Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Komang Putri Pramudawardani
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dan trust pada individu dewasa muda khususnya yang pernah diselingkuhi.. Pengukuran keberfungsian keluarga menggunakan Family Assessment Device FAD yang dikembangkan oleh Kabacoff, Miller, Bishop, Epstein, dan Keitner 1990 . Pengukuran trust menggunakan alat ukur Trust Scale yang disusun oleh Rempel, Holmes, dan Zanna 1985 . Partisipan penelitian berjumlah 309 individu usia dewasa muda dengan karakteristik memiliki pengalaman diselingkuhi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan trust pada individu dewasa muda yang memiliki pengalaman diselingkuhi. Berdasarkan hasil statistik diperoleh nilai korelasi yaitu sebesar r 309 = 0,157

ABSTRACT
The purpose of this study was to find correlation between family functioning and trust in young adults especially who have experienced infidelity. Family functioning was measured with Family Assessment Device FAD developed by Kabacoff, Miller, Bishop, Epstein, and Keitner 1990 . Trust was measured with Trust Scale made by Rempel, Holmes, and Zanna 1985 . Participants of this research were 309 young adults who have experiences with infidelity. The result obtained in this research shows that there rsquo s a significant posistive correlation between family functioning and trust among young adults who have experiences with infidelity. The Pearson Correlation indicates positive significant correlation between family functioning and trust. Based on statistical result obtained correlation value of r 309 0.157."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Karunia Rahma
"ABSTRAK
Intimacy merupakan salah satu aspek terpenting terutama pada individu dewasa muda. Individu yang sulit membangun intimacy dengan oranglain disebut dengan fear of intimacy. Fear of Intimacy dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah hubungan dalam keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara keberfungsian keluarga dan fear of intimacy pada individu dewasa muda. Partisipan penelitian ini berjumlah 743 orang dewasa muda laki-laki dan perempuan yang berusia antara 21-40 tahun. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran keberfungsian keluarga menggunakan alat ukur Revised- Family Assesment Device dan fear of Intimacy diukur menggunakan Revised-Fear of Intimacy Scale. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang sinifikan antara keberfungsian keluarga dan fear of intimacy pada dewasa muda r = -,229, p < 0.01 . Sebagai tambahan, hasil peneltiian ini menemukan bahwa dimensi behavioral control dari keberfungsian keluarga memiliki korelasi yang paling tinggi dengan fear of intimacy sedangkan dimensi affective responsiveness tidak berkorelasi dengan fear of intimacy. Arah korelasi yang didapatkan negatif, artinya semakin baik family functioning maka semakin rendah tingkat fear of intimacy.

ABSTRACT
Intimacy is one of the most important things in young adulthood. A young adult who can not build intimacy easily with others called as fear of intimacy. Fear of intimacy can caused by many factors such as family relationship. This research is conducted to find about the relationship between family functioning and fear of intimacy in young adults. Participants in this study consist of 743 young adults of man and woman aged between 21 40 years . This study was a correlational study using a quantitative approach. Family functioning was measured by Revised Family Assessment Device and Fear of Intimacy measured by Revised Fear of Intimacy Scale. The result showed that there is a significant relationship between family functioning and fear of intimacy r ,229 , p 0.01 . In addition to this research found that the behavioral control dimension of family functioning has most correlated with fear of intimacy meanwhile affective responsiveness dimension of family functioning has no correlated with fear of intimacy. The direction of correlation is negative, it means that he higher of family functioning then the lower of fear of intimacy."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farica
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah membuktikan keberfungsian keluarga sebagai prediktor dari kepercayaan pada dewasa muda yang menjalin hubungan pacaran dan memiliki orang tua bercerai. Keberfungsian keluarga diukur dengan Family Assessment Device FAD yang berasal dari Teori McMaster. FAD yang digunakan terdiri dari 6 dimensi, yaitu problem solving, communication, roles, affective responssive, affective involvement, dan behavior control, serta satu skala general functioning. Sedangkan untuk kepercayaan diukur dengan Trust In Close Relationships Scale yang terdiri dari 15 item. Partisipan penelitian ini berjumlah 225 orang dengan rentang usia 20-40 tahun, yang terdiri dari 67 laki-laki dan 188 perempuan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode simple and multiple regression. Hasil dari simple regression menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga tidak memprediksi kepercayaan R=.032, p>.05. Lalu berdasarkan hasil multiple regression, dimensi-dimensi keberfungsian keluarga tidak memiliki kontribusi dalam memprediksi kepercayaan R=.175, p>.05.

This study aim to examine the role of family functioning as predictor of trust among young adults in dating relationship with divorced parents. Family functioning was measured with Family Assessment Device FAD from McMaster Theory. FAD consists of 6 dimension, namely problem solving, communication, roles, affective responssive, affective involvement, and behavior control, along with general functioning as a scale. The measurement of trust was using Trust In Close Relationships Scale, that consists 15 items. The participants in this study were 255 with an age range of 20 40 years old, which is 67 man and 188 woman. Hypothesis testing using simple and multiple regression. Simple regression showed that family functioning can not be the predictor of trust R .032, p .05 . The results of multiple regression showed that the dimensions of family functioning can not be the predictor of trust too R .175, p.05."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debrina Annisa Putri
"Emerging adults berada pada masa eksplorasi diri mengenai karir, pasangan, dan pandangan hidup. Eksplorasi diri membawa kepada tantangan bagi emerging adults yang mengarah pada ketidakpastian. Oleh karena itu, mereka membutuhkan religiusitas untuk dapat melaluinya dengan baik. Religiusitas dapat ditinjau melalui motivasi yang mendasarinya, yakni orientasi religiusitas intrinsik dan ekstrinsik. Diketahui bahwa orientasi religiusitas intrinsik dan ekstrinsik berkaitan dengan bagaimana fungsi dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara keberfungsian keluarga dan orientasi religiusitas pada emerging adults. Sebanyak 309 individu, laki-laki (N = 129) dan perempuan (N = 180), berusia 18-25 tahun, berpartisipasi dalam pengisian kuesioner penelitian mengenai keberfungsian keluarga (Family Assessment Device) dan orientasi religiusitas (Religious Orientation Scale-Revised). Uji korelasi dilakukan melalui teknik Spearman Rank Correlation, serta menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keberfungsian keluarga dengan orientasi religius intrinsik (rs (307) = 0.185, p <0.05, two-tailed) dan orientasi religius ekstrinsik (rs (307) = 0.259, p <0.05, two-tailed). Dengan kata lain, peningkatan fungsi dalam keluarga disertai dengan peningkatan baik orientasi religiusitas intrinsik maupun ekstrinsik pada individu. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa untuk dapat meningkatkan orientasi religiusitas, individu perlu meningkatkan keberfungsian dalam keluarga.

Emerging adults are in a period of self-exploration about careers, partners, and perspective on life. Self-exploration brings challenges to emerging adults that lead to uncertainty. Therefore, they need religiosity to get through it well. Religiosity can be seen through the underlying motivation, which are intrinsic and extrinsic religious orientation. It is known that both religiosity orientation, intrinsic and extrinsic, are related to how their family functions. This study aims to determine the relationship between family functioning and religiosity orientations in emerging adults. A total of 309 men (N = 129) and women (N = 180), between the age of 18 and 25 years old, engaged in the research by completing questionnaires on family functioning (Family Assessment Device) and religiosity orientation (Religiosity Orientation Scale-Revised). Using Spearman’s rank correlation, the results showed a positive and significant correlation between family functioning and intrinsic religiosity orientation (rs (307) = 0.185, p <0.05, two-tailed) and extrinsic religiosity orientation (rs (307) = 0.259, p <0.05, two-tailed). In other words, improved family functioning is accompanied by improved intrinsic and extrinsic religious orientation. Therefore, it may be claimed that people need to enhance family functioning in order to improve their religious orientation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anita Dwi Putri
"Keluarga merupakan lingkungan terdekat yang memiliki kaitan dengan diri individu. Fungsi dalam keluarga menjadi faktor pembentuk karakteristik diri individu, termasuk pada keterbukaan diri atau self-disclosure individu. Self-disclosure dibutuhkan individu untuk dapat menjalin hubungan sosial dengan lingkungan di luar dirinya. Pada dewasa muda, self-disclosure dibutuhkan untuk menjalin hubungan dengan pasangan sehingga dapat memenuhi tugas perkembangannya secara baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dan self-disclosure. Partisipan penelitian berjumlah 795 yang terdiri dari perempuan 75.8 dan laki - laki 24,1 yang berusia 21-40 tahun. Keberfungsian keluarga diukur dengan Family Assessment Device, sedangkan self-disclosure diukur menggunakan Self-Disclosure Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara keberfungsian keluarga dengan self-disclosure R = 0.371.

Family is the closest social environment that can affect individual self. Family function is one of many factors for shaping individual self, including self disclosure. Self disclosure is needed for everyone to be able to establish social relationship. In young adult, self disclosure is needed to establish relationship with their partner, so they can fulfill their developmental task. This study aims to determine the correlation of family functioning and self disclosure. Participants of this study is amounted to 795, consisting of women 75.8 and men 21.4 aged 21 40 years. Family functioning is measured by Family Assessment Device and self disclosure is measured using Self Disclosure Scale. The result showed a significant correlation between family functioning and self disclosure R 0.371.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verina Adristi Maheswari
"Fenomena perselingkuhan daring semakin hari semakin meningkat dimana salah satu variabel yang berhubungan dengan perilaku perselingkuhan adalah tingkat kepuasan hubungan romantis yang rendah. Namun, terdapat faktor pelindung yang dapat mempengaruhi individu untuk tidak melakukan perselingkuhan daring, yaitu tingkat kontrol diri yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran kontrol diri sebagai moderator dalam hubungan antara kepuasan hubungan romantis dan perselingkuhan daring. Penelitian dilakukan kepada 239 partisipan yang sedang berpacaran selama minimal enam bulan dan menggunakan internet selama minimal tujuh jam seminggu yang didapatkan dengan convenience sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu modifikasi dari Internet Infidelity Scale (IIS), Relationship Assessment Scale (RAS), dan Brief Self Control Scale (BSCS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol diri berperan sebagai moderasi dalam hubungan antara kepuasan hubungan romantis dan perselingkuhan daring dengan β = 0,0513, t(239) = 3,8336, p<0,05. Ketika dianalisis lebih lanjut, ditemukan bahwa tingkat kontrol diri yang tinggi mampu berperan untuk menahan individu untuk tidak melakukan perselingkuhan daring pada hubungan romantis yang tidak memuaskan. Peran kontrol diri terbatas pada saat hubungan romantis memuaskan.

The phenomenon of cyber infidelity keeps increasing where one of the variables related to infidelity behavior is the low level of romantic relationship satisfaction. However, there are protective factors that can influence individuals not to commit cyber infidelity, it is a high level of self control. This study is aimed to examine the role of self control as a moderator in the relationship between romantic relationship satisfaction and cyber infidelity. The study was conducted on 239 participants who had been dating for at least six months and used the internet for at least seven hours per-week obtained through convenience sampling. The measuring instruments that are used in this study are modifications of the Internet Infidelity Scale (IIS), Relationship Assessment Scale (RAS), and Brief Self Control Scale (BSCS). The results of this study indicated that self control moderated the relationship between romantic relationship satisfaction and cyber infidelity with β = .0513, t(239) = 3.8336, p<.05. Analyzing further, it was found that a high level of self control restraining individuals from committing cyber infidelity in unsatisfied romantic relationships. The role of self control is limited to satisfied romantic relationships."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Hikmanurina
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai
hubungan antara keberfungsian keluarga dan optimisme pada ibu yang memiliki anak
dengan gangguan spektrum autistik. Penelitian ini dilakukan dengan metode
kuantitatif kepada 37 orang ibu yang memiliki anak dengan gangguan spektrum
autistik. Keberfungsian keluarga diukur dengan menggunakan alat ukur Family
Assessment Device (FAD) yang dibuat berdasarkan teori The McMaster Model of
Family Functioning. Terdapat enam dimensi yang mengukur keberfungsian keluarga,
yaitu dimensi penyelesaian masalah, komunikasi, peran, responsivitas afektif,
keterlibatan afektif, dan kontrol perilaku (Epstein, dkk., 2003). Sedangkan variabel
Optimisme diukur dengan menggunakan alat ukur Life Orientation Test-Revised
(LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver, dan Bridges (1994). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga tidak memiliki hubungan
yang signifikan dengan optimisme pada ibu yang memiliki anak dengan gangguan
spektum autistik. Artinya, keberfungsian keluarga yang efektif tidak selalu diikuti
oleh tingginga optimisme pada Ibu yang memiliki anak dengan gangguan spektrum
autistik.

Abstract
This research was conducted to find the correlation between family functioning and
optimism among mothers with autistic spectrum disorder?s child. This research was
conducted by quantitative methods to 37 mothers with autistic spectrum disorder?s
child. Family functioning measured using modification instrument named family
assessment device (FAD) which is made based on The McMaster Model of Family
Functioning. There are 6 dimensions that measure family functioning, the
dimensions are: problem solving, communication, roles, affective responsiveness,
affective involvement, and behavior control (Epstein, dkk., 2003). Optimism was
measured using modification instrument named life orientation test revised (LOT)
which has been developed by Scheier, Carver, and Bridges (1994). The result of this
research show that there is no significant correlation between family functioning and
optimism among mothers with autism spectrum disorder?s child. The result means
that the higher effectiveness of family functioning not always followed by higher
optimism among mothers with autistic spectrum disorder?s child."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annafi Avicenna Fikri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan adaptabilitas karier pada peserta didik kelas 9. Partisipan penelitian ini adalah 532 peserta didik kelas 9 di Jakarta dan Depok. Keberfungsian keluarga diukur menggunakan alat ukur FACES II Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale II dan FCS Family Communication Scale. Sedangkan, adaptabilitas karier diukur menggunakan CAAS Career Adapt-Abilities Scale International Form.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan adaptabilitas karier r = 0,404, p < 0,01. Artinya, semakin tinggi peserta didik kelas 9 mempersepsikan keberfungsian keluarganya, semakin tinggi pula adaptabilitas karier peserta didik tersebut. Penelitian ini juga memperlihatkan perbedaan keberfungsian keluarga dan adaptabilitas karier pada beberapa aspek demografis, yaitu jenis kelamin dan keikutsertaan dalam kegiatan non-akademis. Berdasarkan hasil penelitian ini, keberfungsian keluarga perlu dipertimbangkan dalam konseling karier agar peserta didik kelas 9 memiliki adaptabilitas karier yang baik.

This study aimed to examine the relationship between family functioning and career adaptability on 9th grade students. Participants were 532 9th grade students in Jakarta and Depok. Family functioning was measured by FACES II Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale II and FCS Family Communication Scale. Meanwhile, career adaptability was measured by CAAS Career Adapt Abilities Scale International Form.
The result showed a significant positive relationship between family functioning and career adaptability r 0,404, p 0,01. It means that the higher students perceive their family functioning, the higher their career adaptability. In addition, the result also showed the influence of gender and participation in non academic activities on family functioning and career adaptability. Based on these results, family functioning should be considered on career counseling so that students would have good career adaptability.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S70163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Yessica Tesalonika
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh relasi keluarga terhadap intensi memiliki anak pada mahasiswa di Jabodetabek, dengan status perkawinan orang tua sebagai variabel kontrol. Studi terdahulu tentang faktor-faktor yang memengaruhi intensi memiliki anak dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Pertama, faktor eksternal yang terkait kondisi sosial-ekonomi dan pengaruh lingkungan. Kedua, faktor internal seperti sikap, kepercayaan, dan preferensi pribadi. Untuk memperkaya studi sebelumnya, penelitian ini menggunakan variabel relasi keluarga yang dinilai dapat mengakomodasi perpaduan antara kedua faktor tersebut dalam menjelaskan hubungannya terhadap intensi memiliki anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui penyebaran survei secara daring. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Total sampel penelitian berjumlah 202 responden dengan kriteria mahasiswa berusia 20-25 tahun dan berdomisili di Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara relasi keluarhga terhadap intensi memiliki anak, dengan arah hubungan positif dan kekuatan hubungan yang lemah. Kekuatan hubungan yang lemah menunjukkan bahwa kemungkinan terdapat faktor lain yang lebih kuat dalam memengaruhi intensi memiliki anak, seperti status ekonomi dan kondisi psikologis sebagaimana yang ditunjukkan dari hasil analisis penelitian. Setelah dikontrol menggunakan variabel status perkawinan orang tua, kelompok responden orang tua tidak utuh menunjukkan pengaruh yang signifikan dengan arah hubungan positif dan kekuatan hubungan yang cukup kuat. Kelompok responden orang tua utuh menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara kedua variabel penelitian.

This study aims to analyze the influence of family relationships on the intentions to have children among university students in greater Jakarta area (Jabodetabek), with parental marital status as a control variable. Previous studies on the factors that influence the intention to have children can be divided into two groups. First, external factors related to socio-economic conditions and environmental influences. Second, internal factors such as attitudes, beliefs, and personal preferences. To enrich previous studies, this study uses the variable family relationships which is considered to accommodate the combination of these two factors in explaining its relationship to the intentions to have children. This research uses a quantitative approach by collecting data through online survey distribution, with purposive sampling technique. The total research sample is 202 respondents with the criteria of university students aged 20-25 years and domiciled in Jabodetabek. The results showed that there is a significant association between family relationships and intention to have children, with a positive relationship direction and weak relationship strength. The weak strength of the association indicates that there may be other factors that are stronger in influencing the intention to have children, such as economic status and psychological conditions as shown from the results of the research analysis. After controlling for the variable of parental marital status, respondents in the divorced parent group showed a significant influence with a positive relationship direction and a moderately strong relationship strength. The intact group respondents showed no significant influence between the two research variables. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>