Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148182 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Fauziah
"Setiap organisasi perlu melakukan berubahan agar dapat bertahan hidup, eksis dan berkembang. Akan tetapi, perubahan organisasi seringkali mengalami kegagalan, salah satu penyebabnya adalah kurangnya komitmen karyawan untuk berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kesiapan individu untuk berubah dan kepercayaan organisasi terhadap komitmen afektif untuk berubah. Partisipan dari penelitian ini terdiri dari 328 karyawan yang bekerja diberbagai perusahaan perbankan di wilayah JABODETABEK. Komitmen afektif untuk berubah diukur menggunakan Commitment to Change Inventory, kepercayaan organisasi diukur menggunakan Organizational Trust Inventory dan kesiapan individu untuk berubah diukur menggunakan Readiness for Change Scale.
Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kesiapan individu untuk berubah r = 0,64, p < 0,01 dan komitmen afektif untuk berubah serta hubungan positif dan signifikan antara kepercayaan organisasi r = 0,30, p < 0,01 dan komitmen afektif untuk berubah. Hal tersebut menunjukkan bahwa individu dengan kesiapan untuk berubah dan kepercayaan organisasi yang tinggi memiliki komitmen afektif untuk berubah yang juga tinggi. Penelitian juga menunjukkan bahwa kesiapan individu untuk berubah ? = 0,63, p < 0,01 memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap komitmen afektif untuk berubah dibandingkan dengan kepercaayaan organisasi ? = 0,09, p < 0,05.

Every organizations need to change in order to survive, exist and develop. However, not every organizational change program was successful. This research aimed to examine the impact between individual readiness for change and organizational trust toward affective commitment to change. Participants of this research are 328 employees who work in various organization in the JABODETABEK area who facing changes. Affective commitment to change was measured using Commitment to Change Inventory, organizational trust was measured by Organizational Trust Inventory, and individual readiness for change measured using Readiness for Change Scale.
The result of this study proves that there is a significant positive correlation between individual readiness for change r 0,64, p 0,01 and affective commitment to change, and also a significant positive correlation between organizational trust r 0,30, p 0,01 and affective commitment to change. It implies that people with high individual readiness for change and organizational trust also have high affective commitment to change. This research also found that individual readiness for change 0,63, p 0,01 had stronger impact to affective commitment to change than organizational trust 0,09, p 0,05.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandita Galuh Guamaradewi
"Perubahan sangat penting bagi organisasi dalam rangka mempertahankan keunggulan kompetitifnya di masa kini maupun masa depan, dan keberhasilan perubahan memerlukan komitmen untuk berubah, terutama komitmen afektif untuk berubah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kontribusi kesiapan individu untuk berubah dan kesiapan organisasi untuk berubah bagi komitmen afektif untuk berubah. Penelitian ini dilakukan pada sebuah organisasi manajemen fasilitas, yakni Perusahaan Kontraktor Kerja Sama KKKS Minyak dan Gas Bumi, yang sedang menghadapi terminasi kontrak bagi hasil produksi dengan Pemerintah Indonesia dengan kontrak bagi hasil produksi gross split, sebuah kebijakan yang baru disahkan oleh pemerintah. Penelitian menggunakan 3 tiga skala: Komitmen Afektif untuk Berubah KAuB , Kesiapan Individu untuk Berubah KIuB dan Kesiapan Organisasi untuk Berubah KOuB.
Hasil penelitian N = 107 menunjukkan bahwa kesiapan individu untuk berubah dan kesiapan organisasi untuk berubah berpengaruh positif dan signifikan bagi komitmen afektif untuk berubah. Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan kesiapan individu untuk berubah memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan kesiapan organisasi untuk berubah. Selain itu, penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara usia dan pengalaman kerja individu bagi kesiapan individu untuk berubah. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada manajemen terkait program intervensi yang dapat membantu terciptanya komitmen afektif individu untuk menghadapi situasi perubahan.

Change is critical to the all organization in order to maintain its present and future competitive advantage, and the success of change requires commitment to change, especially affective commitment to change. The purpose of this study is to know the contribution of individual readiness to change and organizational readiness to change for affective commitment to change. The study was conducted at a facility management organization, the PSC Oil and Gas Company, which face the termination of production sharing contracts with the Government of Indonesia under a contract for the production of gross split, a newly enacted policy by the government. The study used 3 three scales Affective Commitment to Change AC2C , Individual Readiness for Change IRFC and Organizational Readiness for Change ORFC.
The results N 107 show that individual readiness for change and organizational readiness for change have a positive and significant effect on affective commitment to change. Furthermore, the results of the study indicate that individual readiness for change has greater influence than organizational readiness for change. In addition, the study also showed a positive and significant relationship between age and individual work experience for individual readiness for change. The results of the study are expected to provide input to management related intervention programs that can help create individual affective commitment to change facing the organization changes.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Azzahra Septania
"Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang cepat, organisasi perlu beradaptasi dengan melakukan perubahan, yang dapat berhasil jika karyawan memiliki komitmen afektif terhadap perubahan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan, melalui peran kesiapan individu untuk berubah sebagai mediator. Penelitian ini dilakukan pada 117 karyawan berusia 25-40 tahun yang bekerja di perusahaan BUMN. Variabel dalam penelitian ini diukur menggunakan Commitment to Change Scales, Skala Kepemimpinan Perubahan, dan Scale for Individual Readiness to Organizational Change. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan individu untuk berubah memediasi secara penuh hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan (indirect effect = .068, p<.01). Berdasarkan hasil tersebut, organisasi dapat membentuk komitmen afektif karyawan terhadap perubahan dengan kepemimpinan perubahan yang efektif dan menciptakan kesiapan karyawan untuk berubah.

In onder to face rapid development and change, organizations have to adapt to changes, which can be successfully implemented if employees have an affective commitment to change. The main objective of this study is to examine the relationship between change leadership and affective commitment to change, through the role of individual readiness for change as a mediator. This research was conducted on 117 employees aged 25-40 years who work in state-owned companies. The variables in this study were measured using the Commitment to Change Scales, the Change Leadership Scale, and the Scale for Individual Readiness to Organizational Change. The result showed that individual readiness for change fully mediated the relationship between change leadership and affective commitment to change (indirect effect = .068, p<.01). Based on the result, organizations can form employees' affective commitment to change with effective change leadership and create employees’ readiness for change."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ahmad Idham
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari budaya organisasi dan kepercayaan organisasi terhadap kesiapan berubah dan kinerja pegawai di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. Penelitian ini melakukan studi pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kesiapan berubah dan kinerja pegawai, lalu pengaruh antara kepercayaan organisasi terhadap kesiapan untuk berubah dan kinerja pegawai, dan terakhir studi pengaruh kesiapan untuk berubah terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei 2015. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada pegawai di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hampir semua variabel yang diteliti memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kesiapan berubah dan kinerja pegawai, kecuali satu variabel yaitu kepercayaan organisasi yang memiliki pengaruh signifikan namun negatif terhadap kinerja pegawai.

This study aims to analyze the influence of organizational culture and organizational trust toward readiness for change and employee performance in Ministry of State Secretariat. This research is to study the influence of organizational culture variable toward readiness for change and employee performance, and to study the influence or organizational trust toward readiness for change and employee performance, and last to study the influence readiness for change toward employee performance. Observation period used in this study are from April to May 2015. The data was collected using questionnaires given to employee of Ministry of State Secretariat. The result of this study indicate that almost all variables have a significant positive influence on readiness for change and employee performance, except organizational trust variable have a significant negative influence toward employee performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthmainah Mufidah
"Organisasi saat ini harus berubah dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan eksternal untuk bertahan menghadapi globalisasi saat ini. Adanya perubahan ini membutukan komitmen afektif untuk berubah yang tinggi dari karyawannya. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh psychological capital dan rasa berdaya psikologis terhadap komitmen afektif untuk berubah. Responden penelitian adalah 242 karyawan dari institusi keuangan Indonesia yang merasakan adanya perubahan. Alat ukur yang digunakan adalah Commitment to Change Inventory, Psychological Empowerment Questionnaire, dan Psychological Capital Questionnaire yang telah diadaptasi. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari psychological capital terhadap komitmen afektif untuk berubah ? = 0.36, p= 0.00.

Organizations nowadays have to change and adjust themselves with the changing external environment in order to survive in the globalization era. This change requires a high affective commitment to change from its employees. The purpose of this study is to examine the influence of psychological capital and psychological empowerment on employee's affective commitment to change. Research respondents were 242 employees of Indonesian financial institutions who felt the change. The measuring instruments used were Commitment to Change Inventory, Psychological Empowerment Questionnaire, and Psychological Capital Questionnaire. The result proves that there is a positive and significant influence of psychological capital on affective commitment to change 0.36, p 0.00."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wustari Larasati Mangundjaya
"Perubahan sudah menjadi salah satu keharusan bagi organisasi untuk dapat bertahan dan berkembang. Meskipun demikian masih banyak terdapat kegagalan dan rintangan dalam menerapkan perubahan organisasi. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan perubahan organsiasi adalah faktor manusia, antara lain karena adanya penolakan dari anggota organisasi dan kurangnya komitmen untuk perubahan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model mengenai pengaruh positif dari kepemimpinan perubahan terhadap komitmen afektif untuk perubahan melalui kepercayaan pada organisasi dan rasa berdaya psikologis. Penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang asuransi/penjaminan dengan jumlah responden sebanyak 539 orang. Pengambilan data dilakukan melalui empat kuesioner, yaitu: (a) komitmen perubahan afektif, berdasarkan Herscovitch dan Meyer, (2002) (b) kepemimpinan perubahan, berdasarkan Liu (2010) (c) kepercayaan pada organisasi berdasarkan Cummings dan Bromiley (1996), dan (d) rasa berdaya psikologis berdasarkan Spreitzer (1995,2007). Untuk menganalisis data digunakan SEM sebagai alat pengujian model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan perubahan memiliki pengaruh positif terhadap komitmen afektif untuk perubahan melalui kepercayaan pada organisasi dan rasa berdaya psikologis. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kedua dimensi kepemimpinan perubahan, yaitu perilaku menjual-perubahan dan perilaku mengimplementasi-perubahan keduanya berperan sebagai indikator kepemimpinan perubahan. Untuk itu, dalam memimpin perubahan perlu adanya dua kegiatan, yaitu sosialisasi dan implementasi perubahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu tentang perubahan organisasi, serta bagi praktisi dan organisasi dalam mengelola perubahan organisasi, khususnya dalam membangun komitmen afektif untuk perubahan

In order to survive and exist, organizational change is a must. However, there are many organizational changes that were not successful, which one of the reasons is due to the lack of organizational change commitment from employees. The objective of this research is to test the model about the positive impact of change leadership on affective commitment to change through psychological empowerment and organizational trust. This research was conducted at 2 (two) financial state-owned company with 539 respondents. Data was collected using 4 questionnaires, namely: 1) Affective Commitment to Change based on Herscovith and Meyer (2002); 2) Change Leadership, based on Liu (2010); 3) Organizational Trust based on Cummings and Bromiley (1996). A statistical technique namely Statistical Equation Method (SEM) was used to analyse the data. Results showed that change leadership had positive impact on affective commitment to change, through psychological empowerment and organizational trust. Results also showed that both dimensions of change leadership, namely change-selling behavior and change-implementing behavior had the same role as change leadership indicators. As a result, in leading organizational change there are two activities should be undertaken, namely socialization and implementation the organizational change. Implications and contribution of this research can be used both for theory development as well as practical purposes for organization, on the way they manage the organizational changes, especially on the development of affective commitment to change"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Naila Ayuningtyas
"Untuk tetap dapat eksis dan berkembang, suatu organisasi atau perusahaan pasti berubah, dan oleh sebab itu organisasi atau perusahaan perlu siap dalam menghadapinya. Dalam hal ini untuk sukses dalam menerapkan perubahan, organisasi perlu dilengkapi dengan kesiapan individu untuk berubah pada diri karyawannya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh budaya grup dan kepuasan kerja terhadap kesiapan individu untuk berubah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Scale for Individual Readiness to Organizational Changes, Organizational Culture Survey, dan The Generic Job Satisfaction Scale. Responden dalam penelitian ini berjumlah 109 orang yang merupakan karyawan dari salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang perpajakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kesiapan individu untuk berubah.

To be able to exist and develop, an organization must always change, therefore an organization needs to be prepared to deal with it. In order to success in implying organizational change, organizations must be equipped with individual readiness for change in their employees. This study was conducted to examine the effect of group culture and job satisfaction on individual readiness for change. This study used a quantitative approach. The research instrument used in this study was Scale for Individual Readiness to Organizational Changes, Organizational Culture Survey, and The Generic Job Satisfaction Scale. Respondents in this study were 109 employees from one of the government agencies in taxation institution. The results showed that job satisfaction has the stronger effect on individual readiness for change."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suratini
"ABSTRAK
Salah satu perubahan yang akan dilakukan Kementerian Sosial pada tahun
2014 yaitu penerapan sistem penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil. Sistem
penilaian yang baru tersebut menggunakan penilaian Sasaran Kerja Pegawai.
Kegagalan untuk menilai kesiapan organisasi dan individu dapat mengakibatkan
manajer menghabiskan waktu dan energi untuk menghadapi resistensi. Oleh
karena itu diperlukan adanya kesiapan dari para pegawai sendiri. Kesiapan
individu untuk berubah menurut beberapa penelitian dipengaruhi oleh komitmen
organisasi para pegawainya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
komitmen organisasi terhadap kesiapan individu untuk berubah pada pegawai di
kantor pusat Kementerian Sosial. Responden dalam penelitian ini berjumlah 257
orang yang merupakan Pegawai Negeri Sipil di kantor pusat Kementerian Sosial.
Instrumen pengukuran komitmen organisasi yang digunakan merupakan adaptasi
dari Meyer & Allen (1991), sedangkan untuk instrumen kesiapan individu untuk
berubah menggunakan pengukuran yang dikembangkan oleh Hanpachern (1997).
Hasil penelitian membuktikan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh
terhadap kesiapan individu untuk berubah pada pegawai di kantor pusat
Kementerian Sosial. Namun bila dilihat berdasarkan dimensi komitmen organisasi
menunjukkan bahwa dimensi komitmen afektif dan komitmen berkelanjutan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan individu untuk berubah.

ABSTRACT
One of the changes that will be made by the Ministry of Social Affairs in 2014 is
the implementation of performance appraisal system of civil servants. The new
scoring system using Employee Job Objective assessment. Failure to assess the
readiness of organizations and individuals can lead managers to spend time and
energy to deal with resistance. Therefore we need the readiness of the employees
themselves. Individual readiness to change, according to some studies influenced
by employees' organizational commitment. This study was conducted to determine
the effect of organizational commitment on the readiness of individuals to change
the employee at the Ministry of Social Affairs headquarters. Respondents in this
study amounted to 257 people who are civil servants in the Ministry of Social
Affairs headquarters. Organizational commitment measurement instrument used
in this study is an adaptation of Meyer & Allen (1991). While individual readiness
to change instrument used is an adaptation of Readiness for Change (RFC) which
is developed by Hanpachern (1997). This research proves that organizational
commitment does not affect the individual's readiness for change in personnel at
the headquarters of the Ministry of Social. However, when viewed by the
dimensions of organizational commitment suggests that the affective commitment
and continuance commitment have a significant effect on an individual's readiness
to change."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safitri Primawidi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh keadilan organisasi terhadap komitmen afektif untuk berubah. Sampel penelitian adalah 42 karyawan kantor pusat PT. Z. Komitmen afektif untuk berubah diukur menggunakan kuesioner komitmen afektif untuk berubah dari Herscovitch Meyer, sedangkan keadilan organisasi diukur menggunakan kuesioner keadilan organisasi dari Colquitt. Penelitian ini menggunakan analisa regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa 82 komitmen afektif untuk berubah dipengaruhi oleh keadilan organisasi. Dari empat dimensi keadilan organisasi, keadilan distributif memiliki pengaruh paling besar terhadap komitmen afektif untuk berubah, diiuti oleh keadilan prosedural. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah keadilan organisasi memiliki pengaruh kuat dan signifikan terhadap komitmen afektif untuk berubah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, rancangan intervensi untuk meningkatkan keadilan organisasi dibuat untuk meningkatkan komitmen afektif untuk berubah pada karyawan PT. Z.

The objective of this study is to investigate the impactof organizational justice to affective commitment to change. The participants of study consists of 42 employees of PT. Z Head Office. Affective commitment to change was measured using Herscovitch Meyer rsquo s affective commitment to change inventory. While organizational justice was measured using Colquitt rsquo s organizational justice inventory. This study used multiple regression to analyze the result. The result showed 82 affective commitment to change can be explained by organizational justice. Among four dimensions of organizational justice, distributive justice has the most influence and significant impact on affective commitment to change, followed by procedural justice. Conclusion that can be drawn from this study is organizational justice has positive and significant impact on affective commitment to change. Based on this study, in order to develop affective commitment to change in PT. Z employees, it is necessary to design intervention to increase organizational justice."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>