Ditemukan 140924 dokumen yang sesuai dengan query
Ias Sri Wahyuni
"Tesis ini membahas kajian dan implementasi stabilitas model tingkat bunga Cox- Ingersoll-Ross (CIR). Estimasi parameter model CIR melibatkan perubahan measure. Parameter-parameter model CIR diestimasi menggunakan Generalized Method of Moments (GMM), sedangkan simulasi tingkat bunga menggunakan metode Milstein. Hasil implementasi model CIR menunjukkan bahwa lintasan solusi model CIR risk-neutral dengan perubahan measure lebih dekat dengan pergerakan tingkat bunga sebenarnya dibandingkan dengan lintasan solusi model CIR risk-neutral tanpa perubahan measure. Hasil implementasi dengan pendekatan numerik menunjukkan bahwa simulasi solusi model CIR memenuhi perilaku stabilitas asimtotik solusi model CIR. Data yang digunakan adalah data tingkat bunga yang diunduh dari www.bankofengland.co.uk.
Thesis discusses stability and implementation of interest rate Cox-Ingersoll-Ross (CIR) model. Parameter estimation of CIR model involves changing measure. Parameters of CIR model are estimated using Generalized Method of Moments (GMM), while simulation of interest rate uses Milstein method. The implementation shows that solution path of risk- neutral CIR model with changing measure is closer to interest rate data than solution path of risk-neutral CIR model without changing measure. The implementation of numerical approach shows that solution of CIR model satisfies the stability of asymptotic behavior. The interest rate data is obtained from www.bankofengland.co.uk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T48960
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ar Rizqiyatul Barokah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27813
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ar Rizqiyatul Barokah
"Nilai dari sekuritas sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga yang pada realitanya merupakan suatu proses stokastik, sehingga diperlukan model stokastik pergerakan tingkat bunga. Pada tugas akhir ini dibahas mengenai implementasi salah satu model pergerakan tingkat bunga yaitu model Cox Ingersoll Ross (CIR) satu faktor dalam mengaproksimasi tingkat bunga harian dan harga zero coupon bond. Dalam hal ini, akan dibandingkan tingkat bunga harian hasil aproksimasi dengan tingkat bunga harian di pasar, serta harga zero coupon bond hasil aproksimasi dengan harga di pasar. Aproksimasi parameter model CIR dilakukan menggunakan Generalized Method of Moment (GMM), sedangkan simulasi tingkat bunga harian dan harga zero coupon bond menggunakan metode Milstein. Data yang digunakan adalah data tingkat bunga yang diperoleh dari www.bankofengland.co.uk. Hasil implementasi menunjukkan bahwa aproksimasi pergerakan tingkat bunga model CIR memiliki pola yang hampir sama dengan pergerakan tingkat bunga di pasar untuk interval waktu yang pendek dengan data yang fluktuasinya tidak terlalu besar. Model CIR juga cukup baik dalam mengaproksimasi harga zero coupon bond untuk interval waktu yang pendek."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Citra Putriarum
"Tingkat keuntungan yang diperoleh investor dari investasi obligasi disebut sebagai imbal hasil. Sementara grafik yang menggambarkan hubungan antara imbal hasil obligasi dengan berbagai jangka waktu jatuh temponya disebut sebagai kurva imbal hasil. Obligasi merupakan instrumen investasi yang semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, namun nilai imbal hasil obligasi terus berubah-ubah sepanjang waktu sehingga menjadi permasalahan bagi investor dalam mengambil keputusan agar memperoleh keuntungan yang optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu model stokastik untuk menjelaskan pergerakan imbal hasil tersebut. Model Cox-Ingersoll-Ross (CIR) merupakan salah satu model stokastik tingkat bunga paling sederhana yang menjamin prediksi tingkat bunga tidak negatif.
Tugas akhir ini akan membahas mengenai suatu teknik peramalan kurva imbal hasil bernama Stock Dog yang diimplementasikan pada hasil simulasi Monte Carlo atas model tingkat bunga CIR. Teknik Stock Dog akan memaksa tingkat bunga tetap berada di dalam suatu batas tertentu saat simulasi Monte Carlo berlangsung. Saat volatilitas pasar tidak tinggi, peramalan dengan teknik Stock Dog akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan peramalan dengan model CIR saja.
Profits from bond investments are called yield. While a graph illustrating the relationship between bond yields with various maturities period referred to as the yield curve. Bonds are investment instruments that are increasingly growing in demand by the people of Indonesia, but the value of bond yields continue to change over time so it becomes a problem for investors in making decisions in order to obtain optimal benefits. Therefore, we need a stochastic model to describe the movement of the yield. Cox-Ingersoll-Ross model is one of the simplest stochastic model of interest rate that guarantees prediction rate to be nonnegative. This paper will discuss a yield curve forecasting technique called Stock Dog that is implemented on the results of Monte Carlo simulation of Cox- Ingersoll-Ross model. This Stock Dog technique will force interest rates remain within upper and lower bands during the Monte Carlo simulation. When market volatility is not high, Dog Stock forecasting techniques will give better results compared with the forecasting model of CIR alone."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56723
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kartina Widyani Saifudidin
"Model Cox, Ingersol and Ross (CIR) merupakan salah satu model stokastik yang menggambarkan perubahan tingkat bunga untuk jangka waktu yang pendek. Model ini mempunyai sifat mean reversion. Untuk jangka waktu yang lama, diperoleh bahwa mean dan variansi dari tingkat bunga pada saat jatuh tempo mendekati suatu nilai. Pada skripsi ini akan dihitung harga dari zero ? coupon bond untuk tingkat bunga mengikuti model CIR. Diperoleh bahwa jika tingkat bunga naik, harga dari zero ? coupon bond akan turun."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S27680
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Murni
"Model tingkat bunga yang akan dibahas pada Tesis ini adalah model ekuilibrium satu faktor, yaitu model Rendleman - Bartter (RB) yang diasumsikan dalam ukuran risk-neutral. Tesis ini membahas mengenai stabilitas model RB, yaitu stabilitas stokastik asimtotik dan stabilitas mean-square. Stabilitas model RB ini terkait dengan parameter model RB. Namun, nilai parameter model RB tidak diketahui nilainya sehingga untuk implementasi model diperlukan penaksiran parameter model RB. Penaksiran parameter model RB membutuhkan data historis tingkat bunga. Model RB terkait dengan data historis berada pada ukuran aktual (actual measure). Sedangkan, model RB berada pada ukuran riskneutral, sehingga sebelum menentukan taksiran parameter dilakukan perubahan ukuran pada model RB menggunakan Teorema Girsanov. Metode yang digunakan dalam penaksiran parameter adalah Maximum Likelihood Estimation (MLE) dan dilanjutkan dengan metode numerik Newton ? Raphson. Dengan menggunakan data tingkat bunga bulanan suatu zero-coupon bond dengan maturity time 5 tahun periode Januari tahun 1982 hingga Februari 2011 yang diunduh dari http://www.bankofengland.co.uk dapat diperoleh nilai taksiran parameter yang memenuhi stabilitas model RB.
The Rendleman-Bartter (RB) model is a one-factor equilibrium interest rate model under risk-neutral measure. This thesis presents the stability of RB model, that is, stochastically asymptotically stable and mean-square stable, and their stability corresponds to parameter RB model. However, in the application the value of parameters RB model is unknown and needs to be estimated. Parameter estimation of RB model requires historical data of interest rates under actual measure. Therefore, Girsanov Theorem is used to change measure. Also, Maximum Likelihood Estimation (MLE) and Newton-Raphson method can be used to estimate these parameters. Parameter estimators are obtained by data of a zero-coupon bond with maturity time of five years from January 1982 to February 2011. This data can be downloaded from http://www.bankofengland.co.u."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28800
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
TEKNODIK 16(4-4)2012
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
JPK 18(3-4)2012
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
JPKS 12(1-3)2013
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Lintang Wisesa Atissalam
"PT XYZ adalah salah satu perusahaan telekomunikasi dengan lebih dari 34.3 juta pengguna di Indonesia. PT XYZ mengadopsi kerangka kerja Scrum dalam tiga proyek pengembangan aplikasi MyXYZ. Persentase keterselesaian masing-masing proyek dalam setiap sprint selama setahun terakhir tidak mencapai 100%. Hal ini mengindikasikan adanya masalah dalam tiap sprint yang berpotensi memperlambat waktu rilis fitur terbaru dan membuang potensi pendapatan yang lebih tinggi. Scrum Maturity Model digunakan untuk mengukur tingkat kematangan penerapan Scrum di PT XYZ. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Scrum Assessment Questionnaire yang terdiri atas 70 pertanyaan. Kuesioner diberikan kepada 1 orang Scrum Master, 2 orang product owner dan 4 orang development team dari masingmasing proyek. Data kuesioner kemudian dianalisis dengan key process area rating Agile Maturity Model. Hasilnya, implementasi Scrum di PT XYZ berada di level 3. Perlu standardisasi dan pelaksanaan sprint retrospective yang disiplin untuk dapat meningkatkan tingkat kematangan ke level selanjutnya.
PT XYZ is a telco company with more than 34.3 million users in Indonesia. PT XYZ adopted the Scrum framework in 3 projects of MyXYZ application development. The percentage of completion of each project in each sprint during the last year didn't reach 100%. This indicates there are problems in each sprint that could be slow down the release time of the newest feature and waste higher revenue potential. The Scrum Maturity Model is used to measure the maturity level of Scrum implementation. Data collection was carried out using the Scrum Assessment Questionnaire which consists of 70 questions. The questionnaires were given to 1 Scrum Master, 2 Product Owners and 4 Development Team members from each project. The data was then analyzed using the Agile Maturity Model key process area rating. As a result, Scrum implementation at PT XYZ is at level 3. Standardization and disciplined implementation of sprint retrospectives are needed to be able to raise the maturity level to the next level."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library