Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewantoro Adhy Putranto
"ABSTRACT
Silika mesopori SBA-15 telah disintesis menggunakan tetraorthosilicate sebagai prekursor dan kopolimer triblok P123 sebagai template melalui proses sol-gel dan diteruskan melalui proses hidrotermal dan kalsinasi. Kemudian, SBA-15 di modifikasi menggunakan agen fungsionalisasi CPTMS 3-chloropropyl trimethoxysilane . Dalam penelitian ini, dibandingkan nilai penghilangan Zn menggunakan adsorban SBA-15 dan SBA-15-CPTMS. Keduanya digunakan sebagai adsorban untuk Zn dari air limbah industri menggunakan sampel air laboratorium. Adsorban tersebut juga di karakterisasi menggunakan SAXRD, FTIR untuk mengetahui gugus organik dan AAS untuk pengukuran konsentrasi ion dalam lautan setelah proses adsorpsi. Berdasarkan hasil katakterisasi BET, SBA-15 memiliki luas permukaan 831,996 m2/g, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan luas permukaan SBA-15-CPTMS sebesar 711,061 m2/g. Dari hasil AAS, SBA-15-CPTMS memiliki efektivitas dalam adsorpsi logam Zn lebih rendah daripada SBA-15 murni.
"hr>"
"b>ABSTRACT
"
Mesoporous silica SBA 15 has been synthesized using Tetraorthosilicate as precursor and Pluronic 123 triblock copolymers as template through the sol gel method then continue with hydrothermal and calcination process. The surface of SBA 15 was modified using functionalization agent CPTMS 3 chloropropyl trimethoxy silane . In this study, we compared the percentage of Zn removal using CPTMS SBA 15 and SBA 15 systems. These SBA 15 CPTMS and SBA 15 were used as adsorbent of Zn from industrial waste water using laboratory water samples. The materials were characterized by SAXRD, the presence of organic group was demonstrated by FTIR, and the ions concentration in solution after adsorption process was determined by AAS. SBA 15 was found to have surface area of 831.996 m2 g higher than SBA 15 CPTMS which has surface area at 711.061 m2 g. CPTMS SBA 15 showed lower effectiveness in adsorption of those metals than pure SBA 15. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anin Ika Rosa
"Seng merupakan mikronutrien yang penting dalam masa pertumbuhan anak dan untuk menjaga daya tahan tubuh pada masa pandemi ini. Seng tidak memiliki cadangan yang besar yang dapat menyimpan atau mengeluarkan seng sesuai dengan kebutuhan, sehingga seng menjadi penting untuk diperhatikan kecukupannya. Kekurangan seng lebih mungkin terjadi selama masa kanak-kanak, ketika kebutuhan harian seng lebih tinggi. Defisiensi seng dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, sehingga dapat berdampak pada status gizi dan pertumbuhan. Kadar seng rambut dapat menggambarkan status seng secara kronis, lebih stabil, dan lebih sesuai digunakan pada anak karena kurang invasive. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi asupan seng dengan kadar seng rambut anak usia 2-3 tahun. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data subjek dilakukan di Kelurahan Kampung Melayu (n=70) dan dilakukan pemeriksaan kadar seng rambut. Dari penelitian ini didapatkan median asupan seng adalah 6 (1,2-22,5) mg/hari dan sebanyak 20% anak memiliki asupan seng yang kurang. sedangkan nilai median kadar seng rambut adalah 132 (30-451) μg/g dan sebanyak 17,1% anak memiliki kadar seng rambut dibawah nilai normal. Hasil analisis menunjukkan korelasi negatif sangat lemah antara asupan seng dengan kadar seng rambut, namun secara statistik tidak bermakna (r=-0,077, p=0,528). Sedangkan untuk faktor faktor yang berhubungan, didapatkan hasil korelasi positif lemah bermakna antara nilai VAS nafsu makan dan kadar seng rambut (r=0,247, p=0,039). Sebagai kesimpulan, asupan seng pada anak usia 2-3 tahun tidak berkorelasi dengan kadar seng rambut, dan faktor yang berhubungan dengan kadar seng rambut adalah nilai VAS nafsu makan

Zinc is an important micronutrient in the growth period of children and to maintain the immune system during this pandemic. Zinc does not have a large reserve that can store or release zinc as needed, so it is important to pay attention to its adequacy. Zinc deficiency is more likely during childhood, when daily zinc requirements are higher. Zinc deficiency can cause loss of appetite, which can have an impact on nutritional status and growth. Hair zinc levels can describe chronic zinc status, are more stable, and are more suitable for use in children because they are less invasive. The purpose of this study was to determine the correlation of zinc intake with hair zinc levels of children aged 2-3 years. This study used a cross-sectional design. Subject data collection was carried out in Kampung Melayu Sub-district (n=70) and hair zinc levels were examined. From this study, it was found that the median intake of zinc was 6 (1.2-22.5) mg/day and as many as 20% of children had insufficient zinc intake. while the median hair zinc level was 132 (30-451) g/g and 17.1% of children had hair zinc levels below the normal value. The results of the analysis showed a very weak negative correlation between zinc intake and hair zinc levels, but not statistically significant (r=-0.077, p=0.528). For the associated factors, there was a significant weak positive correlation between VAS appetite value and hair zinc levels (r=0.247, p=0.039). In conclusion, zinc intake in children aged 2-3 years did not have a correlation with hair zinc levels, and factor associated to hair zinc levels was VAS appetite value."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajriyani
"ABSTRAK
Substitusi atom Zinc pada site-Fe material LaFeO3 (LaFe1-xZnxO3 dengan x= 0.0, 0.03, 0.05, dan 0.07) telah dilakukan dengan metode sintesis sol-gel. Sifat struktur material perovskite LaFe1-xZnxO3 dikarakterisasi menggunakan XRD, XRF, SEM dan EDS. Hasil analisis dari XRD untuk material LaFe1-xZnxO3 menunjukkan material memiliki struktur Orthorhombic dengan space group Pbnm. Dari hasil rietveld bahwa parameter kisi, volum, densitas serta parameter geometrikal material mengalami perubahan setelah subtitusi Zinc. Hasil SEM menunjukkan bahwa ukuran grain terlihat semakin menurun dan terjadi aglomerasi. XRF dan EDS mengkonfirmasi adanya unsur La, Zn, Fe dan O pada material perovskite LaFe1-xZnxO3. Sifat optik dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR, Raman spectroscopy dan UV-Vis. FTIR mengkonfirmasi adanya stretching vibration La-O, Fe/Zn-O dan bending vibration Fe/Zn-O-Fe/Zn sedangkan pada hasil Raman spectroscopy diperoleh pembentukan material LaFeO3 serta energi aktivasi pada material dilihat dari modes yang terbentuk. Hasil karakterisasi UV-Vis menunjukkan penurunan nilai energi band gap dengan rentang 2.14-2.05 eV. Sifat listrik material diuji menggunakan RLC-meter dengan metode Impedance Spectroscopy (IS) pada rentang temperatur 30°C-200°C, dimana, diperoleh peningkatan konduktivitas akibat terjadinya penurunan resistivitas pada sampel bulk.

ABSTRACT
Zinc substitution at Fe-site on LaFeO3 material (LaFe1-xZnxO3 with x = 0.03, 0.05, and 0.07) has been carried out by sol-gel synthesis method. The structural properties of LaFe1-xZnxO3 perovskite material were characterized using XRD, XRF, SEM, and EDS. The analysis results from XRD for LaFe1-xZnxO3 material showed that the material has an Orthorhombic structure with Pbnm space group. From the Rietveld result that lattice parameters, volume, density and also geometrical parameters happened to be distorted or changed the result of properties. SEM result shows a decreasing in grain size and with a homogenous form of spherical in each sample. XRF and EDS confirmed the presence of La, Zn, Fe and O elements in the LaFe1-xZnxO3 perovskite material. Optical properties were characterized using FTIR, Raman spectroscopy and UV-Vis. FTIR confirmed that there were stretching vibrations of Fe/Zn-O and bending vibration Fe/Zn-O-Fe/Zn while the results of Raman spectroscopy were obtained by LaFeO3 material formation and activation energy in the material seen from the formed modes. The results of UV-Vis characterization showed a decrease in the value of the bandgap energy with a range of 2.104-2.004 eV. The electrical properties of the material were tested using the RLC-meter with the Complex Impedance Spectroscopy (CIS) method with range of temperatures 30°C-200°C, where the result of increasing in conductivity and decreasing in activation energy."
2020
T55310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Delayori
"ABSTRACT
Perkembangan sains dan teknologi yang meningkat secara pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi serta proses industrialisasi. Proses industrialisasi menghasilkan limbah industri yang mengandung logam berat seperti tembaga Cu. Limbah industri dapat menyebabkan pencemaran lingkungan disekitar daerah industri yang ditinggali 15 juta atau 6 dari penduduk Indonesia. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan material mesopori silika Santa Barbara Amorphous SBA-15 sebagai adsorban. SBA-15 disintesis menggunakan proses sol gel menggunakan Tetraorthosilicate TEOS sebagai prekursor dan Surfaktan Pluronik 123 Triblok Kopolimer sebagai template serta 3-Chloropropyl trimethoxysilane CPTMS sebagai fungsionalisasi agen untuk memodifikasi permukaan SBA-15 agar dapat menjadi adsorban yang baik. Material tersebut dikarakterisasi oleh SAXRD dan TEM untuk mempelajari kristalinitas dan struktur pori material tersebut, FTIR untuk menunjukan kehadiran gugus organik, Brunauer Emmet Teller BET N2 uji adsorpsi isoterm pada 77 K untuk mengetahui luas permukaan pori, serta AAS untuk mengetahui konsentrasi ion setelah proses adsorpsi. Struktur kristal SBA-15 dan SBA-15 CPTMS diketahui adalah 2D heksagonal dengan struktur pori SBA-15 lebih teratur dibanding SBA-15 CPTMS. Luas permukaan SBA-15 CPTMS diketahui lebih rendah dibanding SBA-15, dengan perbandingan 711.061 m2/g dan 831.996 m2/g. Meskipun begitu, pada uji adsorpsi Tembaga, SBA-15 CPTMS memiliki kemampuan adsorpsi yang lebih tinggi.

ABSTRACT
The high development of science and technology affects the economic growth and industrialization process. The industrialization process produces industrial waste which contain heavy metal such as copper Cu. This industrial waste can harm the environment surronding industrial areas where 15 million or 6 of the Indonesian population live. In order to overcome this problem, mesoporous silica material Santa Barbara Amorphous 15 SBA 15 is used as an adsorbent. SBA 15 was synthesized through sol gel process using tetraorthosilicate as precursor, Pluronic 123 triblock copolymer as template, and 3 chloropropyl trimethoxysilane CPTMS as functionalized agent. CPTMS was used to modify the SBA 15 surface in order to improve the materials as adsorbent. The materials were characterized using SAXRD and TEM to study material rsquo s cristallinity and pore structure, the presence of organic group was examined using FTIR, the surface area of SBA 15 and SBA 15 CPTMS were characterized using Brunauer Emmett Teller BET N2 adsorption isotherm test at 77 K, and the ions concentration in solution after adsorption process was determined using AAS. The crystal structure of SBA 15 and SBA 15 CPTMS was found 2D heksagonal with a more regular SBA 15 pore structure than SBA 15 CPTMS. The surface area of SBA 15 CPTMS was found to be lower than SBA 15, 711.061 m2 g in comparison to 831.996 m2 g. However, in copper adsorption test, it was found that SBA 15 CPTMS has higher adsorption ability."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysius Brahmarsi Mahagnyana
"ABSTRACT
Perkembangan dunia industri telah menimbulkan konsekuensi pencemaran limbah cair. Salah satu logam yang mempengaruhi kondisi perairan saat ini adalah logam berat seperti timbal Pb. Timbal Pb dapat memberikan dampak negatif terhadap keberlangsungan makhluk hidup terutama di dalam air. Salah satu langkah untuk mencegah pencemaran lebih lanjut adalah menggunakan material mesopori silika yang memiliki luas permukaan, diameter, serta volume pori yang besar serta struktur heksagonal yang teratur dan dapat diaplikasikan sebagai adsorban logam berat. Pada penelitian ini, material mesopori silika SBA-15 telah berhasil disintesis dan telah berhasil difungsionalisasikan dengan CPTMS. Sintesis dari SBA-15 dilakukan dengan metode sol-gel menggunakan Tetraorthosilicate TEOS sebagai prekursor dan Pluronic-123 P123 sebagai surfaktan. Kemudian SBA-15 difungsionalisasikan dengan CPTMS dengan toluene sebagai pelarutnya. Karakterisasi dilakukan menggunakan TEM untuk mendapatkan gambar, BET untuk luas permukaan dan ukuran pori, Quantachrome N2 untuk morfologi pori, SAXRD untuk kristalinitas, FTIR untuk identifikasi ikatan kimia, dan AAS untuk uji adsorbsi. SBA-15 dan SBA-15 CPTMS tidak menunjukkan perbedaan signifikan kecuali pada nilai luas permukaan dan ukuran pori SBA-15-CPTMS yang lebih kecil. Meskipun SBA-15-CPTMS memiliki luas permukaan yang lebih kecil dibandingkan SBA-15 murni, kapasitas adsorbsi dari SBA-15-CPTMS memiliki nilai yang lebih tinggi terutama pada konsentrasi adsorban yang rendah. Maka dapat disimpulkan fungsionalisasi SBA-15 dengan CPTMS dapat meningkatkan kapasitas adsorbsi logam berat timbal Pb.

ABSTRACT
The advancement of industrial world has brought up contamination consequences throughout the water system. Lead Pb is one of the heavy metal that can inflict catastrophic cause especially for the water ecosystem. One of the countermeasure to prevent such thing is to use mesoporous silica nano material that has high surface area, diameters, and pore volume with ordered hexagonal structure to adsorb heavy metal contaminant such as Pb. In this research, mesoporous silica SBA 15 has been succesfully synthesized and its surface has been modified functionalized with CPTMS. The synthesis of pure SBA 15 was conducted by sol gel method using Tetraorthosilicate TEOS and Pluronic 123 P123 as precursor and template respectively. The functionalization process was conducted with the help of CPTMS and dissolved into toluene. The characterization methods used in this research are as follows TEM for imaging, BET for surface area and pore size calculation, Quanthacrome N2 adsorption for pore morphology, SAXRD for crystallinity, FTIR for chemical substance identification, and AAS for adsorption test. SBA 15 and SBA 15 CPTMS does not show significant differences except the lower value of surface area and pore size on SBA 15 CPTMS. Despite lower surface area and pore size of SBA 15 CPTMS in comparison with pure SBA 15, the effectivity of SBA 15 CPTMS in lead adsorption much higher than pure SBA 15 especially at lower concentration of adsorbents. It can be concluded that functionalization of SBA 15 using CPTMS has further increased the adsorption capacity of Lead Pb."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfina Nurul Haqoh
"Perkembangan teknologi membuat proses industrialisasi di wilayah DKI Jakarta dan seluruh Indonesia semakin cepat. Proses industrialisasi yang pesat memiliki dampak yang negatif yaitu terjadinya pencemaran terhadap air, laut, udara dan tanah. Pencemaran lingkungan salah satunya berupa pencemaran oleh logam berat seng (Zn). Selain limbah logam berat, Indonesia dengan produksi jagung sebanyak 19,6 juta ton berpotensi menghasilkan limbah tongkol jagung yang tidak memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan kedua masalah tersebut, limbah berupa tongkol jagung dimanfaatkan sebagai bahan baku ekstraksi silika. Silika diekstraksi menggunakan larutan alkali dan larutan asam untuk membentuk xerogel. Karakterisasi yang digunakan yaitu X-ray Diffraction (XRD), Fourier transform infrared (FTIR), Braun Emmet Teller (BET), Energy Dispersive X-Ray (EDX) dan X-ray Fluorosence (XRF). Silika yang telah diekstraksi menghasilkan luas permukaan optimum sebesar 360,5 m2/g. Selanjutnya silika difungsionalisasi menggunakan CPTMS agar lebih aktif dan dapat digunakan sebagai material remediasi logam cair Zn. Proses fungsionalisasi menurunkan luas permukaan silika menjadi 301,8 m2/g. Meskipun demikian, berdasarkan uji serapan tembaga dengan AAS, silika CPTMS memiliki kemampuan adsorpsi yang lebih tinggi.

Technological developments make the industrialization process in the DKI Jakarta region and throughout Indonesia even faster. The rapid industrialization process has a negative impact, namely the occurrence of pollution to water, sea, air and land. One of the environmental pollution is pollution by heavy metal zinc (Zn). On the other hand, Indonesia with corn production of 19,6 million tons has the potential to produce corn hump waste that has no economic value. Based on these two problems, corn cobs are used as raw material for silica synthesis. Silica is synthesized using an alkaline solution and an acid solution to form xerogel. Characterization used was X-ray Diffraction (XRD), Fourier transform infrared (FTIR), Braun Emmet Teller (BET), Energy Dispersive X-Ray (EDX) and X-ray Fluorence (XRF). The synthesized silica produces an optimum surface area of 360,5 m2/g. Furthermore, silica functionalized using CPTMS to be more active and can be used as Zn liquid metal remediation material. The functionalization process reduced the silica surface area to 301,8 m2/g. However, based on copper absorption tests with AAS, silica CPTMS has a higher adsorption ability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Utami Agustina Adriyani Anwar
"ABSTRACT
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan populasi penduduk di Indonesia, maka aktivitas ekonomi juga turut meningkat. Salah satunya adalah proses industrialisasi yang berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Proses industrialisasi ini menghasilkan efek samping yaitu menurunnya kualitas lingkungan akibat limbah industri. Limbah industri yang berbentuk cair mengandung logam berat kadmium yang dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Material mesopori SBA-15 disintesis, dikarakterisasi, dan digunakan sebagai material adsorben untuk remediasi limbah cair dari logam berat kadmium Cd . Material mesopori SBA-15 memiliki area permukaan yang luas, ukuran dan diameter pori yang besar, dan memiliki struktur mesopori yang seragam sehingga cocok untuk digunakan dalam media cair. Material mesopori SBA-15 disintesis menggunakan kopolimer triblok Pluronik 123 sebagai surfaktan dan Tetraorthosilicate TEOS sebagai prekursor silika. Selanjutnya material ini difungsionalisasi menggunakan 3-Chloropropyl Trimethoxysilane CPTMS untuk memodifikasi permukaannya. Penelitian ini menghasilkan dua material adsorben yaitu SBA-15 yang didapat dari proses sintesis dan SBA-15 CPTMS hasil fungsionalisasi material awal SBA-15 sebelumnya. Material-material tersebut dikarakterisasi menggunakan XRD untuk mengetahui struktur kristalnya, gugus organik diamati menggunakan FTIR, adsorpsi-desorpsi nitrogen dilakukan dengan metode BET dan pengamatan morfologi permukaan diamati dengan TEM serta konsentrasi ion dalam larutan setelah proses adsorpsi dihitung menggunakan AAS. Material mesopori SBA-15 yang berhasil disintesis ini memiliki karakteristik material mesopori terbukti dengan hasil pengujian yang telah dilakukan seperti SAXRD menunjukkan bahwa material mesopori memiliki struktur kristal dengan adanya puncak-puncak difraksi yang terdeteksi. Sedangkan, hasil pengamatan TEM menunjukkan morfologi permukaan material, SBA-15 CPTMS memiliki permukaan yang lebih terang dibandingkan SBA-15 akibat proses fungsionalisasi oleh klor. Selanjutnya, hasil pengujian FTIR menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gugus fungsi yang terbentuk antara material SBA-15 dan SBA-15 CPTMS. Hasil pengujian BET menunjukkan proses sintesis material mesopori SBA-15 menghasilkan luas permukaan sebesar 831.996 m2/g, sedangkan produk fungsionalisasi yaitu SBA-15 CPTMS menghasilkan luas permukaan sebesar 711.061 m2/g. Material SBA-15 CPTMS menunjukkan luas permukaan dan ukuran pori yang lebih kecil dibandingkan SBA-15 tetapi hal ini tidak mengganggu keefektifan adsorpsinya terhadap logam berat kadmium Cd karena menunjukkan penyerapan yang lebih tinggi dari SBA-15. Adapun konsentrasi optimum material adsorben untuk menyerap logam berat kadmium dengan presentase paling tinggi pada penelitian ini adalah sebesar 120 mg/l.

ABSTRACT
Along with the increasing population growth in Indonesia, the economic activity also increases. One of them is a growing industrialization process to meet the needs of the community. This industrialization process produces side effects that is the decrease of environmental quality due to industrial waste. Industrial waste in the form of liquid contains heavy metals cadmium that can be harmful to humans and the surrounding environment. The SBA 15 mesoporous material was synthesized, characterized, and used as an adsorbent material for remediation of liquid waste from cadmium Cd heavy metals. The SBA 15 mesoporous material has large surface area, large pore size and diameter, and has a uniform mesoporous structure making it suitable for use in liquid media. The SBA 15 mesoporous material was synthesized using triblock copolymers Pluronic 123 as surfactants and Tetraorthosilicate TEOS as precursors of silica. Furthermore this material is functionalized using 3 Chloropropyl Trimethoxysilane CPTMS to modify its surface. This study yielded two adsorbent materials which is SBA 15 obtained from the synthesis process and SBA 15 CPTMS resulted from functionalization of the initial material. The materials were characterized using XRD to determine the crystal structure, the organic groups were observed using FTIR, nitrogen adsorption desorption was performed by BET method and observation of surface morphology was observed with TEM and ion concentration in solution after adsorption process was calculated using AAS. The synthesized SBA 15 mesoporous material has proven mesoporous material characteristics with assay results that have been performed such as SAXRD showing that the mesoporous material has a crystal structure in the presence of detectable diffraction peaks. Whereas, the TEM observations show the surface morphology of the material, SBA 15 CPTMS has a lighter surface than the SBA 15 due to the process of functionalization by chlorine. Furthermore, FTIR test results show that there are differences in functional groups formed between SBA 15 and SBA 15 CPTMS materials. Last, BET test results show that the synthesis process of the SBA 15 mesoporous material yielded a surface area of 831,996 m2 g, while the functionalization product SBA 15 CPTMS yielded a surface area of 711.061 m2 g. The SBA 15 CPTMS material shows a smaller surface area and pore size than the SBA 15 but this does not interfere with the effectiveness of its adsorption to heavy metal cadmium Cd because it exhibits higher adsorption of SBA 15. The optimum concentration of adsorbent material to adsorb cadmium heavy metals with the highest percentage in this study amounted to 120 mg l. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Putri Adripratiwi
"Limbah cair tahu merupakan salah satu pencemar lingkungan yang masih memerlukan metode pengolahan yang lebih efektif dan efisien. Metode ozonasi dan adsorpsi diketahui memiliki kemampuan untuk mengoksidasi kandungan senyawa organik di dalam limbah secara efektif. Adsorpsi dilakukan dengan menggunakan Granular Activated Carbon GAC untuk meningkatkan efektivitas degradasi limbah cair tahu. Untuk mengetahui kondisi optimal pengolahan limbah cair tahu, dilakukan variasi terhadap dosis ozon yaitu 62, 111, dan 155 mg/jam dan jumlah karbon aktif yang digunakan yaitu 50, 75, dan 100 gram. Parameter yang ditinjau sebagai hasil akhir penelitian ini adalah kandungan substansi organik COD dan TSS dalam limbah cair tahu yang telah diproses. Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pada metode kombinasi ozonasi dengan dosis 155 mg/jam dan adsorpsi dengan GAC sebanyak 100 gram dengan waktu kontak 120 menit yang menyisihkan 377,12 mg/L COD dan 26 mg/L TSS.

Tofu industry wastewater is one of environment pollutant that still needed wastewater treatment method which more efficient and effective. Ozonation and adsorption method is known to have the capability to oxidized organic compound in wastewater. Adsorption is done using granular activated carbon as adsorbant to increase the effectiveness of tofu wastewater degradation process. This research is carried out to evalueate the performance of ozonation, adsorption, and combination of both methods in processing tofu wastewater. To get the optimal condition, variations are done for the dosage of ozone 62, 111, and 155 mg h and amount of GAC used 50, 75, and 100 gram. Parameters of this prosess are organic substances of tofu wastewater such as CO, and TSS. The best result obtained from this research was the combination of ozonation with ozone dose of 155 mg h and adsorption with 100 grams of GAC for 120 minutes which removed 377,12 mg L COD and 26 mg L TSS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky
"Permintaan terhadap logam tanah jarang meningkat sangat cepat akibat pertumbuhan yang tajam pada bidang teknologi terkini. Penelitian mengenai teknik pengambilan senyawa logam tanah jarang dari limbah pertambangan telah banyak berkembang, salah satunya adalah menggunakan limbah tailing bauksit yang dilakukan oleh Aulia 2018. Salah satu tahapan pengambilan kembali dari penelitian tersebut adalah ekstraksi padat-cair. Ekstraksi padat cair ini dilakukan dengan menggunakan asam sulfat. Melihat betapa tingginya permintaan terhadap logam tanah jarang, peningkatan skala ekstraksi logam tanah jarang dari skala penelitian menjadi skala industri sangatlah penting. Untuk dapat meningkatkan skala ekstraksi, maka perlu didesain alat ekstraktor dengan skala yang lebih besar pula. Dalam mendesain ekstraktor, pemodelan terhadap bagaimana ekstraksi logam tanah jarang ini harus dilakukan. Dengan adanya model ekstraksi, memprediksi ukuran ekstraktor yang diperlukan lebih mudah dengan biaya dan waktu yang lebih sedikit.
Pada penelitian ini dilakukan pengembangan pemodelan ekstraksi logam tanah jarang dari limbah tailing bauksit di dalam ekstraktor unggun diam. Tujuannya adalah untuk mengetahui yield ekstraksi tertinggi dan mendapatkan model yang dijadikan dasar landasan terhadap perancangan ekstraktor dengan aplikasi. Pada penelitian ini model matematik dan simulasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh kondisi operasi yaitu: ukuran partikel, laju alir fluida, dan konsentrasi asam terhadap yield yang didapatkan. Ekstraktor unggun diam dengan ukuran tinggi unggun 30 cm dan diameter unggun 3 cm menghasilkan total ekstrak logam tanah jarang sebesar 0,0065761 gram selama waktu ekstraksi 300 menit. Hasil ekstraksi meningkat apabila ukuran jari-jari partikel tailing bauksit yang digunakan semakin kecil, laju alir asam sulfat semakin kecil dan konsentrasi asam sulfat yang digunakan semakin besar. Berdasarkan studi kelayakan ekonomi maka ekstraksi menggunakan ekstraktor unggun diam pada penelitian ini dinilai tidak layak secara ekonomi karena mendapatkan nilai net present value yang negatif sebesar Rp465.094.967. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan melakukan pemodelan untuk ukuran ekstraktor yang lebih besar dimana perlu memperhatikan koefisien dispersi secara angular dan tangensial. Ukuran ekstraktor yang lebih besar juga diharapkan memberikan hasil yang lebih optimum sehingga dapat lebih ekonomis.

Demand of rare earth elements is growing rapidly due to significant growth in advance information technology industry and other electronic appliances. Research about rare earth elements recovery from mining waste has been developed widely, one of them from bauxite tailing is done by Aulia 2018. Leaching is one of these recovery technology step. This leaching method uses sulfuric acid as solvent. Due to the high demand of rare earth element, scaling up extraction of rare earth element from laboratorium scale to industry scale has become very important. In order to scale extraction up, a larger extractor scale need to be designed. In designing extractor, model of how rare earth element extraction phenomeno happen has to be made. With this model, it will help to predict extractor size needed with less cost and time.
In this research, rare earth element extraction from bauxite tailing waste inside fixed bed extractor model is developed. Aim of this research are to know highest extraction yield and to obtain a model to be used in extractor designing. In this research, mathematics modelling and simulation are done to understand effect of operation condition such as particle size, fluid velocity, and acid concentration to yield obtained. Fixed bed extractor with size of 30 cm in height and 3 cm in diameter extracts 0.0065761 gram of rare earth element for 300 minutes of extraction. Extraction yield will increase if particle size is decreased, sulfuric acid flow rate is decreased and concentration of sulfuric acid is increased. Usage of this fixed bed extractor is not economically feasible with a negative net present value of Rp465.094.967. Research advancement could be done by creating model for bigger extractor size which consider angular and tangensial dispersion coefficient. Bigger extractor output is expected to have higher yield so that it will be more economic.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidelis Ayodya Amba
"ABSTRAK
Sampo adalah salah satu pencemar yang terdapat pada limbah cair domestik yang biasanya dibuang langsung ke lingkungan tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu sehingga berbahaya bagi lingkungan. Kombinasi metode oksidasi lanjut dengan ozon, H2O2 dan adsorpsi karbon aktif diketahui dapat mendegradasi kandungan senyawa organic dan anorganik berbahaya seperti COD, TDS, TOC kandungan Surfaktan, dan Logam dalam pengolahan limbah cair sampo. Penelitian ini membandingkan empat metode, yaitu ozonasi, H2O2, adsorpsi karbon aktif dan gabungan ketiganya. Untuk mengetahui kondisi optimal pengolahan limbah cair sampo, dilakukan variasi terhadap dosis ozon yaitu 1.2, 3, dan 5 g/jam dan jumlah karbon aktif yang digunakan yaitu 50, 100, dan 150 gram. Parameter yang ditinjau sebagai hasil akhir penelitian ini adalah kandungan substansi organik dan anorganik COD, TDS, TOC Surfaktan dan Logam dalam limbah cair sampo yang telah diproses. Penelitian ini ditujukan untuk melihat kinerja dari masing-masing metode ozonasi, H2O2, adsorpsi karbon aktif dan gabungan ketiganya. Hasil dari penelitian ini bertujuan memberikan solusi alternatif dan eketif dalam pengolahan limbah cair sampo. Penelitian ini menggunakan prinsip Advanced Oxidation Process (AOPs). Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pada metode Gabungan Ozonasi, H2O2 dan adsorpsi GAC menggunakan ozonator B, dosis H2O2 1,5 mL dengan jumlah injeksi 4 kali dan jumlah GAC sebesar 150gr menurunkan nilai COD sebesar 51,43%, TOC sebesar 39,31%, Surfaktan sebesar 32,2%, dan pH sebesar 7,68%"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>