Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172514 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukma Mayangsari
"ABSTRAK
Makalah ini membahas mengenai pembentukan branding pariwisata daerah Dieng dengan menggunakan teknik Marketing Public Relations MPR yaitu special event dengan nama Dieng Culture Festival 2016. Upaya pariwisata Dieng dalam mengangkat paduan keindahan alam dan budaya melalui Event Dieng Culture Festival diaplikasikan dalam berbagai bentuk strategi MPR. Event Dieng Culture Festival sendiri merupakan event tahunan yang menyajikan kebudayaan dan kearifan lokal Kabupaten Banjarnegara pada umumnya dan Kecamatan Dieng pada khususnya. Makalah ini juga menganalisis tiga strategi pendekatan MPR atau three ways strategy yang dilakukan yaitu strategi push, pull, dan pass. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis masing-masing strategi MPR yang terdapat pada penyelenggaraan event Dieng Culture Festival serta mengidentifikasi strategi-strategi MPR yang menciptakan pembentukan citra destinasi atau destination branding dari daerah Dieng tersebut. Hasil dari analisis makalah ini adalah bahwa implementasi strategi push, pull, dan pass dalam pelaksanaan teknik MPR special event Dieng Culture Festival telah berhasil menciptakan branding destinasi ldquo;kota wisata budaya rdquo; untuk daerah Dieng.Kata kunci: humas pemasaran, strategi humas pemasaran, special event, branding destinasi pariwisata

ABSTRACT
This paper discusses about destination branding of regional tourism in Dieng area by using special event as Marketing Public Relations MPR technique. Dieng area rsquo s tourism efforts in lifting the value of their nature and culture rsquo s beauty through Dieng Culture Festival are being applied in various forms of MPR strategy. The Dieng Culture Festival itself is an annual event that presents the local culture and wisdom of Banjarnegara district in general and Dieng area in particular. This paper also analyzes the three ways strategy of MPR approach, namely push, pull and pass strategy. The purpose of this paper is to identify and analyze each of MPR strategy that is contained in the whole event of Dieng Culture Festival how it creates the destination branding for Dieng area. The analysis result of this paper is that the implementation of three ways strategy of MPR approach in special event Dieng Culture Festival are succeeding in creating destination brand Cultural Tourism City for Dieng area.Keywords marketing public relations, three ways strategy, special event, destination branding"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Geraldy Justin Caesar
"Analisis Situasi: Usaha Kecil dan Menengah berkembang pesat pada saat ini. Kafe, warung jajan, dan restoran adalah tempat paling umum bagi UKM untuk menyajikan makanan dan minuman kepada pelangganPerkembangan UKM ini juga didukung dengan budaya nongkrong yang berkembang pada anak muda khususnya kaum millenials. Melihat adanya peluang tersebut, Roemah Waffle hadir sebagai warung jajan yang menyediakan kudapan santai bagi target khalayaknya. Roemah Waffle menyediakan kudapan homemade yang dapat dinikmati disaat bersantai dan berdiskusi dengan teman dan keluarga. Masyarakat belum banyak mengetahui Roemah Waffle karena belum melakukan banyak kegiatan humas pemasaran secara terencana. Melalui hasil wawancara dengan pemilik Roemah Waffle, dibutuhkan sebuah program pemasaran yang terancana untuk meningkatkan brand awareness khalayak terhadap Roemah Waffle.
Tujuan : Program mampu meningkatkan brand awareness target khalayak terhadap Roemah Waffle pada tingkatan brand recall.
Khalayak Sasaran :
Demografis: Laki-Laki dan perempuan. Anak muda dan keluarga 17 s.d 35 tahun SES B&C1,
Psikografis : Memiliki lifestyle suka berdiskusi, suka nongkrong dan menikmati kudapan menarik. Geografis : Wilayah Utama : Cipinang, Sub Wilayah Utama : Area sekitar Cipinang (Jakarta Timur) dan Bekasi.

Situation Analysis: Small and Medium Enterprises are growing rapidly at this time. Cafes, snack shops, and restaurants are the most common places for SMEs to serves the food and beverages to the customers. The development of SMEs is also supported by the culture of hanging out that develops in young people especially millennials. Seeing this opportunity, Roemah Wafel is a snack shop that provides casual snacks for the target audience. Waffles Roemah provides homemade snacks that can be enjoyed while relaxing and discussing with friends and family. People don't know much about Roemah Waffle, because they haven't done the public relations marketing activities. Therefore, based on a private interview with the owner of Roemah Waffle, Roemah Waffle needs a marketing program to increase the target audience's brand awareness towards Roemah Waffle.
Goal: The goal of the program is able to increase the brand awareness of Roemah Waffle particularly at the level of brand recall levels so that Roemah Waffle will be known by the target audiences.
Target Audience:
Demographically: Male and female. Family and youth ages 17-35 Ses B & C1
Psychographics: Passionate about the discussions, like to hang out, love to taste the unique snacks. Geographically for main region Cipinang, sub-main region East Jakarta and Bekasi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Megan Ddanesia
"Makalah ini membahas tentang peluncuran produk Magnum Red Velvet sebagai varian baru produk Magnum Indonesia. Adanya varian baru ini merupakan salah satu bentuk inovasi yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia dalam menghadapi persaingan bisnis. Makalah ini menganalisis tiga strategi MPR yang dilakukan yaitu strategi push, pull dan pass.
Makalah ini menganalisis setiap kegiatan dari masing-masing strategi yang dilakukan. Ketiga strategi MPR yang dilakukan kemudian dikaitkan dengan tingkatan brand awareness. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis masing-masing strategi MPR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap varian baru Magnum Indonesia yaitu Magnum Red Velvet.
Hasil dari analisis pada makalah ini ialah bahwa PT Unilever Indonesia menggunakan ketiga strategi MPR tersebut pada peluncuran produk Magnum Red Velvet. Pada strategi push, kegiatan yang dilakukan adalah publikasi melalui website resmi dan media sosial. Pada strategi pull, kegiatan yang dilakukan adalah ajang khusus berupa pameran dan kompetisi. Sedangkan pada strategi pass, kegiatan yang dilakukan adalah Corporate Social Responsibility CSR . Sehubungan dengan tingkatan brand awareness, setiap strategi MPR dapat meningkatkan setiap tahapan pada brand awareness.

This study talks about the launching of Magnum Red Velvet product as a new variant of Magnum Indonesia. This new variant is one of PT Unilever Indonesia rsquo s innovation to compete in business world.
This study analyzes three MPR strategies that are push, pull and pass strategy. This study also analyzes every activities that are done in each MPR strategies. Those three MPR strategies are then connected with brand awareness stages. The aim of this study is to analyze each MPR strategies that are done by PT Unilever Indonesia as a means to increase public awareness of new Magnum Red Velvet.
The result of this study is that PT Unilever Indonesia used those three MPR strategies when launching Magnum Red Velvet. On the push strategy, the activity is publication through official website and social media. On the pull strategy, the activity is special event such as exhibition and competition. While on the pass strategy, the activity is Corporate Social Responsibility CSR . Each MPR strategy can increase every stages of brand awareness."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maudy Elvira Saraswati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Kasyfil Warits Syakirin
"ABSTRAK
Destinasi wisata dapat dikembangkan melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengoptimalkan tools hubungan masyarakat melalui Marketing Public Relations. Jember Fashion Carnaval JFC merupakan contoh dari program Marketing Public Relations dalam kategori event tourism yang merupakan cara efektif dalam mempromosikan suatu destinasi wisata. Program MPR bila dilakukan secara optimal, terbukti mampu membentuk reputasi yang baik bagi Jember. Kegiatan JFC unik dan mudah diingat khalayak sehingga menjadi jujukan wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Pembentukan reputasi yang baik bagi Jember melalui JFC sebagai destinasi wisata nyatanya mampu meningkatkan jumlah wisatawan untuk berkunjung ke Jember sehingga dapat meningkatkan kinerja sektor lainnya seperti ekonomi, transportasi, dan sumber daya manusia.Kata Kunci: Destinasi wisata; event tourism; JFC; marketing public relations; promosi; reputasi.
ABSTRACT
Tourism destination can be developed through different ways, public relations through Marketing Public Relations become one promising option. Jember Fashion Carnaval JFC is an example of Marketing Public Relations program that being categorized in event tourism. It is an effective way to promote tourism destination. This optimum Public Relations method could form an unique and remarkable branding for Kabupaten Jember so that it become popular tourism destination for traveler to be visited. In fact, Jember rsquo s good reputation that is formed through JFC could boost numbers of visitor that came to Jember. As the result, other industries such as economic, transportation, and human resources could advance and become stronger.Keywords Travel destination event tourism JFC marketing public relations promotion reputation. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wulansari
"

Center for Entrepreneurship Development and Studies University of Indonesia (CEDS UI) adalah UKM bisnis pertama yang ada di Universitas Indonesia. Sejak Juli  1998, CEDS UI berada dibawah Kasubdit Penalaran Direktorat Kemahasiswaan. CEDS UI mengemban tugas untuk mengembangkan iklim wirausaha di UI dan memiliki visi untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan dan pengkajian kewirausahaan bagi mahasiswa. Sampai pada akhir tahun 2017, CEDS UI telah meluluskan sebanyak 18 angkatan organisasi yang tergabung ke dalam Ikatan Alumni CEDS UI (ILUNI CEDS) di mana tersebar di seluruh Indonesia sebagai pengusaha di berbagai bidang. Namun, komunikasi pada internal dan eksternal CEDS UI serta perencanaan strategi komunikasi belum dijalankan secara optimal, hal tersebut membuat CEDS UI belum menjadi top of mind bagi mahasiswa UI sebagai UKM bisnis pertama yang ada di Universitas Indonesia. Dengan begitu, CEDS UI memerlukan rangkaian perencanaan program humas pemasaran untuk meningkatkan brand awareness pada khalayak sasarannya yaitu mahasiswa UI.


Center for Entrepreneurship Development and Studies University of Indonesia (CEDS UI) is the first student activity unit of bussiness in Universitas Indonesia. Since July 1998, CEDS UI is under Sub Directorate of Reasoning Directorate of Student Affairs. The duty of CEDS is to develop the inteprenuerial in UI and has the vision to contibute to the development and study of enterprenuership for the students. Until 2017, CEDS UI has graduated 18 batches of organization, which belong to the CEDS Alumni Associasion (ILUNI CEDS), which are spreaded all around Indonesia as a enterprenuers in variety of fields. However, Communication in both external and internal of CEDS UI and also the strategic communication plan have not been implemented optimally. Thus, CEDS UI has not became top of mind as a the student activity unit of bussiness for students of Universitas Indonesia. Therefore, CEDS UI needs Marketing Public Relations program to increase their brand awareness to their target audience, UI students.

"
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nadira Salsabila Budiman
"Brand image menjadi aspek penting bagi brand untuk dapat memenangkan persaingan pasar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membangun brand image yang positif adalah dengan strategi marketing public relations. Adanya pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 di Indonesia menjadi tantangan baru bagi para pelaku usaha, termasuk dalam menjalankan strategi marketing public relations. Tulisan ini menganalisis strategi marketing public relations oleh brand Sunsilk melalui kampanye “Tak Terhentikan Tuk Berkilau” yang dilakukan saat pandemi untuk mempertahankan brand image yang dimiliki. Hasil analisis dari tulisan ini menyatakan Sunsilk melakukan strategi marketing public relations yang terdiri dari strategi push, pull, dan pass melalui berbagai cara seperti iklan, publikasi, events, speech, partnership, news, dan public services activity. Dapat disimpulkan bahwa Sunsilk mampu beradaptasi di masa pandemi untuk menjalankan strategi marketing public relations melalui kampanye “Tak Terhentikan Tuk Berkilau” dengan mengoptimalkan platform digital seperti media sosial dan website untuk mempertahankan brand image yang positif di kalangan perempuan muda Indonesia.

Brand image is an important aspect for brands to win the market competition. One way to build a positive brand
image is by using a marketing public relations strategy. The Covid-19 pandemic that happened in Indonesia since
2020 has become a new challenge for business actors, including in carrying out marketing public relations
strategies. This paper analyzes the marketing public relations strategy by Sunsilk through the “Tak Terhentikan
Tuk Berkilau" campaign, which was carried out during the pandemic to maintain its brand's image. The results of
the analysis stated that Sunsilk implements a marketing public relations strategy consisting of push, pull, and pass
strategies through various means such as advertisements, publications, events, speeches, partnerships, news, and
public services activities. In conclusion, Sunsilk managed to adapt during the pandemic to implement a marketing
public relations strategy through “Tak Terhentikan Tuk Berkilau” campaign by optimizing digital platforms such
as social media and websites to maintain a positive brand image among young Indonesian women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>