Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inaz Zakia
"Skripsi ini membahas pengaturan beban kerja dokter di rumah sakit serta membandingkannya dengan ketentuan negara Amerika Serikat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk penelitian yuridis normatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pembahasan dalam skripsi ini mencakup pembahasan mengenai pengaturan beban kerja dokter di Indonesia serta membandingkannya dengan Amerika Serikat. Hasil penelitian dalam skripsi ini ialah bahwa beban kerja dokter di rumah sakit belum diatur dalam peraturan perundang-undangan secara khusus baik di Indonesia maupun Amerika Serikat. Namun, Amerika Serikat telah memiliki pengaturan waktu kerja bagi dokter yaitu selama 40 jam per minggu. Selain itu, skripsi ini juga membahas mengenai implikasi terkait ketiadaannya pengaturan khusus mengenai beban kerja dokter di rumah sakit terhadap waktu kerja dan beban kerja dokter di rumah sakit. Hasil penelitian ini menyarankan agar pemerintah dapat membuat pengaturan khusus mengenai waktu dan beban kerja bagi dokter di rumah sakit.

This thesis discusses the regulation of the workload of doctors at the hospital as well as comparing it with the provisions of the United States of America. The research method used in this research is in the form of normative juridical research with descriptive research type. The discussion in this thesis involves discussion on regulating the workload of doctors in Indonesia and comparing it with the United States. The results of the research in this thesis is that the workload of doctors in hospitals has not been regulated in legislation specifically in both Indonesia and the United States. However, the United States has had better settings related to working time for doctors which is 40 hours per week. In addition, this thesis also discusses the implications related to the absence of specific regulations concerning the workload of doctors in the hospital towards working time and the workload of doctors at the hospital. The results of this study suggest that the government can make specific regulations regarding the time and workload for doctors in the hospital.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bajri
"Di Indonesia sampai tahun 2018 tercatat ada 300 Rumah Sakit Islam, 40 Rumah Sakit Isalam sudah menjadi rumah sakit syariah, 5 Rumah Sakit pemerintah juga sudah menjadi rumah sakit syariah, Manajemen Syariah dulu dikenal hanya pada jasa keuangan perbankkan namun saat ini sudah masuk pada pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, perusahaan obat makanan, pusat perbelanjaan, rumah makan, perhotelan, transportasi dan lain-lain, Rumah sakit pemerintah yang sudah terakreditasi SNARS berpeluang mengusulkan untuk menjadi rumah sakit syariah.
Tujuan: Penelitian ini untuk melihat komitmen pemangku kepentingan RSUD Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Jambi untuk menuju rumah sakit syariah.
Metode: kualitatif, Data dikumpul dengan wawancara mendalam kepada informan yang terdiri dari pemangku kepentingan RSUDCQ Sarolangun Jambi, dokter spesialis, komite medik, kepala ruangan, petugas kerohanian. Pemilihan informan pada penelitian ini berdasarkan prinsip kesesuaian (appropriate) dan kecukupan (adequacy).
Kesimpulan: Langkah awal dari pelaksanaan syariah di rumah sakit pemerintah adalah komitmen pemangku kepentingan.

In Indonesia by the year of 2018 noted there are 300 Islamic hospitals, 40 Islamic hospitals already got syariah certification from Indonesian religious leader, 5 government hospitals also received sharia certification from Indonesian religious leader. Sharia management used to be known only for financial services but now it has entered health services such as hospitals, drug and food companies. Government hospitals have potential to implement sharia certification.
Objective: To see commitment of Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun jambi Hospital in order to go to the sharia.
Method: The study was conducted using qualitative methods Data collection by in-depth interviews with informants consisting of hospital stake holders, specialists dokters, medical committees, head of rooms, spiritual officers. The selection of informants is based on conformity and adequacy.
Conclusion: fist step of sharia implementation in Prof.Dr. H.M. chatib Quzwain Hospital is the commitment of stake holders.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni`matullah
"Pembangunan kesehatan dalam PJP II ditekankan pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, sejalan dengan globalisasi dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan berkualitas yang makin meningkat. Manajemen SDM Medis memegang posisi sentral dalam manajemen rumah sakit terutama bila dihubungkan dengan kualitas pelayanan medis. Kenaikan jumlah dokter spesialis di Indonesia jauh tertinggal dari kenaikan jumlah rumah sakit, sehingga rumah sakit kekurangan tenaga dokter spesialis. Oleh karena kekurangan tenaga dokter tetap, pada umumnya rumah sakit swasta mempekerjakan dokter PNS yang bekerja di rumah sakit pemerintah sebagai dokter tamunya. Keadaan inimengakibatkan timbulnya masalah pelayanan medis baik di rumah sakit pemerintah maupun di rumah sakit swasta itu sendiri. Pola hubungan kerja dokter dengan rumah sakit swasta sangat bervariasi di berbagai rumah sakit swasta. Sampai saat ini belum ada pedoman yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pola hubungan kerja tersebut. Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pola hubungan kerja dokter spesialis dengan rumah sakit swasta tersebut secara deskriptif analitik dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara karakteristik rumah sakit swasta dan karakteristik dokter spesialis dengan pola hubungan kerja diantara keduanya di berbagai rumah sakit swasta di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pola hubungan kerja sangat berhubungan dengan jenis karakteristik rumah sakit swasta dan karakteristik dokter spesialisnya. Persamaannya adalah adanya dokter tetap dan dokter tidak tetap, sedangkan perbedaannya terletak pada variasi bentuk pola dokter tidak tetap, juga pada cara pembayaran dan pembagian jasa medisnya. Peneliti menyarankan kepada rumah sakit swasta dan dokter spesialis untuk memilih pola yang sesuai dengan karakteristik rumah sakit dan dok ter spesialisnya. Dan bagi pemerintah peneliti sependapat untuk terus memotivasi rumah sakit swasta agar memiliki dokter tetap dan meningkatkan produksi dokter spesialis di masa yang akan datang.

Pattern of Relationship Between Specialist's Doctor and Private Hospital in West Java and JakartaQuality of health service become the Government priority in the development of health program in The Second Long Development Plan (PIP II). Medical Staff management has been placed in the central position in hospital management, since medical staff has a strong impact on the quality of medical services. Pattern of relationship between specialist's doctor and private hospital is not clearly described. No studies has been done on this subject yet. The study objective is to analyze the pattern of relationship between specialist's doctor and private hospital. Specifically, the study could like to describe the relationship between hospital characteristic and specialist's in private hospitals.
The study found that pattern relationship is influenced by hospital characteristic such as : type of ownership, class of hospital, establishment of hospital and bed capacity. The study suggests that private hospital should have their own full time specialist's doctors, therefore the education of specialist's doctor should be increased the near future."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfirotun
"Dalam penelitian ini dianalisis tanggung jawab rumah sakit terhadap perbuatan melawan hukum yang dilakukan dokter bukan pegawai rumah sakit, penerapan teori central responsibility dan analisis putusan No. 18/Pdt.G/2006/PN.PLG, 62/PDT/2006/PT.PLG, 1752 K/Pdt/2007 dan 352/PK/PDT/2010. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif. Rumah sakit bertanggung jawab terhadap perbuatan melawan hukum yang terjadi di rumah sakit. Penerapan teori Central Responsibility memberikan kepastian hukum bagi pasien dan rumah sakit dimana rumah sakit bertanggung jawab secara terpusat terhadap semua kejadian di rumah sakit. Pada putusan No. 18/Pdt.G/2006/PN.PLG, 62/PDT/2006/PT.PLG, 1752 K/Pdt/2007 dan 352/PK/PDT/2010 rumah sakit bertanggung jawab secara central responsibility.

In this research analyzed the relation between the hospital's responsibility with the unlawful act that done by the doctors who are not be part of hospital's employee and the application of the central responsibility theory, and analysis of the judicial decision number 18/Pdt.G/2006/PN.PLG, 62/PDT/2006/PT.PLG, 1752 K/Pdt/2007 and 352/PK/PDT/2010. This study uses normative juridical method with qualitative approach. The hospital is responsible for the unlawful act that occurred in the hospital. The application of the central responsibility theory makes the legal certainty of both patients and the hospital with the hospital responsible centrally to all cases that happen in the hospital. In the judicial decision number 18/Pdt.G/2006/PN.PLG, 62/PDT/2006/PT.PLG, 1752 K/Pdt/2007 and 352/PK/PDT/2010 hospital responsible centrally.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S67957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Heaven Lord Trainer
"Tesis ini membahas penilaian kinerja dokter umum dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dokter umum di RSU UKI Jakarta Timur. Penilaian kinerja dokter umum dilakukan dengan cara penilaian kinerja 360 derajat dan penilaian diri sendiri, dengan menggunakan lima aspek penilaian kinerja dokter umum. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Dilakukan wawancara mendalam kepada para informan yaitu dokter umum, rekan sekerja, dan atasan dokter umum. Hasil penelitian menyatakan bahwa kinerja dokter umum di RSU UKI dalam penelitian ini dinyatakan baik. Seluruh variabel dalam input yaitu faktor-faktor motivasi dinyatakan seluruhnya mempengaruhi kinerja dokter umum di RSU UKI dalam penelitian ini. Tetapi faktor yang menjadi motivasi utama dokter umum dalam penelitian ini ingin bekerja di RSU UKI adalah faktor ingin melanjutkan sekolah ke tingkat pendidikan dokter spesialis. Perlunya perbaikan dalam perlengkapan alat-alat kedokteran di RSU UKI, pemberian pendidikan dan pelatihan kepada para dokter umum di RSU UKI, supervisi, penghargaan, dan pemantauan pembuatan dokumentasi pasien dari dokter umum perlu dilakukan oleh pihak rumah sakit.

The focus of this study is the estimation of medical doctors work and factors that influence medical doctors work at UKI Hospital. The estimation of medical doctors work has been done by 360 degrees estimation of work and self assesment, by using five aspecs of medical doctor work. This research is a qualitative descriptive interpretive. Deep interview has been done to the informan which is medical doctors, work partner, and the superior of medical doctors. This research showed that estimation of medical doctors work at UKI Hospital are good. All of the variabel in input which is motivation factors are proved influenced medical doctors work at UKI Hosptal in this research. But the main motivation for medical doctors is the factor that they want to continue their education to specialist level. UKI Hospital needs to renew the medical tools, education and training should be given to medical doctors, supervision and appreciation to medical doctors, and supervision in the making of patient documentation from medical doctors is need to be done by UKI Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kinerja dokter di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo, yang dilakukan terhadap seluruh dokter sebagai responden, menggunakan kuesioner penelitian dengan analisa univariat dan bivariat dengan disain cross sectional. Penilaian kinerja dokter dilakukan oleh pasien yang meliputi perilaku, kehadiran dan komunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja dokter di poliklinik rawat jalan Rumkital Dr. Mintohardjo Jakarta adalah faktor psikologis (kepuasan kerja), faktor organisasi (kepemimpinan) dan faktor organisasi (budaya organisasi).

The research aims to find out the factors that relate to the performance of doctors in outpatient polyclinics Naval Hospital Dr. Mintohardjo, with the respondents of all doctors, using the questionnaire, analysis of univariate and bivariate by cross sectional design. Performance appraisal of doctor was performed by patients, which covers the behavior, presence and communication.
The result showed that factors that influence the performance of doctors in outpatient polyclinic Naval Hospital Dr. Mintohardjo Jakarta are psychological factor (satisfaction work), the organization factor (leadership) and the organization factor (organization culture).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30618
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rahadian Saputra
"Skripsi ini membahas tanggung jawab rumah sakit terhadap tindakan malpraktik medis yang dilakukan oleh dokter kandungan, dilihat dari segi hukum perikatan dan hukum kesehatan. Penilitian ini bersifat deskripstif untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi, serta juga memuat pandangan hukum terhadap peristiwa tersebut.
Hasil penelitian menyarankan baik kepada rumah sakit maupun dokternya agar meningkatkan kualitas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, sehingga tidak merugikan pasien yang nantinya akan berujung pada timbulnya sengketa hukum, seperti tagline 'lebih baik mencegah daripada mengobati' yang selalu diucapkan oleh dokter kepada pasien.

These undergraduate thesis is discusses about hospital liability for medical malpractice action conducted by obstetricians, in contract law and medical law point of view. This research is descriptive to describe the event that happened and contained legal point of view on that event.
The result is to suggest the hospital and doctor to improve the quality of medical services, in order to not harm the patient which potentially can triger legal dispute, like the word 'prevention is better than restoration' that doctor oftenly said to patient.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S63788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldino Novian
"Latar Belakang: Manajemen professional sangat dibutuhkan untuk menentukan kualitas sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan rumah sakit yang berkualitas. Perawat sebagai salah satu sumber daya manusia di rumah sakit merupakan ujung tombak pelayanan yang harus direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja dan jumlah optimal kebutuhan tenaga perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit FMC tahun 2018.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observational descriptive dengan menggunakan metode quantitative dan wawancara mendalam. Pengumpulan data secara quantitative dilakukan dengan cara observasi, yang dilakukan dengan pendekatan work sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit FMC. Sample penelitiannya adalah seluruh perawat (27 perawat) di instalasi rawat inap. Data dianalisa menggunakan formula Gillies, PPNI, Ilyas dan Douglas.
Hasil: analisa ini menunjukkan bahwa penggunaan waktu produktif terhadap total waktu kerja kerja selama observasi 7 hari sebesar 64,87%. 28,11% digunakan untuk aktifitas keperawatan langsung dan 36,11% digunakan untuk aktifitas keperawatan tidak langsung. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan waktu produktif oleh perawat masih rendah. Berdasarkan penggunaan waktu produktif yang dianalisa menggunakan formula Gillies, PPNI, Ilyas dan Douglas rata-rata tenaga keperawatan yang dibutuhkan adalah 22 perawat.
Kesimpulan: Jumlah optimal kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan di instalasi rawat inap Rumah Sakit FMC sebanyak 22 orang perawat. Hal ini menunjukkan adanya kelebihan jumlah perawat di instalasi rawat nap Rumah Sakit FMC sebanyak 5 orang perawat.

Background: Professional management is needed to determine the type as well as the quality of the human resources to assure the quality productive hospital services. Nurses, as one kind of the resources in hospital, act as a frontline service that should be planned. This study aimed at finding out of workload and the optimal number of nurses in the inpatient instalasi at FMC hospital 2018.
Method: This research is a descriptive observational study using quantitative method and deep interview. Quantitative data collection observation was done by using work sampling approach. Data were collect through observation of nurses activities at inpatient instalasi at FMC hospital will be observed for seven days. Samples were all nurses (27 nurses) at inpatient instalasi. The data were analyzed using Gillies, Indonesian nurses association, Ilyas and Douglas formulas.
Results: The analysis showed that using the total productive activities time were observed for seven days at 64,87%. 28,76% is used for direct nursing activities and 36,11% is used for indirect nursing activities, it was conclude that the productive time use of the nurses still very low. Based on the productive working hours that analyzed using Gillies, Indonesian Nursse Association, Ilyas and Duoglas formulas, average only twenty two nurses needed.
Conclusion: The optimal number of nurses needed in the inpatient instalasi at FMC hospital is twenty two nurses. This means that there are an excessive number of nurses as five nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasana Dea Linzi
"ABSTRAK
Hubungan secara langsung yang dimiliki antara dokter dan perusahaan farmasi
yang dapat mempengaruhi independensi dokter merupakan hubungan yang
sebenarnya melanggar kode etik. Namun, tidak sedikit dokter maupun perusahaan
farmasi yang memiliki hubungan langsung tersebut dan pada keadaan tertentu
mempengaruhi independensi dokter dalam menjalankan profesinya. Skripsi ini
membahas mengenai hubungan antara dokter dan perusahaan farmasi ditinjau dari
aspek etika dan hukum. Penelitian ini, menggunakan metode yuridis normatif
dengan pendekatan kualitatif. Penulis menggunakan studi literatur, untuk dapat
menggambarkan bagaimana sebenarnya aturan hukum mengenai hubungan yang
dimiliki antara dokter dan perusahaan farmasi. Perusahaan farmasi tidak boleh
berhubungan langsung dengan dokter untuk menawarkan produk yang
dimilikinya. Hubungan antara dokter dan perusahaan farmasi yang dapat
mempengaruhi independensi dokter dalam menjalankan profesinya tersebut
merupakan pelanggaran Pasal 3 Kode Etik Kedokteran Indonesia. Pemberian yang
diterima oleh dokter dari perusahaan farmasi dapat tergolong sebagai gratifikasi
apabila pemberian tersebut memiliki maksud agar dokter menuliskan resep dari
perusahaan farmasi tersebut. Namun aturan hukum yang ada saat ini belum dapat
menjangkau dokter swasta.

ABSTRACT
Direct relationship between doctors and pharmaceutical companies that may
affect the independence of doctors is actually violating code of ethics. However,
many doctors and pharmaceutical companies have direct relationships without
any intermediaries and therefore affect the independence of doctors in their
profession. This thesis discusses the relation between doctors and pharmaceutical
companies in terms of ethical and legal aspects. This study, using normative
juridical method with qualitative approach. The author uses literature study, to be
able to describe how the rules of law regarding the relationship between doctors
and pharmaceutical companies. Pharmaceutical companies can not relate
directly to the doctors to offer its products. The relation between doctors and
pharmaceutical companies that may affect doctor's independency is a violation of
medical ethics. The awarding that given by the pharmaceutical companies to the
doctor is a can be classified as gratification if it has a purpose in order to the
doctors prescribe from the pharmaceutical companies. However the regulation
which exist today can not reach the private doctors."
2017
S65861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Prastyawati
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis jumlah kebutuhan tenaga kerja di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tugu Ibu yang akan disesuaikan dengan beban kerja yang ada. Metode Workload Indicator Staffing Needs (WISN) adalah metode untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja. Jenis penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif dan kualitatif yang pengumpulan datanya didapatkan dengan observasi menggunakan teknik work sampling untuk mendiskripsikan pola kegiatan/ beban kerja serta proporsi waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan. Selain itu juga dilakukan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Sedangkan untuk perhitungan kebutuhan tenaga kerja menggunakan metode Workload Indicator Staffing Needs (WISN). Hasil dari penelitian didapatkan persentase penggunaan waktu produktif adalah 64,15%. Persentase penggunaan waktu produktif yang sangat tinggi adalah pada shift pagi dan siang yang persentasenya mencapai 84,42%, yang sudah melebihi dari batas standar optimal 80%. Berdasarkan perhitungan dengan metode WISN didapatkan jumlah kebutuhan tenaga 56 orang yaitu dengan rincian yang seharusnya petugas yang bertugas pada shift pagi 22 orang, shift siang 21 orang dan shift malam, 13 orang. Sedangkan tenaga yang ada saat ini adalah 19 orang, sehingga masih kekurangan tenaga sebanyak 37 orang. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk menambah atau melakukan mutasi tenaga dari bagian lain serta menyetarakan pembagian tugas untuk setiap shift.

This Reserch was conducted to analyze the number of manpower requarements in Pharmacy Tugu Ibu Hospital to be tailored to existing workload. Workload Indicator Staffing Needs (WISN) Methode is a method for calculating labor requarements based on workload. This study includes a qualitative study into the data collection obtained by observation using work sampling technique to describe patterns of activity / workload and the propoetion of time spent on activities. To obtain secondary data with in-depth interviews and documentary study. As for the calculation of manpower requirements using the Workload Indicator Staffing Needs (WISN). The results of the study found the percentage of productive time is 64,15%. Percentage of very h8igh productive time is the morning and the afternoon shift that percentage reached 84,42%, wich already exceeds the limit of 80% of optimal standads. Based on the calculating method of WISN obtained sum power requirement are 56 people with the details of the supposed officer who served 22 people on the morning shift, 21 people on the afternoon shift and 13 people on the nigt shift. while the current force is 19 people, so there is still a shortage of as many as 37 people. From these results is advisable to increase or transferring personnel from other parts, and results it is advisable to increase or transfering personnel from other parts, and equalize the division of tasks for each shift."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>