Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167250 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emy Haryatmi
"ABSTRAK
Teknologi internet of things (IoT) mampu membuat semua objek dalam kehidupan sehari-hari dapatsaling berkomunikasi dengan memanfaatkan jaringan komunikasi. Berbagai invensi IoT pada bidang asuransi mulai banyak dibahas seperti telematika, smart home, dan sebagainya. Salah satu contoh perancangan IoT yang terintegrasi dengan asuransi kesehatan memungkinkan perusahaan asuransi kesehatan menerapkannya dengan dukungan berbagai pihak terkait."
Jakarta: Bidang Penelitian dan Pengembangan AAMAI, 2018
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aldeina Putriandita
"ABSTRACT
Revolusi industri menuju industri 4.0 membawa dampak pada berbagai sektor industri di dunia, salah satunya adalah sektor logistik. Sektor logistik di Indonesia sendiri memiliki permasalahan akan besarnya biaya logistik yang dikeluarkan, terutama oleh aktivitas transportasinya. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan perkembangan TIK, seperti yang terdapat pada Cetak Biru Perkembangan Sistem Logistik Nasional. Perkembangan Internet of Things IoT sebagai bagian dari Industri 4.0 dapat menjadi solusi dalam permasalahan logistik transportasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan rancangan strategi untuk implementasi IoT pada sektor logistik transportasi di Indonesia berdasarkan key success factors KSF -nya. Penelitian akan terbagi dua menjadi pemilihan dan pembobotan KSF, dan perancangan strategi. Pada tahap pemilihan dan pembobotan KSF, dengan menggunakan metode Analytic Network Process ANP maka didapatkan delapan butir KSF utama yang paling mempengaruhi implementasi IoT pada sektor logistik transportasi. Pada tahap perancangan strategi, dapat dihasilkan berbagai strategi yang kemudian dirancang diagram implementasinya dengan menggunakan metode Interpretive Structural Modeling ISM . Hasil penelitian ini adalah ditemukannya delapan butir KSF utama yaitu perubahan business mindset; komitmen karyawan; kualitas kinerja saat bekerja; training untuk pengembangan karyawan; kompetisi; keterlibatan top management; on-time delivery; dan kejelasan standar referensi arsitektur komponen penyusun sistem IoT, serta ditemukannya diagram strategi implementasi IoT pada sektor logistik transportasi yang berisi delapan strategi di antaranya menetapkan change management; melakukan pelatihan; manajemen sumber daya manusia; membangun kerja sama dengan partner; melakukan penjagaan dan continuous improvement terhadap sistem perusahaan; membentuk sistem pengawasan; membentuk fail-proof system; dan merancang desain sistem integrasi yang terstandar.

ABSTRACT
Industrial revolution towards industry 4.0 has been going around and affecting various sector globally, one of them is logistics sector. On the other hand, logistics sector in Indonesia has their problem, which is the large sum of cost that must be allocated to logistics activities, mainly in transportation activities. A solution for this problem is by using the development of ICT, as said in the Blueprint of Development of National Logistics System. Internet of Things IoT as part of industry 4.0 is one of the option. The main purpose of this study is to find a design of implementation strategy for IoT on logistic transportation sector in Indonesia, based on its Key Success Factors KSF . This study is divided into two, identificating and prioritizing KSF by using Analytic Network Process ANP method, and designing the strategy. In the identificating and prioritizing KSF stage, the result is indicating that there are eight main KSFs which affecting the implementation of IoT in logistics transportation sector the most. In the designing strategy phase, the eight main KSFs could be used to generate various strategies which then be designed into a structural strategy implementation diagram by using Interpretive Structural Modeling ISM method. The results of this study are the finding of eight main KSFs which are change in business mindset employees rsquo commitment performance rsquo s quality at work training for employees rsquo development competition the involvement of top management on time delivery and clear standard on architecture reference for components of the IoT system, and also the discovery of implementation strategy diagram for IoT in logistics transportation sector that consists of eight main strategies which are change management training human resources management building cooperative relationship with partner maintaining and continually improving the company rsquo s system establish a monitoring system forming a fail proof system and design a standardized integration system."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ridho
"Seiring berjalannya waktu penggunaan listrik semakin meningkat tidak dapat di pungkiri lagi bahwa penggunaan listrik sudah menjadi kebutuhan bagi semua manusia, namun orang yang tinggal di pedalaman sulit untuk mendapatkan akses listrik, maka dari itu di kembangkannya DC house agar penduduk yang tinggal jauh dari kota dapat menikmati listrik dengan mudah. dengan memanfaatkan momentum teknologi yang semakin berkembang, kini juga telah dikembangkan sebuah pengaplikasian rumah pintar yang memanfaatkan teknologi. Salah satu pengembangannya adalah Internet of Things (IoT), IoT tersebut memudahkan kita untuk memantau beban listrik secara nirkabel dengan terhhubung pada koneksi internet. Jadi para pengguna DC House ini bisa memantau kondisi listrik yang terjadi melalui handphone mereka. Dengan menggunakan sensor PZEM-017 kita dapat melihat informasi mengenai tegangan, arus, dan daya yang sedang digunakkan di rumah kita melalui handphone dengan bantuan mikrokontroller Node MCU (ESP-12E) semua itu dapat terkirim ke handphone melalui jaringan internet.

As time goes by, the use of electricity has increased, it cannot be denied that the use of electricity has become a necessity for all humans, but people living in rural areas find it difficult to get access to electricity, therefore DC houses are developed so that residents who live far from the city can enjoy electricity easily. By taking advantage of the growing momentum of technology, now a smart home application that utilizes technology has also been developed. One of its developments is the Internet of Things (IoT), the IoT makes it easier for us to monitor electrical loads wirelessly by connecting to an internet connection. So DC House users can monitor the condition of the electricity through their cellphones. By using the PZEM-017 sensor we can see information about the voltage, current, and power that is being used in our homes via cellphones with the help of a MCU Node microcontroller (ESP-12E), all of which can be sent to cellphones via "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Azizia
"Internet of Things (IoT) dapat menjadi salah satu solusi bagi rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan operasional. Akan tetapi, dengan adanya hambatan teknis dan non-teknis seperti biaya, organisasi, dan pengalaman pengguna menyebabkan penerapan IoT tidak bisa dilakukan secara langsung di semua bagian di rumah sakit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat prioritaspemilihanunit di rumah sakit dalam rangka penerapan Internet of Things (IoT) berdasarkan performa unit saat ini untuk meningkatkan kualitas layanan operasional kesehatan.
Penelitian ini menggunakan metode DEMATEL (Decision-Making Trial And Evaluation Laboratory) berbasis ANP (Analytic Network Process) untuk melihat secara detail pengaruh dan bobot dari faktor yang mempengaruhi penerapan Internet of Things di rumah sakit. Selain itu, metode VIKORRUG (VlseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje for Ranking Unimproved Gap) juga digunakan untuk melihat kesenjangan kinerja pada 9 unit rumah sakit di Jakarta.Pada hasil akhir, ditemukan bahwa unit One-Day-Care adalah unit yang menjadi prioritas pertama dalam penerapan teknologi IoT di rumah sakit.

Internet of Things (IoT) can be a solution for hospitals to improve the efficiency and quality of operational services. However, with technical and non-technical barriers such as costs, organization, and experience of users using IoT, it cannot be done directly in all parts of the hospital. For this reason, this study aimsto make a framework to prioritize hospital units to implementthe Internet of Things (IoT) based on current performance.
This research using the DEMATEL (Decision-Making Trial And Evaluation Laboratory) based ANP(Analytical Network Process) methodto see more about detail and calculate the influence weight between factors. In addition, the VIKORRUG method (VlseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje for Ranking Unimproved Gap) was also used to look at performance gaps in 9 units in hospitalat Jakarta. As a final results, it was found that the One-Day-Care unit was the unit that was the first priority in the application of technology in hospitals.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Yudistriansyah
"Operator telekomunikasi kini telah mulai mengubah arah bisnis yang tidak lagi bergantung pada pendapatan dari layanan legacy seperti SMS dan voice, mereka mulai beralih ke layanan digital. Dengan kemampuan operator dalam hal konektivitas, mereka menaruh harapan pada layanan digital seperti Internet of Things (IoT). Banyak akademisi dan konsultan memprediksi bahwa IoT dapat meningkatkan pendapatan bagi operator telekomunikasi. Namun di balik potensi besar IoT, ada masalah penting dalam IoT yaitu masalah keamanan yang bisa menurunkan kepercayaan terhadap adopsi IoT. Melihat fakta-fakta ini, evaluasi tingkat kematangan pada sistem keamanan operator telekomunikasi perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko dan ancaman keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kematangan keamanan dan memberikan rekomendasi peningkatan keamanan di satu operator telekomunikasi di Indonesia. Metode penilaian yang digunakan penelitian ini menggunakan kerangka kerja IoT Security Maturity Model yang dikeluarkan oleh IIC. Hasil dari assessment maturity level yang dilakukan menunjukkan adanya kesenjangan pada maturity level untuk supply chain, incident dan event handling and recovery, identity access management, patch management, dan monitoring.

Telco operators have now begun to shift the direction of the business, which no longer relies on revenues from legacy services such as SMS and voice, they now shift to digital services. With its capabilities in terms of connectivity, the operator put hope to digital service such as the Internet of Things (IoT). Many academics and consultants predict IoT could boost revenue streams for telco operators. But behind the huge potential of IoT, there is a crucial issue in IoT which is security issues that could bring down confidence in the adoption of IoT. Looking at these facts, the evaluation of the maturity level on the telco operators security system needs to be done to minimize risks and security threats. This study aims to evaluate the security maturity level and give recommendation security improvement of one telco operator in Indonesia. The method for assessment which this study uses is the IoT Security Maturity Model framework issued by IIC. The results of the assessment maturity level indicate a gap in the maturity level for supply chain, incident, and event handling and recovery, identity access management, patch management, and monitoring."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianto Adi Wibowo
"AEC (Asean Economic Community) 2015 menimbulkan beberapa tantangan dalam industri logistik. Oleh karenanya diperlukan peranan dan penerapan layanan IoT (Internet of Things) untuk meningkatkan daya saing, yaitu berupa implementasi layanan smart logistic transport. Tesis ini mengusulkan model implementasi smart logistic transport di Indonesia yang berfokus pada sistem cold supply chain.
Tesis ini bertujuan melakukan analisis ekonomi teknik dalam bentuk analisis komparatif layanan smart logistic transport terkait pemilihan teknologi jaringan 2G/3G/4G dan fitur MDVR yang dibedakan menjadi Skenario 1-2-3. Sedangkan pengembangan model implementasi didapatkan setelah melakukan wawancara dengan application customers,technological vendors,regulator & network provider.
Berdasarkan trial implementasi smart logistic transport bulan September-Oktober 2015 dengan analisis ekonomi teknik, didapatkan layanan not feasible hanya pada skenario 3 untuk unit "CD6", di jaringan 4G. Hal ini terkait masih mahal dan belum banyak tersedianya modul m2m gateway dan MDVR teknologi jaringan 4G. Sehingga diperlukan jumlah minimum truk "CD6" dan "Fuso" pada tiap skenario agar implementasi menjadi feasible. Untuk model implementasi layanan terdiri atas 11 fitur, yaitu 2 fitur basic dan 9 fitur ad.

Asean Economic Community 2015 has been creating more challenges in logistics industries in Indonesia. The implementation of IoT in logistic services is needed for increasing competitiveness leading to the establishment of so-called "smart logistic transport". We propose the implementation model of the Indonesian Smart Logistic Transport, by focusing on cold supply chain system.
We have conducted an engineering economic analysis of the smart logistics transport, in relation with the mobile network platform of 2G, 3G, 4G. Development of the implementation model is completed by conducting in-depth interviews with the application customers, technological vendors, regulator and network provider. Based on implementation trial in September-October 2015 and engineering economic analysis, we have found that Smart Logistic Transport is not feasible only on scenario 3 for "CD6" at 4G network. Such condition is caused by the expensive price of 4G’s M2M gateway module and MDVR.
Therefore, it requires the minimum amount of implemented truck to make implementation feasible. Our proposed model has signified 11 features, i.e. 2 basic feature and 9 advanced features, formulating the Indonesian smart logistics transport system. Due to the dynamic business process, customers may need specific advanced features in the future. By taking such opportunity, Indonesian local content developer can work to develop any relevant application features, which is needed by the logistic companies in the near future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45151
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aiyuni Putri Astyani
"Industri Tekstil dan Pakaian Tekstil (TPT) Indonesia memiliki angka pertumbuhan yang fluktuatif dalam tiga tahun terakhir dan berpeluang besar mengalami peningkatan permintaan pada tahun 2021. Jumlah permintaan harus berbanding lurus dengan pemberian kualitas yang baik dengan memperhatikan faktor kualitas udara, diantaranya adalah suhu udara, kelembapan udara, dan kadar debu. Suhu dan kelembapan udara yang tinggi dapat mengakibatkan pertumbuhan jamur atau bakteri pada pakaian, sedangkan kadar debu yang tinggi dapat membuat warna pakaian pudar. Ketiga hal tersebut dapat dipantau dengan membuat sistem IoT yang menggabungkan sensor DHT22 untuk mengukur suhu dan kelembapan udara, serta GP2Y1010AU0F untuk mengukur kadar debu dan menggunakan mikrokontrolerer ESP8266 NodeMCU. Pada skripsi ini didapatkan hasil sistem yang bekerja baik dengan parameter suhu dan kelembapan udara yang sesuai dengan rata-rata masing-masing sebesar 25.08 ̊C dan 52.36% RH karena terdapat pengaturan manual pada AC dan dehumidifier. Namun, kadar debu belum sesuai < 0.025 mg/m dan tetap sebesar 0.49 mg/m karena tidak terdapat pengaturan manual pada air purifier. Penambahan fungsi RFID untuk melakukan proses pendataan inventaris pakaian juga bekerja dengan baik dan keseluruhan data sistem disimpan di dalam database MySQL lalu ditampilkan melalui dashboard website dengan alamat www.dashboard.wardrobe-purifier.net.

Textile and Apparel Textil Industry (TPT) in Indonesia has had a fluctuative growth rate for the last three years and has a high chance of increasing demand in 2021. The number of demand must be as well as providing a good quality by taking a good care with paying attention to the air quality factors that can affect the quality of clothes when it’s stored, including air temperature, humidity, and dust levels. High temperature and humidity can cause mold or bacteria to grow on clothes, meanwhile, high level of dust can make the color on clothes gets faded. These three air quality factors can be monitored by designing an IoT system that combines a DHT22 sensor to monitor air temperature and humidity, also a GP2Y1010AU0F sensor to monitor dust levels and using ESP8266 NodeMCU as the microcontroller. In this research, the result of the system for the temperature and humidity have achieved the requirement of ideal air quality with an average of 25.08˚C and 52.36% RH, respectively. This is due to manual control to the air conditioner and dehumidifier. However, the dust level has not achieved < 0.025 mg/m³, which is still 0.49 mg/m³ because there is no manual control to the air purifier. The addition of the RFID function to process the clothing inventory data also works well and the entire system data is stored in a MySQL database and then it’s displayed through the website dashboard with the website address www.dashboard.wardrobe-purifier.net."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victoria Ester Boima Dianita
"Rumah sakit perlu memastikan perawat dan petugas rawat jalan dapat memberikan pelayanan yang aman, cepat, dan akurat. Mengambil studi kasus pada salah satu rumah sakit swasta di Indonesia, layanan instalasi rawat jalan rumah sakit sering menghadapi beberapa permasalahan di bidang administrasi pasien dan obat serta integrasi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan waktu proses operasional pelayanan rawat jalan (efisiensi) dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) dan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) menggunakan perangkat lunak iGrafx. Metode Complex Proportional Assessment (COPRAS) digunakan untuk memprioritaskan risiko dari proses saat ini yang akan diusulkan sebagai tindakan perbaikan dengan implementasi IoT. Penelitian ini memberikan tiga pilihan skenario, di mana perbaikan terbesar terdapat pada penerapan Integrated Electronic Health Record (EHR) with Clinical Decision Support System (CDSS) dan stiker RFID tag dengan pengurangan total waktu proses sebesar 52,94% untuk proses pelayanan pada pasien umum, 53,59% pada pasien BPJS, dan 52,53% pada pasien asuransi.

Hospitals must ensure that nurses and outpatient officers can provide safe, fast, and accurate services. Taking one private hospital in Indonesia as research subject, hospital outpatient installation services often face several problems in the field of patient and drug administration as well as information integration. The purpose of this study is to design operational process improvement (efficiency) to the outpatient installation services by the implementation of Internet of Things (IoT) with the Business Process Reengineering (BPR) approach using iGrafx software. The Complex Proportional Assessment (COPRAS) method is used to prioritize the risks of the current process which will be proposed as remedial actions with IoT implementation. This research proposes three scenario choices, where the biggest improvement is in the implementation of Integrated Electronic Health Record (EHR) with Clinical Decision Support System (CDSS) and RFID tag stickers with a total reduction of processing time of 52,94% for service processes in general patients. 53,59% in BPJS patients, and 52,53% in insurance patients."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erick Kristanto Gunawan
"ABSTRAK
Persaingan perusahaan manufakturing dalam hal kualitas produk memberikan tantangan baru terutama dalam hal proses quality control. Perkembangan teknologi Internet of Things (IoT) dapat diimplementasikan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses manufakturing, salah satunya untuk proses quality control. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah model (sistem) dari beberapa parameter seperti kelayakan keekonomian, efisiensi yang dicapai, dan lain lainnya, sehingga didapatkan model penerapan IoT yang sesuai untuk industri manufaktur di Indonesia.
Penelitian ini mengambil contoh kasus di perusahaan manufakturing otomotif PT X, menggunakan data quality control yang dikumpulkan secara aktual. Model yang dibangun lalu diterapkan pada proses quality control di perusahaan tersebut untuk mendapatkan data secara aktual. Dari data yang terkumpul dilakukan analisa mengenai efisiensi dan cost benefit mengenai implementasi IoT untuk proses tersebut.
Hasil yang didapatkan adalah bahwa model yang sesuai untuk proses quality control tersebut adalah adanya pengiriman informasi secara real time dengan menghubungkan mesin nutrunner yang terhubung ke database dan juga device penerima informasi sehingga masalah yang terjadi terkait kualitas produk dapat ditangani dengan cepat sehingga mengurangi biaya untuk repair part yang bermasalah. Dari analisa komparatif juga didapatkan hasil bahwa penerapan IoT untuk proses quality control dapat meningkatkan profit perusahaan sebesar 5,4% dari sebelumnya dan disimpulkan layak untuk diimplementasikan.

ABSTRACT
Competition between manufacturing company in product quality brings a new challenge especially in quality control process. Development of Internet of Things (IoT) technology is implemented to increase efficiency on manufacturing process, for example in the quality control process. The purpose of this research is to build a model (system) from several parameter like economic analysis, efficiency, etc, so can got an ideal model for other manufacture industry in Indonesia.
This research analyzes IoT system in smart manufacturing for quality process by taking a case study in Otomotif manufacturing company (PT X). The research is conducted by using actual quality control data. A proposed model is applied leading to a collected data while the analysis is done measuring cost benefit of the IoT implementation.
Proposed model of IoT implementation for quality control is a real time information sending by connecting nutrunner machine into database and other connected devices. Problem related with product quality can be found and resolved fast, which reduces repairing cost. Based on comparative analysis, we can get results that implementation of IoT for quality control process can increase company profit for about 5,4%."
2016
T46257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianto Adi Wibowo
"AEC (Asean Economic Community) 2015 menimbulkan beberapa tantangan dalam industri logistik. Oleh karenanya diperlukan peranan dan penerapan layanan IoT (Internet of Things) untuk meningkatkan daya saing, yaitu berupa implementasi layanan smart logistic transport. Tesis ini mengusulkan model implementasi smart logistic transport di Indonesia yang berfokus pada sistem cold supply chain.
Tesis ini bertujuan melakukan analisis ekonomi teknik dalam bentuk analisis komparatif layanan smart logistic transport terkait pemilihan teknologi jaringan 2G/3G/4G dan fitur MDVR yang dibedakan menjadi Skenario 1-2-3. Sedangkan pengembangan model implementasi didapatkan setelah melakukan wawancara dengan application customers,technological vendors,regulator & network provider.
Berdasarkan trial implementasi smart logistic transport bulan September – Oktober 2015 dengan analisis ekonomi teknik, didapatkan layanan not feasible hanya pada skenario 3 untuk unit "CD6", di jaringan 4G. Hal ini terkait masih mahal dan belum banyak tersedianya modul m2m gateway dan MDVR teknologi jaringan 4G. Sehingga diperlukan jumlah minimum truk "CD6" dan "Fuso" pada tiap skenario agar implementasi menjadi feasible. Untuk model implementasi layanan terdiri atas 11 fitur, yaitu 2 fitur basic dan 9 fitur advanced. Dikarenakan bisnis proses yang dinamis maka konsumen membutuhkan fitur advanced yang lebih spesifik di masa akan datang. Dengan melihat peluang tersebut maka local content developer dapat menciptakan dan mengembangkan fitur yang relevan.

Asean Economic Community 2015 has been creating more challenges in logistics industries in Indonesia. The implementation of IoT in logistic services is needed for increasing competitiveness leading to the establishment of so-called "smart logistic transport". We propose the implementation model of the Indonesian Smart Logistic Transport, by focusing on cold supply chain system.
We have conducted an engineering economic analysis of the smart logistics transport, in relation with the mobile network platform of 2G, 3G, 4G. Development of the implementation model is completed by conducting in-depth interviews with the application customers, technological vendors, regulator and network provider.
Based on implementation trial in September-October 2015 and engineering economic analysis, we have found that Smart Logistic Transport is not feasible only on scenario 3 for "CD6" at 4G network. Such condition is caused by the expensive price of 4G’s M2M gateway module and MDVR. Therefore, it requires the minimum amount of implemented truck to make implementation feasible. Our proposed model has signified 11 features, i.e. 2 basic feature and 9 advanced features, formulating the Indonesian smart logistics transport system. Due to the dynamic business process, customers may need specific advanced features in the future. By taking such opportunity, Indonesian local content developer can work to develop any relevant application features, which is needed by the logistic companies in the near future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>