Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140154 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Mustikowati
"ABSTRAK
Kualitas tidur buruk biasa terjadi pada sebagian besar pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis pada waktu dan jam-jam tertentu seumur hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kualitas tidur pada pasien yang menjalani hemodialisis pada shift pagi dan sore. Desain penelitian adalah deskriptif potong lintang, dengan melibatkan 120 orang responden yaitu pasien hemodilisis di RSUD Tarakan Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami kualitas tidur buruk baik pada hemodialisis shift pagi maupun sore. Responden yang menjalani hemodialisis shift sore menunjukkan kualitas tidur baik yang lebih banyak dibandingkan dengan responden yang menjalani hemodialisis shift pagi. Akan tetapi hasil analisis chi square menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kualitas tidur responden yang menjalani hemodialisis shift pagi dan sore. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kualitas tidur pasien hemodialisis adalah nyeri dengan p value 0.004 dan OR 4.973.. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dipertimbangkan untuk meneliti efektivitas nocturnal hemodialisis terhadap perbaikan kualitas tidur pasien hemodialisa.
ABSTRACT
Bad sleep quality is common occur in most end stage renal disease who to undergoing hemodialysis at certain time and hours of their lifetime. the purpose of this study was to determine the difference in sleep quality in patient undergo hemodialysis in the morning and afternoon shift. the research design was descriptive with cross sectional design with 120 respondents consisting of hemodialysis patient in Tarakan General Hospital Jakarta. The result showed that most respondent experienced poor sleep quality both in morning and afternoon shift hemodialysis. Result showed the patients in the afternoon shift had better sleep quality than morning shift, however with chi square analysis showed that there was no significant difference sleep quality between morning and afternoon shift hemodialysis. the most dominant factor affecting sleep quality of hemodialysis patients is pain with p value 0.004 and OR 4.973 pain is the most dominant factor distinguishing the patients sleep quality. the recommendtion of this study is that is necessary to consider the effectiveness of nocturnal hemodialysis on improving patients sleep quality "
2018
T49239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satriyo Wiguno
"ABSTRAK
Rumah sakit menyediakan pelayanan kesehatan selama 24 jam. Perawat sebagai bagian terpenting dari pelayanan kesehatan perlu memenuhi pelayanan 24 jam tersebut melalui kerja shift. Namun, perawat kerja shift lebih memiliki risiko penurunan kualitas tidur dibanding non-shift, yang dapat berdampak pada penurunan performa/kinerja. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur antara perawat kerja shift dan non-shift. Desain penelitian ini adalah deskriptif komparatif dengan pendekatan potong lintang yang melibatkan 162 perawat di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, yang dipilih dengan proportional random sampling. Data demografi diambil melalui kuesioner A, kerja shift melalui kuesioner B dan kualitas tidur melalui kuesioner C The Pittsburgh Scale Quality Index. Hasil analisis statistik menunjukkan proporsi kualitas tidur buruk pada perawat yang bekerja shift 35.2 lebih tinggi dibandingkan pada perawat yang bekerja non-shift 10.5 . Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam kualitas tidur antara perawat yang bekerja shift dan non-shift x2 161 = 5.205; p = .023 Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat perbedaan kualitas tidur antara perawat kerja shift dan non-shift di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. Saran bagi manajemen dan keperawatan rumah sakit, untuk membuat kebijakan pengaturan jadwal kerja yang meminimalkan penurunan kualitas tidur dan peningkatan kualitas tidur seperti kebijakan napping.

ABSTRAK
Hospitals provide a 24 hour health services. Nurses as an integral part of health services at the hospital need to work in shifts in order to deliver uninterrupted nursing care. Nevertheless, shift work nurses have a higher risk of sleep deprivation than non shift, which may have an impact on performance degradation. This research aimed to identify the difference of sleep quality between shift and non shift work nurses. The design of this study was a comparative descriptive with cross sectional approach involving 162 nurses in RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, selected by proportional random sampling. Demographic data were collected through questionnaire A, shift work through questionnaire B and sleep quality through Questionnaire C The Pittsburgh Scale Quality Index. The result of statistical analysis showed that the proportion of poor sleep quality in shift nurses 35.2 was higher than in non shift nurses 10.5 . Further analysis showed that there were significant differences in sleep quality between shift and non shift nurses x2 161 5.205 p .023 . Our study concluded the significant difference of sleep quality between shift and non shift working nurses at RSUD Tanjung Selor. This study suggested hospital and nursing management to create policy work schedule arrangements that could improve sleep quality. This study also suggested the development of policy with respect to napping for shift nurses."
2017
S66788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nilasari
"Kualitas tidur yang kurang optimal dapat mempengaruhi kinerja perawat yang menjalankan shift malam. Kinerja perawat selalu berkaitan dengan pasien, sehingga kinerja dapat diukur melalui kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kualitas tidur terhadap kinerja perawat shift malam. Penelitian ini menggunakan desain korelatif dengan pendekatan cross sectional pada 68 perawat dan 83 pasien diruang rawat inap yang dipilih menggunakan total sampling dan purposive sampling. Analisis menggunakan uji korelasi dan uji regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengan kinerja perawat shift malam (p=0,198; α=0,05), namun arah hubungannya menyatakan semakin baik kualitas tidur perawat semakin baik juga tingkat kepuasan pasien (r=0,158). Kualitas tidur memberikan kontribusi terhadap kinerja perawat shift malam yang diukur melalui kepuasan pasien hanya sebesar 2,5% sedangkan sisanya berasal dari faktor lain. Penelitian ini juga menyatakan bahwa karakteristik pasien, seperti jenis kelamin dan lama rawat memiliki hubungan yang bermakna dengan kepuasan pasien (p=0,010; p=0,016; α=0,05). Rumah sakit harus melakukan monitoring penerapan shift agar kinerja perawat tidak turun saat bertugas.

The sleep quality which is less than optimal can affect to the performance of a night shift nurse. The performance of nurses is related to the patients, so performance can be measured through the patient satisfaction. This research aims to understand the correlation between the quality of sleep and the performance of night shift nurse. This study is used correlative design with cross sectional approach on 68 nurses and 83 patients who were selected in inpatient room using total sampling and purposive sampling. The correlation and simple regression are being used as analysis.
The result showed that there is no correlation between the quality of sleep and night shift nurses' performance (p=0,198; α=0,05), but the direction of both correlation said that better the sleep quality may improve the satisfaction of patient (r=0,158). Sleep quality contributes to the performance of the night shift nurse as measured through the satisfaction of the patients only by 2.5% while the rest comes from other factors. The research also stated that characteristic of patients, such as sex and duration of inpatient has a significant correlation with the satisfaction of patients (p=0,010; p=0,016; α=0,05). Hospital should conduct shift monitoring implementation so that nurses performance doesn?t decrease while there on duty."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pemi Ludi Lestari
"Pemberlakuan sistem kerja shift pada perusahaan-perusahaan sebagai salah satu cara meningkatkan daya saing menjadi hal yang biasa dewasa ini. Sistem ini memberi efek samping bagi pekerjanya yakni gangguan tidur. Esensialnya tidur bagi kesehatan dan risiko yang ditimbulkan apabila tidak adekuat membuat peneliti tertarik untuk mengkajinya lebih jauh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan kualitas tidur pekerja shift saat menjalani shift pagi dengan saat menjalani shift malam. Penelitian kuantitatif ini dilakukan di PT Kobame Propertindo dengan desain analitik komparatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa adanya perbedaan antara kualitas tidur pekerja shift; saat menjalani shift pagi dengan saat menjalani shift malam. Perbedaan jadwal bangun-tidur membuat kualitas tidur pun berbeda.

The shift working system in the company is one way to increase competitiveness and also has become a regular thing nowadays. This system gives side effects for the employess, which is to say as: a sleep disturbance. How essential sleep for health and the risk will be incurred when it does not adequate to make the researcher is interested in studying more. The aim of research is to find out the difference between the qualities of shift worker's sleep during the morning shift and the night shift. This quantitative research was conducted in PT Kobame Propertindo by comparative analysis design. The result study was found that: there are some differences between the quality time of shift worker's sleep during the morning shift and night shift. The difference in sleep-awake schedule also makes quality of sleep differently."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5786
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Patmawati Laelasari
"Pendahuluan: Perawat merupakan profesi yang memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan kesehatan selama 24 jam, yang terbagi menjadi tiga shift kerja yaitu pagi, sore, dan malam. Perawat shift malam berisiko mengalami kualitas tidur buruk yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental, serta meningkatkan tingkat stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan stres kerja pada perawat shift malam. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan total responden 100 perawat yang ada di RSUP X di Jakarta. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa rentang usia 22-45 tahun, jenis kelamin perempuan 74%, masa kerja >5 tahun 59%, unit kerja ruang rawat inap 43%, pendidikan D3 83%, dan status pernikahan telah menikah 56%, kualitas tidur buruk 51%, dan stres kerja rendah pada responden 53%. Pada penelitian ini terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan stres kerja dengan p = 0,003. Simpulan: Penelitian ini menunjukkan kualitas tidur dapat mempengaruhi psikologis perawat seperti stres kerja yang dapat menyebabkan terganggunya pelayanan asuhan keperawatan. Rekomendasi: Saran rumah sakit perlu mengatur jadwal shift malam dengan lebih adil serta mengevaluasi kembali perihal beban kerja perawat.

Introduction: Nurses are a profession that has a great responsibility in providing health services for 24 hours, which is divided into three work shifts namely morning, afternoon and night. Night shift nurses are at risk of experiencing poor sleep quality which can affect physical and mental health and increase levels of work stress. This study aims to determine the relationship between sleep quality and work stress in night shift nurses. Methods: This study used a cross-sectional design. Sampling using stratified random sampling technique with a total of 100 nurses at General Hospital X in Jakarta. Results: This study shows that the age range is 22-45 years, female gender 74%, working period >5 years 59%, work unit in the inpatient room 43%, D3 education 83%, and marital status is married 56%, poor sleep quality 51%, and low work stress in respondents 53%. In this study there is a relationship between sleep quality and work stress with p = 0.003. Conclusion: This study shows that sleep quality can affect nurses' psychology such as work stress which can cause disruption of nursing care services. Recommendation: Hospital advice needs to organize the night shift schedule more fairly and re-evaluate the workload of nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giri Susanto
"Hemodialisis (HD) merupakan metode terapi yang banyak digunakan oleh pasien gagal ginjal kronik. Hemodialisis membutuhkan waktu jangka panjang sehingga dapat menimbulkan munculnya berbagai komplikasi yang dapat menimbulkan penurunan kualitas tidur. Fatigue dan depresi diduga berpengaruh terhadap penurunan kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fatigue dan depresi dengan kualitas tidur pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis di RSUD Pringsewu Lampung. Desain pada penelitian ini adalah cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 103 pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis. Analisa data menggunakan uji korelasi Chi square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara fatigue (p value 0.002), dan depresi (p value 0.034) dengan kualitas tidur. Variabel konfonding: usia, pekerjaan, jadwal HD dan lama tidur siang berhubungan signifikan dengan kualitas tidur (p = 0.022, p = 0.041, p = 0.024 dan p = 0.041), namun jenis kelamin, pendidikan, lama HD, hemoglobin, status nutrisi, dan komorbid tidak signifikan berhubungan dengan kualitas tidur (p > 0.05). Hasil analisis regresi logistik berganda menunjukkan fatigue, depresi, pekerjaan, lama HD dan lama tidur siang berkontribusi terhadap kualitas tidur (OR: 5.911, 5.382, 0.142, 0.401 dan 0.164). Dalam satu model ketika diregresikan secara bersamaan, kelima variabel ini berkontribusi sebesar 44,4% terhadap kualitas tidur. Fatigue merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas tidur. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian terhadap fatigue dan pengembangan intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur pasien hemodialisis

Hemodialysis (HD) is a method of treatment that is widely used by chronic kidney failure patients. Hemodialysis takes a long time so that it can cause various complications, which one of them is a decrease in sleep quality. Fatigue and depression are considered affecting the quality of sleep in patients undergoing hemodialysis. This study aims to determine the relationship between fatigue and depression with sleep quality in end-stage renal failure patients undergoing hemodialysis in RSUD Pringsewu Lampung. The design in this study was cross sectional, recruited a total sample of 103 patients with end-stage renal failure undergoing hemodialysis. Data analysis used Chi square correlation test and multiple logistic regression. The results of this study indicated that there was a significant relationship between fatigue (p value 0.002) and depression (p value 0.034) with sleep quality. In addition, age, occupation, HD schedule and length of nap were significantly correlated with sleep quality (p = 0.022, p = 0.041, p = 0.024 and p = 0.041, respectively). However, there were not significantly correlated between gender, education, duration of HD, hemoglobin, nutritional status, and comorbidities with sleep quality (p > 0.05). The result of multiple logistic regression analysis showed that fatigue, depression, occupation, duration of HD and length of nap contributed to sleep quality (OR: 5.911, 5.382, 0.142, 0.401 and 0.164 respectively). In the same model, these variables when regressed together could explain 44.4% to sleep quality. The fatigue became the most influential factor on sleep quality. Therefore, the assessment of fatigue and develop nursing interventions to improve sleep quality hemodialysis patients is pivotal to be conducted in taking care of haemodialysis patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanti
"Kurang tidur dapat memberikan dampak buruk bagi pekerja terutama pekerja shift Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan produktivitas kerja Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dan melibatkan 114 pekerja shift di PT MWT Cikarang Instrumen yang digunakan adalah the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI dan kuisioner produktivitas kerja.
Hasil penelitian menunjukkan 63 3 pekerja dengan kualitas tidur baik memiliki tingkat produktivitas tinggi Hasil uji Chi Square menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan produktivitas kerja p 0 026 0 05 Hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi perawat kesehatan kerja dalam menjalankan perannya sebagai edukator dan advokat.

Lack of sleep can have a negative impact for workers especially shift workers This study aimed to examine the relationship between sleep quality with work productivity This study used a correlation descriptive design with cross sectional approach and involved 114 shift workers at PT MWT Cikarang The instrument used the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI and work productivity questionnaire.
The result showed that 63 3 shift worker with good sleep quality had high productivity level Based on Chi Square test there was a significant relationship between sleep quality and work productivity p 0 026 0 05 The results can be used as consideration for occupational health nurses in their role as an educator and advocate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destiana Agustin
"ABSTRAK
Tidur merupakan salah satu kebutuhan fisiologis bagi manusia yang berguna
untuk proses pemulihan tubuh. Pekerja shift memiliki jadwal kerja yang berubahubah
yang mengakibatkan perubahan irama sirkadian tubuh. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dengan faktorfaktor
yang mempengaruhi tidur pada pekerja shift di PT. Krakatau Tirta Industri.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif. Teknik sampel yang
digunakan adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70
orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja shift memiliki kualitas tidur
yang buruk (64,3 %) dan adanya hubungan antara kualitas tidur dengan penyakit
fisik (p value=0,020, α = 0,05). Rekomendasi bagi pekerja diperlukan pelayanan
kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit fisik

ABSTRACT
Sleeping is one of physiological needs for humans that is useful for body recovery
process. Shift workers had rotating work schedule which can change the circadian
rhythm of body. The aim of this research was to identify the relationship between
sleep quality and factors that affect sleep in shift worker at Krakatau Industrial
Water. This research used a correlative descriptive design. Sample tecqnique used
was total sampling. The number of sample in this research were 70 shift workers.
The results showed that shift workers had poor quality sleep (64,3 %) and there is
a relationship between sleep quality and disease (p value=0,020, α = 0,05). The
recommendation for worker is needed health service for overcome disease
problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43780
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andriarto Nugroho
"ABSTRAK
Pendahuluan : Perawat rumah sakit memiliki risiko mengalami gangguan kualitas tidur. Penelitian tahun 2012 di Salatiga dan Semarang menemukan 52,6% perawat mengalami gangguan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola kerja gilir dengan kualitas tidur dan prevalensi kejadian gangguan kualitas tidur pada perawat dua rumah sakit militer di Jakarta.
Metode : Desain penelitian menggunakan comparative cross sectional melibatkan 183 perawat dua rumah sakit militer yaitu 83 perawat dari rumah sakit yang menerapkan pola 2 kerja gilir perhari dan 100 perawat dari rumah sakit yang menerapkan pola 3 kerja gilir perhari. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data karakteristik faktor pekerja dan pekerjaan. Penilaian kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index yang telah divalidasi.
Hasil : Prevalensi gangguan kualitas tidur pada perawat 52,5%, pada kelompok 2 kerja gilir perhari didapat prevalensi 63,9 % dan pada kelompok 3 kerja gilir perhari didapat prevalensi 43 %. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara pola kerja gilir dengan kualitas tidur dengan ORsuaian=3,09 dan 95%CI = 1,44 - 6,62. Status pernikahan menunjukkan hubungan bermakna dengan kualitas tidur dengan ORsuaian= 5,58 dan 95%CI = 2,08 ? 14,93. Masa kerja juga menunjukkan hubungan bermakna dengan kualitas tidur dengan ORsuaian= 3,78 dan 95%CI = 1,73 ? 8,23.
Kesimpulan dan Rekomendasi : Terdapat hubungan antara pola kerja gilir dengan gangguan kualitas tidur pada perawat di dua rumah sakit militer di Jakarta. Faktor lain yang berhubungan adalah status pernikahan serta masa kerja. Saran bagi manajemen rumah sakit yakni merubah pola kerja gilir menjadi 3 kerja gilir perhari. Edukasi berupa penyuluhan tentang kerja sehat dan sleep hygiene serta menyediakan ruangan khusus yang nyaman untuk perawat di setiap ruang perawatan untuk melepas lelah pada saat dinas.

ABSTRACT
Introduction : Nurses at hospital are at risk getting sleep quality disorder. Previous study in 2012 in Salatiga and Semarang showed that 52,6 % nurses suffers sleep quality disorder. The aim of this research are to know the asscociation betwen workshift pattern and the prevalence of sleep quality disorder among nurses at two military hospitals in Jakarta.
Method : The design of research is compartive cross sectional which involved 183 nurses from two military hospitals, consists of 83 responders from hospital which apply workshift pattern 2 shifts perday and 100 responders from hospital which apply workshift pattern 3 shifts perday. Interview was taken to seek the employee characteristic and job characteristic data. Assesment of sleep quality using quesioner from Pittsburg Sleep Quality Index which has been validated.
Result : Prevalence of sleep quality disorder is 52,5%. In group with 2 workshift perday the prevalence is 63,9% and group with 3 workshift perday prevalence is 43%. From test of analitic statistic, it can be conclude that there is significant connection between workshift pattern with sleep quality ORadj= 3,09 and 95%CI = 1,44 - 6,62. Marital Status conclude that there is significant connection between marital status with sleep quality ORadj= 5,58 and 95%CI = 2,08 ? 14,93. Period of working conclude that there is significant connection between period of working with sleep quality ORadj= 3,78 and 95%CI = 1,73 ? 8,23.
Conclusion and Recommendation : There is a asscociation between workshift pattern and sleep quality disorder. The other factors are marital status and period of working. Suggest to hospital is changes workshift pattern into 3 times perday. Education about work healthy and socialisation of sleep hygiene and also add special room for nurse to relax.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devia Putri Lenggogeni
"Perubahan kualitas tidur sering dikeluhkan oleh pasien yang menjalani hemodialisis. Beberapa faktor-faktor diketahui berhubungan dengan kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisis antara lain faktor demografi, patofisiologis dan psikologis. Disamping faktor tersebut terdapat sebuah faktor baru yang berhubungan dengan kualitas tidur yakni faktor spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisis. Desain penelitian ini adalah analitik cross sectional dengan jumlah sampel 100 orang. Analisis data menggunakan Chi-square dan Regresi Logistik.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara usia p= 0,003, jadwal hemodialisis p=0,001, adekuasi hemodialisis p=0,000, interdialytic weight gain IDWG p=0,004, depresi p=0,000 dan spiritualitas p=0,000 . Depresi merupakan faktor yang paling berhubungan dengan kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisis p=0,002; OR=23,063 . Perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur dalam menyusun intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisis.

The changing of sleep quality is often being complained by hemodialysis patients. Several influencing factors of sleep quality in hemodialysis patients included demographic, pathophysiological and psychological factors. In addition, there is a new related factor of sleep quality which is spirituality factor. This study is aimed to identify and explain the influencing factors of sleep quality in hemodialysis patients. This study used cross sectional analytic with 100 hemodialysis patients. Chi square and Logistic Regression was used to analyze data.
The results showed there was a relationship between age p 0,003, hemodialysis schedule p 0,001, hemodialysis adequacy p 0,000, interdialytic weight gain IDWG p 0,004, depression p 0,000 and spirituality p 0,000 with sleep quality in hemodialysis patients. Depression is the most influencing factor of sleep quality in hemodialysis patients p 0,002 OR 23,063 . It is necessary to consider influencing factors of sleep quality in developing nursing interventions to improve sleep quality in hemodialysis patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>