Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184989 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andini Novianti
"Instruksi medis farmakologis atau catatan pemberian dan pemantauan obat merupakan pemantauan dan instruksi pemberian obat selama pasien. Pengisian instruksi dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien dan perawat bertugas memberikan obat kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dokter dan perawat dalam penulisan instruksi medis farmakologis rawat inap teratai RSUP Fatmawati Tahun 2017. Desain penelitian yang cross sectional dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 28 dokter, 16 57.1 dokter memiliki kepatuhan tinggi dan kepatuhan perawat terhadap penulisan dan penatalaksanaan tinggi 88.6 , hal ini berasal dari faktor individu umur, jenis kelamin, sikap, beban kerja dan faktor organisasi hubungan interpersonal, evaluasi kinerja, motivasi, sistem penghargaan . Tidak ditemukan hubungan antara faktor individu maupun organisasi dengan kepatuhan dokter dalam menuliskan instruksi medis farmakologis, namun ditemuka hubungan antara variabel sikap dan hubungan interpersonal terhadap kepatuhan perawat dalam menulisan dan menatalaksanakan instruksi medis farmakologis.

Pharmacological medical instruction or drug administration and monitoring record is a monitoring and instruction that is used for the patient. The instruction is filed by doctor in charge and carried out by the nurse. This study aims to identify factors that influence the compliance of doctor and nurse in pharmacological medical instruction filing in Teratai inpatient room RSUP Fatmawati 2017. This is a cross sectional study with quantitative approach.
The result shows that from 28 doctors, 16 57.1 have high obedience and nurse rsquo s obedience towards the filing and management is high 88.6 . The result comes from various factors such as individual factors age, gender, attitude, work loads and organizational factors interpersonal relationship, work evaluation, motivation, rewarding system . There is no correlation between individual or organizational factors with doctor rsquo s obedience, but there is a relation between the attitude and interpersonal relationship towards nurse rsquo s obedience in pharmacological medical instruction filing and management.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandru Gemi Nastiti Ziliwu
"Penelitian ini membahas kepatuhan dokter dalam pengisian formulir instruksi medis farmakologis di Rawat Inap RSUP Fatmawati tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengarui tingkat kepatuhan dokter dalam pengisian formulir instruksi medis farmakologis, menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh menggunakan bantuan kuesioner dan melakukan telaah dokumen terhadap formulir instruksi medis pada rekam medis pasien pulang rawat inap dengan menggunakan daftar tilik. Hasil uji statistik chi square didapat nilai alpha p 0.05 artinya tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan dokter dalam mengisi formulir instruksi medis farmakologis.

This research discusses about doctoral compliance on filling Medical Instructions Pharmacological Inpatient Form RSUP Fatmawati 2017. This research aimed to determine the factors that affect the level of doctoral compliance on filling medical instructions pharmacological form used quantitative research method with cross sectional approach. Data obtained using questionnaire support and conducted documents review of Medical Instructions Pharmacological Form on medical record of patient who go home after inpatient by using checklist. Based on the result of statics test chi square obtained alpha value p p 0.05 , it means no significant relationship with doctoral compliance on filling medical instructions form.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masnir Alwi
"Kualitas pelayanan rumah sakit merupakan indikator yang menentukan citra rumah sakit yang pada gilirannya akin menentukan kesinambungan rumah sakit baik sebagai lembaga pelayanan kesehatan maupun sebagai bisnis pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan rumah sakit akan meningkat apabila penggunaan obat di rumah sakit dilakukan secara rasional. Kepatuhan dokter menulis resep berdasarkan standar obat yang berlaku akan meningkatkan penggunaan obat yang rasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keparuhan dokter menulis resep berdasarkan Formularium RSMH Palembang. faktor Internal yang diteliti meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetalman, lama kerja, sikap, dan motivasi, sedangkan faktor eksternal yang diteliti meliputi kepemimpinan, imbalan, jabatan, peran Panitia Farmasi dan Terapi, peran Komite medik, dan peran Detailer. Dalam hal ini dilakukan juga penelitian untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kepatuhan. Data diperoleh melalui survey menggunakan kuisioner yang validitas dan reliabilitas telah diuji coba terlebih dahulu. Besar sampel penelitian adalah 100 responden, dilakukan secara cross .yccfional dengan analisis kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dengan "chi square", dan multivariate dengan "regresi logistik".
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rata-rata kepatuhan dokter menulis resep berdasarkan Formularium adalah 52,28 %. Faktor internal yang bermakna berhubungan dengan kepatuhan adalah variabel tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap dan motivasi, sedangkan faktor eksternal yang bermakna berhubungan dengan kepatuhan adalah variabel kepemimpinan, peran komite medik, dan peran detailer. Faktor-faktor dominan adalah variabel sikap, jenis kelamin, peran detailer, tingkat pendidikan, peran komite medik, dan motivasi.
Dari penelitian ini diharapkan agar pimpinan RSMH beserta jajarannya memperbaiki citra kepemimpinan dengan introspeksi. Dengan citra kepemimpinan yang baik diharapkan pendekatan kepada dokter yang sebenarnya mempunyai sikap dan motivasi tinggi mendukung kebijakan penulisan resep berdasarkan Formularium tidak akan sulit. Perlu dilakukan peningkatan peran Kornite medik dan Panitia Farmasi dan terapi untuk mengeliminasi peran detailer, perlu dilakukan sosialisasi Formularium RSMH, dan meinanfaatkan dokter residen dan dokter umum, beserta dokter wanita untuk meningkatkan kepatuhan dokter.

The Factors that Relate to the Discipline of Doctor for Writing the Prescription Follow the Legal Standard of Medicine in Hospital of RSMH Palembang CityThe quality of service in hospital is an indicator to determine its image, so it can influence its activity not only as social service institution but also as business service institution. The quality of service in hospital will increase influenced by rational using of its medicine The discipline of doctor writes prescription based on the legal standard of medicine will increase the rationality of its medicine usage.
The aim of this research is how to know the factors relate to the discipline of doctor for writing prescription based on formulation of RSMH Palembang. Internal factors that are investigated consist of age, sex, education, knowledge, experience, attitude, and motivation. External factors that are investigated consist of leadership, incentive, job, function of Medicine Committee and Therapy, function of Medical Committee, and function of Detailer. Besides that, in this case, the aim of this research is to know the dominant factors that influence the discipline. Data is collected by survey method, using valid and reliable questionnaire. The total of -samples in this research are 100 respondents, hold by cross sectional, using quantitative analysis. Method of analysis used variant, two variant combination of chi square, and multi variant combination of logistic regression.
Conclusion, the discipline of doctor that writes the prescription following the medicine formulation shows 52,28 percent. The internal factors that determinate relate to the discipline are education, knowledge, attitude, and motivation. So, the external factors determinate it are leadership, function of Medical Committee, and function of Detailer. The dominant factors determinate the discipline are attitude, sex, function of l)etailer, education, function of Medical Committee, and motivation.
Recommendation. The management of RSMH Hospital and their staffs must be improved their image, how to be introspection themselves. The good image of leadership is implied how to persuade the doctors, who have good motivation and good attitude, in order they realize and is not too difficult to write the prescription follow the formulation. So, it is important to increase the function of Medical Committee, and Medicine Committee and Therapy to eliminate the function of Detailer. It needs the socialization of formulation of RSMH join together with candidate physician and physician, and female physician, in order to improve the discipline of doctors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T12711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, Irawaty
"Penelitian ini dilatarbelakangi karena masalah waktu tunggu pasien, khususnya di Depo Farmasi Unit Rawat Jalan RS PGI Cikini, berdasarkan angket dari bagian Tim Pengendalian Mutu Rumah Sakit yang mendapatkan hasil rendahnya kecepatan pelayanan di Depo Farmasi sehingga waktu tunggu resep menjadi lama. Berdasarkan Survey awal yang dilakukan terhadap 30 resep, ternyata ditemukan waktu pelayanan rata-rata untuk obat jadi adalah 16 menit. Dari 30 resep tersebut masih ada 30% resep terlayani sekitar 66 menit, sehingga menimbulkan masalah penumpukkan resep dan waktu tunggu pengambilan obat yang lama di Depo Farmasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh model antrian resep yang lebih baik di Depo Farmasi Unit Rawat Jalan RS PGI Cikini.Penelitian ini merupakan penelitian Cross Sectional dan Operational Research dengan analisis kuantitatif yang diolah berdasarkan pengumpulan data waktu masuk dan keluarnya resep ke dan dari setiap titik pelayanan di Depo Farmasi Unit Rawat Jalan RS PGI Cikini pada sore hari dari tanggal 22 April 2002 sampai dengan 27 April 2002.
Hasil penelitian ini adalah pola kedatangan resep mengikuti Distribusi Poisson dengan puncak kedatangan umumnya berada pada pukul 15.00-15.29 dan pukul 19.30-19.59, disiplin antriannya F.I.F.O yang dimodifikasi, struktur antrian Single Channel Multi Phase. Pada penelitian ini dibahas empat alternatif untuk mencari model antrian resep yang paling baik dengan cara mengubah komposisi petugas dan service time di setiap titik pelayanan. Keempat alternatif yang telah disimulasikan menghasilkan parameter antrian yang dapat mengurangi waktu tunggu. Alternatif keempat pada kedatangan di jam sibuk dipilih karena waktu resep dalam sistem lebih singkat dan utilisasi petugas lebih optimum.

The Development of Prescription Queue Model at the Drugstore Continue Care Unit "Sore Hari" PGI Cikini Hospital, Central of JakartaThis research is due the problem of patient's queue time, especially on the Drugstore Continue Care Unit - PGI Cikini Hospital, based on the questionnaire summary from Quality Assurance Team about the lowness of service quality performed by the drugstore. According to the previous survey, there has been completed to 30 prescription, actually found the average service time needed for the ready medicine is only 16 minutes. There are still 30% of 30 prescription which was handled for about 66 minutes, so that it occurred the accumulation prescription problem and long waiting time to get the medicine from the drugstore.
This objective of research is to find the better way or solution to the service problem on the drugstore. The research includes the research of Cross Sectional and Operational Research with quantitative analysis processed due to the in/out coming prescription from/to every spot service at the drugstore, at noon since 22 April 2002 up to 27 April 2001.
The result is the pattern of incoming prescription following the Poisson Distribution and the top incoming is generally on 15.00 - 15.29 and 19.30 - 19.59, its queue discipline is the modified F,1.F,O. its queue structure is Single Channel Multi Phase. On this research has been studied 4 alternatives to find the best model by changing the staff composition and service time at every spot service. Those 4 alternatives which have already been stimulated produce the parameter of reducing the queue time. The fourth alterative preferred choosing the busy time, due to the shorter system apply and the utilization staff is more optimum.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Oktaviani Pravitasari
"Kegiatan penyimpanan merupakan salah satu kegiatan pengeloalan sediaan farmasi dan BMHP yang bertujuan untuk memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab, menjaga ketersediaan, serta memudahkan pencarian dan pengawasan. Dalam proses penyimpanan, rentan sekali terjadi kesalahan dalam pengambilan obat terutama pada obat-obatan yang memiliki rupa-mirip (Look Alike), dan ucapan-mirip (Sound Alike) (Kemenkes RI, 2019). Puskesmas Kecamatan Ciracas (PKC Ciracas) belum menerapkan metode Tallman Lettering dalam penyusunan produk LASA dan melakukan beberapa pembelian produk obat baru yang belum tersusun sesuai dengan abjad, sehingga perlu dilakukan evaluasi penyusunan kembali produk farmasi yang terdapat di gudang dan menerapkan metode Tallman Lettering sesuai dengan ketentuan penyimpanan produk LASA. Menurut ISMP, Institute for Safe Medication Practices (2008), beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Tallman Lettering dapat membuat nama obat dengan ucapan mirip lebih mudah dibedakan (Filk, 2006), dan lebih sedikit menimbulkan kesalahan (Filk. R, 2006). Dari 451 tanggapan, survey yang diterima ISMP, hampir semua (87%) merasa bahwa Tallman Lettering membantu mengurangi kesalahan pemilihan obat, dan dua pertiga melaporkan bahwa Tallman Letter mampu mencegah pengeluaran atau pemberian obat yang salah. Penyimpanan obat-obatan dan alat kesehatan dilakukan mulai dari pendataan produk, penyusunan ulang tempat penyimpanan berdasarkan kategorinya (bentuk sediaan dan alat kesehatan), pemilihan produk yang termasuk LASA dan menggunakan Tallman Lettering, pembuatan tag nama masing-masing obat dan alat kesehatan, hingga penyusunan obat dan alat kesehatan sesuai dengan namanya di tempat penyimpanan yang telah dibuat.

Storage activity is one of the management activities of pharmaceutical preparations and BMHP which aims to maintain the quality of pharmaceutical preparations, avoid irresponsible use, maintain availability, and facilitate search and control. In the storage process, errors are very prone to occur in taking drugs, especially for drugs that have a Look-Alike and Sound-Alike appearance (Ministry of Health RI, 2019). The Ciracas District Health Center (PKC Ciracas) has not implemented the Tallman Lettering method in preparing LASA products and has purchased several new drug products that have not been arranged alphabetically, so it is necessary to evaluate the rearrangement of pharmaceutical products in warehouses and apply the Tallman Lettering method in accordance with the provisions storage of LASA products. According to ISMP, Institute for Safe Medication Practices (2008), several studies have shown that the use of Tallman Lettering can make drug names with similar pronunciations easier to distinguish (Filk, 2006), and cause fewer errors (Filk. R, 2006). Of the 451 survey responses received by ISMP, almost all (87%) felt that Tallman Lettering helped reduce medication selection errors, and two-thirds reported that Tallman Lettering was able to prevent dispensing or administering the wrong drug. Medicines and medical devices storage is carried out starting from product data collection, rearranging storage places based on category (dosage forms and medical devices), selecting products that are included in LASA and using Tallman Lettering, making name tags for each drug and medical device, to compiling drugs and medical devices according to their names in the storage area that has been made.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emma Aprilia
"Dokter adalah tenaga kesehatan yang memiliki peran dan otoritas dalam penulisan resep obat untuk pasien. Proses seleksi dan pemilihan obat seharusnya dilakukan secara rasional dan mengikuti pedoman panduan obat yang ditetapkan oleh World Health Organization. Masih banyak ditemui peresepan obat di luar formularium di Rumah Sakit Risa Sentra Medika, 70 % dari 100% target penggunaan formularium. Penelitian ini bertujuan mengetahui motivasi dokter dalam penulisan resep. Faktor yang mempengaruhi dilihat dari faktor motivasi instrinsik (persepsi, kepentingan, dan aspirasi) faktor ekstrinsik (diagnosis, konsistensi, dan kerjasama), organisasi (kepemimpinan, sosialisasi, supervisi, fee), industri farmasi (promosi dan imbalan), serta implementasi kebijakan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam dan dilengkapi dengan observasi dan telaah dokumen sebagai bentuk triangulasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dokter dalam menuliskan resep dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain, diagnosis penyakit, kondisi keuangan pasien, imbalan dari hasil kerjasama dengan industri farmasi. Imbalan dari pihak luar memberikan pengaruh yang kuat pada dokter dalam menuliskan resep. Sebagai saran untuk tindak lanjut, diperlukan peraturan yang jelas mengenai penerapan formularium oleh Direktur Rumah Sakit Risa Sentra Medika. Hal lain yang penting untuk diperhatikan dalam proses pelaksanaan penggunaan formularium adalah pemberian imbalan dan sanksi yang jelas bagi para dokter.

Doctor are health profesionals who have a role and authority in prescribing drugs to patients. Selection process and selection of drugs should be done rationally and follow the guidelines established drug guidelines by the World Health Organization. There are mostly found outside the formulary prescriptions at Risa Hospital Medical Center, 70% of the 100% target of the use of formularies. This study aims to find motivation in the prescribing physician. Factors influencing views of intrinsic motivation factors (perceptions, interests, and aspirations), extrinsic factors (diagnosis, consistency, and cooperation), organization (leadership, socialization, supervision, fee), the pharmaceutical industry (promotion and compensation), as well as policy implementation. The research was conducted with a qualitative approach and case study designs. Primary data obtained from interviews and observations and is equipped with a document review as a from of triangulation. This study concluded that the motivation of doctors in prescribing is influenced by many factors, among others, the diagnosis of diseases, the financial condition of the patient, the rewards of collaboration with the pharmaceutical industry. Remuneration from an outside party provides a strong influence on the prescribing physician. As a suggestion for a follow-up, needed clear rules for the application of the formula by the Director Risa Hospital Medical Center. Another important point to consider in the process of implementing the use of formularies is giving a clear rewards and sanctions for physicians."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31013
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Himawan
"Penebusan resep merupakan parameter yang digunakan untuk menilai aksesibilitas masyarakat terhadap obat, dan belum digunakan untuk penilaian akses dalam skala nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi penebusan resep pada pelayanan rawat jalan di Indonesia dan faktor-faktor yang berhubungan dengannya, berdasarkan data Survey Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI) Tahun 2007 - 2008.
Hasil pengolahan data menunjukkan tingkat penebusan resep di pelayanan rawat jalan sebesar 85,49%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penebusan resep tersebut adalah kondisi geografis, setelah dikontrol dengan variabel lain. Untuk itu, disarankan agar penebusan resep dapat dipantau secara rutin dan upaya-upaya penyediaan akses terhadap obat yang memperhatikan kendala geografis.

The measurement of access to medicine is conducted through prescription filling, which had never been measured in national scale before. This research was aimed to describe the prescription filling by patient in outpatient health service, and factors related to it. The research utilize the large-database provided by Indonesia Familiy Life Survey (IFLS) year 2007 - 2008, with focus on household data.
Through the research, it was found that the 85,49% patients fulfill their prescription, which related to their geographical condition. The mentioned factor still remained significant, after the control of other variable was performed. Then, the research suggests the importance of having routine measurement of prescription filling should be acknowledged and the use of geographical-oriented policy on providing access of medicine to people.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T29792
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Umi Sa Adah
"ABSTRACT
Infeksi luka operasi merupakan infeksi yang terjadi 30 hari pasca operasi. Angka kejadian ILO di RSUP Fatmawati dari tahun 2014-2016 mengalami peningkatan dari 0,74 menjadi 1,24. Tahun 2016 0,3 dari total angka kejadian ILO berasal dari pasien kebidanan dan kandungan. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan upaya perbaikan pencegahan kejadian infeksi luka operasi sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian infeksi luka operasi di RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan jenis penelitian operasional yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan adalah telaah data sekunder, wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ILO masih terjadi di RSUP Fatmawati walaupun rumah sakit sudah mempunyai SOP terkait ILO untuk melakukan pencegahan dan pengendalian ILO, karena ILO bisa terjadi dari sisi kondisi pasien dan sistem pelayanan rumah sakit. Maka dari itu diperlukan kerjasama dan komitmen antar seluruh pihak yang berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian ILO, yakni Instalasi Rawat Inap Teratai, Instalasi Bedah Sentral, KPPI dan Komite Mutu serta diperlukan penelitian lanjutan untuk membahas faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

ABSTRACT
Surgical site infections is infection that occurs within 30 days after the operation. The incidence rate of SSI at RSUP Fatmawati has increased from 0.74 to 1.24 in 2014 2016. In 2016, there is 0.3 of total incidence SSI that came obstetric and gynaecological patients. The aim of this study is formulate improved preventive incidence of SSIs so that can reduce incidence of SSIs at RSUP Fatmawati. This research is an operational research, which use quantitative and qualitative approach. The method are secondary data review, observation, interviews, and documents review. The results showed that there is still incidence of SSIs at RSUP Fatmawati despite having Standard Operating Procedure SOP for prevention and controlling of SSIs, because SSIs caused of patients condition and hospital service system. Therefore it is necessary to do cooperation and commitment among people concerned in prevention and controlling of SSIs, i.e., Central Surgical Installation and Teratai rsquo s Inpatient Installation, IPCN, and Quality Committe, and further research is needed to discuss other factors not used in this study."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnani Dewi Saefina
"Penelitian ini membahas kepatuhan dokter dalam penggunaan antibiotik profilakaksis terhadap pedoman penggunaan antibiotik di RSUP Fatmawati 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengarui tingkat kepatuhan dokter penggunaan antibiotik profilakaksis terhadap pedoman penggunaan antibiotik, menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh menggunakan bantuan kuesioner dan melakukan telaah dokumen rekam medis. Hasil dalam penelitan ini menunjukan bahwa sebagian dokter patuh 63.6 , berpengetahuan baik 77.3 , bersikap positif 63.6 , memiliki motivasi tinggi 63.6 menyatakan persepsi kurang mendukung terhadap insentif 59.1 , kurang mendukung terhadap sanksi 59.1 dan 81.8 memperoleh supervisi. Berdasarkan hasi uji statistik chi square didapat nilai alpha p 0.05 artinya tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan dokter dalam menggunakan antibiotik profilaksis sesuai dengan pedoman.

This research is to analiyze doctor rsquo s compliance in antibiotic prophylaxis usage towards the antibiotic guidline a RSUP Fatmawati 2017. The purpose of this research to determine factore relate docyor rsquo s compliance in antibiotic prophulaxis usage, using a cross sectional quantitative method. This research uses data obtained form questionnaire and medical records. Data analysis shows that 63,6 doctors are comply toward the guideline., 77,3 have good knowledge, 63,6 have positive attitude, 63,6 have high motivation, 59,1 stated less supportive towards incentive, 59,1 stated less supportive towards incentive, and 81.8 get supervision. Based on statistical analysis, knowledge and education are significant factors of doctors rsquo s compliance. Age, sex, attitude, incentive, motivation, sanction are not significant factors P value 0.05."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Apriyantini
"Tesis ini membahas tentang kelengkapan pengisian resume medis (diagnosis utama, diagnosis sekunder, prosedur utama) terhadap kesesuaian standar Tarif INA-CBGs di Instalasi rawat inap Teratai Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain studi cross sectional.
Hasil penelitian masih ditemukannya ketidaklengkapan pengisian resume medis terkait variabel diagnosis utama, diagnosis sekunder, dan prosedur utama, sehingga menyebabkan potensi ketidaksesuaian standar tarif INA-CBGs. Ketidaklengkapan pengisian resume medis disebabkan banyak faktor dan hasil peneltian ini menyarankan agar dilakukan evaluasi dan sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO), diberlakukannya system reward dan punishment, Monitoring dan Evaluasi tentang formulir rekam medik, ditambahkan buku atau daftar kode diagnosis dan pemutakhiran software INA-CBGs.

This research discussed on the completeness of medical resume (primary diagnostic, secondary diagnostic and major procedure) in consistency with INACBGs costing at Teratai Inpatient Instalation Central General Hospital (RSUP). This research used mix methods approach with cross sectional design.
This research found that there is still incompleteness in filling medical records especially for primary diagnostic, secondary diagnostic and major procedure that potentially may cause inconsistency with INA-CBSs costing. The incompleteness were caused by many factors, and this research suggest to conduct evaluation and socialization of the Standard Procedure Operational (SPO), the implementation of reward and punishment system, monitoring and evaluation on medical record forms, addition of book or list of diagnostic code, upgrading of INA-CBGs software.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>