Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116800 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita Rahaju Sugihardjo
"Stock Index options berguna untuk membantu investor saham pasif didalam mengikuti perkembangan/gejolak harga saham. Instrumen finansial ini dibuat berdasarkan transaksi yang terjadi setiap harinya dan kemudian melalui suatu perhitungan serta analisa akan menghasilkan index yang disebut index replika. Dari index mi diharapkan dapat diperoleh informasi mengenai saham-saham yang paling baik untuk diinvestasikan pada saat yang tepat, baik di dalarn transaksi pembelian maupun penjualan., guna memperoleh keputusan yang optimal.
Di dalam membuat stock index options ini, tidak ada dasar pemilihan yang bersifat baku, sehingga untuk menentukan index yang pergerakannya menyerupai IFISG digunakan 4 (empat) dasar pemilihan saham yaitu: saham yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar; saham yang aktif di dalam perdagangan; saham yang memiliki laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS) terbesar ; dan saham yang dianggap cukup baik oleh penulis. Selanjutnya periode penyusunan index juga dibagi dalam 4 (empat) periode yaitu: 1 bulan; 3 bulan; 6 bulan; dan 1 tahun, dengan tujuan agar hasil yang diperoleh dari transaksi options dapat diperbandingkan dengan hasil dan deposito yang merupakan salah satu instrumen finansial lainnya.
Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa index dengan dasar pemilihan saham teraktif dan saham yang dianggap baik menurut pengamatan penulis, yang paling mendekati IHSG.
Di Indonesia stock index options mi direncanakan akan diperkenalkan pada tahun 1998. Guna memperoleh suksesnya rencana tersebut, perlu diperhatikan beberapa hat, seperti:
1. Membuat aturan yang jelas dan tegas, serta rambu-rambu hukum yang dapat melindungi kepentingan para investor.
2. Memberikan edukasi yang dapat menjelaskan bagaimana stock index options ini dapat digunakan sehingga dapat menyebar risiko, dan menghilangkan citra buruk di mata masyarakat bahwa options merupakan salah satu penyebab kelabilan pasar modal.
3. Melakukan publikasi yang didesain secara menarik dan komunikatif sehingga dapat menjelaskan proses perdagangan options."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Wisnoe Bayuaji
"ABSTRAK
Dalam dunia investasi, pasar modal khususnya pasar saham, dari hari ke hari kian menjadi primadona wahana investasi bagi para investor terutama karena menjanjikan kemungkinan return yang relatif lebih besar hila dibandingkan wahana investasi lainnya. Akan tetapi di dalam kemungkinan return yang menjanjikan tersebut terkandung pula risiko kemungkinan kerugian yang besar pula. Sifat dasar manusia yang ingin selalu meraih keuntungan dan juga pada saat yang bersamaan ingin pula menghindari risiko (risk averse), mendorong manusia untuk mencari suatu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Lahirlah teori portofolio, suatu cara yang awalnya dikembangkan para akademisi yang berhubungan dengan pemilihan portofolio yang dapat memaksimalkan pengembalian yang diharapkan dengan tingkat risiko yang masih dapat ditolerir. Dari sekian banyak teori portofolio yang ada, sal.ah satunya adalah Single Index Model.
Awalnya dikembangkan oleh Wiliiam Sharpe pada tahun 1963. Model ini menguraikan pedoman pemilihan yang rasional dalam kondisi ketidakpastian dengan asumsi investor yang risk averse dan bertindak atas dasar utility yang diharapkannya dan akan melakukan diversikasi pilihan portofolio berdasarkan mean dan variance. Kelebihan teori ini dibandingkan model portofolio lainnya adalah penyederhanaan dalam hal jumlah input yang dibutuhkan untuk menaksir variance tingkat keuntungan portofolio. Sebagai bahan perbandingan, misalkan kita akan melakukan analisis suatu portofolio yang terdiri dari 10 saham. Dengan Markowitz Model, untuk menaksir E(Rp) (expected return portofolio) kita perlu menaksir 10 tingkat keuntungan saham. Selanjutnya untuk menaksir crp kita perlu menaksir 10 variance tingkat keuntungan dan 45 covariance. Dengan Single Index Model, untuk menaksir variance tingkat keuntungan portofolio hanya mernbutuhkan jumlah parameter sebanyak 21 saja.
Single Index Model inilah yang penulis ingin jabarkan dalam penulisan karya akhir ini, terutama tentang bagaimana penerapannya dalarn pemilihan saham di Bursa Efek Jakarta. Penulis menggunakan data yang bersifat sekunder yang diarnbil dari Bursa Efek Jakarta (harga saharn individual yang masuk dalam LQ-45 dan Indeks Harga Saham Gabungan) dan Bank lndonesia (suku bunga Sertifikat Bank lndonesia l bulan) selama tahun 2003. Dari penelitian yang dilakukan penulis dapat dibuktikan bahwa dengan rnenggunakan Single Index Model temyata bisa didapat suatu kumpulan saharn yang rnasuk dalam suatu portofolio optimal. Dari 45 saham yang masuk dalam LQ-45 Bursa. Efek Jakarta, diperoleh kesimpulan penelitian :19 saham yang masuk dalarn portofolio optimal, 18 saham masuk dalam portofolio tidak optimal, dan 8 saham tidak masuk dalam portofolio. Selain itu, dari penelitian dapat pula dibuktikan bahwa portofolio optimal yang dihasilkan temyata setelah dilakukan pengujian dengan t-test statistic lewat bantuan program SPSS, memang memberikan return yang lebih tinggi secara significant hila dibandingkan portofolio yang tidak optimal.
Karya akhir ini menyajikan secara mendetil langkah-langkah yang hams dilakukan apabila ingin menerapkan Single Index Model dalam rangka pencarian portofolio saham yang optimal dalam suatu kumpulan saham. Diharapkan dengan model penyajian tersebut, orang yang awam sekalipun tetap dapat mengerti bagaimana Single Index Model itu seharusnya digunakan.
Penulis sangat berharap penelitian tentang bagaimana penerapan Single Index Model di Bursa Efek Jakarta ini bisa menjadi salah satu tools bagi para investor di Bursa Efek Jakarta dalam melakukan pemilihan saham-saham yang akan dibeli."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Pamungkas
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah model persamaan hubungan antara faktor-faktor EVA dalam pengelompokan indeks saham pada Jakarta Islamic Index (III) di Bursa Efek Jakarta (BED adalah signifikan dan dapat diterima. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor EVA apa yang paling dominan mempengaruhi pengelompokan indeks saham, serta untuk mengetahui keakuratan model persamaan regresi logistik dalam memprediksi kelompok indeks saham. Hasil penilitian terhadap 23 sampel perusaaan publik yang terdaftar di BET, masing-masing diambil 14 perusahaan dari kelompok saham III (60,87%) dan 9 perusaaan dari kelompok Non-JII (39,13%). Data untuk uji estimasi adalah 67 data (Desember 2002 - Desember 2004), yaitu terdiri dari 42 data dari indeks saham kelompok saham HE (63%) dan 25 data dari indeks saham kelompok Non-RI (37%). Sedang data untuk untuk uji validasi, data yang digunakan berjumlah 22 data (Desember 2005) terdiri dari 13 data dari indeks saham kelompok saham HI (59%) dan 9 data dari indeks saham kelompok Non-MI (41%). Variabel tidak bebas adalah kelompok indeks saham TII dan Non-TII, sedang variabel bebas adalah NOPAT (XI) adalah merupakan Iaba operasi bersih setelah pajak, WACC_Liability (X2) yaitu biaya hutang, WACC_Equity (X3) yaitu biaya ekuitas. Hasil penelitian analisis model regresi menunjukkan bahwa uji G didapatkan nilai chi-square x2a,P = 13,026 dengan (P) df = 8 dan a = 0,111, bila dibandingkan dengan nilai statistik dengan a = 0,05 (x2a,P = 15,507) didapat bahwa nilai x2a,P penelitian < x2a,P statistik, maka model persamaan menjadi tidak signifikan. Dad uji valid diperoleh tingkat signifikansi masing-masing ; NOPAT (Xi) 1,10%, WACC_Liability (X2) 54,9% dan WACC_Equity (X3) 16,4%, fator NOPAT merupakan variabel yang signifikan berpengaruh terhadap model. Dan uji odd ratio didapat bahwa variabel bebas WACC_Equity (X3) dengan nilai exp(B) sebesar 8,151 dan nilai koefisien slope(B) sebesar 2,098 merupakan prediktor peringkat pertama yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap pengelompokan indeks saham. Pala predict of power, hasil keakuratan model persamaan (estimasi), pada cut offpoint = 0,63 (rasio) ternyata ditemukan "cukup akurat", yaitu dengan correct estimates sebesar 74,60%. Dilanjutkan pada tataran uji keakuratan sampel validasi dengan cut off point = 0,60 (rasio) dengan nilai correct estimates meningkat menjadi 77,30 % "sangat akurat", sehingga secara statistik pendekatan model analisis regresi logistik yang terbentuk mampu memprediksi secar akurat pengelompokan indeks saham HI dan Non-]II pada BET.

ABSTRACT
The objective of this study is to prove whether or not the model of equation of relation between EVA factors in grouping capital index on Jakarta Islamic Index (JII) in Jakarta Stock Exchange (BE]) is very significant and acceptable. The other objective is to know which EVA Factors are the most dominant in influencing capital index grouping, and to know the accuracy of logistic regression equation model in predicting capital index group. The study was carried out twenty three samples of public companies registered in BEJ which are taken from fourteen companies from JII capital group (60,87 %) and nine companies from Non-JII (39,13%). For the estimation test we took 67 data (December 2002 - December 2004) consisting of 42 from capital index of JII capital (63 %) and 24 data from capital index of Non-HI (37 %). Meanwhile the data for validation test namely data used, is 22 data (December 2005) consisting of 13 data from capital index of DI capital (59 %) and 9 data from capital index of Non-1H (41 %). The dependent variable is III and Non-JII capital index, whereas independent variable is NOPAT (XI) which constitutes net operation profit after tax, WACC Liability (X2) is loan expense, WACC_Equity (X3) is equity expense. The result of regression model analysis shows that G test has the value of chi-square x2a,P = 13,026 where (P) df = 8 and a = 0,111, compared with statistic value of a = 0,05 (x2a,P = 15,507) resulting that x2a,P value of the study < x2a.,P statistic, so the equation model is not significant. The wald test shows that each significant level are NOPAT (xi) 1,10%, WACC Liability (X2) 54,9% and WACC_Equity (X3) 16,4%, the NOPAT factor is significant variable which is influential to the model. From the odd ratio test, it is apparent that independent variable WACC_Equity (X3) with exp(B) value of 8,151 and co-efficient value of slope(B) as much as 2,098 constitutes the first level predictor which has the most dominant influence to capital index grouping. In the predict ofpower, the result of the accuracy of equation model (estimation), on cut off point = 0,63 (ratio) is "quite accurate", that is with correct estimation of 74,60%. On the level of validation sample accuracy test with cut off point = 0,60 (ratio) with correct estimation value increasing to 77,30% "very accurate", statistically logistic regression analysis model established can predict accurately JIl and Non-n capital index classification in BEJ.
"
2007
T20487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah Zachro
"Penelitian ini mengeksplorasi dampak dari busy directors pada risiko crash harga saham jika individu memegang tiga atau lebih jabatan di dewan. Busy directors merujuk kepada Komisaris karena Indonesia mengadopsi two tier system. Sebagian besar literatur menunjukkan bahwa faktor utama risiko crash harga saham timbul karena adanya kecenderungan manajemen menahan berita buruk dari investor terkait kontrak kompensasi dan masalah karier. Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi apakah busy directors membantu membatasi perilaku oportunistik manajerial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rangkap jabatan tidak memiliki pengaruh pada risiko crash harga saham dikarenakan cross over interaction yang meniadakan pengaruh signifikan terhadap risiko crash harga saham. Sebagai negara yang identik dengan konsentrasi kepemilikan keluarga, hasil menunjukkan bahwa perusahaan keluarga akan memperkuat pengaruh negatif dari Komisaris yang melakukan rangkap jabatan dalam mengurangi risiko crash harga saham. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Indonesia di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2019. Generalized method of moment (GMM estimator) digunakan sebagai metode penelitian untuk mengurangi masalah endogenitas.

This research explores the impact of busy directors on the risk of stock price crashes if individuals hold three or more directorships. Busy directors refer to the Commissioners because based on two tier system, oversight function is performed by Commissioner. A large body of literature reports that a prominent factor of stock crash risk is the managerial tendency of withholding bad news from investors due to compensation contracts and career concerns. This study aims to verify whether busy directors help restrict these opportunistic managerial behaviors. The results show that the multiple directorship does not have an effect on the risk of stock price crash due to cross over interaction which negates the significant effect on of stock price crash risk. As a country with high family ownership concentration, the result shows that interaction between busy directors and family firms will strengthen the negative effects of Commissioners who hold dual positions in reducing stock price crash risk. This study uses a sample of listed companies in Indonesia on the Indonesia Stock Exchange's main board during the 2014-2019 period. Generalized method of moment (GMM estimator) is used as a research method to reduce endogeneity issues.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syarif Munawi
"Transaction costs are important in determining investment performance and can substantially reduce or possibly outweigh the expected value created by an investment strategy. Despite the increasingly prominent role of transaction costs in both practice and research, estimates of transaction costs are not always available or, where available, subject to considerable expense and error.
This research proposes a new method of obtaining estimates of transaction costs using Limited Dependent Variable (LDV) Model in Jakarta Stock Exchange (JSX) over the time period 1995-1996. The primary advantage of this model is that it requires only the time series of daily security return, market index return and foreign exchange return, making it relatively easy and inexpensive to obtain estimates of transaction cost for all firms for which daily security return are available.
The premise of this model is that if the value of information signal is insufficient to exceed the costs of trading, then marginal investor will either reduce trading or not trade, causing zero return. This model of transaction costs is based on the number of zero returns. A security with high transaction costs will have less frequent price movements and more zero returns than a security with low transaction cost.
This research finds that zero returns are very frequent. As much as 79,216% of the smallest market capitalization-based firm's daily security returns are zero during a year, and for the largest market capitalization-based firms, 17,682% of the daily security returns are zero. The proportions of zero returns are inversely related to market capitalization at 0,01 level of significance. These proportions are highly correlated (-0,9878) with market capitalization.
The estimates of effective round-trip transaction costs obtained from the LDV model range from 1,1038% for smallest market capitalization-based firms to 12,317% for the Iargest market capitalization-based firms. The transaction costs are inversely related to market capitalization at 0,01 level of significance. These estimates have an -1 correlation coefficient with market capitalization. Based on these findings, I am assured that LDV model can be employed in estimating transaction costs in Jakarta Stock Exchange over the time period 1995-1996."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T20382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Fathurrohman Aziz
"Penelitian ini menyelidiki dampak kekuatan fundamental terhadap risiko crash harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2019 hingga 2023. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, studi ini mengkaji bagaimana profitabilitas perusahaan, situasi finansial, dan efisiensi operasional mempengaruhi risiko crash harga saham. Temuan menunjukkan bahwa indikator fundamental yang lebih kuat, khususnya profitabilitas yang lebih tinggi, secara signifikan berkorelasi dengan risiko crash harga saham yang lebih rendah. Namun, indikator kekuatan fundamental seperti situasi keuangan (likuiditas, leverage, penerbitan common equity) dan efisiensi operasional (perubahan asset turnover ratio dan gross margin ratio) tidak secara signifikan mempengaruhi risiko crash harga saham.
Studi ini memberikan kontribusi terhadap literatur dengan memberikan wawasan tentang pasar Indonesia, menyoroti pentingnya mempertahankan fundamental yang kuat, terutama profitabilitas, untuk mengurangi risiko crash harga saham. Hasil penelitian ini berguna bagi investor, manajer keuangan, dan pembuat kebijakan dalam upaya meningkatkan stabilitas pasar dan menginformasikan pengambilan keputusan strategis. Dengan memahami dinamika ini, para pemangku kepentingan dapat lebih baik menavigasi kompleksitas pasar saham dan mengurangi potensi risiko yang terkait dengan fluktuasi harga saham.

This research investigates the impact of fundamental strength on stock price crash risk in the Indonesian Stock Exchange (IDX) from 2019 to 2023. Using a quantitative approach, the study examines how a company's profitability, financial situation, and operational efficiency affect the risk of a stock price crash. The findings indicate that stronger fundamental indicators, particularly higher profitability, are significantly correlated with lower stock price crash risk. However, fundamental strength indicators such as financial situation (liquidity, leverage, common equity issuance) and operational efficiency (changes in asset turnover ratio and gross margin ratio) do not significantly affect stock price crash risk.
This study contributes to the literature by providing insights into the Indonesian market, highlighting the importance of maintaining strong fundamentals, especially profitability, to reduce the risk of stock price crashes. The results of this research are useful for investors, financial managers, and policymakers aiming to enhance market stability and inform strategic decision-making.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Edi Gunanto
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T40296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ian Lord Perdana
"Meningkatnya jumlah investor dari tahun ke tahun di pasar modal berbagai negara mengakibatkan proses pengambilan keputusan dalam membeli saham menjadi salah satu hal yang penting. Tahapan ini merupakan tahapan yang penting karena akan memengaruhi tingkat kekayaan atau pendapatan yang akan diterima oleh seorang investor. Dalam membantu proses pemilihan saham tersebut, seorang investor dapat menggunakan analisa teknikal atau analisa fundamental dalam prosesnya. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan juga kemudahan dalam mengakses data harga indeks saham, maka proses prediksi selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan analisis big data dalam prosesnya. Penelitian ini akan dilakukan proses prediksi indeks harga saham dengan menggunakan ARIMA dan juga algoritma Long Short-Term Memory untuk pengolahan datanya dan metode web scraping untuk metode pengumpulan data harga indeks saham. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai MAPE 1.243% untuk indeks JKSE, 1.005% untuk indeks KLSE, 1.923% untuk indeks PSEI, 1.523% untuk indeks SET.BK dan 3.7944% untuk indeks STI.

The increasing number of investors from year to year in the capital markets of various countries has made the decision-making process in buying shares become one of the essential things. This stage is crucial because it will affect the level of wealth or income that an investor will receive. In helping the stock selection process, an investor can use technical analysis or fundamental analysis. However, along with technological developments and the ease of accessing stock index price data, the next prediction process can be carried out using big data analysis. This research will carry out the stock price index prediction process using ARIMA and the Long Short-Term Memory algorithm for data processing and web scraping methods for stock index price data collection methods. The study results showed that the MAPE value was 1.243% for the JKSE index, 1.005% for the KLSE index, 1.923% for the PSEI index, 1.523% for the SET.BK index and 3.7944% for the STI index."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Shauqi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kebijakan perubahan satuan perdagangan terhadap minat investor domestik ritel. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi berganda dan panel data dengan sampel sebanyak 308 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia yang dibagi menjadi dua kelompok harga, yaitu di atas dan di bawah Rp 200. Penelitian dilakukan selama periode 3 bulan sebelum dan 3 bulan sesudah kebijakan. Pengujian ini didukung dengan harga, volatilitas dan likuiditas sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perubahan lot saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepemilikan saham oleh investor domestik ritel pada harga saham di bawah Rp 200. Harga saham menjadi faktor yang dominan dalam menentukan kepemilikan saham. Sementara volatilitas dan likuiditas tidak dapat dijadikan dasar bagi para investor domestik ritel dalam memilih saham.

The objective of this research is to analyze the implementation of lot size changes policy for domestic retail investor. This research uses multiple regressions and panel data from 308 companies listed in Indonesia Stock Exchange take as a sample which divided into two prices group, below and over Rp 200. The research is using data 3 months before and after the policy. Price, volatility and liquidity are taken as control variables. The result shows that the policy has a significant effect for domestic retail investor in stocks price below Rp 200. Price become a dominant factor for investor choosing their stocks. Meanwhile volatility and liquidity cannot be used as a basis of why domestic retail investors choose to invest in those stocks.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnins Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andryan Nugraha
"Perubahan harga saham perlu dipantau sebagai sinyal (early warning indicators) terhadap kondisi (booming atau busting) di bursa saham. Salah satu dari parameter kondisi kinerja perusahaan, kondisi industri ataupun makroekonomi tidak cukup dalam menganalisis potensi harga saham. Tesis ini membahas pengaruh berbagai faktor fundamental terhadap harga saham Jakarta Islamic Index (JII) yang konsisten selama periode Juli 2000 - Juni 2007 berdasarkan kepada analisis fundamental.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis verifikatif dan deskriptif dengan tehnik statistika dan ekonometrika. Penelitian adalah berdasarkan pooled data dengan estimasi parameter model menggunakan metoda Ordinary Least Squares (OLS) dan Fixed Effect Model (FEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham JII yang konsisten selama periode ini terbukti dipengaruhi Debt Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Price to Book Value (PBV), risiko sistematis (BETA), Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tingkat laju inflasi (INFL), jumlah peredaran uang (M2), dan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) secara simultan, dimana secara parsial pada tingkat kepercayaan 95% ditunjukkan bahwa DER, INFL, M2 secara statistik berpengaruh negatif, dan ROE, PBV, BETA, IHSS, IHSG berpengaruh positif, sedangkan SBI tidak statistically significance berpengaruh. Dari hasil pemodelan juga diketahui bahwa rata-rata harga saham JII telah terapreasiasi dengan baik.

The change in the price of share must be monitored as the signal (early warning indicators) towards the condition (booming or busting) in the stock exchange. One of the condition parameters for the achievement of the company, the condition for the industry or macroeconomics was not enough in analysing the potential for the price of the share. This thesis discussed the influence of various fundamental factors towards the price of the share Jakarta Islamic Index (JII) that was consistent for the period in July 2000 to June 2007 whereas will be based on to the fundamental analysis.
The research method used was the verificative and descriptive analysis by using statistic and econometric methods. The research was based on pooled data; with the estimations of the model parameter used are Ordinary Least Squares method (OLS) and Fixed Effect Model (FEM).
Results of the research show that the price of JII share that was consistently appear in this period proven were simultaneously influenced by Debt Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Price to Book Value (PBV), Systematic risk (BETA), Sectoral Share Price Index (IHSS), Cumulative Share Price Index (IHSG), the level of inflation rate (INFL), broad money supply (M2), and the level of interest in Certificate of Bank Indonesia (SBI), where partially in 95% confidence level was pointed out that DER, INFL, M2 statistically significant negative influential, and ROE, PBV, BETA, IHSS, IHSG was significantly positive influential, whereas SBI not statistically significant influential. From the modeling results also was known that in general the price of the JII share has been appreciated well."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25340
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>