Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146625 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ihsan
"Dukungan keluarga diperlukan untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan diidentifikasinya hubungan dukungan keluarga klien diabetes melitus tipe 2 dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Kecamatan Tebet Juni 2018. Desain dalam penelitian analitik cross sectional dengan jumlah sampel 100 klien DM tipe 2. Analisa data menggunakan korelasi Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan hubungan antara dukungan keluarga klien DM dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan p value 0.000, ? : 0.05 . Perawat diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang optimal dan meningkatkan dukungan keluarga klien dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan pendidikan kesehatan terstruktur, mengembangkan konsep dukungan keluarga klien DM Tipe 2 dalam kaitannya dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan dan puskesmas kecamatan harus mendukung keberhasilan program PTM yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat agar dapat mengatasi masalah kesehatan lebih lanjut.

Family support is needed to use of health service facilities. This study aims to identify the relationship of family support for type 2 diabetes mellitus clients with the use of health service facilities in Tebet district in June 2018. Design in cross sectional analytical research with sample size of 100 DM type 2 clients. Data analysis using Chi Square correlation. The result of the research shows the correlation between family support DM client with the use of health service facility p value 0.000, 0.05 . Nurses are expected to provide optimal nursing care and improve client 39 s family support in the use of health care facilities with structured health education, developing the concept of family support DM Type 2 clients in relation to the use of health care facilities and district health centers must support the success of the PTM program that has been proclaimed by central government in order to address further health problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Netismar
"Dukungan keluarga dan motivasi dalam perawatan diabetes dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi diabetisi tipe 2 dalam upaya mencegah komplikasi diabetes dan meningkatkan kualitas hidup diabetisi. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, dukungan keluarga, dan motivasi diabetisi tipe 2 dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Sampel penelitian berjumlah 110 responden yang diambil secara proporsional random sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan Chi-Square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan penghargaan keluarga dan motivasi intrinsik dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan p value.

Family Support and motivation treatment in diabetes patients will improve health services utilization. It aims to prevent diabetes complications and improve the diabetes patients quality of life. This study aimed to investigate the Relationship between patients characteristics, family support and motivation in patients with diabetes type 2 with health services utilization. This study used cross sectional with descriptive analytical approach with 110 respondents Which choosen by proportional random sampling. Analysis result using chi square and multiple logistic regression showed relationship between family reinforcement support and Intrinsic motivation with health services utilization p value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Rahmawati
"DM tipe 2 memiliki pengaruh cukup besar terhadap seluruh aspek kehidupan klien serta memiliki risiko terjadinya berbagai komplikasi yang dapat mengancam jiwa. Self-care diyakini mampu mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan klien DM serta mencegah terjadinya komplikasi. Selain perhatian dan kasih sayang klien DM juga membutuhkan informasi terkait penyakit DM dari lingkungan sekitarnya termasuk keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan informasi keluarga dengan self-care klien DM tipe 2 di Kelurahan Ambarketawang Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan analitic correlation dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dukungan informasi keluarga dan self-care kepada 119 responden. Hasil menunjukkan bahwa dukungan informasi keluarga memiliki hubungan kuat dan positif dengan self-care klien DM tipe 2 p value: 0,000 . Peningkatan dukungan informasi keluarga dianjurkan guna meningkatkan status kesehatan klien DM.

DM type 2 has a considerable influence on all aspects of a client 39 s life as well as having the risk of complications that can be life threatening. Self care is believed to be able to maintain and improve the health status of the DM client and prevent complications. DM client also requires information related to DM disease of the surrounding environment, including the family. This study aims to determine the relationship of the family with information support self care clients type 2 diabetes in Ambarketawang Yogyakarta. The study design using analytic correlation with cross sectional approach. The data collection was conducted using questionnaires family support and self care to 120 respondents. The results show that the support of family information has a strong and positive relationship with self care clients with type 2 diabetes p Value 0,000 . Improved the support of family information is recommended in order to improve the health status of the DM client.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Bethari Anjani
"Diabetes merupakan penyakit kronik yang menyerang jutaan penduduk di dunia. Oleh karena itu, pasien diabetes melitus harus melakukan program diet. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kepatuhan diet pasien yaitu dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan menjalankan program diet diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional yang di lakukan pada April-Mei 2017 di Puskesmas Cisalak Pasar dengan sampel sebanyak 82 responden. Instrumen yang digunakan yaitu Hensarling Diabetes Family Support Scale, Food Frequency Questionnaire dan Food Form Recall. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 43,9 responden patuh terhadap program diet. Terdapat 28 responden yang mendapatkan dukungan keluarga baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet p=0,007. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa dukungan keluarga merupakan salah satu faktor penting dalam melakukan program diet bagi pasien diabetes melitus.

Diabetes is a chronic disease that affects millions of people in the world. Therefore, diabetes mellitus patients should do a diet program. One of the factors that influence patient's dietary compliance behavior is family support. This study aims to determined the relationship of family support for adherence to run the type 2 of diabetes mellitus diet program. This study used a cross sectional study design that was conducted in April May 2017 at Puskesmas Cisalak Pasar with a sample of 82 respondents. The instruments used are Hensarling Diabetes Family Support Scale, Food Frequency Questionnaire and Food Form Recall. The results showed that as many as 43.9 of respondents are obedient to the diet program. There are 28 of respondents who get good family support. There is a significant relationshipbetween family support and dietary adherence p 0.007 . In this study showed that family support is one important factor in conducting a diet program for patients with diabetes mellitus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Patriani
"Nefropati diabetik adalah salah satu komplikasi yang banyak terjadi pada pasien diabetes melitus tipe 2 DM tipe 2 . Salah satu metode untuk mengukur tingkat kerusakan ginjal dan memprediksi perkembangan serta progresivitasnya adalah rasio albumin kreatinin urin UACR . Selain UACR, kolagen tipe IV urin diduga dapat menjadi penanda alternatif yang lebih sensitif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis UACR, kadar kolagen tipe IV urin, serta mengetahui hubungan keduanya pada pasien DM tipe 2 yang berusia lebih dari 25 tahun di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu dengan desain studi cross sectional dan teknik pengambilan consecutive sampling. Terdapat 3 kelompok sampel, yakni subjek nondiabetes sebagai kontrol n = 10 , pasien DM tipe 2 dengan normoalbuminuria n = 62 , dan pasien DM tipe 2 dengan albuminuria n = 27. Albumin urin diukur secara imunoturbidimetri sedangkan kreatinin urin diukur secara kolorimetri enzimatik. Kadar kolagen tipe IV diukur berdasarkan prinsip sandwich ELISA.
Hasil uji beda rerata pada ketiga kelompok menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada nilai UACR p < 0,001 dan kadar kolagen tipe IV urin p < 0,001 . Uji korelasi antara nilai UACR dan kadar kolagen tipe IV menunjukkan adanya hubungan moderat pada kelompok pasien DM tipe 2 r = 0,336; p = 0,001 sehingga dapat disimpulkan bahwa kolagen tipe IV belum cukup kuat untuk dijadikan penanda kerusakan ginjal.

Diabetic nephropathy DN is one of the most complications that happened in Type 2 Diabetes Mellitus Patients T2DM . Urine albumin creatinine ratio UACR is a gold standard method to assess renal dysfunction levels and predict the development and progression of early DN. Type IV collagen is glomerular basement membrane's component which expected to be an earlier marker for determining renal dysfunction levels.
The aim of this study was to assess UACR, urinary type IV collagen, and correlation both of them in T2DM patients more than 25 years old at Pasar Minggu Community Health Center by cross sectional study and consecutive sampling method. There were 3 sampling groups of this study, nondiabetic subjects as control n 10 , normoalbuminuric patients n 62 , and albuminuric patients n 27 . Urine albumin was measured by immunoturbidimetry, meanwhile urine creatinine was measured by colorimetric enzymatic assay. Urinary type IV collagen was analyzed by sandwich ELISA.
The result of comparing means of the groups showed significant differences on urinary type IV collagen p 0,001 and UACR p 0,001 . The correlation test showed possitive moderate correlation r 0,336 p 0,001 between UACR and urinary type IV collagen in T2DM patients. It might be indicate that urinary type IV collagen was not an accurate biomarker for assessing renal dysfunction.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vannya Damayanti Pradani
"Diabetes melitus merupakan penyakit yang menjadi perhatian seluruh dunia karena mengalami peningkatan angka penderitanya yang drastis secara global. Di Indonesia, diabetes melitus menjadi penyebab kematian terbesar ketiga. Untuk mengurangi angka mortalitas dan morbiditas akibat komplikasi diabetes melitus, perlu dilakukan upaya manajemen diri. Salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap manajemen diri adalah literasi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan dengan manajemen diri penderita diabetes melitus tipe 2 di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional pada 62 orang yang dipilih melalui purposive sampling. Hasil analisis melalui uji fisher’s exact menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara literasi kesehatan dan manajemen diri pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Kota Depok (p-value = 0,510, p > α). Penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk membuat program kesehatan yang meningkatkan literasi kesehatan dan manajemen diri.

Diabetes mellitus is a disease that has become a worldwide concern due to the drastic increase in the number of sufferers. In Indonesia, diabetes mellitus is the third leading cause of death. To reduce mortality and morbidity due to complications of diabetes mellitus, self-management efforts need to be made. One factor that can influence self-management is health literacy. The purpose of this study was to determine the relationship between health literacy and self-management of patients with type 2 diabetes mellitus in Depok City. This study used a quantitative observational analytic method with a cross-sectional approach on 62 people selected through purposive sampling. The results of the analysis through fisher's exact test showed no significant relationship between health literacy and self-management in patients with type 2 diabetes mellitus in Depok City (p-value = 0.510, p> α). This study can be used as a basis for creating health programs that improve health literacy and self-management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitta Winata Nurtanio
"Hiperglikemia pada pasien diabetes melitus dapat menyebabkan kerusakan selular dan komplikasi. Salah satu komplikasi yang muncul yaitu pada jaringan mikrovaskular dan menyebabkan nefropati diabetik. Nefropati diabetik secara klinis diawali dengan kondisi albuminuria. Selain albuminuria, produksi spesies oksigen reaktif ROS berlebihan melalui NADPH oksidase juga merupakan salah satu patogenesis dari nefropati diabetik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas NADPH Oksidase yang diukur melalui rasio NADP /NADPH serum, dan hubungannya terhadap rasio albumin kreatinin urin.
Penelitian dilakukan dengan studi cross sectional dan menggunakan teknik consecutive sampling. Populasi sampel pada penelitian ini adalah 89 orang pasien diabetes melitus tipe 2 usia 39-75 tahun di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Sampel penelitian dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok subjek non DM sebagai kontrol n=10 , kelompok normoalbuminuria n=62 dan kelompok albuminuria n=27 . Rasio NADP /NADPH serum dan konsentrasi kreatinin urin diukur menggunakan metode kolorimetri, sedangkan albumin urin diukur dengan metode immunoturbidimetri. Hasil uji beda rata-rata menunjukkan terdapat perbedaan rasio NADP /NADPH serum pada ketiga kelompok.

Hyperglycemic condition on diabetes mellitus patient can cause a cellular injury and complication. One of those was microvascular complication which lead to diabetic nephropathy. Diabeteic nephropathy defined by proteinuria that preceded by lower degrees of proteinuria or albuminuria condition. Reactive oxygen species derived from NADPH Oxidase also play an important roles in the pathogenesis of diabetic nephropathy. Our study aimed to analyzed the activity of NADPH Oxidase by measuing the NADP NADPH serum ratio, and to find out if there any correlation with the normoalbuminuria and albuminuria condition.
Consecutive method is used in this cross sectional study. Population of this study are 89 type 2 diabetes mellitus patient from ages 39 75 years at Pasar Minggu Community Health Center and 10 non diabetes volunteers served as control. For this purpose we divided the samples into three groups,a group of 10 healthy volunteers, normoalbuminuria group n 62 and and albuminuria group n 27. NADP NADPH serum ratio was analyzed by colorimetric method. Urine albumin creatinine ratio was measured by immunoturbidimetri and enzymatic colorimetric. The NADP NADPH serum ratio and urine albumin creatinine ratio were lower in control subject than in type 2 diabetes melitus patient.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Yuliana Pratiwi
"Nefropati diabetik merupakan komplikasi DM tipe 2 yang umumnya ditandai dengan kondisi albuminuria dari hasil penilaian UACR. TGF-β1 urin merupakan faktor pertumbuhan yang banyak dikaitkan dengan patologis dari kerusakan ginjal pada nefropati diabetik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan nilai UACR dengan kadar TGF-β1 urin pada pasien DM tipe 2. Desain studi pada penelitian ini yaitu cross sectional dimana pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Sampel yang diperoleh berjumlah 99 subjek penelitian (62 pasien DM normolbuminuria, 27 pasien DM albuminuria, dan 10 subjek non DM sebagai kontrol) di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Kadar TGF-β1 urin diukur menggunakan ELISA, sedangkan nilai UACR diperoleh dari hasil uji laboratorium klinik. Hasil dari uji beda rerata pada kadar TGF-β1 urin menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna (p = 0,790) pada ketiga kelompok sampel. Hasil analisis hubungan kadar TGF-β1 urin dengan nilai UACR pada kelompok DM normoalbuminuria dan albuminuria juga menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna (r = -0,079; p = 0,462). Hal ini diduga adanya pengaruh tekanan darah dan konsumsi obat antihipertensi yang berpotensi mempengaruhi kadar TGF-β1 urin. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kadar TGF-β1 urin dengan nilai UACR tidak terdapat hubungan yang signifikan pada pasien DM tipe 2.

Diabetic nephropathy is one of type 2 DM complication that can be detected by UACR (Urine Albumin Creatinine Ratio) as a marker for albuminuria condition. Urinary transforming growth factor β1 (TGF-β1) is a growth factor related to pathology of kidney disease in nepropathy diabetic. The aim of the present study was to know the correlation between TGF-β1 and UACR in type 2 DM patients. Design study was using cross sectional with consecutive sampling method. The study was performed in 99 subjects (62 DM normolbuminuria patients, 27 DM albuminuria patients, and 10 non DM subject as controls) at Pasar Minggu Community Health Center. Urinary TGF-β1 level was measured by ELISA, and UACR was measured in clinical laboratory. The result of mean difference test showed that urinary TGF-β1 level (p = 0,790) difference were not present in three group samples. Analysis correlation urinary TGF-β1 level and UACR in DM normoalbuminuria and albuminuria groups did not show correlation (r = -0,079; p = 0,462), and the result might influenced by blood pressure and received antihypertention medication that potent to reduce urinary TGF-β1 level. In conclusion, urinary TGF-β1 level and UACR did not have significant correlation in type 2 DM patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S67518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atyanti Isworo
"ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolik kronik yang dapat menurunkan aspek kehidupan pasien secara keseluruhan, baik fisik maupun psikologis. Salah satu gangguan psikologis yang sering terjadi adalah depresi dan kondisi ini membutuhkan suatu manajemen komprehensif dengan melibatkan keluarga dalam pemberian pelayanan keperawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara depresi dan dukungan keluarga terhadap kadar gula darah pada pasien DM tipe 2.Desain penelitian menggunakan analytic correlation dengan pendekatan crosssectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 166 pasien DM tipe 2 dengan menggunakan teknik pupposive sampling di Poli Klinik Penyakit Dalam RSUD Sragen pada bulan September sampai November 2008. Instrumen CES-D (Center for Epidemiological Studies-Depressed Mood Scale) digunakan untuk mengukur depresi.dan instrumen DFBC (The Diabetes Family Behavior Checklist) untuk menentukan total skor dukungan keluarga. Analisis statistik yang digunakan adalah chi square, t-test independent dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian tentang hubungan depresi dan kadar gula darah didapatkan nilai p=0,0005 dan hubungan dukungan keluarga dan kadar gula darah nilai p=0,0005. Pada hubungan antara faktor pengganggu ditemukan bahwa status ekonomi tidak berhubungan dengan kadar gula darah (p=0,052). Dukungan keluarga merupakan faktor paling dominan berhubungan dengan kadar gula darah (OR=9,758). Umur, tingkat pendidikan dan komplikasi merupakan faktor pengganggu. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara depresi dan dukungan keluarga terhadap kadar gula darah pasien DM tipe 2. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan skrining tentang depresi pada pasien DM dan melibatkan keluarga merupakan hal yang penting dalam pemberian asuhan keperawatan.

ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a chronic metabolic disease that may have debilitating effect toward the whole life of type 2 diabetic patient, not only the physical aspect but also psychological aspect. Depression is one psychological disorder, therefore this condition requires a comprehensive management with involving family on nursing care. The purpose of this study was to identify the correlation among depression and family support with blood glucose level of type 2 DM patients. This study used an analytic correlational design with cross-sectional approach, recruited 166 respondents by purposive sampling method at Outpatient Ward of Internal Medicine Clinic, Sragen Public Hospital on September until November 2008. The CES-D (Center for Epidemiological Studies-Depressed Mood Scale) was used to assesed depressive symptoms while the DFBC (The Diabetes Family Behavior Checklist) to determine the total score of family support. Chi Square, t-test independent and a multiple logistic regression were used to examine the relationship of depression and family support with blood glucose. The result revealed that there were significant relationships among depression and blood glucose level (p value 0,0005) and family support (p=0,0005). There was no significant correlation between economic status and blood glucose level (p=0,052). In addition, family support became the most dominant factor related to blood glucose level (OR=10,925). Meanwhile, age, education level, and complications became the confounding factors. It concluded that there were relationship among depression and family support with blood glucose level of type 2 DM patients. The findings of this study suggested that screening individuals with diabetes for depressive symptoms and participation of family would be important aspect of diabetes care.
"
2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Yusra
"Dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi (emosional, penghargaan, instrumental dan informasi) dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 di RSUP Fatmawati Jakarta.
Desain dalam penelitian ini analitik cross sectional dengan jumlah sampel 120 pasien DM tipe 2. Analisa data menggunakan koefesien korelasi Pearson, uji t- independen dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian didapatkan variabel yang berhubungan dengan kualitas hidup yaitu umur (p value 0.034; α 0.05), pendidikan (p value 0.001; α 0.05) dan komplikasi (p value 0.001; α 0.05). Terdapat hubungan antara dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi dengan kualitas hidup (p value 0.001, α: 0.05). Peningkatan satu satuan dukungan keluarga, akan meningkatkan kualitas hidupnya sebesar 35 % setelah dikontrol oleh pendidikan dan komplikasi DM.
Perawat dapat meningkatkan dukungan keluarga dengan pendidikan kesehatan terstruktur, memfasilitasi pemberian dukungan keluarga serta supervisi dan monitoring terkait penerapan pemberdayaan keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien DM tipe 2.

Family support is needed to improve quality of life in patients with type 2 DM. This study aimed to identify the relationship between family support from perspective of four dimensions (emotional, appraisal, instrumental and information) and the quality of life of patients with type 2 DM in Fatmawati Hospital Jakarta.
The design of descriptive analytical with cross sectional approach, 120 patients with type 2 DM was participated in the study. Statistical analysis used for this study was Pearson correlation coefficient, independent t-test and multiple linear regression.
The results showed that the variables are associated with quality of life, consist of the age (p value 0034; α 0.05), education (p value 0.001; α 0.05) and complications (p value 0.001; α 0.05). There is a relationship between family support in terms of four dimensions and quality of life (p value 0.001, α: 0.05). The increase of one unit family support, will improve the quality of life by 35% when controlled by education and complications of DM.
Recommendation from the research nurses can improve support for families with a structured education programmes, facilitated family support and improve, monitoring related to the implementation of the family empowerment in providing nursing care to patients with type 2 DM."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>