Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218481 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Regina Cara Riantoputra
"Using data from the Indonesia Family Life Survey IFLS and World Values Survey WVS, this study analyzes the factors that influence indicators of charitable behaviour in Indonesia, differentiating between monetary contributions and time contributions. We find an unexpectedly strong negative relationship between income and charitability, suggesting that those who have the least are those who give the most. We also find evidence of a positive relationship between education and charitability. Finally, we report an inconclusive relationship between religiosity and charitability, challenging the popularly accepted notion of the altruistic and benevolent nature of religious individuals. This study is the first nationwide study of its kind in Indonesia and provides valuable insights into not only the variables that affect charitable behaviour, but also the mechanisms through which these variables are effectual.

Studi ini menggunakaan data dari Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia SAKERTI serta World Values Survey WVS untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi indikator perilaku beramal charitable behaviour di Indonesia, dengan membedakan antara kontribusi uang dan kontribusi waktu. Penelitian ini menemukan hubungan negatif antara pendapatan dan perilaku beramal, yang menandakan bahwa orang yang memiliki harta paling sedikit justru merupakan yang memberi paling banyak. Penelitian ini juga menemukan hubungan positif antara tingkat pendidikan beramal. Terakhir, tidak ditemukan hubungan signifikan antara religiusitas dengan perilaku beramal; hal ini menentang asumsi yang diterima secara umum bahwa orang beragama pasti berperilaku secara altruis. Penelitian ini adalah studi nasional pertama yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruh perilaku beramal, dan juga menjelaskan mekanisme-mekanisme yang menggerakan faktor-faktor tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Muhyil Hikam Ladiku
"Ketimpangan pendapatan masih menjadi permasalahan yang menimpa negara-negara di Dunia termasuk Indonesia. Peran masyarakat melalui perilaku altruistis material dan nonmaterial dibuktikan oleh penelitian sebelumnya, berdampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap redistribusi pendapatan. Sebagai bangsa yang menganut prinsip gotong royong dan tinggi angka donasi sosial, Indonesia memiliki modal penting untuk mengurangi angka ketimpangan pendapatan, dengan penguatan pemberdayaan komunitas masyarakat melalui peningkatan perilaku altruistis material dan nonmaterial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari perilaku altruistis material dalam bentuk donasi dan altruistis nonmaterial dalam bentuk perilaku kesukarelawanan terhadap pendapatan, kebahagiaan (subjective well-being) dan ketercukupan hidup (standard of living). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan model regresi Two Step Least Square (2SLS) dan ordered logistic. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 8.717 responden yang diambil dari data Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (IFLS) gelombang 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku altruistis material berupa donasi sosial berdampak positif terhadap pendapatan, kebahagiaan (subjective well-being) dan ketercukupan hidup (standard of living) individu. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perilaku altruistis nonmaterial berupa perilaku kesukarelawanan berdampak negatif terhadap pendapatan individu namun berdampak positif pada kebahagiaan (subjective well-being) dan ketercukupan hidup (standard of living) individu. Variabel lain yang ikut mempengaruhi pendapatan secara signifikan adalah religiositas, pendidikan, geografi, tempat tinggal, usia, jenis kelamin, dan proporsi jumlah yang bekerja dalam suau keluarga.

Income inequality is still a problem that befalls countries in the world, including Indonesia. The role of society through material and nonmaterial altruistic behavior has been proven by previous research, which has a direct or indirect impact on income redistribution. As a nation that adheres to the principle of mutual cooperation and a high rate of social donations, Indonesia has important assets to reduce income inequality, by strengthening community empowerment through increasing material and non-material altruistic behavior. The focus of this study is to estimate whether doing charitable giving in the form of monetary giving and doing volunteering time influences one’s income, subjective well-being and standard of living, in the same time, which is expected to be rise and in adequate level. Using variable of social fund given and how much time to volunteering in 2014, to variable of income, subjective well-being and standard of living in the same wafe. This study uses quantitative method approach particularly two – step least square (2SLS) and ordered logistic regression method with total sample of 8,717 observations which was taken from Indonesian Family Life Survey data 5th wave. The result shows that altruistic behavior significantly have positive impact to income, subjective well – being and standard of living, although voluntary time have a negative impact to income in the same time and have a positive impact to subjective well – being and standard of living. Other variables also affect future income significantly are religiosity, education, region of living, age, gender, and the total proportion of individuals working in a household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Putri Istiqomah
"ABSTRAK
Religiusitas diartikan sebagai kewajiban yang mengikat. Memberikan sejumlah harta kepada orang lain berdonasi merupakan salah satu sikap altruis yang dianjurkan oleh setiap agama manapun sehingga setiap penganut agama dianjurkan untuk melaksanakan apa yang telah diperintahkan Tuhan melalui kitab suci pada tiap-tiap agama. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh religiusitas terhadap perilaku donasi. Metode yang digunakan penulis adalah experimental dengan modifikasi dictictator game. Dimensi religiusitas yang dipakai antara lain Organizational Religious Activity ORA , Non Organizational Religious Activity NORA , dan Intrinsic Religiousity IR . Hasil menunjukkan bahwa semua dimensi religiusitas secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku donasi. Selain itu, penganut Islam, Kristen, Katholik, Budha memiliki kecenderungan untuk berdonasi di lembaga filantropi yang sesuai dengan agama mereka, penganut Hindu memiliki kecenderungan yang sama antara lembaga filantropi religius dan sosial sedangkan penganut Atheis dan Agnostik cenderung untuk mendonasikan uangnya di lembaga filantropi yang tidak terafiliasi dengan agama manapun

ABSTRACT
Religiosity is define as binding obligations. Giving is one of the altruistic attitudes advocated by almost all religion, so religious believers are recommended to do what God has told through the scriptures in each religion. This research aims to investigate the influence of religiosity on donation behaviour. The methodoly used by the author is experimental method, by modifying dictator game exeperiment. The dimensions of religiosity used are Organizational Religious Activity ORA , Non Organizational Religious Activity NORA , and Intrinsic Religiosity IR . The results show that all dimensions of religiosity have a significant positive effect on giving behavior. In addition, adherents of Islam, Christianity, Catholicism, Buddhism have a tendency to engage in religious philanthropic institutions, Hindus have the same tendency between religious and social philanthropy institutions while Atheists and Agnostics have a tendency to split their money in non religious philanthropic institutions "
2017
S69245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meita Rizki Rahmalia, Author
"Berbeda dengan organisasi profit dan sektor publik, organisasi non profit seperti Lembaga Amil Zakat sangat bergantung pada fundraising untuk mendukung program dan mensukseskan misinya. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kepercayaan donatur merupakan bagian yang sangat dapat menetukan keberhasilan fundraising. Lebih jauh lagi, terdapat satu hal yang juga sangat krusial dalam fundraising, yaitu keterampilan staf dalam membangun serta menjaga hubungan dengan donatur, karena membangun hubungan adalah hal pertama yang harus dilakukan dalam proses fundraising. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan melakukan wawancara semi struktur dan dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa staf Rumah Zakat memiliki beberapa prinsip dasar dalam membangun hubungan antara lain membangun hubungan emosional dengan donatur, melayani dengan sabar dan menjaga amanah donatur. Dalam membangun hubungan dengan donatur, staf Rumah Zakat memiliki empat strategi yaitu memahami latar belakang donatur, memperhatikan lokasi pertemuan dengan donatur, mengetahui kecenderungan donatur dalam berzakat dan komunikasi dengan donatur. Lebih lanjut, strategi staf dalam menjaga hubungan dengan donatur dilakukan dengan memberikan apresiasi, menjalankan tugas sesuai tingkatan Ziswaf, menjaga komunikasi dengan donatur dan membuat laporan atau catatan harian.

Lembaga Amil Zakat as nonprofit organisation is different with profit organisation and other public sector organisations. Lembaga Amil Zakat is depending on the fundraising to support their program and succeed their mission. Previous studies stated that donor trustis a very influential part in fundraising. Furthermore, there is one thing that is also very crucial in fundraising, that is stafs strategy in building and maintaining relationships with donors because developing building relationships is the first phase that must be done in the fundraising process. This research used qulitative method with semi structure interview technique and descriptive interpretive. Research result shown that in building relationship Rumah Zakat has several basic princip: building emotional bonding with the donors, deliver service with patience and keep what they had promised to the donors. Furthermore, in building relationship Rumah Zakat have four strategy, such as understanding donor background, put attention on location when meeting, acknowledge donor preference method zakah payment and communcite with donor. Besides that, in maintaining relationship they also have four strategy: giving apreciation to the donor, fulfill the task according to the Ziswaf level, maintaining communication and create a report or daily notes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olanti Rahayu
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran praktek pemberian rehidrasi
oral (RO) pada balita diare. Disain cross sectional dan metode pengumpulan data
wawancara dengan menggunakan kuesioner terujicoba digunakan pada 80 ibu
balita (0-59 bulan) yang dipilih dengan tehnik simple random sampling. Hasil
penelitian mendapatkan 57,5% ibu balita melakukan praktek pemberian RO
secara adekuat pada balita diare. Persepsi kerentanan dan persepsi hambatan
berhubungan dengan praktek pemberian RO, dimana ibu balita yang
mempersepsikan balitanya rentan terhadap diare berpeluang memberikan RO
hamper 3 kali dibanding yang mempersepsikan balitanya tidak rentan terhadap
diare, sedangkan ibu balita yang mempersepsikan tidak ada hambatan untuk
memberikan RO pada balita diare berpeluang memberikan RO pada balitanya
sebesar 13 kali dibanding ibu balita yang mempersepsikan adanya hambatan

ABSTRACT
The aims of this study is to describe the mother’s practice on giving Oral
Rehydration (OR) to under five (U-5) children who suffered diarrhea. Cross
sectional design and interview method was used to collect the data from 80
mothers of under five children that was selected by simple random sampling
technique. The study result showed 57,5% mothers gave RO adequately to their
U-5 children who suffered diarrhea. Mother’s perception of susceptibility and
barrier related to their practices on giving RO to their U-5 children, whereas
mothers who perceived their U-5 children susceptible to diarrhea likely give RO
almost 3 times than who perceived their U-5 children unsusceptible. Mothers who
perceived no barriers on giving RO to their U-5 children likely give RO 13 times
than mothers who had barriers."
2014
S55258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maida Saniyah Lutfi
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu organisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan dengan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE merupakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai platform dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehari-hari mereka. Berdasarkan adanya permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidentifikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebutuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel penelitian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrument penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pengembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deployment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepannya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line Engineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, identify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature studies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instruments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for questionnaires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qualitative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehensive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia Syahira Yudiva
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu orga- nisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan de- ngan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE meru- pakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai plat- form dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehar-hari mereka. Berdasarkan adanya perma- salahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memen- garuhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidenti- fikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebu- tuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuan- titatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel peneli- tian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrumen penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pe- ngembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deploy- ment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepan- nya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line En- gineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, iden- tify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature stud- ies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instru- ments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for question- naires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qual- itative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehen- sive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erica Monalisa
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang budaya memberi hadiah Jogong di kalangan penggemar fanatik Hallyu. Korea Selatan, melalui Hallyu, hadir di tengah masyarakat global dengan berbagai macam produk budaya populer seperti drama, musik, film, fashion dan lain sebagainya. Dengan media massa sebagai perantara, produk budaya pop Korea dengan mudah diterima dan digandrungi banyak orang di berbagai belahan dunia. Keberhasilan Hallyu mencuri perhatian masyarakat dunia memunculkan sekelompok sebuah budaya fanatisme di kalangan penggemarnya. Budaya ini terdiri dari beberapa bentuk, salah satunya adalah pemberian hadiah Jogong sebagai bentuk rasa cinta pada artis idolanya. Penelitian yang dilakukan memakai metode kualitatif, dengan menggunakan beberapa acuan ilmiah yang berkaitan dengan topik pembahasan yang bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang budaya memberi hadiah di dunia penggemar Korea. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa sejarah Korea pada masa Joseon mempunyai pengaruh terhadap budaya memberi hadiah di kalangan penggemar Hallyu. Kata Kunci: fanatisme; Hallyu; Jogong

ABSTRACT
This research is about gift giving culture Jogong among Hallyu fanatics. South Korea, through Hallyu, is present in the global community with a wide range of popular cultural products such as drama, music, movies, fashion and so on. With the media as an intermediary, Korean pop culture products are easily accepted and loved by many people in different parts of the world. The success of Hallyu stealing the attention of the world community has led to a group of fanatical cultures among its fans. This culture consists of several forms, one of which is the gift giving as a form of love to the idols. The research used qualitative methods, using several scientific references related to the topic of discussion that aims to examine deeper about the gift giving culture in the world of Korean fans. From the analysis, it can be concluded that Korean history in the Joseon period had an influence on gift giving culture among Hallyu fans. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Bila seseorang atau beberapa orang akan melakukan kegiatan yang penuh idealisme serta bertujuan sosial dan kemanusiaan, biasanya bentuk organisasi yang dipilih adalah yayasan. Kegiatan sosial yang dipilih terutama menyangkut bidang kesehatan (rumah-sakit), pendidikan (sekolah), dan panti-panti asuhan yang memelihara anak yatim-piatu. Wadah yayasan dipergunakan oleh para pengambil prakarsa/pendiri untuk melakukan berbagai kegiatan sosial untuk kepentingan umum. Para pengurusnya adalah orang-orang yang tidak hidup dari mengurus yayasan itu melainkan dari pekerjaan lain. Para pengurus ini ingin memberikan sumbangsihnya bagi masyarakat luas. Terlihat di sini baik pendiri maupun pengurus membaktikan dirinya bagi kepentingan umum tanpa mengharapkan suatu kontra prestasi. Para pengurus bekerja untuk yayasan tanpa dibayar. Waktu dan tenaga serta pikiran yang disumbangkan pada yayasan diberikan dengan cuma-cuma, tanpa hak atas kenikmatan materiel apapun juga, termasuk hak atas keuntungan yayasan. Seperti diketahui pemerintah memang menyelenggarakan dan menyediakan sarana pendidikan, kesehatan, dan berbagai kegiatan sosial lainnya dengan cuma-cuma ataupun dengan biaya yang sangat rendah sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Sedangkan permintaan jauh lebih tinggi dari apa yang dapat diberikan oleh pemerintah.
Bila semula mereka yang bergerak dalam kegiatan pendidikan dan kesehatan ini semata-mata bertujuan sosial, maka dengan berubahnya jasa pendidikan dan kesehatan menjadi komoditi komersial, mulailah kegiatan ini dijadikan bidang usaha yang bertujuan menghasilkan laba, dan yang terakhir ini juga memilih yayasan sebagai wadahnya. Di sini dipersoalkan apakah yayasan diperkenankan mengejar laba/keuntungan, di samping itu dipermasalahkan pula mengenai penyalahgunaan bentuk yayasan yang dipergunakan untuk kegiatan usaha. Seringkali yayasan didirikan dengan modal kekayaan yang dipisahkan oleh para pendirinya dalam jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan tujuan sosial yang akan dicapai, sehingga kehidupan yayasan itu sangat tergantung dari sumbangan para donatur dan bantuan dana baik dari pemerintah maupun dari lembaga-lembaga internasional. Besarnya dana yang diperoleh membuka peluang bagi penyalahgunaan dana dimaksud."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
D90
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaniar Pawestri
"Di Indonesia keberadaan Stichting atau Yayasan sebagai badan hukum belum didasarkan pada suatu peraturan tertulis. Saat ini, kebanyakan Yayasan didirikan dan dimiliki oleh orang Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan didirikannya suatu yayasan oleh suatu badan hukum asing. Misalnya saja: Yayasan Pendidikan Internasional (The International Education Foundattion), Koalisi Indonesia Sehat, PERKIN. Pada penulisan skripsi ini, penulis memilih Yayasan Pendidikan Internasional (The International Education Foundation) seBagai bahan studi. Yayasan yang bergerak di bidang kebudayaan dan pendidikan internasional ini didirikan pada tanggal 1 Mei 1992 di Jakarta; dimana salah satu pendirinya adalah Institute of International Education yang merupakan salah satu badan hukum asing di Indonesia. Bagaimana proses pendiriannya? Apakah pendirian yayasan tersebut sebagai badan hukum sah dan diijinkan mengingat salah satu pendiri merupakan badan hukum asing? Masalah-masalah tersebut memerlukan pengkajian yang lebih mendalam. Hal ini penting karena dasar maupun kebiasan yang telah di terima oleh masyarakat kelak dapat menjadi dasar pembentukan peraturan secara tertulis dalam hal penataan yayasan sebagai salah satu bentuk badan hukum di Indonesia. Selain daripada itu 1 yang lebih pokok lagi, apakah saat ini Indonesia telah memiliki suatu peraturan tertulis yang mampu memberi jawaban atas seluruh pertanyaan-pertanyaan yang timbul seputar masalah yayasan. Untuk melengkapi pembahasan, Penulis juga menggunakan Rancangan Undang-Undang tentang Perkumpulan dan Yayasan sebagai salah satu bahan acuan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S20466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>