Ditemukan 2969 dokumen yang sesuai dengan query
London: Routledge, 2014
320.6 GEN
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Bornstein, Robert F
APA: Washington D.C, 2002
150.195 PSY
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Archer, John
New York: Cambridge University Press, 2002
155.33 ARC s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Lips, Hilary M.
Boston: McGraw-Hill, 2008
305.3 LIP s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Summary:
This meticulous book examines how gender inequalities in contemporary societies are changing and how further changes towards greater gender equality might be achieved."
Cheltenham: Edward Elgar, 2012
305.3 GEN
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rahayu Relawati
Bandung: Muara Indah, 2011
305.3 RAH k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
New York and London: Routledge, 1996
305.4 GEN
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Farisza Nadya Cahya Putri
"Stereotip gender adalah salah satu isu utama yang ada pada kebanyakan film Disney tentang putri. Perhatian terhadap sifat-sifat konvensional tersebut telah berubah menjadi tindakan untuk menantang peraturan lama dengan menampilkan seorang putri pasca-klasik. Penelitian tentang tindakan wanita menantang stereotip gender dapat ditemukan dengan mudah, namun tindakan yang dilakukan oleh seorang putri Disney pasca-klasik masih terbatas. Oleh karena itu, makalah ini menyajikan analisis mengenai analisis tindakan menantang stereotip gender yang dilakukan oleh Merida dalam film Brave 2012 . Untuk melakukan penelitian ini, penulis menganalisis keseluruhan cerita melalui menonton film tersebut, mengungkapkan tindakan stereotip gender menggunakan teori Linda Brannon, dan mengklasifikasikan tindakan yang menantang stereotip gender dalam film tersebut. Makalah ini memberikan kontribusi baru dalam studi pengkajian stereotip gender pada karakter putri pasca-klasik ciptaan Disney dan mengungkapkan bahwa seorang wanita mungkin tidak lagi menjalankan peran gender konvensional karena beberapa alasan.
Gender stereotype is one of the main issues exist that in most Disney's princess movies. The concern on following conventional traits has been changing to the act of challenging the old rules by featuring a post classical princess. Researches on the act of challenging gender stereotype by a woman can be found easily nevertheless, that action done by a brand new Disney's princess is still limited. Therefore, this paper presents the act of challenging gender stereotype analysis of Merida in Brave 2012 . To conduct this research, the author analyzed the whole story by watching the movie, revealing the act of gender stereotyping using Linda Brannon's theory, and classifying the actions of challenging gender stereotype within the movie. This paper gives a new contribution in the study of gender stereotyping study in a post classical Disney's princess and reveals that a woman may not live the conventional gender role due to some reasons."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Hana Fadhila Isnaini
"Penggunaan visual dan lirik dapat memengaruhi kepopularitasan sebuah lagu dan membentuk persepsi masyarakat terhadap pesan yang disampaikan. Jenis lagu pop digunakan sebagai alat yang signifikan untuk mengekspresikan kekuatan dan identitas gender. Namun, representasi budaya populer dapat tidak sesuai dan mengarah ke ambiguitas. Penelitian ini mengkaji perbedaan antara pesan yang ingin disampaikan dan representasi dinamika kekuasaan gender pada hubungan sosial perempuan di lagu “Espresso” milik Sabrina Carpenter. Penelitian ini menggunakan analisis tekstual sebagai kerangka teori dengan menganalisis lirik lagu dan elemen sinematografi pada video klip untuk melihat multilayer representasi pada peran gender di lagu. Penelitian ini menemukan empat temuan utama yang berkontribusi pada kompleksitas gender dalam diskusi akademis: (1) musik populer sebagai alat untuk menyampaikan pesan pemberdayaan perempuan, (2) kompleksitas hubungan intraseksual perempuan, (3) struktur gender tradisional yang tetap melekat, dan (4) kerumitan karakteristik femme fatale. Penelitian ini menggarisbawahi perlunya evaluasi ulang terhadap representasi pemberdayaan perempuan dalam budaya populer dan perannya dalam pembentukan standar di masyarakat. Produk budaya populer harus mengkaji ulang struktur gender tradisional, khususnya dalam representasi perempuan di media agar tercipta representasi pemberdayaan perempuan yang sesuai.
The use of visuals and lyrics contributes to a song’s popularity and shapes society’s perception of its message. Popular songs are a powerful tool for expressing power and gender identity. However, the representation of contemporary songs may not always be fair and could lead to ambiguity. This study explores the conflict between the intended messages and the power dynamics that depict women’s relationships in Sabrina Carpenter’s "Espresso." This study employs textual analysis to examine the song lyrics and audio-visual elements of the music video to uncover the multifaceted representation of gender roles in popular songs. This research identifies four key findings that highlight the complexities of gender roles in academic discourses: (1) popular music as a tool to deliver women’s empowerment messages, (2) complexities of intrasexual female relationships, (3) adherence to traditional gender roles, and (4) intricacies of the femme fatale archetype. This study underscores the necessity for a critical reevaluation of female empowerment representation in popular culture and its role in shaping social standards. Popular culture products could disrupt traditional gender structures, particularly in the representation of women in media, to encourage the creation of equitable and empowering depictions of women. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Christina Natalia
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Gender Diversity pada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris dan Komisaris Independen dengan pengungkapan informasi. Adanya keragaman gender (gender diversity) dalam Dewan Direksi dan Dewan Komisaris diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengungkapan informasi kepada masyarakat melalui pengawasan yang lebih baik. Untuk menguji hubungan tersebut digunakan metode regresi linier berganda dengan menggunakan sampel sebanyak 53 perusahaan manufaktur tahun 2008, 2009 dan 2010. Penelitian menyimpulkan bahwa jumlah Dewan Direksi, ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset, dan struktur modal yang diukur dengan rasio leverage secara bersama-sama mempengaruhi pengungkapan informasi secara keseluruhan. Persentase jumlah wanita pada dewan direksi dan dewan komisaris ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan informasi.
This study aims to examine the relationship Gender Diversity on the Board of Directors and Board of Commissioners. The existence of gender diversity in Board of Directors and Board of Commissioners is expected to improve the quality of disclosure through a better supervision. To examine the relationship, this study uses multiple linear regression method using 53 samples manufacturing companies in 2008, 2009, dan 2010. This research concludes that size of BOD, company size measured by total aset and capital structure influence the overall disclosure. Percentage number of women on Board of Directors and Board of Commissioners not significantly has influence on disclosure of information."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34662
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library