Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93238 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatimah
"ABSTRAK
Pelat dan penegar merupakan bagian utama yang membetuk struktur kapal. Akan tetapi pelat dan penegar merupakan bagian dari kapal yang paling rentan mengalami retakan, hal ini dikarenakan struktur kapal merupakan bagian yang menopang beban yang diterima kapal. Cacat retak pada pelat kapal merupakan salah satu penyebab kegagalan suatu struktur kapal. Salah satu penyebab cacat retak adalah lingkungan yang korosif. Kapal yang pada umumnya terbuat dari baja dan berlayar dilaut, terutama di perairan asin, sangat rentan mengalami korosi. Korosi yang dialami pelat menimbulkan cacat retak pada permukaan pelat yang apabila dibiarkan maka cacat retak dapat menyebar. Hal ini disebabkan retakan mempengaruhi kemampuan struktur kapal menopang beban yang diberikan. Retakan akan menyebar lebih cepat akibat adanya gaya-gaya lateral dan momen lentur yang dipikul kapal. Penelitian ini berfokus untuk meninjau pengaruh dimensi retakan terhadap faktor konsentrasi tegangan SIF pada pelat kapal yang memiliki retakan korosi semi elliptical. Simulasi komputasi dengan metode finite element FEM dipilih sebagai metode untuk melakukan penelitian hasil ini. FEM dipilih dengan alasan agar perilaku pelat kapal yang mengalami retak dapat dipelajari dengan rinci, sejak saat pelat mulai mengalami retakan hingga mengalami perambatan retakan. Dengan menggunakan FEM di dapatkan hasil yang menunjukan bahwa dimensi retakan mempengaruhi faktor konsentrasi tegangan, dimana semakin besar dimensi retakan maka semakin besar faktor konsentrasi tegangannya.

ABSTRACT<>br>
Plates and stiffners are the main parts that make up the ship 39 s structure. Yet plates and stiffeners are one of the most vulnerable part of ships that easily cracked, this is because the ship rsquo s construction is the part that sustains the load received by the ship. Crack defects in plates are one of the causes for ship rsquo s structure failure. Corrosive environment is the cause for corrosion crack defects . Ships that are generally made of steel and sailed at sea, especially in salt waters, are particularly susceptible to corrosion. The corrosion experienced by the plate causing crack defects on the surface of the plate which, when left unchecked, cracks may spread and propagate. This is due to the crack affecting the ability of the ship structure to support the given load. Cracks will propagate faster due to lateral forces and bending moments on the ship. This study focuses on reviewing the effect of the crack dimensions on stress intensity factor SIF on ship plates with rusted semi elliptical cracks. Computational simulation with finite element method FEM was chosen as a method to conduct research . FEM was chosen because the crack plate behavior can be studied in detail, from the time the plate starts cracking to crack propagation. The results by using FEM indicating that the crack dimension influences the stress intensity factor, where the greater the dimension of the crack the greater the stress intensity factor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Farhan
"Koefisien tahanan adalah salah satu bagian dari masalah yang dapat mempengaruhi kecepatan pada kapal. Besarnya nilai koefisien tahanan ini bergantung pada berbagai faktor, diantaranya adalah faktor bentuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendapatkan nilai faktor bentuk pada sebuah kapal model dengan bentuk lambung tipe 'V' pada kecepatan dan kondisi pemuatan yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan melakukan uji tarik kapal model di kolam renang tanpa arus.
Pengujian menggunakan pull force gauge untuk mendapatkan nilai hambatan total pada kapal. Hasil dari pengujian menunjukkan variasi kecepatan dan pemuatan kapal model tipe lambung 'V' berpengaruh pada nilai faktor bentuk yang didapatkan. Faktor bentuk dengan kondisi pemuatan 75% memiliki nilai yang lebih kecil dari kondisi pemuatan 100%. Hal ini menujukkan bahwa variasi pemuatan dan kecepatan mempengaruhi faktor bentuk.

Coefficient of resistance is a part of problems which can affect ship velocity. The fluctuation of coefficient of resistance value depends on many factors, for instance form factor. The purpose of this research is to know and get form factor value on ship model with type of hull 'V' in different speed and loading conditions. Research method which used is tow the ship model in swimming pool without any current.
The research supported by strain gauge device which can be usefull for collecting resistance value totally of that ship model. The result of this experiment shows variety of ship model velocity with type of hull 'V' and loading conditions had impact to form factor value. The form factor with loading condition 75% had smaller value than 100% loading condition. So, it shows that variety of loading and velocity influence form factor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S165
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Pranandhy
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara maritim dengan kekayaan laut berupa ikan yang belum dapat sepenuhnya memanfaatkan seluruh jumlah tangkapan ikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Salah satu cara meningkatkan produksi ikan dalam negeri adalah dengan metode offshore aquaculture, yaitu budidaya perikanan atau produksi ikan dan hewan laut lainnya di laut lepas yang tetap terkendali. Studi analisis ini bertujuan menganalisis desain offshore aquaculture milik SalMar ASA apakah dapat digunakan di perairan laut Indonesia. Perancangan Offshore Aquaculture dalam tugas akhir ini berjenis semi-submersible rigid cages. Pengoperasian dilakukan di daerah lepas pantai barat Sumatra dengan kondisi setengah terapung, sehingga dilakukan analisis sistem ballast dan sistem mooring untuk menjaga offshore aquaculture tetap pada posisinya. Hasil analisis desain menunjukkan bahwa volume air yang dibutuhkan offshore aquaculture untuk tenggelam sebesar 31147 m3. Jumlah pompa yang dibutuhkan yaitu 12 buah dengan masing-masing pompa memiliki kemampuan mengalirkan debit sebesar 2855.14 m3/h. Tali tambat yang digunakan untuk struktur keramba ini memiliki tegangan maksimal sebesar 1960.78 kN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah offshore aquaculture milik SalMar ASA dapat dioperasikan di perairan laut Indonesia dengan beberapa perubahan pada sistem ballast dan sistem mooringnya.

ABSTRACT
Indonesia is a maritime country with a maritime wealth of fish that has not been able to fully utilize all fish catches in Indonesia rsquo s Exclusive Economic Zone. One of the way to increase domestic fish production is by offshore aquaculture method, which is an aquaculture cultivation or fish production and other marine animals in the high seas that is executed under full control. This study is conducted to analyze the design of offshore aquaculture from Salmar ASA that can be operated on Indonesia rsquo s ocean The design of the offshore aquaculture used this study is the semi submersible rigid cases. The operation is carried out in the offshore of West Sumatran shore with a half afloat condition, thus, analysis of the ballast and mooring system is conducted to keep the offshore aquaculture stays in position. The result of the study showed that the water volume needed to sink the offshore aquaculture is 31147 m3. 12 pumps are needed with the ability of each pump to drain on water is 2855.14 m3 h. The mooring rope used for this offshore aquaculture has a maximum tension of 1960.78 kN. The result of this study suggested that offshore aquaculture from SalMar ASA can be operated on Indonesia rsquo s ocean with some changes in ballast system and mooring system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakaria
"ABSTRAK
Pertumbuhan teknologi maritim di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Salah satu komponen teknologi maritim adalah transportasi laut. Sepeti kita ketahui, kapal merupakan alat trasportasi utama di laut. Oleh karena itu, penting untuk kita melakukan inovasi dalam membuat kapal dengan desain yang baik. Salah satu inovasi terhadap desain kapal yang sudah dilakukan adalah membuat desain lambung kapal yang tidak membutuhkan proses pembengkokan bending yaitu dengan membentuk lambung dengan menempelkan pelat-pelat yang berukuran lebih kecil dan membentuk sudut-sudut tertentu. Inovasi ini tentunya membutuhkan pengujian dalam berbagai aspek salah satunya adalah Vortex Induced Vibration yaitu getaran yang dihasilkan oleh aliran fluida terhadap lambung kapal pelat datar. Proses pengujian ini diawali dari pembuatan kapal model dengan metode kesamaan kapal berdasarkan kapal pelat datar dengan ukuran asli. Setelah itu, kapal model akan diuji menggunakan Open Channel Flowmeter untuk diberikan aliran air dengan kecepatan tertentu dan diukur getarannya pada titik-titik tertentu. Pengujian ini dilakukan dengan model kapal yang diberikan kekasaran dan yang tidak diberikan kekasaran. Hasil akhir dari pengujian ini adalah untuk menganalisis bagaimana respon dari lambung model kapal pelat datar terhadap Vortex Induced Vibration yang dihasilkan oleh aliran air.

ABSTRACT
The growth of maritime technology in Indonesia nowadays is growing rapidly. One of the component in maritime technology is sea transportation. As we know, Ship is the main transportation tools in the sea. Therefore, it is important for us to innovate in making ships with good designs. One of the innovation in design of the hull that does not require a bending process by forming a hull using plates smaller than forming some angles, which called Flat Plate Ship. This innovation certainly requires testing in various aspects, one of them is Vortex Induced Vibration, the vibration generated by the flow of fluid to the flat plate hull. This testing process begins by making the model of ship, which used the ship rsquo s similarity method based on the original size of flat plate ship. After that, the model will be tested using an Open Channel Flowmeter, which has a water with a certain flowrate speed and measured the vibration at certain points. This test is carried out with a ship model that is given roughness and without roughness. The result of this test is to analyze how the response of the flat plate model to Vortex Induced Vibration produced by the flow of water. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christofer
"Kapal ikan di Indonesia yang sebagian besar masih bersifat tradisional membuat modernisasi kapal ikan menjadi hal yang penting untuk meningkatkan perkembangan dan daya saing nelayan di Indonesia. Langkah awal modernisasi bisa dimulai dari kapal pelat datar karena memiliki proses produksi yang relatif mudah dan murah. Lebih lanjut, demi mempercepat laju modernisasi, kapal baja perlu dibuat semakin unggul supaya lebih dipilih oleh nelayan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan suatu metode optimasi struktur kapal untuk mengurangi massa kapal yang akan memengaruhi keseluruhan performa kapal secara signifikan. Karena topologi dan bentuk struktur kapal umumnya sudah dioptimasi berdasarkan kegunaan dan keamanan, maka optimasi yang paling penting dan efektif untuk kapal tradisional adalah optimasi ukuran dengan ketebalan pelat yang menjadi variabel desain. Optimasi dimulai dengan mendesain struktur kapal yang akan mengalami iterasi analisis struktur pada kekuatan melintang dan memanjang dan pengubahan ketebalan pelat lambung hingga mendapat ketebalan pelat yang optimal. Analisis struktur menggunakan metode elemen hingga karena cocok untuk permasalahan yang kompleks, dapat diandalkan, dan efisien. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa optimasi sukses memperoleh struktur kapal yang lebih optimal dengan penurunan massa kapal hingga 28.87% dan pemenuhan semua kriteria kekuatan dan batasan yang ada. Metode optimasi yang digunakan hanya memerlukan tiga iterasi untuk memperoleh desain optimum dan keseluruhan proses optimasi dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar.

Most fishing vessels in Indonesia still have traditional characteristics. Consequently, the modernization of fishing vessels becomes an important thing to improve the development and competitiveness of fishermen in Indonesia. As the initial step, modernization could start from a flat hull ship because the production is relatively easy and cheap. Moreover, to improve the modernization rate, steel ships need to become more impeccable to make them preferable to the fishermen. Therefore, this study focuses on proposing a method for ship structural optimization to reduce the ship mass, thereby significantly affecting overall ship performance. Since the topology and shape of the ship structure are generally already optimized based on functionality and safety, hence the most crucial and effective optimization for the traditional ship is size optimization with plate thickness being the variable design. Optimization starts by designing the ship structure that will run into an iteration of structural analysis on the longitudinal and transversal strength and updating the hull plate thicknesses until the optimum plate thicknesses are obtained. The structural analysis uses the Finite Element Method as it is suitable for complex problems, reliable and efficient. The result shows that the optimization successfully gets an optimum ship structure with the reduction of ship mass up to 28.87% while meeting all strength requirements and constraints. The optimization method only needs three iterations to obtain the optimum design and the optimization process can be finished in a reasonable amount of time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Bongot
"ABSTRAK
Keselamatan kapal sangat bergantung pada kekuatan akhir struktur dari kapal. Untuk memperkuat pelat kapal, digunakan penegar sebagai penopang atau penguat. Secara analitik, section modulus berpengaruh terhadap kekuatan akhir kapal, dan massa berpengaruh terhadap faktor ekonomis. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan membahas pengaruh section modulus, massa, dan bentuk geometri penegar terhadap kekuatan akhir penegar tersebut dengan menggunakan metode elemen hingga.

ABSTRAK
Ships safety is highly dependent on the ultimate strength of the ship 39 s structure. To strengthen the ship plates, used the stiffener as a support or amplifier. Analytically, the modulus section affects the ultimate strength of the ship, and the mass has an effect on the economic factor. Therefore, this study aims to discuss the effect of section modulus, mass, and the shape of stiffener geometry on the ultimate strength of the stiffener by using finite element method."
2017
S68030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allessandro Setyo Anggito Utomo
"Optimasi desain terhadap kapal hull AUV (Autonomous Underwater Vehicle) merupakan sebuah pengembangan yang berguna bagi Indonesia terutama dalam bidang survei lapangan, pertahanan, dan transportasi kepulauan yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi gaya hambatan dimunculkan dari badan kapal yang didasari dengan mengimitasi karakteristik dari ikan layar (istiophorus platypterus) yang memiliki keunggulan terhadap karakteristik hidrodinamika yang dimilikinya. Desain tersebut dikembangkan menggunakan ilmu computer aided design dengan algoritma Cox-De Boor dan divalidasi menggunakan NUMECA® dalam komputasi dinamika fluida untuk menganalisa hambatan berdasarkan dari perubahan desain kapal. Adaptasi yang dilakukan dianalisa dengan kecepatan Froude Number sebesar 0.1 hingga 0.7 dengan angle of attack 00, 30, dan 60. Adaptasi ikan layar dan dengan adanya bantuan algortima desain Cox-De Boor membentuk sebuah desain optimal berdasarkan perangkat B-spline dengan perbedaan derajat sebesar 90 hingga 170. Berdasarkan dari hasil yang diperoleh adanya pengurangan hambatan hingga 30% dari gaya hambatan total yang dihasilkan dari desain konvensional kapal AUV umum.

Design optimization of AUV (Autonomous Underwater Vehicle) vessels is a valuable development for Indonesia, especially in field surveys, defense, and transportation of the islands in Indonesia. This study aims to reduce the drag force generated from the hull based on imitating the characteristics of the sailfish (Istiophorus platypterus) body shape, which has advantages over its hydrodynamic characteristics. The design was developed using computer-aided design science with the Cox-De Boor algorithm and validated using NUMECA® in computational fluid dynamics to analyze resistance based on changes in ship design. The adaptations were analyzed with Froude Number speeds of 0.1 to 0.7 with angles of attack 00, 30, and 60. Adaptation of sailfish and with the help of the Cox-De Boor design algorithm formed an optimal design based on the B-spline device with a derajat difference of 20 up to 170. Based on the results obtained, there is a reduction in drag of up to 30% of the total drag force resulting from the conventional design of general AUV vessels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Kela Kusumadewa
"Penambahan hydrofoil diketahui dapat mengurangi hambatan kapal dan menambah kecepatan kapal. Penelitian penggunaan hydrofoil di kapal model pelat datar berlambung semi trimaran dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan hydrofoil pada kecepatan kapal tersebut. Dengan menggunakan mesin dan konfigurasi elektrik serta remote control, didapatkan hasil kecepatan tertinggi kapal model yakni pada 15 End Point Adjustment EPA di remote control atau senilai 1920 RPM putaran propeller dengan nilai perbandingan kecepatan 7 . Dari nilai tersebut, disimpulkan bahwa kapal pelat datar berlambung semi trimaran dengan tambahan hydrofoil akan mengurangi hambatan kapal pada kecepatan yang lebih tinggi sesuai dengan teori yang ada.

It is known that attaching hydrofoil into a boat will reduce the drag and increase the velocity instead. This research is about to discover the influence of hydrofoil attachment on a semi trimaran flat hull model boat. By using the electrical motor and configuration including remote control, the highest velocity is on 15 End Point Adjustment from remote control or equals to 1920 RPM with the comparison is 7 . From the result, the conclusion is that the semi trimaran flat hull model boat with hydrofoil attachment is able to reduce the drag from boat in accordance with the rising velocity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Muhammad Hanif
"Indonesia merupakan negara kepulauan membutuhkan kapal sebagai sarana transportasi laut yang menjadi penggerak roda perekonomian. Pengembangan dan penelitian kapal di dunia umumnya bertujuan untuk menghasilkan kapal dengan payload yang besar dan biaya operasi yang minim. Hal ini dapat terwujud dengan dek yang luas dan hambatan kapal yang rendah, inilah yang menjadi keunggulan kapal multihull. Maka dari itu skripsi ini menganalisis eksperimental karakteristik hambatan model kapal pentamaran dengan variasi hull separation dengan rentang froude Number 0.39-0.6 untuk mencari konfigurasi dengan hambatan yang paling menguntungkan. Penelitian ini akan memperlihatkan grafik nilai koefisien hambatan total dan faktor interferensi terhadap Froude Number.

Indonesia is an archipelagic country requiring ships as sea transportation to support the economy. The research of ships in the world generally aims to produce ships with large payload and minimal operating costs. It can be realized with a large deck and low ship resistance, this is the advantage of multihull ships. Therefore, this thesis analyzes the experimental characteristics of the resistance of pentamaran model with the variation of hull separation with Froude Number range 0.39 0.6 to find the most advantageous configuration. This study will show the graph of total resistance coefficient and interference faktor due to Froude Number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Khansa Zhafira
"ABSTRAK
Batu bara merupakan bahan tambang yang paling sering digunakan dalam kehidupan manusia dan Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor batu bara terbesar di dunia. Akan tetapi batu bara jika disimpan dengan jangka waktu tertentu dapat terbakar sendiri dan akan mengurangi nilai jual batu bara. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi swabakar atau pembakaran spontan pada batu bara, mulai dari pemadatan pada stockpile, menyemprotkan batu bara dengan cairan kimia seperti Outodust/Vinasol, Focustcoat, Hydrosol atau Suppressol, pemeriksaan temperatur secara, volcano trap dan pembuatan parit. Penelitian ini mempelajari mencegah pembakaran spontan pada batu bara yang berada dalam tongkang saat pengiriman. Batu bara yang digunakan dalam penelitian diambil dari Kalimantan, Indonesia. Selama pengujian di laboratorium air dialirkan melalui pipa baja dengan memvariasikan kecepatan air untuk mendapatkan temperatur terendah batu bara yang bisa diturunkan. Air dialirkan dengan kecepatan 0.5 mL/s, 0.7 mL/s dan 0.9 mL/s. Pada percobaan ini dilakukan dua pendekatan, yaitu mengalirkan air secara terus menerus dan diberhentikan setiap 20 menit dan dialirkan lagi jika temperatur batu bara sudah mencapai temperatur tertentu. Hasil penelitian menunjukan semakin cepat air mengalir bukan berarti semakin turun temperatur batu bara. Lama waktu dalam pengaliran air mempengaruhi sebebrapa turun temperatur batu bara.

ABSTRACT
Coal is the most commonly used as a fuels for power generaion sector and Indonesia is one of the largest coal exporting countries in the world. However, if a coal stored for a certain period of time, they can burn itself and it will reduce the selling price of coal. Several studies have been done to reduce self ignition or spontaneous combustion of coal, from solidification to stockpiles, spraying coal with chemical liquids such as Outodust Vinasol, Focustcoat, Hydrosol or Suppressol, temperature checks, volcano trap and trenching. This study studied preventing spontaneous combustion on coal in a barge during delivery. The coal used in the study was taken from Kalimantan, Indonesia. During testing in the laboratory water is flowed through steel pipes by varying the speed of water to obtain the lowest possible coal low temperature. Water flowed at a rate of 0.5 mL s, 0.7 mL s and 0.9 mL s. In this experiment, two approaches are carried out, continuous flow of water and discharged every 20 minutes and flowed again if the coal temperature has reached a certain temperature. The results show the faster water flow does not mean the falling temperature of coal. The length of time in the how fast the water flow affact how low the temperature of the coal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>