Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98594 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aby Yazid Al Busthomy Rofi`i
"Spinal Cord Injury (SCI) dengan neurogenic bladder menyebabkan penurunan quality of life (QOL). Model konseptual QOL mengemukakan bahwa faktor karakteristik individu, karakteristik lingkungan, fungsi biologis, gejala, status fungsional dan persepsi kesehatan umum dapat mempengaruhi QOL. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi QOL. Penelitian ini menggunakan desain deskirptif korelasional pada 55 pasien SCI dengan neurogenic bladder di Indonesia. QOL dinilai dengan menggunakan WHOQOL-BREF. Rerata total skor QOL adalah 47,55.
Hasil penelitian menunjukkan faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan QOL adalah pengetahuan (p=0,006), dukungan sosial (0,000), kondisi lingkungan (p=0,000), status fungsional (p=0,001) dan persepsi kesehatan (0,000). Faktor yang paling berpengaruh adalah persepsi kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian optimalisasi proses adaptasi dan rehabilitasi akan membantu persepsi pasien SCI dengan neurogenic bladder untuk dapat hidup normal atau mendekati normal dengan kondisinya.

Spinal cord injury (SCI) with neurogenic bladder lead to decrease of quality of life (QOL). Conceptual model of QOL propose there are several factors influencing QOL. There are characteristics of individual, characteristics of environment, biological function, symptom, functional status, and general health perception. The objective of this study was to analyze factors influencing to QOL. This was descriptive correlational study to 55 SCI with neurogenic bladder patients in Indonesia. QOL was measured by WHOQOL-BREF. Total mean score of QOL was 47,55.
Study showed that factor that significantly correlating with QOL were knowledge (p=0,006), social support (p=0,000), environtment condition (p=0,001), functional status (p=0,001) and heatlh perception (p=0,000). The most influencing factor was health perception. Based on the study result it is necessary to optimize adaptation and rehabilitation process which could help SCI with neurogenic patient perception to life normaly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Setiono
"Tujuan: Menilai manfaat edukasi mengenai gangguan berkemih neurogenik pada pasien cedera medulla spinalis (CMS) di RSUP Fatmawati terhadap pengetahuan dan kemampuan mengatasi masalah.
Metode: Desain studi eksperimental. Subyek 22 orang pasien paraplegi karena CMS dengan gangguan berkemih neurogenik yang dirawat pertama kali di RSUP Fatmawati. Subyek diberikan program edukasi yang terdiri dari 7 topik selama rentang 3 minggu. Dilakukan penilaian pengetahuan dan kemampuan masalah dengan menggunakan kuesioner pada awal penelitian, pasca pemberian edukasi, dan 3 bulan pasca edukasi. Selain itu dilakukan penilaian kepentingan topik edukasi menurut subyek dengan skala Likert.
Hasil: 22 subyek menyelesaikan penilaian awal dan pasca edukasi, namun hanya 18 orang yang dapat dihubungi saat follow up 3 bulan. Terdapat peningkatan pengetahuan yang bermakna antara awal dan pasca edukasi (p=0,033), pasca edukasi dan follow up (p=0,047). Terdapat peningkatan yang bermakna pada kemampuan menyelesaikan masalah antara awal dan pasca edukasi (p=0,000), tidak terdapat perubahan bermakna antara pasca edukasi dan follow up (p=0,157). Seluruh topik edukasi yang diberikan dianggap penting oleh subyek.
Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan menyelesaikan masalah setelah pemberian edukasi, dan terdapat retensi sampai dengan 3 bulan pasca edukasi. Pemberian program edukasi mengenai gangguan berkemih neurogenik pada pasien CMS penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menyelesaikan masalah, serta mencegah komplikasi urologis.

Objective : To evaluate the effect of educational program in neurogenic bladder for spinal cord injury patient at Fatmawati General Hospital in improving knowledge and problem solving skill.
Methods : This is a experimental study. Twenty two paraplegic SCI patients with neurogenic bladder in Fatmawati hospital was included in this study. The subjects was given educational program which consist of 7 topics in 3 weeks period. Questionnaire for evaluating knowledge and problem solving skill was given at the beginning of the study, after completion of education program, and 3 months after education. A likert scale-based questionnaire also given at the end of education to assess patient?s perception of importance regarding the education topics.
Results : All subjects finished the initial and post education assessment, but only 18 subjects finished follow up evaluation. There was significant difference in knowledge between initial and post education assessment (p=0.033) and between post education and follow up (p=0.047). There was significant improvement in problem solving skill between initial and post education assessment (p=0.000) and no significant difference between post education and follow up (p=0.157). All topics given perceived as important by all the subjects.
Conclusion : There is a significant improvement in knowledge and problem solving skill after educational program, and there is retention up to 3 months after education. Educational program in neurogenic bladder for patients with SCI during hospital stay is important in improving patient?s knowledge and problem solving skill also for prevention of urological complication.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Amalia Utami Putri
"Tesis ini disusun untuk mengetahui pengaruh antara berbagai metode berkemih yang umum dilakukan di Indonesia dengan kualitas hidup penderita Cedera Medula Spinalis (CMS) yang memiliki gangguan berkemih neurogenik. Penelitian menggunakan desain uji potong lintang (cross-sectional). Subjek penelitian merupakan penderita gangguan berkemih neurogenik pada penderita CMS yang menggunakan metode berkemih secara spontan (dengan post voiding residu < 20%), kateterisasi bersih secara berkala (Clean Intermittent Catheterization/CIC) secara mandiri, CIC dibantu oleh pelaku rawat, dan kateter menetap. Semua subjek (n=85) dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, kemudian mengisi kuesioner Qualiveen 30 versi Bahasa Indonesia yang sebelumnya telah diuji keshahihan dan keandalannya dalam versi Bahasa Indonesia. Hasil keluaran penelitian ini berupa penilaian Kualitas Hidup Berkemih pada Penderita Cedera Medula Spinalis dengan menggunakan instrumen spesifik yaitu Kuesioner Qualiveen-30 dalam bahasa Indonesia. Ditemukan bahwa skor total kuesioner Qualiveen-30 adalah 1,75  0,78 dengan skor terbesar terdapat pada domain Limitation (1,92  1,00) yang menunjukkan bahwa Limitation merupakan domain yang memiliki nilai kualitas hidup paling rendah diantara ke empat domain. Analisa bivariat menunjukkan bahwa domain Constraint memiliki hasil yang berbeda bermakna secara statistik (p = 0,007) diantara 4 metode berkemih yang dilakukan, dimana metode berkemih CIC oleh pelaku rawat memiliki kualitas hidup berkemih yang paling buruk dengan skor domain 2,500  0,727. Faktor – faktor lain yang berpengaruh kualitas hidup berkemih terhadap domain Constraint pada penderita CMS antara lain jenis kelamin (p=0,047), level cedera (p = 0,024), dan metode berkemih (p = 0,007). Pada analisis post hoc didapatkan subjek dengan metode berkemih CIC oleh pelaku rawat memiliki kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan subjek dengan metode berkemih spontan (p = 0,042) dan subjek dengan metode berkemih CIC mandiri (p = 0,009).

This thesis was aimed to determine the effect of various methods of urination that are commonly carried out in Indonesia and the quality of life of patients with Spinal Cord Injury (SCI) who have neurogenic bladder disorders. The design was cross-sectional. Subjects were SCI patients with neurogenic bladder disorders who used spontaneous voiding methods (with post voiding residue <20%), Clean Intermittent Catheterization / CIC independently, CIC assisted by caregivers, and indwelling catheters. All subjects (n = 85) were interviewed, physically examined by physician, and filled out the Indonesian version of the Qualiveen 30 questionnaire. The results of this study is to assess the Quality of Life for neurogenic bladder and its related factors.
It was found that the total score of the Qualiveen-30 questionnaire was 1.75 ± 0.78 with the highest score found in the Limitation domain (1.92 ± 1.00) which showed that it is the lowest quality of life value among the four domains (Limitation, Constraint, Fear, Feelings).
Bivariate analysis showed that the Constraint domain had statistically significant different results (p = 0.007) among the 4 ovoiding methods performed. Clean Intermittent Catheter by caregiver had the worst quality of voiding with a domain score of 2,500 ± 0.727. Other factors influencing the Quality of Life on the Constraint domain include gender (p = 0.047), injury level (p = 0.024), and voiding method (p = 0.007).
In the post hoc analysis it was found that subjects with CIC voiding methods by caregiver had lower quality of life compared to subjects with spontaneous voiding methods (p = 0.042) and subjects with independent CIC voiding methods (p = 0.009).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Marina
"ABSTRAK Depresi merupakan masalah psikologis yang paling sering ditemukan pada pasien cedera medulla spinalis (CMS). Kualitas hidup merupakan tujuan utama rehabilitasi. Depresi merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup pada pasien CMS. Desain penelitian ini adalah studi potong lintang dengan pengambilan sampel secara consecutive dengan subjek sejumlah 67 orang. Sampel penelitian adalah seluruh pasien cedera medulla spinalis AIS A-D. Seluruh subjek diminta untuk melakukan pengisian kuesioner Beck Depression Inventory dan WHOQOL-BREF versi Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat depresi dengan kualitas hidup pada pasien CMS (p<0,001). Semakin tinggi tingkat depresi maka kualitas hidup pasien akan semakin rendah (p<0,001). Terdapat korelasi antara nilai SCIM dengan kualitas hidup (p<0.001), terutama pada subskala manajemen pernapasan dan sfingter (p<0.001) serta mobilitas ruangan dan toilet (p<0.001). Terdapat hubungan antara tingkat depresi dan kualitas hidup pada pasien CMS. Selain itu, kapasitas fungsional juga mempengaruhi kualitas hidup pada pasien CMS. 

ABSTRACT
Depression is the most common psychological problems in spinal cord injury (SCI) patients. Quality of life is the main goal of rehabilitation. Depression has known to have correlations with quality of life. The purpose of this study is to evaluate association between the level of depression and quality of life in SCI patients. Cross sectional study was applied in this study with 67 subjects in total collected by consecutive sampling technique. Patients who experienced SCI with AIS A-D were included in this study. All of subjects were asked to fill out Beck Depression Inventory questionnaire and WHOQOL-BREF Indonesian version. In this study, we found that there was an association between level of depression and quality of life in SCI patients (p<0.001). Patient with higher level of depression had lower quality of life (p<0,001). Also, there is correlation between SCIM and quality of life (p<0.001), especially in respiration and sphincter management and mobility in room and toilet (p<0,001). There was an association between level of depression and quality of life in SCI patients. Functional capacity had influence on quality of life in SCI patients. 

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatriani
"Spinal Cord Injury (SCI) adalah kerusakan sumsum tulang belakang yang mengakibatkan gangguan neurologis, yang disebabkan oleh cedera tulang belakang taumatik (TSCI) dan cedera tulang belakang non-traumatik (NTSCI). SCI mengakibatkan gangguan fisik jangka panjang, gangguan fungsi tubuh, status psikologis dan sosial ekonomi. SCI secara drastis mempengaruhi independensi dan kualitas kehidupan. Salah satu penyebab utama cedera medulla spinalis secara non-trauma adalah adanya tumor yang dapat menekan medula spinalis. Klasifikasi tumor di medulla spinalis berdasarkan lokasi tumor pasien yakni intradural-intramedullary, intradural-extramedullary dan extradural. Tumor medulla spinaliis secara garis besar terbagi dua jenis yakni Benign Spinal Cord Tumors, dan Malignant Spinal Cord Tumor.
Tujuan: Menganalisis praktik residensi keperawatan medikal bedah dengan menerapkan peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dan melakukan analisis pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah muskuloskeletal khususnya SCI dengan pendekatan konsep Need Theory Virginia Henderson.
Metode: Studi kasus yang dilakukan pada praktik residensi spesialis keperawatan medikal bedah terhadap pasien spinal cord injury dengan pendekatan teori kebutuhan Virginia Henderson.
Hasil: Penulis melakukan asuhan keperawatan kepada 17 (dari total 30 kasus resume) pasien dengan SCI yang disebabkan oleh trauma dan non trauma. Proses asuhan keperawatan menurut Henderson berfokus pada pasien dan keluarga. Virginia Henderson memandang pasien sebagai individu yang membutuhkan bantuan dalam pemenuhan kebutuhannya untuk mencapai kebebasan dan keutuhan tubuh serta pikiran.

SCI is spinal cord damage that results in neurological disorders, caused by traumatic spinal cord injury (TSCI) and non-traumatic spinal cord injury (NTSCI). SCI results in long-term physical impairment, impaired bodily function, psychological and socioeconomic status. Due to functional limitations in the sensory and motor systems, involving lower and upper extremity function, SCI drastically affects independence and quality of life. One of the main causes of non-traumatic spinal cord injury is the presence of tumors that can compress the spinal cord in patients (New et al., 2017). The classification of tumors in the spinal cord is based on the location of the patient's tumor, namely intradural-intramedullary, intradural-extramedullary and extradural (Kumar et al., 2020). Spinal cord tumors are broadly divided into two types, namely benign spinal cord tumors and malignant spinal cord tumors.
Objectives: To analyze the practice of medical surgical nursing residency by applying the role as a nursing care provider and to perform a nursing analysis of providing nursing care to patients with musculoskeletal problems, especially SCI with Virginia Henderson's Need Theory concept approach.
Methods: The author's case study was carried out in this medical surgical nursing specialist residency practice for spinal cord injury patients with a virginia Henderson needs theory approach.
Results: The author provided nursing care to 17 (out of a total of 30 cases resumed) patients with SCI caused by trauma and non-trauma. The nursing care process according to Henderson focuses on the patient and family. Virginia Henderson views patients as individuals who need assistance in meeting their needs to achieve freedom and wholeness of body and mind.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vina
"Professionalime ilmu keperawatan adalah bagian disiplin ilmu keperawatan sampai dengan keperawatan sub spesialisasi dimana perawat spesialis sebagai seorang perawat yang dipersiapkan melampaui level seorang perawat generalis yang berwenang untuk praktek sebagai spesialis dengan keahlian dalam cabang bidang keperawatan. Ners spesialis keperawatan medikal bedah dengan peminatan muskuloskletal berperan dalam perawatan kekhususan masalah dan kasus kelolaan yang berkaitan dengan orthopedi atau muskuloskletal. Tujuan utama memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien kasus Spinal Cord Injury dengan trauma melalui pendekatan keperawatan model teori self-care Orem. Asuhan berupa pengelolaan 1 kasus kelolaan uatam dan 30 resume yang terdiri 3 bagian kasus besar yaitu kasus Spine, ekstremitas atas, dan ekstremitas atas dengan menggunakan teori model keperawatan Self-Care Orem yang menekankan tentang kebutuhan perawatan diri. Pencegahan terjadinya luka tekan dengan pemberian Aloe vera gel sebagai bagian dari tindakan mandiri keperawatan berdasarkan bukti penelitian ilmiah. Proyek inovasi berupa pengkajian resiko DVT dengan menggunakan Autar Scale adalah bentuk pengembangan dari intervensi keperawatan untuk pencegahan resiko terjadinya DVT pada pasien dengan kasus muskuloskletal. Tujuan seluruh kegiatan yang dilakukan selama kegiatan residensi adalah mewujudkan asuhan keperawatan yang komprehensif berdasarkan bukti ilmiah terkini.

Professional expertise is part of the discipline of expertise up to sub-specialization where specialist nurses as nurses who are prepared go beyond the level of a generalist nurse who is classified to practice as a specialist with expertise in their field of expertise. Medical surgeon specialist nurses with specialization in musculoskeletal play a role in treating specific problems and managing cases related to orthopedics or musculoskeletal issues. The main goal is to provide comprehensive care assistance to patients with spinal cord injury cases with trauma through the Orem self-care model of therapy. The care is in the form of managing 1 main case and 30 resumes consisting of 3 major case sections namely the Spine, upper extremity and upper extremity cases using a theoretical model including Orem's Self Care who is depressed about the need for self-care. Prevention of pressure sores by administering Aloe Vera Gel as part of an independent act of kindness based on scientific research evidence. The innovation project in the form of DVT risk assessment using the Autar Scale is a form of developing interventions to prevent the risk of DVT in patients with musculoskeletal cases. The aim of all activities carried out during the residency activities is to realize comprehensive group care based on the latest scientific evidence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tri Antika Rizki Kusuma Putri
"ABSTRAK
Miastenia gravis merupakan kelainan autoimun yang menyerang neurotransmitter
di tautan neuromuskular dan menghambat terjadinya kontraksi di otot. Kelemahan
otot yang terjadi menyebabkan keterbatasan aktivitas fisik serta terganggunya
kesejahteraan psikologis dan interaksi sosial yang dapat mempengaruhi kualitas
hidup pasien miastenia gravis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor
yang mempengaruhi kualitas hidup pada pasien miastenia gravis. Penelitian
ini merupakan deskriptif analitik dengan desain cross sectional yang melibatkan 76
pasien. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara lama
menderita (p = 0.014), fungsi fisik (p = 0.000), dukungan sosial (p = 0.003),
penghasilan (p = 0.045), klasifikasi (p = 0.000), status emosional (p<0.05), dan efek
samping obat (p = 0.005) terhadap kualitas hidup pasien miastenia gravis. Faktor
yang paling mempengaruhi kualitas hidup adalah ketergantungan konsumsi obat
(koef. B = 16.804). Hasil pada penelitian ini akan membantu dalam merencanakan
intervensi holistik pada pasien miastenia gravis.

ABSTRACT
Myasthenia gravis is an autoimmune disorder that affect neurotransmitter at
neuromuscular junction wich inhibits muscles contractions. Muscle weakness
occurs causing limitation of physical activity as well as the disruption of
psychological well-being and social interaction that can affect the quality of life of
patients with myasthenia gravis. This study aims to determine the factors that affect
the quality of life in myasthenia gravis patients. This research is a descriptive
analytic with cross sectional design involving 76 patients. The results in this
research showed a significant relationship between period of suffering (p = 0.014),
physical function (p = 0.000), social support (p = 0.003), earnings (p = 0.045),
classification (p = 0.000), emotional states (p <0.05), and the side effects of
medication (p = 0.005) with quality of life of patients with myasthenia gravis. The
factors that most affect the quality of life is the dependence of drug consumption
(koef. B = 16,804). The results of this research will assist for an holistic nursing
interventions for myasthenia gravis patients."
2016
T46040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucya Putri Juwita
"Gangguan berkemih menyebabkan penurunan kualitas hidup dan mortalitas pasien pasca cedera medula spinalis. Sensasi penuh kandung kemih berperan penting dalam tatalaksana berkemih pasca cedera medula spinalis. Metode clean intermittent catheterization (CIC) berdasarkan sensasi dapat menghindari kateterisasi yang tidak perlu, berkemih terlalu dini atau overdistensi kandung kemih. Urodinamik sebagai baku emas evaluasi sensasi penuh kandung kemih tidak selalu dapat diakses oleh semua pasien dan fasilitas kesehatan. Skor sensori T10-L2 dan S2-S4/5 berdasarkan pemeriksaan International Standards for Neurological Classification of Spinal Cord Injury (ISNCSCI) diperkirakan dapat memprediksi sensasi penuh kandung kemih. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi hubungan antara skor sensori T10-L2 dan S2-S4/5 terhadap sensasi penuh pada kandung kemih. Penelitian dilaksanakan di RSUP Fatmawati dengan desain kohort retrospektif menggunakan rekam medis, dari April 2020 hingga Februari 2021 dengan total subjek 32 orang, dimana 26 orang tidak memiliki sensasi dan 6 orang memiliki sensasi penuh kandung kemih. Analisis statistik menggunakan rumus perbedaan 2 rerata tidak berpasangan, berbeda signifikan bila p < 0,05. Skor sensori T10-L2 antara kelompok subjek yang tidak memiliki sensasi penuh dengan kelompok subjek yang memiliki sensasi penuh memiliki perbedaan yang signifikan (p=0.008). Skor sensori S2-S4/5 tidak berbeda secara bermakna pada kedua kelompok subjek (P = 0,494). Terdapat hubungan bermakna dimana semakin tinggi skor sensori T10-L2 maka semakin besar kemungkinan pasien pasca cedera medula spinalis merasakan sensasi penuh kandung kemih. Penelitian ini juga mendapatkan nilai skor 30 sebagai titik potong skor sensori T10-L2 dalam memprediksi sensasi penuh kandung kemih. Hasil temuan ini dapat menjadi acuan perencanaan program manajemen berkemih menggunakan CIC berdasarkan sensasi, terutama di fasilitas kesehatan tanpa sarana urodinamik.

Bladder dysfunction causes low quality of life and mortality of patients after spinal cord injury. The sensation of bladder fullness is important in bladder management. The sensation-based clean intermittent catheterization (CIC) method can avoid unnecessary catheterization, premature voiding, or bladder overdistention. Urodynamic is the gold standard for bladder fullness evaluation, but it is not always accessible to all patients and health facilities. Sensory scores T10-L2 and S2-S4/5 based on the International Standards for Neurological Classification of Spinal Cord Injury (ISNCSCI) are estimated to predict the sensation of bladder fullness. This study aimed to identify the association between sensory scores T10-L2 and S2-S4/5 with the sensation of bladder fullness. This study was conducted at Fatmawati Hospital with a retrospective cohort design using medical records, from April 2020 to February 2021, the total subjects are 32 people, of which 26 people had no sensation and 6 people had full bladder sensation. Analyzed statistically by the difference of 2 unpaired means (significantly different if p < 0.05). Sensory scores of T10-L2 between the subjects without sensation and the subjects with the sensation of bladder fullness had a significant difference (p=0.008). Sensory scores of S2-S4/5 were not significantly different between the two groups (P = 0.494). There was a significant association which is the higher the sensory scores of T10-L2, the patient is more likely to feel the sensation of a bladder fullness after spinal cord injury. This study also found that 30 was the cut-off point of the total T10-L2 sensory scores for predicting the sensation of bladder fullness. These findings can be used as a reference for planning a bladder management using the sensation-based CIC, especially in health facilities without urodynamic"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"Penyakit ulkus diabetikum menyebabkan penurunan fungsi fisik dan psikologis yang berdampak pada kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien ulkus diabetikum. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, lama menderita ulkus diabetikum, depresi, nyeri, koping, dukungan sosial dan kondisi luka. Penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 100 responden. Pada analisis regresi linier ganda didapat 3 variabel yang berpengaruh terhadap kualitas hidup yaitu penghasilan depresi dan nyeri. Hasil penelitian lebih lanjut didapatkan depresi sebagai faktor yang paling berhubungan dengan kualitas hidup (p=0.000). Berdasarkan hal tersebut perawat perlu mendeteksi secara dini depresi yang dialami oleh pasien dan memberikan pendidikan kesehatan.

Diabetic ulcer can decline in physical function and psychological impact on quality of life. This study aims to examine the factors that affect the quality of life of diabetic ulcer patients. The independent variables in this study were age, gender, education, income, long suffering from diabetic ulcers, depression, pain, coping, social support and wound conditions. This research used analytic correlation with cross-sectional design. Samples in this research there were 100 respondents. In the multiple linear regression analysis obtained 3 variables that affect the quality of life of the income depression and pain. The results obtained further depression as factors most related quality of life (p = 0.000). Based on that nurses need early detection of depression experienced by patients and providing health education."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>