Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titi Utami E.R.
"Prasarana dan sarana yang sedianya digunakan untuk memperbaiki kondisi kesehatan pribadi maupun lingkungan, terkadang tidak memberikan hasil yang sepenuhnya. Hal ini berkaitan erat dengan kebiasaan-kebiasaan masyarakat terutama pemahaman mereka tentang arti bersih dan kesehatan secara keseluruhan. Dibutuhkan upaya untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat diawali dengan merubah konsep atau pemahaman mereka tentang bersih dan kebutuhan untuk sehat serta upaya untuk melakukan pencapaian kondisi tersebut."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2017
690 MBA 52:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iko Yandiaghie
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26502
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
"Menurut Riskesdas Jawa Barat tahun 2007, Kota Depok merupakan kota dengan proporsi Rumah Tangga yang memiliki PHBS baik paling rendah di Jawa Barat yaitu 35,0%, dibanding 8 kota lainnya yang sudah memiliki proporsi di atas 45%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga di kota Depok tahun 2014 dan faktor-faktor yang berhubungan, dengan sumber data Survey Cepat PHBS kota Depok tahun 2014. Desain studi cross-sectional digunakan pada 295 responden dari 11 kecamatan di Kota Depok.
Hasil penelitian menunjukkan 63,4% responden tingkat pendidikannya tinggi, 51,5% responden pendapatannya sudah di atas UMR Kota Depok, dan 68,1% responden cukup mendapat dukungan sosial. Tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan dukungan sosial memiliki hubungan yang bermakna dengan PHBS, dimana responden yang tingkat pendidikannya tinggi, berpeluang melakukan PHBS baik hampir 4 kali dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Demikian juga dengan responden dengan pendapatan tinggi berpeluang melakukan PHBS baik hampir 2 kali daripada responden dengan pendapatan rendah, dan responden yang mendapat cukup dukungan sosial berpeluang memiliki PHBS baik 2,2 x dibandingkan responden dengan dukungan sosial kurang.

According to West Java Riskesdas 2007 Depok is the lowest proportion of household with good Clean and Healthy Behavior in West Java 35 0 compared to 8 other cities that already have a proportion above 45 This study aimed to analyze the description of Clean and Healthy Behavior of Household in Depok 2014 and related factors with Rapid Survey Depok 2014 as data resource Cross sectional study design was used on 295 respondents from 11 districts in Depok
The results showed 63 4 of respondents has high level of education 51 5 of respondents has incomes above Depok minimum wage and 68 1 of respondents has sufficient social support Education level income level and social support have a meaningful relationship with Clean and Healthy Behavior where respondents with high education level have opportunity to do Clean and Healthy Behavior almost 4 times as compared to the less educated Similarly respondents with higher incomes have opportunity almost 2 times to do Clean and Healthy Behavior than respondents with low incomes and respondents who received sufficeient social support have opportunity to do Clean and Healthy Behavior 2 2 times compared to respondents with less social support.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ela Laelasari
"Timah hitam (Pb) adalah logam yang berbahaya, akan tetapi juga berguna sebagai bahan tambahan untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Bahaya yang ditimbulkan adalah keracunan darah, penurunan tingkat kepandaian anak (IQ) dan gangguan alat reproduksi.
Jakarta menduduki peringkat ke-3 negara yang memiliki atmosfer terkotor di dunia, dan penyebab utamanya adalah emisi kendaraan bermotor. Kadar Pb rata-rata diatas standar WHO yaitu melebihi 1,8 ug/m3, sehingga dapat dibayangkan bahwa penduduk Jakarta telah terkontaminasi oleh Pb, .
Mengingat wanita hamil adalah segment terpenting dalam suatu peristiwa kelahiran generasi baru. Dampak Pb terhadap kesehatan dan reproduksi patut menjadi peringatan bagi sektor kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Penelitian ini bersifat Studi Kohort Historis Prospektif Pengaruh Timah Hitam (Pb) terhadap Kesehatan Ibu Hamil 8 bulan di dua lokasi yang berbeda, kemudian ditelusuri sampai kelahiran bayinya dan dipantau berat badan dari bayi yang dilahirkannya.
Penelitian ini memfokuskan kepada faktor-faktor dan lingkungan dan individu yang ditelusuri ke masa lampau atau bersifat historis untuk dapat menerangkan lebih lanjut mengenai riwayat keterpaparan Pb ke dalam darah ibu hamil. Selanjutnya pengaruh Pb yang ada di dalam darah ibu hamil dilihat dampak yang muncul melalui jalur perantara yaitu kejadian anemia dan pengaruh langsung terhadap kelahiran BBLR.
Data-data dalam penelitian ini adalah primer dan original, yang dikumpulkan dengan mengunakan analisa darah di laboratorium dan kuesioner. Pengambilan data dilaksanakan ketika kehamilan berusia 8 bulan, di dua lokasi yang berbeda dengan asumsi awal ibu hamil yang berasal dari lokasi yang diperkirakan memiliki kualitas udara yang bersih dan ibu hamil yang berasal dari lokasi yang memiliki kualitas udara yang kotor. Sedangkan pemantauan berat badan bayi yang lahir dilakukan secara susul menyusul menurut perkiraan part-as dari setiap ibu hamil.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan riwayat status pekerjaan, lama kerja serta jenis alat transportasi yang biasa digunakan ibu hamil dengan keberadaan Pb didalam darah ibu hamil. Di temukan hubungan antara anemia dengan kelahiran bayi BBLR, sedangkan hubungan antara kadar Pb darah ibu hamil dengan kejadian BBLR itu sendiri ternyata tidak dapat dibuktikan secara statistik.

Lead is a harmful chemical and also useful metal for gasoline addition in transportation sector. The harmful things as air pollution is able to cause systemic toxicity in blood, IQ descent and reproduction disorder. Jakarta is the 3rd grade culmination of unclean atmosphere in the world. One of the causes of air pollution is lead emission. The average lead pollution in Jakarta atmosphere is over 1,8 .µg/m3 whereas the standard of World Health Organization, and so people in Jakarta was already contaminated by lead in their blood. Remember of pregnant women is the crucial segment of birth of future have to give special warning in Public Health and Environmental sector specially to the government that making generation on all the long centuries. Impact of lead in their health and pregnancy adjustment of gasoline regulation in Indonesia.
There are a lot of studies of lead and impact of it that have been done in many countries in the worldwide. This research is a new study of lead impact on reproduction particularly in women reproduction that causes the low birth weight infant.
In this research, we've done a community base approach to kinetic agent or the way of some factors that contributed in contaminating process of lead as pollutant through human reproduction with a longitudinal historical-prospective cohort study.
71 pregnant women who had a blood analysis, we searching their historical background related with Pb contact and we follow trough to the future until they delivery their babies. We have founded in this research correlation between Pb in blood with occupational status, working period; kinds of daily transportation and a association between anemia and Low Birth Weight (LBW) infant, but we can not found association between Pb level in blood with anemia nor LBW."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Rhomayanti
"Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Perilaku pacaran remaja di zaman sekarang telah mengarah pada perilaku yang diluar batas seperti, perilaku seks, dan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan perilaku seks yang tidak semestinya di lakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap permisif terhadap perilaku pacaran di SMK Purnama Jakarta Selatan tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan sampel 110 orang siswa-siswa kelas X dan XI berusia 15-17 tahun, dan dianalisis menggunakan metode chi-square. Hasilnya diperoleh 28,2% siswa melakukan perilaku pacaran beresiko, umur pertama pacaran dan sikap permisif memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku pacaran, dimana siswa yang umur pertama pacaran <14 tahun memiliki peluang 2,4 kali berperilaku pacaran berisiko dibandingkan siswa yang umur pertama pacaran ≥14 tahun. Demikian pula siswa yang memiliki sikap permisif memiliki peluang 4,8 kali lebih besar berperilaku pacaran berisiko dibanding siswa dengan sikap tidak permisif terhadap perilaku pacaran.

Adolescence is an essential period considering it has great impact for shaping up future life as an adult. Current dating behaviors in adolescents had changed toward indecent behaviors such as sexual intercourse, which is inappropriate for their age. This research was aimed to determine the relationship between permissive attitude toward dating behavior in Purnama Vocational School in South Jakarta in 2015. The design used in this research was cross-sectional, 110 students in total samples used were students in X and XI levels with age between 15-17 years old, and Chi-square method was used for research analysis, the result indicated that 28,2 % students of Purnama Vocational School had dating relationship behaviors at risk, result showed that age of first dating, in concurrent with permissive attitude, had meaningful relationship with dating behaviors. Students who had their first dating in age less than 14 years old had chance of 2,4 times more dating behaviors at risk compared to students who had their first dating in age greater than or equal to 14 years old. Furthermore students with permissive attitude had chance of 4,8 times more dating behaviors at risk compared to students with non-permissive attitude toward dating behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Nilawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fauziah
"Sejak tahun 1996, Program PHBS adalah merupakan salah satu kebijakan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Program ini meliputi 5 (lima) tatanan yaitu rumah tangga tempat kerja, tempat umum, institusi sekolah dan tempat ibadah. Program ini diarahkan kepada perubahan perilaku mengenai hidup bersih dan sehat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku siswa sekolah dasar dan faktor mana yang paling dominan yang berhubungan dengan perilaku siswa.
Penelitian ini dilakukan di 2 (dua) Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Lorok Pakjo Palembang yang dilaksanakan pada bulan Januari 2004 sampai dengan bulan Maret 2004. Jumlah sampel penelitian adalah 386 orang siswa yang terdiri Bari kelas IV, V dan VI di Sekolah Dasar Negeri 26 dan Sekolah Dasar Negeri 27 Kelurahan Lorok Pakjo Palembang, jenis penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional.
Analisis yang digunakan adalah Analisis Univariat, Bivariat, Multivariat. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi perilaku siswa yang baik adalah 72,3%.
Dari analisis Bivariat, di dapat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat siswa di 2 Sekolah Dasar (dengan dan tanpa program PHBS) adalah program PHBS, tingkat pendidikan ibu serta sikap siswa terhadap program PHBS. Dari analisis Multivariat didapatkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku siswa adalah program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Disarankan agar dilaksanakan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi siswa sekolah dasar yang belum mendapat program PHBS agar nantinya dapat meningkatkan perilaku siswa mengenai hidup bersih dan sehat.
Daftar Bacaan : 29 (1985 - 2001)

Factors Toward Behaviour Elementary Student in 2 Primary School Lorok Pakjo Palembang, 2004Since 1996, Program for Improving Health Behaviour (PHBS) was one of the policies of the center for Health Education, Health Department Republic of Indonesia. This program involved five settings are Home, School, Health Institution, Work Place and Public Place. This program focused on how to improve health behaviour.
The objective of this study is to describe factors related to the behaviour of elementary student and the dominant factors of student behaviour.
This study was carried out on January until March 2004 at 2 (two) state Primary School ini Lorok Pakjo Palembang. The respondent of this study were 386 students of grade IV, V and VI in State Primary School 26 and 27 Lorok Pakjo Palembang.
This study was Cross-Sectional, using Univariate, Bivariate and Multivariate analysis. The result showed that the proportion of good health behaviour is 72,3 percent
The Bivariate analysis showed, that factors related to student behaviour are PHBS program, level of mother's education and attitude toward PHBS program. Multiivariat analysis that the most dominate factor was improving health behaviour program.
It is recommended that PHBS program should be implemented at primary school which do not have PHBS program to improve health behaviour of the students.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahla Syifa
"Corona Virus Disease-2019 adalah penyakit yang disebabkan oleh pathogen severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 SARS-CoV-2). Infeksi virus ini rentan ditularkan melalui droplets yang dihasilkan saat batuk dan bersin pada pasien yang bergejala maupun tanpa gejala dan sebelum timbulnya gejala. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan yang dapat tertular virus corona. Untuk itu diperlukan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil tentang Covid-19. Karena bila tidak memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik tentang Covid-19 maka ibu dapat terinfeksi penyakit tersebut. Bila terinfeksi dapat menyebabkan bahaya bagi ibu maupun janin seperti terjadinya perdarahan saat kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil tentang Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang melibatkan sampel ibu hamil di RSUD Tanjung Priok, dipilih menggunakan random sampling dengan jumlah 167 orang. Pengambilan data mengunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dengan presentase deskriptif sederhana. Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan presentase dengan hasil Sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang (54,5%), sikap kurang (59,3%), dan perilaku kurang (47,9%) tentang Covid-19. Penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan promosi lebih lanjut mengenai Covid-19 pada ibu hamil.

Corona virus disease-2019 is disease caused by pathogen severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Viral infection being transmitted by doplets produced when coughing dan sneezing prom symptomatic or asymptomatic patients and before the onset of symptoms. Pregnant women are one of the vulnerable groups who can infected corona virus. Therefore knowledge, attitudes, and behavior of pregnant women about Covid-19. Because if you don’t have good knowledge, attitudes, and behavior, you can have a risk to infected corona virus. It can be dangerous for both, such as bleeding during pregnancy. This research aims to analyze the knowledge, attitudes, and behavior of pregnant women about Covid-19. This study used a descriptive research design involving a sample of pregnant women in Tanjung Priok Hospital, selected using stratified random sampling from 167 sample. Collecting data using a questionnaire. The analysis used is univariate analysis with simple descriptive percentage. Univariate data analysis used frequency and percentage with result most respondents had less knowledge (54,5%), less attitude (59,3%), and less behavior (47,9%) about Covid-19. This research recommends further promotion of Covid-19 in pregnant woment"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelia Rachma Dewi
"Latar Belakang: Anak jalanan yang jumlahnya terus meningkat, merupakan kelompok berisiko tinggi terhadap berbagai masalah sosial dan kesehatan, namun belum ada informasi tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku mereka yang berisiko penularan HIV/AIDS.
Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS, serta perilaku berisiko tinggi penularan HIV/AIDS dan faktor yang memengaruhinya pada anak jalanan usia remaja di Jakarta.
Metode: Studi kuantitatif (kuesioner yang divalidasi) dan kualitatif (wawancara, focus group discussion, dan observasi) terhadap 100 subjek usia 10-18 tahun yang dipilih secara konsekutif. Analisis statistik menggunakan analisis bivariat (uji kai kuadrat atau uji Fischer) dan multivariat (uji regresi logistik).
Hasil: Sebagian besar (85%) subjek memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang masih kurang terhadap HIV/AIDS, 35% subjek belum pernah mendengar istilah HIV/AIDS. Tingkat pendidikan dan status ekonomi keluarga merupakan faktor yang memengaruhi pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS. Perilaku risiko tinggi penularan HIV/AIDS melibatkan 27% subjek, risiko sedang 18% subjek, risiko rendah 55% subjek. Sebanyak 17% subjek pernah berhubungan seksual (82,4% tidak pernah menggunakan kondom), 58% perokok; 45% peminum alkohol, 26% pengguna obat-obatan terlarang. Prostitusi dan homoseksualitas juga didapatkan pada anak jalanan. Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, jumlah jam kerja, tempat tinggal, frekuensi bertemu orangtua kandung, dan sumber informasi utama merupakan faktor yang memengaruhi tingkat perilaku risiko tinggi.
Simpulan: Anak jalanan memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang kurang terhadap HIV/AIDS serta banyak terlibat perilaku berisiko tinggi, sehingga membutuhkan penanganan yang komprehensif dan multidisiplin.

Background: Street children are increasing and highly vulnerable to many social and health problems, but very little is known about their knowledge, attitudes, and behavior related to HIV/AIDS transmission.
Objectives: To identify level of knowledge, attitudes, and high-risk behavior related to HIV/AIDS transmission among adolescent street children in Jakarta and its related factors.
Methods: Quantitative (validated questionnaire) and qualitative (in-depth interview, focus group discussion, and observation) study were conducted among 100 participants aged 10-18 years old which were recruited consecutively. Statistical analysis was done using bivariate (Chi-square or Fischer tests) and multivariate (logistic regression) analysis.
Results: Most participants (85%) had low knowledge about HIV/AIDS and 35% subjects never heard about HIV/AIDS. Low education level and low socio-economic status increased likelihood of having low knowledge about HIV/AIDS. High-risk behaviors were engaged by 27% participants, moderate risk 18%, low risk 55% participants. Seventeen percent subjects were sexually experienced (82,4% never use condom), 58% smokers, 45% alcohol drinkers, and 26% drug abusers. Prostitution and homosexuality were also prevalent among street children. Factors that increased the likelihood of displaying risky behavior were being male, older age, low education level, being street children more than 5 years, working on the street more than 35 hours a week, living on the street, less contact with parents, and having friend as major source of information.
Conclusions: Street children had low knowledge and attitude toward HIV/AIDS and high engagement on high-risk behavior, thus require comprehensive and multidisciplinary approaches.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Puspita Sari
"Kejadian penyakit kulit pada santri di pondok pesantren masih banyak terjadi. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya tingkat pengetahuan santri mengenai kebersihan diri dan lingkungan sehingga dapat berpengaruh terhadap perilaku perawatan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kebersihan diri dan lingkungan dengan perilaku perawatan diri santri di pondok pesantren X Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 107 sampel yang diambil menggunakan stratified random sampling. Penelitian ini juga menggunakan lembar observasi mengenai sanitasi lingkungan untuk mendukung hasil penelitian. Analisis statistik menggunakan chi-square mendapatkan bahwa tingkat pengetahuan kebersihan diri dan lingkungan memiliki hubungan yang sangat bermakna dengan perilaku perawatan diri p=0,001; OR=5,924. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat dapat meningkatkan pengetahuan kebersihan diri dan lingkungan melalui promosi kesehatan berupa penyuluhan kesehatan.

The incidence of skin diseases in students at boarding schools is still common. It was because the students have poor knowledge about personal hygiene and environment so it can affect the behavior of self care. Research aimed to analize relationship between level of knowledge of personal hygiene and environment with Self Care in Students at Boarding School X Bogor Regency. The research used design cross sectional with 107 samples which is chosen by stratifed random sampling. This research also used an observation sheet on environmental sanitation to support the research results. Statistic analized used chi square with the result that level of knowledge of personal hygiene and environment had correlation with self care practice p 0,001 OR 5,924. This study recommended the nurses to improved the knowledge of personal hygiene and environment with heath promotion in order to avoid skin disease."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>