Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71653 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Wayan Rupa
"ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi tradisi lokal masyarakat Sasak di kabupaten Lombok Utara untuk mengetahui lebih dalam terhadap keberadaan tradisi lokal yang selama ini sebagai bagian dari hidup dan kehidupan masyarakat di Lombok Utara. Penulisan ini dengan menggunakan teori struktur fungsional, konsep, metode dan teori nilai yang dibantu dengan studi kepustakaan. Tradisi-tradisi lokal intens ini merupakan penerusan dari tradisi leluhur sebelumnya. Perkembangan ini dapat memetakan wilayah persebaran tradisi sampai ke pelosok desa di Lombok Utara yang dicirikan dengan tradisi-tradisi seperti tradisi Maulud Adat Bayan. Lebaran Adat, adanya istilah-istilah jabatan tradisional seperti Kepemangkuan itu terdiri atas melokaq walin gumi, melokaq pande, dan melokaq perumbaq, dan kekiaian. Tradisi Ruat Gumi dengan rangkaian prosesi mulai dari merembun, menutu menik, turun gerantung, Begawe Alif, Tilawat, Ngaji Makam atau Ngaturang Ngulak Kaya. Wiwitan, Matulak Labuhan, gawe urip, dan gawe pati; Tolak Bala atau Ruat Gumi. Tradisi Memula, Ngayu-Ayu, Ngaji Makam, tradisi Buda, dan Memarek."
Denpasar: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, 2017
902 JPSNT 24:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Jaeka
"Tesis ini membahas tentang pemaknaan masyarakat Sasak terhadap Gajah Mada melalui dua petilasannya di Lombok. Tujuannya adalah untuk melihat produksi dan konsumsi makna masyarakat Sasak terhadap dua petilasan Gajah Mada sebagai sebuah strategi untuk mengkonstruksi identitas Orang Sasak terutama kaitannya dengan Pariwisata Halal di Nusa Tenggara Barat. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan Cultural Studies. Dengan menggunakan konsep makam sebagai lanskap kultural, dapat dilihat pemaknaan masyarakat Sasak terhadap Gajah Mada melalui ingatan kultural mereka yang hingga saat ini masih menjadikan dua petilasan Gajah Mada sebagai objek pariwisata. Hasil yang diperoleh ialah terdapat pemaknaan yang berbeda terhadap Gajah Mada di Selaparang dan Sembalun. Di Selaparang, terdapat Islamisasi terhadap Gajah Mada. Sementara di Sembalun, pemaknaan lebih mengarah ke sinkretisme Hindu-Islam karena terdapat berbagai lapisan masyarakat yang memaknai petilasan Gajah Mada tersebut, mulai dari masyarakat Hindu, Islam Wetu Telu, hingga Islam Waktu Lima. Selain itu, di Sembalun terdapat kontestasi narasi yang dihadirkan oleh Tetua Adat dan pemerintah tentang ingatan mereka terhadap Gajah Mada yang tampak pada dua papan nama penyebutan objek pariwisata itu. Bagaimanapun, dua petilasan Gajah Mada di Lombok dapat menjadi salah satu strategi konstruksi identitas Orang Sasak terutama berkaitan dengan Pariwisata Halal di Nusa Tenggara Barat.

This thesis discusses the meaning-making of the Sasak community towards two burial sites of Gajah Mada in Lombok. By conducting ethnographic methods with a Cultural Studies approach, this qualitive research aims to see the meaning-making of the Sasak community towards two burial sites of Gajah Mada in Lombok as a strategy to construct the identity of the Sasak people, particularly in accordance with Halal Tourism in West Nusa Tenggara. The concept of cemetery as a cultural landscape was used in this study to see the meaning-making of the Sasak people towards two burial sites of Gajah Mada through their cultural memories. The findings show that there are the different meanings toward two burial sites of Gajah Mada both in Selaparang and Sembalun. In Selaparang, there is Islamization towards Gajah Mada. While in Sembalun, there is more syncretism (Hindu-Islamic) meaning, because there are Hindu society, Wetu Telu community, and Islam Waktu Lima community were interpreted the meaning towards Gajah Mada. Besides that, there is a narrative contest presented by the Customary Council Village of Sembalun and the local government regarding memories of Gajah Mada which can be seen from the two nameplates mentioning the tourism objects in Sembalun. However, the two burial sites of Gajah Mada in Lombok can be one of the strategies for constructing the identity of the Sasak people, particularly related to Halal Tourism in West Nusa Tenggara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deniza Mulianita
"ABSTRAK
Jurnal ilmiah ini membahas mengenai identitas budaya dari tokoh utama roman ldquo;Einmal Hans mit scharfer So e rdquo; karya Hatice Aky n dengan menggunakan pendekatan Hermeneutik Interkultural. Penelitian ini difokuskan pada bab keempat dalam buku ini yaitu bab Reise ins Land der M tter. Dengan menggunakan konsep Blickwinkel dan teori identitas budaya dari Stuart Hall, penulis menganalisis mengenai bagaimana perjalanan tokoh utama dalam roman ldquo;Einmal Hans mit scharfer So e rdquo; menuju tempat dia di lahirkan di Turki pada umur 13 tahun, mempengaruhi pembentukan identitas budayanya. Lewat pengalamannya mengunjungi Turki ini, tokoh Ich menemukan bahwa negara Turki dan budayanya merupakan salah bagian besar di dalam identitas budayanya. Budaya Turki ini berjalan beriringan dengan budaya Jerman yang dia dapat dan dia anggap sebagai suatu kekayaan di dalam dirinya.

ABSTRACT
The main focus of this journal is the main character 39 s cultural identity in ldquo Einmal Hans mit scharfer So e rdquo novel by Hatice Aky n with the intercultural hermeneutic approach.This research is focusing on the fourth chapter of this book with the title Reise ins Land der M tter. Using the Blickwinkel theorie and Cultural Identity concept by Stuart hall, this journal analyze the impact of main character journey to her birth place in Turkey to her cultural identity. Through her journey to Turkey. The main character finds out that Turkey and its culture play a big role in her cultural identity. This turkish culture is going along with the german culture she lives within and considered as richness in her life. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shina Ratna Yunita
"ABSTRAK
Identitas terdapat dalam konteks yang berbeda-beda, seperti psikologi, sosial, dan budaya, dengan artinya masing-masing. Dalam konteks sosiokultural, pembentukan identitas meliputi masyarakat maupun individu. Masyarakat memiliki peran yang penting dalam membentuk identitas di mana masyarakat memposisikan individu berdasarkan konteks sosial. Namun, individu juga memiliki peranan penting dalam pembentukan identitas di mana pilihan mereka dalam hidup mempengaruhi identitas mereka. Film-film dystopia seperti Trilogi Divergent seringkali menampilkan gagasan identitas dalam hubungannya dengan konteks sosiokultural. Trilogi tersebut menggambarkan latar belakang historis individu dalam konteks sosiokultural, yang meliputi pilihan hidup, hilangnya nilai-nilai tradisional, dan keunikan, yang mempengaruhi perubahan identitas individu. Di dalam trilogi tersebut ditampilkan bagaimana individu dibedakan dengan individu lainnya tetapi tetap ada hubungan di antara identitas individu yang satu dengan yang lainnya. Jurnal ini menyampaikan representasi dari identitas dalam konteks sosiokultural sebagai proses yang terus berkelanjutan, yang memfokuskan pada perjalanan hidup pemeran utama dalam trilogi tersebut, Divergent 2014 , Insurgent 2015 , dan Allegiant 2016 .

ABSTRACT
AbstractIdentity exists in many different contexts, such as psychological, social, and cultural, with each of different meaning. In sociocultural context, the formation of identity involves both the societies and individuals. Societies play a signifiant role in shaping identity in which they position the individuals regarding the social context. Individuals, though, also play a role in shaping identity in which their personal choices influence their identities. Dystopian films like The Divergent Trilogy often presents the idea of identity in relationship with sociocultural context. It depicts the historical backgrounds of the individual in the sociocultural context, including one rsquo s choice, loss of traditional values, and uniqueness, that influence the changes of individual identity. In the trilogy, it presents how the individual is distinguished from others, but there is also a relationship between the individual identity with others. This paper addresses the representation of identity in sociocultural cotext as an ongoing process, which focuses on the lead character rsquo s life journey throughout the trilogy, Divergent 2014 , Insurgent 2015 , and Allegiant 2016 . "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Purna
"ABSTRAK
Lahirnya suatu tradisi karena manusia secara aktif menanggapi lingkungan dimana manusia hidup. Hal ini dapat dibuktikan dari kehidupan etnik Sasak dan Bali di Lombok Utara, dimana fenomena alam mampu membuat etnik Sasak yang beragama Islam dan Budha dengan etnik Balik yang beragama Hindu menyatu melalui tradisi memarek. Tradisi ini dipusatkan di Makam Babekeq, Desa Selelos, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Tradisi memarek diwujudkan dalam bentuk kaul sebagai sikap untuk menjawab kekhawatiiran dan ketakutan hidup. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian tradisi memarek meliputi, a) pengelolaan tradisi memarek yang dikelola etnik Sasak dan Bali di Desa Selelos; b) wujud toleransi yang disepakati antara etnik Sasak dan Bali di Desa Selelos; c) bagaimana sikap pemahaman hidup plural antara etnik Sasak dan Bali di Desa Selelos. Tujuan tulisan untuk memproteksi pengaruh negatif dari perkembangan kebudayaan, politik global, panatisme etnik dan agama, serta menumbuhkembangkan etos kerja antar etnik Sasak dan Bali di Desa Selelos. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu, teori modal sosial yang dapat diartikan sebagai perangkat nilai, norma informal yang dimiliki bersama-sama yang terlibat pada tradisi memarek. Hasil penelitian menunukkan masyarakat plural serta mampu membangun etos kerja di Desa Selelos."
Denpasar: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, 2017
902 JPSNT 24:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Nadia Prasetiawati
"Tari Khorovod merupakan salah satu tari tradisional yang populer di Rusia. Khorovod tidak hanya dilakukan masyarakat Rusia, namun juga dilakukan di negara-negara sekitar Rusia seperti Ukraina dan Belarusia. Tari ini umumnya dilakukan oleh wanita/pria/anak-anak. Khorovod dilakukan untuk merayakan hari-hari besar di Rusia, seperti salah satunya perayaan pernikahan. Tidak hanya itu tari Khorovod juga dipercaya sebagai tari ritual. Dalam penulisan ini, tari tradisional Khorovod di Rusia akan dianalisa sebagai hasil budaya Rusia yang menjadi salah satu identitas negara tersebut. Analisa ini akan menggunakan teori Identitas Budaya (Identity Culture) oleh Stuart Hall. Dengan hasil bahwa tari tradisional Khorovod merupakan bagian dari identitas budaya di Rusia.

Khorovod Dance is one of popular traditional dance in Russia. Khorovod is not only do by the people of Russia, but also performed in countries around Russia as Ukraine and Belarus. This dance is usually performed by women / men / children. The function of Khorovod is not only to celebrate or party in Russia, example for wedding celebration. Khorovod dance also believed as a ritual dance. In this writing, dance traditional Khorovod in Russia will be analyzed as a result of Russian culture which became one of the country's identity. This analysis will use the theory of Identity Culture by Stuart Hall. With the result that the traditional dance Khorovod is part of the identity culture in Russia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Armini
Bali: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
306.4 GUS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ichsan
"Tesis ini berisi pembahasan tentang petan diaspora dalam pembentukan identitas diaspora komersial kelontong (Kedai Runcit) masyarakat Aceh di negara sekutu Malaysia. Korpus data penelitian ini mencakup 7 wilayah dengan mayoritas pendatang dari Aceh ke Negara Malaysia, meliputi Aceh Utara, Aceh Timur, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Selatan. Sebaran identitas dan diaspora perdagangan gerai ritel Aceh berada di negara-negara berikut : Kuala Lumpur, Kedah, Pulau Pinang, Perak, Malaka, Selangor dan Johor. Hal ini telah menjadi bentuk geokultural dan hubungan bilateral Indonesia – Malaysia. Tesis ini mengkaji tentang migrasi, adaptasi dan akurasi diaspora Aceh dalam perdagangan Kedai Runcit di Malaysia. Kajian atas temuan ini difokuskan pada tinjauan identitas budaya masyarakat Aceh pada diaspora Kedai Runcit di Malaysia. Diantara minoritas diaspora di Malaysia, terdapat sejumlah kecil pendatang Aceh pasca konflik RI-GAM dan pasca tsunami Malaysia dikenal sebagai negara multietnis kedua setelah Singapura di Asia Tenggara. Peneliti akan mencari sampel masyarakat Aceh yang berhasil menciptakan komunitas baru diantara komunitas etnis, Melayu lokal, etnis Tionghoa, etnis India yang mayoritas di Malaysia. Peneliti akan menggunakan studi pustaka dan metode deskriptif kualitatif dalam pengumpulan data melalui wawancara online. Sampel yang diambil adalah beberapa orang Aceh yang tinggal atau memiliki paspor dan kartu identitas tetap di Malaysia. Hasil kajian penelitian ini menunjukkan bahwa memang benar dan proses diaspora antara masyarakat Aceh di Malaysia melalui kelontong runcit.

This thesis contains a discussion of the role of diaspora in the formation of the comercial diaspora identity of grocery (Kedai Runcit) the Achenesen community in the allied country of Malaysia. The corpus of this research data covers 7 regions with the majorty of immigrants from Aceh to the state of Malaysia, covering districts including : North Aceh, East Aceh, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, South Aceh. The distribution of identity and the trade diaspora of Aceh’s retail outlets is in the following states : Kuala Lumpur, Keudah, Pulau Pinang, Perak, Malacca, Selangor and Johor. This has become a geocultural from of bilateral Indonesia-Malaysia relations. The thesis examines the migration, adaptation, and accuration of the Achenese diaspora in Kedai Runcit commerce in Malaysia. The study of these findings is focused on a review of the cultural identity of the Achenese people in the Runcit Tavern diaspora in Malaysia. Among the diaspora minorities in Malaysia, there are a small number of Achenese migrants after conflict RI-GAM and post-tsunami Malaysia is know as the second multietnic country after Singapore in Southeast Asia. Researchers will look for samples of Achenese people who heve succeeded in creating new communities among ethnic communities, local Malays, ethnic Chinese, ethnic Indians who are the majority in Malaysia. Researchs will use literature review and descriptive qualitative methods in collecting data trough interviews online. The sample taken is some Achenese who live or have permanent passports and identity card in Malaysia. The results of this research study indicate that it is true that there is a diaspora process between the Achenese people in Malaysia through grocery the runcit."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Fitriapri
"Tulisan ini mengidentifikasi pembentukan identitas budaya karakter utama di dalam novel The Kite Runner dan The Reluctant Fundamentalist. Melalui analisis teks, penelitian ini menunjukkan bahwa identitas budaya Amir terus didominasi oleh budaya Afganistan. Sementara itu, sebagai seorang Pakistan Amerika, Changez memiliki identitas budaya yang lebih dinamis dan adaptif. Penelitian ini menjabarkan tiga faktor pendukung yang membentuk identitas budaya karakter utama sebagai orang Asia Amerika, yaitu peristiwa bersejarah; budaya di Afganistan, Pakistan dan Amerika; kekeluargaan, hubungan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.

This paper identifies the cultural identity construction of the main characters in The Kite Runner and The Reluctant Fundamentalist. Through textual analysis, this study points out that Amir’s cultural identity is constantly dominated by Afghanistan culture. Meanwhile, as a Pakistani American, Changez has a more dynamic and adaptive cultural identity. This study elaborates the three contributing factors that shape the main characters’ cultural identity as Asian Americans, namely historical moments; the culture in Afghanistan, Pakistan and America; and kinship, relationship with societies and the environment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shofia Nabila Nurintan
"Penelitian ini membahas mengenai representasi isu-isu sosial budaya dan spiritual masyarakat imigran muslim Arab di Amerika yang ditemukan dalam serial televisi Amerika Ramy. Tontonan serial televisi karya Ramy Youssef ini menarik untuk dikaji karena mengandung cerminan perjuangan dan dilema masyarakat Arab muslim sebagai minoritas di Amerika Serikat. Hasil penelitian ini adalah jenis representasi intensional paling banyak digunakan dalam serial TV ini karena sifatnya yang dapat menccerminkan intensi pribadi tiap tokoh. Sumber data penelitian ini adalah musim pertama dari serial televisi berbahasa Arab dan Inggris yang berjudul Ramy tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif. Adapun untuk menyampaikan makna-makna simbolis dari serial televisi Ramy penulis menggunakan teori representasi Stuart Hall. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan bagaimaana isu-isu identitas budaya dan spiritual survival masyarakat imigran Arab muslim direpresentasikan dalam adegan-adegan serial televisi tersebut.

This study discusses the representation of socio-cultural and spiritual issues of Arab Muslim immigrant communities in America which are found in the American television series Ramy. This television series by Ramy Youssef is interesting to study because it reflects the struggle and identity dilemma of the Muslim Arab community as a minority in the United States. The result of this study is that intentional representation type is the most widely used in this TV series because of its nature which can reflect the personal intentions of each character. The data source for this research is the first season of the American television series entitled Ramy in 2019 televised in both Arabic and English. This research uses a descriptive qualitative method. As for conveying the symbolic meanings of the television series Ramy, the writer uses Stuart Hall's representation theory. The purpose of this study is to describe the cultural and spiritual identity issues of Arab Muslim immigrant communities represented in the television series' scenes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>