Ditemukan 213982 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Rausyan Fikri
"
ABSTRAKHampir dua puluh tahun semenjak penelitian di bidang modal intelektual pertama kali berkembang, modal intelektual telah terbukti berperan penting dalam kinerja perusahaan. Namun penelitian modal intelektual cenderung dilakukan pada negara maju dan industri yang bersifat padat modal intelektual. Studi ini dilakukan untuk memenuhi dua tujuan. Pertama, penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan modal intelektual dan komponenya pada proses penciptaan nilai tambah yang diukur dari sisi finansial atau moneter bagi perusahaan di industri sektor nonfinansial Indonesia. Kedua, penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengaruh modal intelektual lintas industri melalui bukti empiris perusahaan di pasar Bursa Efek Indonesia BEI . Analisis dilakukan menggunakan sampel sebanyak 123 perusahaan dari 24 industri di pasar BEI selama periode 2013-2016. Modified Value Added Intellectual Coefficient MVAIC digunakan untuk mengukur kontribusi modal intelektual pada proses penciptaan nilai tambah. Nilai tambah diukur pada aspek moneter atau kinerja finansial perusahaan, seperti profitabilitas dan tingkat pengembalian perusahaan menggunakan proksi earnings before interest, taxes, depreciation and amortization, net profit margin, return on asset, dan return on equity. Hasil penelitian studi disimpulkan ke dalam beberapa point penting. Pertama modal intelektual berpengaruh terhadap kinerja finansial perusahaan di Indonesia meskipun pengaruh komponen modal intelektual bervariasi. Kedua, modal manusia dan modal relasi adalah komponen yang paling bermanfaat dan signifikan mempengaruhi profitabilitas dan tingkat pengembalian perusahaan. Tiga, industri padat modal dan rendah modal intelektual tidak memiliki perbedaan pada konteks penggunaan dan pemanfaatan modal intelektual. Keterbatasan penelitian ini terletak pada kekurangan pengukuran kontribusi modal intelektual menggunakan MVAIC dan penggunaan database Thomson Reuters Datastream. Studi ini mengisi kekosongan penelitian modal intelektual lintas industri di Indonesia serta memperkaya penelitian modal intelektual dengan menggunakan MVAIC dan variabel lagged.
ABSTRACTFor almost twenty years since the first time intellectual capital research been developed, intellectual capital has proven to play a significant role in corporate performance. However, intellectual capital research tend to be done in developed countries and in intellectual capital intensive industries only. The purpose of this research is twofold. First, this research is purposed to analyse the utilization of intellectual capital and its components on the process of creating value added which is measured from the monetary or financial aspect for firm in Indonesian non financial sector industry. Second, the purpose of this study is to explore the effect of cross industry to intellectual capital through empirical evidence of the company in Indonesian Stock Exchange IDX market. The analysis is conducted using a sample of 123 companies from 24 industries in the IDX market during the period 2013 2016. Modified Value Added Intellectual Coefficient MVAIC is used to measure the contribution of intellectual capital to the value creation process. The value added is measured on the monetary or financial performance aspects of the firm, such as profitability and corporate rate of return using proxy earnings before interest, taxes, depreciation and amortization, net profit margin, return on assets, and return on equity. The result entails several important points. First, intellectual capital affects significantly the financial performance of firms in Indonesia although the influence of intellectual capital components varies. Second, human capital and relational capital are the most useful and significant components affecting the profitability and corporate rate of return. Third, intellectual capital intensive industries and low intellectual capital industries have no distinction in the context of the use and utilization of intellectual capital. The limitations of this study lie in the lack of measurement of intellectual capital contribution using MVAIC and the use of Thomson Reuters Datastream database. This study fills a gap of cross industry intellectual capital research in Indonesia and enriches intellectual capital research using MVAIC and lagged variables. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Irma Listianie
"Tesis ini meneliti tentang pengaruh penggunaan foreign currency derivative dan variabel penelitian lainnya dalam meningkatkan nilai kekayaan pemegang saham. Berdasarkan data panel dari perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Effek Indonesia, tahun 2009 hingga 2012 dan dengan menggunakan metode Ordinary Least Square Common Effect diperoleh hasil bahwa foreign currency derivative secara statistik tidak signifikan mempengaruhi nilai kekayaan pemegang saham pada alpha 5 persen. Namun demikian, jenis hedging yang digunakan yaitu strategi symmetric hedging memiliki koefisien regresi yang positif sesuai dengan harapan. Variabel independen lainnya yang secara statistik signifikan mempengaruhi nilai kekayaan pemegang saham adalah quick ratio, profit ratio, size, dan sales growth. Selain itu, dalam penelitian ini juga diidentifikasi beberapa faktor yang dapat meningkatkan penggunaan strategi symmetric hedging.
This thesis analyzes the impact of foreign currency exposure and other research variables in creating shareholders? value. Based on the panel data of firms in the manufacturing industry on year 2009 up to 2012 and uses Common Effect Ordinary Least Square method, the result of the research shows that foreign currency derivative does not statistically significant influence the shareholders? value at 5 percent alpha. However, the type of hedging used, the symmetric hedging strategy, has a positive coefficient value as expected. The other independent variables that statistically significant are quick ratio, profitability ratio, size, and sales growth. In addition, several factors are identified as to improve the optimality of the using symmetric hedging strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Elsy Shafira Anindya
"Penelitian ini membandingkan pengaruh afiliasi grup bisnis dengan cash holding perusahaan terafiliasi pada periode krisis dengan periode non-krisis. Dengan menggunakan sampel perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012, penelitian menunjukan bukti empiris bahwa hubungan afiliasi grup bisnis dengan cash holding mengalami penguatan pada periode krisis 2008-2009 jika dibandingkan dengan periode non-krisis. Hal ini sesuai dengan anggapan bahwa perusahaan bergantung pada pendanaan internal, yang salah satunya bisa didapatkan dari pasar modal internal grup bisnis, pada saat terjadi tekanan finansial yang menyebabkan kelangkaan pendanaan ekternal. Selanjutnya dengan menggunakan sampel perusahaan publik terafiliasi grup bisnis tahun 2008-2014, penelitian menginvestigasi pengaruh kesulitan keuangan grup bisnis terhadap cash holding perusahaan terafiliasi. Perusahaan terafiliasi grup bisnis yang mengalami kesulitan finansial terbukti mengalami penurunan cash holding karena terjadi penurunan terhadap dana internal grup. Namun perusahaan yang mendominasi penjualan grup tidak mengalami perubahan cash holding yang signifikan jika dibanding dengan perusahaan yang tidak mendominasi penjualan grup. Hal ini membuktikan anggapan bahwa grup bisnis memiliki kecenderungan untuk memberikan bantuan finansial kepada perusahaan yang lebih penting bagi grup bisnis.
This article contrasts the effect of business group affiliation on firm rsquo s cash holding in the crisis period as opposed to non crisis period. Using samples of firms listed in IDX from 2008 2012, studies show empirical evidence of strengthening relation between business group affiliation and firm rsquo s cash holding in crisis period compared to non crisis period. This is consistent with previous studies that external funding scarcity induced by crisis forced firm to seek different source of funding, one of which provided by business group internal capital market. Furthermore, using sample of affiliated public firms in 2008 2014, firms affiliated with business group in financial distress show a decrease in cash holding because of a decline in group rsquo s internal funding. However, firm that contribute to a significant portion of business group sales did not experience significant change in cash holding, while firm that do not dominate business group sales were affected by the financial distress and showed a decline in cash holding. This support notion that business group has a tendency to provide support for important business group member."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65772
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yudha Abimanyu
"Peneliti melakukan studi empiris untuk mengkaji penyertaan modal negara dan penambahan modal disetor untuk perusahaan kontrol pengaruhnya terhadap kinerja keuangan yang direpresentasikan oleh ROA, ROE, DAR, dan DER serta kinerja non-keuangan yang diukur dengan dana CSR. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah perusahaan menerima PMN atau tambahan modal disetor. Penelitian ini menggunakan 20 perusahaan eksperimen yang terdiri dari badan usaha milik negara serta 20 perusahaan kontrol yang merupakan perusahaan swasta go public dengan sektor yang sama dengan perusahaan eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyertaan modal negara pada BUMN sebagai perusahaan eksperimen serta tambahan modal disetor tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan juga kinerja non-keuangan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi. Hasil ini juga penting bagi manajemen perusahaan agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan strategis agar PMN ataupun tambahan modal disetor dapat memberikan pengaruh positif bagi kinerja keuangan dan juga kinerja non-keuangan perusahaan.
Researchers conducted an empirical study to examine state equity participation and additional paid-in capital for control companies on their effect on financial performance represented by ROA, ROE, DAR, and DER as well as non-financial performance measured by CSR funds. This study was conducted to see if there were differences before and after the company received PMN or additional paid-in capital. This study uses 20 experimental companies consisting of state-owned enterprises and 20 control companies which are private companies going public with the same sector as the experimental companies. The results showed that state equity participation in SOEs as experimental companies and additional paid-in capital had no effect on the company's financial performance as well as non-financial performance. This can be caused by several influencing factors. These results are also important for company management so that they can be used as a consideration in making strategic policies so that PMN or additional paid-in capital can have a positive influence on the company's financial performance and non-financial performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Leonarda Rena Mariska
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perubahan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam. Faktor-faktor yang akan diteliti yaitu perubahan opini audit, laba tak terduga, biaya litigasi, dan penerapan PSAK 50 & 55. Perubahan opini audit akan dilihat dari peningkatan opini audit (opini menjadi lebih baik di tahun berikutnya) dan dari penurunan opini audit (saat opini menjadi lebih buruk di tahun berikutnya). Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah 333 firm years industri keuangan di Indonesia. Periode penelitian yaitu tahun 2008-2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan opini audit akan mempercepat waktu penyampaian laporan keuangan. Laba tak terduga akan mempercepat waktu penyampaian laporan keuangan pada saat perusahaan menerima opini qualified. Sementara itu, laba tak terduga negatif akan lebih berpengaruh negatif terhadap perubahan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam dibandingkan laba tak terduga positif. Biaya litigasi dan penerapan PSAK 50 dan 55 tidak akan memengaruhi perubahan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam.
The purpose of this research is to analize the factors that affect the change in time of submission of financial statements to Bapepam. Audit opinion changes is seen if there is an improvement in audit opinion (opinion be better over the next year) and if there is deterioration in audit opinion (opinion be worse over the next year). This research used 333 firm years financial industry in Indonesia as a sample. The research period is 2008-2012. The results showed that improvement in audit opinion will accelerate time of submission of financial statement. An unexpected earning will affect the time of submission of financial statement when received qualified opinion. Meanwhile, negative unexpected earnings will affect more negative to change in time of submission of financial statement to Bapepam than positive unexpected earnings. Litigation cost and implementation of PSAK 50 & 55 will not affect change in time of submission of financial statements."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56060
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Vita Puji Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik pengungkapan modal intelektual dalam laporan tahunan perusahaan di Indonesia serta menguji pengaruhnya terhadap pertumbuhan eksternal perusahaan. Penelitian ini menduga adanya hubungan simultan antara pengungkapan modal intelektual dan pertumbuhan perusahaan, sehingga pengujian pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap pengungkapan modal intelektual juga dianalisis dalam penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perusahaan yang tergolong dalam klasifikasi knowledge-based industry yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Jumlah sampel penelitian terdiri dari 235 observasi. Tingkat pengungkapan modal intelektual perusahaan dalam sampel penelitian relatif rendah dengan rata - rata 27% namun menunjukkan tren yang meningkat. Komponen modal intelektual dengan proporsi pengungkapan terbesar adalah modal relasi. Selama rentang penelitian 2009 - 2013, sektor dengan tingkat pengungkapan modal intelektual tertinggi adalah sektor telekomunikasi dan terendah adalah sektor kabel. Pengujian terhadap model penelitian tidak berhasil menemukan bukti adanya hubungan simultan antara pengungkapan modal intelektual dan pertumbuhan perusahaan. Namun demikian, dengan menggunakan model terpisah, penelitian ini berhasil menemukan bukti yang mendukung pengaruh positif signifikan pengungkapan modal intelektual terhadap pertumbuhan perusahaan, dan pada model lain menemukan bukti pengaruh positif signifikan pertumbuhan perusahaan terhadap tingkat pengungkapan modal intelektual. Pengujian tambahan dilakukan dengan menguji komponen modal intelektual (modal manusia, modal struktural, modal relasi) secara terpisah. Hasil pengujian menunjukkan pengungkapan modal manusia dan modal relasi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan, sedangkan pertumbuhan perusahaan hanya berpengaruh positif signifikan pada pengungkapan modal manusia. Hasil penelitian ini memiliki implikasi bagi kreditur maupun investor untuk mempertimbangkan informasi modal intelektual terkait keputusan pendanaannya serta bagi manajemen untuk meningkatkan pengungkapan modal intelektual dalam laporan tahunan perusahaan.
This study aims to analyze the intellectual capital disclosure practice in Indonesian company’s annual report and analyze its impact on firm growth. This study predict that there is simultaneous relationship between intellectual capital disclosure and firm growth, so the study also test the effect of firm growth on intellectual capital disclosure. The sample used in this study include companies classified in knowledge-based industry listed in Indonesia Stock Exchange for period 2009-2013. Sample consists of 235 observations. Intellectual capital disclosure practice of companies included in the sample is relatively low about 27% but shows increasing trend. Intellectual capital’s component with highest proportion is relational capital. For period 2009 – 2013, sector with the highest level of intellectual capital disclosure is telecommunication and the lowest one is cable. The model testing can not prove any simultaneous relationship between firm growth and intellectual capital disclosure. However with doing separate test, the study find that intellectual capital disclosure have positive significant influence on firm growth and firm growth has positive significant effect on intellectual capital disclosure. Additional testing conducted to analyze intellectual capital component (human capital, structural capital, relational capital) disclosure separately. The hipothesis testing show that human capital and relational capital disclosure have positive and significant effect on firm growth. And firm growth only has positive and significant effect on human capital disclosure. The empirical findings have implication for investor and creditor to consider intellectual capital information for their investing or financing decision and for management to enhance their intellectual capital disclosure in company’s annual report."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59285
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aulia Rahmawati Zahara
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi perubahan relevansi nilai informasi akuntansi di Indonesia dari tahun ke tahun dan bagaimana pengaruh reformasi regulasi di bidang akuntansi terhadap relevansi nilai. Penelitian ini juga mengidentifikasi faktor-faktor mempengaruhi relevansi nilai. Reformasi regulasi di bidang akuntansi ditandai dengan semakin mengetatnya peraturan mengenai tata kelola perusahaan, auditor eksternal, serta adopsi IFRS ke dalam PSAK. Dengan total observasi 1.866 pada periode penelitian 2000-2012, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan relevansi nilai laba dan neraca perusahaan. Hal-hal yang mempengaruhi relevansi nilai di Indonesia adalah ukuran, tingkat pertumbuhan, dan utang jangka panjang.
This research aims to investigate changes in value relevance of accounting information and how regulation reformation affects value relevance in Indonesia. This research also identifies factors that affect value relevance. Regulation reformation in accounting was started with improvement of good corporate governance rule, higher eksternal auditor?s independency and IFRS adoption to PSAK. Using total observations of 1.866 firm-years during year 2000-2012, this research finds that there is no significance change in value relevance of earning and balance sheet. Factors affecting value relevance in Indonesia are size, growth, and long term debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54574
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jamiyatu Toyyibah
"Penelitian ini menguji pengaruh karakteristik diversitas Komisaris dan Direksi terhadap kinerja keuangan yang dilihat dari gender, kebangsaan, usia dan masa jabatan. Sampel penelitian ini adalah 170 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 tidak termasuk industri sektor keuangan.
Temuan penelitian ini menunjukkan Komisaris dan Direksi perempuan, Komisaris dan Direksi asing tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan pengukuran ROA dan PBV. Sebaliknya usia Komisaris dan Direksi berpengaruh negatif signifikan dengan PBV, sedangkan masa jabatan Komisaris dan Direksi berpengaruh positif signifikan dengan ROA.
AbstractThis study examines influence of Commisioner and Director diversity characteristic to financial performance viewed from gender, nationallity, age, and tenure. This study using a sample of 170 firms listed in Indonesia Stock Exchange in 2010 exclude financial industry.This findings in this study are woman on Commissioner and Director, foreign on Commissioner and Director have no influence to financial performance with measurement ROA and PBV. Contrary, age of Commissioner and Director have significant negative with PBV, and tenure of Commissioner and Director have significant positive with ROA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Riza Murtaza Ronendy
"Penetitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi gambaran mengenni bagaimana hubungan dari komponen arus kas dan laba akuntansi terhadap tingkat imbal hasil saham pada saat lima hari sebelum, sesaat, dan sesudah publikasi laporan keuangan. Untuk mengkaji hubungan antar variabel yang diterHti (earning dan komponen arus kas) digunakan korelasi Pearson. Disini diperoleh basi bahwa hanya laba akuntansi yang memiliki korelasi signifikan dengan return saham dimana koefisien yang diperoleh tidak sesuai dengan hasii ekspektasL Hubungan antara Iaba dengan return negatif dan lemah dapat diartikan bahwa pasar menangkap sinyal yang negatif atas laba meskipun kandungan infonnasinya masih Iemah. Sedangkan untuk ketiga variabel mengambil keputusan untuk menerima Hu dimana komponen arus kas tidaK memiliki hubungan yang signiftkan dengan return saham.
Hasil untuk huhungan return saham dan arus kas ini konsisten dengan penelitian Manurung (1998) namun bertolak belakang dengan Zarowin (1990). Untuk mcngetahui apakah ada perbedaan signiflkansi ahnormal return saham pada lima hari sebelum dan lima hari sesudah publikasi laporan keuangan digunakan uji beda rata-rata dengan metode paired sample t test. Disini ditemukan bukti bahwa secara statistik ada perbedaan abnormal returu selama 1 0 hari periode peogamatan. Sedangkan untuk multipel regresi berganda menunjukkan hasil bahwa sebagian besar pengaruh laba eksis pada 2 hari sebelum publikasi laporan keuangan yang resmi diannounced ke public, yaitu mulai pada t-5 sampai dengan t -4 di hampir semua kelompokfinn size. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya informasi lain sepcrti proyeksi analis, analisa dan sentiment dari internal pemsahaan. Sehingga bagi mereka kenaikan/penurunan laba bisa diartikan informasi negatif oleh pasar karena adanya infonnasi-infonnasi ini. Hal ini bisa dimun.gkinkan tetjadi karena periode pengamatan yang reiatif pendek sehingga pasar tidak memiliki cukup wnktu untuk mengolah informasi fundamental perusahaan, sedangkan semua komponen arus kas tidaksignifikan pada level kepercayaan 0,05.
The purpose of this research is fO examine the cash flow and accounting~ earning relationship on stock return and 10 seek how those financial components is affects the cumulative abnormal returns. To testing the relationship among variable--CAAR, earning and cash flow from operating, investing and financing activities-I'm using the Pearson Correlation. Using average returns I found that only accounting earning has statistically significant relations on stuck return although it was weak. The rest (cash flow components) are statistically insignificant. The earning's coefficient is different from what I've expected. These occur because the market claims the earning information as a negative signal. For the cash flow components, I failed to reject the null hypotheses whereas this variable doesn't have statistically relations on stock returns. 1 do confirm the Manurung (1998) research but contrast to ZaroH-'in (1990). To seek whether there's any difference of abnormal returns between TWO periods (5 days before and 5 days after the financial statement announcement), I found the evidence that abnormal return are statistically difference. which is signed by prob < 0,05 using the paired sample t test. The result from multiple regressions is slightly the same from lhe pearson. Only accounting earning has an effect to cumulative abnormal returns before the financial statement has publicly announced. It occurs because there's another information that influence the market before the financial statement is released, such as the analyst's perspective, rumors' or sentiment from infernal firm. All cash flow components are statistically insignificant at a=0.05 except the cash flow from operating activities which has an effect on stock returns at the day of announcement (to). The earning and cash flow from operations has negative signal for investor as shown in lhe coefficient's value. So we may say that those variable are less-informttliveness. Please also note that firm size has no effect on stock returns as I found there's no different since I classifying the small to large-size firm class. In other words, investor doesn't rely on firm size perspective while they make an investment decisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T32481
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sri Hernita
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari pengungkapan modal intelektual pada laporan tahunan perusahaan terhadap biaya ekuitas dan biaya utang yang diterima perusahaan atas pendanaan eksternalnya. Penelitian ini juga ingin mengetahui gambaran pengungkapan modal intelektual pada laporan tahunan perusahaan di Indonesia. Sampel yang digunakan adalah perusahaan pada industri dengan teknologi intensif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010, dengan jumlah sampel 79 perusahaan untuk uji biaya ekuitas dan 50 perusahaan untuk uji biaya utang. Industri dengan teknologi intensif memiliki modal intelektual yang lebih intensif sehingga memiliki kemungkinan pengungkapan modal intelektual yang lebih komprehensif. Secara umum, penelitian ini membuktikan bahwa semakin komprehensif pengungkapan modal intelektual suatu perusahaan, maka akan semakin rendah biaya ekuitas yang dikenakan terhadap perusahaan tersebut. Tetapi pengungkapan modal intelektual
yang lebih komprehensif tidak terbukti berpengaruh dengan biaya utang.
ABSTRACTThis studi aims to determine the influence of the intellectual capital disclosure in company?s annual report on cost of equity and cost of debt within the context of company?s external financing activities. This study also aims to know the level of intellectual capital disclosure in annual reports of companies in Indonesia. The sample used is technology-intensive industry companies listed in 2010 Indonesian Stock Exchange with 79 total samples for cost of equity test and 50 total samples for cost of debt test. Companies classified as technologyintensive industry have more intensive intellectual capital; consequently they tend to have more disclosure on intellectual capital. In general, this study shows that the higher the level of intellectual capital disclosure by companies, the lower cost of equity. However, a more comprehensive of intellectual capital do not have significant effect on cost of debt."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library