Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112953 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erniati
"Bahasa sissori islam merupakan salah satu bahasa daerah yang masih digunakan oleh masyarakat. Bahasa ini merupakan bahasa daerah yang terdapat di pulau saparua, provinsi maluku, yang memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan bahasa daerah lain di Indonesia. Oleh sebab itu, patut mendapatkan prioritas dan perhatian yang sama dengan bahasa-bahasa daerah lain. Bahasa ini digunakan oleh kelompok masyarakat yang tinggal di Sisisori islan dan sekitarnya. Adapun umlah penuturanya kurang dari 1.600 orang. Untuk melestarikan dan menghindari kepunahan bahasa sisisori silan diperlukan penelitian tentang fonem bahasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fonem bahasa SIsisori dan pendistribusiannya dalam kata. Metode yang digunkan adalah metode kualitataif deskriptif. Hasil analisis menunjukan bahwa fonem yang terdapat pada bahaa sisisori islan terdiri atas enam fonem vokal dan tujuh belas fonem konsonan.

irisori Islam language is one of the local language that used by society. The language is a locallanguagecontained in Saparua, Maluku Province, which hassame position and function with the other locallanguage in Indonesia. Therefore, itmustbe givenpriority and attention as other local languages.The languageusingby people who lived in Sirisori Islam and around it. As for the number of native speakers about 1,600people. To conserve and avoid the extinction of Sirisori Islam language, needed a research about the phonem ofthe language. This research aimed tofind outthe phonemes of Sirisori Islam language and distribution in theword. The method usedwasdescriptive qualitative method. The results of the analysis showed that phonemes inthe Sirisori Islam language consists of six vowel phonemes and seventeen consonant phonemes.Keywords:phonology, phonetics, consonants and vowels"
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bernard Elpetino Ibrahim
"Arsitektur merepresentasikan banyak hal, solusi, kebutuhan maupun ekspresi pernyataan, aplikasi kecil seperti rumah tinggal atau skala besar seperti perkotaan. Di perkotaan besar yang dipenuhi banyak bangunan, kadang kala arsitek dipusingkan dengan bagaimana gedung baru harus ditampilkan. Biasanya, bentuk bangunan menjadi fokus utama agar gedung tersebut dikenali. Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan arsitektur anonim sebagai alternatif dari arsitektur ikonik. Arsitektur anonim lebih memperhitungkan kontekstualitas dan menarik inspirasi dari gedung-gedung di sekitarnya. Karya tulis ini akan bersumber dari ide-ide dan tulisan arsitek berpengaruh serta studi preseden-preseden yang relevan. Disertakan pula karya desain penulis sebagai aplikasi. Laporan desain ini berdasarkan karya studio penulis yang berlokasi di kota Perth.

Architecture exist in many size, simple settlements or at a city scale. It represents many thing, solution, necessity or a statement. In big cities build of many buildings including Perth, Architects often struggle to present a new building. Through many consideration, usually form is the main emphasis for the building to be acknowledged. This writings aims to promote anonymous architecture as opposed to iconic architecture when developing new building. Anonymous architecture is a contextual approach in designing building, drawing inspiration from the adjacent building. This writing will argue based on principles and ideas from influential architects and writers. Studies on relevant precedence will also be included to strengthen the arguments. Anonymous architecture benefits the growth of the development of urban spaces. As it prevents the cancerous growth of new building that is apathetic to its context. As an application, a project report is included to furthermore enhance the findings of the research. It is based on author's completed studio project situated at the city of Perth. !"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Dyah Maharani
"Arsitektur di Bali berkembang dengan pesatnya. Pengaruh-pengaruh dari luar Bali membawa perubahan terhadap bentuk arsitektur Bali. Fenomena kebebasan dalam mengekspresikan nilai-nilai estetika mendapatkan porsi lebih besar dan menekan unsur-unsur budaya lokal. Permasalahan muncul ketika sesuatu yang sifatnya masih kokoh bertahan dengan sifat provan (tradisional) bertemu dnegan bentuk-bentuk profit (modern). Seolah-olah menghilangkan regionalisme dan menampilkan internasionalisme (Prijotomo, 2008:17).
Penelitian ini bersifat deskriptif, pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling di kompleks pertokoan Kuta Galeria-Bali. Pada komplek bangunan retail ini, terdapat banyak jenis bangunan hybrid yang unusr-unsur lokal Bali hanya sekedar menjadi tempelan yang ditunjukkan melalui pemanfaatan ornamen-ornamen arsitektur tradisional Bali.
Hasil penelitian ini adalah bahwa bangunan retail pada obyek terpilih mayoritas “merasa kesulitan” untuk menampilkan arsitektur lokal Bali dalam upayanya mewujudkan konsep hybrid, berpadu dengan arsitektur modernnya. Pada bagian akhir penelitian diserta rekomendasi tentang pertimbangan dalam mendesain bangunan retail dengan kosnep hybrid yang menyatukan arsitektur modern dengan arsitektur tradisional Bali."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2014
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fadly Rahman
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang bangunan hunian kolonial awal abad 20 yang terletak di
Taman Kencana, Bogor. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh tradisional dan Eropa
yang terdapat pada unsur-unsur bangunannya beserta ciri khas yang terdapat pada
bangunan-bangunan tersebut. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dan metode
perbandingan. Perbandingan dilakukan dengan hunian Menteng yang memiliki kesamaan
dengan Taman Kencana, yaitu dibangun oleh elit kolonial dan dibangun pada masa yang
berdekatan. Hasil penelitian menjelaskan adanya identitas tersendiri pada bangunan
hunian kolonial Taman Kencana

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses about colonial houses from the beginning of 20th
century at Taman Kencana, Bogor. The aim of this thesis is to know the influences of
traditional and Europe on the houses. The metode of this thesis is descriptive-analytical
and comparative. The comparison was the colonial houses at Menteng wich built by elite
colonials and was built in the meantime. The result of this research explains the identity
of the houses at Taman Kencana, Bogor"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vemi Xafiera
"Rumah Gadang adalah arsitektur vernakular Minangkabau yang merefleksikan identitas budaya masyarakat setempat. Penelitian ini mengkaji adaptabilitas Rumah Gadang di Kawasan Saribu Rumah Gadang, Solok Selatan, dalam upaya pelestarian arsitektur vernakular Minangkabau. Melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam, penelitian ini menganalisis perubahan yang terjadi pada aspek tangible (bentuk, material, dan tata ruang) dan intangible (hubungan antara masyarakat dan wisatawan) Rumah Gadang sebagai upaya adaptasi terhadap perkembangan zaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi Rumah Gadang oleh Kementerian PUPR dan renovasi oleh masyarakat setempat dengan melibatkan Tukang Tuo, menggunakan material lokal, dan mempertahankan bentuk dan tata ruang asli, merupakan upaya pelestarian yang selaras dengan prinsip-prinsip arsitektur vernakular. Kehadiran wisatawan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat dan menjadi faktor pendorong pelestarian Rumah Gadang. Dengan demikian, perubahan yang terjadi pada Rumah Gadang di Kawasan Saribu Rumah Gadang dapat dipandang sebagai upaya adaptasi untuk melestarikan warisan budaya Minangkabau agar dapat terus berkembang di masa depan.

Rumah Gadang is a Minangkabau vernacular architecture that reflects the cultural identity of the local community. This research examines the adaptability of Rumah Gadang in the Saribu Rumah Gadang Area, South Solok, in an effort to preserve Minangkabau vernacular architecture. Through field observations and in-depth interviews, this study analyzes the changes occurring in the tangible aspects (form, materials, and layout) and intangible aspects (relationship between community and tourists) of Rumah Gadang as an effort to adapt to the changing times. The results show that the revitalization of Rumah Gadang by the Ministry of Public Works and Public Housing and renovations by the local community, involving Tukang Tuo (traditional builders), using local materials, and maintaining the original form and layout, are preservation efforts that are in line with the principles of vernacular architecture. The presence of tourists has made a positive contribution to the community's economy and has become a driving factor for the preservation of Rumah Gadang. Thus, the changes occurring in Rumah Gadang in the Saribu Rumah Gadang Area can be seen as an effort to adapt and preserve the Minangkabau cultural heritage so that it can continue to develop in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Cininta Tiana Karima
"Skripsi ini membahas rumah tradisional Betawi di Condet pada awal sampai pertengahan abad ke 20 dengan meninjau dari segi gaya arsitekturnya Tujuan penulisan adalah untuk mencari latar budaya yang berpengaruh pada rumah tradisional Betawi di Condet Untuk mengungkapkannya dilakukan dengan menelusuri pembentukan etnik Betawi yang terjadi karena adanya proses asimilasi dari berbagai etnik Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu membandingkan arsitektur tradisional Betawi dengan arsitektur tradisional lain yang terdapat di Nusantara ataupun dari pengaruh asing Hasil penelitian yang ditemukan menunjukkan bahwa rumah tradisional Betawi di Condet dipengaruhi oleh budaya dari etnik Jawa Sunda Melayu Eropa Arab dan Cina

This thesis discusses about the Betawi traditional house in Condet from the beginning until the mid of 20th century by reviewing of its architecture style The aim this thesis is to find the cultural background that came into the Betawi traditional house in Condet We need to explore how Betawi ethnic formed as an assimilation among certain ethnics in order to reveal the secret The method used in research that compares the Betawi traditional architecture with other traditional architecture in Indonesia or from foreign influence Results of the research were found indicate that the Betawi traditional house in Condet is influenced by the culture of Java Sunda Malay Europe Arab and China etnics."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S60303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Mario
""Asta Kosala-Kosali merupakan salah satu pustaka suci yang dirumuskan pada masa lampau oleh para ""resi"" dan ""bagawan"" Bali. Pustaka ini dijadikan patokan/ketetapan dalam arsitektur adat Bali, khususnya dalam aturan tata ruang, konstruksi bangunan dan upacara yang dilakukan. Penentuan sistem ukuran pada tiap-tiap bangunan berdasarkan standar ukuran tertentu sehingga dapat menciptakan bangunan yang ""hidup"". Perlakuan terhadap bangunan-bangunan Ball juga berbeda tergantung jenis bangunannya. Pengaruh Asta Kosala-Kosali sangat mengikat bagi budaya Bali, ada sanksi-sanksi spiritual jika aturan ini dilanggar. Penghormatan terhadap lingkungan alam mendasari kebudayaan Ball. Adat istiadat Bali sangat dipengaruhi oleh kebudayaan agama Hindu hingga bangunan Bali didefinisikan sebagai suatu bangunan berdasarkan Tattwa (falsafah) Agama Hindu. Melalui metode studi literatur dan survey, penulis mencoba untuk memaparkan pengaruh Asta Kosala-Kosali terhadap pembentukan sebuah hunian Bali di Jakarta. Analisis mencakup tata ruang dan konstruksi yang dilihat dari bentuk dan fungsinya. Dari hasil analisis diharapkan dapat menjelaskan karakter pemilik bangunan adat Bali yang terletak di Jakarta, hal-hal apa saja yang masih dipertahankan dan hal-hal apa saja yang sudah tidak relevan lagi untuk dipercayai sesuai dengan tuntutan era moderisme."

"Asta Kosala-Kosali are one of the holy book which made in past by ""resi"" and ""bagawan"" Bali. This book become a base rules in Bali architecture, especially in organizing space, construction and pacticular ceremony. Measurement are used with some standard which can make a living building. There is some different in balinese compounds which depend in using. Using Asta Kosala Kosali are so related with Balinese traditions, they believe there is some bad things will be happen if rules are broken. Respect for rhe nature become the basic of Balinese culture. Balinese culture also impact with Hinduism religion. It makes a definition for Balinese house, which is a building beyond Tattwa of Hinduism religion. With study literature and surveying methods, writer try to find impact Asta Kosala-Kosali to creating a living compound in Jakarta. This analysis include study of space order and construction which especially base on form and function. I hope this analysis can show owner's character of Balinese house in Jakarta, things which still trusted or not which depends on modernism.""
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ornamen pada arsitektur Toraja merupakan sebuah pelengkap estetika. Disadari atau tidak, ornamen memainkan peranan penting, karena sebuah arsitektur Tongkonan tidak akan lengkap tanpa hadirnya ornamen tersebut. Keberadaannya mengandung nilai-nilai yang merepresentasikan kebudayaan masyarakatnya pada saat arsitektur itu tercipta. Ornamen memiliki Citra Visual yang mampu berbicara. Keberadaannya pada Tongkonan merupakan suatu bentuk pengungkapan ide, nilai-nilai, dan filosofi yang dimiliki oleh masyarakat suku Toraja. Pengungkapan tersebut merupakan sebuah hal yang sangat berharga bagi komunitas kebudayaannya, dimana nilai seperti ini berlaku juga untuk komunitas kebudayaan lainnya. Hal ini disebabkan karena, pada saat belum adanya institusi yang mengatur manusia dan perilakunya seperti pada masa kini, kebudayaan masyarakat lah yang berperan penting mengatur kehidupan dan perilaku manusianya. Kebudayaan merupakan salah satu institusi non-formal yang dapat diandalkan dalam mengendalikan hidup. Kebudayaan lahir dari persamaan nilai-nilai sebuah komunitas yang di implementasikan menjadi kebiasaan. Pada tahap awal, nilai-nilai dan kebiasaan ini akan mengakar pada tiap-tiap diri anggotanya yang selanjutnya menjadi sebuah aktivasi pengikat komunitas. Hal ini menunjukkan seberapa pentingnya manusia agar mengenal, memahami, dan menghargai kebudayaan sendiri, dan mengapa nilai- nilai yang datang dari luar tidak selalu sesuai dengan masyarakat yang sudah terbentuk. Saat ini kita akan mendapati zaman yang serba cepat yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi dan informasi yang terus melaju. Hal ini telah membuat hidup lebih longgar terhadap nilai-nilai yang diikat oleh norma, agama, maupun institusi. Sehingga kadang kala mengakibatkan manusia kehilangan jati diri atau disorientasi di dalam kehidupan. Dengan memahami kebudayaan milik sendiri, kita akan mampu mengenali salah satu sifat dan penyikapan hidup yang menjadi akar diri kita. Hal ini akan menjadi sarana untuk memilah penyikapan terbaik dan menambah wawasan. Sehingga kita tidak akan jauh untuk mengenali karakter diri. Arsitektur vernakular dan elemen-elemen yang ada padanya merupakan salah satu sarana representasi sebuah kebudayaan. Oleh karenanya kita wajib menjaga, mengenal, dan melestarikannya sebaik mungkin."
[Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ], 2006
S48568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>