Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emana Fasianti
"Perkembangan fisik kota mengakibatkan peningkatan kebutuhan penerangan jalan dan konsumsi energi listrik. Di tengah isu lingkungan dan krisis energi yang dihadapi kota-kota, penggunaan lampu PJU hemat energi LED seperti yang dilakukan kota di Jakarta berpotensi memberikan penghematan energi dan menurunkan dampak terhadap lingkungan, namun membutuhkan biaya investasi yang besar sehingga perlu dikombinasikan dengan skenario penghematan energi yang lain seperti peredupan cahaya (dimming). Skenario dimming perlu dibuat dengan menyesuaikan intensitas aktivitas warga berdasarkan pola persebaran titik PJU pada struktur dan pola ruang kota. Dengan mengambil studi kasus di Jakarta Pusat dan menggunakan pendekatan analisis deskriptif untuk menganalisis pola spasial PJU, hasil pengukuran volume lalu lintas, dan hasil perhitungan potensi penghematan, diperoleh hasil bahwa (1) pola spasial PJU berdasarkan struktur dan pola ruang menunjukkan persebaran pelayanan titik PJU yang disesuaikan dengan hierarki sistem pusat kegiatan dan kebutuhan pelayanan, (2) Intensitas lalu lintas yang bervariasi pada kawasan pusat kegiatan dan permukiman menunjukkan kebutuhan penerangan jalan yang bervariasi sehingga dimming bisa dilakukan dengan nilai dan periode yang bervariasi menyesuaikan intensitas lalu lintas, serta (3) skenario dimming yang diterapkan bersama dengan penggunaan lampu PJU LED smart system di Jakarta Pusat berpotensi mengoptimalkan penurunan konsumsi energi listrik, tagihan listrik PJU serta emisi CO2.

Physical development of the city resulting in increased demand of street lighting and consumption of electrical energy in the city. Among environmental issues and the crises of energy in the city, the use of energy efficient lamps LED and smart sytem in Jakarta has potential to provide energy savings and reduce the impact on the environment, but this project requires big investment costs so need to be combined with other energy saving scenarios such as dimming system. Dimming system need to be made by adjusting the intensity of the citizens activities based on the distribution pattern of street lighting system on the structure and functional zone of urban space. By taking a case study in Central Jakarta and using descriptive analysis approach to analyse the spatial pattern of street lighting, the traffic measurement result, and the calculation of saving, it is found that (1) spatial pattern of Central Jakarta street lighting system shows the distribution of street lighting point service has been adjusted to the hierarchy of city center system of activities and service needs, (2) the varying traffic intensity at the center of activity and residential area shows the need for varied street lighting so that dimming can be done with the varying values and periods based on the traffic intensity and (3) dimming scenarios applied with the use of LED smart systems in Central Jakarta street lighting system, potentially optimize the reduction of the consumption of electrical peak load, local government expenditure and greenhouse gas emissions."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T49244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jan Christian
"Kebutuhan energi listrik yang terus meningkat menyebabkan turut meningkatnya keperluan akan penghematan energi listrik. Pada bidang penerangan jalan umum, metode yang dapat digunakan untuk menghemat energi listrik adalah dengan melakukan penggantian lampu yang digunakan menjadi lampu dengan tipe LED, yang mana lampu jenis ini memiliki efikasi cahaya yang tinggi. Akan tetapi, pada sistem penerangan jalan umum existing, lampu akan terus melakukan penerangan pada keadaan di mana kendaraan tidak melintas, sehingga penghematan konsumsi energi listrik belum bersifat maksimal. Dengan demikian, diperlukan penerapan sistem pintar pada penerangan jalan umum (PJU), yang memungkinkan adanya fitur kontrol penerangan cerdas lampu jalan. Penerapan sistem penerangan jalan umum pintar berfungsi untuk mengoptimalkan masalah konsumsi daya dan penerangan jalan pada malam hari. Selain itu, penerapan PJU pintar juga memberikan dampak positif dari sisi ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa jauh penghematan konsumsi daya apabila sistem penerangan jalan umum pintar diterapkan pada Jalan Lingkar Universitas Indonesia. Berdasarkan hasil simulasi pada aplikasi DIALux EVO serta perhitungan konsumsi energi, penerapan sistem penerangan jalan umum pintar pada Jalan Lingkar Universitas Indonesia dapat memberikan penghematan konsumsi energi sebesar 68.22% apabila dibandingkan dengan penerangan jalan umum existing.

The need for electrical energy that continues to increase causes the need for energy savings to increase. In the field of street lighting, a method that can be used to save electrical energy is to replace the lamps used with LED lamps, which have high light efficacy. However, in the existing street lighting system, the lights will continue to illuminate in situations where vehicles are not passing, so that the savings in electricity consumption are not optimal. Thus, it is necessary to implement a smart system for street lighting, which allows for intelligent lighting control features for street lights. The application of a smart street lighting system serves to optimize the problem of power consumption and street lighting at night. In addition, the implementation of smart street lighting also has a positive impact on the economy.
This study aims to analyze how far the power consumption can be saved if a smart street lighting system is applied to the Universitas Indonesia Ring Road. Based on the simulation results on the DIALux EVO application and energy consumption calculations, the implementation of a smart street lighting system on the Universitas Indonesia Ring Road can provide energy consumption savings of 68.22% when compared to existing public street lighting.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Penghematan energi di penerangan jalan umum (PJU) tidak hanya membantu pemerintah pusat dalam pengelolaan energi nasional namun juga menghemat anggaran pemerintah daerah untuk tagihan listrik PJU. Tulisan ini bertujuan menganalisis permasalahan dalam pengelolaan penerangan jalan umum (PJU) dalam menghemat pemakaian energi dengan studi kasus di Kota Surakarta dan Bandung. Analisis dilakukan dengan data sekunder berupa tagihan listrik serta data primer berupa pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan.Permasalahan utama yang ditemukan adalah system tagihan PJU abonemen dan penggunaan tarif yang tidak sesuai.Solusi yang perlu dilakukan adalah meterisasi PJU abonemen yang berpotensi menurunkan tagihan listrik PJU abonemen hingga 73,15%. Permasalahan kedua adalah penggunaan lampu PJU teknologi lama yang berpotensi digantikan oleh teknologi lampu efisiensi tinggi untuk menurunkan konsumsi listrik hingga 50%. Permasalan terakhir adalah kesalahan tagihan listrik oleh PLN yang dapat diatasi dengan teknologi PJU pintar. Teknologi ini juga mampu meredupkan lampu yang berakibat pada pengurangan daya 30% saat kepadatan lalu lintas berkurang."
537 KLET 13:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelius Oki Kusuma
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Atikasari
"Tingginya penerimaan pajak penerangan jalan kota Cilegon setiap tahunnya serta adanya kebijakan earmarking Pajak penerangan jalan untuk penyediaan penerangan jalan umum, seharusnya bisa mengatasi permasalahan terkait penerangan jalan umum yang terjadi di Kota Cilegon. Earmarking tax mengatur anggaran Penerangan Jalan Umum berasal dari pendapatan Pajak Penerangan Jalan untuk penerangan jalan yang bertujuan untuk menjamin tersediaanya anggaran penerangan jalan umum serta meningkatkan akuntabilitas dari pungutan pajak penerangan jalan. Penelitian ini memfokuskan pada alokasi anggaran eamarking pajak penerangan jalan untuk penyediaan penerangan jalan umum. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan teknik analisis data kualitatif. Hasilnya, Kota Cilegon dalam pengalokasi anggaran untuk penyediaan penerangan jalan umum dananya tidak bersumber dari perolehan pajak penerangan jalan melainkan dari total pendapatan yang terdapat di APBD, sehingga tidak adanya perbedaan dengan sektor lain yang tidak dilakukan earmarked.. Kendala yang ditemui dalam proses alokasi anggaran penyediaan Penerangan Jalan Umum di Kota Cilegon adalah ketidakjelasan batasan presentase alokasi earmarking Pajak Penerangan Jalan di dalam Peraturan Daerah, kurangnya pengetahuan dan perhatian perangkat pemerintah daerah mengenai earmarking tax, serta tidak selarasnya sistem penganggaran dengan kebijakan earmarking tax. Kendala tersebut menyebabkan pengalokasian anggaran earmarking Pajak Penerangan Jalan untuk Penerangan Jalan Umum tidak dikakukan sebagaimana mestinya sehingga membuat alokasi anggaran untuk Penerangan Jalan Umum tidak maksimal

The high income of street lighting tax Cilegon city every year and the existence of earmarking policy Street lighting tax for the provision of public street lighting, should be able to overcome problems related to street lighting that occurred in the city of Cilegon. The Earmarking Tax regulates the Street Lighting Budget from the Road Lighting Tax revenue for street lighting which aims to ensure the availability of public road lighting and to improve the accountability of street lighting taxes. This study focuses on budget allocation of street lighting tax eamarking for the provision of street lighting. This research is conducted with qualitative approach and qualitative data analysis technique. As a result, Cilegon in the budget allocation for the provision of street public lighting does not originate from street lighting tax revenue but from total revenues in APBD, so there is no difference with other sectors that are not earmarked. Constraints encountered in the budget allocation process provision Public Street Lighting in Cilegon City is the obscure limitation of percentage of earmarking allocation of street lighting tax in local regulation, lack of knowledge and attention of local government concerning earmarking tax, and not aligned with budgeting system with earmarking tax policy. These constraints cause the allocation of earmarking budget for street lighting for street lighting is not properly standardized so as to make the "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Praditya Rizky Pratama Putra
"Populasi dunia terus tumbuh dan mencapai titik evolusi masyarakat yang signifikan, di mana jumlah penduduk yang tinggal di kota melebihi jumlah penduduk di pedesaan. Hal ini menjadikan perhatian khusus bagi pemerintah pusat dan daerah karena sumber daya yang terbatas, seperti energi, harus dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan warga. Sehingga lampu penerangan jalan yang hemat energi diharapkan untuk dapat menggantikan lampu penerangan konvensional yang masih banyak ditemukan di kota besar, tidak terkecuali Kota Depok. Oleh karena itu, berbagai alat, mulai dari sensor hingga proses, layanan, dan kecerdasan buatan, digunakan untuk mengakomodir penggunaan infrastruktur pada aset penerangan kota dengan konsep hemat energi serta mempunyai fleksibilitas tinggi. Depok Smart Pole dengan salah satu feature Intelligent Street Light, menjadi Program Smart Living Pemerintah Kota Depok. Konsep lampu penerangan cerdas ini, dirancang menggunakan jaringan LoRa dengan menentukan kapasitas site dan jumlah site gateway yang akan digunakan. Simulasi cakupan wilayah jaringan LoRa pada Kota Depok dilakukan dengan menghitung link budget menggunakan Model Okumura Hata dan dilanjutkan simulasi menggunakan Forsk Atoll 3.3.2. Optimasi jaringan LoRa bergantung pada parameter awal yang ditentukan dengan Bandwidth 125KHz, Spreading Factor (SF-8), dan Coding Rate (CR 4/5). Sesuai parameter tersebut, hasil penelitian ini  sebelas site gateway dengan radius 1.8Km, dan sensitivitas penerima ≤-127.0dBm pada SF-8. Kapasitas setiap sel dapat melayani 45.425 perangkat dengan utilisasi jaringan 83,73% pada perencanaan hingga tahun 2032. Aspek kelayakan implementasi intelligent street light di Kota Depok memberikan nilai NPV Rp285.770.413.193 sehingga proyek dapat dijalankan menggunakan skema pembiayaan capex dan opex melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

The world's population continues to grow and is reaching a significant point of societal evolution, where the number of people living in cities exceeds those in rural areas. This is of particular concern to the central and local governments because limited resources, such as energy, must be optimized to meet the needs of citizens. So that energy-efficient street lighting is expected to be able to replace conventional lighting which is still widely found in big cities, Depok City is no exception. Therefore, various tools, from sensors to processes, services, and artificial intelligence, are used to accommodate the infrastructure use of urban lighting assets with the concept of energy saving and high flexibility. The Depok Smart Pole with one of the Intelligent Street Light features has become the Depok City Government's Smart Living Program. This smart lighting concept is designed using the LoRa network by determining the site capacity and the number of site gateways to be used. The simulation of the LoRa network area coverage in Depok City was carried out by calculating the link budget using the Okumura Hata Model and continued with the simulation using Forsk Atoll 3.3.2. LoRa network optimization depends on the initial parameters specified with 125KHz Bandwidth, Spreading Factor (SF-8), and Coding Rate (CR 4/5). According to these parameters, the results of this study are eleven gateway sites with a radius of 1.8Km, and a receiver sensitivity of -127.0dBm on SF-8. The capacity of each cell can serve 45.425 devices with 83.73% network utilization in planning until 2032. The implementation of intelligent street light in Depok City gives a NPV value of Rp285.770.413.193 so that the project can be run using a capex and opex financing scheme through Government Cooperation with Business Entities (KPBU). "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Syailendra
"Dengan tingginya perolehan Pajak Penerangan Jalan pada Tahun 2014 serta adanya kebijakan earmarking Pajak Penerangan Jalan yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas pengenaan pungutan pajak daerah tersebut, daerah dalam hal ini Kota Surakarta terkait penyediaan Penerangan Jalan Umum seharusnya bisa mengatasi pelayanan dasar tersebut dengan baik dan optimal. Penelitian ini akan memfokuskan kepada kebijakan earmarking Pajak Penerangan Jalan di Kota Surakarta dan melakukan analisis evaluasi kebijakan tersebut, apakah sudah memenuhi kriteria evaluasi ketepatan dan kecukupan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. Hasilnya adalah kebijakan earmarking Pajak Penerangan Jalan untuk penyediaan Penerangan Jalan Umum di Kota Surakarta Tahun 2014 belum memenuhi kriteria evaluasi ketepatan dan kecukupan. Melalui kebijakan earmarking Pajak Penerangan Jalan ini seharusnya dapat menjadi stimulus untuk permasalahan penyediaan Penerangan Jalan Umum di setiap daerah di Indonesia.

With the high cost earned from street lighting tax in 2014 and street lighting earmarking policy which purpose to increase the earning of accountability of local tax in Surakarta related to the availability of general street lighting should have overcome the general service well. This study focused on the earmarking street lighting tax policy in Surakarta and to analyze the evaluation of policy, and if the evaluation of adequacy and exactitude is fully fulfilled. The study used a quantitative method. As result, this policy has not fulfilled the evaluation criteria. Through the earmarking policy, the policy should stimulate the problematic solution of street lighting in Surakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Bob Alvin
"Indonesia memiliki target pengurangan emisi sebesar 29% atau 835 juta ton CO2 pada tahun 2030, yang ditingkatkan menjadi 32% atau 912 juta ton CO2 pada tahun 2023. Sektor bangunan gedung merupakan salah satu penghasil emisi terbesar di Indonesia. Untuk mengurangi emisi tersebut, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan regulasi konservasi energi yang mengharuskan setiap sektor untuk mengurangi penggunaan energi. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2023, konservasi energi wajib dilakukan oleh pengguna energi di sektor bangunan gedung yang menggunakan sumber energi setara atau lebih dari 500 Ton Oil Equivalent. Di sisi lain, kenyamanan pengguna gedung harus diperhatikan dalam konservasi energi gedung. Kenyamanan pengguna memengaruhi produktivitas dan efisiensi kerja mereka di dalam gedung. Oleh karena itu, optimalisasi sangat penting untuk menemukan nilai optimal bagi penggunaan energi listrik dan kenyamanan pengguna. Dalam penelitian ini, kami menggunakan evolution mating algorithm (EMA) untuk menemukan nilai optimal bagi penggunaan energi listrik dan kenyamanan pengguna di gedung perkantoran di negara beriklim tropis. Model matematika dari penelitian sebelumnya telah diperbarui untuk melakukan optimalisasi di negara beriklim tropis. Variabel suhu dan pencahayaan yang memengaruhi kenyamanan termal dan visual pengguna di dalam bangunan digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dan menganalisis nilai optimal suhu dan pencahayaan untuk menghasilkan nilai optimal penggunaan energi listrik dan kenyamanan pengguna di negara beriklim tropis. Penelitian ini membandingkan kondisi gedung perkantoran sebelum dan sesudah optimalisasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa kondisi setelah optimalisasi menggunakan EMA berhasil mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan kenyamanan pengguna di dalam gedung perkantoran di negara beriklim tropis. Variabel suhu dan pencahayaan setelah optimalisasi berada pada titik optimal yaitu 23°C dan 358,6 lux, yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Indonesia.

Indonesia has set a target to reduce emissions by 29% or 835 million tons of CO2 by 2030, which was increased to 32% or 912 million tons of CO2 in 2023. The building sector is one of the largest contributors to emissions in Indonesia. To reduce these emissions, the Indonesian government has issued energy conservation regulations requiring each sector to reduce energy consumption. According to Government Regulation No. 33 of 2023, energy conservation is mandatory for energy users in the building sector who use energy sources equivalent to or greater than 500 tons of oil equivalent. On the other hand, the comfort of the building's users must be considered in the energy conservation of a building. User comfort impacts their productivity and efficiency inside the building. Therefore, optimization is essential in order to find optimal values for energy use and user comfort. In this study, we used the evolution mating algorithm (EMA) to find optimal values for energy use and user comfort in office buildings in a tropical-climate country. The mathematical model from the previous research has been updated to perform optimization in tropical-climate countries. The temperature and lighting variables that will affect the thermal and visual comfort of the user inside the building are used to optimize the use of energy. The aim of this research is to determine and analyze the optimal values of temperature and lighting to generate the optimal value of energy use and user comfort in a tropical-climate country. This study compares the state of an office building before and after optimization. The results prove that conditions after optimization using EMA succeeded in reducing energy consumption and increasing user comfort inside office buildings in tropical-climate countries. The temperature and lighting variables after optimization are at the optimal point of 23 oC and 358.6 lux, which are in line with Indonesia Government Regulations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>