Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97356 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Aulia Rahmah
"ABSTRAK
Penimbunan sampah paling banyak digunakan sebagai metode pengelolaan persampahan di Indonesia daripada penggunaan teknologi pengomposan yang belum sepenuhnya dioptimalkan. Padahal pengomposan merupakan metode yang dapat menguraikan sampah organik dan menghasilkan produk akhir berupa kompos yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk di pertanian. Kompos sebagai pupuk harus memenuhi standar kualitas tertentu untuk menjamin kompos aman digunakan di pertanian. Salah satu standar kualitas kompos adalah indeks respirasi statis sebagai indikator stabilitas dan kematangan kompos. Namun, indeks respirasi statis belum termasuk dalam standar kualitas kompos di Indonesia berdasarkan SNI 19-7030-2004. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian stabilitas dan kematangan kompos yang ada di pasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur nilai indeks respirasi statis pada kompos, menganalisis stabilitas dan kematangan kompos, dan menganalisis pengaruh pengomposan kembali terhadap stabilitas dan kematangan kompos. Penilaian stabilitas dan kematangan dilakukan terhadap 10 kompos yang dijual di Jakarta dan Depok. Penilaian dilakukan dengan meninjau nilai indeks respirasi statis, kadar air, volatile solids dan rasio C/N. Metode respirometri statis digunakan untuk mengukur konsumsi oksigen kompos setiap 1 menit selama 2 jam untuk mendapatkan tingkat respirasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 dari 10 kompos yang diuji telah mencapai stabil dan matang dengan indeks respirasi statis 0,61 ndash; 1,35 mg O2 g-1 VS h-1. 1 dari 10 kompos telah sangat stabil dan sangat matang dengan indeks respirasi statis 0,46 mg O2 g-1 VS h-1 dan 1 kompos belum stabil dan belum matang dengan indeks respirasi statis 1,79 mg O2 g-1 VS h-1. 4 kompos dipilih untuk mengalami proses pengomposan kembali dengan metode Takakura Composting. Hasil menunjukkan bahwa penambahan waktu pengomposan pada kompos dapat meningkatkan stabilitas dan kematangan kompos. Pengomposan selama 7 hari telah cukup membuat kompos menjadi lebih stabil dan matang dibandingkan keadaan awalnya.

ABSTRACT
Landfill is mostly used as a method of waste management in Indonesia rather than the use of composting technology that has not been fully optimized. Whereas composting is a method that can decompose organic waste and produce end products in the form of compost that can be used as fertilizer in agriculture. Compost as a fertilizer must meet some quality standards to ensure that it is safe to use for land application. One of the compost quality standards is Static Respiration Index SRI that is used as an indicator of compost stability and maturity. However, respiration index has not been yet included in the compost quality standard in Indonesia based on SNI 19 7030 2004. Therefore, it is necessary to evaluate the stability and maturity of the compost in the market. The aims of this study are to measure Static Respiration Index SRI of composts, analyze stability and maturity of composts, do and analyze the effect of re composting on the stability and maturity of compost. Stability and maturity assessments were conducted on 10 brands of compost in Jakarta and Depok City. Compost assessment was based on the value of the Static Respiration Index SRI, moisture content, volatile solids and C N ratio. Static respirometric method was used to measure oxygen consumption of compost every 1 minutes for 2 hours to obtain static the respiration index. The Results showed that 8 of 10 compost has reached stable and mature condition with Static Respiration Index SRI of 0,61 ndash 1,35 mg O2 g 1 VS h 1. 1 of 10 compost has reached very stable and very mature condition with Static Respiration Index SRI 0,46 mg O2 g 1 VS h 1 and 1 compost has not been stable and mature with Static Respiration Index SRI 1,79 mg O2 g 1 VS h 1. 4 composts is selected and composts would undergo re composting process with takakura composting method. The results showed that the addition of composting time to the compost can improve compost stability and maturity. Composting for 7 days was enough to make the compost more stable and mature than the original state. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asalam Riady Christian
"Bandara Soekarno Hatta merupakan bandar udara aktif yang melayani berbagai penerbangan domestik dan internasional. Bandara Soekarno Hatta memiliki sistem pengolahan limbah untuk mengolah limbah dari seluruh kawasan bandara tersebut. Salah satu hasil dari pengolahan limbah tersebut adalah lumpur dari STP (Sludge Treatment Plant) yang hanya dikeringkan dan tidak dilakukan pengolahan lanjutan, sehingga tidak diketahui jenis dan jumlah logam berat, serta bahayanya terhadap lingkungan. Salah satu pengolahan lumpur yang dapat dilakukan adalah pengomposan. Kompos merupakan bentuk akhir dari bahan-bahan organik sampah domestik setelah mengalami dekomposisi atau perubahan komposisi bahan organik sampah domestik akibat penguraian oleh mikroorganisme pada suhu tertentu menjadi senyawa organik yang lebih sederhana. Pengomposan pada penelitian ini menggunakan metode passively aerated windrow dengan bin yang memiliki volume 200 Liter dengan dimensi diameter sebesar 50 cm dan tinggi sebesar 102 cm yang dilengkapi pipa perforasi untuk aerasi. Bahan pendukung kompos yang digunakan adalah sampah organik, berjenis daun kering. Kontrol harian dilakukan untuk mengukur pH, suhu, kelembapan, bau, dan warna setiap 2 hari sekali. Analisis risiko juga dilakukan dengan menganalisis nilai HQ atau Hazard Quotient untuk efek non-karsinogenik dan ECR atau Excess Cancer Risk untuk efek karsinogenik. Konsentrasi awal logam berat pada lumpur hasil pengolahan STP Bandara Soekarno Hatta: Pb adalah 66,58 mg/kg dan logam berat Cu adalah 28,1 mg/kg. Berdasarkan penelitian, rasio terbaik untuk menurunkan kadar logam dan logam berat pada penelitian ini adalah 50% daun kering dan 50% lumpur. Berdasarkan perhitungan HQ dan ECR, kompos memiliki risiko sedang sampai risiko tinggi.

Soekarno Hatta Airport is an active airport serving various domestic and international flights. Soekarno Hatta Airport has a waste treatment system to treat waste from the entire airport area. One of the results of this waste treatment is sludge from the STP (Sludge Treatment Plant) which is only dried and no further processing is carried out, so the type and amount of heavy metals, as well as the danger to the environment, are not known. One of the sludge treatments that can be done is composting. Compost is the final form of domestic waste organic matter after experiencing decomposition or changes in the composition of domestic waste organic matter due to decomposition by microorganisms at a certain temperature into simpler organic compounds. Composting in this study used the passively aerated windrow method with a bin that has a volume of 200 liters with a diameter dimension of 50 cm and a height of 102 cm which is equipped with a perforated pipe for aeration. The compost supporting material used is organic waste, dry leaves. Daily control was carried out to measure pH, temperature, humidity, odor, and color every 2 days. Risk analysis was also carried out by analyzing the HQ or Hazard Quotient values for non-carcinogenic effects and ECR or Excess Cancer Risk for carcinogenic effects. The initial concentration of heavy metals in the STP Soekarno Hatta Airport sludge treatment: Pb was 66.58 mg/kg and Cu was 28.1 mg/kg. Based on research, the best ratio for reducing metal content and heavy metal in this study was 50% dry leaves and 50% sludge. Based on HQ and ECR calculations, compost has moderate to high risk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mallarangeng, Andi Rizkha Fadillah
"Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia bekerjasama dengan PT. Telkom Indonesia. Tbk membangun dan menetapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk menangani tracing dan tracking virus COVID-19 di Indonesia (Plate, 2020). Aplikasi PeduliLindungi dikembangakan dengan menggunakan metode pengembangan aplikasi Development and Operation (DevOps). Namun dalam pengembangannya terdapat beberapa permasalahan pada status pengembangan aplikasi PeduliLindungi dengan menggunakan metode pengembangan DevOps yakni sekitar 5% pengembangan aplikasi yang dikerjakan berpotensi untuk ditunda, 8% tertunda dan 2% telah dihentikan (Qiantori, 2022). Berdasarkan data tersebut diketahui dari 100% persentasi pengembangan aplikasi, sebanyak 15% pengembangan aplikasi PeduliLindungi megalami permasalahan dalam pengembangannya. Berdasarkan analisis peneliti mengenai kesenjangan antara ekspektasi dan realita maka persentasi kelancaran pengembangan aplikasi peduliLindungi menggunakan metode DevOps tidak memenuhi target. Dalam penelitian ini analisis fishbone dilakukan dengan memetakan akar permasalahan dalam tantangan adopsi DevOps terdapat akar permasalahan kurang matangnya penerapan metode DevOps pada pengembangan aplikasi. Menurut (Hamunen, 2016)kurang matangnya penerapan metode DevOps pada pengembangan aplikasi PeduliLindungi masuk pada Problems with adapting organizational processes to DevOps. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka peneliti mengkaji lebih lanjut akar permasalahannya yaitu belum pernah dilakukan pengukuran tingkat kematangan pengembangan aplikasi DevOps menggunakan Bucena DevOps Maturity Model dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kematangan. Penelitian ini berjenis applied research serta metode analisis data yang digunakan adalah mixed-methods. Berdasarkan penelitian menggunakan Bucena DevOps Maturity Model tingkat kematangan metode pengembangan aplikasi PeduliLindungi yakni dengan menggunakan metode DevOps adalah 3,49 Defined, dan terdapat 6 faktor yang diberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan tingkat kematangan  DevOps. Rekomendasi perbaikan telah melewati  proses validasi oleh Head of Technology pengembangan aplikasi PeduliLindungi. dengan adanya penelitian ini tim mendapatkan gambaran mengenai tingkat kematangan DevOps pada PeduliLindungi termasuk mengenai  faktor-faktor pada dimensi yang mempengaruhi nilai Maturity rendah serta rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan tingkat kematangan DevOps pada PeduliLindungi serta penelitian ini memberikan kontribusi akademis dengan memperkaya penelitian terdahulu terkait DevOps Maturity Level termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi Maturity Level.

The Indonesian Ministry of Communication and Information in collaboration with PT. Telkom Indonesia. Tbk builds and establishes the use of the PeduliLindungi application to handle tracing and tracking the COVID-19 virus in Indonesia (Plate, 2020). The PeduliLindungi application was developed using the Development and Operations (DevOps) application development method. However, in its development there are several problems with the development status of the PeduliLindungi application using the DevOps development method, namely about 5% of application development that is being carried out has the potential to be delayed, 8% is delayed and 2% has been discontinued (Qiantori, 2022). Based on this data, it is known that from 100% percentage of application development, as much as 15% of PeduliLindungi application development has problems in its development. Based on the researcher's analysis of the gap between expectations and reality, the percentage of smooth development of the CareLindung application using the DevOps method did not meet the target. In this study, fishbone analysis was carried out by mapping the root causes in the challenge of DevOps adoption, there are root causes of the lack of maturity of the application of the DevOps method in application development. According to (Hamunen, 2016) the immaturity of the application of the DevOps method in the development of the PeduliLindung application is included in Problems with adapting organizational processes to DevOps. To answer these problems, the researchers further examined the root of the problem, namely that the maturity level of DevOps application development has never been measured using the Bucena DevOps Maturity Model and provided recommendations for improvements to increase maturity. This research is applied research type and the data analysis method used is mixed-methods. Based on research using the Bucena DevOps Maturity Model, the maturity level of the PeduliLindungi application development method using the DevOps method is 3.49 Defined, and there are 6 factors that are recommended for improvement to increase the DevOps maturity level. The recommendation for improvement has passed the validation process by the Head of Technology for PeduliLindungi application development. With this research, the team gets an overview of the maturity level of DevOps at Cares for Protect including the factors on the dimensions that affect the low Maturity value as well as recommendations for improvement to increase the maturity level of DevOps at PeduliLindungi and this research provides an academic contribution by enriching previous research related to DevOps Maturity Level including Factors Affecting Maturity Level."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arthami Bunga Dewanti
"Pada tahun 2022, timbulan sampah Kota Tangerang telah mencapai 600,474 ton. Sementara, fasilitas pengelola sampah di Kota Tangerang masih terbatas. TPS 3R Widatama 12 melayani 4 RW di Kelurahan Nusa Jaya, melebihi cakupan layanan seharusnya yaitu 1 RW. TPS 3R Widatama 12 mengolah sampah organik menjadi kompos. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah, menghitung timbulan dan komposisi sampah, menganalisis potensi reduksi, serta menganalisis kualitas kompos TPS 3R Widatama 12. Metode penelitian untuk pengukuran timbulan dan komposisi sampah menggunakan metode load-count analysis dan metode quartering, serta mengacu pada SNI 19-3964-1994. Parameter kompos yang diuji adalah karbon, nitrogen, C/N-rasio, kadar air, pH, phosfor, dan kalium. Berdasarkan hasil penelitian, sistem pengelolaan sampah di TPS 3R Widatama 12 adalah pengangkutan sampah, pemilahan sampah, pengelompokkan sampah anorganik, dan pengomposan. Volume rata-rata timbulan sampah yang masuk adalah 6,5 m3/hari dengan berat sampah rata-rata 944,87 kg/hari atau 0,46 kg/orang/hari. Komposisi sampah terdiri dari sisa makanan 43,78%; kayu-ranting 3,5%; kertas-karton 8,28%; plastik 20,85%; logam 0,35%; kain 2,92%; karet-kulit 0,59%; kaca 2,16%; dan lainnya 0,83%. Nilai potensi reduksi sampah adalah sebesar 71,72%. Berdasarkan parameter kompos yang diuji, parameter yang belum terpenuhi adalah pH dengan nilai 7,8.

Pada tahun 2022, timbulan sampah Kota Tangerang telah mencapai 600,474 ton. Sementara, fasilitas pengelola sampah di Kota Tangerang masih terbatas. TPS 3R Widatama 12 melayani 4 RW di Kelurahan Nusa Jaya, melebihi cakupan layanan seharusnya yaitu 1 RW. TPS 3R Widatama 12 mengolah sampah organik menjadi kompos. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah, menghitung timbulan dan komposisi sampah, menganalisis potensi reduksi, serta menganalisis kualitas kompos TPS 3R Widatama 12. Metode penelitian untuk pengukuran timbulan dan komposisi sampah menggunakan metode load-count analysis dan metode quartering, serta mengacu pada SNI 19-3964-1994. Parameter kompos yang diuji adalah karbon, nitrogen, C/N-rasio, kadar air, pH, phosfor, dan kalium. Berdasarkan hasil penelitian, sistem pengelolaan sampah di TPS 3R Widatama 12 adalah pengangkutan sampah, pemilahan sampah, pengelompokkan sampah anorganik, dan pengomposan. Volume rata-rata timbulan sampah yang masuk adalah 6,5 m3/hari dengan berat sampah rata-rata 944,87 kg/hari atau 0,46 kg/orang/hari. Komposisi sampah terdiri dari sisa makanan 43,78%; kayu-ranting 3,5%; kertas-karton 8,28%; plastik 20,85%; logam 0,35%; kain 2,92%; karet-kulit 0,59%; kaca 2,16%; dan lainnya 0,83%. Nilai potensi reduksi sampah adalah sebesar 71,72%. Berdasarkan parameter kompos yang diuji, parameter yang belum terpenuhi adalah pH dengan nilai 7,8."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Tiara Ayu
"Tingkat kesuksesan proyek suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh bagaimana suatu organisasi mengelola proyek. Salah satu faktor yang memengaruhi kesuksesan proyek adalah tingkat kematangan manajemen proyek. Terdapat korelasi antara tingkat kematangan manajemen proyek dan kesuksesan proyek. Ada beberapa proses kematangan yang dapat memengaruhi kesuksesan proyek. Pada penelitian ini penulis melakukan perhitungan dan analisis tingkat kematangan manajemen proyek berdasarkan teori project management maturity model (PMMM). Penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk mencapai tingkat kematangan yang diharapkan dan sesuai dengan faktor kesuksesan proyek. Penelitian dilakukan di Bank XYZ dan terbatas hanya pada unit kerja ITPM (Information Technology Project Management). Penelitian ini menggunakan focus group discussion, wawancara, kuesioner dan observasi dokumen. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Proses kematangan manajemen proyek di Bank XYZ berada pada tingkat-1. Hal ini dikarenakan ada beberapa proses yang belum terlaksana sesuai dengan best practice.

The success rate of an organization can be influenced by how an organization manages projects. One of the factors that influence project success is the level of project management readiness. There is a correlation between project management maturity level and project success. Several maturity processes can affect project success. In this study, the authors calculated and analyzed the project maturity level based on the theory of the project management maturity model (PMMM). This study also provides recommendations for achieving the expected maturity level and in accordance with the project's success factors. The research was conducted at Bank XYZ and was limited to the ITPM (Information Technology Project Management) work unit. This study uses focus group discussions, interviews, questionnaires, and document observations. From the research results, the result of the project management process at XYZ Bank is level 1. This is because several processes have not been implemented in accordance with best practice."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhreza D. Suparyadi
"Penelitian ini membahas predictor niatan untuk membajak dan niatan untuk membayar dalam memprediksi perilaku pembajakan. Model Theory of Reasoned Action digunakan sebagai landasan untuk memprediksi niatan untuk membajak. Untuk semakin memahami perilaku dalam pembajakan produk digital deterrence theory dan sosiodemografis ditambahkan untuk memprediksi apakah variabel-variabel tersebut dapat memperjelas dari niatan untuk membajak. Selain itu niatan untuk membayar digunakan untuk memprediksi perilaku pembajakan agar kelihatan kecenderungan mana yang dimiliki oleh sampel yang diteliti. Niatan untuk membayar sendiri diprediksi melalui etika dan sosiodemografis untuk melihat kecenderungan seberapa penting isu pembayaran digital bagi sampel diteliti.

This research explain the predictor of intention to pirate and willingness to pay digital product to understand piracy behaviour. Theory of Reasoned action used as based model to predict intention to pirate. Deterrence Theory and socio demographic used to make better understanding on intention to pirate digital product. Willingeness to pay is counterpart of intention to pirate in predicting piracy behaviour so researcher get to know which one have the most correlation over piracy behaviour. Ethics and sociodemograhics used to explained intention to pirate in digital product.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rengkung, Stephanie
"Packaging pada era ini tidak lagi hanya digunakan sebagai wadah namun juga digunakan sebagai salah satu sarana pemasaran perusahaan. Dalam penelitian ini penulis mencoba menganalisa pengaruh packaging pada keputusan konsumen dalam membeli produk Yogurt. Produk Yogurt sendiri diprediksi akan mengalami ekspansi pasar di Indonesia. Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu penelitian awal dan penelitian utama. Penelitian awal berguna untuk mengerucutkan enam level yang ada dalam faktor skema warna dan font menjadi dua pilihan terbaik yang nantinya akan dikombinasikan dengan faktor shape pada penelitian utama.
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian awal adalah metode Eye tracking dan Retrospective Think Aloud.
Hasil penelitian awal menunjukkan bahwa font jenis "fineliner" dan "bodoni", dan skema warna "analogue" dan "tetradic" adalah yang terbaik dan akan dikombinasikan dalam penelitian utama dengan faktor shape. Metode Conjoint Analysis akan digunakan pada penelitian utama. Hasil penelitian utama menunjukkan preferensi rakyat Indonesia untuk packaging produk Yogurt adalah packaging dengan jenis font "fineliner", jenis shape Rounded dan jenis skema warna "analogue".

In this era, Packaging are no longer only used as a container but also used as a means of marketing in companies. In this study the authors tried to analyze the effect of packaging on consumer willingness to buy with a case study in Yogurt products. Yogurt is predicted to experience expansion in the Indonesian market. This study is divided into two parts, the initial research and primary research. Initial studies are useful for pursing six levels in the color scheme and font factors into two best options that will be combined with the shape factor of primary research.
Research methods will be used in the initial study was the Eye tracking method and Retrospective Think Aloud.
Preliminary results showed that "fineliner" and "bodoni" font type, and "analogue" and "tetradic" color schemes are the best and will be combined in the main study with shape factor. Conjoint Analysis methods will be used in the main study. The main results of the study showed a preference for the people of Indonesia for Yogurt product packaging is packaging with "fineliner" font type, Rounded shape and "analogue" color scheme
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Gracia Paulina
"Hubungan antara ayah dan anak dalam keluarga Batak Toba ditandai dengan prinsip patrilineal yang menekankan pentingnya keberhasilan anak laki laki sebagai penerus keturunan Dengan demikian kehadiran ayah menjadi hal yang penting dalam perkembangan anak laki lakinya secara khusus pada perkembangan karir Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kehadiran ayah dengan kematangan karir pada remaja laki laki bersuku Batak Toba yang berusia 14 hingga 19 tahun Father Presence Questionairre FPQ yang disusun oleh Krampe dan Newton 2006 digunakan untuk mengukur kehadiran ayah dan Career Development Inventory CDI yang disusun oleh Sudiarty 2010 digunakan untuk mengukur kematangan karir 125 remaja laki laki bersuku Batak Toba Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kehadiran ayah dengan kematangan karir artinya jika semakin tinggi skor remaja dalam mempersepsi kehadiran ayah secara psikologis maka semakin tinggi skor kematangan karir remaja Penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi ayah bersuku Batak Toba dalam mengarahkan karir pada remaja laki laki.

Relationship between father and son in Batak Toba`s tribe characterized by the patrilineal principles that emphasize the importance of the son as the successful successor to the offspring Therefore the father presence is the important things in career development This research is aimed to find a relationship between father presence and career maturity among male adolescence aged between 14 19 Father Presence Questionnaire FPQ used to measure father presence and Career Development Inventory CDI used to measure career maturity There are 125 Batak Toba male adolescents involved in this study The result of this study showed there was a significant relationship between father presence and career maturity it means if the adolescents get higher score in perceiving the psychological presence of his father the adolescent can get a higher score in career maturity This research is important as guidelines for the Batak Toba`s father in directing career in Batak Toba male adolescence."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Gumilang Dwinanda
"Teknik Amplitude Variation Offset (AVO) sudah sering digunakan dalam memprediksi pengendapan hidrokarbon. Knott dan Zoeppritz mengembangkan metode AVO dengan menggunakan nilai dari kecepatan gelombang primer (vp), kecepatan gelombang sekunder (vs) dan densitas. Kemudian, Rutherford dan William membagi AVO menjadi 4 kelas berdasarkan grafik intercept dan gradien. Metode ini telah sukses digunakan dibeberapa kasus dalam memprediksi keberadaan hidrokarbon. Namun, dibeberapa kasus masih ada ambiguitas dan misinterpretasi seperti yang terjadi pada respon minyak dan air dimana nilai porositas yang besar dan karakter yang mirip, sehingga pada penelitian ini diperlukan AVO attribute baru yang diberi nama J-atribut untuk memprediksi keberadaan hidrokarbon dan mengurangi ambiguitas pada hasil interpretasi. Metode J-attribut belum banyak diaplikasikan di lapangan Indonesia. Metode ini dilakukan pada Lapangan Fauna yang berlokasi di Daratan Cekungan Sumatera Utara. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data 3 sumur yang dilengkapi dengan well marker dan data log seperti Gamma Ray, SP, Caliper, Neutron Porosity, Density, Resistivity, DT, Photoelectric, dan checkshot.

The Amplitude Versus Offset (AVO) technique has often been used to predict the occurrence of hydrocarbons. Knott and Zoeppritz developed the AVO method by using values of primary wave velocity (vp), secondary wave velocity (vs) and density. Rutherford and William divide AVO into 4 classes based on intercept and gradient attributes. This method has been successfully used to predict hydrocarbons. However, in some cases there are still ambiguities and misinterpretations such as those occurred in oil and water zones have large porosity but with similar characters. In this study we have used a new AVO attribute approach the so called J-attribute to reduce ambiguities in the interpretation. The J-attribute has not yet been tried in the Indonesian fields. This method was carried out in the Fauna Field, which is located in the North Sumatra Basin. The data used in this study consist of 3 wells completed by markers and log data such as Gamma Ray, SP, Caliper, Neutron Porosity, Density, Resistivity, DT, Photoelectric, and checkshot surveys."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Eugenia Gandasasmita
"Indonesia merupakan negara kedua terburuk dalam hal pengelolaan limbah plastik di dunia. Kebanyakan plastik di Indonesia dibakar secara terbuka dan ditimbun begitu saja. Pemerintah Indonesia sudah memiliki rencana penanganan yakni dengan melipatgandakan laju daur ulang. Oleh karena itu, perlu diketahui seberapa besar dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses daur ulang yang dilakukan di Indonesia. Maka, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses daur ulang plastik polyethylene terephthalate dengan menggunakan metode life cycle assessment. Terdapat dua faktor terbesar yang menyebabkan dampak lingkungan pada proses daur ulang PET yakni, penggunaan maupun pembakaran bahan bakar fosil sebagai sumber energi serta pengelolaan limbah air dan bahan kimia sisa produksi yang kurang baik. Kedua faktor tersebut merupakan masalah utama yang harus diperbaiki untuk dapat menghasilkan potensi dampak lingkungan seminimal mungkin. Sehingga, perbaikan proses daur ulang PET dapat dimulai dengan memitigasi kedua faktor tersebut.

Indonesia is the second worst country in the world in terms of plastic waste management. Most plastic waste in Indonesia ended up being openly burned and in landfill. Indonesian government already made a strategic plan in handling this problem by doubling the recycling rate. Therefore, it is important to know how big does recycling process in Indonesia will impact the environment. Thus, this study is conducted to analyse the environmental impact of recycling polyethylene terephthalate plastic using the life cycle assessment method. It has been found that there are two main factors causing mostly of the environmental impact from PET recycling. Those factors are due to the combustion of fossil fuel as an energy source and the poorly managed waste water and chemical residues treatment. These two factors indicate that a corrective action must be made in order to produce minimum amount of environmental impact. Hence, improvement of the recycling process can start with mitigating these two factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>