women in the Posbindu PTM program is based on traditional gender construction in society which is also legitimized by the government and in this finding is also based on religious values. This is also the basis for the development of cadres for their involvement in the Posbindu PTM program. However, there has been an awareness of the importance of appreciation for cadres for undergoing the Posbindu PTM program because the care work carried out by women is less appreciated. In addition, government support for the Posbindu PTM program is also considered less than optimal. This study uses a qualitative approach and data collection with several data collection methods such as in-depth interviews with relevant stakeholders, the head of Posbindu PTM, local figures, and Posbindu PTM participants. In addition, data was also collected through observation, focus group discussions, and photo-elicitation interviews with Posbindu PTM cadres."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Trisdiana Kusumawardani
"Kegiatan pencatatan dan pelaporan saat pelaksanaan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo Kota Madiun berulang (double report) yaitu ditulis manual kemudian merekap data dalam bentuk file excel offline untuk dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Madiun, hal ini tidak efektif karena tidak jarang data peserta Posbindu PTM dan hasil pemeriksaan pada formulir excel offline tersebut kosong atau tidak lengkap, penumpukan saat menginput data dari kertas hasil pemeriksaan ke file excel offline oleh petugas pencatatan dan pelaporan diakhir kegiatan Posbindu PTM sehingga tidak selesai saat itu juga. Sekitar 82,35% surveilans Posbindu PTM dilakukan secara offline sehingga tidak lengkap dan tidak tepat waktu (Renyaan EY, dkk., 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM di Puskesmas Banjarejo Kota Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus menggunakan tahapan perancangan System Development Life Cycle (SDLC) dengan model pendekatan prototype. Hasil penelitian ini berupa perancangan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo Kota Madiun. Tim Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo sebagai user merasa puas, mudah dalam menggunakan rancangan sistem informasi, dan merasa lebih efektif serta efisien menggunakan sistem informasi yang dirancang. Pengembangan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo dapat meringankan beban kerja petugas, mempercepat dan mempermudah kegiatan pencatatan dan pelaporan Posbindu PTM, dapat menampilkan kembali data dari pelaksanaan Posbindu PTM yang dibutuhkan puskesmas, dan menghasilkan laporan kegiatan Posbindu PTM yang lengkap dan berkualitas. Sebaiknya pengembangan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo berlanjut hingga sistem informasi dapat diimplementasikan dalam kegiatan Posbindu PTM, dilakukan proses uji coba yang mendalam kepada user mengenai dampak terhadap kemudahan dan kepuasan dari kinerja sistem informasi dalam kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo.

Recording and reporting activities during the implementation of Posbindu PTM Banjarejo Health Center in Madiun City repeatedly (double report) that is written manual then they fill the data in the form of offline excel files to be sent to the Madiun City Health Office, this is not effective because it is not uncommon for posbindu PTM participants data and the results of checks on offline excel forms are blank or incomplete,  buildup when inputting data from the examination paper to offline excel files by the recording and reporting officer at the end of Posbindu PTM activities so that it is not completed at that time. About 82.35% of Posbindu PTM surveillance is conducted offline so it is incomplete and not on time (Renyaan EY, et al., 2018). This research aims to develop an information system supporting the recording and reporting of Posbindu PTM activities in Banjarejo Health Center in Madiun City. This research is qualitative research with a case study approach using the design stages of the System Development Life Cycle (SDLC) with a prototype approach model. The results of this study are in the form of the design of information systems supporting the recording and reporting of Posbindu PTM Banjarejo Health Center in Madiun City activities. Posbindu PTM Banjarejo Health Center team as users feel satisfied, easy to use the design of information systems, and feel more effective and efficient using the information system designed. The development of information systems supporting the recording and reporting of Posbindu PTM Banjarejo Health Center activities can ease the workload of officers, accelerate and facilitate the recording and reporting activities of Posbindu PTM, can display data from the implementation of Posbindu PTM needed by the health center, and produce a complete and quality Posbindu PTM activity report. We recommend that the development of information systems supporting the recording and reporting of Posbindu PTM Banjarejo Health Center activities continues until the information system can be implemented in Posbindu PTM activities, an in-depth trial process to users regarding the impact on the ease and satisfaction of information system performance in Posbindu PTM Banjarejo Health Center activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Gumilang
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Puskesmas kecamatan Cempaka Putih dilaksanakan pada tanggal 10 ndash; 27 Oktober 2016. Pelaksanaan Praktik Kerja Profesi di Puskesmas kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat bertujuan agar mahasiswa apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktik pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku, dan dalam bidang kesehatan masyarakat, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku, serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi apoteker di Puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, dan mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Kata Kunci : Puskesmas, Apoteker, Pekerjaan Kefarmasian, Puskesmas kecamatan Cempaka Putihxi 51 : 2 lampiranJumlah referensi : 6 2012 ndash; 2016

ABSTRACT
Profession internship at Cempaka Putih district Community Health Center is held on 10th to 27th October 2016. The implementation of profession internship at Cempaka Putih district Community Health Center is aimed to make students able to understand the role, duties and responsibilities of a pharmacist in the practice of pharmaceutical care at district community health center according to provision, ethic of pharmacy practice, and in the field of public health, has knowledge, skills, attitudes, behaviors, insights, and real experiences to conduct professional practice and the work of pharmacy at district community health center, observe and learn the strategies and the developments of professional practice of pharmacist at district community health center, has a real experience of the problem and the work of pharmacy practice at district community health center, and able to communicate and interact with other healthcare professionals at district community health center. Keywords district community health center, pharmacist, pharmaceutical practice, Cempaka Putih district Community Health Centerxi 51 2 appendicesBibliography 6 2012 2016 "
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Larasati
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat Periode Bulan Januari Tahun 2017Karina Larasati, Deny Hidayat Syamsurizal, Atika Wahyu PuspitasariFakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Depok, 16424, Indonesiakarinalrst.apoteker@gmail.comABSTRAKPraktik kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih dilaksanakan pada tanggal 9 ndash; 27 Januari 2017. Tujuan pelaksanaan praktik kerja profesi ini adalah agar mahasiswa program studi Apoteker mampu memahami peran, tugas, dan tanggung jawab Apoteker di Puskesmas sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi, diharapkan dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mahasiswa untuk melakukan praktik kefarmasian di Puskesmas, serta dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian. Dalam pelaksanaan praktik kerja profesi mahasiswa dapat memahami kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, pelayanan farmasi klinis, dan membantu memberikan ide untuk penyelesaian masalah praktik kefarmasian di Puskesmas.Kata kunci: Puskesmas, standar pelayanan kefarmasian, pengelolaan sediaan farmasi, pelayanan farmasi klinis

ABSTRACT
Apothecary Profession Internship Program at Primary Healthcare Service of Cempaka Putih Subdistrict Central Jakarta on January 2017Karina Larasati, Deny Hidayat Syamsurizal, Atika Wahyu PuspitasariFakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Depok, 16424, IndonesiaABSTRACTApothecary Profession Internship Program in Cempaka Putih Subdistrict Primary Healthcare Service was held on January 9th to January 27th 2017. The aim of this internship program are to make Pharmacist student understand the role, duties and responsibilities of clinical Pharmacist at Primary Healthcare Service according to the provisions and ethics of pharmaceutical care, expected to improve student rsquo s insight, knowledge, skills and experience in conducting pharmaceutical practices in Primary Healthcare Service, and students can find out the real pharmaceutical practice problems. In the implementations of this internship program, students can understand the activities of pharmaceutical management, clinical pharmacy service and contribute ideas for solving pharmaceutical practice problems in the Primary Healthcare Service"
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Afrina Ferawati
"Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian di dunia maupun di Indonesia. Salah satu intervensi kunci dan cara yang paling efektif untuk menurunkan PTM adalah pengendalian faktor risiko PTM, diantaranya pemanfaatan Posbindu PTM sebagai wadah deteksi dini faktor risiko PTM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di wilayah kerja Puskesmas Mogang Kabupaten Samosir. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method dengan sequential explanatory design (urutan pembuktian) diawali dengan penelitian kuantitatif terhadap 246 orang responden sesuai dengan kriteria inklusi dan dilanjutkan dengan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, focus group discussion dan observasi pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM. Data dianalisis secara univariat, bivariat, multivariat dan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pemanfaatan Posbindu PTM dalam satu tahun hanya 3.2 kali. Faktor dominan yang berhubungan secara signifikan pada CI 95% secara berturut turut adalah sikap (P value 0.001), umur (P value 0.001), ketersediaan sarana (p value 0.005), dukungan tokoh masyarakat (p value 0.007), pengetahuan (p value 0.008), dukungan keluarga (p value 0.021). Disarankan kepada Dinas Kesehatan, Puskesmas Mogang untuk melaksanakan resosialisasi program Posbindu PTM, meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi bagi masyarakat, pembenahan terhadap sarana dan prasarana, meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan lintas sektor serta mengembangkan pemberdayaan masyarakat terintegrasi melalui kelompok-kelompok potensial.

Non-communicable diseases (NCD) are a major cause of death in the world and in Indonesia. One of the key interventions and the most effective way to reduce NCD is the control of NCD risk factors, including the use of IDP of NCD as a forum for early detection of NCD risk factors. This study aims to analyze the factors that are related to the behavior of the community in utilizing the Integrated Development Post of Non Communicable Disease in the working area of the Mogang Public Health Center in Samosir Regency. This study uses a mix method approach with sequential explanatory design (sequence of evidence) which begins with quantitative research on 246 respondents according to inclusion criteria and continued with qualitative research by conducting in-depth interviews, focus group discussions and observations on the implementation of IDP of NCD activities. Data were analyzed by univariate, bivariate, multivariate and thematic analysis. The results showed that the average utilization of IDP of NCD in one year was only 3.2 times. The dominant factors that are significantly related to 95% CI respectively are attitude (P value 0.001), age (P value 0.001), availability of facilities (p value 0.005), support from community leaders (p value 0.007), knowledge (p value 0.008 ), family support (p value 0.021). It is recommended to the Health Office, Mogang Health Center to carry out the resocialization of the IDP of NCD program, improve communication, information and education for the community, improve facilities and infrastructure, increase cooperation and coordination with cross-sectors and develop integrated community empowerment through potential groups."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrisia Rahma
"Pandemi COVID-19 mendorong inovasi dalam kegiatan surveilans. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi. Penggunaan formulir kertas dalam pencatatan data penyelidikan epidemiologi menimbulkan beberapa masalah, seperti meningkatnya limbah kertas dan anggaran mencetak kertas, potensi kesalahan pencatatan, dan kurangnya efisiensi dalam pengolahan data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas penggunaan situs web COVID-19 dan memberikan rekomendasi untuk penyempurnaan penggunaannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan studi cross-sectional menggunakan metode chi square. Responden diambil menggunakan saturation sampling dari populasi seluruh anggota TGC COVID-19 dan sepuluh informan diwawancara untuk informasi lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan situs web efisien dalam pengurangan limbah dan biaya pencetakan form PE dan efektif pada penggunaannya. Beberapa informan menyebutkan situs web ini dapat dikembangkan untuk penyakit lainnya dengan penyesuaian situs. Situs web ini terbukti efisien dan efektif pada penggunaannya, serta dapat digunakan untuk penyakit lain dengan penyesuaian pada fitur situs web tersebut.

The COVID-19 pandemic has driven innovation in surveillance activities. One of them is by utilizing information technology. The use of paper forms in recording epidemiological investigation data raises several problems, such as increasing paper waste and paper printing budgets, potential recording errors, and lack of efficiency in data processing. The purpose of this study was to evaluate the efficiency and effectiveness of the use of the COVID-19 website and provide recommendations for improving its use. This study used a descriptive method and a cross-sectional study using the chi square method. Respondents were taken using saturation sampling from the population of all members of the COVID-19 TGC and ten informants were interviewed for more in-depth information. The results showed that the use of the website was efficient in reducing waste and printing costs for PE forms and was effective in its use. Several informants mentioned that this website could be developed for other diseases with site adjustments. This website has proven to be efficient and effective in its use, and can be used for other diseases with adjustments to the website's features."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>