Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108780 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pranowo Tri Adhianto
"Perkembangan teknologi mengubah bagaimana sebuah gerakan sosial berjalan; ada yang ldquo;tanpa usaha nyata rdquo; sehingga disebut Clicktivism, namun ada juga tetap memiliki gerakan nyata yang justru diperluas dengan menggunakan media sebagai saluran persuasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses relawan menginterpretasikan pesan persuasi website gerakan sosial. Studi ini dilakukan terhadap relawan gerakan Indonesia Mengajar ; gerakan ini meminta para relawan untuk menjadi guru sekolah dasar di daerah terjauh, terluar, dan terbelakang di Indonesia, memberikan pengorbanan dan dampak nyata. Menggunakan Fogg Behavior Model, penelitian dilakukan secara kualitatif dengan interview terhadap tiga narasumber. Hasilnya menunjukkan persepsi akan isi website Indonesia Mengajar sebagai sumber informasi utama berperan dalam meningkatkan efikasi diri dan motivasi, serta memicu munculnya perilaku untuk mendaftar sebagai relawan. Penggunaan bahasa yang informal, gambar serta cerita pengalaman lapangan membuat pengguna website tepersuasi secara deliberative, sehingga meningkatkan komponen motivasi Hope. Proses mendaftar melalui website yang sangat mudah memicu perilaku mendaftar sebagai relawan.Kata kunci: anak muda, Fogg Behavior Model, gerakan sosial baru, media persuasi, relawan.
Technological developments alter how a social movement works there is no real effort so called Clicktivism, but there is also still has a real movement that actually expanded by using the media as a channel of persuasion. This study aims to describe the process of volunteering to interpret the message of persuasion of social movement website. This study was conducted on volunteers of the Indonesia Mengajar movement the movement asked volunteers to become elementary school teachers in the furthest, most remote and backward areas of Indonesia, providing real sacrifices and impacts. Using Fogg Behavior Model, the research was conducted qualitatively by interviewing three interviewees. The result shows the perception of the content in Indonesian Mengajar rsquo s website as the main source of information, plays a role in improving self efficacy and motivation, and triggers the emergence of behavior to register as a volunteer. The use of informal language, pictures and field experience stories make deliberative user deliberate websites, thus increasing Hope 39 s motivational component. The process of registering through the website is very easy to trigger the behavior register as a volunteer.Keyword young adult, Fogg behavior model, new social movement, persuasion media, volunteers. "
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Dwi Aryani
"Produk komputasi untuk menciptakan teknologi persuasif semakin mudah untuk digunakan dengan adanya beberapa inovasi misalnya dalam video online dan jaringan sosial. Akibatnya, individu dan organisasi dapat memanfaatkan berbagai media untuk mempengaruhi perilaku orang melalui teknologi. In-Home Displays (IHDs) adalah salah satu media yang berpotensi untuk mengkomunikasikan umpan balik penggunaan energi dan membujuk pengguna untuk menghemat energi di dalam rumah tangga. Thesis ini menyajikan studi laboratorium untuk mempelajari bagaimana desain user interface IHDs dapat membujuk orang untuk menghemat energi. Sebuah model diusulkan, kuesioner, termasuk kuesioner dengan pertanyaan terbuka dan kuesioner dengan pertanyaan tertutup, disebar pada studi tahap pertama. Metodologi kuesioner bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai preferensi pengguna terhadap 35 tampilan informasi dan ikon.
Dalam studi tahap kedua, empat prototipe user interface dikembangkan untuk menyelidiki akurasi, kecepatan, dan kepuasan pengguna. Waktu yang dibutuhkan antara prototipe ikon-teks dan ikon menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan, kecuali untuk tugas dengan level kesulitan tinggi di sesi pertama. Penilaian preferensi pengguna menegaskan bahwa tingkat kemudahan, kepuasan, dan eksplorasi fitur baru antara prototipe ikon dan ikon-teks berbeda secara signifikan. Hasil penilaian preferensi pengguna juga menegaskan bahwa tingkat kepuasan dan kepercayaan antara prototipe tanpa-feedback message dan dengan-feedback message dinilai berbeda secara signifikan. Tingkat kepuasan dan percaya diri pada prototipe dengan feedback message dinilai lebih tinggi.

Computing products for creating persuasive technology are getting easier to use with innovation in online videos, social networks, and metrics, among others. As a result, more individuals and organizations can utilize different media to influence people's behavior via technology channels. In-home displays (IHDs) are one of these trendy and powerful media that have the potential to communicate energy usage feedback and to persuade energy saving action to householders. This paper presents a laboratory study to investigate how the user interface design of IHDs might persuade people to save energy. A model was proposed, questionnaires, including open-ended questionnaire and closed-ended questionnaire, were created at a first phase of the lab study. These methodologies were intended to gather information regarding user preference among 35 information displays and icon displays.
In the second phase study, four user interface prototypes were developed to investigate the accuracy, speed, and user satisfaction. The reaction times between icon-text and icon prototypes showed no significant difference, except for the difficult tasks in the first section. The user preference assessment confirmed that the level of easiness, satisfaction, and new feature exploration are significantly different between icon-text and icon prototypes. User preference assessment result also confirmed that the satisfaction and confidence level between without-feedback and with-feedback message prototype are significantly different. The satisfaction and confident level on feedback message prototype is higher.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T39242
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuchs, Christian
"
Now more than ever, we need to understand social media - the good as well as the bad. We need critical knowledge that helps us to navigate the controversies and contradictions of this complex digital media landscape. Only then can we make informed judgements about what's happening in our media world, and why.
Showing the reader how to ask the right kinds of questions about social media, Christian Fuchs takes us on a journey across social media, delving deep into case studies on Google, Facebook, Twitter, WikiLeaks and Wikipedia. The result lays bare the structures and power relations at the heart of our media landscape.
This book is the essential, critical guide for all students of media studies and sociology. Readers will never look at social media the same way again."
London: Sage Publications, 2014
e20503020
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Limilia
"Pertumbuhan pengguna internet yang begitu cepat, membuat portal berita online sebagai salah satu media baru di Indonesia. Karakteristik portal berita online yang unik, membuat portal berita menjadi salah satu media yang penting dalam mencari informasi. Penelitian ini menguji apakah terdapat intermedia agenda setting di antara portal berita online, khususnya detik, viva, dan okezone.  Untuk mengetahui apakah terdapat intermedia agenda setting di antara ketiga portal berita, maka penelitian ini menggunakan analisis isi dengan unit pencatatan berupa isu, topik, dan sumber pemberitaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesamaan isu, topik, dan sumber pemberitaan di antara ketiga portal berita selama pemantauan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat intermedia agenda setting di antara ketiga portal tersebut.

As thepopulation of Internet users grows rapidly, online news websites has become one of the new media in Indonesia. The unique characteristics of online news websites make them a new important media outlet in finding an information.This study examined the intermedia agenda-setting effects among three online news websites, especially on detik, viva, and okezone. To examine whether the three of online news websites have an inter-media agenda-setting, this study applies content analysiswith a recording units i.e. issues, topic, and sources. The result showed that there are similarities among three online news websites about issues, topic, and sources. Therefore, it can be concluded that there is intermedia agenda setting among three online news websites."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2103
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Phydra Adila Wicaksani
"Perkembangan teknologi komunikasi dan informatika yang semakin masif mempercepat persebaran berbagai informasi termasuk information disorder terutama di internet. Dengan menggunakan metode bibliografi beranotasi penulis berupaya untuk mengetahui pola perilaku pengguna media sosial dalam menyebarkan information disorder. Adapun cara untuk mengetahui pola perilaku pengguna media sosial dalam menyebarkan information disorder itu sendiri dapat dilihat dari bentuk information disorder itu sendiri seperti disinformasi, misinformasi, dan malinformasi Dengan mengetahui pola perilaku dalam persebaran information disorder dapat membantu untuk menemukan solusi mitigasi dari persebaran information disorder. Dari berbagai literatur yang menawarkan upaya untuk mengatasi information disorder ini pun penulis menemukan bahwa dunia digital merupakan ekosistem yang terus berproses dan bersifat dinamis sehingga menjadi sangat rentan yang pada akhirnya penulis berkesimpulan bahwa solusi mitigasi merupakan proses dari mitigasi persebaran information disorder itu sendiri.

The increasing development of information and communication technology massively has accelerated the spread of various information, including information disorders, especially on the internet. By using the annotated bibliographic method, the author attempts to find out the behavior patterns of social media users in spreading information disorders. The way to find out the behavior patterns of social media users in spreading information disorder itself can be seen from the forms of information disorder itself such as disinformation, misinformation, and malinformation. Knowing the behavior patterns in the spread of information disorder can help us to find mitigation solutions to the spread of information disorder. From the various literature that offers efforts to overcome information disorder, the authors find that the digital world is a dynamic ecosystem that keeps continuing to process so it becomes very vulnerable. In the end, the authors conclude that the mitigation solution is a process of mitigating the spread of information disorder itself."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faiz Zuhdi
"Makalah ini membahas tentang bentuk-bentuk engagement behavior konsumen dalam menggunakan media sosial, serta berbagai anteseden yang mempengaruhinya seperti pemanfaatan appeal, maksimalisasi penggunaan saluran media sosial, dan pemanfaatan electronic-worm of mouth. Lalu bagaimana hal-hal tersebut dapat dikapitalisasi oleh pengiklan dan pemasar dalam merancang strategi viral marketing. Makalah ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi literatur untuk memberikan penjabaran deskriptif dan ikatan korelasional antara engagement behavior dengan perancangan strategi viral marketing. Hasil studi menyarankan bahwa perancangan strategi viral marketing perlu lebih memaksimalkan penggunaan berbagai salura media sosial, termasuk juga fitur-fitur interaktif yang ada di dalamnya, untuk menghasilkan tingkat engagement behavior yang lebih tinggi pada konsumen serta electronic-word of mouth, yang dapat dimanfaatkan untuk program viral marketing.

This paper discusses the forms of consumer engagement behavior in using social media, as well as various antecedents that influence them, such as the use of appeals, maximizing the use of social media channels, and the use of electronic-worm of mouth. Then how can advertisers and marketers capitalize on these things in planning viral marketing strategies. This paper uses qualitative research methods through literature studies to provide a descriptive description and correlational relationship between engagement behavior and viral marketing strategy design. The results suggest that planning viral marketing strategies needs to maximize the use of various social media channels, including interactive features provided by each, to generate higher levels of consumer engagement behavior and electronic word of mouth, which can be capitalized for viral marketing programs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Enzo Hering Fahrezzy
"Penyebaran platform media sosial berbasis video pendek sangat meningkat, terutama di kalangan Generasi Z di Indonesia. Media sosial yang dulunya memiliki ciri khas masing-masing kini memiliki kesamaan, yaitu adanya segmentasi khusus untuk konten video pendek seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara karakteristik kepribadian, yang diukur dengan model HEXACO dan Narcissism, dengan motif penggunaan media sosial, serta affordance yang disediakan oleh platform-platform tersebut. Dengan pendekatan mixed-method, penelitian ini melibatkan 12 narasumber wawancara dan 655 responden kuesioner dari Generasi Z pengguna media sosial berbasis video pendek. Penelitian ini menemukan empat motif utama penggunaan media sosial, yaitu entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, dan surveillance. Analisis menggunakan metode PLS-SEM menunjukkan bahwa semua dimensi kepribadian terkait dengan setidaknya satu motif penggunaan media sosial berbasis video pendek. Temuan ini diharapkan dapat membantu pengembangan platform media sosial berbasis video pendek yang lebih personal dan sesuai dengan kepribadian pengguna, sehingga meningkatkan pengalaman penggunaan media sosial secara keseluruhan.

The spread of short video-based social media platforms has increased significantly, especially among Generation Z in Indonesia. Social media platforms that once had distinct characteristics now share a common feature: a dedicated segment for short video content, such as TikTok, Instagram Reels, and YouTube Shorts. This study aims to investigate the relationship between personality traits, measured by the HEXACO model and Narcissism, with social media use motives and the affordances provided by these platforms. Using a mixed-method approach, this study involved 12 interview participants and 655 questionnaire respondents from Generation Z users of short video-based social media. The study identified four main social media use motives: entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, and surveillance. Analysis using the PLS-SEM method showed that all personality dimensions are related to at least one motive for using short video-based social media. These findings are expected to assist in the development of short video-based social media platforms that are more personalized and aligned with users' personalities, thereby enhancing the overall social media experience."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chalika Vanya Resya, autho
"Penyebaran platform media sosial berbasis video pendek sangat meningkat saat ini, khususnya di kalangan Generasi Z di Indonesia. Media sosial yang dulunya memiliki ciri khas masing-masing kini telah terdapat kesamaan, yaitu segmentasi khusus untuk menikmati konten video pendek. TikTok, Instagram Reels, dan Youtube Shorts adalah contoh dari platform konten video pendek. Banyaknya variasi platform media sosial berbasis video pendek menimbulkan pertanyaan terkait mengapa orang-orang menggunakan platform yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana karakteristik kepribadian seseorang yang diukur dengan model HEXACO yang merupakan model kepribadian yang mencakup enam dimensi: Honesty-Humility; Emotionality; Extraversion; Agreeableness; Conscientiousness; Openness, dan Narcissism, motif untuk menggunakan media sosial, dan affordance yang disediakan oleh platform-platform tersebut berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method dengan 12 narasumber wawancara dan 655 responden kuesioner. Subjek penelitian adalah Generasi Z pengguna media sosial berbasis video pendek. Lalu, didapatkan empat konstruk motif penggunaan media sosial, yaitu entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, dan surveillance. Pengolahan data dilakukan dengan metode Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa semua kepribadian yang dibahas pada penelitian memiliki hubungan minimal ke satu motif penggunaan media sosial berbasis video pendek. Selain itu, semua motif penggunaan media sosial juga didukung dengan beberapa social media affordance yang dibahas pada penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat membantu mempercepat pengembangan platform media sosial berbasis video pendek dan menghasilkan fitur yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kepribadian pengguna. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan platform media sosial yang lebih baik yang dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna serta meningkatkan pengalaman penggunaan media sosial secara keseluruhan.

The spread of short video-based social media platforms has increased significantly, especially among Generation Z in Indonesia. Social media platforms, which once had distinct characteristics, now share a common feature: a dedicated segment for enjoying short video content. TikTok, Instagram Reels, and YouTube Shorts are examples of short video content platforms. The variety of short video-based social media platforms raises questions about why people use different platforms. The aim of this study is to investigate how personality traits, measured by the HEXACO model (which includes six dimensions: Honesty-Humility, Emotionality, Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, and Openness), plus narcissism, motives for using social media, and the affordances provided by these platforms are related and influence this usage. This study uses a mixed-method approach with 12 interview participants and 655 questionnaire respondents. The research subjects are Generation Z users of short video-based social media. The study identified four constructs of social media use motives: entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, and surveillance. Data processing was conducted using the Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM) method. The analysis results show that all personality traits discussed in the study are related to at least one motive for using short video-based social media. Additionally, all social media use motives are supported by several social media affordances discussed in this study. The findings of this research can help accelerate the development of short video-based social media platforms and produce features that can be personalized according to users' personalities. Therefore, this study can provide benefits for developing better social media platforms that meet users' needs and preferences and enhance the overall social media experience."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brasel Isnaen Fachturrahman
"Penyebaran platform media sosial berbasis video pendek sangat meningkat saat ini, khususnya di kalangan Generasi Z di Indonesia. Media sosial yang dulunya memiliki ciri khas masing-masing kini telah terdapat kesamaan, yaitu segmentasi khusus untuk menikmati konten video pendek. TikTok, Instagram Reels, dan Youtube Shorts adalah contoh dari platform konten video pendek. Banyaknya variasi platform media sosial berbasis video pendek menimbulkan pertanyaan terkait mengapa orang-orang menggunakan platform yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana karakteristik kepribadian seseorang yang diukur dengan model HEXACO yang merupakan model kepribadian yang mencakup enam dimensi: Honesty-Humility; Emotionality; Extraversion; Agreeableness; Conscientiousness; Openness, dan Narcissism, motif untuk menggunakan media sosial, dan affordance yang disediakan oleh platform-platform tersebut berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method dengan 12 narasumber wawancara dan 655 responden kuesioner. Subjek penelitian adalah Generasi Z pengguna media sosial berbasis video pendek. Lalu, didapatkan empat konstruk motif penggunaan media sosial, yaitu entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, dan surveillance. Pengolahan data dilakukan dengan metode Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa semua kepribadian yang dibahas pada penelitian memiliki hubungan minimal ke satu motif penggunaan media sosial berbasis video pendek. Selain itu, semua motif penggunaan media sosial juga didukung dengan beberapa social media affordance yang dibahas pada penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat membantu mempercepat pengembangan platform media sosial berbasis video pendek dan menghasilkan fitur yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kepribadian pengguna. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan platform media sosial yang lebih baik yang dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna serta meningkatkan pengalaman penggunaan media sosial secara keseluruhan.

The spread of short video-based social media platforms has increased significantly, especially among Generation Z in Indonesia. Social media platforms that once had distinct characteristics now share a common feature: a dedicated segment for short video content, such as TikTok, Instagram Reels, and YouTube Shorts. This study aims to investigate the relationship between personality traits, measured by the HEXACO model and Narcissism, with social media use motives and the affordances provided by these platforms. Using a mixed-method approach, this study involved 12 interview participants and 655 questionnaire respondents from Generation Z users of short video-based social media. The study identified four main social media use motives: entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, and surveillance. Analysis using the PLS-SEM method showed that all personality dimensions are related to at least one motive for using short video-based social media. These findings are expected to assist in the development of short video-based social media platforms that are more personalized and aligned with users' personalities, thereby enhancing the overall social media experience. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elissa Treziavananda
"ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses hubungan romantis di Indonesia dapat terbentuk, bersamaan dengan respon atau reaksi yang berkembang selama seseorang menggunakan Tinder.Tinder merupakan salah satu media alternatif untuk mendefinisikan inisiasi dalam komunikasi romantis/percintaan untuk menemukan pasangan. Wawancara mendalam kepada dua informan telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana aplikasi kencan online dapat memulai komunikasi dalam hubungan romantis/percintaan, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Teori Penetrasi Sosial. Teori ini menjadi kerangka dasar dan menentukan perkembangan dalam hubungan interpersonal; dengan pertukaran perilaku diantara dua orang yang ingin mengembangkan hubungan. Berbagai aspek perilaku telah dianalisis berdasarkan perbedaan jenis kelamin informan. Studi ini menemukan bahwa hubungan komunikasi romantis/percintaan itu dibedakan antara informan laki-laki dan perempuan; dan hal ini dipengaruhi oleh preferensi pribadi setiap individu.Kata Kunci; Tinder, Hubungan Komunikasi Romantis, Percintaan, Situs Kencan Online.

ABSTRACT
This paper aim to define the process of how romantic relationship is formed in Indonesia, along with the response or reaction that occurs throughout the process of using Tinder. Tinder is an alternative medium to define the romantic communication romance initiation on finding a partner.In depth interviews towards two informants were conducted to examine how the online dating application could initiate a romantic relationship communication, which then being analyzed with Social Penetration theory. This theory served as a base model to provide the basic framework and define the development in interpersonal relationships by the behavior interchange between two people who willing to develop a relationship. Various aspect of behaviors were analyzed based on gender differences of the informants. This study resulted in different romantic relationship romance communication outcome that has occurred between the male and female informants that is affected by each individual rsquo s personal preference. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>