Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
AB Susanto
Jakarta: Erlangga, 2014
658.401 SUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hanafi Moeharjo
"ABSTRAK
Manajemen strategik merupakan suatu seni dan ilmu dalam pembuatan
(formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan
strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa
datang. Formulasi strategi merupakan salah satu tahapan penting dalam proses strategic
management. Pada tahap formulasi strategi ini akan dikembangkan, dianalisa dan akhimya
dipilih strategi yang akan diterapkan pada suatu organisasi. Agar dapat melakukan
formulasi strategi yang baik maka diperlukan tiga hal penting yang berhubungan dengan
keadaan organisasi itu sendiri. Yang pertama adalah posisi perusahaan pada saat ini, kedua
posisi yang dikehendaki dimasa yang akan datang dan yang terakhir adalah keadaan
lmgkungan bisnis organisasi tersebut dimasa yang akan datang.
Keadaan Iingkungan bisnis dimasa yang akan datang bersifat sangat dinamis,
mudah berubah dan penuh dengan ketidakpastian. Dan hal ini terjadi di Indonesia pasca
krisis ekonomi, dimana segala sesuatu dapat berubah dengan cepat. Dengan demikian
diperlukan suatu perangkat analisa yang bisa mengakomodasi keadaan lingkungan yang
dinamis. Scenario Planning merupakan salah satu perangkat analisa yang mampu
mengakomodasi perubahan ? perubahan keadaan lingkungan yang berubah dengan cepat
dan penuh dengan ketidakpastian. Karya akhir ini menganalisis formulasi strategi pada
PT. ?X? dengan menggunakan Scenario Planning.
PT. ?X? adalah distributor alat-alat industri HITACHI di Indonesia. Pemilik selaku
pengambil keputusan perusahaan memahami bahwa masa depan penuh dengan
ketidakpastian sehingga terus mencoba-coba (trial & error). Keputusan yang dibuat hanya
berdasarkan perkiraan harapan mereka saja. Sebagai akibatnya perusahaan saat ini tidak
mampu memperoleh market share yang signifikan walaupun brand yang dimiliki cukup
dìkenal ketangguhannya. Pertumbuhan perusahaan juga mandeg sehingga terkesan strategi
yang digunakan adalah survival strategy.
Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai posisi perusahaan
pada saat ini maka dibuat analisis remote environment, analisis key succes factors & audit
internal perusahaan.
Dalam analisis remote environment dianalisa vektor ? vektor perubahan yaitu
ekonorni (global & nasional), politik, teknologi dan sosial budaya. Dari analisis diperoleh
bahwa situasi politik di Indonesia pasca krisis ekonomi yang tidak stabil sangat banyak
mempengaruhi keadaan perekonomian pada umumnya dan bisnis khususnya.
Dalam perdagangan alat ? alat industri di Indonesia ternyata country of origin
memegang peranan peranan dalam mempengaruhi keputusan untuk membeli pelanggan.
Hal ini diperoleh dalam analisis key success factors yang diperlukan oleh perusahaan untuk
dapat masuk dan bertahan dalam persaingan. Semua key success factors dimiliki oleh PT
?X? namun belum digunakan secara intensif sehingga terlihat bahwa PT. ?X? hanya sebagai
follower saja.
Dari hasil audit internal terdapat kelemahan dalain struktur modal sehingga
mempengaruhi unjuk kerja keseluruhan PT.?X. Beberapa kompetitor sudah go public
sehingga dan segi ukuran PT. ?X? tertinggal dibandingkan dengan kompetitornya. Dengan
adanya keterbatasan modal ini maka ada beberapa segmen pasar dan service yang
seharusnya dapat ditangkap namun tidak terlayani. Dengan adanya persetujuan pasar bebas
yang ditandatangani pemerintah Indonesia maka terdapat ancaman yang berasal dari
distributor alat industri semerek dan negara tetangga atau malah dan prinsipal sendiri.
Variabel kestabilan politik merupakan variabel eksternal yang dominan dan sangat
berpengaruh terhadap variabel lainnya. Dari situasi internal menjadi variabel internal yang
utama. Hal ini terungkap dalam tahap pertama pembuatan skenario yaitu menentukan
variabel yang dominan. Kemudian dengan membuat kisaran ? kisaran asumsi dan variabel
internal dan eksternal serta operasi kombinasi dan masing ? masing kisaran asumsi maka
terbentuk empat buah skenario. Skenario ? skenario tersebut adalah Flight of Flaminggoes
(kestabilitan politik positif dan situasi internal menguntungkan), Lame Duck (kestabilan
politik positif dan situasi internai kurang menguntungkan), Icarus (kestabilan politik
kurang positif dan situasi internal menguntungkan) dan Ostrich (kestabilan politik kurang
positif dan situasi internal kurang menguntungkan).
Langkah selanjutnya dengan memperhatikan masing ? masing skenario dipilihlah
beberapa strategi generik yang sesuai dengan situasi. Dan pada akhirnya dipilih beberapa
strategi generik saja yang sesuai dengan situasi dan kondisi PT. ?X? pada saat itu. Seperti
market development dan market pene tration pada skenario flight of the Flaminggoes;
stabilitas, market penetration dan joint venture paLia skenario Lame Duck, stabilitas pada
skenarlo Icarus; serta likuidasi pada skenanio Ostrich.
Melihat perkembangan situasi politik yang membaik setelah pergantian presiden
yang baru lalu maka skenario Flight of the Flamingoes merupakan skenario yang paling
mungkin menjadi kenyataan setidaknya sampai dengan tahun 2004. Dengan demikian
strategi yang dipilih dan diterapkan pada PT. ?X? adalah market development dan market
penetration. Sebagai konsekuensi dan dipilihnya strategi ini maka ada beberapa hal yang
harus diperhatikan seperti rnemperkuat jaringan distribusi yang ada dan adanya pasar yang
belum terjamah pada market development Menanibah tenaga penjual dan teknisi,
meningkatkan biaya ikian dan meningkatkafl promosi penjualan pada market penetration.
"
2001
T4766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najamudin
"Perkembangan lndustri elektronika masih diharapkan sebagai industri
penghasil devisa terbesar. namun daya saing komoditi eiektronika Indonesia
masih sangat rendah iika dibandingkan dengan negara ASEAN Iainnya. Hal
tersebut dapat diihat dari perkembangan nilai ekspor komoditi elektronika ke
pasar MEE yang masih relatif kecil dibandingkan 4 negara ASEAN Iainnya.
Untuk mengantisipasi kondisi persaingan yang semakin ketat terutama
dari negara anggota ASEAN, maka diperlukan analisis tingkat daya saing
dan strategi peningkatan daya saing induslri elektronika Indonesia. Dalam
menganaIisis tingkat daya saing industri elektronika, data skunder akan
diolah dengan pendekatan metoda ReveaIed Competitive Advantage (RCA)
dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Hasil perhitungan RCA dan ISP
dapat digunakan untuk menganalisis tingkat daya saing produk elektronika
Indonesia, sehingga daya saing produk industli elektronika Indonesia di
pasar intemasional dapat ditingkatkan. Untuk melihat strategi yang
diperiukan dalam rangka meningkatkan daya saing industri elektronika ,
digunakan pendekatan Analitikal Hirarki Proses (AHP), dengan cara
mengolah data primer dari kuesioner _
Hasil analisis RCA dan ISP menunjukan daya saing komoditi
elektronika Indonesia ke pasar MEE dibanding 4 negara ASEAN lainnya
temyata sangat Iemah (hanya 3 komoditi yang bersaing dari 14 komoditi
yang RCA > 1). Hasil analisis AHP mernperlihatkan dari 3 altematif strategi
yang diajukan , temyata strategi yang diprioritaskan adalah memperkuat
industri pendukung I komponen.
Upaya - upaya yang dilakukan pemerintah dalam upaya
meningkatkan daya saing komoditi elektronika Indonesia khususnya ke
pasar MEE hendaknya mempertibangkan tingkat pertumbuhan industrinya
yang masih dalam tahap pertumbuhan tetapi daya saingnya kuat. Dengan
bertambah banyak industn elektronika yang masuk ke Indonesia, dimana
industri tersebut membutuhkan bahan baku, komponenlpart, maka
pemerintah harus memperioritaskan pertumbuhan industri ini didalam negeri
dengan berbagai fasilitas I ikilim usaha yang kondusif. Dalam era globalisasi
dan kemajuan teknologi infommasi, dimana terjadi perubahan pola investasi _
maka pemerintah harus membuat strategil kebijakan yang sesuai dengan
pelaku industri sezta berperan sebagai fasilitator."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Hidayat
Jakarta : Elex Media Komputindo, 2007
658.401 3 HID s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Novini
"In a highly competing business and business environment uncertainty, firms are demanded to look for a right and perfect strategy to anticipate it. Unfortunately, not every firm has a strategy, especially small firms. PT. XYZ is a small family business that doing business in electrical and mechanical contracting for 28 years. In the last two years, the revenue of PT. XYZ has declined. To anticipate the continuous decline, PT. XYZ needs a strategy. Strategy for PT. XYZ is made through strategy formulation?s tools which are SWOT Matrix and SPACE Matrix that use input from EFE Matrix and IFE Matrix.

Tingginya persaingan dunia usaha dan ketidakpastian lingkungan usaha saat ini menuntut setiap perusahaan untuk mencari strategi apa yang paling tepat dan sesuai untuk mengatasinya. Sayangnya, tidak semua perusahaan mempunyai strategi, apalagi perusahaan dengan skala kecil. PT. XYZ adalah sebuah perusahaan keluarga yang bergerak dalam bidang jasa Kontraktor Listrik dan Mekanikal dengan skala kecil yang sudah berdiri selama 28 tahun. Dalam dua tahun terakhir, pendapatan usaha PT. XYZ mulai menurun. Untuk menghindari turunnya pendapatan usaha yang berkelanjutan, PT. XYZ memerlukan sebuah strategi. Strategi untuk PT. XYZ dibuat dengan menggunakan alat formulasi strategi yaitu SWOT Matrix dan SPACE Matrix yang menggunakan input dari EFE Matrix dan IFE Matrix."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26545
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febrima Dola
"

Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses pengolahan data menjadi reporting insight data yang akan digunakan perusahaan untuk melakukan monitoring terhadap risiko dan kondisi terkini perusahaan dengan menggunakan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) untuk mempercepat waktu pengolahan data dan mengurangi aktivitas yang tidak bernilai tambah, sehingga karyawan terkait dapat lebih fokus pada aktivitas yang bernilai tambah. Tujuan penelitian ini sejalan dengan salah satu tujuan perusahaan untuk mencapai operational excellence, dimana perusahaan menjalankan operasional dengan efisien dan efektif. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan 3 usulan skenario perbaikan proses. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa skenario 3 merupakan skenario yang mungkin diaplikasikan pada perusahaan karena menghasilkan efektifitas waktu yang paling tinggi yang didapat dengan kombinasi implementasi dashboard berbasis cloud dengan Ms. Power BI dengan memanfaatkan fitur on-premises data gateway dan proses yang berjalan secara otomatis dengan memanfaatkan implementasi RPA.


This research aims to design improvements to the data processing process into reporting insight data that will be used by companies to monitor the risks and current conditions of the company by using a Business Process Reengineering (BPR) approach to speed up data processing time and reduce non-value added activities, so that employees related activities can focus more on value-added activities. The aim of this research is in line with one of the company's goals to achieve operational excellence, where the company carries out operations efficiently and effectively. Based on the results of this research, 3 proposed process improvement scenarios were obtained. From the research results, it was found that scenario 3 is a scenario that may be applied to companies because it produces the highest time effectiveness obtained by combining the implementation of a cloud-based dashboard with Ms. Power BI utilizes on-premises data gateway features and processes that run automatically by utilizing RPA implementation.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Srijana
"Sebelum deregulasi perbankan Juni 1983, bank pemerintah merupakan kelompok bank yang dominan dalam industri perbankan, ditinjau dari segi pangsa pasarnya dalam industri maupun dari segi performancenya. Kondisi ini tercipta karena suatu kemudahan yang diperol eh ol eh kel ompok bank umum pemerintah, yaitu tidak terdapatnya "entry" dalam industry, disamping diberikannya subsidi oleh Bank Indonesia kepada bank pemerintah dalam bentuk "soft loan" - bantuan kredit likuiditas.
Sejak deregulasi perbankan Juni 1983 dilaksanakan oleh pemerintah dan diikuti oleh serangkaian kebijaksanaan lainnya seperti Pakto-27 1988, Pakdes dan Pakjan dengan liberalisasi dunia perbankan dan kemudahan "entry" dalam industri, menyebabkan tidak saja persaingan antar bank dalam industri menjadi ketat, tetapi juga perobahan dalam pola perilaku pelayanan, manajemen dan kebijaksanaan.
Dalam karya akhir ini diambil suatu hipotesa deregulasi perbankan, terhadap bank pemerintah pasarnya dalam industri semakin berkurang, dan bahwa dampak adalah pangsa perkembangan aktivitas bank dan performancenya menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun.
Hipotesa ini didasarkan pada suatu asumsi bahwa bank pemerintah sudah terbiasa dengan praktek-praktek birokrasi dan kurang menekankan pada prilaku "profesionalisme" dalam mengelola bank. Kemudahan yang diperoleh selama periode sebelum deregulasi menyebabkan "semangat" mendahulukan kepentingan nasabah menjadi terlupakan.
Untuk membuktikan hipotesa ini, selain dilaksanakan evaluasi tentang perkembangan data pangsa pasar relatif untuk melihat kecenderungan pangsa pasar bank pemerintah, juga dilakukan analisa testing hypothesis. Analisa testing hypothesis yang dilakukan terhadap ukuran performance seperti return on assets, return on Equity dan ukuran performance lain menunjukkan bahwa bank pemerintah mempunyai performance yang tidak lebih baik dari pada bank swasta nasional. Evaluasi tentang pangsa pasar juga membuktikan bahwa bank pemerintah memang kehilangan pangsa pasar ini dalam periode analisa.
Inferensi tentang strategi menunjukkan bahwa dominasi strategi bank swasta nasional yang menghasilkan performance lebih baik dari bank pemerintah tidak nampak, kecuali bahwa bank pemerintah perlu merubah strategi kebijaksanaan portfolio assetsnya khususnya untuk assets dengan resiko tinggi.
Diantara saran yang perlu dilakukan bank pemerintah untuk menahan laju turunnya pangsa pasar adalah mempergunakan generic strategy dalam "Cost advantage" dengan memanfaatkan economies of scale yang memang terbukti telah merupakan keunggulan bagi bank pemerintah. Disamping itu bank pemerintah perlu melakukan strategi diversifikasi produk dan jasa lebih dari yang dapat ditawarkan oleh bank swasta nasional dengan memanfaatkan keunggulan-keunggulannya·seperti : teknology, jaringan kantor dan perubahan kultur manajemen profesionalismenya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>