Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200483 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagas Johantri
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk menganalisis manajemen pemeliharaan pada Politeknik Keuangan Negara ndash; STAN PKN STAN dengan Maintenance Management Framework, dan mengaplikasikan life cycle cost aset untuk mendapatkan perkiraan anggaran biaya pemeliharaan. Penelitian dilakukan dengan wawancara dan observasi kondisi. Analisis dilakukan dengan membandingkan kesesuaian antara manajemen pemeliharaan yang ada dengan kriteria dalam maintenance management framework. Perhitungan anggaran pemeliharaan dilakukan aset berdasarkan kondisi aset dan life cycle cost. Hasil penelitian menunjukkan belum ada kesesuaian manajemen pemeliharaan yang dilakukan dengan maintenance management framework. Perhitungan kebutuhan anggaran pemeliharaan menunjukkan bahwa anggaran yang ada saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan.

ABSTRACT
This research is a case study aimed at analyzing the maintenance management of Financial Polytechnic State STAN PKN STAN with maintenance management framework, and application of asset life cycle cost to get the maintenance budget estimations. The study was conducted by interviewing and observing the condition. The analysis is done by comparing the fit between the existing maintenance management with the criteria in maintenance management framework. The calculation of the maintenance budget is based on the life cycle cost of assets according to the existing conditions. The results showed that the maintenance management done is not in accordance with the maintenance management framework. Calculation of the maintenance budget shows that the current budget is not sufficient to meet the maintenance requirements."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Van Basten
"Jumlah nilai konstruksi selesai di Indonesia dari Tahun 2009 hingga Tahun 2011 terus meningkat, khususnya pada konstruksi bangunan gedung yaitu sebesar 116%. Peningkatan tersebut diikuti oleh bertambahnya jumlah emisi gas rumah kaca yaitu CO2 sebesar 25%. Oleh karena itu, diperlukan adanya trobosan untuk meyakinkan pemilik sekaligus pengguna gedung untuk melakukan efisiensi energi, air, dan kenyamanan indoor dengan Konsep Green Building, khususnya pada tahap operasional dan pemeliharaan.
Optimasi dilakukan dengan evaluasi kinerja bangunan green building dengan Metode LEED. Penilaian keberhasilan optimasi fungsi-fungsi pada existing green building dilakukan berdasarkan perhitungan biaya umur hidup bangunan pada tahap operasional dan pengelolaan dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA). Nilai siklus yang menjadi hasil evaluasi pada optimasi ini yaitu nilai efisiensi siklus hidup terbesar dan siklus pengembalian pembiayaan tercepat.

Increasing 116% of total building construction value completed in Indonesia during 2009 to 2011, that was followed by the progressive increase in the greenhouse gas emissions or CO2 amount by 25%. Therefore, that needs to convince the owners and users of buildings for energy efficiency, water conservation, and indoor comfort with the Green Building Concept, especially at the operational and maintenance phase.
Optimization is done by evaluating the performance of buildings to LEED method. Assessing the success of optimization functions in existing green building is based on operational and maintenance phase with the Life Cycle Assessment (LCA) Method. The result of optimization that is the largest efficiency of building life cycle and the fastest cost refund.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Williem Susanto
"Dengan hanya melakukan perbaikan jalan ketika luas kerusakan sudah membesar, dana yang dikeluarkan akan menjadi boros dan tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya pemeliharaan untuk jalan lingkar luar Universitas Indonesia dengan menggunakan metode Life Cycle Cost Analysis (LCCA) dan menentukan strategi pemeliharaan jalan yang paling cost-effective berdasarkan analisis biaya pemeliharaan jalan. Berdasarkan tiga skenario pemeliharaan jalan, didapatkan hasil bahwa strategi pemeliharaan jalan yang paling cost-effective adalah skenario pertama berupa pemeliharaan jalan setiap dua tahun sekali memiliki nilai Net Present Value (NPV) terendah yaitu sebesar Rp 23.490.602,00. Hasil perbandingan nilai NPV menunjukkan potensi penghematan biaya sebesar Rp 18.826.750,00 dari anggaran biaya pemeliharaan jalan dengan cara overlay di jalan lingkar luar Universitas Indonesia jika strategi skenario pertama diterapkan.
By simply doing pavement repairs when the area of damage has been enlarged, the amount of cost expended would be wasteful and ineffective. This study aims to determine the pavement maintenance cost for outer ring road of University of Indonesia using Life Cycle Cost Analysis (LCCA) method and determine the most cost-effective maintenance strategies based on the analysis of pavement maintenance costs. Based on three three pavement maintenance scenarios, the result shows thatthe most cost-effective maintenance strategy is the first scenario, pavement maintenance every two years, with the lowest value of Net Present Value (NPV) Rp 23.490.602,00. The comparison result of NPV value shows potential reduced cost Rp 18.826.750,00 from University of Indonesia?s pavement maintenance budget using overlay work if the first scenario strategy is implemented."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Iskandar
"Program pemeliharaan jalan merupakan persyaratan penting agar kinerja jalan tetap stabil. Life Cycle Cost Analysis (LCCA) adalah salah satu metode dalam proses manajemen perkerasan. LCCA digunakan untuk mendukung pengambil keputusan sebagai alat analisis jaringan jalan. Banyak agen transportasi telah menggunakan pendekatan LCCA deterministik maupun probabilistik. Pembuat keputusan menggunakan metode probabilistik untuk mengevaluasi risiko investasi menggunakan variabel input, asumsi, atau estimasi yang tidak pasti. Karena banyaknya input data ambigu dan tidak pasti diperlukan penggunaan aplikasi komputasi lunak/soft computing untuk mengatasinya. Disertasi ini bertujuan mengembangkan sistem informasi preventif jalan dengan inferensi (SIP_JADI) menggunakan teknik soft computing. Diawali dengan pengembangan soft computing berbasis artificial neural network (ANN) yang digunakan untuk pemodelan prediksi hambatan/kerusakan jalan yang kemudian dilanjutkan dengan algoritma berbasis logika fuzzy yang menghadirkan LCCA pemeliharaan preventif perkerasan dengan mempertimbangkan biaya pengguna. Algoritma dengan sistem logika fuzzy berbasis aturan di mana pengguna dapat mendefinisikan aturan untuk mencerminkan kebijakan dan strategi agensi. Penurunan kecepatan akibat dari hambatan baik dari kerusakan jalan maupun adanya zona kerja menjadi input penting yang berpengaruh terhadap biaya pengguna/user cost. Semakin lama penundaan perbaikan kerusakan jalan, akan semakin menambah biaya yang dikeluarkan oleh pengguna. Hasil yang cukup signifikan pada studi kasus yang ditinjau yaitu di jalan tol Jakarta outer ring road seksi S (JORR-S) dengan pengamatan selama 3 (tiga) tahun di tengah masa pemeliharaan menunjukkan kinerja perkerasan meningkat dari indeks present serviceability index (PSI) dengan nilai 2,8 meningkat menjadi 3,2. Dengan meningkatnya indeks kinerja perkerasan meningkat pula umur layanan jalan.

Road maintenance program is an important requirement for improving road performance and its stability. Life Cycle Cost Analysis (LCCA) is one of the methods adopted in pavement management process. It is a decision-making support tool employed for road network analysis. Furthermore, many transportation agencies have utilized deterministic and probabilistic LCCA approaches. The probabilistic methods are employed by decision makers to evaluate investment risks, using uncertain input variables, assumptions or estimates. Due to the ambiguity and uncertainty of the number of data input, a soft computing application is required. This study discusses the development of a road preventive information system with inference (SIP_JADI), using soft computing techniques. In addition, it is initiated with the development of artificial neural network (ANN)-based soft computing technique used for modeling road obstacles/damage predictions. Fuzzy logic-based algorithms present LCCA for pavement preventive maintenance by considering user costs. Algorithms with fuzzy logic systems are rule-based where users can define rules to reflect agency policies and strategies. The reduction in speed limit due to obstacles from road damages and presence of work zones is an important input that affects user costs. Therefore, the longer the delay in repairing road damages, the higher the costs incurred by users. This study was conducted on the Jakarta outer ring road section S (JORR-S) with observations for three years during maintenance period. The results showed that pavement performance improved from the present serviceability index (PSI) with a value of 2.8 to 3.2. Furthermore, as the pavement performance index increases, the life of the road service also increases. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Valniztan
"Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan indikator kinerja kunci pada manajemen pemeliharaan industri farmasi dan mengetahui kesesuaian indikator kinerja kunci tersebut dengan perspektif Maintenance Scorecard. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan wawancara. Kuesioner dikirim ke 10 industri farmasi. Kuesioner yang kembali sebanyak 4 kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel untuk perhitungan nilai skor.
Dari penelitian ini didapatkan 30 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan pada industri farmasi. Kriteria pencatatan data merupakan kriteria dengan nilai rata-rata tertinggi 19. Dari 6 perspektif Maintenance Scorecard yang ada, hanya 5 perspektif yang sesuai dengan indikator kinerja kunci pada penelitian ini.

The purpose of this research is to obtain key performance indicators in maintenance management of pharmaceutical industry and to know the correlation between key performance indicators and perspectives of Maintenance Scorecard. This research is using interview and questionnaire as a method. Questionnaires are sent to 10 pharmaceutical company. There are only 4 questionnaire which have returned. The data processing is done by using Microsoft Excel for the calculation of scoring value.
This research find there are 30 indicators as a key performance indicator in maintenance management of pharmaceutical industry. The criteria of data record represent as a criteria with the highest average value, the score is 19. From 6 perspective in Maintenance Scorecard, its only 5 perspective that match with the key performance indicators in this research.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51974
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risna Budy Astuti
"RSCM adalah rumah sakit rujukan nasional, tersier, pelayanan sub spesialis dan sub spesialis luas. Unit Rawat Inap Terpadu Gedung A menjadi sentral pelayanan rawat inap dengan 660 tempat tidur dari total 1033 kapasitas RSCM. Pasien yang dirawat di Gedung A 90 menggunakan alat kesehatan medis. Sistem manajemen Pemeliharaan alat medis penting untuk penyediaan alat medis yang siap pakai, laik pakai, dan aman. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan bagaimana perancanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pemeliharaan. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalan, Forum Grup Diskusi FGD, telaah dokumen dan observasi. Hasil dari penelitian ini bahwa pendanaan, pemenuhan suku cadang, sarana dan prasarana, kebijakan dan system informasi berpengaruh dalam pelaksanaan system manajemenpemeliharaan alat medis.

RSCM is a national, tertiary referral hospital, sub specialist and sub specialist services. The integrated inpatient unit building a becomes the center of inpatient services with 660 beds out of a total of 1033 rscm capacity. 90 Patients treated in integrated inpatient unit Building A RSCM use medical equipment. Health Management system maintenance of medical devices is important to provide ready made, wearable, and safe medical equipment. The purpose is to know the factors that influence and how the planning, implementation, monitoring and evaluation of maintenance. Using qualitative research methods with in depth interviews, focus grup disscusion, document the review and observation. The results of this study that funding, fulfillment of spare parts, facilities and infrastructure, policies and information systems have an effect on the implementation of medical equipment maintenance management system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Handayaniputri
"ABSTRAK
Setiap bangunan gedung harus memperoleh Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Suatu bangunan gedung dapat memperoleh SLF apabila bangunan gedung tersebut dinyatakan laik fungsi melalui pengkajian teknis terhadap pemenuhan seluruh
persyaratan teknis bangunan gedung. Salah satu persyaratan untuk memperoleh SLF, yaitu penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik dan pengguna bangunan
gedung mempunyai kewajiban melengkapi pedoman/petunjuk pelaksanaan pemanfaatan dan pemeliharaan/standar operasional prosedur bangunan gedung. Dalam pengembangan standar operasional prosedur pemeliharaan bangunan perlu
dilakukan proses identifikasi mengenai permasalahan yang ada pada manajemen. Untuk menganalisa permasalahan tersebut ditinjau pada salah satu tahapan pemeliharaan yaitu maintenance implementation kemudian akan dianalisa
penyimpangan yang terjadi pada manajemen pemeliharaan dan perawatan.

ABSTRACT
Every building building must getting the sertificate to operate (SLF). A building
can getting the SLF if a building is referred expressed good function pass by
technical assessment to accomplishment of all technical requirements building.
One of requirement for getting the SLF, that is management of building, owner
and user of building under obligation equip guidance/guideline of utilization
execution and maintenance/standard operating procedure of building. In
developing of standard operational procedure building maintenance must be
conducted identification process hits existing problems at management. To
analyse problems is referred [as] evaluated at one of maintenance step that is
maintenance implementation that will be analysed deviation what happened at
maintenance management and treatment."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40751
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Urip Priyono
"Didalam dunia bisnis terdapat kebutuhan terhadap sebuah strategi yang didefinisikan dengan baik. Tingkat kecepatan perubahan dan tekanan yang dihadapi menuntut organisasi harus mampu merencanakan dan menjelaskan bagaimana mendapatkan keuntungan kompetitif yang merupakan esensi dari strategi. Maintenance Scorecard (MSC) digunakan untuk mengukur kinerja sekaligus menerjemahkan tujuan perusahaan ke dalam berbagai ukuran atau indikator-indikator yang tersusun dalam enam perspektif: productivity perspective, cost effectiveness perspective, safety perspective, quality perspective, learning perspective, dan environmental perspective. Sebagai sebuah metodologi yang berdasarkan pengukuran kinerja, MSC dibangun dalam penggunaan indikator manajemen yang dikenal sebagai Key Performance Indicator (KPI) untuk menuju pada pengembangan dan implementasi strategi.
Penelitian dilaksanakan bertujuan untuk merancang maintenance scorecard di departemen maintenance PT IGP sebagai perusahaan pembuat komponen mobil. Dari hasil proses perancangan maintenance scorecard pada level strategic dan functional diperoleh 32 KPI yang direkomendasikan, yaitu 6 KPI pada productivity perspective, 6 KPI pada cost effectiveness perspective, 10 KPI pada quality perspective dan 4 KPI pada learning perspective, 3 KPI pada safety perspective, 3 KPI pada environmental perspective.

In the business world there is a need for a well-defined strategy. The rate of changes and pressures that should be faced by companies have urged them to be able to plan and describe how to gain the competitive advantages, which is the essential meaning of strategy. Maintenance Scorecard (MSC) is applied to measure the performance, interpretation the company goal into several dimensions or indicators that are arranged in six perspectives; productivity perspective, cost effectiveness perspective, safety perspective, quality perspective, learning perspective, and environmental perspective. As a performance measurementbased methodology, MSC is built with the application of management indicators, known as Key Performance Indicators (KPI) towards the development and implementation of strategy.
The application research is conducted in order to design the implementation of maintenance scorecard in maintenance department PT IGP is expected able to describe the vision, mission, and strategy in a clear and measurable work-frame, so we can measure the rate of achievement of strategy implemented. From the result of MSC design process at the corporate, strategic and functional level, there are 32 KPI's recommended, where 6 KPI at productivity perspective, 6 KPI at cost effectiveness perspective, 10 KPI at quality perspective, 4 KPI at learning perspective, 3 KPI at safety perspective and 3 KPI at environmental.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2008
S51929
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Rakha Putra
"Dalam siklus hidup bangunan Gedung hijau, tahap operasi dan pemeliharaan lah yang memberi keuntungan bagi pemilik dan juga manajemen bangunan jika dilihat dari dana dan tenaga yang dibutuhkan untuk menjalankanya. Pemeliharaan bangunan gedung sendiri merupakan kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi. Jika dibandingkan dengan pemeliharaan bangunan Gedung konvensional belum ada standar yang membahas terkait pelaksanaan pemeliharaan bangunan Gedung hijau. Berangkat dari fakta tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi kondisi eksisting pelaksanaan manajemen pemeliharaan bangunan Gedung hijau di Indonesia, selain penelitian ini juga akan membahas terkait faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pemeliharaan serta dampaknya pada tiap komponen pemeliharaan. Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah validasi pakar, survei kuisioner, dan wawancara langsung bangunan Gedung hijau. Hasil dari penelitian ini menunjukan kondisi eksisting pemeliharaan dalam berbagai aspek. Selain itu penelitian ini juga menunjukan adanya 6 faktor dengan 18 indikator yang memiliki dampak terhadap 3 komponen pelaksanaan pemeliharaan dengan faktor yang paling berpengaruh merupakan faktor birokrasi sedangkan indicator paling berpengaruh merupakan jumlah dana

In the life cycle of a green building, it is the operation and maintenance phase that provides benefits to the building owner and management in terms of the funds and personnel needed to run it. Maintenance of the building itself is an activity to maintain the reliability of the building and its infrastructure and facilities so that the building is always fit for function. When compared to conventional building maintenance, there are no standards that address the implementation of green building maintenance. Departing from these facts, this research was conducted with the aim of identifying the existing conditions of the implementation of green building maintenance management in Indonesia, in addition to this research also discussing the factors that influence the implementation of maintenance and their impact on each maintenance component. The research methods used to achieve the goal are expert validation, questionnaire surveys, and direct interviews of green buildings. The results of this study show the existing conditions of maintenance in various aspects. In addition, this study also showed that there were 6 factors with 18 indicators that had an impact on the 3 components of maintenance implementation with the most influential factor being the bureaucratic factor while the most influential indicator was the amount of funds.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Puspaningtyas
"Keberadaan sparepart dinilai sangat penting di dalam sebuah perusahaan terutama perusahaan jasa operasi dan maintenance jasa OM untuk menunjang proses pemeliharaan aset yang ada di dalamnya. Manajemen risiko dibutuhkan untuk mengawal proses pengadaan atau pembelian sparepart tersebut mengingat prosesnya terdiri dari berbagai aktivitas yang cukup panjang dan mengandung risiko. Penelitian ini berfokus pada pengembangan framework manajemen risiko pembelian sparepart. Framework ini berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk dapat mengelola risiko secara terstruktur dan sistematis. Dari hasil studi literatur dan wawancara bersama expert, didapatkan unsur-unsur kunci yang berpengaruh pada proses manajemen risiko pembelian sparepart yaitu karakteristik sparepart, target kinerja fungsi pembelian, serta proses manajemen risiko itu sendiri. Framework ini diujicobakan di salah satu perusahaan jasa OM yang bergerak pada penyediaan listrik, yaitu PT Pembangkitan Jawa BaliUnit Pembangkitan Muara Tawar.

Sparepart availibility is very important in a company, especially in an operation and maintenance company to support its asset maintenance activities. Risk management is needed to do to guide purchasing process due to the number of process that have to do and the risk involved in it. This research focuses in developing sparepart purchasing risk management framework. This framework consist of some steps to be taken in managing risk in a structured and sistematic way. From the results of literature review and expert interview, some significant key elements that have some influence in sparepart purchasing risk management are obtained. They are sparepart characteristic, purchasing performance target, and risk management process. This framework is implemented in an operation and maintenance company which provide electricity, PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Muara Tawar."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>