Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95441 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sisva Maryadi
Yogyakarta: Kepel Pess, 2017
610 SIS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yustan Aziddin
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990
615.882 YUS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yustan Aziddin
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990
615.882 YUS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sudibyo Supardi
"WHO me1alui resolusi tahun 1977 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak dapat merata sampai tahun 2000 tanpa mengikut sertakan sistem pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional antara lain menggunakan obat tradisional, yang terdiri dari simplizia, jamu gendong, jamu berbungkus dan obat fitoterapi. Dalam upaya pembinaan dan pemanfaatan obat tradisional agar dapat digunakan oleh masyarakat desa, diperlukan intormasi tentang penggunaan obat tradisional dan faktor?faktor yang berhubungan dengannya. Untuk mendapakan informasi tersebut dilakukan survai secara cross sectional terhadap 27 ibu rumah tangga di desa Tapos, Bogor yang dipilih secara multistage random sampling. Data dikumpulkan deagan cara mewawancarai responden di rumahnya menggunakan kuesioner. Untuk analisis data dilakukan uji Chi-square dan uji Phi atau Cramer -s V. Dari hasil dan pembahasan disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari karakteristik ibu rumah tangga yang berupa umur, jumlah anak, pendidikan dan pekerjaan, hanya hubungan pendidikan dan pekerjaan ibu rumah tangga dengan pengetahuan tentang obat tradisional yang bermakna.
2. Hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang obat tradisional, sikap terhadap obat tradisional, kepercayaan terhadap khasiat obat tradisional dan ketersediaan obat tradisional dengan penggunaan obat tradisional secara statistik bermakna. Keeratan hubungan utama pada ketersediaan, lalu kepercayaan terhadap khasiat. pengetahuan dan terakhir sikap.
3. Ibu rumah tangga di desa Tapos yang menggunakan obat tradisional selama satu bulan sebesar 37,6%.
4. Penggunaan obat tradisional oleh ibu rumah tangga di desa Tapos kebanyakan : berupa simplisia nabati, digunakan untuk pengobatan sariawan pegel linu dan menjaga kesehatan beralasan karena manjur/cocok 1-4 kali sebulan, mendapat secara gratis/tidak membayar dan mengetahui manfaatnya dari orang tua.
5. Ibu rumah tangga di desa Tapos kebanyakan lebih mengenal simplisia nabati darapada jamu berbungkus maupun jamu gendong."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Sukmawati
"Khasiat obat tradisional kini tidak dapat disangkal lagi.
Jenis obat mi terdiri dari ramuan tanaman dengan atau tanpa
bahan yang berasal dari binatang, pada umumnya bekerja tidak Secepat
obat-obat moderen. Akan tetapi efek-efek sampingan yang dapat
timbul akibat penggunaan obat-obat tradisional jarang sekali
dijumpai.
Atas dasar pertimbangan untuk membuat khasiat obat-obat tradisional
lebih cepat terasa oleh pemakai, maka ada usaha-usaha
untuk menambahkan obat-obat moderen kepada ramuan-ramuan obat
tradisional.
Dapat dipahami bahwa tindakan mi tidak disertai pencantuman
nama obat moderen tersebut dalam daftar susunan ramuan obat tradisional
yang terdapat pada pembungkusnya.
Pada penelitian mi ditentukan kandungan diazepam sejenis
"minor tranquilizer", dalam sejumlah obat tradisional, balk yang
dibuat dalam negeri maupun yang telah diimpor dari luar negeni.
Telah dipilih untuk penelitian mi obat-obat tradisional
yang dianjurkan untuk pengobatan penyakit reumatik atau sakitsakit
tulang dan yang dapat dibeli dipusat-pusat perbelanjaan di
Jakarta.

The efficacy of traditional medicinal drugs are now
more readily accepted.
These preparations which are composed of plants or herbs
with or without the addition of animal parts do not exert
their pharmacological action as fast as modern drugs.
However, side effect.s due to herbal drugs are seldom encountered.
In order to obtain faster and more pronounced pharmacological
effects, efforts have been made to add modern
drugs to these traditional drugs without naming these additions
in t'he lists of composition, of these traditional
drugs.
A number of local as well as imported traditional preparations
wereanalysed on-the presence of diazepam, a minor
tranquilizer . The analsis were restricted to those drugs
J
recommended against bone and muscle rheumatism and were purchased
over the counter at the various shopping centers in
Jakarta.
Diazepam was identified in one brand of imported traditional
preparations.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Rahmawati
"Obat tradisional merupakan salah satu jenis swamedikasi yang umum dilakukan di masyarakat. Penggunaan obat tradisional di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Faktor lingkungan dan demografi masyarakat berperan dalam mendorong swamedikasi obat tradisional. Adanya data mengenai perbandingan proporsi dan pola swamedikasi obat tradisional di wilayah urban kampung dan suburban diharapkan akan membantu meningkatkan pola pengobatan yang aman dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proporsi dan pola penggunaan obat tradisional pada masyarakat di daerah urban kampung-suburban di daerah Jakarta dan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional analitik terhadap 273 responden di wilayah urban kampung dan suburban Jakarta. Pengambilan data diambil melalui penyebaran kuesioner pada kedua kelompok. Data kemudian dianalisis dengan SPSS versi 20. Proporsi swamedikasi obat tradisional di wilayah suburban adalah 78,9%, sedangkan di wilayah urban kampung sebesar 69,3%. Tidak ditemukan perbedaan proporsi pada wilayah urban kampung serta suburban. Terdapat kesetaraan pada pengetahuan, sikap dan pola penggunaan swamedikasi di wilayah urban kampung dan suburban memiliki kemiripan. Proporsi pengguna obat tradisional ditemukan sebanding di wilayah urban kampung-suburban Jakarta dan sekitarnya. Praktik swamedikasi obat tradisional perlu menjadi perhatian untuk dapat lebih diawasi ditingkatkan agar dapat tercapai pola pengobatan rasional di masyarakat.

Traditional medicine is one type of self-medication that is commonly used in the community. The use of traditional medicine in Indonesia has increased over the years. Environmental factors and community demographics play a role in encouraging traditional medicine self-medication. Data availability regarding the proportion and pattern of self-medication with traditional medicine in urban kampung and suburban areas are expected to help to help promote safe and effective treatment. This research was aimed to analyze the proportion and pattern of traditional medicine in urban-suburban areas in Jakarta. This research was conducted by a cross-sectional analytic method. Two hundred seventy-three respondents were divided into urban kampung and suburban areas. Data were collected by distributing questionnaires to the two groups to determine the differences in the proportion and pattern of self-medication in using traditional medicines. Data were analyzed through SPSS version 20.The proportion of self-medication of traditional medicine in suburban areas is 78.9%, while in urban kampung areas is 69.3%. There was no statistical difference in the proportion in urban kampung and suburban areas. Data showed that the pattern of self-medication use in urban kampung and suburban areas is similar in terms of knowledge and attitude. The proportion of self-medication with traditional medicine is comparable in the urban-suburban areas of Greater Jakarta. The practice of self-medication with traditional medicine needs to be considered a concern so that that it can be monitored and improved for rational use of medicines in the community."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumardi
"Obat tradisional adalah merupakan obat alternatif diluar obat kimia. Penggunaan obat tradisional menunjukkan kecenderungan meningkat sehingga kepercayaan akan khasiat obat tradisional semakin besar. PT. Indofarma didalam menjalankan usaha bisnis obat tradisional disatu sisi mendukung program pemerintah di bidang farmasi dengan memproduksi obat murah berbasis bahan baku lokal. Di sisi lain PT. Indofarma dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari prinsip-prinsip perseroan. Tulisan ini menganalisis tentang "Analisis Strategi Bisnis Obat Tradisional pada PT. Indofarma" yang merupakan BUMN.
Dalam upaya untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam analisis tersebut penulis melakukan penelitian terhadap pendapat beberapa responden yang berasal dari internal perusahaan PT. Indofarma. Beberapa responden tersebut kemudian dijadikan sampel dalam penelitian ini. Adapun sampel yang dipilih adalah pegawai perusahaan PT. Indofarma yang berada pada jajaran jabatan struktural. Jajaran jabatan struktural yang dimaksud adalah jabatan setingkat manajer sampai dengan direktur utama. Selanjutnya untuk menjaga keabsahan dari hasil penelitian yang menyangkut strategi bisnis PT. Indofarma, maka sampel yang dipilih adalah seluruh pegawai pejabat perusahaan. Oleh karaena itu, berdasarkan penetapan sampel yang digunakan, maka penelitian ini menggunakan teknik sensus, karena melibatkan seluruh populasi yang ada.
Analisis: tesis ini menitik beratkan pada analisis strtategi bisnis dilihat dari kondisi lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Adapun kondisi eksternal perusahaan dapat digambarkan/disimpulkan bahwa ; kondisi ekonomi cukup mengancam, kondisi politik cukup mengancam, perkembangan teknologi cukup berpeluang , kondisi sosial budaya cukup mengancam, kondisi ekologi cukup berpeluang , keberadaan pendatang Baru masih dapat diatasi dan dianggap masih cukup memberikan peluang, kondisi pemasok cenderung cukup berpeluang, kondisi pembelli cukup mengancam, kehadiran produk pengganti cukup mengancam , kondisi tingkat persaingan cukup mengancam.
Sedangkan kondisi internal dapat disimpulkan bahwa ; kemampuan produksi yang dimiliki PT. Indofarma cenderung merupakan kekuatan, kemampuan keuangan PT. Indofarma cenderung merupakan kelemahan, kemampuan pemasaran yang dimiliki PT. Indofarma cenderung merupakan kekuatan, kemampuan sumber daya manusia cenderung merupakan kekuatan, kondisi kemampuan manajemen cenderung merupakan kekuatan untuk masuk dalam persaingan industri.
Atas dasar analisis terhadap lingkungan strategi diperoleh prioritas upaya pembenahan, yaitu :
a. Implementasi strategi keunggulan harga
b. Implementasi strategi swastanisasi kepemilikan
c. Implementasi diversifikasi produk dan usaha
d. Implementasi keunggulan kualitas produk
Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pada dasarnya strategi yang ada selama ini cenderung belum mengakomodasi perkembangan dan perubahan yang terjadi di lingkungan strategi
2. Disarankan dalam penerapan strategi bisnis yang ditawarkan dari hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan tenaga ahli. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mulyadi
"Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga menggunakan pengobatan tradisional herbalis dalam mengatasi masalah kesehatannya di desa Warujaya Parung Bogor. Populasi penelitian adalah 2.303 kepala keluarga dan merupakan penduduk asli daerah setempat. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 196 keluarga, yang diperoleh melalui kombinasi random sampling dan proporsional yang terdistribusi di 3 dusun (Jeletreng, Warukaum dan Cidokom di desa Warujaya Parsing Bogor). Untuk menguji hubungan faktor usia: jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, status ekonomi, biaya pengobatan, ketersediaan, kepercayaan dan persepsi kepala keluarga pengambil keputusan masalah kesehatan keluarga (variabel independen) dengan penggunaan pengobatan tradisional herbalis bagi keluarga (variabel dependen), digunakan analisis univariat, yang salah satunya distribusi frekuensi, bivariat yaitu chi square serta uji multivariat regresi logistik, dengan tingkat kepercayaan a = 0,05, hasil uji bivariat diperoleh hubungan yang signifikan antara penggunaan pengobatan tradisional herbalis dengan pengetahuan(p=0,003), ketersediaan(p=0,000) dan kepercayaan (p=0,002). Variabel jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi dan persepsi tidak mempunyai pengaruh terhadap penggunaan pengobatan tradisional herbalis bagi keluarga (p≥a0,05) sedangkan yang mempunyai pengaruh terhadap penggunaan pengobatan tradisional herbalis adalah usia, pengetahuan, biaya pengobatan, ketersediaan dan kepercayaan.
Namun dari hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor biaya pengobatan (p =0,023 dan Odds ratio 4.147) pengaruhnya 4.147 kali lebih tinggi dari variabel lainnya, implikasi dari temuan ini adalah dengan harga pengobatan tradisional herbalis yang murah dan terjangkau menyebabkan keluarga memutuskan menggunakannya dalam mengatasi masalah kesehatannya. Untuk itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar menggunakan tanaman herbalis karena harganya relatif terjangkau namun efektif, mudah dan aman, melalui peran perawat komunitas, kerjasama petugas kesehatan dan aparat setempat. Sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

This study was a descriptive correlation with cross sectional design that aims to examine the influencing factors to the family in using traditional herbal therapy in dealing with health problem in Warujaya village Parung district Bogor. The population was 2.303 families as the native citizen. The sample size were 196 families were determined by combining simple random and proportional sampling which is distributed in 3 small villages (Jeletreng, Warukaum and Cidokom in Warujaya village Parung Bogor). To examine the relationship of the age, sex, educational background, jobs, knowledge, economic status, medication expenses, availability, trust and family 1 decision maker perception on the family health problem (independent variable) in using traditional herbal therapy for the family (dependent variable), it was used the univariate analyze (frequency distribution), the bivariate analyze (chi-square) and the multivariate analyze (logistic regression) with the level of confidence (a = 0,05). The variable were are ages, sex, education background, jobs and economic status haven't related with using traditional herbal therapy to the family (p≥=005) but the significant correlation between the utilize of traditional herbal therapy are knowledge (p=0,003), medication cost (p=0,053), the availability (p~,000) and trust (p=0,042).
Based on the multivariate analyzed illustrates that age, knowledge, medication expenses, availability and trust can influenced with using traditional herbal therapy but the medication expenses variable (p0,023 and Odds ratio 4.147) influenced with 4.147 times higher than other variables, were the most influenced factors to the utilization of the traditional herbal therapy. The implication from this study was that the less expensive cost and the availability of traditional herbal therapy influence the family in using the traditional herbal therapy to overcome the family health problem. Therefore, it is important to socialize the utilization of herbal plant to the people to their health problem, considering the cost effectiveness, easiness, and safeties, through the community nurse role, collaborate with the health worker and other correlated person this issue. It is hoped that the traditional herbal therapy could be beneficial in improving level of health and of the people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joyce Mangoma
"Background
Traditional medicine (TM) use is widespread globally, posing regulatory challenges. Africa has a rich history of TM, essential for healthcare. In Binga, Zimbabwe, TM is integral to social and cultural life. Binga's geographical and economic context influences TM practices. The Medicines and Allied Substances Control Act (MASCA) impacts maternal health, aligning with SDGs 3 and 5. This study assesses MASCA's effects on TM use and maternal health outcomes in Binga, offering insights into regulatory frameworks and sustainable health practices.
Objective
This study assesses the impact of the Medicines and Allied Substances Control Act (MASCA) on traditional medicine usage and maternal health outcomes in Binga, Zimbabwe. Specifically, it examines accessibility, perceptions, decision-making processes, and socio-cultural influences related to traditional medicine under MASCA regulations, evaluating maternal health outcomes including pregnancy complications, maternal mortality, and birth outcomes.
Method
This study uses qualitative- descriptive method, including interviews, document reviews, and ethnographic observations, to assess the impact of MASCA on traditional medicine usage and maternal health outcomes in Binga, Zimbabwe. Purposeful and snowball sampling will ensure diverse participant representation. Data will be analysed using thematic analysis to inform evidence-based policy recommendations.
Results
The study explores MASCA's impact on traditional maternal healthcare in Binga. Key findings include improved safety and quality but reduced healer availability and affordability due to regulations. Practitioners' mixed perceptions affect service accessibility. Pregnant women show diverse views, balancing safety and restrictions. Cultural, economic, and regulatory factors influence decisions between traditional and modern healthcare. MASCA aims to enhance outcomes but poses challenges in accessibility and cultural acceptance. Ethnographic observations highlight the complex interplay of traditional practices, maternal health, and community perceptions.
Conclusion
The study highlights the high maternal mortality ratio in Binga District, exacerbated by the adverse impact of traditional medicine use and localized health disparities, despite national declines. It recommends a balanced approach that includes financial and educational support for traditional healers, culturally sensitive regulations, and integrated healthcare models. These strategies aim to improve maternal health outcomes and align with SDG 3.1 targets. Integrating traditional practices with modern healthcare, continuous monitoring, and fostering collaboration can ensure safe, effective, and culturally respectful maternal care.

Latar belakang
Penggunaan obat tradisional (TM) tersebar luas secara global, sehingga menimbulkan tantangan regulasi Afrika memiliki sejarah yang kaya akan TM, yang penting untuk perawatan kesehatan. Di Binga, Zimbabwe, TM merupakan bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya. Konteks geografis dan ekonomi Binga mempengaruhi praktik TM. Undang-Undang Pengendalian Obat dan Zat Terkait (MASCA) berdampak pada kesehatan ibu, selaras dengan SDGs 3 dan 5. Studi ini menilai dampak MASCA terhadap penggunaan obat-obatan terlarang dan hasil kesehatan ibu di Binga, menawarkan wawasan tentang kerangka peraturan dan praktik kesehatan berkelanjutan.
Objektif
Studi ini menilai dampak Undang-Undang Pengendalian Obat dan Zat Terkait (MASCA) terhadap penggunaan obat tradisional dan hasil kesehatan ibu di Binga, Zimbabwe. Secara khusus, makalah ini mengkaji aksesibilitas, persepsi, proses pengambilan keputusan, dan pengaruh sosial budaya terkait pengobatan tradisional berdasarkan peraturan MASCA, mengevaluasi hasil kesehatan ibu termasuk komplikasi kehamilan, kematian ibu, dan hasil kelahiran.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, termasuk wawancara, tinjauan dokumen, dan observasi etnografi, untuk menilai dampak MASCA terhadap penggunaan obat tradisional dan hasil kesehatan ibu di Binga, Zimbabwe. Pengambilan sampel yang bertujuan dan bersifat bola salju akan memastikan keterwakilan peserta yang beragam. Data akan dianalisis menggunakan analisis tematik untuk memberikan rekomendasi kebijakan berbasis bukti.
Hasil
Studi ini mengeksplorasi dampak MASCA terhadap layanan kesehatan ibu tradisional di Binga. Temuan utama mencakup peningkatan keamanan dan kualitas namun berkurangnya ketersediaan dan keterjangkauan penyembuh karena peraturan. Persepsi yang beragam dari para praktisi mempengaruhi aksesibilitas layanan. Wanita hamil menunjukkan pandangan yang beragam, menyeimbangkan keamanan dan pembatasan. Faktor budaya, ekonomi, dan peraturan mempengaruhi keputusan antara layanan kesehatan tradisional dan modern. MASCA bertujuan untuk meningkatkan hasil namun menimbulkan tantangan dalam aksesibilitas dan penerimaan budaya. Pengamatan etnografis menyoroti interaksi yang kompleks antara praktik tradisional, kesehatan ibu, dan persepsi masyarakat.
Kesimpulan
Studi ini menyoroti tingginya angka kematian ibu di Distrik Binga, yang diperburuk oleh dampak buruk Penggunaan obat tradisional dan kesenjangan kesehatan lokal, meskipun terjadi penurunan secara nasional. Laporan ini merekomendasikan pendekatan yang seimbang yang mencakup dukungan keuangan dan untuk dukun, peraturan yang peka terhadap budaya, dan model layanan kesehatan yang terintegrasi. Strategi-strategi ini bertujuan untuk meningkatkan hasil kesehatan ibu dan menyelaraskan dengan target SDG 3.1. Mengintegrasikan praktik tradisional dengan layanan kesehatan modern, pemantauan berkelanjutan, dan membina kolaborasi dapat memastikan perawatan ibu yang aman, efektif, dan menghormati budaya.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Rizqi Putra
"Latar belakang: Swamedikasi merupakan penggunaan obat-obatan atas inisiatif diri sendiri salah satunya dengan menggunakan obat tradisional. Swamedikasi obat tradisional dilakukan oleh berbagai kalangan termasuk mahasiswa dan kemungkinan penggunaannya mengalami peningkatan selama masa pandemi COVID-19 . Salah satu faktor yang mempengaruhi swamedikasi obat tradisional yaitu persepsi individu mengenai kondisi kesehatannya. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan mengenai hubungan persepsi sehat individu dengan perilaku swamedikasi menggunakan obat tradisional pada mahasiswa.
Metode: Penelitian dilakukan dengan metode studi potong lintang pada mahasiswa di Universitas Indonesia. Kuesioner SF-36 digunakan untuk mengukur persepsi sehat individu dan kuesioner perilaku swamedikasi obat tradisional disebarkan ke mahasiswa program pendidikan sarjana di Universitas Indonesia. Selanjutnya data diolah dan dianalisis dengan SPSS versi 25.
Hasil: Diperoleh data dari 152 responden mahasiswa di Universitas Indonesia. Secara umum mahasiswa Universitas Indonesia memiliki skor persepsi sehat yang baik. Proporsi penggunaan obat tradisional selama masa pandemi COVID-19 yaitu 62,5%. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi sehat dengan perilaku swamedikasi di masa pandemi COVID-19 pada mahasiswa Universitas Indonesia.
Kesimpulan: Proporsi penggunaan obat tradisional pada mahasiswa Universitas Indonesia cukup tinggi, namun tidak berhubungan dengan persepsi sehat pada individu.

Introduction: Self-medication is the use of medicines on one's own initiative, one of which is using traditional medicine. Self-medication of traditional medicines is carried out by various groups including students and the possibility of their use has increased during the COVID-19 pandemic. One of the factors that influence self-medication of traditional medicine is the individual's perception of his health condition. Therefore, this study is aimed at explaining the relationship between individual health perceptions and self-medication behavior using traditional medicine in students.
Method: The research was conducted using a cross-sectional study method on students at the University of Indonesia. The SF-36 questionnaire was used to measure the individual's health perception and the traditional medicine self-medication behavior questionnaire was distributed to students of undergraduate education programs at the University of Indonesia. Furthermore, the data is processed and analyzed with SPSS version 25.
Result: Data were obtained from 152 student respondents at the University of Indonesia. In general, University of Indonesia students have a good health perception score. The proportion of traditional medicine use during the COVID-19 pandemic is 62.5%. There is no significant relationship between health perceptions and self-medication behavior during the COVID-19 pandemic in University of Indonesia students.
Conclusion: The proportion of using traditional medicine among University of Indonesia students is quite high, but it is not related to the perception of health in individuals.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>